privatization

15
Suatu barang pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi empat bagian yaitu : Private Goods,Toll Goods,Collective Goods dan Common Poll Goods. Dalam pengadaanya barang tersebut biasanya diproduksi oleh swasta atau pemerintah.. lalu apakah collective Goods selalu diproduksi oleh pemerintah ?, jawabannya adalah tidak, karena swasta pada dasarnya juga mampu memproduksi collective goods namun hal tersebut berlaku dalam jumlah tertentu. Salah satu contoh nyata adalah adanya pemadam kebakaran yang dikelola oleh swasta.yang kemudian jasa tersebut dibayar oleh pemerintah untuk memberikan servicenya kepada masyarakat. Arranger,Producer dan Consumer. Dalam pengadaan barang dan jasa terdapat 3 partisipan dasar yaitu: Arranger,Producer dan Consumer. Consumer adalah mereka yang terdiri dari individu,rumah tangga dan semua orang yang dalam ruang lingkup geografi mempunyai Common Characteristics, Producer adalah agent yang bertugas untuk memberikan pelayanan barang dan jasa kepada Consumer. Peran producer biasanya diberikan kepada pemerintah dalam tingkat lokal,negara,maupun negara bagian, perusahaan swasta dan Non Profit Organizations. Arranger adalah agent yang bertugas untuk memberikan perintah kepada producer tentang barang dan jasa apa yang harus diberikan

Upload: bayu-ardhiansyah

Post on 24-Jun-2015

235 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

review book from Savas Public-Private Partnerships

TRANSCRIPT

Suatu barang pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi empat bagian yaitu : Private

Goods,Toll Goods,Collective Goods dan Common Poll Goods. Dalam pengadaanya barang

tersebut biasanya diproduksi oleh swasta atau pemerintah.. lalu apakah collective Goods selalu

diproduksi oleh pemerintah ?, jawabannya adalah tidak, karena swasta pada dasarnya juga

mampu memproduksi collective goods namun hal tersebut berlaku dalam jumlah tertentu. Salah

satu contoh nyata adalah adanya pemadam kebakaran yang dikelola oleh swasta.yang kemudian

jasa tersebut dibayar oleh pemerintah untuk memberikan servicenya kepada masyarakat.

Arranger,Producer dan Consumer.

Dalam pengadaan barang dan jasa terdapat 3 partisipan dasar yaitu: Arranger,Producer dan

Consumer.

Consumer adalah mereka yang terdiri dari individu,rumah tangga dan semua orang yang dalam

ruang lingkup geografi mempunyai Common Characteristics,

Producer adalah agent yang bertugas untuk memberikan pelayanan barang dan jasa kepada

Consumer. Peran producer biasanya diberikan kepada pemerintah dalam tingkat

lokal,negara,maupun negara bagian, perusahaan swasta dan Non Profit Organizations.

Arranger adalah agent yang bertugas untuk memberikan perintah kepada producer tentang

barang dan jasa apa yang harus diberikan kepada konsumen dan menentukan producer mana

yang harus membuat suatu barang dan jasa.

Secara singkat hubungan ketiga parisipan pengadaan barang dan jasa dapat digambarkan sebagai

berikut:Arranger

ProducerConsumer

Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa ketiga partisipan dalam penyediaan barang dan jasa

tersebut sangat berkaitan. Adapun yang membuat ketiga partisipan tersebut saling berhubungan

adalah autorisasi,pengantaran jasa dan barang dan pembayaran. Ketika arranger dan producer

berada dalam satu unit maka akan timbul suatu masalah yaitu bureaucratic cost,yaitu biaya yang

dikeluarkan untuk memaintain dan mengoperasikan sistem hierarki. Sedangkan apabila pengatur

dan produser dipisah maka akan timbul Transaction Cost,yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

mempekerjakan dan melakukan deal oleh producer.

Pengaturan Kelembagaan

Dari penjelasan diatas,kita dapat melihat bahwa dalam pengaturan/penyediaan suatu barang,

pemerintah dan swasta bisa bersama-sama memproduksi suatu barang. Atau pemerintah juga

hanya bisa bersifat sebagai produser saja. Hubungan antara swasta dan pemerintah dalam

pengadaan barang dapat diklasikfikasikan sebagai berikut:

Produser Pengatur/Penyedia

Publik Pribadi

Publik Government Service

Intergovernmental Agreements

Government Vending

Pribadi Contract

Franchise

Grants

Free Market

Voluntary Service

Self Service

Voucher

G

PFC

Government Service

Government Service merupakan suatu pengadaan barang dan jasa yang diamana pemerintah

berperan sebagai Arranger dan juga Producer dalam hal ini swasta juga tidak mempunyai

peran.adapun hubungannya dapat digambarkan sebagai berikut:

