presus anestesi
TRANSCRIPT
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 1/31
KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Ny. K
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
No RM/Reg : 235908 / 924806
Alamat : Candisari Banyuurip Purworejo
Tanggal MRS : 9 Maret 2012
II. ANAMNESA
Keluhan Utama : Nyeri pada lengan kanan
Riwayat Penyakit sekarang :
Pasien dibawa keRSUD Saras Husada setelah terjatuh dirumahnya 1 hari SMRS sekitar
pukul 13.00, pasien mengeluh pusing, sakit pada tangan kanannya dan pelipis kirinya. Pasien
mengatakan tangan kanannya sangat nyeri dan tidak dapat digerakkan terutama setelah
terjatuh, pasien sadar ketika terjatuh tapi pasien tidak dapat mengingat kejadian saat jatuh.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 2/31
Pasien merasa pusing tetapi mual dan muntah disangkal oleh pasien. Pasien langsung dibawa
keRSUD Saras Husada untuk dirawat.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien belum pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya. Pasien mengatakan jika
seluruh persendian tubuhnya sejak sekitar 3 tahun SMRS sukar digerakkan, pasien telah
berobat kedokter untuk keluhannya tersebut tetapi pasien tidak mengetahui penyakit yang
dideritanya. Dalam kesehariannya pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari – harinya
sendiri, biasanya pasien dirawat anaknya dengan kursi roda.
Riwayat menderita HT dibenarkan pasien, berobat rutin (-). Riwayat sakit jantung, DM,
alergi dan asma disangkal.
Riwayat peenyakit keluarga :
Tidak ada keluarga pasien saat ini yang menderita keluhan serupa. Riwayat keluarga
dengan HT, jantung, DM, alergi dan asma disangkal.
Anamnesis Sistem
- Neurologi : Panas (-), pusing (+), kelumpuhan anggota gerak (-), kesadaran
menurun (-)
- Respirasi : Batuk (-), pilek (-), sesak napas (-), pernapasan dangkal (-)
- Kardiovaskular : Pucat (-), takikardi (+),
- Gastrointestinal : Muntah (-), nyeri perut
- Urogenital : BAK lancar, nyeri BAK (-)
- Muskuloskeletal : Lemas (+), kaku seluruh sendi (+), nyeri sendi (+)
- Integumentum : Gatal (-), nyeri tekan epigastrium(-)
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 3/31
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang, pasien tampak kesakitan.
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vital :
TD : 160/90 mmHg
N : 72x/mnt
RR : 20x/mnt
T : 37oC
Status Generalis
- Kulit : teraba hangat, tidak kering, turgor kulit kembali < 2 detik, petekie
(-).
- Kelenjar limfe : pembesaran (-)
- Kepala : Simetris, mesochepal, distribusi rambut merata
- Muka : Simetris, hematoma pada pelipis, mata dan pipi kiri.
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikhterik (-/-), pupil isokor 3 mm,
reflek cahaya (+/+)
- Hidung : Deviasi sputum (-), discharge (-)
- Mulut/Gigi : Bibir kering (+), lidah tidak kotor, carries (+)
- Telinga : Simetris, serumen (-/-)
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 4/31
- Leher : pembesaran kelejar tiroid dan kelenjar limfe (-), kaku leher (+)
- Otot : tonus normal.
- Tulang : deformitas (+) pada lengan kanan atas.
- Sendi : gerakan terbatas(+) , anggota gerak lemas (-), nyeri gerak (+).
PEMERIKSAAN KHUSUS
Thoraks :
Inspeksi : Simetris, gerakan respirasi dalam batas normal, massa (-), retraksi suprasternal (-), retraksi
intercosta (-), hematom (-), deformitas (-).
Jantung :
Palpasi : iktus kordis tak kuat angkat
Perkusi
Batas-batas Jantung Batas kanan atas : SIC II, LPS dextra ;
Batas kiri atas : SIC II, LMC sinistra
Batas kanan bawah : SIC IV, LPS dextra ;
Batas kiri bawah : SIC IV, LMC sinistra
Auskultasi : S1 > S2 reguler, bising (-), gallop (-)
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 5/31
Paru-paru :
Depan : Kanan Kiri
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Tampak simetris, retraksi suprasternal (-),
retraksi intercosta (-), tidak ada ketinggalan
gerak, hematom (-).
Vokal fremitus kanan sama dengan kiri,
ketinggalan gerak (-)
Sonor pada seluruh lapang paru
Suara dasar vesikular, Ronkhi kering (-),
Ronkhi basah (-), krepitasi (-),
Tampak simetris, retraksi suprasternal (-),
retraksi intercosta (-), tidak ada ketinggalan
gerak, hematom (-).
Vokal fremitus kanan sama dengan kiri,
ketinggalan gerak (-)
Sonor pada seluruh lapang paru
Suara dasar vesikular, Ronkhi kering (-),
Ronkhi basah (-), krepitasi (-),
Belakang Kanan Kiri
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Simetris, Ketinggalan gerak (-),
vokal fremitus ka=ki.
