presentasi sistem telekomunikasi · modulasi psk merupakan sistem modulasi digital. dimana pada...

107
SISTEM TELEKOMUNIKASI Oleh : Rama Okta Wiyagi

Upload: ngoduong

Post on 02-Mar-2019

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM

TELEKOMUNIKASI

Oleh :

Rama Okta Wiyagi

Komponen dasar sistem radio :

1. Pemancar/Penerima, bila kedua fungsi

tersebut berada dalam satu unit disebut

TRANSCEIVER

2. Antenna, berfungsi merubah sinyal elektrik

menjadi gelombang elektromagnetis &

sebaliknya. Antara pemancar dan antenna

dihubungkan dengan kabel koaksial.

3. Power Supply (Catu Daya)

PRINSIP KOMUNIKASI

RADIO

Transceiver

Antenna

Omnidirectional

Antenna

Coaxial Cable

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Model Dasar Perambatan Gelombang Radio

Ground Waves

Surface Waves / Gelombang Permukaan

Direct Waves : gelombang lurus

Ground Reflected Waves : gelombang yang dipantulkan oleh permukaan bumi

Sky WavesMemungkinkan komunikasi dengan jangkauan melebihi jarak pandang ( BLOS )

KOMPONEN GROUND WAVE Dikarenakan perubahan propagasi dan generasi gelombang radio

sedemikian sehingga kuat medan atau daya yang diterima kurang dari apa

yang ditemukan pada ruang hampa.

Karena itu ground wave dapat dipandang sebagai gelombang permukaan

atau gelombang ruang.

Karena antenna mendekati ground level, beda fase mendekati nol dan

koefisien refleksi komplek dari ground mendekati kurang satu.

Karena memancarkan dan antenna penerima yang diangkat lebih dari

beberapa panjang gelombang, gelombang permukaan dapat diabaikan.

Untuk surface waves difraksi dalam kaitan dengan bumi, dan jumlah difraksi

tergantung pada perbandingan dari panjang gelombang pada radius dari

bumi.

Pada gelombang ruang ketika pemancaran dan antenna penerima lebih

dari 35 2/3, efek dari permukaan bumi menjadi kecil dengan begitu

gelombang ruang mendominasi.

PERAMBATAN GELOMBANG LANGIT

Hal yang mempengaruhi perambatan gelombang langit :

Ionosphere

Terdiri atas sejumlah daerah terionisasi ( ionized )diatas permukaan bumi.

Daerah ini mempengaruhi gelombang radio yang sebagian besar karena

adanya elektron bebas, yang diatur pada lapisan stratifikasi horizontal

Pemantulan dan Pembelokan Gelombang Radio

Komunikasi gelombang radio sangat dipengaruhi oleh berbagai

faktor alam, terutama dalam hal merefleksikan sinyal radio,

pemantulan atau pembelokan gelombang.

Beberapa efek pemantulan dan pembelokan gelombang radio:

1. Sunspot (bintik matahari)

Adalah lubang pada permukaan matahari yang disebabkan oleh

terjadinya pusaran magnetik.

Komunikasi hubungan radio dapat berjalan dengan sangat baik

apabila matahari memiliki spot yang besar yang mengakibatkan

lapisan ionosfer semakin kuat.

Saat jumlah spotnya min, kondisi ionosfer menjadi sangat buruk

untuk memantulkan gelombang radio ke bumi sehingga hubungan

radio menjadi terganggu.

2. Sudden Ionospteeric Disturbance ( SID ) dan Short Wave Fadeout

(SWF)

Sudden Ionospteeric Disturbance (SID) adalah peristiwa perubahan

secara mendadak dari aktifitas matahari.

SWF (Short Wave Fadeout) merupakan perubahan intensitas

matahari dan lamanya penyimpangan

Efek dari perubahan ini adalah mengubah struktur dan sifat lapisan

ionosfer terhadap gelombang radio.

3. Radiasi Matahari ( Solar Radiation )

Matahari memancarkan sinar ultraviolet dan partikel-partikel

bermuatan dan untuk mencapai bumi dibutuhkan waktu 8 menit, hal

ini sangat cepat mempengaruhi lapisan ionosfer

4. Lompatan Banyak (Multi Hop)

Gelombang radio dapat melompat (Hop) lebih dari sekali tetapi setelah

melalui pantulan bumi dan penyerapan ionosfer, sehingga akan

mengurangi kekuatan sinyal radio sampai disasaran.

Namun komunikasi radio untuk jarak yang cukup jauh dapat dilakukan

dengan memanfaatkan lintasan Multi Hop ini.

Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Ionosphere Bumi

5. Fading Merupakan efek yang sering timbul didalam komunikasi radio, yaitu

kondisi penerimaan dengan suara yang beralur (timbul tenggelam)

karena perbedaan fasa saat sampai kepesawat penerima radio.

6. Sudut Pancaran dan MUF ( Maximal Usable Frequency ) Sudut pancaran dari sinyal radio yang di pancarkan oleh antenna ke

ionosfer mempunyai banyak pengaruh terhadap skip distance.

