presentation sistem penjaminan mutu
DESCRIPTION
berdasarkan isoTRANSCRIPT
Kelompok 2
Dika RamadanuHarryantiKhairunnisakRahma novitaSafira AmaliaSyarifah Ainun MardiahCitra NabilaLia HasrinaCut Suraiya W.UM.Afrizal MaulanaFika Rasita SariRisky HafsyariNuraini
ISO 9001
DefenisiISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International Standard of Organization, sama sekali BUKAN. ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.
Standar ISO 9000standar tentang sistem manajemen mutu yang penerapannya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu produk dan jasa/pelayanan sehingga mampu memberikan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja organisasi
Bagian Standar ISO 9000ISO 9000 adalah salah satu dari segi standar internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.
ISO 9000Panduan system manajemen mutu : secara umum.
ISO 9001Sistem Manajemen MutuModel untuk manajemen mutu dalam perancangan /pengembangan produk, produksi, perakitan dan pelayanan.
ISO 9002Sistem Manajemen MutuBadan sertifikat akan melakukan audit tiap tahun (surveillance, repeat,audit). Bila tidak lulus, maka sertifikat akan dicabut. Disamping itu sertifikat diperbaharui setiap tahun.
Berdasarkan hasil survei Vloeberghs dan Bellens dalam Susanti (1999) di Belgia menunjukkan alasan utama untuk menerapkan ISO 9000 adalah:
a) Untuk meningkatkan image mutu organisasi di pasar.b) Untuk meningkatkan efisiensi dan pengendalian
organisasi.c) Untuk meningkatkan mutu produk dan jasa.d) Untuk menggabungkan dan memperluas market
share.e) Karena permintaan dan/atau pertanyaan dari
konsumen.f) Keputusan manajemen perusahaan.g) Permulaan yang tepat untuk Total Quality
Management.h) Mengurangi resiko pertanggungjawaban produk.
Sejarah Perkembangann ISO Versi 1994 lebih fokus pada proses manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil karena banyaknya procedure yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20 klausa yang semuanya wajib di dokumentasikan menjadi procedure organisasi). Karena ketebatasan inilah, maka technical committee melakukan review atas standard yang ada hingga akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994.
Cont..Pada versi tahun 2000, tidak lagi dikenal 20 klausa wajib, tetapi lebih pada proses business yang terjadi dalam organisasi. Sehingga organisasi sekecil apapun bisa mengimplementasi system ISO 9001:2000 dengan berbagai pengecualian pada proses bisnisnya. Maka dikenallah istilah BPM atau Business Process Mapping. ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 procedure yang harus terdokumentasi, yaitu procedure control of document, control of record, Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis manapun.
ISO 9001ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu/kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah output . ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.
Pada sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, terdapat delapan prinsip manajemen mutu yang berintegrasi pada klausul- klausul ISO itu sendiri ( Suardi, 2004 ) :
Fokus pada Pelanggan ( Costumer focus) Kepemimpinan ( Leadership ) Keterlibatan Personel ( Involving people) Pendekatan Proses ( Process approach) Pendekatan Sistem Pengelolaan ( Systems approach) Peningkatan Berkesinambungan ( Continuos
improvement) Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta ( Factual
decision making) Hubungan Saling Menguntungkan dengan Mitra Kerja/
Pemasok (Mutually beneficial supplier relationships )
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah : Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Jaminan Kualitas Produk dan Proses Meningkatkan Produktivitas perusahaan
& “market gain” Meningkatkan motivasi, moral & kinerja
karyawan Sebagai alat analisa kompetitor
perusahaan
Cont.. Meningkatkan hubungan saling
menguntungkan dengan pemasok Meningkatkan cost efficiency &
keamanan produk Meningkatkan komunikasi internal Meningkatkan image positif perusahaan Sistem terdokumentasi Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
TUJUAN DARI STANDAR ISO SERI 9001-2008 Tujuan yang ditentukan pada standar ISO
9001-20008 adalah : Memenuhi kebutuhan pihak yang
berkepentingan Sesuai untuk ukuran organisasi yang berbeda Sederhana dan jelas untuk dimengerti Kompatibel dengan system manajrmen lain Mengkaitkan system manajemen mutu
dengan peoses usaha.
