presentation 1

15
BPH (Benign Prostat Hyperplasia)

Upload: dindarahma

Post on 13-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

afe

TRANSCRIPT

  • BPH (Benign Prostat Hyperplasia)

  • DefinisiBenign hiperplasia prostat adalah pembesanan prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar. Namun orang sering menyebutnya dengan hipertrofi prostat, namun secara histologi yang dominan adalah hiperplasia dibanding hipertrofi (Long, 2006). Apabila kelenjar prostat bila mengalami pembesaran, organ ini dapat menyumbat uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urine keluar dari buli-buli (Purnomo, 2011).

    Penyakit Benign Prostat Hyperplasia (BPH) adalah suatu penyakit tumor yang paling sering terjadi pada pria dengan usia di atas 50 tahun. Penyakit BPH ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia, yakni 20% pada pria usia 41-50 tahun, dan 50% pada pria berusia 51-60 tahun, serta 90% pada pria berusia di atas 80 tahun

  • KlasifikasiDerajat rektalDerajat O: Ukuran pembesaran prostat 0-1 cmDerajat I: Ukuran pembesaran prostat 1-2 cmDerajat II: Ukuran pembesaran prostat 2-3 cmDerajat III: Ukuran pembesaran prostat 3-4 cmDerajat IV: Ukuran pembesaran prostat lebih dari 4 cm

  • Cont ...........Derajat klinik (residual urin)

    Normal sisa urine adalah nolDerajat I sisa urine 0-50 mlDerajat II sisa urine 50-100 mlDerajat III sisa urine 100-150 mlDerajat IV telah terjadi retensi total atau klien tidak dapat BAK sama sekali

  • Etiologi & Faktor ResikoMenurut Basuki B. Purnomo (2003:74) belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya heperplasia prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua). Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah :- Teori hormonal- Peranan dari growth factor (faktor pertumbuhan) sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat- Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati.- Teori sel stem

  • Cont ................Adapun faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya BPH, yaitu :

    1. Usia2. Diet makanan3. Merokok4. Stress

  • Patofisiologi

    Terlampir

  • Manifestasi KlinisGejala Obstruktif :

    - Mengedan untuk miksi - Miksi terputus- Miksi menetes - Pancaran urine lemah- Menunggu saat permulaan miksi

  • Cont ..........Gejala Iritatif

    - Sering miksi pada malan hari - Rasa nyeri waktu miksi - Sering miksi

  • Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elek-trolit dan kadar gula

    Pemeriksaan urin lengkap dan kultur

    PSA (Prostatik Spesific Antigen) penting diperiksa sebagai kewaspadaan adanya keganasan.

  • Cont ...........Pemeriksaan uroflowmetriPemeriksaan imaging dan rontgenologik

    USG (Ultrasonografi),digunakan untuk memeriksa konsistensi, volume dan besar prostat

    IVP (Pyelografi Intravena), adalah pemeriksaan sinar rontgen pada saluran kemih

    SitoskopiPanendoskop

  • Penatalaksanaan MedisOperatif dengan prostatectomy

    - TURP- Prostatectomy suprapubis- Prostatectomy retropubis- Prostatectomy peritoneal- Prostatectomy retropubis radikal

  • Cont ............Menurut Sjamsuhidajat, 2005 pentalaksanaan medis didasarkan pada stadium nya :

    Stadium IPada stadium ini biasanya belum memerlukan tindakan bedah, diberikan pengobatan konservatif, misalnya penghambat adrenoresptor alfa seperti alfazosin dan terazosin

    Stadium IIPada stadium II merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan biasanya dianjurkan reseksi endoskopi melalui uretra

    Stadium IIIDiperkirakan prostat sudah cukup besar, dan dilakukan pembedahan terbuka

    Stadium IVPada stadium IV yang harus dilakukan adalah membebaskan penderita dari retensi urin total dengan memasang kateter atau sistotomi

  • Cont ...........Menurut Mansjoer (2000) dan Purnomo (2000), penatalaksanaan pada BPH dapat dilakukandengan :

    ObservasiKurangi minum setelah makan malam, sisa urin, colok dubur

    MedikamentosaPenghambat adrenoreseptor , obat anti androgen, penghambat enzim 5 reduktase

    Terapi invasif minimal

    - Trans Uretral Mikrowave Thermotherapy (TUMT)- Trans Uretral Ultrasound Guided Laser Induced Prostatectomy (TULIP)- Trans Uretral Ballon Dilatation (TUBD)- TUNA ( Trans Uretral Needle Ablation) - Pemasangan Stent Uretral

  • Terima Kasih