prioritas nasional 5:prioritas nasional 5:...

41
PRIORITAS NASIONAL 5: PRIORITAS NASIONAL 5: PRIORITAS NASIONAL 5: PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN PANGAN KETAHANAN PANGAN Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH B A P P E N A S B A P P E N A S Disampaikan dalam MUSRENBANGNAS RKP 2011 Disampaikan dalam MUSRENBANGNAS RKP 2011 Jk t Jk t 28 28 A il A il 1 M i 2010 1 M i 2010 1 Jakarta Jakarta, 28 , 28 April April-1 Mei 2010 1 Mei 2010

Upload: buikhanh

Post on 14-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PRIORITAS NASIONAL 5:PRIORITAS NASIONAL 5:PRIORITAS NASIONAL 5: PRIORITAS NASIONAL 5: KETAHANAN PANGANKETAHANAN PANGAN

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LHDeputi Bidang Sumber Daya Alam dan LHDeputi Bidang Sumber Daya Alam dan LHDeputi Bidang Sumber Daya Alam dan LHB A P P E N A SB A P P E N A S

Disampaikan dalam MUSRENBANGNAS RKP 2011Disampaikan dalam MUSRENBANGNAS RKP 2011J k tJ k t 2828 A ilA il 1 M i 20101 M i 2010

1

JakartaJakarta, 28 , 28 AprilApril--1 Mei 20101 Mei 2010

2

MATERIMATERI

I. PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN DALAMI. PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN DALAM RPJMN 2010-2014

II KETAHANAN PANGAN DALAM RKP 2011II. KETAHANAN PANGAN DALAM RKP 2011

III. LAMPIRAN KEGIATAN PRIORITAS 5: KETAHANAN PANGAN

TARGET PER-PROVINSI

3

I. PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN I. PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN DALAM RPJMN 2010DALAM RPJMN 2010--20142014

3

4 PRIORITAS NASIONAL 5 : KETAHANAN PRIORITAS NASIONAL 5 : KETAHANAN PANGAN DALAM RPJMN 2010PANGAN DALAM RPJMN 2010--20142014

TEMA :

Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkanrevitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, kelestarian lingkungan dan SDA

Pertumbuhan PDB sektor pertanian 3,7% per p , ptahun, dan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 115-120 pada tahun 2014.

5 SUBSTANSI INTISUBSTANSI INTI

SUBSTANSI INTI

ARAH SINERGI DENGAN DAERAH

PENANGGUNG JAWAB/ BEKERJASAMA DGN

1. Lahan, Pengemban

• Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian

Penyusunan RTRW Identifikasi lahan lahan

Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianPengemban

gan Kawasan, dan Tata Ruang Pertanian

kepastian hukum atas lahan pertanian• Pengembangan areal pertanian baru

seluas 2 juta hektar• Penertiban, serta optimalisasi penggunaan

lahan terlantar.

Identifikasi lahan-lahan tidur yang berpotensi untuk pertanian

Mematuhi peraturan perundang-undangan perizinan lahan

Bidang Perekonomian

Kemen. Pertanian Kemen Pekerjaan Umum Kemen. Kominfo Kemen. Perindustrianp Kemen. Keuangan Kemeneg Riset dan Teknologi Kemen. Kelautan & Perikanan Kemen. ESDM BPPT

BPN

2. Infrastruktur • Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pembangunan dan pemeliharaan pengairan, jaringan listrik serta teknologi komunikasi dan

Promosi pembangunan infrastruktur pedesaan

Pengembangan mekanisme PPP tingkat BPN

LIPI BATAN

listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

mekanisme PPP tingkat lokal

3 Penelitian • Peningkatan upaya penelitian dan Identifikasi IPTEK lokal3. Penelitian dan Pengembangan.

• Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil penelitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi

Identifikasi IPTEK lokal Up-scaling IPTEK lokal

ke daerah lain

tinggi

6

Lanjutan.....Lanjutan.....

SUBSTANSI INTI

ARAH SINERGI DENGAN DAERAH

PENANGGUNG JAWAB/ BEKERJASAMA DGN

4. Investasi, Pembiayaan

• Dorongan untuk investasi pangan, pertanian dan industri perdesaan berbasis

Peningkatan iklim investasi daerahPembiayaan,

dan Subsidi.pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah

• Penyediaan pembiayaan yang terjangkau• Sistem subsidi yang menjamin

ketersediaan benih varietas unggul yang

investasi daerah Fasilitasi aksesibilitas

petani ke lembaga pembiayaan yang ada

Mengembangkan mekanisme dan potensi gg y g

teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau.

ppembiayaan lokal

5. Pangan dan Gizi

• Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan melalui pola

Promosi produksi dan konsumsi bahanGizi keanekaragaman pangan melalui pola

pangan harapankonsumsi bahan pangan lokal

6. Adaptasi Perubahan Iklim

• Pengambilan langkah-langkah konkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan

Identifikasi pola-pola adaptasi masyarakat lokalIklim pangan dan pertanian terhadap perubahan

iklimlokal

Fasilitasi informasi perubahan iklim kepada masyarakat

7

KERANGKA PIKIRKERANGKA PIKIR

•Penataan regulasi

Langkah adaptasi dan

antisipasi

Kualitas dan keragaman pangan

LAHAN•Pengembangan areal

•Pembangunan/peb

PERUBAHAN IKLIM

PANGAN DAN GIZI

INFRASTRUKTUR

KETAHANAN PANGANPANGAN

UNTUK KONSUMSI

ngembangan sarana transportasi, jaringan irigasi

MEN

DU

Mem

pengaruhi

LITBANG SUSTAINABILITAS PRODUKSI

KONSUMSI•Penciptaan benih unggul

•Peningkatan kualitas dan provitas

UK

UN

G

INPUT PRODUKSI

DAN EKSPOR

INVESTASI DAN

PEMBIAY

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN

KESEJAHTERAAN PETANI

•Investasi pangan dan industri pertanian

PEMBIAYAAN

•Pembiayaan yg terjangkau

•Penyempurnaan sistem subsidi

ARAH KEBIJAKAN

ISU/ SUBSTANSI INTI IMPACT

OUTCOME

8

II. KETAHANAN PANGAN II. KETAHANAN PANGAN ––DALAM RKP 2011DALAM RKP 2011

8

9

Arah KebijakanArah Kebijakan

1 P l l h i d ik i d k id h1. Perluasan lahan pertanian dan perikanan sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan dan Tata Ruang

2. Perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian dan perikanan khususnya jaringan irigasi serta jalan usahatani danperikanan, khususnya jaringan irigasi serta jalan usahatani dan produksi di daerah sentra produksi

3. Penyediaan benih/bibit unggul dan dukungan terhadap pengembangan industri hilir pertanian dan perikanan hasil inovasipengembangan industri hilir pertanian dan perikanan hasil inovasi penelitian dan pengembangan

4. Pemantapan cadangan pangan pemerintah dan percepatanpenganekaragaman konsumsi pangan masyarakatp g g p g y

5. Stabilisasi harga bahan pangan dalam negeri

6. Jaminan ketersediaan pupuk dan pengembangan pupuk organik

7. Pengembangan Peraturan Perundang-undangan di bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan

9

Berkelanjutan.

