presentation 1

21
Njj

Upload: indah-permata

Post on 16-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

Njj

SKENARIO 1Demam Sore HariSeorang wanita 30 tahun, mengalami demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan lebih tinggi pada sore dan malam hari dibandingkan pagi hari. Pada pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, nadi bradikardia, suhu tubuh hiperpireksia (pengukuran jam 20.00 WIB), lidah terlihat kotor (coateed tongue). Dokter menyarankan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis dan cara penanganannya.

Kata Sulit1. Somnolen: keadaan mengantuk; perasaan mengantuk yang berlebihan.2. Bradikardia: kondisi jantung berdetak lebih lambat dari normal (41,2oC).4. Coated tongue: lidah kotor.

Rumusan Masalah1. Mengapa demam terjadi pada malam hari?2. Apa yang menyebabkan demam?3. Apa saja ciri-ciri demam?4. Bagaimana penanganan demam?5. Apa yang menyebabkan nadi bradikardia?6. Pemeriksaan darah apa yang dilakukan untuk kasus tersebut?7. Mengapa pasien mengalami kesadaran somnolen?8. Apa saja jenis-jenis demam?9. Apa saja pola demam?10. Apa yang menyebabkan coated tongue?

Analisis Masalah1. Karena faktor suhu lingkungan. - Karena kelembapan suhu tubuh. - Karena pengaruh bakteri. - Pada malam hari, kuman lebih mudah untuk berkembangbiak.2. Masuknya mikroorganisme asing ke dalam tubuh seperti infeksi melalu udara, air, makanan, atau individu lain.3. Meningkatnya suhu tubuh disertai keringat. Suhu di rektal lebih dari 38o C, suhu di oral lebih dari 37, 5o C, suhu di axilla lebih dari 37,2o C.4. Dengan cara dikompres menggunakan air panas, diberikan obat antibiotik, istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih.5. Suhu tubuh yang tinggi menyebabkan vasodilatasi membuat aliran darah melambat dan mengakibatkan jantung berdetak lebih lambat.6. Uji Widal, Uji TUBEX, Uji Typhidot, Uji IgM Dipstick, Kultur Darah.7. Aliran darah yang rendah menyebabkan suplai oksigen ke otak rendah dan mengakibatkan kesadaran somnolen.8. Demam dengan localization: penyakit demam akut dengan infeksi yang dapat didiagnosis. - Demam tanpa localization: penyakit demam akut tanpa penyebab demam yang jelas setelah anamnesis maupun pemeriksaa9. - Demam kontinyu ditandai oleh peningkatan suhu tubuh yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC selama periode 24 jam. - Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. - Demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada siang hari. - Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar.10. Karena bakteri masuk per oral, sehingga menyebabkan imunitas menurun dan bakteri lain mudah masuk.

Hipotesa

Salmonella typhi menyebabkan demam typhoid dengan gejala somnolen, hiperpireksia, bradikardia,dan couted tongue, diagnosa dapat diketahui melalui pemeriksaan darah, dan penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik dan istirahat yang cukup.

Sasaran Belajar:

LI 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN BAKTERI SALMONELLA TYPHILO 1.1 Morfologi Salmonella typhiLO 1.2 Sifat Salmonella typhiLO 1.3 Transmisi Salmonella typhi

LI 2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEMAMLO 2.1 Definisi DemamLO 2.2 Etiologi DemamLO 2.3 Klasifikasi DemamLO 2.4 Patogenesis Demam

LI 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEMAM TYPHOIDLO 3.1 Definisi Demam TyphoidLO 3.2 Etiologi Demam TyphoidLO 3.3 Patogenesis Demam TyphoidLO 3.4 Manifestasi Klinis Demam TyphoidLO 3.5 Diagnosis Banding Demam TyphoidLO 3.6 Pemeriksaan Penunjang Demam TyphoidLO 3.7 Penatalaksanaan Demam TyphoidLO 3.8 Pencegahan Demam TyphoidLO 3.9 Komplikasi Demam Typhoid

LI 4 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FARMAKOLOGI DEMAM TYPHOIDLO 4.1 FarmakokinetikLO 4.2 Farmakodinamik