Yang mempengaruhi pantulan gelombang radio adalah sudut pancar

gelombang radio menyentuh lapisan ionosfer dan frekuensi yang

digunakan.

MUF (maximal usable frequency) adalah frekuensi tertinggi yang

masih dapat digunakan untuk berkomunikasi waktu tertentu.

Maximum Usable Frequency Factors (MUFF)

Maximum Critical Useful Operating

Layer Frequency (MHz) MUFF

F2 15.0 3.3-4.0 1-60

F1 * 5.5 4.0 10-20

E* 4.0 4.8 5-20

Es 30.0 5.3 20-160

D* Not observed — None

* Daylight only

Fading

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan

antenna untuk memperoleh hasil yang maksimum :

1. Polarisasi Antenna

2. Ukuran antenna

3. Kabel

4. Antenna balance atau tidak

5. Karakteristik Antenna

6. Pola radiasi.

Komponen Pemancar dan Penerima Radio

Audio

Amplifier

RF Power

AmplifierModulator

Oscillator

Mic

Low Noise RF

AmplifierDetector

Audio

Amplifier

Speaker

Sinyal

Informasi

Diagram Blok Dasar Pemancar dan

Penerima Radio

Transmission

line

Antenna

Antenna

BAB 2

TEKNIK – TEKNIK MODULASI

ANALOGI MODULASI

Modulasi dapat didefinisikan sebagai :

a. Penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal

pembawa.

b. Pergeseran range frekuensi asli ke dalam frekuensi

lain.

c. Perubahan parameter sinyal carrier menurut

perubahan sinyal informasi.

PROSES MODULASI

Proses Modulasi dibagi menjadi dua kelompok

yaitu:

Continous Wave (CW) Modulation : Sinyal sinus

digunakan sebagai carrier atau gelombang pembawa.

Apabila yang berubah adalah ampitudo gelombang carrier

maka disebut Amplitude Modulation (AM)

Apabila yang berubah adalah sudut gelombang carrier maka

disebut Angle Modulation. Ada dua tipe Angle Modulation :

Frequency Modulation : frekuensi gelombang carrier bervariasi

sesuai perubahan sinyal informasi.

Phase Modulation : fasa gelombang carrier bervariasi sesuai

perubahan sinyal informasi.

Pulse Modulation : sinyal carrier terdiri dari sinyal-

sinyal periodik yang berbentuk deretan pulsa-pulsa.

Ada dua tipe Pulse Modulation :

Tipe Analog : amplitudo, durasi dan posisi dari pulsa

bervariasi sesuai dengan harga sample dari sinyal informasi.

Bentuk-bentuk tipe analog : PAM, PDM, PPM

Tipe Digital : Amplitudo dari sinyal informasi melalui proses

sampling dan kuantisasi sehingga didapat suatu level-level

amplitudo diskret yang bervariasi kemudian diubah menjadi

kode-kode biner. Contoh tipe digital PCM

MODULASI AMPLITUDO

Diagram Blok AM:

Audio

AmplifierDriver Modulator

Power

Amplifier

Buffer

Amplifier

RF

Oscillator

Mic

Antenna

INDEX MODULASI AM

)ø2sin()()( fctTeEcte mAM

c

m

E

Em

max

c

m

E

Em

Em (T) = Persamaan Sinyal informasi

Eam (t) = Persamaan sinyal termodulasi amplitude

Ec = amplitude sinyal carrier

m = index modulasi

SPEKTRUM AM

Spektrum menggambarkan kondisi dari suatu sinyal domain

frekuensi

0

Frekuensi (dalam Hz)

0 dB/dBmF = 65 Hz

(Carrier)

F = (65 + 5) Hz

(USB)

F = (65 – 5) Hz

(LSB)Amplitudo (dalam

dB atau dBm)

Amplitudo

(dalam volt)

Time (dalam dt)

APLIKASI AMPLITUDO MODULASI

Radio AM:

Band frekuensi 550 Hz sampai 1720 KHz

SSB (Single Side Band)

Prinsip dasarnya adalah menambah BPF (Band Pass Filter) setelah

modulator. BPF disini sebagai penyeleksi sinyal termodulasi

sehingga didapatkan satu side band saja.

Penerima Superheterodyne

Memisahkan sinyal yang diterima berupa sinyal hasil pencampur,

sehingga dapat diperoleh hanya sinyal informasi yang diinginkan.

MODULASI FM

Modulasi FM termasuk dalam tipe Angle Modulation dimana sinyal

informasi mempengaruhi frekuensi sinyal carrier.

Diagram blok:

Frequency

Multiplier

Oscillator Varicap

Power

Amplifier

Sinyal pemodulasi

(informasi)

Spektrum FM

B = 0,5

B = 1

B = 2

PENERIMA FM

Blok diagram

Phase

Comparator

Loop

Filter

Voltage

Controller

Oscilator

Sinyal

Termodulasi

Frekuensi

Output PLL

MODULASI PM ( Phase Modulation )Modulasi PM yang mengalami perubahan adalah fasenya.

