privatization
DESCRIPTION
review book from Savas Public-Private PartnershipsTRANSCRIPT
Suatu barang pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi empat bagian yaitu : Private
Goods,Toll Goods,Collective Goods dan Common Poll Goods. Dalam pengadaanya barang
tersebut biasanya diproduksi oleh swasta atau pemerintah.. lalu apakah collective Goods selalu
diproduksi oleh pemerintah ?, jawabannya adalah tidak, karena swasta pada dasarnya juga
mampu memproduksi collective goods namun hal tersebut berlaku dalam jumlah tertentu. Salah
satu contoh nyata adalah adanya pemadam kebakaran yang dikelola oleh swasta.yang kemudian
jasa tersebut dibayar oleh pemerintah untuk memberikan servicenya kepada masyarakat.
Arranger,Producer dan Consumer.
Dalam pengadaan barang dan jasa terdapat 3 partisipan dasar yaitu: Arranger,Producer dan
Consumer.
Consumer adalah mereka yang terdiri dari individu,rumah tangga dan semua orang yang dalam
ruang lingkup geografi mempunyai Common Characteristics,
Producer adalah agent yang bertugas untuk memberikan pelayanan barang dan jasa kepada
Consumer. Peran producer biasanya diberikan kepada pemerintah dalam tingkat
lokal,negara,maupun negara bagian, perusahaan swasta dan Non Profit Organizations.
Arranger adalah agent yang bertugas untuk memberikan perintah kepada producer tentang
barang dan jasa apa yang harus diberikan kepada konsumen dan menentukan producer mana
yang harus membuat suatu barang dan jasa.
Secara singkat hubungan ketiga parisipan pengadaan barang dan jasa dapat digambarkan sebagai
berikut:Arranger
ProducerConsumer
Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa ketiga partisipan dalam penyediaan barang dan jasa
tersebut sangat berkaitan. Adapun yang membuat ketiga partisipan tersebut saling berhubungan
adalah autorisasi,pengantaran jasa dan barang dan pembayaran. Ketika arranger dan producer
berada dalam satu unit maka akan timbul suatu masalah yaitu bureaucratic cost,yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk memaintain dan mengoperasikan sistem hierarki. Sedangkan apabila pengatur
dan produser dipisah maka akan timbul Transaction Cost,yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
mempekerjakan dan melakukan deal oleh producer.
Pengaturan Kelembagaan
Dari penjelasan diatas,kita dapat melihat bahwa dalam pengaturan/penyediaan suatu barang,
pemerintah dan swasta bisa bersama-sama memproduksi suatu barang. Atau pemerintah juga
hanya bisa bersifat sebagai produser saja. Hubungan antara swasta dan pemerintah dalam
pengadaan barang dapat diklasikfikasikan sebagai berikut:
Produser Pengatur/Penyedia
Publik Pribadi
Publik Government Service
Intergovernmental Agreements
Government Vending
Pribadi Contract
Franchise
Grants
Free Market
Voluntary Service
Self Service
Voucher
G
PFC
Government Service
Government Service merupakan suatu pengadaan barang dan jasa yang diamana pemerintah
berperan sebagai Arranger dan juga Producer dalam hal ini swasta juga tidak mempunyai
peran.adapun hubungannya dapat digambarkan sebagai berikut:
G adalah pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumers
Government Vending
Government Vending merupakan suatu pengaturan kelembagaan barang dan jasa dimana
consumers berperan sebagai arranger dan pemerintah sebagai producer. Hubungan pemerintah
dan Consumers dapat digambarkan sebagai berikut:
G
PFC
G adalah pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumers
Contoh nyata dari implementasi Government Vending adalah ketika terjadi suatu pesta pribadi
dalam suatu lapangan atau suatu konser. Untuk mengendalikan massa yang banyak, pengelola
konser atau olahraga yang berperan sebagai consumers dapat meminta bantuan/menggunakan
jasa polisi lokal setempat guna mencegah kerusuhan. Dan dalam menggunakan jasa tersebut
mereka tidak membayar menggunakan pajak.
