prinsip prinsip belajar

28
MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN PRINSIP-PRINSIP BELAJAR Makalah ini di susun untuk melengkapi tugas Teori Pembelajaran Dosen pengampu Wahidin,M.Ag. Disusun oleh: 1. Heri sulistiowati 115-12-033 2. Rosidiana Ma’rufah 115-12-037 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) 1

Upload: hery-sulistiowati

Post on 22-Jun-2015

9.716 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip prinsip belajar

MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Makalah ini di susun untuk melengkapi tugas Teori Pembelajaran

Dosen pengampu Wahidin,M.Ag.

Disusun oleh:

1. Heri sulistiowati 115-12-033

2. Rosidiana Ma’rufah 115-12-037

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA 2013

1

Page 2: Prinsip prinsip belajar

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T. karena atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Teori pembelajaran yang dibimbing oleh

bapak Wahidin M,Ag. dengan judul prinsip-prinsip belajar sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita yaitu Nabi Muhammad

S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju ke alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan seperti saat sekarang.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan

kelemahan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Hormat kami,

Penulis

2

Page 3: Prinsip prinsip belajar

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………...1

Kata Pengantar..........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................3

B. Rumusan Masalah....................................................................................3

C. Tujuan Masalah........................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Belajar…..………….……………………………...6

B. Prinsip-prinsip Belajar…………………...…………………………….7

C. Implikasi Prinsip-prinsip Belajar bagi Siswa dan Guru………………11

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................17

Daftar Pustaka.........................................................................................................19

3

Page 4: Prinsip prinsip belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja

tidak dapat di lakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan

prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Oleh karenanya,

sebagai calon guru perlu mempelajari teori dan prinsip-prinsip belajar yang dapat

membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-

mengajar.

Walaupun teori belajar tidak dapat di harapkan menentukan langkah demi

langkah prosedur pembelajaran, namun ia bisa memberi arah prioritas-prioritas

dalam tindakan guru.Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip - prinsip belajar

dapat mengungkap batas - batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam

melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang prinsip - prinsip belajar dapat

membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.

Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatannya baik tapi

nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa. Selain itu dengan

prinsip-prinsip belajar dapat memiliki dan mengembangkan sikap yang di

perlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa.Dalam makalah ini akan

membahas tentang apa saja prinsip-prinsip belajar yang dapat di gunakan untuk

memudahkan dalam proses belajar-mengajar.

B. Rumusan masalah.

1. Apa pengertian prinsip belajar?

2. Apa saja prinsip-prinsip yang digunakan dalam proses belajar?

3. Apa saja implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru?

4

Page 5: Prinsip prinsip belajar

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian prinsip belajar.

2. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip dalam belajar.

3. Mengetahui apa saja implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru.

5

Page 6: Prinsip prinsip belajar

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR

Prinsip dapat diartikan menjadi beberapa makna yaitu:

1. Sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama (Badudu&Zein, 2001:1089).

2. Sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dsb (Syah Djanilus,

1993)

3. Sesuatu kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan sendirinya (Dardiri,

1996)

Jadi pengertian prinsip belajar yaitu:

1. Prinsip Belajar Menurut Gestalt  :

Adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik sehingga

mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar yang dilakukan

secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi

permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan pengalaman-pengalaman

yang sudah diterimanya.

2. Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies :

Suatu komunikasi terbuka antara pendidik dengan peserta didik sehingga

siswa termotivasi belajar yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan

kegiatan praktek yang diberikan pendidik lewat metode yang menyenangkan

siswa.

Berdasarkan Pendapat para Ahli, disimpulkan bahwa :

Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi

agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik

dengan peserta didik.

Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan

kegiatan belajar. Perbuatan belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan reaksi atau

hasil kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru. Siswa akan berhasil belajar

jika guru mengajar secara efisien dan efektif. Itu sebabnya, guru perlu mengenal

prinsip-prinsip belajar agar para siswa belajar aktif dan berhasil. 6

Page 7: Prinsip prinsip belajar

B. PRINSIP – PRINSIP BELAJAR

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang di kemukakan oleh para ahli yang satu

dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar

tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatife berlaku umum yang dapat di pakai

sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan

upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-

prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan

individual.

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari

kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya

perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Perhatian

terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan

kebutuhannya.

Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,

diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,

akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Apabila perhatian yang

dialami ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan

belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas

seseorang. Jika bahan pelajaran disajikan secara menarik besar kemungkinan

motivasi belajar anak didik akan semakin meningkat. Motivasi berhubungan erat

dengan emosi, minat, dan kebutuhan anak didik.

Motivasi ada dua macam, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri anak

didik, disebut ‘’motivasi intrinsik’’, dan motivasi yang di akibatkan dari luar diri

anak didik, disebut ‘’motivasi ekstrinsik’’. Motivasi dari dalam dilakukan dengan

mendorong rasa ingin tahu, keinginan mencoba, dan sikap mandiri anak didik.

Adapaun sifat-sifat motiv, yaitu:

a. Instrinsik : Siswa akan serius dan sungguh-sungguh dalam belajar

7

Page 8: Prinsip prinsip belajar

b. Ekstrinsik : Sifatnya formalitas, siswa mau belajar kalau ada yang menyuruh,

memantau, dan sebagainya.Tugas seorang guru adalah memindahkan dari

motiv ekstrinsik ke instrinsik.

b. Keaktifan

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah

makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,

mempunyai kemampuan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa di

paksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain.

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John

dewey misalnya mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang

harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang

kepada siswa sendiri. Guru sekedar membimbing dan pengarah(john dewey

1916, dalam davies, 1937: 31).

Dalam kegiatan interaksi edukatif terdapat keterlibatan intelek-emosional

anak didik, biasanya intensitas keaktifan dan motivasi akan meningkat

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.

Guru di dalam interaksi edukatif di harapkan benar-benar menerapkan

aktivitas anak didik, yaitu belajar sambil bekerja (learning by doing).

Melakukan aktivitas atau bekerja adalah bentuk pernyataan dari anak didik

bahwa pada hakikatnya belajar adalah perubahan yang terjadi setelah

melakukan aktivitas atau bekerja. Pada kelas-kelas rendah di sekolah dasar,

aktivitas itu dapat dilakukan sambil bermain. Seperti anak didik kelas satu

dalam belajar abjad dan bagian-bagian tubuh dilakukan sambil bernyanyi.

Proses interaksi edukatif di atas menerapkan prinsip belajar sambil

bermain. Kegiatan belajar akan lebih berhasil dalam situasi bermain , anak

didik akan aktif, senang, gembira, kreatif, serta tidak mengikat.

c. Keterlibatan langsung atau berpengalaman

Belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang

lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan

dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling

baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui

8

Page 9: Prinsip prinsip belajar

pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia

harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab

terhadap hasilnya.

Keterlibatan siswa didalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik

semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional,

keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan

pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam

pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan

dalam pembentukan keterampilan.

d. Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barang kali yang

paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori

ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas

daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir,

dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut

akan berkembang.

Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori psikologi

asosiasi atau koneksionisme, mengemukakan bahwa belajar yakni

pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, serta pengulangan

terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya

respons besar.

Dari teori-teori tersebut menekankan pentingnya prinsip pengulangan

dalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda. Namun prinsip

pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar masih

tetap diperlukan latihan atau pengulangan.

e. Tantangan

Teori medan (field theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa

dalam situsi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis.

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,

tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka

9

Page 10: Prinsip prinsip belajar

timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari

bahan belajar tersebut.

Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai,

maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan

baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam

bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.

f. Balikan atau penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama

ditekankan oleh teori belajar operant conditioning dari B.F. Skinner. yang

diperkuatkan tentang responsnya. Namun dorongan belajar menurut

B.F.Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang

tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif maupun

negative dapat memperkuat belajar (Gage dan Berline, 1984:272).