+

-

0

voltage

Phase shifted

time

Phase modulated

RF signal

time

voltage+

-

0

Digital

MODULASI ASK ( Amplitudo Shift Keying ) Modulasi ASK adalah modulasi amplitudo dengan pemodulasi sinyal

data biner.

Amplitudo (volt)

Modulasi ASK

Waktu (det)

0 01 1 1

MODULASI FSK ( Frequency Shift Keying )

Modulasi FSK dianalogikan sebagai modulasi dimana saat sinyal

mengalami penurunan amplitudo, maka sinyal hasil modulasinya

mengalami perenggangan sinyal pembawa. Dan sebaliknya saat sinyal

mengalami penaikan amplitudo, maka sinyal hasil modulasinya

mengalami kerapatan sinyal pembawa.

Amplitudo (volt) Waktu (det)

Modulasi FSK

0 0 1 0

MODULASI PSK ( Phase Shift Keying ) Modulasi PSK merupakan sistem modulasi digital. Dimana pada saat

sinyal informasi yang berupa data biner mengalami perubahan ( dari

kondisis 0 ke 1 atau 1 ke 0) maka fasa pada sinyal carier akan berubah.

Modulasi PSK

Am

plit

udo (

volt)

Waktu (det)

0 00 00 1 1 1

Bit Data

Ada dua model modulasi PSK :

1. Modulasi BPSK (Binary Phase Shift Keying)

Pada modulasi ini digunakan dua buah fase yang berbeda 180

derajad dan kuadrannya dibagi menjadi dua

Modulator

DATA

CARRIER

BPSK

output

y

x0 1DATA

CARRIER

BPSK

output

2. Modulasi QPSK (Quadrature Phase-shift Keying)

Pada modulasi ini kuadranya dibagi menjadi 4

I data

ModulatorQ data

Carrier

QPSK

Output

I

Q

00

11 10

01

I data

Carrier

Q data

QPSK

Output

MODULASI PCM ( Pulse Code Modulation )

Modulasi PCM merupakan salah satu proses pengubahan sinyal

analog menjadi sinyal digital.

Proses pengiriman PCM :

1. Pencuplikan (Sampling).

2. Proses Kuantisasi dan Pengkodean.

Pada proses kuantisasi, hasil pencuplikan diberikan level

kuantisasi, yang kemudian dikodekan menjadi bentuk

digital.

Contoh Proses Sampling dan Proses Pengkodean

15

14

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

1111

1110

1100

1011

1010

1001

1000

0111

0110

0101

0100

0011

0010

0001

0000

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

Sinyal informasi Sampling

Proses Kuantisasi

Sinyal Digital

MODULASI PAM ( Pulse Amplitude Modulation ) Adalah modulasi dimana pulsa pembawa mengikuti tinggi

rendahnya sinyal informasi.

Sinyal

Informasi

PAM

MODULASI PWM (Pulse Width Modulation)

Modulasi PWM adalah modulasi dimana pulsanya akan melebar

dan menyempit mengikuti tinggi rendahnya sinyal informasi

Selisih jarak gelombang 50 %

Selisih jarak gelombang 75 %

Selisih jarak gelombang 25 %

MODULASI PPM ( Pulse Position Modulation )

Modulasi PPM adalah modulasi dimana pada sinyal hasil

modulasinya tidak mengalami pelebaran atau penyempitan tetapi

mengalami pergeseran sesuai tinggi rendahnya informasi.

Jenis – Jenis Rangkaian Osilator Radio Frekuensi

VFO ( Variable Frequency Oscillator )

Oscillator Crystal ( X-tal Oscillator )

Variable Crystal Frequency

System Crystal Plexer :

Phase Locked Loop (PLL)

PLL Frequency Synthesizer

VFO ( Variable Frequency Oscillator )

VFO adalah suatu pembangkit frekuensi yang dapat berubah-ubah

bila nilai kapasitas dan induktor dirubah maka frekuensi yang

dibangkitkan juga akan berubah.

Kelemahan VFO ini adalah tidak tahan terhadap perubahan suhu

disekitar rangkaian. Akibat perubahan suhu dapat menggeser

frekuensi hingga beberapa Khz.

X-tal Oscillator

Oscillator ini lebih stabil dalam hal pembangkitan getaran listrik radio

Crystal hanya dapat membangkitkan satu frekuensi.

Untuk membuat frekuensi yang bervariasi dapat dilakukan dengan cara

memperbanyak penegangan kristalnya

Dengan menggabungkan kombinasi rangkaian VFO dan X-tal maka range

frekuensi pada crystal oscillator dapat diperbanyak.

System Crystal Plexer

Phase Locked Loop

Rangkaian PLL terdiri dari sebuah oscillator referensi, detektor

fase Q, LPF dan oscillator kontrol tegangan (VCO)

Sistem kerja:

Membandingkan dua buah besaran frequency f1 dan f2 yang

dideteksi oleh detektor fase Q, hasilnya adalah sinyal LPF yang

konstan dan digunakan untuk mengontrol keluaran f2 dari VCO.

