preskes pedsos bahtiar.doc
TRANSCRIPT
STATUS PENDERITA
I.IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. O
Umur : 4 tahun 3 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Plesungan 8/5 Gondangrejo, Karanganyar
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2012 pukul 10.30 WIB
No. CM : 96 55 14
II. ANAMNESIS
Anamnesis diperoleh dengan cara aloanamnesis terhadap ibu penderita
dan dilengkapi dengan rekam medis rumah sakit.
A. Keluhan Utama
Hendak kontrol, belum bisa berdiri, berjalan, dan lambat bicara.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita datang dengan keluhan hendak kontrol. Lebih kurang
satu setengah bulan yang lalu, orang tua penderita membawa penderita
berobat ke poliklinik anak RSDM, karena penderita belum bisa duduk dan
berjalan. Sejak penderita lahir orang tua penderita merasa bahwa gerakan
tangan dan kaki penderita aneh, terlihat kaku dan tidak beraturan. Tangan
penderita sulit melepaskan barang yang sedang dipegangnya. Penderita
saat ini (berusia 4 tahun 3 bulan) sudah bisa duduk tetapi belum bisa
berdiri dan berjalan. Orang tua penderita sudah berusaha mengajarkan
penderita untuk berdiri dan berjalan, namun tidak berhasil. Penderita
selama ini dibawa ke ahli urut dan tidak ada perubahan. Orang tua
penderita juga mengeluhkan penderita mengalami keterlambatan bicara.
Saat ini penderita baru bisa mengucapkan kata "maem" dan "mak".
1
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat mondok : 8 hari sesudah lahir, karena sakit
kuning
Riwayat alergi obat / makanan : disangkal
Riwayat kejang sebelumnya : disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat alergi obat / makanan : disangkal
Riwayat kejang pada keluarga : disangkal
E. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
Faringitis (-)
Bronkitis (-)
Morbili (-)
Pertusis (-)
Difteri (-)
Varicella (-)
Malaria (-)
Polio (-)
Diare (-)
Disentri Basiler (-)
Disentri Amoeba (-)
Thypus abdominalis (-)
Cacingan (-)
Gegar otak (-)
Fraktur (-)
F. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Penderita adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Anggota
keluarganya terdiri dari ayah, ibu, kakak dan penderita sendiri. Ayah
2
penderita bekerja sebagai wiraswasta yang rata-rata penghasilan
perbulannya adalah 500.000 rupiah. Ibu membuka warung kelontong
dengan rata-rata penghasilan adalah 300.000 rupiah perbulan. Keluarga
penderita menempati rumah semi permanen berukuran 8 x 5 m2.
Penerangan rumah cukup, ventilasi cukup. Sumber air berasal dari sumur
gali yang berada di belakang rumah.
G. Riwayat Makan Minum Anak
- Usia 0-6 bulan : ASI saja, frekuensi minum ASI tiap kali bayi
menangis atau minta minum, sehari biasanya lebih dari 8 kali dan lama
menyusui 10 menit, bergantian kiri kanan.
- Usia 6-8 bulan : bubur susu 2-3 kali sehari satu mangkok kecil, dengan
diselingi dengan ASI jika bayi lapar. Buah pisang/pepaya sekali sehari
satu potong 2 x 2 cm2 siang hari.
- Usia 8-12 bulan : nasi tim 2-3 kali sehari satu mangkok kecil dengan
sayur hijau/wortel, lauk ikan asin/tempe, dengan diselingi dengan ASI
jika bayi masih lapar. Buah pepaya/pisang sehari 2 potong.
- Usia 1-2 tahun : diperkenalkan dengan makanan dewasa dengan sayur
bervariasi dan lauk ikan asin/tempe, porsi menyesuaikan, 3 kali sehari.
ASI masih tapi hanya kadang-kadang. Buah pepaya/pisang/jeruk
jumlah menyesuaikan.
- 2 tahun lebih : ASI disapih, makan makanan orang dewasa tapi porsi
menyesuaikan, lauk pauk ikan asin/tahu tempe kadang telur. Buah
sudah bervariasi jumlah menyesuaikan.
H. Riwayat Pemeriksaan Kehamilan dan Prenatal
Pemeriksaan kehamilan dilakukan ibu penderita di bidan setempat.
Frekuensi pemeriksaan pada trimester I dan II 1 kali tiap bulan, dan pada
trimester III 2 kali tiap bulan. Penyakit kehamilan (-). Riwayat minum
jamu selama hamil (-), obat-obatan yang diminum adalah vitamin dan
tablet penambah darah dari bidan.
3
I. Riwayat Kelahiran
Penderita lahir di sebuah rumah bersalin, partus normal, ditolong
oleh bidan, pada usia kehamilan 9 bulan kurang 4 hari, menangis kuat
segera setelah lahir. Berat waktu lahir 2900 gram, panjang badan saat lahir
50 cm. Saat usia 8 hari setelah lahir, penderita mondok di RS karena sakit
kuning, mengalami pendarahan pada pusar dan mata kanan.
J. Riwayat Pemeriksaan Post Natal
Pemeriksaan bayi setelah lahir dilakukan di posyandu, setiap 6
bulan sekali dan saat imunisasi.
K. Riwayat Imunisasi
BCG 1x, satu minggu setelah lahir di RB Gondangrejo.
Hepatitis 2x, satu minggu setelah lahir, 1 bulan.
DPT 1x, 2 bulan.
Polio, 6x, seminggu setelah lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 1,5 tahun
Campak 1x, 9 bulan.
L. Keluarga Berencana
Keluarga mengikuti program KB dengan pil KB.
