problematika peradaban pada kehidupan manusia.docx

23
PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA A. Pengertian Peradaban Secara umum peradaban dapat diartikan sebegai perkembangan budaya yang menjadi ciri khas dan milik suatu masyarakat. Peradaban juga diartikan sebagai sebuah tahapan tertinggi dari kemajuan budaya (Evolusi Budaya) yang membedakan manusia yang beradab dengan manusia yang tidak beradab/ biadab. Beberapa ahli juga menterjemahkan pengertian peradaban menurut pendapat mereka masing-masing, ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapat mereka: 1. Ibnu Kaldun Peradaban sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi peredaan negara, ras, atau agama yang membedakanya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. 2. Huntington Peradaban tidak selalu bersifat nyata, peradaban juga dapat dibayangkan (imagined) 3. Benedict Andreson Peradaban adalah masyarakat yang merasa sebagai bagian dari kesatuan peradaban. Peradaban berhubungan erat dengan norma. Norma adalah tingkah laku yang dianggap wajar, yang diterima dan sekaligus diharapkan oleh banyak orang. Dimana norma merupakan hasil dari peradaban yang berkembang yang dapat bergeser seiring perkembangan peradaban. B. Peradaban sebagai hasil kebudayaan Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran dari budi dan daya. Seluruh apa yang di fikir, dirasa, dan direnung diamalkan dalam bentukdaya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah suatu cara hidup sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu yang di buat oleh masyarakat tersebut.

Upload: roro-rasi-putra

Post on 26-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA

A. Pengertian Peradaban

Secara umum peradaban dapat diartikan sebegai perkembangan budaya yang menjadi ciri khas dan milik suatu masyarakat. Peradaban juga diartikan sebagai sebuah tahapan tertinggi dari kemajuan budaya (Evolusi Budaya) yang membedakan manusia yang beradab dengan manusia yang tidak beradab/ biadab.

Beberapa ahli juga menterjemahkan pengertian peradaban menurut pendapat mereka masing-masing, ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapat mereka:

1. Ibnu KaldunPeradaban sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi peredaan negara, ras, atau agama yang membedakanya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.

2. HuntingtonPeradaban tidak selalu bersifat nyata, peradaban juga dapat dibayangkan (imagined)

3. Benedict AndresonPeradaban adalah masyarakat yang merasa sebagai bagian dari kesatuan peradaban.

Peradaban berhubungan erat dengan norma. Norma adalah tingkah laku yang dianggap wajar, yang diterima dan sekaligus diharapkan oleh banyak orang. Dimana norma merupakan hasil dari peradaban yang berkembang yang dapat bergeser seiring perkembangan peradaban.

B. Peradaban sebagai hasil kebudayaan

Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran dari budi dan daya. Seluruh apa yang di fikir, dirasa, dan direnung diamalkan dalam bentukdaya menghasilkan kehidupan.

Budaya adalah suatu cara hidup sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu yang di buat oleh masyarakat tersebut.

Peradaban merupakan hasil tertinggi dari sebuah kebudayaan. Artinya kebudayaan belum tentu merupakan sebuah peradaban, namun peradaban pasti mengandung unsur kebudayaan.

Peradaban juga menjadi faktor penentu apakah seseorang berbudaya atau tidaknya.

C. Problematika peradaban

Semakin berkembangnya teknologi terutama pada teknologi komunikasi membuat cakrawala/ ilmu pengetahuan masyarakat semakin terbukaluas. Teknologi yang seharusnya menjadi penunjang manusia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, malah menjadi pengganggu dalam kehidupan manusia yang justru membelenggu perilaku dan gaya hidup manusia itu sendiri.

Page 2: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Dengan semakin cepatnya kemajuan teknologi dan ditopang oleh system social yang kuat membuat teknologi menjadi pengarah bagi kehidupan manusia, yang berakibat bagi orang-orang yang rendah kemampuan teknologinya menjadi ketergantungan dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan kemajuan teknologi.

Dampak dari mudahnya akses informasi ini adalah masuknya kebudayaan luar yang selama ini tidak diketahui masyarakat yang membuat pergeseran norma di masyarakat dan menyebabkan terjadinya kompromisme sosial yang membuat hal-hal baru yang masuk dalam masyarakat diterima karna perubahan norma.

D. Problematika Peradaban pada Kehidupan manusia

Perbedaan mencolok dari peradaban yang dianut oleh manusia terletak pada tingkat intelektual, perasaan keindahan, penguasaan teknologi, dan tingkat spiritual yang dianutnya.