Proses ini berjalan dengan cepat sehingga selisih fase berupa

sinyal f3 tidak akan berubah lagi.

Phase Locked Loop Frequency Synthesizer

Rangkaian jenis ini mengandung rangkaian-rangkaian elektronik

berupa :

Programmable Divider

Fixed Divider

Fase Detector

Buffer

VCO ( Voltage Controlled Oscillator)

X-tal Oscillator

Mixer

BAB 3

KOMUNIKASI DATA

Suatu sistem komputerisasi, dibangun untuk

mengefesiensi waktu yang dibutuhkan dalam

pengolahan data. Sistem ini akan berguna apabila

data yang diolah berasal dari cabang-cabang yang

tersebar dibeberapa tempat yang jauh dari pusat

komputer.

Alasan data perlu dikirim :

1. Karena transaksi dan pengolahan data berada di dua lokasi

yang terpisah.

2. Mengefesien waktu dan menghemat biaya bila mengirim data

lewat jalur komunikasi.

3. Dapat dilakukan pembagian tugas dalam pengolahan data.

Komunikasi data pada komputer adalah pengiriman data

yang menggunakan sistem transmisi elektronik.

Teknik komunikasi data adalah perpaduan antara teknik

komputer dan teknik komunikasi.

Diagram blok komunikasi data:

SUMBER PENERIMAMEDIA

TRANSMISI

Tiga elemen sistem terpenting dalam

komunikasi data yaitu :

1. Sumber

Memiliki tugas untuk membangkitkan berita atau informasi

yang kemudian mengirim informasi tersebut dan

menempatkannya pada media transmisi.

Pada umumnya dilengkapi dengan transducer atau

interface yang dapat mengubah informasi yang akan

dikirim menjadi bentuk yang sesuai dengan media

transmisi. Contoh hasil perubahannya:

Gelombang Elektromagnetik

Pulsa Digital (PCM)

Pulsa Listrik

2. Media Transmisi

Tugas menghubungkan antara sumber dan penerima data. Pada sisi

penerima data, media transmisi berfungsi sebagai jalur untuk

menerima data yang dikirimkan oleh sumber informasi. Sedangkan

pada sisi sumber data, media transmisi berfungsi sebagai jalur untuk

mengirimkan data ke penerima data.

Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber

ke penerima data.

Hal-hal yang berhubungan dengan proses pengiriman data :

1. Media transmisi

2. Kapasitas channel transmisi

3. Tipe dari channel transmisi

4. Kode transmisi yang digunakan

5. Mode transmisi

6. Protokol

7. Penanganan kesalahan transmisi

Untuk menempuh jarak yang jauh sinyal informasi diubah dengan

proses modulasi sesuai dengan media transmisinya.

Media transmisi dapat berupa:

Optical fiber

Gelombang elektromagnetik

Coaxial Cable

Twisted pair (sepasang kawat)

Dan lain-lain

3. Penerima

Tugas menerima berita yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi

Kebalikan dari pemancar, penerima adalah alat yang berfungsi

mengubah sinyal termodulasi dari media kebentuk asal seperti pada

sumber informasi.

Komunikasi data juga merupakan gabungan dari teknik pengolahan data

dan teknik telekomunikasi.

Dengan sistem komputer, komunikasi data memberikan fasilitas

komunikasi jarak jauh.

DIAGRAM VENN KOMUNIKASI DATA

Teknik

Pengolahan

Data

Teknik

Komunikasi

Komunikasi

Data

Bentuk Sistem Komunikasi data

Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk Offline

Communication System dan Online Communication System

Contoh sistem komunikasi data yang sederhana pada jaringan

akses terminal:

OPERATOR FASILITASMendapatkan

Akses

OPERATOR FASILITASKOMPUTER

Komunikasi

Dengan

Operator Lain

Akses

DataBase

Menjalankan

Program

Aplikasi

Mengakses Memperoleh

Offline Communication System

Suatu sistem pengiriman data dari satu lokasi ke pusat

pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung

diproses oleh CPU (Central Processing Unit).

Bagan Offline Communication System

Terminal MODEMMODEM TerminalSistem

Komputer

ASAL TUJUAN

Data yang

akan

diproses

dibaca

Data dikirim

Telekomunikasi

Data diterima Data disimpan

pada disket,

magnetic

tape, dll

Data dapat

diproses

oleh

komputer

Peralatan Offline Communication System :

1. Terminal

Berupa Input/Output device yang berguna untuk menerima dan

mengirim data jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi.

Contohnya magnetic tape unit, disk drive, paper tape.

2. Jalur komunikasi

Contohnya : telepon, telegraf, telex.

3. MODEM ( Modulator/Demodulator )

Berfungsi untuk mengalihkan data dari sistem kode digital

kedalam sistem kode analog dan sebaliknya.