G adalah pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumers

Government Vending

Government Vending merupakan suatu pengaturan kelembagaan barang dan jasa dimana

consumers berperan sebagai arranger dan pemerintah sebagai producer. Hubungan pemerintah

dan Consumers dapat digambarkan sebagai berikut:

G

PFC

G adalah pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumers

Contoh nyata dari implementasi Government Vending adalah ketika terjadi suatu pesta pribadi

dalam suatu lapangan atau suatu konser. Untuk mengendalikan massa yang banyak, pengelola

konser atau olahraga yang berperan sebagai consumers dapat meminta bantuan/menggunakan

jasa polisi lokal setempat guna mencegah kerusuhan. Dan dalam menggunakan jasa tersebut

mereka tidak membayar menggunakan pajak.

Intergovernmental Agreements

Dalam intergovernmental Agreements suatu pemerintah dapat mengadakan kerja sama dengan

pemerintah lainnya,sebagai contoh apabila suatu daerah tidak mempunyai sekolah yang

cukup,daerah tersebut dapat mengirimkan siswa-siswinya ke sekolah di daerah lain. Sebagai

balasanya daerah tersebut membayar kepada daerah lain untuk menyediakan sekolah. Hal ini

juga berlaku dalam penyediaan barang publik lainnya seperti pemadam kebarakan dan rekreasi.

Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

G1 adalah pemerintah yang membutuhkan sekolah

G2 adalah pemerintah yang menyediakan sekolah

G1

G2C

G

PFC

C adalah Consumers yaitu siswa-siswi

Dalam gambar tersebut kita dapat melihat bahwa G1 bertindak sebagai arranger dan G2 sebagai

Producer,dan dengan adanya hal ini diharapkan mampu memberikan suatu biaya penyediaan

publik yang lebih murah1

Contracts

Pemerintah dalam melakukan kontrak/kerja sama tidak hanya dengan pemerintah lainnya,namun

dapat juga dilakukan oleh swasta.dalam contract dengan swasta pemerintah berperan sebagai

arranger dan swasta berperan sebagai producer. Hubunganya dapat digambarkan sebagai berikut:

G adalah Pemerintah

PF adalah perusahaan swasat /Private Firm

C adalah Consumers

Dalam gambar tersebut kita dapat melihat jelas bahwa hubungan pemerintah dengan perusahaan

swasta tidak hanya sebagai menyediakan barang dan jasa saja.tetapi juga berfungsi sebagai

distributor dari pemerintah kepada consumer. Contract dengan swasta biasanya dilakukan dalam

rangka menyediakan barang yang tangible, seperti jalan raya,fasilitas,konstruksi dan peralatan

militer.

1 http://www.ehow.com/facts_5813047_intergovernmental-agreement-defined.html

G

PFC

Alasan pemerintah melakukan contract biasanya karena beberapa hal yaitu sebagai berikut:

1. Contract dapat memberikan efisiensi karena menciptakan persaingan dalam pengadaaan

barang dan jasa. Dalam hal lainnya mampu memberikan baiaya yang lebih murah akibat

adanya pemisahan pengambilan keputusan dan manajemen operasional.

2. Contract dapat memberikan respon yang lebih cepat untuk dalam pemenuhan kebutuhan

seperti faisilitas dan penyesuaian dengan program baru

3. Contract juga dapat mencegah pemborosan karena dalam contract pihak swasta mampu

memberikan kepastian kapan proyek tersebut selesai

4. Contract dapat memberikan kesempatan yang adil bagi group minoritas

5. Contract dapat memberikan nilai-nilai inovatif yang baru

Franchise

Franchise merupakan salah satu pengaturan kelembagaan yang digunakan untuk menyediakan

pelayanan barang dan jasa. Dalam franchise terdapat kemungkinan terjadinya monopoly yang

diberikan pemerintah terhadap perusahaan swasta, namun monopoly yang diberikan tidak

bersifat bebas,karena monopoly tersebut diatur oleh pemerintah. Salah satu contoh pengaturan

tersebut adalah pengaturan tarif/biaya yang harus dikenakan perusahaan swasta kepada

consumer. Hubungan pemerintah dan swasta dalam franchise dapat digambarkan sebagai

berikut:

G adalah Pemerintah

PF adalah Perusahan swasta/Private Firm

C adalah Consumer

G

C

Penyediaan barang dan jasa yang sering menggunakan pengaturan kelembagaan franchise adalah

toll goods. Contohnya adalah penyedian listrik,PAM,dan TV kabel. Dalam Franchise,pemerintah

sebagai arranger membayar swasta untuk contract service sedangkan consumer membayar

kepada swasta sebagai biaya franchise service.

