presentasi.pptx

44
GAMBARAN SARANA PROTEKSI AKTIF DAN PENYELAMATAN JIWA DI GEDUNG EKSPLOITASI PPPTMGB “LEMIGAS”

Upload: lovelytwo

Post on 19-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GAMBARAN SARANA PROTEKSI AKTIF DAN PENYELAMATAN JIWA DI GEDUNG EKSPLOITASI PPPTMGB LEMIGAS

GAMBARAN SARANA PROTEKSI AKTIF DAN PENYELAMATAN JIWA DI GEDUNG EKSPLOITASI PPPTMGB LEMIGASLatar BelakangBahaya kebakaran adalah salah satu musuh utama pada setiap kegiatan produksi. Kebakaran juga merupakan bencana yang dapat merugikan bagi semua pihak. Untuk meminimalisir kerugian akibat kebakaran tersebut, maka kebakaran harus dapat ditanggulangi dengan segera. Salah satu upaya penanggulangan kebakaran yaitu dengan tersedianya sarana proteksi kebakaran aktif dan sarana penyelamatan jiwa yang memenuhi standar.

Gedung Eksploitasi

Klasifikasi GedungKlasifikasi Berdasarkan Jumlah Lantai(Perda DKI Jakarta No.3 Tahun 1992) Gedung Eksploitasi I & II terdiri dari 5 lantai kategori D (Menengah) merupakan ketinggian bangunan sampai dengan 40 m atau 8 lantai. Gedung Eksploitasi III terdiri dari 3 lantai kategori kelas C (rendah) merupakan ketinggian bangunan sampai dengan 14 m atau 4 lantai.

Klasifikasi Berdasarkan Peruntukan(Kepmen PU No.10/KPTS/2000)

Klasifikasi bangunan kelas 9b merupakan bangunan pertemuan, bengkel kerja, bangunan peribadatan, laboratorium atau sejenisnya.Klasifikasi Bahaya Kebakaran Permenaker No.04 tahun 1980Klasifikasi kebakaran di Gedung Eksploitasi di kategorikan ke dalam kebakaran kelas A, B, dan CSARANA PROTEKSI AKTIFAPAR

HIDRAN

Alarm Kebakaran

Detektor Kebakaran

Sprinkler

Tingkat Pemenuhan Sarana Proteksi Kebakaran Aktif

SARANA PENYELAMATAN JIWATangga Darurat

Pintu Darurat

Petunjuk Arah Keluar

Koridor Jalan

Lampu Darurat

Lokasi Berhimpun

Tingkat Pemenuhan Sarana Penyelamatan Jiwa

SARANSemua APAR jenis halon 1211 di gedung Eksploitasi III sebaiknya segera digantikan dengan jenis APAR yang lebih ramah lingkungan, seperti APAR jenis solkaflam.Setiap inspeksi APAR sebaiknya tanggal, bulan serta tahun pengisian APAR dicatat dengan baik di kartu inspeksi, agar dapat diketahui kapan APAR tersebut diisi, karena setiap APAR mempunyai masa kadaluarsa yang berbeda-beda.Kotak hidran halaman yang terletak di depan gedung Eksploitasi sebelah kanan sebaiknya segera diisi kembali kelengkapannya, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di sekitar gedung, sehingga saat terjadi kebakaran semua hidran dalam konsisi siap pakai.Kapasitas pompa hidran sebaiknya dapat mengalirkan air minimal sebanyak 1892 liter/menit, sesuai dengan Peraturan Pemerintah.Spiker alarm kebakaran di gedung Eksploitasi yang rusak sebaiknya segera dilakukan perbaikan, karena sistem alarm kebakaran sangat penting untuk memberikan peringatan atau tanda pada saat awal terjadinya suatu kebakaran.SARAN6. Ruang kosong di bawah tangga darurat sebaiknya tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan barang ataupun parkir kendaraan, karena tangga darurat sebagai sarana penyelamatan jiwa harus bebas dari rintangan, sehingga proses evakuasi saat terjadi kebakaran dapat berjalan dengan lancar. 7.Lebar tangga darurat di gedung Eksploitasi sebaiknya lebih luas, agar proses evakuasi lebih cepat dan menghindari menumpuknya penghuni pada saat menyelamatkan diri.8.Semua pintu darurat di gedung Eksploitasi sebaiknya berwarna merah dengan tulisan EMERGENCY EXIT DOOR pada bagian pintu, agar penghuni mudah mengenali pintu darurat karena warnanya mencolok dan berbeda dari pintu keluar masuk biasa.9.Semua pintu darurat di gedung Eksploitasi sebaiknya dilengkapi dengan panic bar, agar lebih mudah membuka pintu ketika terjadi keadaan darurat sehingga proses evakuasi lebih cepat.10.Lokasi berhimpun sebaiknya dipindahkan pada posisi yang lebih aman dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari gedung Eksploitasi dan tidak dihalangi oleh apapun atau bebas dari benda yang akan mempengaruhi kapasitas tempat berkumpul.