Sonor pada seluruh lapang paru
Suara dasar vesikular, Ronkhi kering (-),
Ronkhi basah (-), krepitasi (-).
Simetris, Ketinggalan gerak (-),
vokal fremitus ka=ki.
Sonor pada seluruh lapang paru
Suara dasar vesikular, Ronkhi kering (-),
Ronkhi basah (-), krepitasi (-),
Abdomen :
Inspeksi : distended (-), sikatrik (-), darm countur (-), darm steifung(-), venektasi (-)
Auskultasi : peristaltik (normal)
Palpasi : tegang (-), defans muskular (-), massa (-), nyeri tekan (-) seluruh abdomen.
Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen.
Ektremitas :
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 6/31
Akral hangat, perfusi jaringan baik, kapilari refil < 2 detik.
Superior kanan : Edem (+), hematoma (+), deformitas (+) kanan atas
Superior kiri : Edem (-), hematoma (-), deformitas (-)
Inferior kanan : Edem (-), hematoma (-), deformitas (-)
Inferior kiri : Edem (-), hematoma (-), deformitas (-)
Gerak ekstrimitas
Superior kanan : Terbatas (+)
Superior kiri : Terbatas (+)
Inferior kanan : Sangat terbatas (+)
Inferior kiri : Sangat terbatas (+)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
WBC = 11.1 103/mm3 ( 3,5 – 10,0) (+)
HGB = 10 g/dl ( 11.0 – 16,5 ) (-)
HCT = 32,3 % (37-43) (-)
PLT = 250 103/mm3 ( 150 – 390 )
Gol Darah = AB
BT = 2’,15”
CT = 4’,05”
RO Thoraks = (-)
EKG (-)
Usul : lengkapi pemeriksaan EKG dan Ro Thorax
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 7/31
V. DIAGNOSIS
Pasien CKR # Os Humeri pro ORIF dengan status fisik ASA III
VI. RENCANA ANESTESI
General Anestesi dengan LMA
VII. PENATALAKSANAAN
- GA LMA
Premedikasi:
• SA 0,75 mg
• Fentanyl 50 mcg
• Vomceran 4 mg
• Anesfar 1,5 mg
Induksi : Propofol 100 mg
TINJAUAN PUSTAKA
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 8/31
PENDAHULUAN
Laryngeal Mask Airway (LMA) adalah suatu alat jalan nafas supraglotik yang
dikembangkan oleh ahli anestesi British Dr. Archi Brain. Alat tersebut telah digunakan sejak tahun
1988. Pada awalnya dibuat untuk digunakan dalam kamar operasi sebagai metode ventilasi elektif,hal tersebut merupakan alternatif yang baik untuk bag-valve-mask ventilation, membebaskan
tangan pekerja dengan keuntungan berkurangnya distensi gaster. Pada awalnya digunakan terutama
di kamar operasi, sekarang ini LMA lebih banyak digunakan di tempat emergensi sebagai suatualat asesoris yang penting dalam manajemen kesulitan jalan nafas.1
Bentuk LMA seperti endotracheal tube yang besar pada ujung proksimal dan yang
terhubung dengan masker pada ujung distal. Alat tersebut dibuat agar dapat ditempati pada
hipofaring pasien dan melindungi struktur supraglotik, dengan demikian memungkinkan isolasirelatif dari trakhea.1
LMA merupakan alat jalan nafas yang baik pada banyak keadaan, termasuk dikamar operasi, depertemen gawat darurat, dan perawatan diluar rumah sakit, karena alat mudah
digunakan dan cepat ditempatkan, bahkan untuk pekerja yang tidak berpengalaman. Angka
kesuksesan hampir mencapi 100% di kamar operasi, walaupun alat ini mungkin rendah fungsinya
di situasi emergensi. Alat tersebut menghasilkan distensi gaster yang rendah dibandingkan denganbag-valve-mask ventilation, dimana mengurangi namun tidak menghilangkan resiko aspirasi. Ini
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 9/31
mungkin hal yang paling berhubungan pada pasien yang tidak dipuasakan sebelum dilakukan
ventilasi.1
Keuntungan LMA dibanding ETT adalah berkurangnya risiko stridor pasca operasi.
Obstruksi saluran napas pasca operasi juga lebih sedikit. Tetapi cara ini memerlukan perhatian
khusus seperti:2
- Selama anestesi anak harus bernapas spontan. Pemberian ventilasi tekanan positif akan
meningkatkan risiko regurgitasi isi lambung terutama bila tahanan jalan napas besar dan volume paru rendah.
- Pemasangan LMA akan sulit pada pasien dengan pembesaran tonsil.
