prodi pendidikan administrasi perkantoran desember 2017 · administrasi perkantoran. kepegawaian...

88
MODUL Untuk SMK/MAK/Adminstrasi Perkantoran MEGA MAUDINA Universitas Negeri Malang Fakultas Ekonomi Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Desember 2017 Kompetensi Dasar Peraturan Cuti Tugas Matakuliah Pengembangan Bahan Ajar ADP yang dibina oleh Drs. H. Mohammad Arief, M.Si ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Upload: truongthu

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

MODUL

Untuk SMK/MAK/Adminstrasi Perkantoran

MEGA MAUDINAUniversitas Negeri Malang

Fakultas Ekonomi

Prodi Pendidikan Administrasi PerkantoranDesember 2017

Kompetensi DasarPeraturan Cuti

Tugas MatakuliahPengembangan Bahan Ajar

ADPyang dibina oleh

Drs. H. Mohammad Arief, M.Si

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

ii

Mega Maudina

iii

Peraturan Cuti

Untuk kelas XI SMK Semester 2

SMK/MAK

Berdasarkan Struktur Kurikulum 2013

Disusun oleh :

Mega Maudina

© 2016 All Rights Reserved

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Desain cover :

Mega Maudina

Diterbitkan dan dicetak oleh :

CV MAUDINA MEGA

Jl. Gresik No. 75

Telp. (0341) 5700441 – 7777888

Faks. (0341) 550343 PO Box 65145

Malang – 65145

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 :

Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1987

Pasal 44 tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana penjara masing-masing

paling sedkit 1 bulan dan atau denda paling sedikit Rp 1.000.000, atau pidana penjara

paling lama 7 tahun dan atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengerdakan, atau menjual

kepada umum suatu peciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait,

sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dipipdana dengan pidana penjara paling lama 5

tahun dan atau denda paling banyak Rp 500.000.000

iv

uji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat

rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga modul Mengemukakan tentang

peraturan cuti dapat tersusun sebagai bahan pembelajaran di SMK

Administrasi Perkantoran. Kepegawaian ini yang bersifat untuk kalangan sendiri,

dengan harapan dapat digunakan sebagai Modul Pembelajaran untuk siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan. Modul ini bertujuan

untuk mempermudah siswa dalam kegiatan belajar.

SMK merupakan salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja tingkat

menengah, dituntut menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan dunia

usaha atau dunia industri yang memiliki kompetensi dengan bidang pekerjanya,

memiliki adaptasi dan daya saing tinggi. Atas dasar itu pengembangan kurikulum

dalam rangka penyempurnaan Pendidikan Menengah Kejuruan harus disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja. Pendidikan Menengah Kejuruan

berperan untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik secara mandiri

(wiraswasta) maupun mengisi lowongan kerja yang ada. Oleh karena itu arah

pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan diorientasikan pada pemenuhan

permintaan kerja.

Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 (K13) untuk tingkat SMK

Jurusan Administrasi Perkantoran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

berdampak pada perubahan tuntutan dunia kerja terhadap SDM yang dibutuhkan

karena itu pengembangan Kurikulum 2013 (K13) harus bisa mengakomodasikan

dan mengantisipasi perkembangan teknologi.

Demikian, semoga modul ini benar-benar dapat memberikan motivasi belajar

siswa dan mempersiapkan siswa memiliki karakter yang kuat, cerdas, mandiri,

kreatif, inovatif, dan tanggap terhadap perkembangan dunia kerja dalam

kepegawaian. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan dengan sangat kritik dan

saran yang membangun dari semua pembaca karena tiada gading yang tak retak

begitu pula tiada hal yang sempurna karena sesungguhnya kesempurnaan hanya

milik Allah. Kami akan berusaha melengkapi kekurangan modul ini. Terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan pikiran sampai

terselesainya modul.

Malang, 25 November 2017

Penulis

P

Kata Pengantar

v

COVER .................................................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... ii

HALAMAN FRANCIS ......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

PETA KEDUDUKAN ......................................................................................... vii

GLOSARIUM ..................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi ........................................................................................................... 1

1.2 Prasyarat ............................................................................................................ 1

1.3 Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................ 1

1.4 Tujuan Akhir ...................................................................................................... 3

1.5 Kompetensi ....................................................................................................... 4

1.6 Cek Kemampuan ............................................................................................... 4

BAB II PEMBELAJARAN

2.1 Rencana Belajar Peserta Didik .......................................................................... 5

2.2 Kegiatan Belajar : Peraturan Cuti ..................................................................... 5

A. Tujuan Kegiatan Belajar ................................................................................ 5

B. Uraian Materi ................................................................................................. 6

1. Landasan Hukum ......................................................................................... 6

2. Pengertian dan Tujuan Pemberian Cuti ....................................................... 6

3. Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti ................................................ 7

4. Jenis-Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil ......................................................... 8

C. Rangkuman .................................................................................................. 44

D. Tugas ........................................................................................................... 45

E. Tes Formatif ................................................................................................. 45

F. Kunci Jawaban Formatif .............................................................................. 47

G. Lembar Kerja ................................................................................................ 49

BAB III EVALUASI

3.1 Kognitif Skill ................................................................................................... 52

3.2 Psikomotor Skill .............................................................................................. 59

3.3 Atitude Skill ..................................................................................................... 65

3.4 Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart ................................................. 75

DAFTAR ISI

vi

3.5 Batas Waktu Yang Telah Ditetapkan .............................................................. 75

3.6 Kunci Jawaban ................................................................................................ 76

BAB IV PENUTUP

4.1 Tindak Lanjut ................................................................................................... 78

4.2 Harapan ............................................................................................................ 78

4.3 Daftar Rujukan ................................................................................................ 78

vii

PETA KEDUDUKAN MODUL

CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

Landasan Hukum

Pengertian dan Tujuan Pemberian

Cuti

Pejabat Yang Berwenang

Memberikan Cuti

Jenis-Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil

Cuti Tahunan

Cuti Besar

Cuti Sakit

Cuti Bersalin

Cuti Karena Alasan Penting

Cuti Di Luar

Tanggungan Negara

viii

Chutti (Bahasa Belanda) atau Perlop / Verlop (Bahasa Belanda) adalah

ketidakhadiran secara sementara atau tertentu karena alasan tertentu yang mendapat

keterangan dari pihak-pihak yang terkait

Landasan Hukum Cuti adalah suatu ketentuan yang mengatur tentang peraturan

cuti

Surat Permohonan Cuti adalah surat yang diajukan PNS kepada pejabat yang

berwenang sebelum mengambil hak cuti

PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian) adalah pejabat yang menerima delegasi

wewenang untuk memberikan hak atas cuti

Kepala BKN (Badan Kepegawaian Negara) adalah Lembaga Pemerintah non

Kementerian Indonesia yang bertugas untuk melakasanakan tugas-tugas

pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian Negara. Contohnya, memberikan

persetujuan atau menolak cuti di luar tanggungan negara melalui surat keputusan

PPK

Kartu Cuti Pegawai Negeri Sipil adalah suatu kartu yang harus diisi ketika seorang

PNS mengambil ha katas cuti

GLOSARIUM

1

DESKRIPSI

Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah Administrasi

Kepegawaian. Sub kompetensi yang akan dicapai adalah Peraturan Tentang Cuti

Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Modul ini terdiri atas satu kegiatan belajar yakni Peraturan Tentang Cuti

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di mana dalam kegiatan belajar tersebut membahas

mengenai Landasan Hukum, Pengertian dan Tujuan Pemberian Cuti, Pejabat Yang

Berwenang Memberikan Cuti, dan Jenis-Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil.

Modul ini merupakan modul lanjutan yang memerlukan prasyarat bagi siswa.

Adapun prasyarat yang harus dilalui oleh siswa adalah menguasai kompetensi

mendeskripsikan pengertian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pejabat yang

berhubungan dengan PNS.