Bentuk kebudayaan masyarakat modern zaman sekarang cendrung meniru kebudayaan barat, baik pola kehidupan, cara berpikir, ideologi, dan politiknya. Hal ini membuat perkembangan dan perkembangan mereka meninggalkan konsep masyarakat tradisional.

Meskipun struktur masyarakat modern yang cendrung kebarata ini sangat rapuh bila dibandingkan dengan masyarakat tradisional, namun mereka menguasai sektor-sektor penting dan strategis dalam kehidupan.

Mereka mempunyai misi untuk menyatukan antara masyarakat modern dan masyarakat tradisional dengan cara menaarik masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern.

Oleh karena itu terjadilah perlawanan-perlawanan dari usaha ini. Dimana masyarakat modern cendrung bersifat agresif dan otoriter dalam menghadapi masyarakat tradisional.

Masyarakat modern cendrung menggunakan alternative cara barat untuk menyelesaikan suatu masalah, daripada kembali kepada pandangan hidup masyarakat tradisional.

Namun demikian cara-cara tersebut tidak dapat pula mengubah pandangan hidup masyarakat tradisional dalam keimanan,perasaan nasionalisme, kemerdekaan, dan kehormatan.

r 2012

Problematika peradaban bagi kehidupan Manusia karena kemajuan IPTEK

Page 3: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Tugas UNP033Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Tentang

“Problematika peradaban bagi kehidupan Manusia karena kemajuan IPTEK”

Diusulkan Oleh :

Kelompok 5

        Lathif Arafat .A 2011/1102309

        Ghea Qodri Ramadhani 2011/1102725

        Munawira Khuzaifah 2008/01011

        M.Khadafi 2011/1102252

        Gusneli 2011/1102284

        Rahmat Nuryanto .P 2010/10634

        Zalmon Firdaus 2011/1102771

        Aldi Chandra 2011/1102932

        Rusli 2011/1102

Page 4: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

KATA PENGANTAR

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, salawat dan salam pada junjungan 

Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan izin dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan 

penyusunan Makalah mata kuliah umum Ilmu sosial dan dasar budaya yang berjudul “Problematika

peradaban bagi kehidupan Manusia”

Berbagai bantuan baik moril maupun materil telah penulis terima dari berbagai pihak dalam 

penulisan makalah ini, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang 

sebesar-besarnya   atas   segala   dukungan,   bimbingan   dan   bantuan   yang   sangat   berarti   selama 

penulisan makalah ini hingga dapat diselesaikan. Izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih dan 

penghargaan kepada   :

1.        Bpk Zulasri  selaku Dosen  Pembina  mata kuliah umum Ilmu sosial dan dasar budaya   yang telah 

memberikan ilmu pengetahuan,bimbingan, dorongan, motivasi serta petunjuk yang sangat berharga 

bagi penulis dalam menyelesaikan makalah ini

2.       Rekan-rekan Mahasisiwa/i UNP yang telah berbagi pendapat,referensi dalam hal ini.

Akhir  kata,  penulis  memohon maaf   jika  ada penulisan  yang salah karena penulis  adalah 

manusia yang masih belajar.

Padang,Februari 2012

Page 5: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Penulis

Daftar IsiKata Pengantar.........................................................................................      2  

Daftar Isi....................................................................................................   3     

Bab I Pendahuluan.....................................................................................    4

 Latar Belakang .................................................................................   5     

 Rumusan Masalah............................................................................     5

 Tujuan..............................................................................................    5

Bab II Pembahasan

      Kemajuan Media Komunikasi Bagi Adab dan Peradaban Manusia …………………..    5

       Kemajuan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia……………………………….  6

     Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi Terhadap Adab dan Peradaban Manusia..7

Bab III Penutup

    Kesimpulan........................................................................................     14

    Saran...................................................................................................    14 

Daftar Pustaka..............................................................................................     15  

Page 6: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Bab I PENDAHULUAN

a.     Latar BelakangPeradaban adalah sebuah  istilah  yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau 

unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan   yang   telah   mencapai   tingkat   tertentu   yang   tercermin   dalam   tingkat   intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi.

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi  dan   teknologi   komunikasi   mempercepat   akselerasi   proses   globalisasi   ini.   Globalisasi menyentuh   seluruh   aspek   penting   kehidupan.  Globalisasi  menciptakan   berbagai   tantangan   dan permasalahan baruyang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan   kehidupan.   Wacana   globalisasi   sebagai   sebuah   proses   ditandai   dengan   pesatnya perkembangan   ilmu   pengetahuan   dan   teknologi   sehingga   ia   mampu   mengubah   dunia   secara mendasar.