LI 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN BAKTERI SALMONELLA TYPHY

LO 1.1 Morfologi Salmonella typhiBerbentuk batang bergram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empeduDi alam bebas Salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau pada bahan makanan. Di dalam feses, di luar tubuh manusia Salmonella typhi bertahan hidup 1-2 bulan. Salmonella typhi juga dapat memperoleh plasmid faktor-R yang berkaitan dengan resistensi terhadap multiple antibiotik

LO 1.2 Sifat Bakteri Salmonella typhi

Salmonella typhi memiliki kombinasi karakteristik yang menjadikannya patogen efektif. Selain itu, S. typhi memiliki kemampuan menghambat tekanan oksidatif leukosit, yang menjadikan sistem respons imun manusia menjadi tidak efektif.Kuman ini mempunyai 3 macam antigen, yaitu:Antigen O (somatik), terletak pada lapisan luar, yang mempunyai komponen protein, lipopolisakarida dan lipid. Sering disebut endotoksin.Antigen H (flagela), terdapat pada flagela, fimbriae dan pili dari kuman, berstruktur kimia protein.Antigen Vi (antigen permukaan), pada selaput dinding kuman untuk melindungi fagositosis dan berstruktur kimia protein.

LO 1.3 Transmisi Salmonella typhi

Pertemuan manusia untuk S. typhi dilakukan melalui rute fecal-oral dari individu yang terinfeksi kepada orang sehat.

Masuknya spesies ini ke dalam tubuh manusia yang paling sering dicapai dengan konsumsi, dengan pentingnya diketahui transmisi aerosol. Setelah tertelan, organisme berkembang biak di usus kecil selama periode 1-3 minggu, sungsang dinding usus, dan menyebar ke sistem organ dan jaringan lain. Transmisi S. typhi hanya terbukti terjadi dengan rute fecal-oral, sering dari individuasimtomatik. 2-5% dari individu yang terinfeksi sebelumnya menjadi carrier kronis yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi aktif gudang organisme layakmampu menginfeksi orang lain.

LI 2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEMAM

LO 2.1 Definisi DemamDemam adalah kenaikan suhu tubuh dari normalnya yang ditengahi oleh kenaikan titik-ambang regulasi panas hipotalamus. Pusat regulasi/pengatur panas hipotalamus mengendalikan suhu tubuh dengan menyeimbangkan sinyal dari reseptor neuronal perifer dingin dan panas dimana suhu dapat diukur melalui axila, oral, dan rectal.Tempat pengukuranJenis termometerRentang; rerata suhu normal (oC)Demam(oC)AksilaAir raksa, elektronik34,7 37,3; 36,437,4SublingualAir raksa, elektronik35,5 37,5; 36,637,6RektalAir raksa, elektronik36,6 37,9; 3738TelingaEmisi infra merah35,7 37,5; 36,637,6

LO 2.2 Etiologi Demam

Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi / faktor non-infeksi.

2.2.1 Faktor infeksi.Infeksi bakteri Infeksi virus Infeksi jamurInfeksi parasit2.2.2 Faktor non infeksi.Faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal terlalu tinggi, keadaan tumbuh tinggi).Penyakit autoimun (vaskulitis, systemic lupus erythrmatosus, arthritis).Keganasan (penyakit Hodgkin, limfoma nonhodgkin, leukemia).Pemakaian obat-obatan (antibiotic, antihistamin, dll).

LO 2.3 Klasifikasi Demam

Untuk kepentingan diagnostik, demam dapat dibedakan atas akut, subakut, atau kronis, dan dengan atau tanpa localizing signs.