1. Petunjuk bagi siswa

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan

modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DESKRIPSI

1.2 PRASYARAT

1.3 PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

2

a. Bacalah dengan cermat uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing

kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya

pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

b. Pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “Cek Kemampuan” sebagai

pengukur yang harus dikuasai dalam modul ini. Kemudian Kerjakanlah

tugas-tugas formatif (soal latihan), baik secara individu ataupun kelompok

dengan jujur dan teliti serta tanggung jawab untuk mengetahui seberapa

besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas

dalam setiap kegiatan belajar.

c. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada

kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah pada guru atau instruktur yang

mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

d. Diskusikan dengan peserta didik yang lain mengenai yang telah Anda

cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar

dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini. Bila masih ragu,

tanyakan pada guru / instruktur Anda sampai dapat dipahami.

e. Peserta didik tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya,

bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar

sebelumnya.

f. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas

dipelajari, ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.

2. Petunjuk bagi guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:

a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar yaitu dengan

menginformasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, cara

pembelajaran, cara penilaian, bahan dan alat yang digunakan, dan waktu

yang dibutuhkan.

b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam

tahap belajar

3

c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab

pertanyaan siswa bila mereka mendapatkan kesulitan.

d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain

yang dipelukan untuk belajar

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan

f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk

membantu jika diperlukan

g. Monitor dan catat kemajuan peserta didik dan berikan feedback atas

pencapaian belajar peserta didik.

h. Selama kegiatan belajar mengajar (KBM), tetaplah berada di dalam

kelas/tempat belajar.

Setelah membaca secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini

siswa diharapkan :

1. Memahami landasan hukum

2. Memahami pengertian dan tujuan pemberian cuti

3. Memahami pejabat yang berwenang memberikan cuti

4. Memahami jenis-jenis cuti pegawai negeri sipil (PNS)

1.4 TUJUAN AKHIR

4

1.6 CEK KEMAMPUAN

1.1 K

Kompetensi Dasar Materi Pokok

3.6 Mengemukakan Peraturan Cuti

Landasan Hukum

Pengertian dan Tujuan

Pemberian Cuti

4.6 Mengkaji Peraturan Cuti

Pejabat Yang Berwenang

Memberikan Cuti

Jenis-Jenis Cuti Pegawai

Negeri Sipil (PNS)

Sebelum mempelajari modul ini, isilah dengan cek list (√) kemampuan yang

telah dimiliki siswa dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :

Sub Kompetensi Pernyataan

Jawaban Bila jawaban

“Ya”,

kerjakan Ya Tidak

Sub Kompetensi yang akan

dicapai adalah peraturan

cuti

Peraturan

Cuti

Soal Tes

Formatif 1

1.5 KOMPETENSI

5

Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel dibawah ini dan

mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan

belajar.

Jenis Kegiatan Tempat Waktu Tempat

Belajar

Alasan

Perubahan

Paraf

Guru

Peraturan Cuti

Setelah mengikuti pelajaran ini siswa diharapkan mampu:

1) Mengetahui landasan hukum peraturan cuti bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

2) Menjelaskan definisi dan tujuan pemberian cuti.

3) Menyebutkan pejabat yang berwenang memberikan cuti.

4) Mengidentifikasi jenis-jenis cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS).

BAB II

PEMBELAJARAN

2.1 RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK

6

Landasan hukum yang mengatur

tentang cuti pegawai adalah sebagai

berikut:

a. Undang-Undang Republik

Indonesia No. 43 Tahun 1999

Tentang Perubahan atas Undang-

Undang No. 8 Tahun 1974 Tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian.

http://kur.ekon.go.id/upload/blog/16-04-

08_landasan-hukum_wbjt.jpg

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Tentang

Manajemen PNS.

c. Surat Edaran Kepala BKN No. 01/SE/1977 Tentang Permintaan dan Pemberian

Cuti Pegawai Negeri Sipil.

Cuti berasal dari bahasa Hindi “chutti” atau perlop (verlop) dalam bahasa

Belanda yang berarti ketidakhadiran secara sementara atau tertentu karena alasan

tertentu yang mendapat keterangan dari pihak-pihak yang terkait. Sedangkan yang

dimaksud dengan cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan Pasal 1 ayat 27 PP

RI Nomor 11 Tahun 2017 tanggal 30 Maret 2017 adalah keadaan tidak masuk kerja

“ Mari Membaca ”

Landasan Hukum

Pengertian dan Tujuan Pemberian Cuti

7

yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Dalam rangka usaha menjamin

kesegaran jasmani dan rohani, maka kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah

bekerja dalam waktu tertentu perlu diberikan cuti. Tujuan dari adanya cuti adalah

sebagai berikut:

1. Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin

kesegaran jasmani dan rokhaninya

2. Untuk kepentingan PNS yang bersangkutan

Di beberapa Negara seperti Australia dan Selandia baru, cuti merupakan

kepentingan karyawan yang dikenal sebagai cuti dinas yang panjang. Sesuai dengan

ketentuan yang terdapat pada pasak 8 UPK 1974, semua pegawai negeri berhak

cuti, termasuk juga calon pegawai negeri sipil.

Cuti merupakan hak bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, untuk

mendapatkan cuti ini, diperlukan izin tertulis dari pihak pejabat yang berwenang

memberikan cuti. Tanpa adanya izin, maka kondisi tidak masuk kerja tidak bisa

disebut cuti. Oleh karena itu, sebelum mengambil hak cuti, PNS harus mengajukan

surat permohonan cuti kepada pejabat yang berwenang. Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,

Pejabat yang berwenang memberikan cuti tersebut adalah:

Pasal 309

(1) Cuti diberikan oleh PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian).

(2) PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mendelegasikan sebagian

wewenangnya kepada pejabat di lingkungannya untuk memberikan cuti,

kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Pemerintah ini atau peraturan

perundang-undangan lainnya.

(3) Cuti bagi PNS yang ditugaskan pada lembaga yang bukan bagian dari

kementerian atau lembaga diberikan oleh pimpinan lembaga yang

bersangkutan kecuali cuti di luar tanggungan negara.

Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti

8

Sedangkan dalam Buku Layanan Administrasi Kepegawaian (2013: 157)

Pejabat yang berwenang memberikan cuti adalah:

1. Pemimpin lembaga tertinggi /Tinggi Negara bagi pemimpin Kesekretariatan

Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;

2. Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintah Tertinggi Non

Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi Negara/Lembaga

Tinggi Negara dan Pejabat lain yang ditentukan Presiden bagi PNS dalam

lingkungan kekuasaannya;

3. Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri

Pejabat sebagaimana tersebut diatas dapat mendelegasikan kewenanannya

kapada Pejabat lain dalam lingkungannya untuk memberikan cuti, kecuali

ditentukan lain.

Adapun jenis-jenis cuti menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No. 11 Tahun 2017 terdiri atas: (a) Cuti tahunan; (b) Cuti besar; (c) Cuti sakit; (d)

Cuti melahirkan; (e) Cuti karena alasan penting; (f) Cuti bersama; dan (g) Cuti di

luar tanggungan negara.

a. Cuti Tahunan

Cuti tahunan merupakan cuti yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah bekerja sekurang-

kurangnya 1 Tahun secara terus menerus. Dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Bagian Ketiga Cuti Tahunan

menyebutkan bahwa:

Pasal 311

(1) PNS dan calon PNS yang telah bekerja paling kurang 1 (satu) tahun secara

terus menerus berhak atas cuti tahunan.

(2) Lamanya hak atas cuti tahunan sebagaimana di maksud pada ayat (1) adalah

12 (dua belas) hari kerja.

Jenis-Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS)

9

(3) Untuk menggunakan hak atas cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2), PNS atau calon PNS yang bersangkutan mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi

wewenang untuk memberikan hak atas cuti tahunan.