Problematika   peradaban   di  Indonesia  yang   timbul   akibat   globalisasi   diantaranya   dapat dilihat   dalam   bidang   bahasa,   kesenian,   juga   yang   terpenting-   kehidupan   sosial.   Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik   jika   dibandingkan   dengan   kesenian   tradisional   kita.   Dengan   televisi,   masyarakat   bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.

Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya suatu bahasa di  daerah tertentu disebabkan penutur  bahasanya telah “terkontaminasi”  oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do, dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.

b.     Rumusan MasalahMengamati dan mengkritisi dinamika peradaban global serta problematikanya pada kehidupan 

manusia

c.      Tujuan

Page 7: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Mengetahui permasalahan evolusi peradaban manusia yang menghasilkan masalah yang fatal dan bisa mengatasinya

Bab II PEMBAHASAN

I. Kemajuan Media Komunikasi Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Muncul dan berkembangnya media baru dalam dunia komunikasi membawa dampak besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Para ahli pun mengemukakan berbagai teori yang dapat mengakomodasi dan menjelaskan dampak yang terjadi akibat perkembangan media baru tersebut.

Teori Uses and Gratification telah mencoba menjelaskan penggunaan media elektronik bagi komunikasi interpersonal. Sejumlah studi yang sama dicoba untuk diterapkan pada skala organisasi, di  mana   jaringan   komputer   digunakan   sebagai   jaringan   komunikasi   elektronik,   yang   kemudian disebut sebagai  computer mediated communication. Dalam studi ini disertakan pula alat-alat baik yang berhubungan langsung maupun tidak berhubungan secara langsung dengan komputer.

Sebuah hal terpenting yang diperhatikan di sini adalah konsep kehadiran (presence), di mana sesuatu  yang  maya  dirasakan   seolah   sebagai  objek  yang  benar/nyata  adanya.  Sedangkan  social presence  di sini diartikan sebagai pengalaman yang dirasakan oleh seseorang melalui isyarat atau tanda-tanda yang ada pada berbagai media komunikasi.

Email  dikatakan memiliki  tingkat  “presensi”  yang rendah,  karena hanya digunakan untuk bertukat informasi searah, feedback dari penerima email tidak langsung diberikan saat itu juga atau sering ditunda. Sedangkan  videoconferences  dikatakan memiliki tingkat presensi sosial yang tinggi, karena   proses   komunikasi   berlangsung   dua   arah,   dan   kedua   komunikator   mampu   merasakan kehadiran komunikator yang lain dengan melihat mimik wajah, gesture, notasi suara, dsb.

Dampak Media Komputer

Selama ini, penyebaran internet telah mengubah perhatian masyarakat terhadap pengaruh media  baru.   Salah   satunya  mengubah  persepsi  masyarakat   tentang  media-media  baru.   Lahirlah beberapa studi yang meneliti mengenai dampak penggunaan media baru ini, hingga pada akhirnya disimpulkan beberapa dampak yang dibawa oleh kemajuan teknologi komunikasi.

o    Perilaku Antisosial (Antisocial Behavior)

Perkembangan   komunikasi   bermediakan   komputer   berjalan   seiring   dengan   tumbuh suburnya   nilai-nilai  menyimpang   yang   dihasilkan   oleh   tangan-tangan   tidak   bertanggung   jawab. Sejauh   ini,   para   ilmuwan   menyimpulkan   bahwa   kekerasan   pada  games  di   komputer   memiliki pengaruh   yang   sama   kuatnya   dengan   tayangan   kekerasan   di   televisi.   Bahkan   studi   tertentu mengatakan bahwa  video games  mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mempengaruhi anak-anak jika dibandingkan dengan tayangan TV atau tindakan kekerasan yang sebenarnya disaksikan oleh anak-anak.