IstilahDefinisiDemam dengan localizationPenyakit demam akut dengan fokus infeksi, yang dapat didiagnosis setelah anamnesis dan pemeriksaan fisikDemam tanpa localizationPenyakit demam akut tanpa penyebab demam yang jelas setelah anamnesis dan pemeriksaan fisikLetargiKontak mata tidak ada atau buruk, tidak ada interaksi dengan pemeriksa atau orang tua, tidak tertarik dengan sekitarnyaToxic appearanceGejala klinis yang ditandai dengan letargi, perfusi buruk, cyanosis, hipo atau hiperventilasiInfeksi bakteri seriusMenandakan penyakit yang serius, yang dapat mengancam jiwa. Contohnya adalah meningitis, sepsis, infeksi tulang dan sendi, enteritis, infeksi saluran kemih, pneumoniaBakteremia dan septicemiaBakteremia menunjukkan adanya bakteri dalam darah, dibuktikan dengan biakan darah yang positif, septikemia menunjukkan adanya invasi bakteri ke jaringan, menyebabkan hipoperfusi jaringan dan disfungsi organ

Berikut adalah pola demam:Demam Kontinyu : ditandai oleh peningkatan suhu tubuh yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC selama periode 24 jam.Demam Remiten : ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam.Demam Intermiten : suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada siang hariDemam Septik atau Hektik : terjadi saat demam remiten atau intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar. Demam Quotidian : disebabkan oleh P. Vivax, ditandai dengan paroksisme demam yang terjadi setiap hari.Demam Quotidian Ganda : memiliki dua puncak dalam 12 jam (siklus 12 jam).Demam Lama : satu penyakit dengan lama demam melebihi yang diharapkan untuk penyakitnya, contohnya > 10 hari untuk infeksi saluran nafas atas.Demam Rekuren : demam yang timbul kembali dengan interval irregular pada satu penyakit yang melibatkan organ yang sama (contohnya traktus urinarius) atau sistem organ multipelUndulant Fever : peningkatan suhu secara perlahan dan menetap tinggi selama beberapa hari, kemudian secara perlahan turun menjadi normal

2.4 pathogenesis demam

LI 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEMAM TYPHOID

LO 3.1 Definisi Demam TyphoidDemam typhoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi.Penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam. Sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore hingga malam hari dan ditandai oleh panas berkepanjangan.

LO 3.2 Etiologi Demam TyphoidPenyebab utamanya adalah mikroorganisme Salmonella Typhosa dan Salmonella Typhi, A, B, dan C. Mikroorganisme ini banyak terdapat di kotoran, tinja manusia dan makanan atau minuman yang terkena mikroorganisme yang di bawa oleh lalat. Sebenarnya sumber utama dari penyakit ini adalah lingkungan yang kotor dan tidak sehat.

3.3 pathogenesis demam typhoid

LO 3.4 Manifestasi Klinis Demam TyphoidMasa inkubasi 7-12 hariUmumnya 10 12 hariGejala awal yang timbul : pusing, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual muntah, diare, batuk, epistaksis.( LANJUTIN YA)

LO 3.5 Diagnosis Banding Demam Typhoid

3.5.1 Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan suhu tubuh, debar jantung relative lambat (bradikardi), lidah kotor, pembesaran hati dan limpa (hepatomegali dan splenomegali), kembung (meteorismus), radang paru (pneumonia), dan kadang-kadang dapat timbul gangguan jiwa, pendarahan usus, dinding usus bocor (perforasi), radang selaput perut (peritonitis), serta gagal ginjal.

3.5.2 Pemeriksaan Widal : Uji widal dilakukan untuk deteksi antibodi terhadap kuman S.thypi. Pada uji widal terjadi suatu reaksi aglutinasi antara kuman S.thypi dengan antibodi yang disebut agglutinin. Maksud uji Widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka demam tifoid yaitu:Aglutinin O (dari tubuh kuman).Aglutinin H (flagela kuman).Aglutinin Vi (simpai kuman).

3.5.3 Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan ini ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosis (adakalanya bahkan menjadi penentu diagnosis), menetapkan prognosis, memantau perjalanan penyakit dan hasil pengobatan serta timbulnya penyulit ;

Hematologi Urinalis Tinja Kimia Klinik

3.5.4 Pemeriksaan Elisa Salmonella typhi/ paratyphi lgG dan lgM3.5.5 Mikrobiologi3.5.6 Biologi Molekular

LO 3.6 Pemeriksaan Penunjang Demam Typhoid :

Pemeriksaan Darah TepiUji Serologis WidalIsolasi KumanUji TubexUji TyphidotUji IgM DipstickKultur Darah