presentasi tinjauan struktur tata kelola di indonesia_v5.pptx

36
TINJAUAN STRUKTUR TATA KELOLA DI INDONESIA KELOMPOK 6 NURFADILAH SUSANTI (153301005) YUSTINI JORTAN (153301009)

Upload: m-bastian-arbie

Post on 31-Jan-2016

147 views

Category:

Documents


40 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

TINJAUAN STRUKTUR TATA

KELOLA DI INDONESIA

KELOMPOK 6NURFADILAH SUSANTI (153301005)YUSTINI JORTAN (153301009)

Page 2: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PERBANDINGAN STRUKTUR

SATU DEWAN DAN DUA DEWAN

Single-board system

Terdapat satu Board of Directors (BOD) yang terdiri dari Executive dan Non Executive Director

Dual-board system

Terdiri dari dua dewan yaitu dewan pengawas (Supervisory Board) yang dikenal sebagai Dewan Komisaris dan dewan pelaksana (Executive Board) dikenal sebagai Dewan Direktur.

Page 3: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

ORGAN KORPORAT

Menurut UU PT No 40 tahun 2007, organ perseroan adalah:

1. RUPS

2. Direksi

3. Dewan Komisaris

Page 4: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

HUBUNGAN ANTAR ORGAN

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris Direksi

Page 5: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

OVERVIEW PRINSIP-PRINSIP TATA

KELOLA MENURUT OECD

Prinsip-prinsip CG OECD 2004 dijadikan acuan masyarakat internasional dalam pengembangan corporate govermance. OECD setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Salah satunya keberadaan satu dewan dan dua dewan. Indonesia menganut sistem dua dewan, yaitu Board atau Dewan Komisaris dan Key Excutives atau Direksi.

Prinsip-prinsip CG OECD adalah :

Page 6: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PRINSIP I : MENJAMIN KERANGKA DASAR

CORPORATE GOVERNANCE YANG EFEKTIF

Dalam prinsip I OECD menjelaskan dasar atau basis bagi pengembangan kerangka Corporate governance yang efektif dan menjelaskan pentingnya peanan hukum dan regulator dalam menegakkan good corporate governance.

Prinsip ini tidak secara langsung ditujukan ke perusahaan, maka prinsip ini tidak dibahas secara rinci dalam subyek Tata Kelola.

Page 7: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PRINSIP II : HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

DAN PERAN KUNCI KEPEMILIKAN SAHAM

Prinsip ini menyatakan bahwa kerangka tata kelola harus melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham.

Prinsip ini untuk mengatasi konflik keagenan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan. Dengan adanya prinsip ini maka kecil kemungkinan manajemen dapat melaksanakan tindakan menguntungkan dirinya dan merugikan perusahaa.

Page 8: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PRINSIP III : PERLAKUAN YANG ADIL

TERHADAP PEMEGANG SAHAM

Dalam prinsip ini menekankan perlunya kesetaraan perlakuan kepada seluruh pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas (non-pengedali) dan pemegang saham asing. Jadi, prinsip ini untuk mengatasi konflik keagenan antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non-pengendali sehingga kemungkinan ekspropriasi kekayaan pemegang saham pengendali dapat dihindari.

Page 9: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PRINSIP IV : PERANAN PEMANGKU KEPENTINGAN

DALAM CORPORATE GOVERNANCE

Prinsip IV membahas peranan pemangku kepetingan dalam Corporate Governance (CG), yang dimaksud para pemangku kepentingan (stakeholder) memiliki sumberdaya yang harus dialokasikan secara efektif untuk meningatkan efisiensi dan kompetisi perusahaan dalam jangka panjang.

Prinsip IV ini untuk mengatasi konflik kepentingan antara pemangku kepentingan dengan manjemen perusahaan.