(4) Hak atas cuti tahunan sebagaimana tersebut pada ayat (1) diberikan secara

tertulis oleh PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk

memberikan hak atas cuti tahunan.

Pasal 312

Dalam hal hak atas cuti tahunan yang akan digunakan di tempat yang sulit

perhubungannya, jangka waktu cuti tahunan tersebut dapat ditambah untuk

paling lama 12 (dua belas) hari kalender.

Pasal 313

(1) Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan,

dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan

belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun berjalan.

(2) Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan 2 (dua) tahun atau lebih

berturut-turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama

24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan dalam tahun

berjalan.

Pasal 314

(1) Hak atas cuti tahunan dapat ditangguhkan penggunaannya oleh PPK atau

pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti

untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila kepentingan dinas mendesak.

(2) Hak atas cuti tahunan yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat digunakan dalam tahun berikutnya selama 24 (dua puluh empat)

hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan dalam tahun berjalan.

Pasal 315

PNS yang menduduki Jabatan guru pada sekolah dan Jabatan dosen pada

perguruan tinggi yang mendapat liburan menurut peraturan perundang-

undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan.

10

Contoh surat permintaan cuti tahunan dan contoh surat pemberian izin cuti

tahunan sesuai dengan Surat Edaran BAKN No. 01/ SE/ 1977 tanggal 25

Februari 1977 adalah sebagai berikut:

a) Contoh surat permintaan cuti tahunan

Catatan:

1. Kolom “CATATAN PEJABAT KEPEGAWAIAN” diisi oleh pejabat yang bertugas dalam

urusan kepegawaian instansi tersebut.

2. Kolom “CATATAN PERTIMBANGAN ATASAN LANGSUNG” diisi oleh atasan

langsung dari pegawai yang mengajukan permintaan cuti atau pejabat yang memberikan

tanda tangan persetujuan tersebut.

3. Kolom “KEPUTUSAN PEJABAT YANG BERWENANG” adalah tanda tangan

persetujuan oleh pejabat yang dituju dalam alamat dalam.

11

b) Contoh surat pemberian izin cuti tahunan

12

b. Cuti Besar

Cuti besar merupakan cuti yang diberikan

kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah

bekerja sekurang-kurangnya 5 Tahun secara

terus menerus. Dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Bagian

Keempat Cuti Tahunan menyebutkan bahwa:

http://paragraf.co/data/2017/08/Khamim-Haji-Berjalan-Kaki-1.jpg

Cuti besar bagi PNS dapat digunakan untuk

Melakukan Ibadah keagamaan, misalnya

Menunaikan ibadah haji.

Pasal 316

(1) PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus

berhak atas cuti besar paling lama 3 (tiga) bulan.

(2) Ketentuan paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus dikecualikan

bagi PNS yang masa kerjanya belum 5 (lima) tahun, untuk kepentingan

agama.

(3) PNS yang menggunakan hak atas cuti besar tidak berhak atas cuti tahunan

dalam tahun yang bersangkutan.

(4) Untuk mendapatkan hak atas cuti besar, PNS yang bersangkutan

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang

menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti besar.

(5) Hak cuti besar diberikan secara tertulis oleh PPK atau pejabat yang

menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti besar.

Pasal 317

Hak cuti besar dapat ditangguhkan penggunaannya oleh PPK atau pejabat yang

menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti besar untuk

paling lama 1 (satu) tahun apabila kepentingan dinas mendesak, kecuali untuk

kepentingan agama.

13

Pasal 318

Selama menggunakan hak atas cuti besar, PNS yang bersangkutan menerima

penghasilan PNS.

Contoh surat permintaan cuti besar dan contoh surat pemberian izin cuti

besar sesuai dengan Surat Edaran BAKN No. 01/ SE/ 1977 tanggal 25 Februari

1977 adalah sebagai berikut:

a) Contoh surat permintaan cuti besar

14

b) Contoh surat pemberian izin cuti besar

15

Cuti Sakit

Cuti sakit merupakan cuti

yang diberikan kepada Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang

sedang sakit lebih dari satu hari

sampai dengan empat belas

hari. Dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia

No. 11 Tahun 2017 Bagian

Kelima Cuti Sakit

menyebutkan bahwa: PNS yang mengalami sakit dapat mengajukan izin cuti sakit

Pasal 319

Setiap PNS yang menderita sakit berhak atas cuti sakit.

Pasal 320

(1) PNS yang sakit lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari

berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan harus

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang

menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan

melampirkan surat keterangan dokter.

(2) PNS yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari berhak atas cuti

sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan harus mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi

wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat

keterangan dokter pemerintah.

(3) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat pernyataan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti, dan

keterangan lain yang diperlukan.

(4) Hak atas cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk

waktu paling lama 1 (satu) tahun.

(5) Jangka waktu cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

ditambah untuk paling lama 6 (enam) bulan apabila diperlukan, berdasarkan

http://www.pandle.co.uk/wp-

content/uploads/2015/10/the-spread-of-office-

germs.jpg

16

surat keterangan tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

(6) PNS yang tidak sembuh dari penyakitnya dalam jangka waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5), harus diuji kembali kesehatannya oleh

tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

(7) Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (6) PNS belum sembuh dari penyakitnya, PNS yang bersangkutan

diberhentikan dengan hormat dari Jabatannya karena sakit dengan mendapat

uang tunggu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 321

(1) PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling

lama 1 1/2 (satu setengah) bulan.

(2) Untuk mendapatkan hak atas cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada

PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan

hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan.

Pasal 322

PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas

kewajibannya sehingga yang bersangkutan perlu mendapat perawatan berhak

atas cuti sakit sampai yang bersangkutan sembuh dari penyakitnya.

Pasal 323

Selama menjalankan cuti sakit, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan

PNS.

Pasal 324

(1) Cuti sakit diberikan secara tertulis oleh PPK atau pejabat yang menerima

delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit.

(2) Cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat oleh pejabat yang

membidangi kepegawaian.

17

Contoh surat permintaan cuti sakit dan contoh surat pemberian izin cuti sakit

sesuai dengan Surat Edaran BAKN No. 01/ SE/ 1977 tanggal 25 Februari 1977

adalah sebagai berikut:

a) Contoh surat permintaan cuti sakit

18

b) Contoh surat pemberian izin cuti sakit

19

c. Cuti Melahirkan

Cuti melahirkan merupakan cuti yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang sedang melahirkan anak pertama sampai dengan anak ketiga.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Bagian

Keenam Cuti Melahirkan menyebutkan bahwa:

Pasal 325

(1) Untuk kelahiran anak pertama sampai

dengan kelahiran anak ketiga pada saat

menjadi PNS, berhak atas cuti melahirkan.

(2) Untuk kelahiran anak keempat dan

seterusnya, kepada PNS diberikan cuti besar.

https://cdns.klimg.com/fimela.com/fam

ily/resources/news/2013/09/27/1331/pa

ging/2444/640xauto-ibu-hamil-

berencana-cuti-melahirkan-apa-yang-

wajib-dipersiapkan-130927p-1.jpg

(3) Lamanya cuti melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

adalah 3 (tiga) bulan.

Pasal 326

(1) Untuk dapat menggunakan hak atas cuti melahirkan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 325, PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan secara

tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk

memberikan hak atas cuti melahirkan.

(2) Hak cuti melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara

tertulis oleh PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk

memberikan hak atas cuti melahirkan.

Pasal 327

Selama menggunakan hak cuti melahirkan, PNS yang bersangkutan menerima

penghasilan PNS.

Contoh surat permintaan cuti bersalin, contoh surat pemberian izin cuti

bersalin, surat keputusan cuti di luar tanggungan Negara untuk persalinan yang

keempat dan seterusnya, dan surat keputusan pengaktifan kembali pegawai

negeri sipil wanita yang diberi cuti di luar tanggungan Negara untuk bersalin

20

sesuai dengan Surat Edaran BAKN No. 01/ SE/ 1977 tanggal 25 Februari 1977

adalah sebagai berikut:

a) Contoh surat permintaan cuti bersalin

21

b) Contoh surat pemberian izin cuti bersalin

22

c) Contoh surat keputusan cuti di luar tanggungan Negara untuk persalinan

yang keempat dan seterusnya.