- LMA harus dilepaskan sebelum pasien sadar kembali. 2
Laryngeal mask digunakan dalam anestesi dan pada gawat darurat kedokteran untuk
manajemen jalan nafas. Alat ini terdiri dari selang dengan balon yang dapat dipompa yangdimasukkan ke dalam faring. Ini menyebabkan nyeri dan batuk yang sedikit dibandingkan dengan
endotracheal tube, dan lebih mudah untuk dimasukkan. Namun demikian, suatu LMA standardtidak memproteksi paru-paru dari aspirasi, membuat alat ini tidak sesuai untuk pasien terhadap
resiko dari komplikasi ini.3
Gambar 1. Komponen Laryngeal Mask Airway.3
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 10/31
Gambar 2. Dorsal LMA yang menunjukkan posisi untuk anatomi faring.3
JENIS-JENIS DAN FUNGSI LMA
Laryngeal mask airway terdapat beberapa tipe
LMA Classic dan LMA Unique
Diterbitkan pada tahun 1988, ini adalah bentuk revolusi manajemen jalan nafas dan alat
tersebut sekarang digunakan sebagai standard praktek pada anestesi umum. Sukses digunakan pada jutaan pasien di seluruh dunia LMA Classic adalah alternatif aman tanpa menggunakan tangan
untuk intubasi trakea.4
LMA Classic dapat digunakan untuk tempat yang lebih luas dari aplikasi sehari-hari dari
anestesi umum untuk kegunaan emergensi atau sebagai alat resusitasi.4
Penggunaan LMA Classic (LMA Unique) sekali pakai juga digunakan di American Heart
Association Guidelines 2000 untuk resusitasi kardiopulmonal dan unit gawat darurat jantung.vita
· Cepat, insersi tanpa laringoskop
· Tidak memerlukan relaksan otot
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 11/31
· Respon hemodinamik ringan
· Aman, jalan nafas tanpa menggunakan bantuan tangan
· Bentuknya halus dari anestesia
· Minimal trauma untuk jaringan ikat dan dental.4
Gambar 3. LMA Classic.1,4
Ukuran Pedoman Pasien
1 Neonatus / bayi > 5 kg
1,5 Bayi : 5-10 kg
2 Bayi / anak-anak 10-20 kg
2,5 Anak-anak 20-30 kg
3 Anak-anak 30-50 kg
4 Dewasa 50-70 kg
5 Dewasa 70-100 kg
6 Dewasa > 100 kg
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 12/31
LMA C Trach
LMA C Trach dibuat untuk meningkatkan kesuksesan intubasi pada jalan nafas
yang sulit. LMA C Trach mask memungkinkan adanya ventilasi selama percobaan intubasi dimana
serat optik memberikan gambaran langsung dari laring dan gambaran waktu yang tepat dari ETTmelewati plika vokalis.4
LMA C Trach dapat dipasang persis sebagaimana LMA Fastrach. Namun demikian,
tidak seperti LMA Fastrach, jalan nafas aman dan pasien diventilasi, gambar dihidupkan,diletakkan pada penghubung magnetik dan gambar yang jelas dari laring diperlihatkan pada waktu
bersamaan (langsung). Saat ETT memasuki trakea dapat dilihat. Saat pasien diintubasi, alat
gambaran dipindahkan dan master diangkat meninggalkan ETT pada tempatnya.4
· Beratnya kurang dari 8 ons
· Wireless dan portable
· Diindikasikan ETT dengan tanpa menunjuk suatu trauma adalah bentuk untuk masuk ke trakhea
pada sudut yang tepat.
· Muncul dengan dua bundel iberoptik pada bagian ujung distal selang, yang mana sumber cahayayang optimal dan memungkinkan tidak adanya penghentian transmisi gambar untuk ditonton,sementara jalan nafas dilindungi dari obstruksi dan mengangkat epiglotis ke arah luar supaya ETT
dapat masuk.
· Lekukan selang jalan nafas anatomis.4
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 13/31
Gambar 4. LMA C Trach.4
LMA Fastrach
Dibuat untuk resusitasi jantung paru dan sebagai antisipasi atau kesulitan jalan
nafas yang tidak diduga, LMA Fastrach telah didisain untuk memfasilitasi intubasi buta tanpa
menggerakkan kepala atau leher. Dengan LMA Fastrach selama percobaan intubasi ventilasi tetapdapat dilakukan.4
Dipilih oleh tim emergensi dunia termasuk NASA karena mudah digunakan dan
cepat, termasuk pada Difficult Airway Algorithms dari AHA dan ASA, LMA Fastrach
kontribusinya telah menyelamatkan ribuan nyawa.4
· Dibuat untuk antisipasi dan kesulitan jalan nafas yang tak diduga
· Ideal untuk kendaraan emergensi dan ambulance
· Didisain untuk dapat digunakan dengan cepat, intubasi buta
· Digunakan untuk mengintubasi pasien yang sulit
· Memungkinkan ventilasi selama percobaan intubasi
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 14/31
· Volume rendah, tekana ETT rendah
· Insersi dengan satu tangan tanpa menggerakkan kepala atau leher dari posisi netral.
