produk dan jasa perbankan syariah.ppt

43
File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 1 PRODUK DAN JASA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh LKS/Bank Syariah dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : A. Produk Penyaluran Dana [Financing] B. Produk Penghimpunan Dana [Funding], dan C. Produk Jasa [Service] A. PRODUK PENYALURAN DANA Secara garis besar produk pembiayaan syariah ini terbagi menjadi 4 kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu :

Upload: njo-xianling

Post on 01-Jan-2016

723 views

Category:

Documents


135 download

DESCRIPTION

slide materi mata kuliah bank dan lembaga keuangan syariah

TRANSCRIPT

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 1

PRODUK DAN JASA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh LKS/Bank Syariah dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :

A. Produk Penyaluran Dana [Financing]B. Produk Penghimpunan Dana [Funding], danC. Produk Jasa [Service]

A. PRODUK PENYALURAN DANASecara garis besar produk pembiayaan syariah ini terbagi menjadi 4 kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu :

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 2

1. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli

2. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa

3. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

4. Pembiayaan dengan Akad Pelengkap

A. PRODUK PENYALURAN DANA [FINANCING]

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 3

PRODUK PENYALURAN DANA[FINANCING]

Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli Barang.

Pembiayaan dengan Prinsip Sewa Jasa.

Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil (usaha - kerjasama) Barang dan Jasa sekaligus.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 4

PRODUK PENYALURAN DANA[FINANCING]

Pembiayaan dengan Akad Pelengkap :

Akad pelengkap untuk mempermudah pembiayaan. Dalam akad pelengkap ini dibolehkan meminta kembali biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya biaya penggantian ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 5

PRODUK PENYALURAN DANA[FINANCING]

Pada kategori 1 dan 2, tingkat keuntungan ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual.

Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan Prinsip Jual Beli, antara lain :

a. Murabahah,

b. Salam, dan

c. Isthisna.

Sedangkan produk yang menggunakan Prinsip Sewa, adalah Ijarah dan Ijarah Muntahhiyah Bit Tamlik (IMBT).

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 6

PRODUK PENYALURAN DANA[FINANCING]

Pada kategori 3, tingkat keuntungan ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan Prinsip Bagi Hasil.

Pembagian keuntungan ini ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati dimuka.

Produk LKS yang termasuk dalam kategori ini adalah Musyarakah dan Mudharabah.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 7

Aplikasi :LKS/Bank membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan nasabah. LKS/Bank melakukan pembelian kepada supplier yang ditunjuk oleh nasabah atau bank, kemudian bank menetapkan harga jual barang tersebut berdasarkan kesepakatan bersama nasabah. Nasabah dapat melunasi pembelian barang tersebut dengan tunai atau cicil/angsuran.

1. PRINSIP JUAL BELI (BA’I)

A. MURABAHAH [AL BAI’ BI TSAMAN AJIL]

Definisi

MURABAHAH adalah transaksi jual beli suatu barang dimana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga pokok dan tingkat keuntungan tertentu atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui oleh pembeli.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 8

Gambar 1.1 : Skema Pembiayaan Murabahah

(1). NASABAH MENGAJUKAN PEMBELIAN BARANG

(4). NASABAH MEMBAYAR SECARA ANGSURAN BANK SYARIAH

(2).BANK MEMBELI BARANG SESUAI PESANAN NASABAH

(3). SUPPLIER MENGIRIM BARANG KE NASABAH

SUPPLIER

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 9

B. SALAM [SALAF]

Definisi

SALAM atau SALAF adalah akad pembelian sebuah barang yang pengirimannya (delivery) ditangguhkan dengan pembayaran segera menurut syarat-syarat tertentu.

Atau jual beli sebuah barang untuk dikirim/diantar kemudian dengan pembayaran diawal.

Aplikasi :

Salam atau Salaf adalah pembelian barang yang dipesan terlebih dahulu dengan persyaratan yang ditentukan oleh pemesan.

Pembayaran barang dapat dilakukan diawal atau setelah barang selesai dibuat.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 10

Gambar 1.2 : Skema Pembiayaan Salam

(1). NASABAH MEMBUTUHKAN BARANG

(4). BANK MENJUAL BARANG KE NASABAH BANK SYARIAH

PRODUSEN

(3). SELESAI DIBUAT PRODUSEN MENYERAHKAN BARANG KE BANK

(2).BANK MEMESAN BARANG SESUAI PESANAN NASABAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 11

B. SALAM [SALAF]

SALAM PARALEL

SALAM PARALEL berarti melaksanakan dua transaksi salam yang terdiri atas transaksi antara bank dengan produsen (Salam I) dan antara bank dengan pembeli (salam II).

Mekanisme paralel ini berdasarkan pertimbangan bahwa yang dibeli bank dalam transaksi salam adalah barang dan bank tidak berniat untuk menjadikannya persediaan (inventory), maka dilakukan transaksi Salam II kepada pembeli (pihak ketiga).