TINJAUAN PERSYARATAN SNI 19-9001-2001/ISO 9001 : 2000
14
Elemen SNI 19-9001-2001/ISO 9001 : 2000
Pengantar1. Ruang Lingkup2. Referensi3. Terminologi dan Definisi4. Sistem Manajemen Mutu5. Tanggungjawab Manajemen6. Manajemen Sumber Daya7. Realisasi Produk8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan
15
4. Sistem Manajemen Mutu
4.1 Persyaratan Mutu4.2 Persyaratan Dokumentasi4.2.1 Umum Kebijakan mutu dan sasaran mutu Pedoman mutu Prosedur terdokumentasi yang disyaratakan Dokumen yang diperlukan untuk memastikan
perencanaan, operasi dan kendali proses 4.2.2 Manual Muutu4.2.3 Pengendalian dokumen4.2.4 Pengendalian rekaman
16
4.1 Persyaratan UmumPerusahaan harus: Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan Menetapkan urutan dan interaksi proses Menetapkan kriteria dan metode untuk
memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendaliannya berjalan dengan efektif
Memastikan ketersediaan informasi yang dibutuhkan
Mengukur, memantau dan menganalisis proses Melakukan tindakan untuk mencapai hasil yang
ditetapkan dan perbaikan terus menerus
17
4.2 Persyaratan Dokumentasi
Dokumentasi tergantung kepada: ukuran dan jenis perusahaan kerumitan dan interaksi proses kompetensi personel
Dokumen harus termasuk: kebijakan mutu dan sasaran mutu; panduan mutu; prosedur terdokumentasi yang disyaratkan standar; dokumen yang diperlukan organisasi; dan rekaman mutu yang disyaratkan standar
18
“Clearly stated” perlu prosedur terdokumentasi
1. Pengendalian Dokumen (4.2.3)
2. Pengendalian Catatan Mutu (4.2.4)
3. Internal Audit (8.2.2)
4. Pengendalian Produk Tidak Sesuai (8.3)
5. Tindakan Perbaikan/Koreksi (8.5.2)
6. Tindakan Pencegahan (8.5.3)
19
4.2 (lanjutan)
Panduan mutu harus termasuk: ruang lingkup SMM termasuk
rincian dan alasan pengecualian; prosedur terdokumentasi terkait; keterangan interaksi antara
proses-proses SMM Pengendalian dokumen Pengendalian rekaman mutu
20
4.2.3 Pengendalian Dokumen
Dokumen yang diperlukan oleh SMM harus ditetapkan dan prosedurnya dikendalikan. Pengendalian tersebut untuk:a) Menyetujui dokumen sebelum diterbitkanb) Mengkaji dan memutakhirkan dokumenc) Menjamin perubahan dan status revisi diketahuid) Menjamin dokumen versi mutakhir tersedia di tempat penggunaane) Menjamin dokumen selalu dapat dibaca dan dikenalif) Menjamin dokumen dari luar dikenal dan terkendalig) Mencegah pemakaian dokumen kadaluwarsa
21
4.2.4 Pengendalian Rekaman
Rekaman harus ditetapkan dan dipelihara sebagai bukti kesesuaian pada persyaratan dan operasional SMM
Rekaman harus mudah dibaca dan mudah mendapatkannya
Ada prosedur terdokumentasi yang mengha-ruskan untuk menetapkan kendali terhadap: identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan dan penghapusan rekaman
22
5.1 Komitmen Manajemen
5.2 Fokus pada Pelanggan
5.3 Kebijakan Mutu
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran mutu
5.4.2 Perencanaan SMM
5.5 Tanggung jawab , wewenang dan Komunikasi
5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang
5.5.2 Wakil manajemen
5.5.3 Komunikasi internal
5.6 Tinjauan Manajemen
5. Tanggung Jawab Manajemen
23
5.1 Komitmen Manajemen
Manajemen puncak harus memiliki komitmen terhadap pengembangan, peningkatan dan perbaikan SMM, dengan cara:
mengkomunikasikan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan terkait menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu mengadakan pengkajian manajemen memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan.
