preskas anemia

30
HENOCH-SCHÖNLEIN PURPURA Adam Mici Gandana H2A008001 Pembimbing : dr. ALifa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang 2014 PRESENTASI KASUS

Upload: nonie-zaskia

Post on 25-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

njnkk

TRANSCRIPT

HENOCH-SCHÖNLEIN PURPURA

Adam Mici GandanaH2A008001

Pembimbing :dr. ALifa

Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Semarang

2014

PRESENTASI KASUS

Identitas Pasien• Nama : N.A, Nn• Umur : 16 th• Jenis kelamin : Perempuan • Agama : islam• Alamat : Madukeran 01/02 kedungwuni • Pekerjaan : Pelajar• No RM : 20 97 20• Tgl masuk RS : 02 / 01 / 14• Tgl periksa : 02 / 01 / 14• Ruang : bangsal matahari / III

AnamnesisKeluhan Utama : Nyeri perut

± 3 hari yang lalu pasien mengeluh

kembali, nyeri perut dan wajah bengkak, mual, tidak muntah, BAB cair lebih

dari 3 kali, timbul bercak

kemerahan di kedua tungkai

kaki.

2 mg yang lalu Saat masuk rumah sakit

± 2 minggu yang lalu SMRS, pasien

perempuan umur 16 tahun mengeluh

nyeri perut, wajah bengkak, dan timbul

bercak merah di kedua tungkai kaki. Kemudian pasien di rawat di RSUD Kajen

selama 1 minggu dengan

perkembangan membaik.

± Saat masuk rumah sakit, pasien

masuk ke IGD RSI Pekajangan dengan

perut kesakitan, pasien gelisah, kelopak mata

bengkak, mual, muntah, terdapat keluar cacing dan darah, BAB tidak

lancar, BAK lancar, kedua tungkai

terdapat bercak kemerahan.

3 hr yang lalu

Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat penyakit asma : disangkal• Riwayat penyakit hipertensi : disangkal• Riwayat PPOK / TB : disangkal• Riwayat penyakit diabetes melitus : disangkal• Riwayat penyakit jantung : disangkal• Riwayat alergi : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga • Riwayat penyakit asma : disangkal• Riwayat penyakit hipertensi : disangkal• Riwayat PPOK / TB : disangkal• Riwayat penyakit diabetes melitus : disangkal• Riwayat penyakit jantung : disangkal• Riwayat alergi : disangkal

Riwayat Pribadi• Riwayat merokok :

disangkal• Riwayat mengkonsumsi alkohol : disangkal• Riwayat mengkonsumsi obat2an : disangkal• Riwayat mengkonsumsi jamu2an : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien menggunakan biaya di tanggung sendiri untuk membiayai pengobatan selama di rumah sakit

Anamnesis sistem• Keluhan utama : nyeri perut• Kepala : pusing (+) • Mata : dalam batas normal• THT : dalam batas normal• Mulut : dalam batas normal• Sistem Respirasi : sesak nafas (+)• Sistem Kardiovaskular : dalam batas normal• Sistem Gastrointestinal : Mual (+), muntah

(+), darah (+), cacing (+) perut mules (+), sembelit (+), nafsu makan menurun (+),

• Sistem Muskuloskeletal : dalam batas normal• Sistem Genitourinaria : dalam batas normal• Ekstrimitas Ats & Bwh : dalam batas normal• Sistem neuropsikiatri : gelisah kesakitan (+)• Sistem Integumentum : dalam batas normal

• Keadaan Umum : tampak kesakitan• Kesadaran : Compos mentis GCS : E4V5M6 = 15• Vital Sign– TD : 150/90 mmHg– Nadi : 96 x/mnt– RR : 28 x/mnt– T : 37,1oC

• Status Gizi– BB : 50 kg– TB : 155 cm – BMI : 16,7 kg/m2

– Kesan : Normal

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis• Kulit : Ikterik (-), petekie (-), turgor kulit baik (+), hiperpigmentasi (-), kulit kering (-), kulit hiperemis (-)• Kepala : mesocepal (+)• Wajah : simetris (+), pucat (+)• Mata : conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek cahaya +/+, edem palpebra +/+, pupil isokor 2,5mm/2,5mm

• Hidung : nafas cuping hidung (-), deformitas (-), secret (-)• Telinga : serumen (-), nyeri mastoid (-), nyeri tragus (-)• Mulut : lembab (-), sianosis (-), jamur(-), • Leher : pembesaran kelenjar limfe (-), deviasi trakea (-)• Thorax : Normochest (+), simetris (+), retraksi supraternal (-), Retraksi intercostalis (-), spider nevi (-), sela iga melebar (-), pembesaran kelenjar getah bening aksilla (-), rambut ketiak rontok (-)

• Cor– Inspeksi : Ictus cordis tampak (-), kuat angkat

(-), melebar (-)– Palpasi : Ictus cordis kuat angkat (-), nyeri tekan (-), massa (-)– Perkusi : batas cor, kesan kardiomegali (-)

Atas : ICS II, linea pars sternalis sinistra

pinggang : ICS III linea sternalis sinistra kanan bawah : ICS V, linea sternalis dextra kiri bawah : ICS V, linea midclavicula sinistra

– Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, bising (-),

gallop (-)

• Pulmo Depan– Inspeksi : Statis : normochest (+),

simetris (+) kanan kiri, retraksi (-) Dinamis : simetris (+), retraksi (-)– Palpasi : Statis : simetris (+), sela iga

melebar (-), retraksi (-) Dinamis : pengembangan paru simetris (+), tidak ada yang tertinggal

Fremitus : sterm fremitus melemah (-)