Intergovernmental Agreements
Dalam intergovernmental Agreements suatu pemerintah dapat mengadakan kerja sama dengan
pemerintah lainnya,sebagai contoh apabila suatu daerah tidak mempunyai sekolah yang
cukup,daerah tersebut dapat mengirimkan siswa-siswinya ke sekolah di daerah lain. Sebagai
balasanya daerah tersebut membayar kepada daerah lain untuk menyediakan sekolah. Hal ini
juga berlaku dalam penyediaan barang publik lainnya seperti pemadam kebarakan dan rekreasi.
Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
G1 adalah pemerintah yang membutuhkan sekolah
G2 adalah pemerintah yang menyediakan sekolah
G1
G2C
G
PFC
C adalah Consumers yaitu siswa-siswi
Dalam gambar tersebut kita dapat melihat bahwa G1 bertindak sebagai arranger dan G2 sebagai
Producer,dan dengan adanya hal ini diharapkan mampu memberikan suatu biaya penyediaan
publik yang lebih murah1
Contracts
Pemerintah dalam melakukan kontrak/kerja sama tidak hanya dengan pemerintah lainnya,namun
dapat juga dilakukan oleh swasta.dalam contract dengan swasta pemerintah berperan sebagai
arranger dan swasta berperan sebagai producer. Hubunganya dapat digambarkan sebagai berikut:
G adalah Pemerintah
PF adalah perusahaan swasat /Private Firm
C adalah Consumers
Dalam gambar tersebut kita dapat melihat jelas bahwa hubungan pemerintah dengan perusahaan
swasta tidak hanya sebagai menyediakan barang dan jasa saja.tetapi juga berfungsi sebagai
distributor dari pemerintah kepada consumer. Contract dengan swasta biasanya dilakukan dalam
rangka menyediakan barang yang tangible, seperti jalan raya,fasilitas,konstruksi dan peralatan
militer.
1 http://www.ehow.com/facts_5813047_intergovernmental-agreement-defined.html
G
PFC
Alasan pemerintah melakukan contract biasanya karena beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Contract dapat memberikan efisiensi karena menciptakan persaingan dalam pengadaaan
barang dan jasa. Dalam hal lainnya mampu memberikan baiaya yang lebih murah akibat
adanya pemisahan pengambilan keputusan dan manajemen operasional.
2. Contract dapat memberikan respon yang lebih cepat untuk dalam pemenuhan kebutuhan
seperti faisilitas dan penyesuaian dengan program baru
3. Contract juga dapat mencegah pemborosan karena dalam contract pihak swasta mampu
memberikan kepastian kapan proyek tersebut selesai
4. Contract dapat memberikan kesempatan yang adil bagi group minoritas
5. Contract dapat memberikan nilai-nilai inovatif yang baru
Franchise
Franchise merupakan salah satu pengaturan kelembagaan yang digunakan untuk menyediakan
pelayanan barang dan jasa. Dalam franchise terdapat kemungkinan terjadinya monopoly yang
diberikan pemerintah terhadap perusahaan swasta, namun monopoly yang diberikan tidak
bersifat bebas,karena monopoly tersebut diatur oleh pemerintah. Salah satu contoh pengaturan
tersebut adalah pengaturan tarif/biaya yang harus dikenakan perusahaan swasta kepada
consumer. Hubungan pemerintah dan swasta dalam franchise dapat digambarkan sebagai
berikut:
G adalah Pemerintah
PF adalah Perusahan swasta/Private Firm
C adalah Consumer
G
C
Penyediaan barang dan jasa yang sering menggunakan pengaturan kelembagaan franchise adalah
toll goods. Contohnya adalah penyedian listrik,PAM,dan TV kabel. Dalam Franchise,pemerintah
sebagai arranger membayar swasta untuk contract service sedangkan consumer membayar
kepada swasta sebagai biaya franchise service.