24
5.2 Pemfokusan pada pelanggan
Manajemen puncak harus memastikan
bahwa:
Kebutuhan dan keinginan pelanggan ditetapkan, diterjemahkan menjadi persyaratan dan dipenuhi dengan tujuan tercapainya kepuasan pelanggan
25
5.3 Kebijakan Mutu
Sesuai dengan kebutuhan perusahaan Termasuk komitmen untuk memenuhi
persyaratan dan perbaikan yang terus menerus
Menyediakan kerangka untuk menetapkan dan mengkaji sasaran mutu
Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh semua tingkatan di perusahaan
Dikaji agar selalu sesuai.
26
5.4 Perencanaan
Sasaran Mutu Ditetapkan di setiap tingkatan Terukur serta konsisten dengan kebijakan
mutu dan perbaikan terus menerus Termasuk memenuhi persyaratan produk
Perencanaan mutu / SMM Dilakukan sesuai untuk memenuhi
persyaratan termasuk sasaran mutu Keterpaduan SMM dipelihara bila terjadi
perubahan terhadap SMM.
27
5.5 Tanggung jawab, wewenang & komunikasi
Fungsi dan keterkaitan di dalam perusahaan ditetapkan dan dikomunikasikan
Penunjukan Wakil Manajemen, bertanggung jawab terhadap:
memastikan SMM ditetapkan, diterapkan & dipelihara
melaporkan kepada manajemen puncak unjuk kerja SMM
mempromosikan persyaratan pelangganKomunikasi internal antar fungsi dan tingkat-
an untuk memastikan efektivitas SMM
28
5.6 Pengkajian manajemen (1)
Manajemen puncak harus mengkaji SMM Dilakukan secara berkala dan terencana Untuk menjamin kesesuaian, kecukupan dan
keefektifannya Pengkajian mencakup: o Penilaian atas peluang penyempurnaan o Keperluan perubahan SMM o Kebijakan mutu dan sasaran mutu Rekaman pengkajian manajemen dipelihara
29
5.6 Pengkajian manajemen (2)Masukan PengkajianHasil audit, umpan-balik pelanggan, unjuk
kerja produk dan proses, tindakan perbaikan dan pencegahan, tindak lanjut pengkajian manajemen yang lalu, perubahan SMM dan rekomendasi untuk perbaikan
Keluaran pengkajianPerbaikan SMM, perbaikan produk, sumber
daya yang dibutuhkan, program perbaikan
30
6. Manajemen Sumber daya
6.1 Penyediaan Sumber Daya
6.2 Sumber daya Manusia
6.2.1 Penugasan personel
6.2.2 Pelatihan, kepedulian dan
kompetensi
6.3 Prasarana
6.4 Lingkungan Kerja
31
6.1 Penyediaan sumber daya
Kebutuhan sumber daya ditetapkan Disediakan untuk menerapkan dan memperbaiki SMM Disediakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan memenuhi persyaratan pelanggan
32
6.2 Sumber daya manusia
1. Penempatan SDM sesuai kompetensinya2. Identifikasi kompetensi yang dibutuhkan3. Penyediaan pelatihan dan langkah lain4. Evaluasi efektivitas pelatihan/langkah lain5. Pemahaman tentang keterkaitan dan
pentingnya kegiatan yang dilakukan6. Pemeliharaan rekaman pendidikan,
pengalaman, pelatihan dan kualifikasi SDM
33
6.3 Prasarana
Perusahaan menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk, termasuk, bila sesuai:q bangunan, tempat kerja dan pendukungnyaq alat-alat proses (perangkat keras dan lunak)q pendukung pelayanan (seperti transportasi dan komunikasi)
34
6.4 Lingkungan kerja
Perusahaan menetapkan dan mengatur lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk
35
7. Realisasi Produk7.1 Perencanaan realisasi produk7.2 Proses yang berkaitan dengan pelanggan 7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan
dengan pelanggan 7.2.2 Pengkajian persyaratan yang berkaitan
dengan produk 7.2.3 Komunikasi pelanggan7.3 Desain dan pengembangan7.4 Pembelian7.5 Produksi dan pemberian jasa7.6 Pengendalian alat pemantau dan ukur
36
7.1 Perencanaan realisasi produk (1)