Online Communication System

Data yang dikirim lewat terminal dapat langsung diproses oleh

CPU.

Bentuk-Bentuk Online Communication System:

1. Remote Job Entry (RJE) System

2. Real Time System

3. Time Sharing System

4. Distributed Data Processing System

RJE ( Remote Job Entry ) System

Bagan RJE system:

Terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data yang akan dikirim.

Secara bersamaan dikirim ke komputer pusat untuk diproses.

Proses pengumpulan data dalam satu periode disebut dengan

batch processing system.

Hasil pengolahan tidak langsung didapatkan karena komputer

pusat harus sekaligus memproses sekumpulan data yang cukup

besar.

Kumpulan

Data

Punch Card

Card

ReaderMODEM MODEM Komputer

Print

Out

Realtime System

Bagan Realtime System

Data dikirim ke komputer pusat yang kemudian diproses, setelah

itu dikirimkan kembali hasil pengolahan tersebut ke pengirim

data saat itu juga.

Berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan

respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat

sehingga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan

untuk pengumpulan data dan distribusi data.

Terminal CPU Disk

MODEM

MODEM

Terminal

MODEM

Terminal

MODEM

Terminal

Time Sharing System

Bagan Time Sharing System

Adalah suatu teknik penggunaan Online system oleh

beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang

diperlukan pemakai.

Hal ini dapat terjadi karena alat input/output tidak dapat

mengimbangi kecepatan dari CPU. Sehingga kecepatan dari

CPU secara efesien dapat melayani input/output secara

bergantian.

Sebagai contoh pada teller terminal suatu bank. Operator di

terminal mencatat transaksi nasabah melalui keyboard,

kemudian data dikirim langsung ke pusat komputer, diproses,

menghitung jumlah uang, dan mencetak pada buku tabungan.

CPU Disk

Terminal Terminal

Distributed Data Processing System

Bagan DDP System

DDP System merupakan perkembangan Time Sharing System

yang memiliki definisi penghubungan sistem komputer interaktif

yang terpencar secara geografis melalui jalur komunikasi, yang

tiap komputernya dapat memproses data secara mandiri.

Komputer Disk

KomputerDisk Komputer Disk

Terminal Terminal

ATM ( Asynchronous Transfer Modus )

ATM merupakan sebuah standar antar muka dari kumpulan

switch yang menyediakan sebuah komunikasi kecepatan tinggi

yang ditetapkan oleh CCITT atau sekarang International

Telecommunication Union (ITU).

LAN yang dipakai bersama memiliki karakteristik yang

menyebabkan bandwidth rata-rata yang tersedia pada tiap

pengguna menolak setiap penambahan pengguna.

Dalam LAN bersama, jaringan yang ada hanya untuk seorang

pengguna pada satu waktu.

ATM mensuplai setiap peralatan dengan media yang

dihubungkan ke sebuah switch. Dimana switch merupakan

sebuah port peralatan multiple yang mengijinkan datangnya data

untuk dikirim kebanyak output yang lain.

Dengan switch,semua hubungan dapat dijalankan menggunakan

sistem paralel sehingga percakapan yang banyak dapat

dilakukan secara serempak.

Kemacetan terjadi ketika terlalu banyak sumber ingin berbicara

ke satu tujuan yang sama dan dalam waktu yang sama pula.

Fungsi dari ATM yaitu menjamin bandwidth dan delay dalam

hubungan.

Gambar contoh jaringan ATM

Gambar contoh jaringan ATM dan kedudukan

ATM di model referensi 7 Layer OSI

Contoh bentuk jaringan ATM

Gambar Cell ATM

Cell ATM memiliki panjang 53 bytes.

5 byte header mengandung informasi alamat dan wilayah-wilayahcontrol, yang digunakan untuk mengirimkan sel melalui jaringan ATM.

48 bytes wilayah informasi yang disebut payload.

5 bytes daerah header pada tiap sel termasuk bagian-bagian yang mengidentifikasikan stream data, mengidentifikasikan sel-sel khusus(control cell, pengalaman kemacetan), dan meneliti integritas dari Cell header.

Switch-switch menggunakan informasi ini untuk memilih port keluaran yang cocok untuk tiap cell.

End point dari jaringan ATM menggunakan informasi Cell Headeruntuk merekonstruksi stream data yang asli.

ATM dapat membawa beberapa tipe dari informasi dalam sebuah Cell Payload.

8 BitPaylaod (Cell Information)Header

5 Bytes 48 Bytes

Cell length 53 Bytes

Synchronous Transfer Modus (STM)

Gambar STM

Frame diawali dengan bit-bit sinkronisasi dan memiliki panjang,

yang panjang ini dibagi menjadi 30 blok. 30 blok untuk

pelanggan, satu blok sinkronisasi, dan ditengah-tengah satu blok

digunakan untuk signalisasi.

Package Transfer Modus (PTM)

Gambar PTM

Pada dasarnya connectionless.