4
III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : baik
Derajat Kesadaran : compos mentis
Status gizi : gizi kesan kurang
2. Tanda vital
S : 36,6oC
N : 130 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup.
RR : 36 x/menit, tipe thoracoabdominal.
BB : 10,7 kg
PB : 98 cm
Status gizi :
BB/U : 10,7/16 x 100 % = 66,87 % berat badan rendah
TB/U : 98/102 x 100 % = 96,08 % tinggi normal
BB/TB: 10,7/15 x 100 % = 71,33 % Gizi kurang
Kesan : gizi kurang
3. Kulit : warna sawo matang, kelembaban baik, crazy pavement dermatosis
(-).
4. Kepala : bentuk mesocephal, sutura sudah menutup, UUB sudah menutup,
rambut hitam tidak mudah rontok dan sukar dicabut.
5. Muka : sembab (-), wajah orang tua (-).
6. Mata : cowong (-), bulu mata hitam lurus tidak rontok, conjunctiva anemis
(-/-), strabismus (+), xeroftalmia (-), bercak bitot’s (-), oedem palpebra
(-/-).
7. Hidung : bentuk normal, napas cuping hidung(-), sekret (-/-), darah (-/-),
deformitas(-).
8. Mulut : sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-),
mukosa basah (+), susunan gigi normal.
5
9. Tenggorokan : uvula di tengah, tonsil T1 –T1, faring hiperemis (-),
pseudomembran (-), post nasal drip (-).
10. Telinga : bentuk normal, kelainan MAE (-), membrana timpani utuh,
prosesus mastoideus tidak nyeri tekan, tragus pain (-), sekret (-).
11. Leher : bentuk normal, trachea ditengah, kelenjar thyroid tidak membesar.
12. Limfonodi : kelenjar limfe auricular, submandibuler, servikalis,
suparaklavikularis, aksilaris, dan inguinalis tidak membesar.
13. Thorax : bentuk normochest, retraksi (-), iga gambang (-), gerakan
simetris ka = ki
Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Kiri atas : SIC II LPSS
Kiri bawah : SIC IV LMCS
Kanan atas : SIC II LPSD
Kanan bawah: SIC IV LPSD
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
Pulmo : Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru
Batas paru-hepar : SIC V kanan
Batas paru-lambung : SIC VI kiri
Redup relatif di : SIC V kanan
Redup absolut : SIC VI kanan (hepar)
Auskultasi : SD bronchovesikuler (+/+), RBK (-/-),
RBH (-/-)
14. Abdomen : Inspeksi : dinding dada sejajar dinding perut
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : tympani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba,
lien tidak teraba.
6
15. Urogenital : dalam batas normal
16. Gluteus : Baggy pants (-)
17. Ekstremitas :
akral dingin sianosis oedem spastik
CRT < 2 detik
18. Kuku : keruh (-), spoon nail (-), konkaf (-)
IV. DENVER DEVELOPMENT TEST
Personal sosial setara dengan anak usia 11 bulan.
Adaptif-motorik halus setara dengan anak usia 7 bulan.
Bahasa setara dengan anak usia 14½ bulan.
Motorik kasar setara dengan anak usia 6 bulan.
V. RESUME
Penderita laki-laki, 4 tahun 3 bulan datang dengan keluhan hendak
kontrol. Lebih kurang satu setengah bulan yang lalu, orang tua penderita
membawa penderita berobat ke poliklinik anak RSDM, karena penderita
belum bisa duduk dan berjalan. Sejak penderita lahir orang tua penderita
merasa bahwa gerakan tangan dan kaki penderita aneh, terlihat kaku dan tidak
beraturan. Penderita saat ini (berusia 4 tahun 3 bulan) sudah bisa duduk tetapi
belum bisa berdiri dan berjalan. Orang tua penderita juga mengeluhkan
penderita terlambat berbicara. Saat ini penderita baru bisa mengucapkan kata
"maem" dan "mak". Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik,
compos mentis dan gizi kesan kurang, tanda vital suhu 36,60C, nadi frekuensi:
130x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup. frekuensi nafas: 26
x/menit. Pada pemeriksaan didapatkan mata strabismus, keempat
ekstremitasnya spastik. Hasil tes perkembangan Denver yaitu, personal sosial
setara dengan anak usia 11 bulan, adaptif-motorik halus setara dengan anak
7
- ---
- ---
- ---
+ +++
usia 7 bulan, dan bahasa setara dengan anak usia 14½ bulan, serta motorik
kasar setara dengan anak usia 6 bulan.
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. Cerebral Palsy tipe spastik
2. Delayed development
3. Gangguan motorik kasar
4. Speech delayed
VII. DIAGNOSIS KERJA
Cerebral Palsy tipe spastik
VIII.PENATALAKSANAAN
Terapi
Pro fisioterapi dan speech therapy pada bagian rehabilitasi medik
Diit makan biasa 1000 Kkal/hari
Diit tinggi serat dan banyak minum
Gangguan penglihatan (strabismus) diterapi pada bagian mata
Edukasi
Motivasi keluarga tentang penyakitnya
Stimulasi di rumah
konseling
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : baik
Ad sanam : dubia
Ad fungsionam : dubia
8
Presentasi Kasus
CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK
Oleh :
Adhi Parama Sweta G0006030 (A8-2012)
Dominikus Yudha Astrottama G0007059 (A11-2012)
Bahtiar Mahdi Cahya Kusuma G0006056 (A26-2012)
Andrean Setya Irawan 2061210031 (DU5-2012)
Pembimbing :
Dra. Suci Murti Karini, M.Si
KEPANITERAAN KLINIK SMF / BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2012
9