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk
Perencanaan produk harus konsisten dengan persyaratan proses-proses lain dari SMM
37
7.1 Perencanaan realisasi produk (2)
Dalam perencanaan realisasi produk perlu ditetapkan (bila sesuai)
Sasaran mutu untuk produk, proyek atau Kontrak
Kebutuhan untuk menentukan proses dan dokumentasi dan Penyediaan sumber daya
dan fasilitas Kegiatan verifikasi dan validasi dan kriteria
keberterimaan Rekaman yang dibutuhkan
38
7.2 Proses yang terkait dengan pelanggan
1. Identifikasi persyaratan pelanggan– persyaratan yang dinyatakan pelanggan– persyaratan yang tidak dinyatakan pelanggan tetapi diperlukan– persyaratan legal yang terkait dengan produk
– persyaratan tambahan yang ditentukan perusahaan
39
2. Kajian terhadap persyaratan produk
– dilakukan sebelum memberikan
komitmen
– dikonfirmasi sebelum diterima (untuk
order lisan)
– perbedaan diselesaikan
– dipastikan dapat dipenuhi
40
3. Komunikasi dengan pelanggan
* informasi produk* penanganan permintaan, kontrak /pesanan* umpan balik dari pelanggan
41
7.3 Desain dan/atau pengembangan
1. Perencanaan desain dan/atau pengembangan
2. Masukan desain dan/atau pengembangan
3. Keluaran desain dan/atau pengembangan
4. Kajian desain dan/atau pengembangan
42
5. Verifikasi desain dan/atau pengembangan
6. Validasi desain dan/atau pengembangan
7. Pengendalian perubahan dan/atau
pengembangan
7.3 Desain dan/atau pengembangan
43
7.4 Pembelian1. Pengendalian pembelian
– ditujukan agar produk memenuhi
persyaratan
– pengendalian tergantung dampak
terhadap mutu
– pemasok dievaluasi dan dipilih sesuai
persyaratan
2. Informasi pembelian
3. Verifikasi produk yang dibeli
44
7.5 Operasi produksi dan pemberian jasa
1. Pengendalian operasi (karakteristik produk, instruksi kerja, mesin, alat ukur, pengendalian proses, pengiriman dan pelayanan purna jual)
2. Identifikasi dan kemampu-telusuran
3. Milik pelanggan
45
4. Pemeliharaan produk (penanganan, pengemasan, penyimpanan, pemeliharaan dan perlindungan)
5. Validasi proses (kualifikasi proses – alat – personel, metode, prosedur dan rekaman
7.5 Operasi produksi dan pemberian jasa
46
7.6 Pengendalian alat pemantau dan ukur
1. Kalibrasi pada jangka waktu tertentu2. Perlindungan terhadap perubahan
kalibrasi3. Penanganan, pemeliharaan dan
penyimpanan4. Rekaman kalibrasi5. Pemeriksaan ulang produk bila alat
ditemukan tidak sesuai6. Validasi perangkat lunak.
47
8. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan
8.1 Umum8.2 Pemantauan dan pengukuran 8.2.1 Kepuasan pelanggan 8.2.2 Audit internal 8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses 8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai8.4 Analisis data8.5 Penyempurnaan 8.5.1 Penyempurnaan berkelanjutan 8.5.2 Tindakan koreksi 8.5.3 Tindakan pencegahan
48
8.1 Umum
Perencanaan dan penerapan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan peningkatan yang diperlukan untuk: 1. Memperlihatkan kesesuaian produk2. Memastikan kesesuaian SMM3. Meningkatkan efektivitas SMM
49
8.2 Pengukuran dan pemantauan
1. Kepuasan pelanggan2. Audit internal3. Pengukuran dan pemantauan
proses4. Pengukuran dan pemantauan
produk
50
8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai
1. Identifikasi dan pengendalian
2. Langkah perbaikan produk
3. Pemeriksaan ulang terhadap perbaikan
4. Penetapan personel untuk menentukan
langkah termasuk pelepasan produk,
konsesi, dll.