– Perkusi : Kanan: sonorKiri : sonor

– Auskultasi : Kanan : suara dasar : vesikuler (+), wheezing (-), ronki basah kasar (-), ronki basah halus (-), krepitasi (-)Kiri : suara dasar : vesikuler (+),

wheezing (-), ronki basah kasar (-), ronki basah halus (-), krepitasi (-)

• Pulmo Belakang– Inspeksi : Statis : normochest (+),

simetris (+) kanan kiri, retraksi (-) Dinamis : simetris (+), retraksi (-)– Palpasi : Statis : simetris (+), sela iga

melebar (-), retraksi (-) Dinamis : pengembangan paru simetris (+), tidak ada yang tertinggal

Fremitus : sterm fremitus melemah (-)

– Perkusi : Kanan: sonorKiri : sonor

– Auskultasi : Kanan : suara dasar : vesikuler (+), wheezing (-), ronki basah kasar (-), ronki basah halus (-), krepitasi (-)Kiri : suara dasar : vesikuler (+),

wheezing (-), ronki basah kasar (-), ronki basah halus (-), krepitasi (-)

• Abdomen• Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada (+), spider nevi (-), sikatriks (-) striae (-).• Auskultasi : peristaltik (+) menurun, bising usus (+) menurun• Perkusi : pekak beralih (-), pekak sisi (-),

distensi (+) di semua kuadran abdomen• Palpasi : distensi (+), nyeri tekan

epigastrik (+) seluruh lapang abdomen, hepar teraba (-), lien teraba (-), nyeri menjalar ke punggung (-), turgor menurun (-).

• Genitourinaria : Ulkus (-), sekret (-), tanda- tanda radang (-)• Kelenjar getah bening : Tidak membesar

+ +

Pemeriksaan Penunjang• Cek darah lengkap– 02 Januari 2014• Hb 6,5 . Leukosit 11,0, Gol. Dar B, Tes Widal (-)

– 04 Januari 2014• Hb 10,2

– 05 Januari 2014• Hb 8,8. Ht 25. Trombo 218. Leukosit 9,8.

– 06 Januari 2014• Hb 8,6. Ht 25. Trombo 210. Leukosit 8,76

– 08 Januari 2014• Hb 8,7. Ht 26. Trombo 167. Leukosit 7,58.

• Cek feses lengkap– 03 Januari 2014• Bakteri(+), cacing (-)

– 06 Januari 2014• Bakteri (+), cacing (-)

• Cek ALBUMIN– 05 Januari 2014• 2,8 gr/dl

X foto BNO 2 Posisi

Daftar Abnormalitas Anamnesis– Nyeri perut– Pusing– Sesak nafas– Mual – Muntah darah (+),

cacing (+) – Perut mules– Sembelit– Nafsu makan menurun– Bercak kemerahan pada

ekstrimitas atas bawah– Gelisah kesakitan

Px. FisikTensi 150 / 90 mmhgWajah pucatEdem palpebra mata kanan kiriBising dan gerak peristaltik usus menurunDistensi abdomenAuskultasi paru kanan vesikuler menurunNyeri tekan abdomenNyeri tekan epigastrik

Pemerikasaan penunjang• Cek darah lengkap : s.d.a• Cek feses lengkap : s.d.a• Cek widal : s.d.a• Foto rontgen : s.d.a

Daftar Masalah1. Colic abdomen2. Anemia dd a.c askariasis 3. Hipertensi grade I 4. Udem palpebra tungkai5. Henoch-Schönlein Purpura

Ass. HENOCH-SCHÖNLEIN PURPURA• Definis – Sindrom klinis yang disebabkan oleh vaskulitis

pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai dengan lesi spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau atralgia, nyeri abdomen atau perdarahan gastrointestinalis, dan kadang – kadang nefritis atau hematuria

– Nama lain : purpura anafilaktoid, purpura alergik dan vaskulitis alergik

• Epidemiologi– umur 2 – 15 tahun (usia anak sekolah). Terdapat

lebih banyak pada anak laki – laki dibanding anak perempuan (1,5 : 1)

• Etiologi

• Manifestasi Klinik– trias berupa ruam purpura pada ekstremitas

bawah, nyeri abdomen atau kelainan ginjal dan artritis.

• Diagnosis– Anamnesis– Pemeriksaan fisik– Pemeriksaan penunjang

• Penatalaksanaan– Pengobatan adalah suportif dan simtomatis,

meliputi pemeliharaan hidrasi, nutrisi, keseimbangan elektrolit dan mengatasi nyeri dengan analgesik.

• Prognosis– Dubia ad bonam

Daftar Pustaka• Matondang CS, Roma J. Purpura Henoch-Schonlein. Dalam: Akip AAP, Munazir Z,

Kurniati N, penyunting. Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak. Edisi ke-2. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2007;373-7.

• Bossart P. Henoch-Schönlein Purpura. eMedicine, 2005. Diakses dari www.emdecine.com/emerg/topic845.htm Diakses tanggal 2 Juni 2009.

• Scheinfeld NS. Henoch-Schönlein Purpura. eMedicine, 2008. Diakses dari www.emedicine.medscape.com/article/984105-overview Diakses tanggal 2 Juni 2009.

• D’Alessandro DM. Is It Really Henoch-Schönlein Purpura. Pediatric Education, 2009. Diakses dari http://www.pediatriceducation.org/2009/02/ Diakses tanggal 2 Juni 2009

• Kraft DM, McKee D, Scott C. Henoch-Schönlein Purpura: A Review. American Family Physician, 1998. Diakses dari http://www.aafp.org/afp/980800ap/kraft.html Diakses tanggal 2 Juni 2009

TERIMA KASIH