10 Sasaran

Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

• Terpeliharanya ketersediaan bahan pangan pokok (beras) dan meningkatnya tingkat ketersediaan pangan pokok lainnya dari produksi dalam negeri; Produksi Padi : 68,8 juta Ton GKG Produksi Jagung : 22 Juta Ton Produksi Jagung : 22 Juta Ton Produksi Kedelai : 1,56 Juta Ton Produksi Gula/Tebu : 3,45 Juta Ton Produksi Daging Sapi : 439, 2 ribu Tong g p Produksi Perikanan : 12,3 Juta Ton

• Terjaganya stabilitas harga komoditas pangan, pada tingkat yang terjangkau oleh kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah ;oleh kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah ;

• Tingkat pertumbuhan PDB sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan rata-rata 3,7 %;

10

10• Membaiknya tingkat kesejahteraan petani, dengan indeks NTP diatas 105 dan

NTN menjadi 10710

11

PERHATIAN KHUSUSPERHATIAN KHUSUSKeberlanjutan pelaksanaan Inpres 1/2010

Audit lahan sawah Jawa (Tahun 2010); Audit lahan ( );sawah Luar Jawa (Tahun 2011)

Pengembangan lahan pangan berskala luas (Food Estate) Merauke Integrated Food Estate:Estate) Merauke Integrated Food Estate: Penyelesaian masalah status lahan, infrastruktur, dan SDM

Penyediaan kapal nelayan Mekanisme pelaksanaan dan Monev serta kelembagaan

Rehabilitasi hutan dan lahan serta reklamasi hutan Rehabilitasi hutan dan lahan serta reklamasi hutan di DAS prioritas

Keberlanjutan pelaksanaan Inpres 3/2010Keberlanjutan pelaksanaan Inpres 3/2010 Penyusunan Rencana Aksi Nasional/Daerah

tentang Pangan dan Gizi (Tahun 2011-2015

12

III. LAMPIRANIII. LAMPIRAN

12

13

KEGIATAN PRIORITASKEGIATAN PRIORITASKEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL 5: NASIONAL 5:

KETAHANAN PANGANKETAHANAN PANGANKETAHANAN PANGANKETAHANAN PANGAN

13

14

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUN Pagu Tahun 2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)( p )

1 Koordinasi Kebijakan Urusan Pangan

Meningkatnya Koordinasi Urusan Ketahanan Pangan

Presentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan bidangketahanan pangan yang diimplementasikan

60% 3,30 Menko Perekonomian

2 Koordinasi Bidang Perkebunan dan hortikultura

Meningkatnya koordinasi Kebijakan Perkebunan dan Hortikultura

Presentase rekomendasi kebijakan Perkebunan dan Hortikultura yang diimplementasikan

85% 2,15 Menko Perekonomian

3 Koordinasi Bidang Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan

Meningkatnya koordinasi Kebijakan Presentase rekomendasi kebijakan bidang Pengembangan urusan perikanan dan peternakan yang diimplementasikan

85% 2,00 Menko Perekonomian

1. LAHAN, PENGEMBANGAN KAWASAN DAN TATA RUANG PERTANIAN:

Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian, pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar

a. Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian1 Pengembangan Peraturan

Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan

Terlaksananya pengem bangan peraturan perundang-undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat

Jumlah paket rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang pertanahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang undang Perlindungan Lahan Pertanian

1 3,72 BPN

Pertanahan dan Hubungan Masyarakat

Hubungan Masyarakat pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

2 Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster pulau-pulau kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan

Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini

9 43,50 KKP

Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memi-liki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini

28

b. Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar1 Perluasan areal pertanian Meningkatnya luasan areal baru lahan per-

tanian dalam mendu-kung peningkatan produksi pertanian

Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (sawah dan lahan Kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan

107.442 706,67 Kementan

c. Penertiban, serta optimaisasi peng-gunaan lahan terlantar.1 P b l l l h M i k t d k ti it l h t i L (H ) l h di ti i Dik i d di h bilit i 67 813 1269 47 K t1 Pengembangan pengelolaan lahan

pertanianMeningkatnya produk-tivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Pro-duksi serta pengen-dalian lahan untuk mendukung peningkat-an produksi pertanian

Luasan (Ha) lahan yang dioptimasi, Dikonservasi dan direhabilitasi, direklamasi (Pengembangan rumah kompos)

67.813 1269,47 Kementan

15

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

2. INFRASTRUKTUR: Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi g p p g , p g , j g , g y g y p ppeningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

a. Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitasdan kuali tas produksi serta kemampuan pemasarannya

1 Pengembangan pengelolaan lahan pertanian Meningkatnya produk-tivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Pro-duksi serta pengendalian lahan

Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi

3.481 1269,47 Kementan

2 Pengembangan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan Meningkatnya pembangunan dan Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus 973 unit 621,60 KKPpencapaian standar pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar.

pembangunan di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensialJumlah penyiapan pembangunan pelabuhan perikanan sesuai dengan rencana induk

35 lokasi

Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP)

20

3 Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan alat penangkapan ikan Terwujudnya kecukup-an kapal Jumlah & jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi 550 unit 203 KKP3 Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan, alat penangkapan ikan dan pengawakan kapal perikanan

Terwujudnya kecukup-an kapal perikanan yg laik laut, laik tangkap dan laik simpan, alat tangkasp ikan (sesuai SNI) dan pengawakan yang standar di setiap WPP

Jumlah & jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan

550 unit 203 KKP

Jumlah pengadaan kapal nelayan (*) 100 kapalJumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapanikan yang memenuhi standar

976 unit

Jumlah awak kapal peri-kanan yang meningkat kemampuannya dan tersertifikasi

1.980 orang

b. Pembangunan dan pemeliharaan pengairan yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi1 Pengelolaan air untuk pertanian Meningkatnya ketersediaan air irigasi

dalam mendukungTersedianya (unit) pengembangan sumber air alternatif skala kecil (melalui irigasi pedesaan, pengembangan sumber air tanah, pompanisasi air permukaan) yang berfungsi.