Grants

Toll Goods dan private goods yang konsumsinya harus ditingkatkan dapat dilakukan dengan cara

pemeberian Grants dan Subsidized. Dalam sistem Grants, pemeberian subsidi dilakukan

pemerintah sebagai arranger kepada swasta sebagai producer. Pemberian subsidi tersebut bisa

beruapa pemotongan pajak,pinjaman lunak,dan tax benefits. Hubungan pemerintah dengan

swasta dalam Grants dapat digambarkan sebagai berikut:

G adalah Pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumer

Pemberian Grants yang dilakukan oleh pemerintah biasanya ditunjukan untuk perusahaan

swasata yang menangani transportasi massal dan pembuatan rumah sederhana.

PF

Vouchers

Vouchers merupakan pengaturan kelembagaan yang mirip dengan Grants. Perbedaan utama

vouchers dengan grant adalah Vouchers merupakan subsidi yang diberikan kepada consumer

sedangkan Grant diberikan kepada swasta. Vouchers dapat diberikan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Contoh dari vouchers ini adalah kupon makanan buat orang yang tidak

mampu/miskin. Dalam pengaturan kelembagaan Vouchers hubungan pemerintah dengan swasta

dapat digambarkan sebagai berikut

G adalah Pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumer

PF

G

C

G

PFC

Market

Market merupakan salah satu tempat penyediaan barang dan jasa yang paling umum. Dalam

Market consumers bertidak sebagai arranger.dan producer dilakukan oleh swasta.dalam Market

pemerintah tidak mempunyai peran. Hal ini disebabkan karena market digerakan oleh Supply

dan Demand. Pasar seringkali digunakan untuk Toll Goods dan Private Goods. Hubungan

pemerintah dan swasta dalam Market dapat digambarkan sebagai berikut:

G adalah Pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumer

VA

G

C PF

Voluntary Service

Dalam pengaturan kelembagaan penyediaan barang dan jasa,voluntary service biasanya

dilakukan oleh organisasi sosial dengan bantuan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah hanya

sebagai penyedia saja.dalam voluntary service terdapat 2 kategori yaitu

Voluntary Arrangement

Voluntary Arrangement with Contracting

G adalah Pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumer

VA adalah Organisasi Sosial

VA

G

C PF

PFC

Dalam Voluntary Arrangement,organisasi sosial berperan sebagai producer dan arranger

sekaligus.namun apabila organisasi sosial tersebut menyediakan privat goods maka Voulntary

services tersebut dinamakan Voluntary Arrangement with Contracting karena bersifat hampir

mirip dengan swasta.

Self Service

Self Service merupakan pengadaan barang dan jasa yang paling mudah. Dalam pengaturan

kelembagaan barang dan jasa ini,consumers harus mampu memenuhi kebutuhanya sendiri.

Sebagai contoh untuk mendapatkan perlindungan dari pencuri dan kebarakan,consumers harus

membeli alat anti maling ,dan alarm kebakaran. Adapun Self Service ini dapat digambarkan

sebagai berikut

G adalah Pemerintah

PF adalah Swasta/Private Firm

C adalah Consumer

Multiple,Hybrid,and Partial Arrangements

Multiple Arrangements

Merupakan pengaturan kelembagaan barang dan jasa yang menggunakan lebih dari satu

pendekatan. Sebagai contoh pemungutan biaya rumah yang menggunakan pendekatan contract

service, municipal service,voluntary service,free market dan self-service.

G

Hybrid Arrangements

Merupakan tambahan dari Multiple Arrangements,dalam hal ini contohnya adalah peggunan bis

yang diadakan dengan sistem franchise,namun dalam implementasi franchise tersebut biaya bis

diberikan suatu Grant agar mempunyai biaya yang murah

Partial Arrangements

Merupakan suatu arrangements yang memisahkan beberapa bagian namun masih tetap

terkordinasi. Dalam hal ini contohnya adalah pengoperasian penjara. Dalam penjara terdapat

Prison Industry (P1),penyediaan makanan dan perawatan fasilitas. Hal-hal tersebut pada

dasarnya dapat dikelola swasta. Namun dalam hal penjagaan keamanan penjara tetap dipegang

oleh pemerintah.