presentation 1

41
ENSEFALITIS PADA ANAK Dokter Pembimbing: dr. Lilis D. Hendrawati, Sp.A Oleh: Nur Darda Hajatulail Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Stase Pediatri RSIJ Pondok Kopi 2015

Upload: nur-darda-hajatulail

Post on 09-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

ENSEFALITIS PADA ANAK

Dokter Pembimbing: dr. Lilis D. Hendrawati, Sp.AOleh: Nur Darda Hajatulail

Program Studi Pendidikan DokterFakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Stase Pediatri RSIJ Pondok Kopi2015

DEFINISIEnsefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme. Ensefalitis

berarti jaringan otak yang terinflamasi sehingga menyebabkan masalah pada fungsi

otak. Inflamasi tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi neurologis anak

termasuk konfusi mental dan kejang

TIPE

1st (acute viral ensefalitis) 2nd (post infeksi

ensefalitis)

FAKTOR YANG BERPERAN

musimLokasi

geografi

iklimSistem imun

tubuh

usia

INSIDEN

Insidensi di USA dilaporkan 2.000 atau lebih kasus viral ensefalitis per tahun, atau kira-kira

0,5 kasus per 100.000 penduduk.

INSIDEN & EPIDEMIOLOGI

Di AS, terdapat 5 virus utama yang disebarkan nyamuk:

1. West Nile2. Eastern Equine Encephalitis3. Western Equine Encephalitis4. La Crosse5. St. Louis Encephalitis.

Virus Japanese Encephalitis adalah arbovirus yang paling umum di dunia

bertanggung jawab untuk 50.000 kasus dan 15.000 kematian per tahun di sebagian besar

dari Cina, Asia Tenggara, dan anak benua India.

Kejadian terbesar adalah pada anak-anak di bawah 4 tahun dengan kejadian tertinggi pada

mereka yang berusia 3-8 bulan

ETIOLOGIBANYAK

• Herpes simpleks• arbovirus• Eastern and

Western Equine, La Crosse

• St. Louis encephalitis

JARANG

• Enterovirus (Coxsackie dan Echovirus)

• parotitis• Lassa virus• rabies• cytomegalovirus

(CMV)

KLASIFIKASI ROBIN

VIRUS

Epidemik Sporadik Pasca infeksi

•Golongan enterovirus

•Golongan virus ARBO

•Rabies•Herpes simplex•Herpes zoster•Limfogranuloma•Mumps•Lymphocytic choriomeningitis

•pasca morbili •pasca varisela• pasca rubela•pasca vaksinia•pasca mononukleosis infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.

PATOGENESIS

Penyebaran Virus

SetempatHematogen

1st

Hematogen2nd

saraf

Setelah masuk1. Setempat: virus hanya terbatas menginfeksi

selaput lendir permukaan atau organ tertentu.

2. Penyebaran hematogen primer: virus masuk ke dalam darah kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ-organ tersebut.

3. Penyebaran hematogen sekunder: virus berkembang biak di daerah pertama kali masuk (permukaan selaput lendir) kemudian menyebar ke organ lain.

4. Penyebaran melalui saraf: virus berkembang biak di permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf.

Kelainan neurologis disebabkan: Invasi dan pengrusakan langsung pada jaringan otak

oleh virus yang sedang berkembang biak.

Reaksi jaringan saraf pasien terhadap antigen virus yang akan berakibat demielinisasi, kerusakan vaskular dan paravaskular. Sedangkan virusnya sendiri sudah tidak ada dalam jaringan otak.

Reaksi aktivitas virus neurotopik yang bersifat laten.

ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS

Infeksi otak diperkirakan terjadi karena adanya transmisi neural secara langsung dari perifer

ke otak melaui saraf trigeminus atau olfaktorius.

JAPANESE ENCEPHALITIS

Sangatlah sukar untuk menentukan etiologi dari ensefalitis, bahkan pada postmortem.

Kecuali pada kasus-kasus non viral seperti malaria falsifarum dan ensefalitis fungal,

dimana dapat ditemukan indentifikasi morfologik.