Page 8: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Selain itu, pornografi yang marak di internet juga ikut meracuni otak anak-anak. Pelakunya  dengan sengaja memberi link dari situs-situs yang biasanya dikunjungi oleh anak-anak ke situs-situs yang seharusnya tak pantas dikunjungi anak-anak dibawah umur. Sedangkan pada orang dewasa, pornografi tidak menunjukkan hasil penyimpangan yang signifikan seperti pada anak-anak apabila dilihat dari sisi agresivitas dan perilakunya.

o   Kecemasan Berlebih Terhadap Komputer (Computer Anxiety)

Hal  ini  biasa disebut sebagai  cyberphobia atau computerphobia,  yakni  rasa takut,  cemas, khawatir   pada   saat   menggunakan   komputer.   Biasanya   ditunjukkan   dengan   gejala-gejala   mual, pusing, dan keringat dingin pada saat menggunakan komputer. Si pengguna biasanya merasa takut untuk menggunakan komputer atau alat-alat canggih lain karena takut salah menekan tombol, takut terjadi hal-hal yang tidak dinginkan jika salah mengoperasikan suatu alat, dsb.

Hal  ini sering terjadi pada orang-orang yang umumnya tidak memiliki  bekal pengetahuan yang cukup tentang alat tertentu, atau pada orang-orang yang kemampuan perhitungannya kurang baik.

Orang-orang semacam ini  akan menggunakan komputer  dengan porsi  sesedikit  mungkin. Murid   yang   jarang  memakai   komputer  di   kelas   atau  pekerja   yang  menghindari  pekerjaan  yang berhubungan dengan komputer mungkin merupakan tanda-tanda dari computerphobia.

Berbeda halnya dengan  computerphobia,  internet self-efficacy  adalah mereka yang sudah merasa mantap menggunakan teknologi yang ada dan lebih banyak berinteraksi dengan komputer dalam penyelsaian pekerjaannya.

o   Ketagihan (Addicted)

Media   komputer   memiliki   kualitas   interaksi   yang   mampu   merespon   tiap   gerak penggunanya.   Kadang   kala,   komputer   mampu   mewujudkan   apa   yang   menjadi   harapan penggunanya, namun kadang tidak, hasilnya pun bervariasi pada tiap pengguna.

Kemampuan ini yang akhirnya menuntut kita untuk “datang lagi” dan merasakan hal yang berbeda - prinsip ketagihan yang sama seperti pada judi.

Yang  menjadi   bahan   diskusi   di   antara   para   orang   tua   adalah   anak-anak   mereka   yang kecanduan  untuk   terus  bermain  di  depan  layar  komputer   tanpa  henti.  Brenner  dalam bukunya mengatakan bahwa heavy internet user menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada ketagihan, antara lain kecanduan dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Hal yang  sama juga terjadi pada orang dewasa. Bahkan yang lebih parah, mereka merelakan sejumlah   uang   yang   keluar   untuk   bermain  game  di   komputer   atau   di   internet.   Mereka   rela menghabiskan uang untuk gambling, fantasy sport league, dan permainan virtual lainnya.

Menurut seorang psikolog, Sherry Turkle, kekuatan komputer bukan datang dari hal-hal di luarnya/eksternal   layaknya   pada   obat-obatan,   tapi   dari   apa   yang   ada   pada   orang-orang   yang menggunakan, dari apa yang mereka pelajari tentang ketergila-gilaan mereka pada komputer.

Page 9: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Suatu hal yang menarik adalah kemampuan komputer untuk mendorong / memprovokasi pencerminan diri penggunanya serta memperluas pikiran ke dalam dunia maya yang seakan-akan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal ini,  kebiasaan pengguna komputer disamakan dengan   kemampuan  mereka   untuk   mengontrol   dunia   di   dalam   komputer,  mereka   merasakan hubungan   yang   sangat   erat   dan   keterkaitan   dengan   komputer.   Orang-orang   ini   juga   ingin mengekspresikan diri mereka melalui komputer dan menciptakan gaya sesuai dengan kepribadian masing-masing.

Tumbuh kembang internet di dunia di dukung oleh beberapa faktor,  hal  pertama adalah karena karena internet menyediakan layanan yang familiar dan bersifat memudahkan penggunanya. Selain   itu,   pertimbangan   waktu   yang   digunakan   untuk   mencari   informasi   lewat   internet   dari berbagai belahan bumi lebih efisien daripada jika kita mencari   informasi  lewat media cetak atau media lainnya. Lewat  internet kita bisa mencari  data dalam berbagai bentuk, mulai  dari  sekedar tulisan, sampai video klip yang bergerak.

Bagaimanapun, perkembangan media informasi memiliki dua sisi yang mutlak ada, yakni segi positif dan negatif. Di atas, para psikolog menguraikan dampak-dampak negatif yang diusung oleh media baru. Di sisi lain, media baru membuka mata negara-negara berkembang untuk memandang ekonomi global dari sebuah alat bernama komputer.