· Tersedia dalam bentuk sekali pakai dan ulangan.4
Gambar 5. LMA Fastrach.1,4
LMA Flexible
LMA Flexible mempunyai kawat yang menguatkan selang yang menyebabkan
LMA dapat diposisikan jauh dari daerah operasi sementara dapat dijaga dengan baik. Hal ini ideal
untuk THT, mata, dan operasi gigi, atau prosedur lain dimana untuk akses ahli bedah dan ahlianestesi bekerja.4
· Selang jalan nafas yang fleksibel memberikan akses yang luas untuk lapangan operasi
· Perubahan fisiologinya minimal yang terjadi selama intubasi dan ekstubasi
· Tekanan intrakranial tetap stabil
· Masker tetap stabil tanpa menghiraukan posisi selang fleksibel
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 15/31
· Terbukti tetap mempertahankan kekakuan walau dibengkokkan dengan ekstrem dan tidak bisa
dirusak dengan himpitan kuat
· Bisa digunakan untuk tonsilektomi menggunakan Boyle-Davies gag
· Bentuk lembut untuk anestesi
· Tersedia dalam bentuk sekali pakai dan ulangan.
· Ukuran untuk LMA yang dapat dipakai berulang.4
Gambar 6. LMA Flexible yang dapat dipakai ulang.4
Ukuran Pedoman Pasien
2 Bayi / anak 10-20 kg
2,5 Anak-anak 20-30 kg
3 Anak-anak 30-50 kg
4 Dewasa 50-70 kg
5 Dewasa 70-100 kg
6 Dewasa > 100 kg
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 16/31
· Ukuran untuk LMA sekali pakai
Gambar 7. LMA Flexible sekali pakai.4
Ukuran Pedoman Pasien
2,5 Anak-anak 20-30 kg
3 Anak-anak 30-50 kg
4 Dewasa 50-70 kg
5 Dewasa 70-100 kg
LMA ProSeal
LMA ProSeal adalah LMA yang paling serba guna. Double cuff dibuat agar memungkinkan mengikat tekan pada 30 cmH2O dan keberhasilan lebih besar. Selang drainase
makanan dan pernafasan dibuat terpisah. Bentuk ini dibuat bersama dengan selang jalan nafasfleksibel, memungkinkan waktu ventilasi yang lama dengan kerusakan minimal dinding posterior
faring oleh karena itu dikembangkan tipe prosedur dimana LMA dapat digunakan.4
· Back cuff pada usuran dewasa memberikan peningkatan tekanan dengan tekanan mukosal yang
ringan
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 17/31
· Selang drainase memungkinkan komfirmasi klinis untuk mengkoreksi posisi masker
· Selang drainase memberikan akses langsung ke isi perut
· Dibuat untuk mencegah aspirasi dengan jalur keluar untuk regurgitasi yang tidak diduga
· Saluran drainase mencegah peniupan ke lambung
· Ideal untuk PPV dan ventilasi spontan
· Sumbatan warna merah melindungi balon selama resterilisasi
· Alat insersi yang memungkinkan insersi tanpa bantuan jari di dalam mulut pasien
· Dengan jarak ukuran yang luas.4
Gambar 8. LMA ProSeal .4
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 18/31
Ukuran Pedoman Pasien Distribusi
1,5 Bayi : 5-10 kg LAM ProSeal
2 Bayi / anak-anak 10-20 kg LAM ProSeal
2,5 Anak-anak 20-30 kg LAM ProSeal
3 Anak-anak 30-50 kg LAM ProSeal
4 Dewasa 50-70 kg LAM ProSeal
5 Dewasa 70-100 kg LAM ProSeal
2 Ukuran 2 Introducer untuk LMA ProSeal 2
3,4,5 Ukuran 3/4/5
Introducer untuk LMA ProSeal 2
Pengempis balon untuk LAM ProSeal
LMA Supreme
Laryngeal Mask Air Way Supreme (LMAS) adalah yang terbaru (2007), suatu alat
sekali pakai untuk kemudahan insersi dan menguatkan tekanan yang lebih tinggi dibandingkanLMA lainnya dan memberikan akses untuk insersi selang nasogastrik.5
LMA Supreme merupakan gold standsard terbaru pada manejemen jalan nafas. Dibuatnya
alat ini adalah inspirasi dengan membuat observasi selama dua dekade terhadap penggunaan LMAClassic, LMA Fastrach, dan LMA ProSeal di seluruh dunia. LMA Supreme merupakan solusiterbaik untuk masalah dengan yang mungkin terjadi ketika pernafasan pasien dipertaruhkan.4
· LMA Supreme lebih dipercaya melebihi masker laring yang lain. Selang drainase akses gaster
yang digabungkan saluran cairan dan gas dalam jarak aman dari jalan nafas. Beberapa contoh tes
membuktikan keakuratan posisi.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 19/31
· Dilakukan tes yang hati-hati terhadap disain yang menghasilkan lengkungan ideal untuk
kemudahan insersi. Masker sangat halus hingga mudah untuk koreksi penempatan.