Page 10: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PRINSIP V : KETERBUKAAN DAN

TRANSPARANSIo Prinsip ke-5 menegaskan kerangka kerja

corporate governance harus memastikan bahwa keterbukaan informasi yang tepat waktu dan akurat dilakukan atas semua hal myang material berkaitan dengan perusahaan.

o Adanya prinsip ini untuk mengurangi informasi asimetri yang merupakan pemicu dari adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen.

Page 11: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PRINSIP VI : TANGGUNG JAWAB

DEWAN

Prinsip yang terakhir menyatakan bahwa perlu adanya pengawasan dan pengarahan strategis terhadap agen (di Indonesia Direksi) oleh dewan (di Indonesia Dewan Komisaris) untuk mengurangi kemungkinan agen melakukan tidakan yang merugikan perusahaan dan sebaliknya memastikan tindakannya untuk kepentingan terbaik perusahaan.

Page 12: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

MANFAAT TATA KELOLA BAGI

KORPORAT DAN LINGKUNGAN

Manfaatnya ialah:

1. Tingkat informasi

2. Mengurangi Konflik

3. Penciptaan & peningkatan keunggulan Perusahaan

4. Memungkinkan perusahaan untuk beroprasi efisien, mencegah penipuan & mal praktik

Page 13: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

MANFAAT TATA KELOLA BAGI

KORPORAT DAN LINGKUNGAN

5. Melindungi kepentingan pemegang saham

6. Meningkatkan nilai suatu perusahaan

7. Memastikan kepatuhan terhadap hukum & peraturan

8. Pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan tanggung jawab sosial

Page 14: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

OVERVIEW REGULASI DAN PEDOMAN

TATA KELOLA DI INDONESIA

Krisis yang melanda asia tahun 1997 mendorong pemerintah indonesia untuk menyelesaikan tata kelola perusahaan di indonesia. Maka dibentuklah:

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) Tahun 1999. Kemudian Diubah Menjadi,

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) Tahun 2004. Yang menerbitkan Pedoman GCG

Page 15: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

Untuk Mendukung upaya reformasi yang dilakukan pemerintah, muncul berbagai organisasi dari berbagai kalangan untuk membangun indonesia setelah krisis. Yaitu

1. Indonesian Institute For Corporate DirectorShip (IICD)

2. Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG)

3. Forum for Corporate Gorvernance In Indonesia (FCGI)

4. Ikatan Komite Audit Indonesia (IKKI)

5. Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI)

OVERVIEW REGULASI DAN PEDOMAN

TATA KELOLA DI INDONESIA

Page 16: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

UU PASAR MODAL DAN PT

UU Pasar Modal Diatur Oleh:

• Tahun 1990 diatur melalui surat Keputusan Menteri Keuangan. Kemudian berubah

• Tahun 1995 diatur UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal (UU PM)

Page 17: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

UU PASAR MODAL DAN PT

UU PT Diatur Oleh:

• Tahun 1995 diatur UU Nomor 1 Tahun 1995. Kemudian mengalami penyempurnaan menjadi

• Tahun 2007 diatur UU Nomor 40 Tahun 2007

Page 18: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

OTORITAS JASA KEUANGAN

Tahun 2011 terbentuk lembaga baru yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK).

UU tersebut menggabungkan dua badan pengatur jasa keuangan di Indonesia, yaitu Bapepam-LK dan Bank Indonesia, menjadi satu institusi terpadu.