Setiap paket informasi memiliki panjang yang berbeda, per paket

dilengkapi dengan header yang berisi alamat tujuan.

SyncKanal

1

Kanal

2

Kanal

15Signal

Kanal

30

135 uS

Pelanggan BPelanggan A Pelanggan A

Protokol dan Interface Komunikasi Data Paket

Protokol merupakan sekumpulan aturan yang harus diikuti

untuk mengirim dan menerima data, sehingga data yang

dikirim atau diterima benar.

Protokol mengendalikan:

1. Hal apa yang dikomunikasikan

2. Bagaimana cara berkomunikasi

3. Kapan berkomunikasi

Unsur kunci dari protokol :

1. Sintak

Memuat bentuk dari data yang akan ditransmisikan dan tingkatan dari

sinyal.

2. Semantik

Memuat informasi kontrol untuk koordinasi dan penanganan

kesalahan.

3. Penjadwalan

Memuat penyesuaian kecepatan transmisi data dan pengurutan.

Tujuan utama protokol

Dalam melakukan komunikasi berguna untuk menetapkan

pertukaran pesan yang teratur antar proses dan mengelola

sumber daya jaringan secara efesien. Dengan kata lain

protokol merupakan sejumlah perjanjian antar dua proses

yang berkomunikasi.

Kerja Protokol

Megendalikan inisialisasi dan pemutusan hubungan transmisi

data.

Tugas pokok protokol

Pada jaringan komputer adalah:

a) Mengatur pertukaran data.

b) Mengatur prioritas pemakaian jaringan.

c) Melakukan sinkronisasi proses.

d) Mengatur babak penyambungan antar pemakai jaringan.

e) Mengatur babak pemutusan hubungan antar pemakai jaringan.

f) Mengatur routing atau jalan keluar.

g) Mengatur aliran data.

h) Pengalamatan komponen jaringan dan pemakai.

i) Mengefisienkan sumber daya jaringan.

j) Mengelola sumber daya termasuk pemantauan dan pencegahan.

k) Membuat lapisan yang transparan antar pemakai jaringan dan

simpul.

l) Mengatur masalah keamanan dan kerahasiaan data.

Tugas protokol diatas diperinci menjadi tujuh layer yang dikenal

dengan nama 7 Layer Open System Interconnection (OSI).

7 Layer Open System Interconnection (OSI).

Model referensi model OSI

OSI merupakan konsep yang terpenting dalam komunikasi.

Tujuan dari model referensi adalah untuk memberikan

kemungkinan internkoneksinya atau pertukaran informasi antar

sistem yang berbeda tipe.

Struktur OSI

OSI berstruktur layering, dimana sistemnya didefinisikan dalam

subsistem-subsistem yang disebut layer.

Tiap lapis dari suatu sistem melakukan suatu fungsi yang

diperlukan untuk komunikasi dengan lapis yang sama pada

sistem yang lain.

Contoh bagan model referensi OSI yang dibentuk dalam 7 layer.

Aplikasi A

Application

Layer

Presentation

Layer

Session

Layer

Transport

Layer

Network

Layer

Data Link

Layer

Physical

Layer

Media Komunikasi

System A System B

Aplikasi B

Application

Layer

Presentation

Layer

Session

Layer

Transport

Layer

Network

Layer

Data Link

Layer

Physical

Layer

mengirim pesan ke

Pengalihan data ke lapis app

Data ditambah

header

Data+header

diteruskan&+header

Data+header

diteruskan&+header

Data+header

diteruskan&+header

Data+header

diteruskan&+header

Data+header

diteruskan&+header

Ditambah header

dan traliler = frame

Frame dialihkan

Frame

diterima

Pro

se

s k

eb

alik

an

da

ri

sis

tem

A

Data

Diterima

Keterangan Layer

1. Physical Layer

Lapisan ini bertanggung jawab menangani transmisi “bit stream”

melalui media transmisi secara fisik antara suatu titik dengan titik

yang lain termasuk didalamnya sambungan listrik dan

karakteristik mekanik (misalnya host, workstation).

2. Data Link Layer

Lapisan ini bertanggung jawab memelihara transmisi data yang

akurat dari satu titik ke titik yang lain, sehingga lapisan ini

memiliki kemampuan untuk transmisi suatu paket data (frames of

data) yang bebas kesalahan. Data Link Layer juga dapat

membentuk Link Error Control.

3. Network Layer

a. Melakukan multiplexing, error control dan flow control.

b. Mempertahankan dan memutuskan hubungan.

c. Pembentukan hubungan (routing).

d. Melakukan pengiriman data dalam bentuk paket.

4. Transport Layer

Melakukan prosedur end to end termasuk error control dan flow

control.

5. Session Layer

Mengatur metode komunikasi antar aplikasi misalnya simplex, full

duplex, two way alternate.

6. Presentation Layer

Melakukan penyesuaian bentuk file, konversi kode (contoh ASCII

ke EBCDIC) dan pengamanan data melalui encryction.