Internet juga memiliki peran dalam bidang ekonomi, hal ini terlihat dari adanya e-commerce atau e-business. Internet berperan sebagai infrastruktur yang membantu transaksi perdagangan dari penjual pada pembeli.   Internet  juga bisa disebut sebagai pasar belanja terbesar dengan jaringan informasi dan komunikasi terluas.

II. Kemajuan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi di dunia ini amatlah sangat pesat, apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Bila kita ingat zaman dahulu, banyak para ilmuwan menemukan berbagai hasil percobaannya, dan kemudian diluncurkan lalu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti adanya ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu kimia, ilmu biologi, juga ilmu sosial. Semua ilmu itupun masih diterapkan hingga saat ini oleh kita semua.

Tak dapat kita bayangkan apabila para ilmuwan tidak menemukan berbagai penemuan luar biasa untuk peradaban manusia, kita bahkan mungkin tak dapat untuk bertahan hidup, karena kita akui  bahwa kita   sangatlah  butuh  akan  keberadaan   ilmu  pengetahuan  dunia  untuk  menjalankan kehidupan di dunia fana ini.

Namun, di balik semua itu kita patut, wajib, dan haruslah untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena keagungan-Nya lah ilmu pengetahuan itu dapat kita rasakan dan manfaatkan selama kita hidup. Setelah itu, kita patut untuk menjaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut sampai saat nanti untuk masa depan dan peradaban manusia.

IPTEK   di   satu   sisi   sungguh   sangat  membantu   kita   selaku   manusia   dalam   mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1.        Mengetik laporan kerja dengan komputer

Page 10: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

2.        Menelepon orang lain dengan handphone

3.        Mendengarkan musik dengan mp3 player

4.        Mengetahui berita dengan televisi

5.        Mengetahui waktu dengan jam

6.        Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya

7.        Mendinginkan ruangan dengan ac

8.        Dan masih banyak lagi contohnya

Bahkan   saat   ini   telah   diciptakan   robot   menyerupai   manusia   yang   bertujuan   untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan tugas sehari-sehari. Kita jadi sangat tertolong dengan adanya teknologi yang kian lama kian maju.

Namun,  di   sisi   lainnya,  kita   jadi  dimanjakan  oleh  teknologi.  Manusia   jadi  malas,  bahkan sangat tergantung oleh teknologi  yang membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari  kita selaku manusia. Jadinya, manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk mengerjakan pekerjaannya dengan tangan   sendiri.   Padahal   sungguh   bangganya   kita   bila   suatu   pekerjaan   dapat   dilakukan   dan diusahakan sendiri.

Kemajuan   IPTEK   menunjukkan   kemampuan   intelektual   (intelligence)   manusia   juga berkembang. Jadi teknologi selalu membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk peradaban manusia.   Tetapi   manusia   tidak   sepenuhnya   selalu   membutuhkan   adanya   teknologi   untuk kehidupannya, karena manusia memiliki intelektual, sedangkan teknologi tidak memiliki intelektual.

Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan   batu   atau   memetik   buah   dengan   galah,   sesungguhnya   mereka   sudah   menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.

Terkait   dengan   teknologi,   Anglin  mendefinisikan   teknologi   sebagai   penerapan   ilmu-ilmu perilaku  dan alam serta  pengetahuan  lain  secara  bersistem dan menyistem untuk  memecahkan masalah.   Ahli   lain,   Kast   &   Rosenweig   menyatakan   Technology   is   the   art   of   utilizing   scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi   teknologi   yaitu   cara  melakukan   sesuatu   untuk   memenuhi   kebutuhan   manusia   dengan bantuan alat dan akal  sehingga seakan-akan memperpanjang,  memperkuat,  atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.

Dari  beberapa pengertian di  atas  nampak bahwa kehidupan manusia  tidak  terlepas  dari adanya   teknologi.   Artinya,   bahwa   teknologi  merupakan   keseluruhan   cara   yang   secara   rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.

Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.

Page 11: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Perkembangan   teknologi   terjadi   bila   seseorang   menggunakan   alat   dan   akalnya   untuk menyelesaikan   setiap  masalah   yang  dihadapinya.   Sebagai   contoh  dapat   dikemukakan  pendapat pakar teknologi “dunia” terhadap pengembangan teknologi. Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri,   yaitu   :   (1) pesawat terbang, (2) maritim dan perkapalan, (3) alat transportasi, (4) elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa , (7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.

Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya   menuntut   kemampuan   fisik   cukup   besar,   kini   relatif   sudah   bisa   digantikan   oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran  dan percepatan  yang  menakjubkan.  Begitupun dengan  telah  ditemukannya formulasi-formulasi   baru   aneka   kapasitas   komputer,   seolah   sudah   mampu   menggeser   posisi kemampuan   otak   manusia   dalam   berbagai   bidang   ilmu   dan   aktivitas   manusia.   Ringkas   kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”,   tergerusnya nilai-nilai  kemanusiaan dewasa  ini,  merupakan salah satu oleh-oleh yang   dibawa   kemajuan   iptek   tersebut.   Bahkan,   sampai   tataran   tertentu,   dampak   negatif   dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.

Bagi  masyarakat   sekarang,   iptek   sudah  merupakan   suatu   religion.   Pengembangan   iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator  yang akan membebaskan mereka dari  kungkungan kefanaan dunia.   Iptek diyakini  akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.

Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan   kesengsaraan  bagi  manusia.  Dalam  peradaban  modern   yang  muda,   terlalu   sering  manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.

Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir  tentu saja  tidak bisa  dipisahkan dari  iptek;  belum lagi  menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.

Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur  keadilan.  Tentu  saja   iptek  tidak  mengenal  moral  kemanusiaan,oleh  karena   itu   iptek  tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.

Dari  segala dampak terburuk dari  perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku dari manusia penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya dihinggapi sikap over confidence

Page 12: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

dan   superioritas   tidak   saja   terhadap   alam   lingkungan   melainkan   pula   terhadap   sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.

III. Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi Terhadap Adab dan Peradaban Manusia

Johan Sussmilch (1762): “Demografi mempelajari hukum Tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan   pada   umat   manusia   yang   terlihat   pada   kelahiran,   kematian,   dan pertumbuhannya.”

Achille   Guillard   (1855):   “Demografi   sebagai   ilmu   yang  mempelajari   segala   sesuatu   dari keadaan   dan   sikap   manusia   yang   dapat   diukur   yaitu   meliputi   perubahan   secara   umum,   fisik, peradaban, intelektualitas, dan kondisi moral.”

David V. Glass (1953): “Demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi, yaitu: fertilitas, mortalitas, dan migrasi.”

UN (1958); IUSSP (1982): “Demografi adalah studi ilmiah mengenai masalah penduduk yang berkaitan  dengan   jumlah,   struktur,   serta  pertumbuhannya.  Masalah  demografi   lebih  ditekankan pada   segi   kuantitatif   dari   berbagaifaktor   yang   mempengaruhi   pertumbuhan   penduduk,   yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.”

Donald   J.   Bogue   (1973):   “Demografi   adalah   ilmu   yang  mempelajari   secara   statistik  dan matematik   tentang   besar,   komposisi   dan   distribusi   penduduk   dan   perubahan-perubahannya sepanjang perubahan masa melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.”

Bapak demografi: John Graunt menganalisis data kelahiran dan kematian yang diperoleh dari catatan kematian (bills of mortality) yang setiap minggu diterbitkan oleh petugas gereja-gereja. John Graunt mencetuskan hukum-hukum tentang pertumbuhan penduduk.

Demografi   (Kependudukan)   adalah   ilmu   yang   mempelajari   dinamika   kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk   berubah   setiap   waktu   akibat   kelahiran,   kematian,   migrasi,   serta   penuaan.   Analisis kependudukan   dapat   merujuk   masyarakat   secara   keseluruhan   atau   kelompok   tertentu   yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

Problematik   demiografi   dalam   meningkatkan   kesejahteraan   sudah   berada   di   wilayah terapan  ilmu demografi.  Pertanyaan mendasarnya adalah upaya mencari  keseimbangan struktur penduduk di wilayah tertentu pada periode tertentu dan kesejahteraan optimal yang dapat dicapai.

Contoh kasus, pemerintah RRC melarang pasangan suami isteri memiliki lebih dari satu anak sejak akhir 1970-an (1978 atau 1979). Alasannya untuk mengurangi angka pertumbuhan penduduk sehingga beban sosial ekonomi berkurang. Implikasi kebijakan ini sangat banyak, antara lain budaya Cina yang menginginkan anak  laki-laki  tidak  jarang memicu aborsi  ketika bayi  dalam kandungan diketahui  berkelamin  perempuan.  Cina  berhasil  mencegah kelahiran 400  juta  bayi   selama 1978-2008, 30 tahun. Namun, bersamaan dengan peningkatan keseejahteraan Cina, akan sering terjadi 

Page 13: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

beban   sepasang   suami-isteri   adalah   empat   orang   tua   yang   panjang   umur   dan   satu   anak   hasil perkawinan.