Gambar 9. LMA Supreme.4
Ukuran Pedoman Pasien
3 Anak-anak 30-50 kg
4 Dewasa 50-70 kg
5 Dewasa 70-100 kg
Tidak seperti endotracheal tube, suatu LMA tidak dapat memproteksi jalan nafas atau parudari material regurgitasi, dan pengisapan dalam (subglotik) tidak dapat dilakukan melalui masker.
Langkah-langkah untuk memperbaiki kemampuan LMA antara lain kemajuan baru-baru ini seperti
saluran untuk pengosongan lambung (LMA ProSeal, LMA Supreme), dan modifikasi LMA untuk dapat memandu selang endotrakeal melewati selang gas respirasi ke dalam laring (ILMA-
Intubating Layngeal Mask Airway), hal ini memproteksi pasien dari aspirasi isi lambung dengan
balon pada ujung selang endotrakeal (LMA Fastrack, Cookgas Air-Q).3
LMA dapat digunakan sebagai alternatif untuk intubasi trakhea pada tonsilektomi,septoplasti, dan bedah sinus endoskopik. Suatu penelitian oleh Ruby dkk membandingkan operasi
tonsilektomi dan adenoidektomi elektif dengan LMA pada suatu kelompok dimana digunakan
standard andotrakeal RAE. Mereka melaporkan bahwa pada kelompok LMA terjadi penurunaninseden aspirasi darah, episode spasme laring yang sangat jarang, batuk preoperasi jarang,
kehilangan darah total kurang. Flexible LMA dengan dengan selang bertulang kawat yang
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 20/31
menguatkannya dan dapat diposisikan ke sisi tanpa memindahkan balon digunakan pada prosedur
ini.6
Salah satu keuntungan LMA adalah insersi yang mudah. Laringoskop tidak
dibutuhkan pada saat insersi untuk meminimalkan respon stres yang terjadi selama laringoskopi.Penambahan relaksan otot tidak dibutuhkan untuk memesang LMA. Ini untuk menghindari
penggunaan succinylcholine, yang dapat menyebabkan mialgia pasca operasi. Tidak memakailaringoskopi juga mengurangi resiko trauma jalan nafas dan kerusakan pada bibir, gigi, gusi, atau
faring. Menyebabkan berkurangnya frekuensi nyeri tenggorokan dengan LMA kira-kira 10%,
dibandingkan dengan 47% pada pasien-pasien dengan yang menggunakan intubasi endotrakheal.
Diketahui juga bahwa intubasi endotrakheal dapat menyebabkan perubahan epitel plika vokalisyang menghasilkan perubahan suara. LMA sangat baik digunakan pada pasien-pasien yang
menggunakan suaranya secara profesional.6
LMA bertoleransi baik pada tingkat tinggi anestesi pada pasien yang batuk atau bergerak akibat respon selang endotrakeal. Alat ini membuat pasien lebih cepat bangun dari pada
yang bisa dicapai ketika menggunakan selang endotrakeal. Tingkat penyembuhan dari anestesi
telah ditunjukkan menjadi faktor penting kepuasan pasien bedah rawat jalan. Bangun yang cepat
juga akan menghasilkan pengurangan biaya dari efesiensi penggunaan ruang operasi.6
INDIKASI PEMAKAIAN LMA
Pemasangan Ventilasi Elektif
· LMA merupakan alternatif yang pantas untuk masker anestesi dalam ruang operasi.
· Sering digunakan untuk prosedur singkat ketika intubasi endotrakeal tidak dibutuhkan.1
Kesulitan Jalan Nafas
· Setelah intubasi gagal, LMA dapat digunakan sebagai alat penyelamat.· Pada kasus pasien yang tidak dapat diintubasi tapi bisa diventilasi, LMA adalah alternatif yang
baik untuk melanjutkan bag-valve-mask ventilation karena LMA mudah untuk dipertahankan dari
waktu ke waktu dan LMA telah menunjukkan penurunan batuk yang tidak hilang, resiko operasi.· Pada kasus pasien yang tidak dapat diintubasi atau diventilasi, pembedahan jalan nafas
diindikasikan dan jangan ditunda. Namun demikian, jika LMA ada di tangan, dapat dicoba dengan
cepat, sementara asisten secara bersamaan mempersiapkan krikotirotomi.1
Cardiac Arrest
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 21/31
· American Heart Association guidelines tahun 2005 mengindikasikan LMA sebagai alternatif
yang cocok untuk intubasi manajemen jalan nafas pada pasien cardiac arrest (kelas IIa).