1.520 718,23 Kementan

Tersedianya optimasi pe manfaata Air irigasi mela lui perbaikan JITUT/JI-DES dan pengembang an TAM) yang berfungsi (ha)

464.178

Tersedianya (unit) peng-embangan Konservasi air (melalui pengembang an Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipa si kekeringan dan banjir)

4.378

16

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

2 Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan

Kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan

Luas lahan (Ha) budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat

1.167.666 Ha 70,81 KKP

3 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada 2 3 juta Meningkatnya luas layanan jaringan irigasi 56 780 45 hektar 1 058 68 Kemen PU3 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada 2,3 juta daerah irigasi dan 1,1 juta daerah rawa

Meningkatnya luas layanan jaringan irigasi 56.780,45 hektar 1.058,68 Kemen. PU

Terehabilitasinya jaringan irigasi 161.900,184 hektar

790,87Kemen. PU

Beroperasi dan terpeliharanya jaringan irigasi 2.153.147,758 hektar

507,73Kemen. PU

Meningkatnya luas layanan jaringan rawa 67 859 5 hektar 187 34Kemen PUMeningkatnya luas layanan jaringan rawa 67.859,5 hektar 187,34Kemen. PU

terehabilitasinya layanan jaringan rawa 171.342 hektar 436,27Kemen. PU

Operasi dan pemeliharaan jaringan rawa 885.509,230 hektar

255,90Kemen. PU

j l h i t h dib 117 i 57 94K PUjumlah sumur air tanah yang dibangun 117 sumur air tanah

57,94Kemen. PU

Terehabilitasinya sumur air tanah 326 sumur air tanah

202,28Kemen. PU

Operasi dan pemeliharaan sumur air tanah 494 sumur air tanah

32,61Kemen. PU

Meningkatnya luas layanan jaringan tata air tambak 8.271,6 hektar 49,54Kemen. PU

Terehabilitasinya jaringan tata air tambak 7.552 hektar 54,16Kemen. PUDimulainya pelaksanaan pengembangan daerah irigasi dan drainase

Pengembangan DI & Drainase

Bengawan Jero / rawa Jero

32,50Kemen. PU

17

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUN Pagu Tahun 2011 Instansi PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

4 Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya

Meningkatnya ketersediaan dan terjaganya kelestarian air Jumlah waduk dalam pelaksanaan oembangunan, jumlah embung/situ selesai dibangun

8 waduk dalam pelaksanaan pembangunan, 34 embung/situ selesai dibangun

1.094,71 Kemen. PU

jumlah waduk selesai di rehabilitasi, jumlah waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan jumlah embung/situ selesai direhabilitasi

2 waduk selesai di rehabilitasi, 13 waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan 50 embung/situ selesai direhabilitasi

471,30 Kemen. PU

Jumlah waduk/embung/situ yang dioperasi dan dipelihara 179 waduk/ emb ng/sit

227,51 Kemen. PUembung/situ

Jumlah kawasan sumber air yang di konservasi 9 kawasan 22,66 Kemen. PU

Meningkat dan terjaganya ketersediaan air serta terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo

Waduk yang dibangun 1 Waduk Bendo (Ponorogo)

400,00 Kemen. PU

1 Wadung Gondang (sragen)

1,50 Kemen. PU

Penyelesaian 1 Waduk Gonggang

27,10 Kemen. PU

1 Waduk Kresek (Madiun)

124,30 Kemen. PU

1 Waduk Kedung Bendo 1,50 Kemen. PU(Pacitan)

1 Waduk Kendang (Blora)

2,30 Kemen. PU

18

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUN Pagu Tahun 2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

c. Pembangunan dan pemeliharaan teknologi komunikasi dan ystem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

1 Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika

Layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial

Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi 100% 617,7 Kemenkominfo

3. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN:

Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil penelitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi1 Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Dan Veteriner Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan

dan Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi Swasembada Daging Sapi (P2SDS)

Jumlah rekomendasi pembangunan peterna-kan & veteriner, disemi nasi, promosi, publikasi

10 73,15 Kementan

Jumlah SDG peternak-an, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi

112dan dikarakterisasi

Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan 6

Jumlah inovasi peterna-kan, TPT dan veteriner yang dihasilkan dan dialihkan/didesiminasikan kepada pengguna

22

Jumlah penelitian konsorsium sapi perah dan sapi potong2

2 Penelitian dan pengembangan tanaman pangan Peningkatan inovasi teknologi tanaman pa- Jumlah varietas unggul baru 5 103,43 Kementanp g g p g g g pngan mendukung keta-hanan dan kemandirian pangan yang mencakup padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian,

gg ,

Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca panen primer 5

Jumlah aksesi sumberdaya ystem (SDG) teridenti fikasi, terkoleksi dan terkonservasi sifat varietas

800

Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kaca-ngan & umbi-umbian dengan SMM ISO 9001-2000

BS 10 ton FS 20 ton

2Jumlah penelitian konsorsium padi, kedelai, dan gandum 2

3 Penelitian dan Pengembangan hortikultura Meningkatnya inovasi teknologi tan. Hortikul-tura mendukung pe-ngembangan kawasan hortikutura

Jumlah VUB yg diminati knsumen 131 63,95 KementanJumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi 600 acc 3978

Jumlah benih sumber :

Sayuran 22.000 GO 25 ton

15035 batang

VUB buah trop dan sub trop

Aksesi mutasi buah trop 960

Planlet, benih, stek tan hias 202400

Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl SE 500000

Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan 12

19

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

c. Pembangunan dan pemeliharaan teknologi komunikasi dan ystem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

4 Penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan Peningkatan inovasi tek. Tan. Perkebunan untuk mening-katkan

Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan 10 78,97 KementanPenyediaan jumlah bibit kakao (batang) melalui 5 juta bibitPerkebunan untuk mening katkan

produktivitas, diversi-fikasi dan nilai tambah tan. Perkebunan

Penyediaan jumlah bibit kakao (batang) melalui teknologi SE mendukung Gernas Kakao

5 juta bibit

Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman perkebunan

47

Jumlah produk olahan tanaman perkebunan 24Jumlah penelitian konsorsium kelapa sawit, kakao, dan jarak pagar

3 kegjarak pagar

5 Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya ystem pertanian

Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya ystem pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian

Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau diremajakan

2250 aksesi; 4 dtbase

24,34 Kementan

Jumlah varietas atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung berproduktivitas tinggi dan berumur genjah

Keragaman 50 galur kedelai; 5

Galur transgenik (FUT)

Jumlah galur harapan gandum tropis Galur gandum transgenik ZmDreb2A

Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan pupuk sintetik

20-35 galur hibrida jagung adaptif kondisi pupuk rendah

Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji 2 metode transformasi dan

perbanyakan

Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa sawit, jarak pagar dan sapi

258 sekuensDNA target

20

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)c. Pembangunan dan pemeliharaan teknologi komunikasi dan ystem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

6 Pengembangan Sistem Informasi dan Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan Hayati

Kebijakan teknis pengawasan keamanan hayati yang efektif dalam operasional pengawasan k h ti h i d N b ti d i ti

Jumlah Rumusan Kebijakan teknis operasional peng-awasan keamanan hayati

2 7,0 Kementan

keamanan hayati hewani dan Nabati; dan sistim informasi yang optimal dalam mendukung operasional Program Barantan

Tingkat kesiapan infrastruktur ystem informasi Barantan

50%

Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan

50%

7 Penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian Meningkatnya inovasi teknologi pascapanen dan pengembangan produk hasil pertanian

Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura

4 16,81 Kementan

Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

6substitusi pangan impor Produk baru dengan peningkatan nilai tambah 4

8 Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya

Sentra produksi perikan an budidaya dengan komoditas unggulan dan teknologi inovatif.

Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat.

100% 121,52 KKP

9 Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan tangkap Wilayah perairan yang teridentifikasi potensi produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDInya

Jumlah rekomendasi pengelolaan 6 buah 110,35 KKP

SDInya 10 Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan budidaya HKI, rekomendasi, ino-vasi teknologi dan pro-duk

biologi yang menin gkatkan efisiensi produk si, ragam, kualitas dan keamanan komoditas unggulan.

Jumlah rekomendasi , ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan komoditas unggulan

8 128,45 KKP

11 Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/

Jumlah HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/

HKI : 1 Paket Teknologi: 1

22,67 KKP

kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.

kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.

12 Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanianyang mampu menciptakan benih unggul dan hasil penelitian lainnyamenuju kualitas produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi

Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk ketahanan pangan khususnya pengembangan pupuk ekologis dan benih unggul-adaptif terhadap lingkungan sub-optimal, teknologi panen, teknologi pengelolaan lahan marjinal untuk produksi pangan

Jumlah kebijakan 3 9 KRT*Jumlah riset bersama 4

untuk produksi pangan,13 Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler Benih unggul berbasis biologi molekuler Jumlah varietas Benih unggul 2 5 LIPI*

Litbang pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia Pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia Percontohan produksi pupuk organik di pedesaanAplikasi pupuk organik pada paket biovillage 1

Litbang keanekaragaman pangan Keanekaragaman pangan Jumlah varietas 2

21

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

c. Pembangunan dan pemeliharaan teknologi komunikasi dan ystem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya

14 Penelitian Bioteknologi Peternakan Modern Terbangunnya fasilitas litbang Fasilitas Laboratorium dan peralatannya 1 33,0 LIPI*bioteknologi peternakan modern Paket pengembangan program biotek peternakan

15 Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi.

varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida)

1 4,9 BATAN*

varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi tinggi dan jenis biji hitam)

varietas kacang tanah dan kacang hijaug g jvarietas gandum tropis dan sorghum 1

16 Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pupuk Berimbang Termanfaatkannya teknologi pupuk berimbang untuk mendukung ketahanan pangan

Jumlah prototipe produk SRF NPK granul, model plasma gasifier, pilot project SRF NPK, pilot plant BCOF, pilot plant pupuk hayati

Proses produksi, Formulasi,

Desain, Rancangan Standarisasi

Nasional

25 BPPT*

Indonesia (RSNI) / Standarisasi

Nasional Indonesia (SNI)

(SRF 10.000 TPY, BCOF 300 TPY

dan Pupuk Hayati 1000 TPY), Kajian

Kebijakan

22

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)4. INVESTASI, PEMBIAYAAN, DANSUBSIDI:

Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin ketersediaan Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau

a. Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk yste oleh pelaku usaha dan pemerintah1 Pengelolaan produksi tanaman serealia Meningkatnya perlua-san penerapan budi-daya

tanaman serealia yang tepat dan berkel-anjutan untuk pening-katan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.

Penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) :

2975,25 396,75 Kementan

SLPTT padi non hibrida (ribu ha) 2200SLPTT padi hibrida (ribu ha) 250SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) 350SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) 175Peningkatan area produ ksi gandum (ribu ha) 0,15Peningkatan area produ ksi sorghum (ribu ha) 0,15Peta sentra produksi serealia (paket) 1Data luas tanam komoditas serealia 1

2 Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.

Penerapan budidaya (ribu ha) : 426,56 174,10 Kementan

SLPTT kedelai (ribu ha) 300SLPTT kedelai (ribu ha) 300SLPTT kacang tanah (ribu ha) 100SLPTT kacang hijau (ribu ha) 10PTT kacang hijau (ribu ha) -PTT ubi kayu (ribu ha) 6,54PTT ubi jalar (ribu ha) 9,96PTT pangan lokal (ribu ha) 0 06PTT pangan lokal (ribu ha) 0,06Peta sentra produksi Kabi (paket) 1Data luas tanam komoditas Kabi (paket) 1

23

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)3 Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan Pembinaan lembaga perbenihan

tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budi-daya tanaman pangan yang tepat

Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :

60,5 Kementan

BPSBTPH (Balai) 32BBI (B l i) 30tepat BBI (Balai) 30

4 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkembangnya sistem agribisinis yang mampu menyediakan produk buah yang cukup, bermutu dan aman konsumsi

Laju pertumbuhan produksi tanaman buah 0,053 107,81 Kementan

Berkelanjutan Proporsi produk buah bermutu di pasar 0,255 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produ Tanaman Sayuran dan Biofarmaka

BerkelanjutanBerkembangnya ystem agribisnis yang mampu menyediakan produk sayuran dan biofarmaka yang

Laju pertumbuhan produksi Tanaman Sayuran dan Biofarmaka

3,80% 102,25 Kementan

Laju pertumbuhan luas panen Tanaman sayuran 2,50%y y gcukup, bermutu dan aman konsumsi

j p p ydan biofarmaka

, %

6 Pengembangan sistem perbenihan, pupuk dan sarana produksi lainnya Peningkatan usaha/pro-dusen benih, pupuk dan sarana produksi lainnya guna mendukung keber lanjutan ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing.