23

24

d) Contoh surat keputusan pengaktifan kembali pegawai negeri sipil wanita

yang diberi cuti di luar tanggungan Negara untuk bersalin

25

d. Cuti Karena Alasan Penting

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017

Bagian Ketujuh Cuti Karena Alasan Penting menyebutkan bahwa:

Pasal 328

PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:

a. Ibu, Bapak, Isteri Atau Suami, Anak, Adik, Kakak, Mertua, Atau Menantu

Sakit Keras Atau Meninggal Dunia;

http://media.mercola.com/imageserver/public/2009/October/10.31sickchild.jpg

b. Salah Seorang Anggota Keluarga Yang Dimaksud Dalam Huruf A

Meninggal Dunia, Dan Menurut Peraturan Perundang-Undangan PNS Yang

Bersangkutan Harus Mengurus Hak-Hak Dari Anggota Keluarganya Yang

Meninggal Dunia; Atau

https://www.cahayaislam.id/wpcontent/up

loads/kuburan-e1463369476245.jpg

https://i0.wp.com/www.beritaterkini.biz/

wp-content/uploads/2017/08/Diduga-

Karena-Kekurangan-Oksigen-Terdapat-

60-Anak-Meninggal-Di-Rumah-Sakit-Di-

India..jpg?resize=563%2C353

26

c. Melangsungkan Perkawinan.

http://thewedding.id/wp-

content/uploads/2016/11/engagement.jpg

http://batakgaul.com/cdn/batakgaul.com/RE

KOR%20MURI/nikah_lambok_sarah_dana

u_toba_batakgaul.png

Pasal 329

PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia yang rawan

dan/atau berbahaya dapat mengajukan cuti karena alasan penting guna

memulihkan kondisi kejiwaan PNS yang bersangkutan.

Pasal 330

Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh PPK atau pejabat yang

menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti karena alasan

penting paling lama 1 (satu) bulan.

Pasal 331

(1) Untuk menggunakan hak atas cuti karena alasan penting, PNS yang

bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis dengan menyebutkan

alasan kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk

memberikan hak atas cuti karena alasan penting.

(2) Hak atas cuti karena alasan penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan secara tertulis oleh PPK atau pejabat yang menerima delegasi

wewenang untuk memberikan hak atas cuti karena alasan penting.

(3) Dalam hal yang mendesak, sehingga PNS yang bersangkutan tidak dapat

menunggu keputusan dari PPK atau pejabat yang menerima delegasi

wewenang untuk memberikan hak atas cuti karena alasan penting, pejabat

yang tertinggi di tempat PNS yang bersangkutan bekerja dapat memberikan

27

izin sementara secara tertulis untuk menggunakan hak atas cuti karena

alasan penting.

(4) Pemberian izin sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus segera

diberitahukan kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang

untuk memberikan hak atas cuti karena alasan penting.

(5) PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan

hak atas cuti karena alasan penting setelah menerima pemberitahuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) , memberikan hak atas cuti karena

alasan penting kepada PNS yang bersangkutan.

Pasal 332

Selama menggunakan hak atas cuti karena alasan penting, PNS yang

bersangkutan menerima penghasilan PNS.

Contoh surat permintaan cuti, pemberian izin cuti karena alasan penting,

dan izin sementara cuti karena alasan penting sesuai dengan Surat Edaran

BAKN No. 01/ SE/ 1977 tanggal 25 Februari 1977 adalah sebagai berikut:

a) Contoh surat permintaan cuti karena alasan penting

28

b) Contoh surat pemberian izin cuti karena alasan penting

c) Contoh surat izin sementara cuti karena alasan penting

29

e. Cuti Bersama

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017

Bagian Kedelapan Cuti Bersama menyebutkan bahwa:

Pasal 333

(1) Presiden dapat menetapkan cuti bersama.

(2) Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak

cuti tahunan.

(3) PNS yang karena Jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti

tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak

diberikan.

(4) Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

Keputusan Presiden.

Pemerintah tetapkan libur nasional dan cuti bersama Tahun 2018

No. Tanggal Hari Keterangan

1. 13, 14, 18, & 19 Rabu, Kamis,

Senin, dan Selasa

Hari Raya Idul Fitri 1439 H

2. 24 Desember Hari Raya Natal

f. Cuti di Luar Tanggungan Negara

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017

Bagian Kesembilan Cuti di Luar Tanggungan Negara menyebutkan bahwa:

Pasal 334

(1) PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus

karena alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan

negara.

(2) Cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga)

tahun.

(3) Jangka waktu cuti di luar tanggungan negara sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-

alasan yang penting untuk memperpanjangnya.

30

Pasal 335

(1) Cuti di luar tanggungan negara mengakibatkan PNS yang bersangkutan

diberhentikan dari Jabatannya.

(2) Jabatan yang menjadi lowong karena pemberian cuti di luar tanggungan

negara harus diisi.

Pasal 336

(1) Untuk mendapatkan cuti di luar tanggungan negara, PNS yang bersangkutan

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK disertai dengan alasan.

(2) Cuti di luar tanggungan negara hanya dapat diberikan dengan surat

keputusan PPK setelah mendapat persetujuan dari Kepala BKN.

(3) PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat mendelegasikan

kewenangan pemberian cuti di luar tanggungan negara.

(4) Permohonan cuti di luar tanggungan negara sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dapat ditolak.

Pasal 337

(1) Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara, PNS yang

bersangkutan tidak menerima penghasilan PNS.

(2) Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara tidak diperhitungkan

sebagai masa kerja PNS.

Contoh surat yang berhubungan dengan cuti di luar tanggungan Negara

sesuai dengan Surat Edaran BAKN No. 01/ SE/ 1977 tanggal 25 Februari 1977

adalah sebagai berikut:

31

a) Contoh permintaan cuti di luar tanggungan Negara

32

b) Contoh surat keputusan cuti di luar tanggungan Negara

33

34

c) Contoh permintaan persetujuan cuti di luar tanggungan Negara

35

d) Contoh permintaan perpanjangan cuti di luar tanggungan Negara

36

e) Contoh surat keputusan perpanjangan cuti di luar tanggungan Negara

37

f) Contoh permintaan persetujuan perpanjangan cuti di luar tanggungan

Negara

38

g) Contoh laporan telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan Negara

39

h) Contoh laporan untuk penyaluran penempatan pada instansi lain

40

i) Contoh keputusan penempatan kembali

41

42

j) Contoh permintaan persetujuan mempekerjakan kembali setelah selesai

menjalankan cuti di luar tanggungan Negara

43

k) Contoh kartu cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS)

44

C. Rangkuman

Landasan Hukum

Landasan hukum yang mengatur tentang cuti pegawai adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan

atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil

c. Surat Edaran Kepala BKN No. 01/SE/1977 Tentang Permintaan dan Pemberian

Cuti Pegawai Negeri Sipil.

Pengertian dan Tujuan Pemberian Cuti

Menurut PP RI No. 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS Cuti adalah

keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dari

adanya cuti adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin

kesegaran jasmani dan rokhaninya

2. Untuk kepentingan PNS yang bersangkutan

Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti

Dalam Buku Layanan Administrasi Kepegawaian (2013: 157) Pejabat yang

berwenang memberikan cuti adalah:

1. Pemimpin lembaga tertinggi /Tinggi Negara bagi pemimpin Kesekretariatan

Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;

2. Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintah Tertinggi Non

Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi Negara/Lembaga

Tinggi Negara dan Pejabat lain yang ditentukan Presiden bagi PNS dalam

lingkungan kekuasaannya;

3. Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri

45

Pejabat sebagaimana tersebut diatas dapat mendelegasikan kewenanannya

kapada Pejabat lain dalam lingkungannya untuk memberikan cuti, kecuali

ditentukan lain.