· Terutama sekali berguna pada keadaan prehospital , dimana tehnisi gawat darurat mempunyai pengalaman kurang untuk intubasi dan angka kesuksesan yang rendah.1
Saluran Untuk Intubasi
· LMA dapat digunakan sebagai suatu pipa / saluran intubasi, terutama ketika laringoskopilangsung tidak berguna.
· Suatu ETT dapat dilewati secara langsung melalui LMA atau ILMA. Intubasi juga dapat dibantu
oleh bougie atau lingkup serat optik.1
Manajemen Jalan Nafas Prehospital
· LMA berguna pada keadaan prehospital tidak hanya pada pasien-pasien dengan cardic arrest
tapi juga untuk menejemen kesulitan jalan nafas.
· Pada pasien-pasien didalam memposisikan atau pelepasan yang lama tidak diizinkan untuk intubasi endotrakeal, LMA dapat dimasukkan dan memberikan kesuksesan manajemen jalan nafas
sampai jalan nafas yang pasti dapat dibuat.1
Anak-Anak
LMA dapat digunakan pada anak-anak.1
KONTRAINDIKASI LMA
Kontra Indikasi Absolut
· Tidak dapat membuka mulut
· Obstruksi komplit jalan nafas atas.1
Kontra Indikasi Relatif
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 22/31
· Meningkatkan resiko aspirasi
o bag-valve-mask ventilation yang memanjang
o obesitas yang tidak wajar o kehamilan trimester kedua atau ketiga
o pasien yang tidak berpuasa sebelum ventilasi
o perdarah gastrointestinal atas· Kecurigaan atau abnormalitas anatomi supraglotik yang diketahui
· Membutuhkan tekanan jalan nafas yang tinggi (pada semua LMA, namun LMA ProSeal tidak
dapat melebihi 20 mmH2O untuk ventilasi yang efektif).1
CARA MENGGUNAKAN
Balon masker dikempiskan terlebih dahulu sebelum diinsersi dan dilubrikasi. Pasiendiberikan sedasi atau zat anestesi penuh jika sadar, leher ekstensif dan mulut dibuka lebar.3
Sama seperti ETT, LMA digunakan untuk prosedur pada posisi pembedahan selaindari supine, walaupun praktek anestesi di Amerika Serikat sebagian besar terbatas LMA jugadigunakan juga pada posisi supine. Ahli anestesi Eropa melaporkan bahwa LMA sering digunakan
pada posisi lateral dan bahkan pada posisi tiarap.3
LMA tidak boleh disterilisasi dengan glutaraldehyde (CIDEX). Dapat kembali
digunakan setelah 40 kali disterilisasi dengan autoclave yang cocok. Kemungkinan dapat terjadi perubahan transmisi lamban penyakit virus dengan pemakian LMA. Oleh karena itu penggunaan
LMA sekali pakai sangat disarankan.3
Anestesia
· Sedasi
o Insersi LMA dimudahkan dengan sedasi.
o Propofol (Diprivan) atau midazolam merupakan pilihan yang dapat diterima.
o Untuk ventilasi elektif pada ruang operasi, diperlukan penggunaan anestesi yang rendah untuk insersi dan maintenance LMA dari untuk ETT.
o Pada keadaan darurat, pasien sering kali tidak sadar, dan untuk selanjutnya sedasi tidak diperlukan
untuk insersi LMA.
o Resiko tidak adekuatnya sedasi dapat terjadinya spasme laring.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 23/31
· Paralisis tidak diperlukan untuk insersi LMA dan maintenance.
· Bergerak dan batuk membuka insersi terutama sekali harus dihindarkan pada pasien dengan
resiko cedera vertebre servical, anestesi yang adekuat sangat penting pada pasien ini.
·
Peralatan
· Laryngeal Mask Airway
· Gel yang dapat larut untuk lubrikasi
· Spuit 20 cc
· Bag-valve mask
· Sumber oksigen
· Alat Yankauer suction
· Pendeteksi End-tidal carbon dioxide (ET CO2)
· Propofol 10 mg/cc dalam spuit 20 cc.
· Alat untuk intubasi dan set krikotirodotomi.1,7
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 24/31
Gambar 11. Beberapa peralatan yang dipersiapkan.7
Posisi
• Posisi kepala yang optimal untuk insersi LMA adalah posisi mencium.
• Posisi kepala yang optimal untuk insersi intubating laryngeal mask airway (ILMA) adalah posisi netral.1
Gambar 12. Dengan tangan kiri, kepala diekstensikan dan dagu fleksi (“sniffing” position).
Dengan sisi jalan nafas dari masker diorientasikan kedepan, pegang LMA seperti pena, dan
masukkan LMA melawan palatum mole sampai pada batas jari telunjuk.7
Tehnik
Persiapan
· Preoksigenasi pasien dengan aksigen 100% melalui suatu nonrebreather mask , pada waktunya.
· Pilih ukuran LMA yang sesuai.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 25/31
· Periksa kebocoran manset/balon LMA.
· Kempiskan balon LMA secara sempurna hingga melawan permukaan yang datar.