Nilai yang baik dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai

tang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif.

Sebaliknya nilai buruk dan rasa takut tidak naik kelas juga bisa mendorong

anak untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negative atau

escape conditioning.

g. Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang yang

sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan

itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, sifat-sifatnya.

Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

Karenanya, perbedaan individu perlu di perhatikan oleh guru dalam upaya

pembelajaran.

10

Page 11: Prinsip prinsip belajar

A. IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR BAGI SISWA DAN GURU

1. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa.

Siswa sebagai “primus motor” (motor utama) dalam kegiatan pembelajaran,harus

menyadari implikasi prinsip-prinsip belajar terhadap diri mereka. Sehingga akan

berhasil dalam pembelajaran.

a. Perhatian dan motivasi

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan

yang mengarah kearah tujuan belajar.adanya tuntutan untuk selalu

memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan

perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya. Pesan-pesan yang

menjadi isi pelajaran sering kali dalam bentuk rangsangan suara, bentuk,

gerak dan rangsangan lain yang dapat di indra. Dengan demikian siswa

diharapkan selalu melatih indranya untuk memperhatikan rangsangan yang

muncul dalam proses pembelajaran.

Untuk dapat membangkitan dan mengembangkan motivasi belajar mereka

secara terus-menerus, siswa dapat melakukannya dengan menentukan atau

mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai, menanggapi secara positif

pujian atau dorongan dari orang lain, menentukan target atau sasaran

penyelesaian tugas belajar dan yang lainnya.

b. Keaktifan.

Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti

mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan,

ingin tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat

klipping, dan perilaku sejenis lainnya.

c. Keterlibatan langsung atau berpengalaman.

Para siswa dituntut agar tidak segan-segan mengerjakan segala tugas

belajar yang telah diberikan.dengan keterlibatan langsung ini, secara logis

akan menyebabkan siswa memperoleh pengalaman atau berpengalaman.

Bentuk-bentuk perilaku misalnya: siswa berdiskusi untuk membuat laporan,

siswa melakukan reaksi kimia dan sejenisnya.

11

Page 12: Prinsip prinsip belajar

d. Pengulangan

Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa

untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam

permasalahan. Dengan kesadaran ini, diharapkan siswa tidak merasa bosan

dalam melakukan pengulangan.

e. Tantangan

Implikasi oada prinsip ini bagi siswa adalah tuntutan yang dimiliki dan

kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh,

memproses, dan mengolah pesan. Siswa juga harus memiliki keingintahuan

yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapi. Bentuk-bentuk

perilaku: melakukan eksperimen, mencari tahu pemecahan masalah.

f. Balikan dan penguatan

Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan,

apakah benar atau salah? Dengan demikian siswa akan selalu memiliki

pengetahuan tentang hasil (knowledge of result), yang sekaligus merupakan

penguatan (reinforce) bagi dirinya sendiri. Seorang siswa belajar lebih banyak

bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement) (Davies,

1987:32).

Hal ini timbul karena kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh

balikan dan sekaligus penguatan bagu setiap kegiatan yang dilakukan. Bentuk-

bentuk perilaku dalam memperoleh penguatan: segera mencocokkan jawaban

dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap nilai yang di caoai dan

yang lainnya.

g. Perbedaan individual

Implikasi adanya prinsip perbedaan individual bagi siswa diantaranya

adalah menentukan tempat duduk dikelas, menyusun jadwal belajar, adanya

perilaku fisik dan psikis yang berbeda.

2. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi guru.

a. Upaya guru memumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran

dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: Mengaitkan pelajaran dengan

12

Page 13: Prinsip prinsip belajar

pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat atau minat siswa. Menciptakan situasi

pembelajaran yang tidak monoton. Umpamanya penggunaan metode mengajar

yang bervariasi, penggunaan media, tempat belajar tidak terpaku hanya didalam

kelas saja.