Pada kasus viral, gambaran khas dapat dijumpai pada rabies (badan negri) atau virus herpes

(badan inklusi intranuklear)

MANIFESTASI KLINIS

khas

kejang

Kesadaran↓↓

demam

MANIFESTASI KLINIS TERGANTUNG

1. Berat dan lokasi anatomi susunan saraf yang terlibat, misalnya :

- Virus Herpes simpleks yang kerapkali menyerang korteks serebri, terutama lobus temporalis - Virus ARBO cenderung menyerang seluruh otak.

2. Patogenesis agen yang menyerang.3. Kekebalan dan mekanisme reaktif lain penderita.

DIAGNOSIS

dx

Klinis Lab radiologi•Demam akut non spesifik

•Tanda-tanda neuroloogis

• Analisis LCS• kultur • PCR

• CT scan

• MRI

• EEG

KLINIS

GCS

LAB

-darahsukar-feces +ve virus enterovirus

- ploesitosis (5-1000 sel/mm3)-glukosa N-Protein ↑

- + > awal -97% sensitivitas-100% spesifisitas

Ct scan

• edema otak dan hemoragik setelah satu minggu.

virus Herpes • lesi berdensitas rendah pada lobus temporal,

namun gambaran tidak tampak 3 hingga 4 hari setelah onset.

• CT-scan tidak membantu dalam membedakan berbagai ensefalitis virus.

MRI

• >> sensitif dari CT scan

• Pada infeksi herpes virus memperlihatkan lesi lobus temporal dimana terjadi hemoragik pada unilateral dan bilateral.

EEG

Japanese B encephalitis 3 tanda EEG: 1)gelombang delta aktif yang terus-menerus 2)gelombang delta yang disertai spike 3)pola koma alpha

Pada St Louis ensefalitis:1. gelombang delta yang difus 2. gelombang paku tidak menyolok pada fase aku

DIAGNOSIS BANDING

1. Kejang demam2. Meningitis3. Reye Syndrome

PENATALAKSANAAN

• dirawat • Penanganan tidak spesifik mempertahankan fungsi organ

mengusahakan jalan napas tetap terbuka pemberian makanan secara enteral atau parenteral menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit koreksi terhadap gangguan asam basa darah

• Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB IV

• fenobarbital.kejang

• antipiretik• Paracetamol 10

mg/kgBB demam

• Dexamethasone 1 mg/kgBB/hari• dilanjutkan pemberian 0,25-0,5

mg/kgBB/hari• Mannitol juga dapat diberikan

dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB IV dalam periode 8-12 jam

TIK ↑

• drainase postural• aspirasi mekanis yang periodik Gangguan

menelan

• Adenosine Arabinose 15 mg/kgBB/hari IV diberikan selama 10 hari.

• Dosis Acyclovir 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.[5]

herpes ensefalitis

(EHS)

KOMPLIKASI

dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan komplikasi tetap seperti

• kesulitan belajar • masalah berbicara• kehilangan memori• berkurangnya kontrol otot

PROGNOSIS

Prognosis tergantung dari :

• keparahan penyakit klinis• etiologi spesifik• umur anak.

• Jika penyakit klinis berat dengan bukti adanya keterlibatan parenkim maka prognosisnya jelek dengan kemungkinan defisit yang bersifat intelektual, motorik, psikiatri, epileptik, penglihatan atau pendengaran.

• Sekuele berat juga harus dipikirkan pada infeksi yang disebabkan oleh virus Herpes simpleks

PENCEGAHAN• Early treatment pada demam

tinggi atau infeksi1

• Hindari menghabiskan waktu di luar rumah pada waktu senja 2

• Pengendalian nyamuk atau surveilans melalui penyemprotan 3

• Indikasi seksio sesar jika ibu memiliki lesi aktif herpes 4

• Imunisasi/vaksin anak terhadap virus yang dapat menyebabkan ensefalitis 5

• Japanese Encephalitis dapat dicegah dengan 3 dosis vaksin ketika akan berpergian ke daerah dimana virus penyebab penyakit ini berada.6

TERIMA KASIH