· Gunakan banyak cairan lubrikasi yang larut pada permukaan posterior masker.1
· Berikan sedasi jika ada indikasi.
· Posisikan pasien.1
Penekanan krikoid
· Penekanan pada krikoid mengurangi kuat resiko aspirasi dan dipertahankan, terutama pada
pasien yang tidak puasa, sampai jalan nafas aman.
· Mengurangi tingkat kesuksesan insersi, namun demikian, telah dilihat dengan aplikasi penekanan krikoid.
· Penekanan pada krikoid mungkin perlu dibebaskan untuk memposisikan LMA dengan baik.1
Insersi LMA
· Pegang LMA seperti memegang pensil, dengan jari telunjuk tangan yang dominan padasambungan masker dan selang.1
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 26/31
Gambar 15. Insersi LMA.1
• Pasang LMA sepanjang langit-langit mulut, tekan kembali melawan palatum kemudiandimajukan kearah hipofaring. Ini mencegah ujungnya dari melipat ke atas dengan
sendirinya dan mengurangi interfensi dari lidah.1
Gambar 16. Insersi LMA.1
• Majukan dengan tekanan yang lembut sampai bertemu dengan tahanan.
• Jika dibutuhkan, lanjutkan tekanan pada selang dengan tangan yang tidak dominan untuk
memajukan LMA hingga pada posisi yang tepat.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 27/31
• Setelah berada ditempatnya, pompa balon tanpa menahan LMA untuk membiarkan LMA
memperoleh posisinya yang natural.
• Sekitar 8 cm selang menonjol keluar dari mulut pasien.1
Insersi intubasi LMA
• Tahan ILMA dengan pegangannya.
• Masukkan masker ke dalam mulut pasien dan tekan kembali melawan palatum mole.1
Gambar 17. Insersi ILMA.1
· Pasang masker ke belakang, mengikuti lengkungan selang.
· Putarkan ILMA ke dalam tempatnya.
· Pompa balon seperti pada LMA.1
Insersi LMA ProSeal
•
Masukkan model ini seperti LMA orginal atau bubuhkan pada suatu tangkai insersi yangkaku dan masukkan seperti pada ILMA.
• Suatu metode lain adalah dengan menggunakan suatu bougi dengan menempatkannya kedalam selang drainase dan lewati dengan hati-hati ke dalam esophagus melalui laringoskop
langsung.
• Masukkan ProSeal diatas bougi ke dalam posisinya.1
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 28/31
Komfirmasi penempatan
• Komfirmasi posisi LMA dengan auskultasi bilateral suara pernafasan dan tidak ada suara di
epigastrium, observasi naiknya dada dengan ventilasi, dan pasang ETCO2 untuk melihat perubahan.
•
Pastikan bahwa garis hitam vertikal pada selang berada pada garis tengah pasien.• Nilai kemampuan untuk menghasilkan tekanan diatas 20 cmH2O adanya kebocoran.1
Intubasi melaui LMA dan ILMA
• Intubasi melalui intubasi LMA seperti LMA Fastrach menghasilkan tingkat kesuksesan
yang tinggi ketimbang intubasi melalui LMA standard (kira-kira 95% dan 80%).
• LMA Classic dan LMA Unique batasi ukuran endotracheal tube (ETT) yang bisa dilewati.ETT A 6. 0 dapat melalui LMA ukuran 3 dan 4. LMA ukuran 5 dan 6 memuat ETT di atas
7.0.
•
Periksa ETT dan lubrikasi dengan baik.• Masukkan ETT melalui lumen selang LMA ke dalam trakhea sampai intubasi komplit.
• Komfirmasi letaknya.1
KOMPLIKASI
Jarang komplikasi yang terjadi karena disebabkan insersi Laryngeal Mask Airway(LMA) dalam ruang operasi. Rata-rata komplikasi adalah 0,15% pada suatu penelitian yang besar,namun rata-rata sepertinya meningkat pada situasi darurat. Beberapa komplikasinya antara lain:
· Aspirasi isi lambung.
· Iritasi lokal.
· Trauma jalan nafas atas.
o Obstruksi.
o Spasme laring.
· Respon simpatik ringan.
· Komplikasi yang berhubungan dengan penempatan yang tidak tepat.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 29/31
· Kompliasi yang berhubungan dengan tekanan positif ventilasi.
o Edema pulmonum.