51
5. Bila terdeteksi di pelanggan mengambil
langkah yang sesuai dengan akibatnya
6. Pemeliharaan rekaman mutu ketidak-
sesuaian
52
8.4 Analisis data
Organisasi menetapkan, menghimpun dan menganalisis data yang sesuai untuk:
- Memperagakan kesesuaian dan keefektifan SMM - Mengevaluasi apakah penyempurnaan berkelanjutan dari SMM dapat dilakukan
53
Analisis data mencakup:
1. Kepuasan pelanggan
2. Kesesuaian terhadap persyaratan produk
3. Karakteristik produk, kecenderungan
proses dan produk termasuk peluang
tindakan pencegahan
4. Pemasok
54
8.5 Penyempurnaan
Penyempurnaan terus-menerus melalui penggunaan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan dan pencegahan dan pengkajian manajemen
55
8.5 Penyempurnaan (lanjutan) Tindakan perbaikan
- identifikasi ketidaksesuaian yang terjadi(termasuk keluhan pelanggan)
- analisis penyebab - penilaian keperluan tindakan untuk menjamin ketidaksesuaian tidak terulang lagi
- penentuan langkah- pelaksanaan langkah- rekaman hasil tindakan yang dilakukan
- pengkajian tindakan perbaikan yang dilakukan - ketidaksesuaian tidak berulang
Proses Sertifikasi
Sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 bukanlah sesuatu yang didapat dalam sekejap, namun hasil dari usaha perbaikan oleh semua pihak yang ada dalam suatu organisasi. Sertifikasi merupakan bentuk pengakuan dari pihak independen terhadap suatu organisasi yang sudah menerapkan sitem manajemen mutu yang menjadi acuannya.
Adanya sertifikasi ini memberikan bukti bahwa standar tersebut benar-benar sudah diterapkan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa sertifikasi bukan menjadi tujuan akhir, sebab banyak organisasi yang mengejar sertifikasi karena diminta oleh mitra kerjanya tanpa disertai upaya untuk melakukan peningkatan atas kinerja sistemnya
Proses sertifikasi tidaklah terlalu rumit, namun memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang dari keseluruhan yang terlibat dalam suatu organisasi. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi secara nasional atau internasional.
Langkah-langkah dasarnya adalah sebagai berikut:
Organisasi menetapkan komitmen dalam menerapkan sistem manajemen mutu. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada unit-unit organisasi yang
telah ditetapkan. Penetapan/penunjukan Lembaga Sertifikasi. Pertimbangan utama dalam
melakukan penunjukan Lembaga Sertifikasi antara lain status akreditasi, kredibilitas, dan pengakuan atas Lembaga Sertifikasi.
Penilaian semua aspek manajemen dan pelaksanaan kegiatan. Penilaian dilakukan dalam 2 (dua) bentuk yaitu penilaian/audit internal dan penilaian/audit eksternal yang dilakukan oleh Tim Auditor dari Lembaga Sertifikasi Independen.
Pemberian sertifikat ISO 9001:2008. Sertifikat dapat diberikan apabila organisasi sudah dianggap layak dan memenuhi kriteria yang di tetapkan dalam standar ISO 9001:2008 serta sudah tidak ditemukan lagi ketidaksesuaian yang masuk dalam katagori MAJOR. Masa berlakunya sertifikat ini adalah selama 3 (tiga) tahun setelah diterimanya sertifikat.
Surveillance Audit / Pengawasan Ulang. Surveillance dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali setelah diterimanya sertifikat yang dimaksudkan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan ISO 9001:2008 serta apabila terjadi perubahan / perkembangan yang dilakukan dalam penerapan sistem.
61
Proses sertifikasi – garis besar
Organisasi permohonan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM)
Proses Audit (stage 1 & stage 2)
Sertifikat SNI/ISO
9001
Organization does CAPA
Pengambilan keputusan
setuju
stop
no
yes
Pemberian sertifikasi
Sekian Dan Terima Kasih