7. Application Layer

Melakukan fungsi yang tergantung proses aplikasi misalnya word

proccesor, data base atau file transfer.

Fungsi dari layer didefinisikan sebagai aturan dan perjanjian dalam

komunikasi layer yang sama pada sistem yang lain.

Tiap lapis memberikan servis dari lapis atas maupun bawah.

Layer 1 sampai Layer 3 disebut Lower Layer Protokol yang

berhubungan dengan protokol dari jaringan komunikasi data.

Layer 4 sampai Layer 7 disebut Higher Layer Control yang

berhubungan dengan protokol untuk interaksi antara sistem

terminal satu dengan sistem terminal yang lain.

BAB 4

TEKNIK TRANSMISI PADA JARINGAN

TELEPON

Tujuan komunikasi : menyampaikan informasi atau berita dari

pihak yang satu ke pihak yang lainnya.

Dalam sistem telekomunikasi alat yang sering digunakan adalah

telepon. Dimana carrier telephone system -nya terdiri atas

terminal yang terletak pada kedua blok terminal dan repeated

transmission circuit yang terletak diantara kedua blok terminal.

Multiplexing merupakan penyusunan perlatan terminal dengan

urutan yang teratur. Penyusunan ini dilakukan dengan jalan

translasi menjadi composite signal (Sinyal Majemuk) kemudian

mengirimkan sinyal tersebut ke repeated transmission circuit

(sirkuit transmisi penguat ulang).

Arus pembicaraan majemuk ( multiplexed ) membentuk arus

frekuensi saluran ( Line Frequency Current ) dan setelah sampai

ke peralatan terminal penerima melalui sirkuit transmisi, arus

diubah kembali menjadi arus pembicaraan.

Pengklasifikasian Carrier Telephone :

1. Frequency Division Multiplexing (FDM)

Bidang frekuensi saluran dibagi-bagi menjadi bidang frekuensi sempit

yang masing-masing bidang frekuensi sempit menghasilkan satu kanal.

Pada sistem ini repeater terdiri dari amplifier dan equalizer, dimana

berfungsi untuk mengkompensir redaman oleh saluran dan kecacatan

redaman.

2. Time Division Multiplexing (TDM)

Penggunaan waktu saluran dibagi menjadi bagian waktu sempit (small

time segment) yang masing-masing group dipisah oleh interval waktu dan

menghasilkan satu kanal.

Oleh regenerative repeater, arus saluran dalam sistem yang berupa

deretan pulsa-pulsa bentuknya harus diubah kembali. Hal ini disebabkan

karena deretan pulsa biasanya mengalami kecacatan dan peredaman

sewaktu transmisi.

Frequency Division Multiplex (FDM)

Dalam sistem ini sepasang penghantar dalam mentransmisikan

sejumlah arus pembicaraan di-multiplexed. Hal ini dilakukan

dengan cara membagi bidang frekuensi transmisi menjadi

bagian yang sama kecil untuk masing-masing kanal.

Peralatan yang mendukung sistem ini yaitu terminal dan

repeater transmission line.

Bagan susunan dari System Carrier Telephone

Penguat Ulang Saluran

Transmisi

Arus

Pembi-

caraan

Peralatan

Terminating

Arus Signaling

Arus Signaling

Peralatan Terminal

Pengeras Kirim

Pengeras

Kirim

Peralatan

Terminal

Pengeras Terima

Time Division Multiplex (TDM)

Sistem transmisi dari TDM adalah sistem transmisi multi

secara serempak (multiplex transmission system).

Tiap-tiap arus pembicaraan diubah kedalam sequence of

sample drawn secara periodik.

Tiap-tiap urutan (sequence) ditempatkan tidak tergantung

periode waktu dalam transmisinya melalui media umum.

Contoh sistem TDM : PCM multiplex.

Peralatan Terminal ( Terminal Equipment )

Peralatan kirim dimana berguna untuk mengirimkan arus

pembicaraan TDM dalam bentuk kode-kode pulsa ke saluran

transmisi.

Peralatan Penerima berguna untuk mengubah kembali urutan

kode-kode pulsa yang diterima kedalam arus pembicaraan

seperti aslinya.

Sampling dan Multiplexing

1. Tiap arus pembicaraan disaring dengan masing-masing band

pass filter agar tidak mengandung komponen frekuensi diluar

daerah 300 Hz sampai 3400 Hz.

2. Arus pembicaraan hasil penyaringan sudah siap untuk di-

sampling pada sampling gates dan kemudian pada akhirnya

di-multiplex.

Kanal 1

Kanal 3-3

Kanal 2-2

Gambar dan keterangan Sampling dan Multiplexing

Perputaran switch/saklar pada bagian pengirim dengan kecepatan

konstan menghasilkan deretan pulsa-pulsa dengan interval waktu tetap

dari tiap-tiap kanal.

Saluran Transmisi

Kanal 1-1

Kanal 4-4

Kanal 4

Kanal 3

Kanal 2

Pulsa dinamakan sample pulses karena amplitude dari tiap pulsa pada

waktu sampling merupkan amplitude dari arus pembicaraan semula.