o Bronkokntriksi.1
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan utama pusing, tangan kanan nyeri setelah pasien terjatuh dirumahnya. Setelah dilakukan Pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan
laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lain dengan teliti dan lengkap diketahui pasien
mengalami fraktur os humaeri dextra pasien dianjurkan oleh dokter untuk dilakukan tindakanOpen Reduction Internal Fixation. Dan diketahui bahwa kondisi pasien cukup dan memenuhi
persyaratan operasi, status fisik pra anestesi, masuk dalam kategori ASA III karena adanya riwayat
cedera kepala ringan danpenyakit pada seluruh persendian pasien. ASA III diinterpretasikan bahwa pasien dengan kelainan sistemik berat yang tidak berhubungan dengan pembedahan, dan pasien
mengganggu melakukan aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan status fisik pasien tersebut, jenis anestesi yang paling baik digunakan dalam
operasi ORIF ini adalah general anestesi. Teknik anestesi umum dengan LMA. Anestesi umumadalah tindakan anestesi yang dilakukan dengan cara menghilangkan nyeri secara sentral, disertai
hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali atau reversible. Pada anestesi umum harus
memenuhibeberapa hal ini yaitu hipnotik, analgesi, relaksasi otot diperlukan untuk mengurangitegangnya tonus otot sehingga akan mempermudah tindakan pembedahan, stabilisasi otonom.
Untuk menjamin jalan nafas pasien selama tidak sadar, maka dilakukan pemasangan LMA, karena
dinilai lebih aman dan lebih tidak invasive disbanding dengan pemasangan Endotracheal Tube
(ET). Dipilih manajemen jalan nafas dengan LMA karena pertimbangan lama operasi yang tidak begitu lama, karena LMA tidak dapat digunakan pada pasien yang membutuhkan bantuan ventilasi
dalam jangka waktu lama. LMA juga tidak dapat dilakukan pada pasien dengan reflek jalan nafasyang intack, karena insersi LMA akan mengakibatkan laryngospasme. LMA sebagai alternatif dariventilasi face mask atau intubasi ET untuk airway management. LMA bukanlah suatu penggantian
ET, ketika pemakaian ET menjadi suatu indikasi. Keuntungan penggunaan LMA diabanding ET
adalah kurang invasiv, mudah penggunaanya, minimal trauma pada gigi dan laring, efek laringospasme dan bronkospasme minimal, dan tidah membutuhkan agen relaksasi otot untuk
pemasangannya.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 30/31
Untuk mengurangi mual muntah pasca bedah sering ditambahkan premedikasi suntikan
intramuscular untuk dewasa dengan ondansetron 4 mg. Pada pasien ini diberikan premedikasi
midazolam 4 mg fentanyl 50 μg. Induksi anestesi adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesi. Obat – obatan untuk induksi
anestesi diantaranya adalah tiopental, propofol, dan ketamin.Rumatan anestesi biasanya mengacu
pada trias anestesi yaitu tidur ringan, analgesia cukup, dan relaksasi otot lurik yang cukup. Pada pasien ini diberikan maintenance oksigen, N2O dan sevoflurane. Oksigen diberikan untuk
mencukupi oksigenasi jaringan. N2O sebagai analgetik dan isoflurane untuk efek hipnotik.
Pulih dari anestesi umum pasien dikelola di unit perawatan pasca anestesi. Idealnya
bangun dari anestesi secara bertahap, tanpa keluhan dan mulus. Namun kenyataannya seringdijumpai hal-hal yang tidak menyenangkan akibat stress pasca bedah atau pasca anestesi misalnya
gangguan nafas, gangguan kardiovaskular, gelisah, mual-muntah, mengigil atau bahkan
perdarahan. Untuk itulah perlu dilakukan pengawasan ketat. Selama di unit parawatan pascaanestesi pasien dinilai tingkat pulih-sadarnya untuk kriteria pemindahan ke ruang perawatan biasa,
yang dinilai adalah kesadaran, warna kulit, aktivitas, respirasi, dan kardiologi atau tekanan darah.
Pada pasien ini kesadaran (1), sirkulasi/kardiologi (2), respirasi (2), aktivitas (2), dan warna kulit(2).
PENUTUP
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosa dengan open fraktur
os humeri dextra dengan riwayat CKR dilakukan operasi ORIF dengan teknik general anestesi
inhalasi dengan pemasangan LMA nafas spontan assist, dan pemeriksaan status preoperatif pasienASA III. LMA adalah salah satu alternatif manajemen airway selama prosedur pembedahandibawah general anestesi. LMA didesain untuk memberikan dan menjamin tertutupnya bagian
dalam laring untuk ventilasi spontan dan memungkinkan ventilasi kendali pada mode level tekanan
positif.
5/17/2018 Presus anestesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesi-55b07eea67048 31/31
DAFTAR PUSTAKA
1. 1. Dachlan, R., Suryadi, KA., Latief Said. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta:BagianAnestesiologi dan Terapi Intensif, FK UI.
2. Muhiman, M., Thaib, R., Sunatrio, Dachlan, R. Anestesiologi. Jakarta:Bagian Anestesiologi
dan Terapi Intensif, FK UI.
3. Morgan GE, Mikhail MS, J.Murray M., Clinical Anesthesiology 4th edition. McGraw Hill.
New York. 2006.
4. Sood, Jayashere. Laringeal Mask Airway and Its Variants. Indian Journal Anesthesia. 2005;
49(4): 275-280