Grants
Toll Goods dan private goods yang konsumsinya harus ditingkatkan dapat dilakukan dengan cara
pemeberian Grants dan Subsidized. Dalam sistem Grants, pemeberian subsidi dilakukan
pemerintah sebagai arranger kepada swasta sebagai producer. Pemberian subsidi tersebut bisa
beruapa pemotongan pajak,pinjaman lunak,dan tax benefits. Hubungan pemerintah dengan
swasta dalam Grants dapat digambarkan sebagai berikut:
G adalah Pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumer
Pemberian Grants yang dilakukan oleh pemerintah biasanya ditunjukan untuk perusahaan
swasata yang menangani transportasi massal dan pembuatan rumah sederhana.
PF
Vouchers
Vouchers merupakan pengaturan kelembagaan yang mirip dengan Grants. Perbedaan utama
vouchers dengan grant adalah Vouchers merupakan subsidi yang diberikan kepada consumer
sedangkan Grant diberikan kepada swasta. Vouchers dapat diberikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Contoh dari vouchers ini adalah kupon makanan buat orang yang tidak
mampu/miskin. Dalam pengaturan kelembagaan Vouchers hubungan pemerintah dengan swasta
dapat digambarkan sebagai berikut
G adalah Pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumer
PF
G
C
G
PFC
Market
Market merupakan salah satu tempat penyediaan barang dan jasa yang paling umum. Dalam
Market consumers bertidak sebagai arranger.dan producer dilakukan oleh swasta.dalam Market
pemerintah tidak mempunyai peran. Hal ini disebabkan karena market digerakan oleh Supply
dan Demand. Pasar seringkali digunakan untuk Toll Goods dan Private Goods. Hubungan
pemerintah dan swasta dalam Market dapat digambarkan sebagai berikut:
‘
G adalah Pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumer
VA
G
C PF
Voluntary Service
Dalam pengaturan kelembagaan penyediaan barang dan jasa,voluntary service biasanya
dilakukan oleh organisasi sosial dengan bantuan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah hanya
sebagai penyedia saja.dalam voluntary service terdapat 2 kategori yaitu
Voluntary Arrangement
Voluntary Arrangement with Contracting
G adalah Pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumer
VA adalah Organisasi Sosial
VA
G
C PF
PFC
Dalam Voluntary Arrangement,organisasi sosial berperan sebagai producer dan arranger
sekaligus.namun apabila organisasi sosial tersebut menyediakan privat goods maka Voulntary
services tersebut dinamakan Voluntary Arrangement with Contracting karena bersifat hampir
mirip dengan swasta.
Self Service
Self Service merupakan pengadaan barang dan jasa yang paling mudah. Dalam pengaturan
kelembagaan barang dan jasa ini,consumers harus mampu memenuhi kebutuhanya sendiri.
Sebagai contoh untuk mendapatkan perlindungan dari pencuri dan kebarakan,consumers harus
membeli alat anti maling ,dan alarm kebakaran. Adapun Self Service ini dapat digambarkan
sebagai berikut
G adalah Pemerintah
PF adalah Swasta/Private Firm
C adalah Consumer
Multiple,Hybrid,and Partial Arrangements
Multiple Arrangements
Merupakan pengaturan kelembagaan barang dan jasa yang menggunakan lebih dari satu
pendekatan. Sebagai contoh pemungutan biaya rumah yang menggunakan pendekatan contract
service, municipal service,voluntary service,free market dan self-service.
G
Hybrid Arrangements
Merupakan tambahan dari Multiple Arrangements,dalam hal ini contohnya adalah peggunan bis
yang diadakan dengan sistem franchise,namun dalam implementasi franchise tersebut biaya bis
diberikan suatu Grant agar mempunyai biaya yang murah
Partial Arrangements
Merupakan suatu arrangements yang memisahkan beberapa bagian namun masih tetap
terkordinasi. Dalam hal ini contohnya adalah pengoperasian penjara. Dalam penjara terdapat
Prison Industry (P1),penyediaan makanan dan perawatan fasilitas. Hal-hal tersebut pada
dasarnya dapat dikelola swasta. Namun dalam hal penjagaan keamanan penjara tetap dipegang
oleh pemerintah.