% jumlah usaha/produsen benih hortikultura 66,0 KementanBenih buah (%) 3Benih sayur umbi (%) 2Benih sayur biji (%) 1Benih tanaman hias (%) 2Benih tanaman hias (%) 2% penggunaan benih bermutubuah (%)sayur umbi (%) 65benih sayur biji (%) 19.5

76.67 Peningkatan produksi produktivitas dan mutu tanaman semusim Terfasilitasinya pengembangan Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan - Kementan7 Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim Terfasilitasinya pengembangan

budidaya tanaman semusim (tebu,kapas, tembakau dan nilam)

Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau, dan aneka tanaman semusim lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi)

47,9 Kementan

Swasembada Gula NasionalØ Tebu 509Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam NegeriØ Kapas 18Pengembangan Komoditas EksporØ Tembakau 205Ø Nilam 15

24

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)8 Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan

penyegarTerfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh)

Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh dan aneka tanaman

548,38 Kementan

g ) ( p , , , , grempah dan penyegar lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi):Pengembangan Komoditas EksporØ Kopi 1308Ø Teh 130Ø Kakao 1746Ø Lada 193Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam NegeriØ Cengkeh 469Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (ribu ha)Rehabilitasi 93,15Intensifikasi 49,45Peremajaan 27,4Pengendalian OPT 170Pemberdayaam petani (kelompok Tani) 8500

9 Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan

Terfasilitasinya penye-diaan benih unggul ber-mutu Ø Jumlah penggunaan benih unggul bermutu -48 32,19 Kementan

10 Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal

Peningkatan kualitas & kuantitas benih dan bi-bit ternak

Peningkatan kuantitas semen (dosis) 3.050 170,30 Kementan

Penguatan kelembaga-an perbibitan dgn Good Breeding Practices

· Peningkatan produksi embrio 490

Penerapan standar mu-u benih dan bibit ternak ibit sapi 3068

Penerapan teknologi perbibitan · Bibit unggas lokal 60.600Pengembangan usaha dan investasi perbibitan · Bibit Kambing/domba 2.020

25

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

11 Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan sumberdaya local

Meningkatnya populasi dan produksi ternak ruminansia

Peningkatan produksi dan produktivitas ternak (sapi ekor)

23,76 615,13 Kementan

Pengembangan sapi perah (ekor) 1.375g g p p ( )

Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp)

83

Revitalisasi persusuan (ekor) 1,833

12 Peningkatan produksi ternak non ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal

Meningkatnya populasi dan produksi, serta meningkatnya penda-yagunaan sumber daya lokal ternak non ruminansia

Restrukturisasi perunggasan/pengembangan kelompok unggas lokal (kelompok)

290 92,60 Kementan

Pengembangan kelompok non unggas 45

Pengembangan pakan ternak dan alsin 35

13 Pelayanan perizinan dan investasi Peningkatan penerima- an penyiapan Jumlah ijin usaha perta-nian, ijon pemasukan/ 2.850 8,00 Kementanbahan analisa, fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi

pengeluaran benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan

Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi pertanian (publikasi, pameran, bahan analisis untuk kebijakan pertanian)

1 paket

14 Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian Meningkatnya mutu dan keamanan pangan hasil pertanian

Jumlah usaha pasca panen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan mutu.

330 unit 50,0 Kementan+ 54 unit organik

Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian 42 sertifikat

15 Pengembangan pengolahan hasil pertanian Berkembangnya pengolahan hasil pertanian yang berkelanjutan

Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing

216 125,00 Kementanp y g j y g

%Peningkatan agroindustri susu segar 10%/tahun

% Peningkatan produksi tepung cassava fermentasi 5%/thn

% Peningkatan produksi gula rakyat non tebu 10%/ tahun

26

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

16 Pengembangan pemasaran internasional Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian

Meningkatnya jumlah ekspor hasil pertanian 15% 15,0 KementanMeningkatnya jumlah surplus neraca perdagangan hasil pertanian

30%

1 P b i M i k J l h k l k i ( k / k ) k 162 00 K17 Pengembangan penangangan pasca panen pertanian Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian

Jumlah kelompok tani (poktan/gapoktan) yg menerapkan penangnan pasca panen sesuai GHP dan standar mutu

162 75,00 Kementan

% Peningkatan produksi kakao fermentasi, karet bokar, mete

10%/thn

% Peningkatan produksi pakan ternak berbahan baku lokal

10%/thn

18 Pemantapan sistem penyuluhan pertanian Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan pertanian

Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk sesuai UU No 16 Tahun 2006 tentang SP3K

345 793,32 Kementanpenyuluhan pertanian terbentuk sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K

(Bakorluh dan Bapeluh)Jumlah kelembagaan petani (gapoktan) yang dibina dan dikembangkan (unit)

38,304

Jumlah BPP model 350Jumlah ketenagaan penyuluh pertanian (orang) yang ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (BOP dan Honor THL TB TP)

36

THL TB TP)Jumlah Kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian

9

19 Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.

Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang efektif

Vol. dan frek. operasional tindakan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati (sertifikasi karantina)

400 rb 371,60 Kementan

Prosentase peningkatan indeks kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan terhadap kebijakan,

20%p g p j

standar, teknik dan metoda yang diberlakukan

Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

0%

Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa

15%

20 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan laboratorium Uji Standar Karantina Penyelenggaraan laboratorium yang Jml ujicoba teknik dan metoda tindakan karan-tina dan 10 18,8 KementanPertanian berkualitas dalam mendukung

efektifitas penilaian dan pengendalian resiko ditempat pemasukkan dan pengeluaran

pengawasan keamanan hayati

Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi)

6.000

Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi 6

S b t i I ti/ TARGET Pagu Tahun

27

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)21 Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan Kawasan potensi perikanan budidaya menjadi

kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable.

Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan dan jumlah tenagakerja yang memiliki kopetensi.

788 kelompok 1.182 orang

238,2 KKP

Jumlah usaha perikanan budidaya yang l h SNI t j l h l b tifik i

1.203 unit h 26 L b memperoleh SNI serta jumlah lembaga sertifikasi

yang terakreditasiusaha, 26 Lab

uji; 4 LSSM

22 Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu terjamin dan data akurat.

Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar (juta ton)

1,8 93,5 KKP

Jumlah produksi perikanan budidaya air payau. (ton)

1.322.280

J l h d k i ik b did l 3 03 400 Jumlah produksi perikanan budidaya laut 3.703.400 tonJumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat dan memenuhi standar

2.000 unit

23 Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan skala kecil

Terbangunnya kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable serta realisasi investasi usaha perikanan tangkap.