Jenis-Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Menurut PP RI No. 11 Tahun 2017 jenis-jenis cuti terdiri atas:

1. Cuti tahunan;

2. Cuti besar;

3. Cuti sakit;

4. Cuti melahirkan;

5. Cuti karena alasan penting;

6. Cuti bersama; dan

7. Cuti di luar tanggungan negara.

D. Tugas

Buatlah 5 surat yang berkaitan dengan cuti, dimana masing-masing surat berbeda

jenisnya. Kemudian tulis kembali pada kartu cuti pegawai negeri sipil.

E. Tes Formatif

1. Sebutkan landasan hukum yang mengatur tentang cuti Pegawai Negeri Sipil!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

46

2. Jelaskan pengertian cuti dan tujuan diberikannya cuti Pegawai Negeri Sipil

secara jelas dan singkat!

3. Sebutkan pejabat yang berwenang untuk memberikan izin cuti kepada Pegawai

Negeri Sipil!

4. Sebutkan dan jelaskan pengertian dari jenis-jenis cuti Pegawai Negeri Sipil

secara singkat dan jelas!

5. Bagaimana ketentuan untuk mengajukan izin cuti karena melahirkan bagi

Pegawai Negeri Sipil? Jelaskan secara singkat dan jelas!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

47

F. Kunci Jawaban Formatif

1. Landasan hukum yang mengatur tentang cuti pegawai adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 Tentang

Perubahan atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil

c. Surat Edaran Kepala BKN No. 01/SE/1977 Tentang Permintaan dan

Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil.

2. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu

tertentu. Tujuan dari adanya cuti adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin

kesegaran jasmani dan rokhaninya

2. Untuk kepentingan PNS yang bersangkutan

3. Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti

1. Pemimpin lembaga tertinggi /Tinggi Negara bagi pemimpin Kesekretariatan

Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;

2. Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintah Tertinggi Non

Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi

Negara/Lembaga Tinggi Negara dan Pejabat lain yang ditentukan Presiden

bagi PNS dalam lingkungan kekuasaannya;

3. Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri

Pejabat sebagaimana tersebut diatas dapat mendelegasikan kewenanannya

kapada Pejabat lain dalam lingkungannya untuk memberikan cuti, kecuali

ditentukan lain.

48

4. Jenis-Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS)

1. Cuti tahunan: cuti yang diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil yang

sudah bekerja sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun secara terus –

menerus.

2. Cuti besar: Cuti yang dapat diambil oleh para PNS yang telah bekerja

sekurang -kurangnya selama 6 (enam) tahun terus menerus tanpa terputus.

3. Cuti sakit: cuti yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih

dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari, dengan ketentuan

bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus mengajukan

permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti,

dengan melampirkan surat keterangan dokter.

4. Cuti melahirkan: cuti yang dapat diberikan untuk persalinan anak yang

pertama, kedua, dan ketiga, bagi para Pegawai Negeri Sipil wanita.

5. Cuti karena alasan penting: cuti yang diberikan kepada setiap Pegawai

Negeri Sipil karena alasan tertentu, di mana alasan tersebut sifatnya penting.

6. Cuti bersama: cuti yang ditetapkan oleh presiden bagi Pegawai Negeri Sipil.

7. Cuti di luar tanggungan Negara: cuti yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun secara

terus-menerus. Cuti ini diberikan karena alasan-alasan pribadi yang penting

dan mendesak.

5. Ketentuan untuk mengajukan izin cuti karena melahirkan bagi Pegawai Negeri

Sipil adalah:

a. Cuti melahirkan digunakan untuk melahirkan anak pertama, kedua, dan

ketiga.

b. Untuk persalinan anak yang keempat dan seterusnya, maka kepada Pegawai

Negeri Sipil wanita dapat diberikan cuti di luar tanggungan Negara.

c. Cuti jenis ini tidak memerlukan persetujuan dari kepala BAKN.

d. Lamanya cuti-cuti bersalin yang diberikan adalah 1 (satu) bulan sebelum

dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.

49

e. Pegawai Negeri Sipil wanita yang bersangkutan harus mengajukan

permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang untuk

memberikan cuti bersalin.

f. Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pihak pejabat yang berwenang

memberikan cuti.

g. Selama PNS wanita menjalankan cuti, maka PNS yang bersangkutan

menerima penghasilan penuh.

G. Lembar Kerja

1. Apa yang harus dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil sebelum mendapatkan hak

cuti?

Jawab:

Cuti merupakan hak bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, untuk

mendapatkan cuti ini, diperlukan izin tertulis dari pihak pejabat yang berwenang

memberikan cuti. Tanpa adanya izin, maka kondisi tidak masuk kerja tidak bisa

disebut cuti. Oleh karena itu, sebelum mengambil hak cuti, PNS harus

mengajukan surat permohonan cuti kepada pejabat yang berwenang.

2. Bagaimana ketentuan untuk mendapatkan cuti tahunan?

Jawab:

a. PNS dan calon PNS yang telah bekerja minimal 1 tahun secara terus

menerus.

b. Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja.

c. Untuk menggunakan hak atas cuti tahunan, PNS atau calon PNS yang

bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau

pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti

tahunan.

50

d. Hak atas cuti tahunan tersebut, diberikan secara tertulis oleh PPK atau

pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti

tahunan.

3. Sebutkan alasan penting Pegawai Negeri Sipil (PNS) berhak mendapatkan cuti!

Jawab:

PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:

a. Ibu, Bapak, Isteri Atau Suami, Anak, Adik, Kakak, Mertua, Atau Menantu

Sakit Keras Atau Meninggal Dunia;

b. Salah Seorang Anggota Keluarga Yang Dimaksud Dalam Huruf A

Meninggal Dunia, Dan Menurut Peraturan Perundang-Undangan Pns Yang

Bersangkutan Harus Mengurus Hak-Hak Dari Anggota Keluarganya Yang

Meninggal Dunia; Atau

c. Melangsungkan Perkawinan.

4. Buatlah contoh surat permintaan cuti di luar tanggungan Negara!

Jawab:

51

5. Hal-hal apa saja yang harus ada pada kartu cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS)?

Jawab:

a. Nama

b. NIP

c. Nomor

d. Jenis Cuti

e. Surat Izin / Surat Keputusan: 1) Nomor

2) Tanggal

f. Lamanya: 1) Dari Tanggal

2) Sampai Tanggal

g. Paraf Pejabat Kepegawaian

h. Keterangan

52

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda (X)

pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Cuti berasal dari bahasa Hindi... .

a. Verlop

b. Perlop

c. Chutti

d. Chutty

e. Verlope

2. Landasan hukum yang mengatur tentang peraturan cuti adalah… .

a. PP No. 13 Tahun 2017 dan Surat Edaran BKN No. 01/ SE/ 1977

b. PP No. 11 Tahun 2017 dan Surat Edaran BKN No. 11/ SE/ 1977

c. PP No. 11 Tahun 2017 dan Surat Edaran BKN No. 01/ SE/ 1970

d. PP No. 12 Tahun 2017 dan Surat Edaran BKN No. 01/ SE/ 1977

e. PP No. 11 Tahun 2017 dan Surat Edaran BKN No. 01/ SE/ 1977

3. Memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin kesegaran

jasmani dan rokhaninya merupakan… cuti.

a. Tujuan

b. Definisi

c. Ciri

d. Syarat

e. Karakteristik

3.1 KOGNITIF SKILL

BAB III

EVALUASI

53

4. Seorang PNS harus mengajukan surat… cuti kepada pejabat yang berwenang

sebelum mengambil hak cuti.

a. Permohonan

b. Perijinan

c. Edaran

d. Keputusan

e. Pemberian Ijin

5. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil dalam Pasal 309 ayat 1 menyebutkan bahwa Cuti

diberikan oleh PPK. Yang dimaksud PPK adalah… .