Kasus   Indonesia,   sejak   reformasi   1998,   intensitas   program   Keluarga   Berencana   tampak menurun. (Coba perhatikan semakin banyak pasangan suami-isteri di sekeliling kita memiliki lebih dari  dua anak antara 1998-2008).  Belakangan Kepala  BKKBN mengingatkan akan terjadi   ledakan jumlah penduduk dan segala implikasinya di Indonesia jika program KB ditinggalkan. Kampanye KB pun dimulai lagi, namun belum seintensif di masa Presiden Soeharto.

Sejak   tumbangnya   Orde   Baru,   perkembangan   masyarakat   di   Indonesia   ditandai   oleh perbedaan pendapat yang akhir-akhir ini menjurus kepada ketidakserasian bangsa. Dampak dari rasa muak terhadap  friksi  yang tidak berkesudahan,  mulai  muncul  di  kalangan awam kerinduan atas keadaan masa lalu yang dianggap relatif stabil, aman, dan mudah mencari makan.

Konflik   yang   berkepanjangan   tidak   perlu   terjadi   apabila   kekuatan   politik   yang   ada memahami keadaan dan perkembangan struktur demografi Indonesia. Secara demografis, konflik di Indonesia sebenarnya dapat dijelaskan dari sisi perbedaan antargenerasi (inter-generational gap). Struktur penduduk sebenarnya menggambarkan pengalaman anggota masyarakat di mana setiap orang yang ada di dalamnya telah melalui siklus kehidupan, dari sejak lahir, bayi, anak, akil balik, dewasa,   tua  dan  akhirnya  mati.  Perjalanan  kehidupan  setiap  orang  dengan   latar  belakang  yang mempengaruhi tata kehidupannya ini akan membentuk sikap, pandangan dan perilaku.

Dinamika penduduk akan melahirkan  push and pull theory,  yaitu Pertumbuhan penduduk merupakan   keseimbangan   yang   dinamis   antara   kekuatan-kekuatan   yang   menambah   dan mengurangi.   Laju   pertumbuhan   penduduk   Indonesia   dari   tahun   ke   tahun   selalu   bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.

Idealnya,   struktur   penduduk   membentuk   urutan   generasi   yang   teratur.   Kenyataannya, keberhasilan   usaha  menurunkan   kelahiran   dan   kematian   selama   ini   telah  membentuk   struktur penduduk   Indonesia  di  mana  generasi   yang  dilahirkan   tahun-tahun  1980-an  dan  1990-an   jatuh berhimpitan di antara generasi-generasi yang dilahirkan di tahun-tahun sebelumnya.

Generasi 1920-1930

Akibat   dari   perkembangan   status   ekonomi   dan   teknologi   kesehatan   yang   lebih   baik menyebabkan  generasi   kelompok  lanjut  usia   (generasi  1920-30)  masih  signifikan  dalam struktur penduduk  Indonesia.  Keberadaan mereka dalam masyarakat  mulai  mendorong permintaan pada sarana dan pelayanan geriatri. Mereka adalah kelompok yang mampu melalui Perang Dunia II dan depresi   ekonomi  di   tahun  30-an  dan  perlu   diperhitungkan   keberadaan  mereka.   Latar  belakang kehidupan mereka membentuk kepribadian konservatif,  dan hemat. Oleh karena mereka merasa ikut menanamkan dasar kebangsaan di masa remaja, mereka mengharapkan generasi selanjutnya menjadi kuat, loyal, hemat, dan mempertahankan kekerabatan dalam arti luas. Penolakan terhadap pandangan generasi  ini  dianggap sebagai penolakan dari  generasi muda dalam melestarikan tata nilai moral.

Generasi 1940-1950

Page 14: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Generasi ini dilatarbelakangi oleh kehidupan yang serba kurang akibat lemahnya ekonomi Indonesia.   Latar   belakang   keras   dengan   suasana   perang   kemerdekaan   dan   pemberontakan membentuk sikap dan kepribadian yang hampir sama dengan generasi sebelumnya yaitu sederhana dan kerja keras. Mereka mendambakan kehidupan yang aman, nyaman dan damai. Kecenderungan dari elite generasi ini adalah pekerja keras untuk menghadapi persaingan akibat dari mobilitas sosial yang dibuka untuk semua warga. Memasuki usia tua, mereka cenderung membentuk kepribadian yang konservatif.