Jumlah alokasi pembinaan dan pengelolaan usaha mendukung minapolitan

37 lokasi minapolitan

55.7 KKP

Jumlah Pengembangan Kelembagaan Usaha (KUB yang mandiri dan Bankable) dan kawasan

1200 KUB; 33 prov(KUB yang mandiri dan Bankable) dan kawasan

minapolitan potensi perikanan tangkap yang memiliki KUB yang mandiri

prov

24 Fasilitasi pengembangan industri pengolahan hasil perikanan Meningkatnya produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin

Jumlah sarana prasarana pengolahan hasil perikanan sesuai dengan target produksi pengolahan (lokasi)

66 76,8 KKP

Jumlah sentra pengolahan hasil perikanan untuk usaha skala mikro, kecil, dan menengah (lokasi)

23

Jumlah unit pengolahan ikan yang memenuhi standar mutu hasil perikanan (UPI)

427

25 Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan

Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu

Jumlah keabsahan dan kelengkapan dokumen usaha perikanan tangkap

9.000 SIUP, SIPI/SIKPI

23,8 KKP

Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang 3 000Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3.000

Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan sesuai dengan ketersediaan sumberdaya ikan di setiap WPP

Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan sesuai dengan ketersediaan sumberdaya ikan di setiap WPP

5.900 SIPI

28

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

26 Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan

Meningkatnya jumlah nilai investasi (PMA dan PMDN) bidang pengolhan dan pemasaran hasil perikanan dan jumlah unit pengolhan ikan yang memenuhi standar ketengakerjaan

Jumlah unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan yang kompeten dan kapabel

430 UPI 38,8 KKP

ketengakerjaanJumlah UMKM dan Unit usaha skala besar (USB) yang melakukan kemitraan usaha di Minapolitan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

90 UMKM dan 33 USB

27 Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil perikanan

Meningkatnya jumlah pangsa pasar ekspor perikanan Jumlah penambahan negara tujuan ekspor dan jumlah UKM binaan yang berpotensi ekspor

3 negara; 50 UKM 18,9 KKP

28 Penyuluhan kelautan dan perikanan Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan

Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh 400 kelompok di 50 kawasan

72,19 KKP

29 Pelatihan kelautan dan perikanan Terselenggaranya pela-tihan yang sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar

Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar

8000 masyarakat 1.300 aparatur

49,6 KKP

30 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar Pembangunan pabrik pupuk Persen kemajuan 40% 232,8 Kemenperin

Peta potensi bahan baku pupuk organik di 100 kabupaten/kota

Persen kemajuan 25%

31 Revitalisasi Industri Gula Jumlah pabrik gula baru Pabrik 3 2 Kemenperin

Jumlah pabrik gula restrukturisasi Pabrik 10

b. Penyediaan pembiayaan yang terjangkau

1 Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain (BSBL)

Tersusunnya laporan keuangan BSBL yang transparan dan akuntabel

Laporan Keuangan belanja subsidi lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu

100% 2,73 Kemenkeu*

2 Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP)

Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan dan akuntabel

Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien

100% 6.1 Kemenkeu

29

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)c. Sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau.

1 P l b idi b ih t T l b ih t b b idi J l h b ih t b b idi ( ib t ) 211 99 K t1 Penyaluran subsidi benih tanaman pangan Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) 211,99 - Kementan

2 Penyaluran pupuk bersubsidi Tersalurnya pupuk bersubsidi Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton) 11,32 - Kementan3 Pengembangan sistem perbenihan ikan Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan

pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.Jumlah produksi induk unggul (ekor, berat, unit kebun bibit)

8 juta; 56,2 KKP350.420 ton;

3.650 unit

Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat 63 unit5. PANGAN DAN GIZI:

Peningkatan Kualitas Gizi dan Keanekaragaman Pangan Melalui Pola Pangan Harapan1 Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta

pemenuhan persyaratan produk hewan non panganPenguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner

Penerapan kebijakan kesmavet melalui jumlah kumulatif sertifikasi nomor veteriner yang ASUH (unit usaha)

100 771,16 Kementan

Kesadaran masyarakat akan resiko residu dan Jaminan produk pangan asal hewan yang ASUH 210cemaran pada produk hewan serta zoonosis terbangun.

melalui fasilitasi RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS dan lab yang dibina

Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU Penyelamatan betina produktif 100.000

2 Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan. Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan.

Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Lumbung Pangan.

2.550 Desa 203.00 Kementan700 Lb

Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti penyuluh (Pendampingan Desa Mandiri Pangan)

2.550 Desa

Penanganan daerah/Lokasi Rawan Pangan. 400 Kab

Tersedianya Data dan informasi tentang ketersediaan, cadangan dan daerah rawan pangan

33 Prop

Terlaksananya Pemantauan dan analisis ketersediaan dan kebutuhan pangan, serta pemantauan dan peman tapan kerawanan pangan.

33 Prop

30

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

3 Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan. Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga pangan.

Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan melalui penyediaan Pembiayaan dalam kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

1.000 Gap 153,53 Kementan

(LDPM)Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti penyuluh (Pendampingan Penguatan LDPM)

1.000 Gap

tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga dan akses pangan.

33 Prop

terlaksananya peman-tauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses pangan (Peningkatan efisiensi distribusi

33 Propg p g ( g

dan akses pangan).4 Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan

peningkatan keamanan pangan segarMeningkatnya pemanta-pan penganekaraga-man konsumsi pangan dan keamanan pangan

Pengembangan Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan), dan promosi dalam rangka percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

4.000 Desa 189,44 Kementan

1 Pusat/ 33 Prop/ 400 Kab

P di t / t l ti l h 4 000 dPenyediaan tenaga/petugas lapang seperti penyuluh (Pendampingan P2KP)

4.000 desa

Penanganan keamanan pangan segar di tingkat produsen dan konsumen

1 Pusat/ 33 Prop/ 100 Kab

Terlaksananya pemantauan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan

33 Proppenganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan (percepatan diversifikasi pangan)

5 Fasilitasi pengembangan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan Meningkatnya unit penanganan, pengolahan dan distribusi hasil perikanan yang memperoleh sertifikasi sesuai standar nasional dan internasional

Jumlah laboratorium sertifikasi dgn sarana prasarana sesuai standar mutu laboratorium

22 lab 38,5 KKP

Jumlah kegiatan penanganan, pengolahan, distribusi dan pengujian yang memperoleh SNI dan persyaratan internasional

199 SNI

internasionalJumlah lab uji mutu hasil perikanan yang memperoleh akre-ditasi KAN

34 lab

Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) & hasil perikanan yg bersertifikat

449 UPI 631 sertifkat

S / TARGET Pagu Tahun

31

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATORTARGET TAHUN

Pagu Tahun 2011

Instansi Pelaksana

Kegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)6 Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri

hasil perikananMeningkatnya jumlah desa yang memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan dan tingkat konsumsi ikan

Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang dibina dan dikembangkan berfungsi sesuai standar

36 TPI, 7000 pasar di 73

lokasi

85,8 KKP

Jumlah lokasi pelaksanaan promosi dan k j h il ik d l i l l i

33 provinsikerjasama hasil perikanan dalam negeri melalui Gemarikan

7 Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan Meningkatnya media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SN

Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SNI

70 % 222,7 KKP

8 Pembinaan Gizi Masyarakat Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat

Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan

100 536 Kemenkes

Persentase balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang dibagi seluruh balita atau D/S)

70

6. ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM: Pengambilan langkah-langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim

1 P liti D P b S b d L h P t i T di d t i f i d i k t T di t t i b d l h 2 5 j t h di 56 31 K t1 Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan

pertanian

Tersedianya peta potensi sumberdaya lahan pertanian terlantar

2,5 juta ha di Sulawesi, NT &

lainnya

56,31 Kementan

Jumlah informasi, pengelolaan sumberdaya iklim & air, model prediksi bencana pertanian serta paket komponen teknologi perubahan iklim global, mitigasi dan adaptasinya terhadap sektor pertanian

3 paket; 2 model prediksi bencana perta-

nian; 1 peta kalender tanampertanian kalender tanam

Jumlah rekomendasi kebijakan penanganan perubahan iklim, dan konsorsium pengelolaan perubahan iklim dan lahan kering

2 paket

Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu 20 isolat Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu 20 isolat potensial

biofertilizer

Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL (lahan kering, lahan sawah, rawa, pasang surut, air, formula pupuk dan pembenah tanah, dan lingkungan pertanian)

9 paket

32

NoSubstansi Inti/

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNPagu Tahun

2011Instansi

PelaksanaKegiatan Prioritas 2011 (Miliar Rupiah)

2 Peningkatan Produksi Ternak Ruminansia dengan pendayagunaan sumberdaya lokal

Meningkatnya populasi dan produksi hasil olahan ternak ruminansia terkait

Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah

615,13 Kementansumberdaya lokal hasil olahan ternak ruminansia terkait

dengan Dampak Perubahan Iklimpemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim)

Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim)

150

Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk

83pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp) (Dampak Perubahan Iklim)

3 Pengembangan Pengelolalaan lahan pertanian Meningkatnya produk-tivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian

Terlaksananya Pengembangan System of Rice intesification (SRI) (paket)

5381.269,5

Kementan

p glahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian

4 Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan

Kawasan perikanan budidaya yang sehat serta produk perikanan yang aman dikonsumsi.

Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis. 38,5 KKPLab kualitas air (unit) 31Lab HPI (unit) 24Lab Residu (unit) 11Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi.

350 kab (difokuskan pada

50 kab)5 Pengelolaan sumber daya ikan Meningkatnya Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dengan data dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat

• Jumlah perairan yang teridentifikasi, terlindungi dan terpulihkan Sumber Daya ikannya

3 perairan, 33 provinsi

53.4 KKP

• Jumlah ekosistem PUD yang terjamin ketersediaan ikannya

1 WPP PUD, 33 Prov

y g g , pwaktu. • Jumlah peraian teritorial dan kepulauan yang terjamin

ketersediaan SD ikannya2 WPP 33 prov

• Jumlah ZEEI yang terjamin ketersediaan SD ikannya 1 WPP

33

TARGET PER PROVINSITARGET PER PROVINSI

33

34 Target Rencana Perluasan Lahan Pertanian Target Rencana Perluasan Lahan Pertanian Tahun 2011 (Ha)Tahun 2011 (Ha)

PROVINSI LHN LHN KERING LHN LHN BUN LHN BUN LHN PDG TOTALPROVINSI LHN SAWAH

LHN KERING LHN HORTI

LHN BUN LHN BUN HMT

LHN PDG PENGGEMB

ALAAN

TOTAL

N.A.D 4.009 4.000 3.500 7.405 4.000 100 23.014

Sumatera Utara 2.012 4.000 3.000 4.000 3.000 100 16.112

Sumatera Barat 2.508 3.500 2.500 4.000 2.500 75 15.083

Riau 3.163 4.500 5.000 7.000 4.000 125 23.788

Kepulauan Riau - 1.000 1.000 1.000 400 - 3.400

Jambi 1.762 4.000 3.000 5.000 3.000 100 16.862

Sumatera Selatan 3.032 3.500 3.000 5.000 3.000 100 17.632

Bengkulu 643 3.500 3.000 5.000 3.000 100 15.243

Lampung 1 367 3 500 3 000 5 000 3 000 100 15 967 Lampung 1.367 3.500 3.000 5.000 3.000 100 15.967

Kepulauan Bangka Belitung 1.035 1.000 1.000 1.000 400 - 4.435

SUMATERA 19.531 32.500 28.000 44.405 26.300 800 151.536

Jawa Barat 354 - 800 1.000 1.000 - 3.154

Jawa Tengah - - 800 1.000 1.000 - 2.800

Daerah Istimewa Yogyakarta - - 275 300 500 - 1.075

Jawa Timur - - 1.000 1.000 1.000 - 3.000

Banten 175 - 300 300 400 - 1.175

Bali - - 300 200 200 - 700

JAWA BALI 529 - 3.475 3.800 4.100 - 11.904

35

Lanjutan.....(ha)Lanjutan.....(ha)PROVINSI LHN

SAWAHLHN

KERINGLHN

HORTILHN BUN

LHN BUN HMT

LHN PDG PENGGEMB

ALAAN

TOTAL

Kalimantan Barat 3.192 4.000 4.500 6.500 3.500 100 21.792

Kalimantan Tengah 2 585 4 000 4 500 6 500 4 000 100 21 685 Kalimantan Tengah 2.585 4.000 4.500 6.500 4.000 100 21.685

Kalimantan Selatan 2.520 4.000 4.500 6.500 3.900 100 21.520

Kalimantan Timur 3.893 4.000 4.500 6.500 4.000 100 22.993

KALIMANTAN 12.189 16.000 18.000 26.000 15.400 400 87.989

Sulawesi Utara 675 4.000 3.000 3.000 3.000 100 13.775

Sulawesi Tengah 3.407 4.000 4.000 6.500 3.500 100 21.507

Sulawesi Selatan 1.356 4.000 4.000 6.500 3.500 100 19.456

Sulawesi Tenggara 3.678 4.000 4.000 6.500 3.500 100 21.778 gg 3.678 4.000 4.000 6.500 3.500 100 21.778

Gorontalo 673 3.000 1.700 3.000 2.500 100 10.973

Sulawesi Barat 4.186 4.000 4.000 6.500 3.500 100 22.286

SULAWESI 13.975 23.000 20.700 32.000 19.500 600 109.775

N T BNusa Tenggara Barat 362 2.960 2.900 3.000 2.000 75 11.297

Nusa Tenggara Timur 955 2.960 2.900 3.000 2.700 75 12.590

Maluku 2.896 4.000 4.000 6.500 3.500 100 20.996

Maluku Utara 3.057 4.000 4.000 6.500 3.500 100 21.157

Papua 3.273 9.000 8.000 11.100 9.000 250 40.623

Papua Barat 2.728 4.530 4.500 7.450 4.000 100 23.308

NT, MALUKU, PAPUA 13.269 27.450 26.300 37.550 24.700 700 129.969

36

Target Produksi Pangan Tahun 2011 (Ton)Target Produksi Pangan Tahun 2011 (Ton)PROPINSI PADI JAGUNG KEDELAI GULA DAGING SAPI