a. Pembina Pejabat Kepegawaian

b. Pembina Pejabat Kepangkatan

c. Pejabat Pembina Kepegawaian

d. Pejabat Pembina Kepangkatan

e. Pejabat Pengurus Kepegawaian

6. Dibawah ini merupakan pejabat yang berwenang memberikan cuti, kecuali… .

a. Pemimpin lembaga tertinggi dan Menteri

b. Dewan Perwakilan Rakyat dan Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri

a. Menteri dan Jaksa Agung

b. Jaksa Agung dan Pemimpin Lembaga Tertinggi

c. Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri dan Menteri

7. Lama kerja minimal yang disyaratkan jika seorang PNS maupun CPNS ingin

mengajukan permohonan cuti tahunan adalah… .

a. 1 Tahun

b. 2 Tahun

c. 3 Tahun

d. 4 Tahun

e. 5 Tahun

54

8. Jika seorang PNS mengalami sakit lebih dari 14 hari dan telah mengajukan surat

permohonan cuti sakit, maka PNS tersebut berhak menerima hak cuti sakit

paling lama selama… .

a. 3 Bulan

b. 6 Bulan

c. 9 Bulan

d. 12 Bulan

e. 24 Bulan

9. PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama

selama… .

a. 1 Bulan

b. 1,5 Bulan

c. 2 Bulan

d. 3 Bulan

e. 4,5 Bulan

10. Jika seorang PNS wanita ingin mengajukan izin cuti untuk melahirkan anak

keenamnya, maka cuti yang diajukan tersebut tidak lagi merupakan cuti bersalin

melainkan cuti… .

a. Tahunan

b. Sakit

c. Bersalin / Melahirkan

d. Besar

e. Karena alasan penting

11. Lamanya cuti Melahirkan bagi seorang PNS adalah… .

a. 1 bulan sebelum melahirkan dan 1 bulan setelah melahirkan

b. 2 bulan sebelum melahirkan dan 1 bulan setelah melahirkan

c. 2 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan

d. 1 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan

55

e. 2 bulan sebelum melahirkan dan 3 bulan setelah melahirkan

12. Berikut ini adalah alasan seorang PNS berhak mendapatkan cuti:

1) Ibu, Bapak, Isteri Atau Suami, Anak, Adik, Kakak, Mertua, Atau Menantu

Sakit Keras

2) Melakukan Ibadah Haji atau Umroh

3) Salah Seorang Anggota Keluarga Meninggal Dunia

4) Melangsungkan Perkawinan

5) Berlibur atau berwisata

Dari kelima alasan di atas, yang merupakan alasan penting sehingga PNS

berhak atas cuti adalah… .

a. 1, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 3

c. 1, 3, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 3, 4, dan 5

13. Cuti yang dalam pelaksanaannya ditetapkan oleh presiden adalah… .

a. Cuti Tahunan

b. Cuti Bersama

c. Cuti Sakit

d. Cuti di Luar Tanggungan Negara

e. Cuti Karena Alasan Penting

14. Lama cuti yang diberikan kepada PNS karena alasan penting tidak boleh lebih

dari… bulan.

a. 2

b. 1

c. 1,5

d. 3

e. 2,5

56

15. Seorang PNS wanita berhak menerima izin cuti bersalin sampai dengan proses

persalinan anak ke- … .

a. Satu

b. Dua

c. Tiga

d. Empat

e. Lima

16. Vitaloka adalah seorang Pegawai Negeri Sipil. Pada tahun 2014 ia melahirkan

3 anak kembar (Persalinan ke-1, dengan 3 anak kembar). Saat ini ia sedang

hamil dengan perkiraan persalinan ke-2 di bulan Desember 2017. Dalam hal ini

Vitaloka mendapatkan cuti… .

a. Tahunan

b. Sakit

c. Karena alasan penting

d. Di luar tanggungan Negara

e. Bersalin / Melahirkan

17. Ketika seorang PNS wanita melahirkan, untuk aturan cutinya dihitung

berdasarkan pada… .

a. Cuti

b. Kandungan

c. Anak

d. Persalinan

e. Tanggungan

18. PNS yang telah bekerja minimal 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena

alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti… .

a. Sakit

b. Karena alasan penting

c. Bersama

57

d. Besar

e. Di luar tanggungan Negara

19. Pemerintah menetapkan tanggal 26 Desember 2017 sebagai hari cuti natal.

Berikut termasuk contoh… .

a. Cuti tahunan

b. Cuti di luar tanggungan Negara

c. Cuti karena alasan penting

d. Cuti besar

e. Cuti bersama

20. Berikut yang tidak tercantum pada buku cuti Pegawai Negeri Sipil adalah… .

a. Nama

b. Jenis cuti

c. Paraf Pegawai Negeri Sipil

d. Keterangan

e. Paraf PPK

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengertian cuti? Jelaskan dengan bahasamu

sendiri!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

58

2. Sebutkan pejabat yang berwenang untuk memberikan izin cuti kepada PNS!

3. Sebutkan tujuan dari adanya cuti!

4. Bagaimana ketentuan untuk mendapatkan cuti sakit? Lalu dokumen apa saja

yang perlu disertakan dalam mengajukan surat permohonan cuti sakit?

5. Angelita adalah seorang Pegawai Negeri Sipil. Pada tahun 2012 ia melahirkan

2 anak kembar (Persalinan ke-1, dengan 2 anak kembar). Kemudian pada tahun

2015 ia melahirkan anak ketiganya (persalinan ke-2, dengan 1 anak saja). Saat

ini ia sedang hamil dengan perkiraan persalinan ke-3 di bulan Desember 2017.

Apakah Angelita masih berhak mendapatkan cuti bersalin? Berikan alasannya!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

59

Petunjuk Praktik

1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 5-6 siswa, tunjuk salah satu siswa yang

akan menjadi ketua kelompok.

2. Persiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan diskusi.

3. Kerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru secara bersama-sama

dengan anggota kelompok lainnya.

Bahan dan Alat:

a. Block Note

b. Alat tulis (Pen/Bulpen)

Langkah Kerja

a) Bacalah kembali materi peraturan cuti khususnya mengenai jenis-jenis cuti.

b) Kemudian analisislah jenis cuti apa yang tertera pada surat permintaan maupun

surat pemberian izin cuti.

c) Berilah alasan yang tepat mengenai jenis cuti.

d) Diskusikan tugas tersebut secara berkelompok.

e) Presentasikan hasil diskusi di depan kelas secara berkelompok.

f) Tulislah pertanyaan, pendapat, dan saran selama proses diskusi berlangsung.

g) Kumpulkan hasil diskusi kepada guru.

Hasil yang Diharapkan

a. Dapat mengidentifikasi / menentukan jenis berdasarkan surat yang tertera pada

soal yang diberikan oleh guru.

3.2 PSIKOMOTOR SKILL

60

b. Dapat menganalisis dan memberikan alasan yang diberikan dengan

identifikasi mengenai jenis cuti pada surat permintaan ataupun surat

pemberian izin cuti.

c. Dapat mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara berkelompok

dengan baik.

d. Dapat menulis setiap pertanyaan, tanggapan, kritik maupun saran yang

diberikan oleh audience secara terstruktur.

e. Hasil diskusi kelompok yang telah disusun secara terstruktur dikumpulkan

kepada guru.

Soal Analisis Surat Peraturan Cuti

1.

61

2.

62

3.

63

LEMBAR OBSERVASI

TES PRAKTIK ANALISIS SURAT PERATURAN CUTI

No. Komponen/Sub Komponen Penilaian Skor Pencapaian

Kompetensi

5 4 3 2 1

I. Persiapan Kerja

1.1 Alat dipersiapkan dengan rapi dan lengkap

1.2 Bahan dipersiapkan sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan

1.3 Hadir tepat waktu

Skor Komponen Persiapan

II. Proses (Sistematika & Cara Kerja)

2.1 Berdiskusi dan menentukan jenis cuti berdasarkan surat yang

tertera pada soal yang diberikan oleh guru.