Generasi 1960-1970

Generasi   dewasa   muda   mengalami   masa   pertumbuhan   di   saat   kondisi   perekonomian Indonesia  mengalami   pertumbuhan  ekonomi   yang   tumbuh   cepat.   Pengaruh  dari   keadaan   yang penuh dengan kemudahan menyebabkan terbentuknya kepribadian kurang peka dengan lingkungan mereka.   Secara  umum,   tata  nilai   generasi   ini  bermuara  pada  diri  mereka  sendiri   sebagai  pusat keberhasilan.  Ambisius.  Mereka  yang  kurang  peka  dengan  pentingnya  keluarga  besar   (extended family). Mereka tidak bersedia kehilangan kenyamanan yang mereka peroleh pada waktu mereka tumbuh  dalam   keluarga.   Sukses   ditandai   oleh   gaya  hidup   kosmopolitan.   Elite   dari   generasi   ini menghasilkan sub-kultur yuppies dengan pola pengeluaran boros. Krisis yang berkepanjangan dapat menumbuhkan   perasaan   pahit   terhadap   mereka   yang   menyebabkannya   kesejahteraan   mereka terganggu. Jumlah mereka secara absolut  sangat besar dan dapat membentuk kekuatan politik yang perlu  dipertimbangkan.  Ketidakpekaan  pada  kepentingan  mereka  dapat  mengganggu  efektivitas kerja pemimpin di masa mendatang.

Generasi 1980-1990

Anggota   yang   paling   muda   dalam   masyarakat   Indonesia   tidak   membentuk   kesamaan pandangan.   Generasi   1980   tumbuh   dalam   masa   yang   terbaik   dalam   kemakmuran   ekonomi. Pengaruh dari orang tua mereka pada pekerjaan yang semakin kompetitif mendorong permintaan pada sarana pendidikan yang lebih baik agar mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Sebagai anak muda, mereka penuh dengan idealisme dan aktif. Seperti yang lainnya, mereka adalah kelompok yang dapat dikatakan radikal daripada generasi yang di atasnya. Namun, dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, hal ini dapat mengubah kepribadian yang liberal menjadi ultra-konservatif di saat mereka memasuki ke usia lanjut usia.

  

Page 15: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx
Page 16: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Bab III PENUTUP

A.Kesimpulan

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan   teknologi   akan   berjalan   sesuai   ilmu   pengetahuan.   Perkembangan   teknologi  memang sangat  diperlukan.   Setiap   inovasi  diciptakan  untuk  memberikan  manfaat  positif   bagi   kehidupan manusia.  Memberikan   banyak   kemudahan,   serta   sebagai   cara   baru   dalam  melakukan   aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyatakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh   inovasi-inovasi  yang   telah  dihasilkan  dalam dekade  terakhir   ini.  Namun manusia  tidak bisa menipu diri sendiri kenyataan bahwa teknologi mendatangkan efek negatif bagi manusia.

B.Saran

Agar bisa mengatasi permasalahan dari efek negatif dari peradaban kemajuan teknologi bagi manusia sebaiknya sebagai manusia mempunyai   Intelgensi  dan Qalbu, agar bisa medapatkan hal teserbut   harus   banyak   generasi   bangsa   belajar   dan   berpendidikan   untuk   terus   menggali   ilmu pengetahuan   dan   teknologi   serta   informasi   tanpa   menghilangkan   jati   diri   Indonesia   melalui pelestarian   nilai-nilai   dan  moral   bangsa   Indonesia   agar   bisa   Indonesia   yang  maju  melestarikan warisan budaya dan bangsa dan di pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.

Page 17: PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA.docx

Daftar PustakaAlisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu.

Anglin,   Gary   J.   1991.  Instructional Technology: Past, Present and Future.Englewood: Libraries Unlimited.

Mirabito,  M.A.M & Morgenstern,  B.L,  New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, UK: Local Press, 2004. hlmn. 231-246.

Straubhaar, Joseph & La Rose, Robert. Media Now: Communications Media in the Information Age. Wadsworth, 2004. Chapter 13.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sutjipto.  2005.  Kurikulum Pendidikan Teknologi suatu Kebutuhan yang Tidak Pernah Terlambat. Jakarta: Kompas.

http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/problematika-peradaban