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 12

C. ISTISHNA’

Definisi

Istishna’ adalah akad bersama produsen untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan. Atau jual beli suatu barang yang akan dibuat oleh produsen yang juga menyediakan bahan bakunya.Bila bahan baku dari pemesan maka akadnya menjadi akad ujrah (upah).

PERSAMAAN

Produk Istishna’ menyerupai produk Salam namun dalam Istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam

beberapa kali (termin) pembayaran.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 13

C. ISTISHNA’

PERBEDAAN

Istishna berbeda dengan Salam dalam hal : Istishna tidak wajib mempercepat pembayaran Tidak ada penjelasan jangka waktu pembuatan dan penyerahan Barang yang dipesan tidak ada di pasar/pesanan khusus.

Aplikasi :Istishna’ adalah akad jual beli barang atas dasar pesanan antara nasabah dan bank dengan spesifikasi tertentu yang diminta nasabah. Bank akan meminta produsen/kontraktor untuk membuatkan barang pesanan sesuai permintaan nasabah. Setelah selesai nasabah akan membeli barang tersebut dari bank dengan harga yang telah disepakati bersama.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 14

Gambar 1.3 : Skema Pembiayaan Isthisna’

(1). NASABAH MEMERLUKAN PROYEK DAN MEMINTA BANTUAN BANK

(4). BANK MENJUAL PROYEK KE NASABAH

BANK SYARIAH

(2).BANK MENGANALISA KESANGGUPAN PRODUSEN/KONTRAKTOR UNTUK MENYELESAIKAN

PROYEK

(3). PRODUSEN/KONTRAKTOR MENYELESAIKAN PROYEK SESUAI

PESANAN BANK

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 15

Definisi

Ijarah adalah pemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran. Atau sewa atas manfaat dari sebuah asset.Prinsip Ijarah = Prinsip jual beli, yang membedakan hanya pada obyek transaksinya. Bila pada prinsip jual beli obyek transaksinya adalah barang, pada Ijarah adalah jasa.

2. PRINSIP SEWA (IJARAH)

Aplikasi :Ijarah adalah akad/perjanjian antara bank dengan nasabah untuk menyewa suatu barang/obyek milik bank, dimana bank mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya.

A. IJARAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 16

B. IJARAH MUNTAHHIYAH BIT TAMLIK { IMBT }

Pada akhir masa sewa, nasabah diberi kesempatan untuk membeli barang/obyek yang disewanya. Pengalihan kepemilikan ini dalam perbankan syariah dikenal dengan nama Ijarah Muntahhiyah Bittamlik (IMB) atau Ijarah Wa Iqtina

PRINSIP SEWA (IJARAH)

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 17

3. PRINSIP BAGI HASIL (SYIRKAH)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil antara lain :

A. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

B. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 18

PRINSIP BAGI HASIL (SYIRKAH)

Definisi

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian hasil/keuntungan, sedangkan bila terjadi kerugian maka akan ditanggung oleh pemilik modal kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak mudharib/nasabah.

A. MUDHARABAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 19

MUDHARABAH

Hasil/keuntungan dari pengelolaan modal pembiayaan mudharabah ini dapat diperhitungkan dengan cara : Revenue sharing; Profit sharing

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 20

Gambar 3.1

Skema Pembiayaan Mudharabah

Bagi Hasil Usaha

NASABAH (mudharib)

Dana Mudharabah

BANK (shahibul maal)

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 21

B. MUSYARAKAH

DefinisiBentuk umum dari usaha bagi hasil musyarakah (syirkah atau syarikah). Secara bahasa syirkah berarti mencampur. Maksudnya adalah mencampur satu modal dengan modal yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain.Dalam istilah fiqih, Syirkah adalah suatu akad antara dua orang atau lebih untuk berkongsi modal dan bersekutu dalam keuntungan.

PRINSIP BAGI HASIL (SYIRKAH)

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 22

MUSYARAKAH

Musyarakah (syirkah)

Adalah kerjasama antara pemilik modal atau bank dengan pedagang/pengelola dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi modal dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan dimuka dan apabila rugi ditanggung oleh kedua belah pihak yang bersepakat.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 23

MUSYARAKAH

Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama dapat berupa :

Dana;

Barang perdagangan (trading asset); Kewiraswastaan (entrepreneurship); Kepandaian (skill); Kepemilikan (property); Peralatan (equipment); Hak paten atau goodwil (intangible asset); Kepercayaan/reputasi; dan Barang-barang lain yang dapat dinilai dengan uang.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 24

4. AKAD PELENGKAP

Akad Pelengkap mempermudah pelaksanaan pembiayaan.

Akad pelengkap meliputi :a. Hiwalah (Alih Hutang Piutang);

b. Rahn (Gadai Syariah);

c. Qardh;

d. Wakalah (Perwakilan); dan

e. Kafalah (Garansi Bank).

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 25

AKAD-AKAD PELENGKAP

A. HIWALAH (ALIH HUTANG PIUTANG)

Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.