2.2 Memberikan alasan dan analisis mengenai jenis cuti pada surat

permintaan ataupun surat pemberian izin cuti.

2.3 Mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara

berkelompok.

2.4 Menunjuk salah seorang audience untuk menjadi moderator

dan notulen.

Skor Komponen Persiapan Kerja

III. Hasil Kerja

3.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi / menentukan jenis cuti

berdasarkan surat yang tertera pada soal yang diberikan oleh

guru.

3.2 Kesesuaian analisis dan alasan yang diberikan dengan

identifikasi mengenai jenis cuti pada surat permintaan ataupun

surat pemberian izin cuti.

3.3 Mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara

berkelompok dengan baik.

3.4 Mengumpulkan hasil diskusi kelompok yang tersusun rapi

Skor Komponen Hasil Kinerja

IV. Sikap Kerja

4.1 Kerja sama dalam menyelesaikan tugas

Skor Komponen Sikap Kinerja

V. Waktu

5.1 Persiapan kerja

Aspek yang Dinilai

64

5.2 Pelaksanaan kerja

5.3 Penyelesaian kerja

Skor Komponen Waktu Kinerja

Keterangan:

1. Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan

SKOR RATA-RATA dari sub komponen penilaian.

Perhitungan nilai praktik:

Presentase Bobot Komponen Penilaian Nilai

Praktik

(NP)

Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja Waktu NK

Bobot 10 40 30 10 10

Skor Komponen

Skor Maksimum 15 20 15 10 15

NK

NK = SK/SM x Bobot

Keterangan:

Bobot diisi dengan presentase setiap komponen. Besarnya presentase dari setiap

komponen ditetapkan secara proporsional sesuai dengan karakteristik keahlian.

NK = Nilai Komonen, perkalian dari bobot dengan skor komponen.

NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen.

65

LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

A. Petunjuk

1. Lembar penilaian sikap sosial diisi oleh siswa lain untuk menilai sikap sosial teman dalam suatu kelompok maupun satu bangku.

2. Pastikan Saudara berpasangan minimal dengan satu teman.

3. Bacalah pernyataan yang terdapat dalam kolom dengan teliti.

4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap sosial yang teman saudara miliki dengan memberikan tanda () pada kolom skor (3/2/1)

dengan kriteria sebagai berikut:

Setuju : 3

Kurang setuju : 2

Tidak setuju : 1

B. Identitas

Nama Siswa yang Dinilai : ……………………. Nama Siswa yang Menilai : …………………….

Kelas : ……………………. Kelas : …………………….

No. Absen : ……………………. Absen : …………………….

Tanggal : …………………….

3.3 ATTITUDE SKILL

66

LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMENT)

No. Kriteria Sikap Sosial Pernyataan Skor

3 2 1

1. Jujur 1. Teman saya tidak mencontek dalam mengerjakan ujian maupun tugas

2. Teman saya melakukan praktikum sesuai aturan

3. Teman saya tidak melakukan plagiat (menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan

sumber) dalam mengerjakan tugas

2. Disiplin 1. Teman saya datang tepat waktu 2. Teman saya mematuhi tata tertib yang berlaku

3. Teman saya menyelesaikan tugas dan praktikum tepat waktu

3. Tanggung Jawab 1. Teman saya melaksanakan praktikum sesuai dengan tugas yang diberikan 2. Teman saya mengerjakan semua tugas yang diberikan secara mandiri

3. Teman saya dapat menjelaskan bagaimana cara saya mengerjakan

4. Peduli 1. Teman saya membantu teman yang lain saat mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas 2. Teman saya mengingatkan teman yang lain untuk menyelesaikan tugas tepat waktu

3. Teman saya berinisiatif menanyakan kesulitan mengenai hal yang tidak dipahami

5. Gotong Royong 1. Teman saya terlibat dalam penyelesaian masalah kelas

2. Teman saya bersedia melakukan tugas sesuai dengan ketentuan dari guru

6. Kerja Sama 1. Teman saya tidak mengganggu teman yang lain saat praktikum berlangsung

2. Teman saya menjaga ketenangan saat praktikum berlangsung

7. Toleran 1. Teman saya dapat menghargai perbedaan pendapat

67

2. Teman saya menghormati teman lain yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan

gender

3. Teman saya dapat menerima kekurangan dan memaafkan kesalahan orang lain

8. Damai 1. Teman saya dapat menerima perbedaan pendapat

2. Teman saya tidak bertengkar dengan teman yang lain

9. Santun 1. Teman saya tidak berkata kotor dan kasar kepada orang lain

2. Teman saya tidak menyela pembicaraan orang lain

3. Teman saya menghormati orang yang lebih tua

4. Teman saya meminta ijin ketika akan memasuki dan keluar ruangan

5. Teman saya bersikap salam, senyum, dan sapa

10. Responsif 1. Teman saya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun teman

yang lain secara cepat

2. Teman saya tanggap terhadap kesulitan yang dialami oleh orang lain dan segera

memberi solusi atau pertolongan

3. Teman saya bergerak cepat dalam mengerjakan tugas

11. Pro-aktif 1. Teman saya tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan mengenai tugas yang tidak

dimengerti selama mengikuti pelajaran

2. Teman saya tidak ragu untuk berpendapat selama pembelajaran

68

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Penentuan skor akhir masing-masing siswa berdasarkan angka yang sering muncul (Modus)

Kategori:

Sangat Baik (SB) = 90-100

Baik (B) = 80-89

Cukup (C) = 60-79

Kurang (K) = <60

69

LEMBAR PENILAIAN DIRI

A. Petunjuk

1. Lembar penilaian sikap sosial diisi oleh siswa sendiri untuk menilai sikap sosial.

2. Bacalah pernyataan yang terdapat dalam kolom dengan teliti.

3. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap sosial yang Saudara miliki dengan memberikan tanda () pada kolom skor (3/2/1) dengan

kriteria sebagai berikut:

Setuju : 3

Kurang setuju : 2

Tidak setuju : 1

B. Identitas

Nama Siswa : …………………….

Kelas : …………………….

No. Absen : …………………….

Tanggal : …………………….

70

LEMBAR PENILAIAN DIRI (SELF ASSESMENT)

No. Kriteria Sikap Sosial Pernyataan Skor

3 2 1

1. Jujur 1. Saya tidak mencontek dalam mengerjakan ujian maupun

tugas

2. Saya melakukan praktikum sesuai aturan 3. Saya tidak melakukan plagiat (menyalin karya orang lain

tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan tugas

2. Disiplin 1. Saya datang tepat waktu 2. Saya mematuhi tata tertib yang berlaku

3. Saya menyelesaikan tugas dan praktikum tepat waktu

3. Tanggung Jawab 1. Saya melaksanakan praktikum sesuai dengan tugas yang

diberikan

2. Saya mengerjakan semua tugas yang diberikan secara

mandiri 3. Saya dapat menjelaskan bagaimana cara saya mengerjakan

4. Peduli 1. Saya membantu teman yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas 2. Saya mengingatkan teman untuk menyelesaikan tugas tepat

waktu

3. Saya berinisiatif menanyakan kesulitan mengenai hal yang

tidak dipahami

71

5. Gotong Royong 1. Saya terlibat dalam penyelesaian masalah kelas

2. Saya bersedia melakukan tugas sesuai dengan ketentuan dari

guru

6. Kerja Sama 1. Saya tidak mengganggu teman saat praktikum berlangsung

2. Saya menjaga ketenangan saat praktikum berlangsung

7. Toleran 1. Saya dapat menghargai perbedaan pendapat

2. Saya menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,

budaya, dan gender

3. Saya dapat menerima kekurangan dan memaafkan kesalahan

orang lain

8. Damai 1. Saya dapat menerima perbedaan pendapat 2. Saya tidak bertengkar dengan teman

9. Santun 1. Saya tidak berkata kotor dan kasar kepada orang lain

2. Saya tidak menyela pembicaraan orang lain

3. Saya menghormati orang yang lebih tua

4. Saya meminta ijin ketika akan memasuki dan keluar ruangan

5. Saya bersikap salam, senyum, dan sapa

10. Responsif 1. Saya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

maupun teman saya secara cepat

2. Saya tanggap terhadap kesulitan yang dialami oleh orang lain

dan segera memberi solusi atau pertolongan

3. Saya bergerak cepat dalam mengerjakan tugas

11. Pro-aktif 1. Saya tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan mengenai

tugas yang tidak dimengerti selama mengikuti pelajaran 2. Saya tidak ragu untuk berpendapat selama pembelajaran