Agar motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru harus berusaha:

1) Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.Mengkondisikan proses

belajar aktif.

2) Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.

3) Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar (misalnya

kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan, dsb).

4) Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.

5) Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin pula

memberitahukan hasilnya kepada siswa.

6) Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan

menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.

b. Keaktifan

Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran

adalah:

1) Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri

dan eksperimen.

2) Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

3) Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan

respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

4) Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.

5) Memberikan kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk

berkreativitas dalam proses pembelajrannya

c. Keterlibatan langsung atau berpengalaman.

Pentingnya ketelibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey

dengan “leaming by doing”-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan

langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual maupun

13

Page 14: Prinsip prinsip belajar

kelompok, dengan cara memecahkan masalah (prolem solving). Guru bertindak

sebagai pembimbing dan fasilitator.

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata,

namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan

dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam

penghayatan dan intemalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilat, dan

juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.

Implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi guru adalah:

1) Mengaktifan peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian

tugas.

2) Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan

berbagai percobaan atau eksperimen.

3) Memberi keleluasaan kepada siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau

eksperimen.

4) Memberikan tugas-tugas praktek.

5) Pengulangan.

d. Pengulangan

 Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan

mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan adalah

motivasi, keinginan untuk melakukan. Agar sesuatu bisa menjadi kebiasaan dalam

hidup kita, kita harus mempunyai ketiga hal tersebut.

Implikasi prinsip-prinsip pengulangan bagi guru adalah:

1) Memilah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan.

2) Merancang kegiatan pengulangan.

3) Mengembangkan soal-soal latihan.

4) Mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pengulangan yang bervariasi.

e. Tantangan

Deporter (2000:23) mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan

bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta

ramah, dan mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan. Bilamana

14

Page 15: Prinsip prinsip belajar

anak merasa tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan

aktivitas lain yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya.

Beberapa bentuk kegiatan berikut dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru

untuk menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu :

1) Merancang dan mengelola kegiatan inkuiri dan eksperimen.

2) Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa.

3) Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran.

4) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik.

5) Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi.

6) Merancang dan mengelola kegiatan diskusi.

f. Balikan dan penguatan

Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon

terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan

kualitas tingkah laku pada waktu yang lain.

Sumantri dan Permana (1999:274) mengemukakan secara khusus

beberapa tujuan dari pemberian penguatan, yaitu:

Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

Merangsang peserta didik berpikir lebih baik.

Menimbulkan perhatian peserta didik.

Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi.

Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta didik dalam belajar ke arah

perilaku yang mendukung belajar.

Implikasi prinsip-prinsip balikan dan penguatan bagi guru antara lain; (1)

memberikan balikan dan penguatan secara tepat, baik tenik, waktu maupun

bentuknya, (2) memberikan kepada siswa jawaban yang benar, (3) mengoreksi

dan membahas pekerjaan siswa, (4) memberikan catatan pada hasil pekerjaan

siswa baik berupa angka maupun komentar-komentar tertentu, (5) memberikan

lembar jawaban atau kerja siswa, (6) mengumumkan atau menginformasikan

peringkat secara terbuka, (7) memberikan penghargaan.

15

Page 16: Prinsip prinsip belajar

g. Perbedaan individual

Guru harus memahami bahwa karakteristik masing-masing peserta didik

atau individu berbeda-beda, baik dari kemampuan, sikap, dan skill. Guru harus

menghargai perbedaan tersebut. Selain itu seorang guru juga harus memiliki

prinsip ‘tidak membeda-bedakan yang sama’ dan ‘tidak menyama-nyamakan

yang beda’.

Implikasi atau penerapan prinsip-prinsip perbedaan individual dalam

proses pembelajaran, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai

berikut:

1) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya

dan untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan belajar yang mereka

butuhklan.

2) Para siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk selanjutnya

mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan.

3) Peserta didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang selaras

dengan minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama disebabkan para pesrta

didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan pengalaman masa lampau

yang mereka rasakan bermakna untuk dirinya.

4) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya

serta pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda dengan siswa-siswa

yang lain.

5) Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat

bilamana para siswa tidak merasa terancam oleh proses yang ia ikuti serta lingkungannya

sehingga mereka memiliki keleluasan untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan

belajar.

6) Para siswa yang telah memahami kekuatan dirinya akan lebih cenderung memiliki

dorongan dan minat untuk belajar secara lebih sungguh-sungguh.

16

Page 17: Prinsip prinsip belajar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diantara prinsip-prinsip belajar yang penting berkenaan dengan perhatian dan

motivasi belajar siswa, keaktivan belajar, keterlibatan dalam belajar, pengulangan belajr,

tantangan semangat belajar, pemberian balikan dan penguatan belajar, dan adanya

perbedaan individu dalam perilaku belajar. Perhatian dapat memperkuat kegiatan belajar,

menggiatkan perilaku untuk mencapai sasaran belajar.

Perhatian berhubungan dengan motivasi sebagai tenaga penggerak belajar. Motivasi

belajar dapat bersifat internal atau eksternal, maupun intrinsik atau ekstrinsik. Kondisi

perhatian dan motivasi belajar tersebut mempengaruhi rekayasa cara pembelajaran siswa.

Belajar memang bersifat individual , oleh karena itu belajar berarti suatu keterlibatan

langsung atau pemerolehan pengalaman individual yang unik.

Belajar juga tidak terjadi sekaligus , tetapi akan berlangsung penuh pengulangan

berkali-kali, bersinambungan, tanpa henti. Belajar yang berarti terjadi bila bahan belajar

tersebut menantang siswa. Belajar juga menjadi terarah bila ada balikan dan penguatan

dari pembelajar. Betapapun belajar akan terpengaruh oleh karakteristik psikis,

kepribadian, dan sifat-sifat individual pebelajar.

Implikasi Prinsip – Prinsip Belajar :

Implikasi Prinsip Belajar Bagi Siswa Bagi Guru

Perhatian dan Motivasi           

Dituntut memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah pada tercapainya tujuan belajar.

Mengunakan metode yang bervariasi...Memilih bahan ajar yang diminati siswa..

Keaktifan        Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual dan emosional.

Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan eksperimen sendiri

Keterlibatan langsung/Pengalaman    

Dituntut agar siswa me-ngerjakan sendiri tugas yang

Melibatkan siswa dalam mencari informasi, merang-

17

Page 18: Prinsip prinsip belajar

diberikan guru kepada mereka. kum informasi dan menyim-pulkan informasi.

Pengulangan    Kesadaran siswa dalam mengerjakan latihan-latihan yang berulang-ulang           

Merancang hal-hal yang perlu di ulang.

Tantangan       Diberikan suatu tanggung-jawab untuk mempelajari sendiri dengan melakukan eksperimen, belajar mandiri dan mencari pemecahan sendiri dalam menghadapi perma-salahan.   

Memberikan tugas pada siswa dalam memecahan permasa-lahan.

Balikan dan penguatan           

Mencocokan jawaban antara siswa dengan guru     

Memberikan jawaban yang benar dan memberikan kesimpulan dari materi yang telah dijelaskan atau di bahas.

Perbedaan Individual Belajar menurut tempo kecepa-tan masing-masing siswa        

Menentukan metode sehingga dapat melayani seluruh siswa

DAFTAR PUSTAKA18

Page 19: Prinsip prinsip belajar

Djamarah, syaiful bahri.2000.guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.jakarta:rineka

cipta

Dimyati . mudjiono.2002.belajar dan pembelajaran.jakarta:rineka cipta

Slameto.1991.belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi.jakarta:rineka cipta

http://www.zainalhakim.web.id/7-prinsip-belajar.html

http://matakuliahbelajardanpembelajaran.blogspot.com/2012/10/makalah-prinsip-prinsip-

belajar-dan_7842.html

19