Page 19: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

OTORITAS JASA KEUANGAN

Aturan OJK - Bapepam LK sehubungan dengan tata kelola antara lain:

a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-82/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Peraturan No. X.M.1: Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu

b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-63/PM/1996 tentang Peraturan Bapepam - LK No. IX.1.4 Pembentukan Sekretaris Perusahaan

c. Peraturan Bapepam - LK No KEP-412/BL/2009 No. IX.E.1, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Page 20: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

OTORITAS JASA KEUANGAN

d. Peraturan Bapepam-LK No. Kep-86/PM/1996, Tanggal: 24 Januari 1996 X.K.1 tentang Keterbukaaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan ke Publik

e. Peraturan Bapepam-LK KEP-431/BL/2012 tentang No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

f. Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten dan Perusahaan Publik.

g. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: KEP- 45/PM/2004 Tentang Peraturan Bapepam-LK NO. IX.I.6 Tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan Publik

Page 21: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

OTORITAS JASA KEUANGAN

h. Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Peraturan No.IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

i. Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik

j. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-286/BL/2011. Tentang Peraturan Nomor VIII.A.2: Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Di Pasar Modal

Page 22: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PERATURAN BUMN DAN BI

Tahun 2006 BI mengeluarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006, tentang pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum

Tahun 2011 dikeluarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER – 01 / MBU/2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN

Page 23: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

INISIATIF CG LAINNYA

Berbagai Inisiatif CG / Organisasi untuk memberikan intensif atau penghargaan untuk perusahaan yang menerapkan prinsip – prinsip GCG pun telah bangun, yaitu:

1. Annual Report Award

2. Capital Market Awards

3. IICD Award

4. IICG Award

Page 24: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

INSTRUMEN PENILAIAN DAN BUKTI EMPIRIS TERHADAP PRAKTIK TATA KELOLA DI INDONESIA DAN ASEAN

Reports on the Observance of Standards and Codes (ROSC)• Kerja sama World Bank dan IMF• Disusun oleh Organization for Economic Co-operation and Development

(OECD)

Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA)• Bekerja sama dengan the Asian Corporate Governance Association

(ACGA) menerbitkan Corporate Governance Watch• Menilai tata kelola perusahaan di beberapa negara Asia-Pasifik

ASEAN Corporate Governance Scorecard• Berasal dari ASEAN Capital Market Forum (ACMF)• Menilai kinerja tata kelola perusahaan publik dan terbuka di ASEAN

Page 25: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Latar Belakang

• Mengidentifikasi kelemahan yang dapat menyebabkan kerentanan ekonomi dan keuangan suatu negara.

• Penilaian distandarisasi dan dilakukan secara sistematis dan memasukkan rekomendasi kebijakan dan country action plan.

• Fokus pada tata kelola perusahaan yang terdaftar di bursa efek dan bersifat sukarela.

Page 26: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Metodologi Penilaian

• Diskusi teknis dengan Bapepam-LK, BI, DepKeu, Komite Nasional Governance, Kemeneg BUMN, ISX, KADIN, KSEI, Departemen Perdagangan, Asosiasi Reksa Dana Indonesia, Asosiasi Emiten Indonesia, Asosiasi Notaris, perwakilan perusahaan, bank, dan pelaku pasar.

• IICD sebagai mitra lokal Bank Dunia.

• Temuan dalam laporan & Detailed Country Assessment (DCA).

• Sumber data: CG Score Cards tahun 2006, 2007, dan 2008 dan hasil survei kepada perusahaan publik dan focus groups.

Page 27: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Struktur Instrumen

• Pertanyaan disusun menurut 6 Bab Prinsip OECD dan setiap bab sesuai dengan 64 sub-prinsip OECD.

• Dalam setiap Prinsip ada 3 bagian:a. Legal and regulatory frameworkb. Compliance and enforcementc. Comments and analysis

Page 28: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Pencapaian:

• Bapepam-LK mendorong penerapan berbagai peraturan untuk memberi perlindungan yang lebih baik bagi investor.

• Profesionalisme dewan komisaris dan direksi serta tingkat pengungkapan informasi perusahaan meningkat.

• Laporan relatif tepat waktu dan lengkap.

• Dewan komisaris lebih profesional, memiliki anggota independen dan mengikuti pelatihan tentang tugas mereka.