72

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Penentuan skor akhir masing-masing siswa berdasarkan angka yang sering muncul (Modus)

Kategori:

Sangat Baik (SB) = 90-100

Baik (B) = 80-89

Cukup (C) = 60-79

Kurang (K) = <60

73

LEMBAR OBSERVASI SIKAP

A. Petunjuk

1. Lembar penilaian sikap sosial siswa yang diisi oleh guru.

2. Berilah tanda checklist () pada sikap yang nampak pada siswa

B. Identitas

Nama Guru : …………………….

NIP : …………………….

Matapelajaran : …………………….

Tanggal : …………………….

74

LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL

No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai

Juju

r

Dis

ipli

n

Tan

ggung

Jaw

ab

Ped

uli

Goto

ng

Royong

Ker

ja

Sam

a

Tole

ran

Dam

ai

San

tun

Res

ponsi

f

Pro

-Akti

f

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

75

Produk yang dihasilkan berupa hasil diskusi mengenai jenis cuti dan

analisisnya sesuai dengan surat permintaan atau pun pemberian izin cuti yang

tertera pada soal. Hasil diskusi disajikan dengan konsep yang menarik dan

terstruktur.

Waktu untuk menyelesaikan soal diskusi secara berkelompok adalah 15 menit.

Sedangkan waktu untuk presentasi hasil diskusi adalah 10 menit untuk masing-

masing kelompok.

3.4 PRODUK / BENDA KERJA SESUAI KRITERIA STANDART

3.5 BATASAN WAKTU YANG TELAH DITETAPKAN

76

I. Pilihan ganda

1. C 6. B 11. D 16. E

2. E 7. A 12. A 17. D

3. A 8. D 13. B 18. E

4. A 9. B 14. B 19. E

5. C 10. D 15. C 20. C

II. Uraian

1. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu

tertentu. Dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani bagi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah bekerja dalam waktu tertentu.

2. Pejabat yang berwenang memberikan cuti adalah:

a. Pemimpin lembaga tertinggi /Tinggi Negara bagi pemimpin

Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;

b. Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintah Tertinggi Non

Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi

Negara/Lembaga Tinggi Negara dan Pejabat lain yang ditentukan

Presiden bagi PNS dalam lingkungan kekuasaannya;

c. Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri

Pejabat sebagaimana tersebut diatas dapat mendelegasikan

kewenanannya kapada Pejabat lain dalam lingkungannya untuk

memberikan cuti, kecuali ditentukan lain.

3. Tujuan dari adanya cuti adalah sebagai berikut:

1) Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka

menjamin kesegaran jasmani dan rokhaninya

3.6 KUNCI JAWABAN

77

2) Untuk kepentingan PNS yang bersangkutan

4. Ketentuan dan dokumen yang harus disertakan adalah sebagi berikut:

a. PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti

sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan harus mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima

delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan

melampirkan surat keterangan dokter.

b. PNS yang menderita sakit lebih dari 14 hari berhak atas cuti sakit, dengan

ketentuan PNS yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara

tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang

untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat

keterangan dokter pemerintah.

c. Surat keterangan dokter berisi pernyataan tentang perlunya diberikan

cuti, lamanya cuti, dan keterangan lain yang diperlukan.

5. Angelita masih berhak mendapatkan cuti bersalin / melahirkan, karena aturan

cuti bersalin untuk seorang PNS dihitung berdasarkan persalinan anak, yaitu

persalinan pertama, persalinan kedua, dan persalinan ketiga. Anak kembar

adalah anak (dua, tiga, atau lebih) yang lahir dari satu kandungan pada suatu

kehamilan. Jika melahirkan anak kembar, maka dihitung menjadi satu kali

persalinan. Jadi, Angelita yang melahirkan anak keempat (persalinan ketiga)

tetap mendapatkan cuti bersalin yang ditanggung oleh Negara. Untuk lebih

jelas, sebaiknya bermusyawarah dengan unit kepegawaian tempat ia bekerja

untuk membicarakan tentang hak cuti.

78

Jika siswa telah berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan di evaluasi

sebanyak lebih dari 80%, maka siswa bisa melanjutkan ke modul yang berikutnya.

Sedangkan apabila siswa belum berhasil menjawab lebih dari 80%, maka siswa

harus mengulanginya dan meminta bimbingan lebih lanjut dari guru Anda.

Bagi peserta didik, jika nanti peserta didik mampu menjadi pegawai negeri

sipil (PNS), diharapkan untuk memahami segala peraturan cuti, agar hak-hak akan

cuti bisa terpenuhi dengan baik. Sedangkan bagi guru, semoga dapat menjalankan

pembelajaran Administrasi Kepegawaian tentang Peraturan Cuti dengan baik,

sehingga peserta didik mampu mendapatkan pemahaman yang maksimal.

Anugerahdino. 2013. Buku Layanan Administrasi Kepegawaian Tahun 2013.

(online),

(https://www.dropbox.com/s/xxn8i0oc1nevewz/bukulayananadministrasikepegaw

aiantahun2013-130905203013-.pdf), diakses 20 September 2017

BAB IV

PENUTUP

4.1 TINDAK LANJUT

4.2 HARAPAN

4.3 DAFTAR

RUJUKAN

79

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri

Sipil. (online), (http://itjen.ristekdikti.go.id/wp-

content/uploads/2015/11/SALINAN-PP-Nomor-11-Tahun-2017-PP-Nomor-11-

Tahun-2017.pdf), diakses 20 September 2017

Mursiati. 2016. Pengertian dan 6 Jenis Cuti Pegawai Negeri Sipil. (online),

(https://portal-ilmu.com/peraturan-cuti-pegawai-negeri-sipil/), diakses 21

September 2017

Surat Edaran BKN tentang Cuti. (online),

(http://kepegawaian.unmul.ac.id/peraturan/Surat%20Edaran%20BKN%20Permint

aan%20dan%20Pemberian%20Cuti%20PNS.pdf), diakses 20 September 2017

Pemerintah Tetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2018. (online),

(https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/7484-pemerintah-tetapkan-libur-

nasional-dan-cuti-bersama-2018), diakses 09 November 2017

Isnaini, M. 2013. Modul Peraturan Cuti. (online),

https://cutimeisaoffhh.files.wordpress.com/2016/12/modul-peraturan-cuti-pdf.pdf,

diakses 21 September 2017

80

Nama : Mega MaudinaNIM : 150412600182Tanggal Lahir : Gresik, 15 Maret 1997Alamat : GresikRiwayat Pendidikan : MI Mansyaul Huda,

MTsN Gresik MAN 2 Gresik, UM

Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Modul ini mengajak siswa untuk memahami ilmu ekonomi pada bidang manajemen dan bisnis. Siswa diharapkan dapat memahami fenomena di Indonesia. Pada modul ini membahas Kompetensi Dasar Peraturan Cuti meliputi Landasan hukum, pengertian dan tujuan pemberian cuti, pejabat yang berwenang memberikan cuti, dan jenis-jenis cuti PNS.