Nanggroe Aceh Darussalam 1.669.339 177.100 142.000 - 9.241

Sumatera Utara 3.690.864 1.473.638 26.150 59.520 21.202

Sumatera Barat 2.194.331 481.506 10.150 - 18.106

R i a u 624.622 62.700 10.850 - 8.112

Riau Kepulauan 480 1.221 - 817

SUMATERA A 8.179.636 2.196.165 189.150 59.520 57.478

Ja m b i 695 223 49 104 19 400 4 134Ja m b i 695.223 49.104 19.400 - 4.134

Sumatera Selatan 3.205.055 126.577 21.500 121.521 10.829

Bengkulu 528.533 112.840 9.500 - 2.282

Lampung 2.783.160 2.461.199 24.620 1.043.274 13.912

Bangka Belitung 30.128 2.225 - 2.161

SUMATERA B 7.242.100 2.751.946 75.020 1.164.795 33.318

D.K.I Jakarta 9.266 39 - - 8.808

Jawa Barat 11.669.057 910.800 95.100 178.449 71.176

Jawa Tengah 10.043.428 3.541.514 254.140 374.692 47.035

D.I. Yogyakarta 851.827 359.700 54.720 39.562 4.759

Jawa Timur 11.777.924 6.471.174 488.320 1.306.200 90.650

B a l i 866 707 100 100 16 950 8 851B a l i 866.707 100.100 16.950 - 8.851

Banten 2.089.382 56.189 31.000 - 33.747

JAWA BALI 37.307.590 11.439.515 940.230 1.898.903 265.026

37

Lanjutan.....(ton)Lanjutan.....(ton)

PROPINSI PADI JAGUNG KEDELAI GULA DAGING SAPIKalimantan Barat 1.490.457 220.000 4.100 77.845 8.823

Kalimantan Tengah 686.996 9.900 18.300 - 6.387

Kalimantan Selatan 2.180.229 132.391 7.080 - 5.829

Kalimantan Timur 639.712 15.489 7.600 - 7.417

KALIMANTAN 4.997.394 377.780 37.080 77.845 28.455

Sulawesi Utara 601.356 726.000 12.940 - 4.696

Sulawesi Tengah 1.118.464 184.096 10.980 - 2.821

Sulawesi Selatan 5.267.100 1.805.339 76.140 65.890 12.392

Sulawesi Tenggara 466.433 80.086 13.060 184.377 3.656

Gorontalo 278 584 979 000 8 400 42 378 3 771Gorontalo 278.584 979.000 8.400 42.378 3.771

Sulawesi Barat 387.504 68.750 14.420 - 2.078

SULAWESI 8.119.441 3.843.270 135.940 292.645 29.414

Nusa Tenggara Barat 2.016.978 407.000 162.000 - 7.673

Nusa Tenggara Timur 641.150 931.362 4.240 - 10.605

Maluku 84.999 16.500 3.050 - 1.297

Maluku Utara 56.463 26.302 3.250 - 1.473

Papua 104.412 8.663 6.550 373.522 2.375

Papua Barat 49.836 1.498 3.490 - 2.078

NT, MALUKU, PAPUA 2.953.838 1.391.325 182.580 373.522 25.501

INDONESIA 68.800.000 22.000.000 1.560.000 3.867.230 439.192

38 Target Produksi Perikanan Tangkap di Laut dan Target Produksi Perikanan Tangkap di Laut dan Budidaya Tahun 2011Budidaya Tahun 2011

NO PROPINSI JUMLAH PRODUKSI (Ton)

1. NAD 232,50

2. Sumatera Utara 498,89

NO PROPINSI JUMLAH PRODUKSI (Ton)

18 Kalimantan Barat 116813,00

19 Kalimantan Tengah 82684,00

3. Sumatera Barat 363,49

4. Riau 192,44

5 Kepulauan Riau 294,52

6 Jambi 102 57

20 Kalimantan Selatan 188221,00

21 Kalimantan Timur 273982,00

KALIMANTAN 661700,00

22 Sulawesi Utara 354140 006 Jambi 102,57

7 Sumsel 328,95

8 Babel 233,72

9 Bengkulu 92,46

22 Sulawesi Utara 354140,00

23 Gorontalo 198881,00

24 Sulawesi Tengah 519470,00

25 Sulawesi Selatan 1058119,00

10 Lampung 374,79

SUMATERA 2714,32

11 Banten 154,77

12 DKI Jakarta 170 64

26 Sulawesi Barat 240974,00

27 Sulawesi Tenggara 456920,00

SULAWESI 2828504,00

28 NTB 412980 0012 DKI Jakarta 170,64

13 Jabar 933,25

14 Jateng 523,83

15 DIY 84,74

28 NTB 412980,00

29 NTT 906801,00

30 Maluku 530730,00

31 Maluku Utara 232011,00

16 Jatim 895,34

17 Bali 296,93

JAWA BALI 3059,49

32 Papua 268755,00

33 Papua Barat 137249,00

NT, MALUKU, PAPUA 2488526,00

39 Sasaran Strategis Pembangunan Kehutanan Terkait Sasaran Strategis Pembangunan Kehutanan Terkait Ketahanan PanganKetahanan Pangan

Sasaran Strategis RENSTRA 2011

Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah 2,65 juta ha. 550.000 ha

Penerbitan IUPHHK-HA/RE pada LOA 2,5 juta ha. 350.000 ha

Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas 1,6 juta hektar 321.000 ha

F ilit i l l d t l k j HK 2 j t h kt 400 000 hFasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja HKm 2 juta hektar 400.000 ha

Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja HD 500.000 ha 100.000 ha

40 Sasaran Strategis Pembangunan Kehutanan Sasaran Strategis Pembangunan Kehutanan Terkait Ketahanan Pangan Per ProvinsiTerkait Ketahanan Pangan Per Provinsi

Indikator /Sasaran

Provinsi

NA

D

Sum

ut

Sum

bar

Ria

u

Jam

bi

Sum

sel

Ben

gkul

Lam

pung

Bab

el

Kep

ri

Ban

ten

DK

I

Jaba

r

Jate

ng

Jatim

DIY

Bal

i

NTB

NTT

Kal

tim

Kal

sel

Kal

teng

Kal

bar

Sul

ut

Sul

teng

Sul

tra

Sul

sel

Sul

bar

Gor

onta

Mal

uku

Mal

ut

Pap

ua

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 550.000 ha

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Penerbitan IUPHHK-HA/RE pada LOA seluas 350.000 ha

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

T h bilit i d √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja HutanKemasyarakatan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja HutanDesa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Terima KasihTerima KasihDeputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Gedung TS-2A, Lt. V, Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta 10310

Email: [email protected]; Telp 021 31934671 Faks 021 3144131Telp. 021-31934671; Faks. 021-3144131

41