Page 29: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Hambatan:• Dewan komisaris belum melaksanakan fungsi penting yang

disyaratkan.• Pemegang saham minoritas berpengaruh sedikit pada

pemilihan dewan komisaris.• PPAJP memiliki sumber daya yang terbatas.• Pengungkapan kepemilikan ultimat akhir dan kontrol kurang.• Hak pemegang saham lemah untuk mengusulkan agenda

atau bertanya dalam RUPS.• Perubahan peraturan take overs.• Pengungkapan CG bersifat sukarela.• Pemegang saham jarang menggunakan hak ganti rugi.

Page 30: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Hasil Penilaian terhadap Indonesia dan Perbandingannya terhadap Negara ASEAN Lainnya:

CG Principles 2009 2004 Asia Pacific Region

Enforcement & Institutional Framework

72 - 68

Shareholder Rights 72 56 73

Equitable Treatment of Shareholders 75 60 62

Role of Shareholders 70 60 71

Disclosure & Transparency 73 60 72

Responsibility of the Board 66 60 68

Page 31: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN TATA KELOLA KORPORAT

INDONESIA OLEH BANK DUNIA (ROSC)Langkah ke depan:

• Rekomendasi Bank Dunia:a. Regulasi pengungkapan kepemilikan saham dan non keuangan lainnya.b. Mewajibkan hak kunci pemegang saham dalam peraturan perusahaan.c. Membuat komisaris independen dan komite audit lebih efektif.d. Amandemen hukum perusahaan untuk melindungi pemegang saham.e. Memperluas kekuasaan anggota dewan dalam hukum perusahaan dan CGCG.f. Perusahaan wajib mengungkapkan kepatuhan mereka terhadap CGCG.g. Suara lebih besar bagi pemegang saham minoritas pada pemilihan dewan.h. Peningkatan kemampuan Bapepam-LK untuk mengawasi pengungkapan

perusahaan.i. Pelatihan dewan dan media.

• Meninjau penawaran tender, aturan delisting, peran PPAJP, pengawasan akuntansi & auditing.

• Analisis mendalam mengenai tata kelola BUMN.

Page 32: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD DARI ASEAN CAPITAL MARKET FORUM

ASEAN CG Scorecard adalah suatu instrumen penilaian praktik CG perusahaan terbuka dan didasarkan pada informasi publik perusahaan yang mudah diakses dan dipahami.

Page 33: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD DARI ASEAN CAPITAL MARKET FORUM

Tujuan ASEAN CG Scorecard:

1. Meningkatkan standar dan praktik tata kelola korporasi dari perusahaan-perusahaan terbuka di ASEAN.

2. Menunjukkan perusahaan-perusahaan publik di ASEAN yang memiliki tata kelola korporat yang baik dan menunjukkan pada investor global bahwa perusahaan-perusahaan ASEAN adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi.

3. Melengkapi inisiatif-inisiatif ACMF lainnya dan mempromosikan ASEAN sebagai suatu kelompok aset berkelas.

Page 34: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

PENILAIAN BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD DARI ASEAN CAPITAL MARKET FORUM

Penilaian dilakukan terhadap 100 perusahaan publik di masing-masing negara berdasarkan nilai kapitalisasi pasar.

Instrumen penilaian mengacu pada prinsip-prinsip CG yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Prinsip-prinsip tersebut dijabarkan secara komprehensif ke dalam 219 pertanyaan.

Page 35: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

Hasil penilaian terhadap GCG di Indonesia:

• Tahun 2012 rata-rata nilai tata kelola perusahaan adalah 43,4 dengan nilai maksimum 75,4 dan nilai minimum 20,8.

• Tahun 2013 rata-rata nilai tata kelola perusahaan adalah 54,6 dengan nilai maksimum 82,3 dan nilai minimum 31,4.

PENILAIAN BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD DARI ASEAN CAPITAL MARKET FORUM

Page 36: Presentasi Tinjauan Struktur Tata Kelola di  Indonesia_v5.pptx

THANK YOU