Bank mendapat ganti-biaya atas jasa pemindahan piutang.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 26

AKAD-AKAD PELENGKAP

B. RAHN (GADAI)

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Kriteria barang yang digadaikan adalah : Milik nasabah; Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil

pasar. Dapat dikuasai tetapi tidak boleh dimanfaatkan oleh bank.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 27

AKAD-AKAD PELENGKAP

C. QARDH

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dikelompokan dalam 4 hal, yaitu :

1. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasi sebelum berangkat ke tanah suci.

2. Sebagai pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 28

AKAD-AKAD PELENGKAP

3. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dengan skema jual beli, ijarah atau bagi hasil.

4. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan pengurus bank.

Pengurus bank akan mengembalikan pinjaman secara cicilan melalui potongan gaji.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 29

D. WAKALAH (PERWAKILAN)

Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi bila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya untuk melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukaan L/C, Inkaso dan transfer uang.

Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggung jawab bank, kecuali kegagalan karena force majeure menjadi tanggung jawab nasabah.

AKAD-AKAD PELENGKAP

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 30

AKAD-AKAD PELENGKAP

E. KAFALAH (GARANSI BANK)

Kafalah atau garansi bank diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

Bank dapat mensyaratkan nasabah untukmenempatkan dananya sebagai rahn. Atau dapat pula menerima dananya dengan prinsip wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 31

Penghimpunan dana masyarakat di LKS/Bank Syariah Berbentuk giro, tabungan dan deposito.

Prinsip operasional syariah yang diterapkan Prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.

B. PRODUK PENGHIMPUNAN DANA [FUNDING]

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 32

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

Prinsip wadi’ah Wadi’ah amanah dan Wadiah yad dhamanah.

Wadi’ah amanah Harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi (bank).

Wadi’ah yad dhamanah Bank/Pihak yang dititipi bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga bank boleh memanfaatkan harta titipan tersebut, misalnya pada produk giro.

1. PRINSIP WADI’AH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 33

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

Ketentuan produk wadi’ah yad dhamanah :

1. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak menanggung kerugian.

Pemilik dana tidak dijanjikan imbalan tetapi bank akan memberikan Bonus sebagai insentif untuk menarik dana masyarakat.

1. PRINSIP WADI’AH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 34

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

1. PRINSIP WADI’AH

2. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang berisi izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bagi pemilik rekening giro akan diberi buku cek, bilyet giro, dan kartu debt.

3. Bank mengenakan pengganti biaya adminsitrasi atas pembukaan rekening giro.

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 35

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

Dalam prinsip mudharabah :Penyimpan dana/deposan Shahibul maalPenerima dana/bank Mudharib (pengelola).Dana yang diterima bank untuk murabahah, salam, istishna’ dan ijarah.Hasil usaha diatas dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati.

2. PRINSIP MUDHARABAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 36

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak shahibul maal, prinsip mudharabah terbagi 2, yaitu :

A. Mudharabah Muthlaqah; dan

B. Mudharabah Muqayyadah.

PRINSIP MUDHARABAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 37

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

A. MUDHARABAH MUTHLAQAH

Dalam mudharabah muthlaqah, bank diberi kebebasan penuh untuk menyalurkan dananya ke berbagai macam bisnis yang menguntungkan.

Penerapan mudharabah muthlaqah ini menghasilkan produk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

A. MUDHARABAH MUTHLAQAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 38

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

Ketentuan dari produk mudharabah muthlaqah :

1. Bank wajib memberitahu kepada shahibul maal mengenai nisbah dan mekanisme pemberitahuan keuntungan.

2. Bank memberikan buku tabungan, kartu ATM dan alat penarikan lainnya Tabungan mudharabah.

Bank memberikan sertifikat, bilyet deposito kepada deposan Deposito mudharabah.

A. MUDHARABAH MUTHLAQAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 39

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

3. Tabungan mudharabah diambil setiap saat oleh penabung sesuai perjanjian yang disepakati.

4. Deposito mudharabah dicairkan sesuai jangka waktu yang telah disepakati.

A. MUDHARABAH MUTHLAQAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 40

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

B. MUDHARABAH MUQAYYADAH

Mudharabah Muqayyadah terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet;

2. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet.

B. MUDHARABAH MUQAYYADAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 41

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

1. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet

Jenis mudharab ini Simpanan khusus, dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank.

Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu atau dengan akad tertentu atau untuk nasabah tertentu.

B. MUDHARABAH MUQAYYADAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 42

PRODUK PENGHIMPUNAN DANA[FUNDING]

2. Mudharabah Muqayyadah off Balance SheetJenis mudharab ini Penyaluran dana secara

langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha.

Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari pelaksana usaha (bisnis).

B. MUDHARABAH MUQAYYADAH

File : ZAENUDIN Produk Lembaga Keuangan Syariah 43

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana, Bank syariah juga melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan.

Jasa perbankan yang dimaksud adalah :

1. Sharf Jual Beli Valuta asing

2. Ijarah (sewa) Safe deposit box

C. PRODUK JASA [SERVICE]