Sampling of Speech Current adalah proses pembuatan deretan samples dari

arus pembicaraan.

Proses multiplexing selesai pada saat susunan tiap deretan sample pulses

dari masing-masing kanal dalam transmisi merupakan deretan pulsa.

Pada sisi penerima, sinkronisasi dari saklar berputar akan menghasilkan

kembali sample pulse dalam tiap-tiap kanal.

Untuk mendapatkan bentuk gelombang semula dengan sempurna perlu

ditentukan bahwa frekuensi sampling lebih besar dari pada 2 kali frekuensi

tertinggi fo dari komponen-komponen dalam original wave form.

Syarat pendekatanya adalah:

sfo

T 12540002

1

2

1

Gambar sampling dan multiplexing

Kanal 1

Kanal 2

Kanal 3

Kanal 4

Sampling Multiplexing

Quantizing, Expanding and Compressing

Sample pulses dari arus pembicaraan dikirimkan setelah diubah

terlebih dahulu satu demi satu kedalam deretan tanda-tanda yang

terdiri dari pulsa-pulsa sesuai dengan amplitudo dari tiap-tiap

pulsa.

Amplitudo tersusun secara bertingkat dan tiap-tiap tingkat

menempati deret penggantian amplitude yang dinyatakan dengan

binary kode. Hal ini dinamakan Quantizing.

Quantizing Noise bersifat :

1. Hanya terjadi pada waktu ada arus pembicaraan.

2. Maksimum ± v/2, tidak tergantung besarnya amplitude jika tingkat

quantizing serba sama yaitu v.

3. Tidak dapat dicegah dalam quantizing.

Untuk amplitudo sample pulses yang lebih kecil maka Signal to

Noise Ratio-nya agak kecil. Untuk memperkecil terhadap

kecendrungan ini dilakukan compressing pada amplitudo-

amplitudo yang besar sebelum dilakukan quantizing.

Gambar perbandingan sample pulses sebelum dan sesudah di

Quantizing

V

Sample Pulse Sebelum di

Quantized

Sample Pulse Sesudah di

Quantized

Pada penerima, reverting proses ( expanding ) untuk

mengkompensasi akibat compressing pada terminal kirim

Gambar Compressing & Expanding.

L2

L1

L2

L1

INPUT OUTPUT

COMPRESSING EXPANDING

INP

UT

OU

TP

UT

Coding dan Decoding

Quantized Sample Pulse diubah menjadi kode-kode melalui

proses coding di terminal pengirim.

Kode-kode pulsa tersebut diubah kembali melalui proses

decoding pada terminal penerima.

Pada coder dilakukan Quantizing, Compressing dan Coding.

Pada decoder dilakukan expanding dan decoding.

Code digunakan untuk menyatakan amplitude dari sample

pulses dengan kesepakatan 8 digit binary code dan tanda “0”

berati tidak ada pulsa dan “1” berarti ada pulsa.

16

32

48

64

80

96

112

128

8.1594.0632.015991473

223

96

31

I

II

III

IVV

VI

VII

VIII

Corak Kode

A000 WXYZ

A001

A010

A011

A100

A101

A110

A111

PO

LA

RIT

ET

NO

MO

R D

AR

I S

EG

ME

NT

(DA

ER

AH

)

NO

MO

R D

AR

I B

AG

IAN

(SU

B-D

AE

RA

H)

LEVEL OUTPUT SESUDAH

COMPRESSING

INPUT LEVEL COMPRESSING

Karakteristik Compressing

(Expanding)

Pengubahan Deretan Pulsa Unipolar Menjadi Bipolar

Output dari coder berupa deretan pulsa dengan polaritas

unipolar.

Saluran transmisi yang mengandung komponen arus searah,

kurang baik dalam mentrasmisikan sinyal.

Komponen arus searah dapat dihilangkan dengan mengubah

polaritas unipolar menjadi polaritas bipolar.

Sample Pulses dan Kode Pulsa-Pulsa

Kanal 1 Kanal 2 Kanal 3 Kanal 4

Code Pulse 10011100 01011101 10001011 01101001

Sample Pulse

Kode Pulsa-Pulsa

F

F = frame alignment pulse

Kanal 1 Kanal 2 Kanal 3 Kanal 4

1 0 0 00 0 0 0 0 01 11 1 1 1 1 1 1

Deretan Pulsa

Unipolar

Deretan Pulsa

Bipolar

• Perbedaan Pulsa Unipolar dan Bipolar

Distribution Gates

Guna menyelaraskan sampling gates, sample pulse dari

decoder dimasukan ke distribution gates.

Sample Pulse diarahkan ke kanal yang berpadanan dan disaring

dengan Low Pass Filter untuk memperoleh kembali arus

pembicaraan yang menempati daerah 300 Hz sampai 3400 Hz.

Synchronizing

Rangkaian clock pulse yang dibangkitkan pada interval-interval

waktu tertentu diperlukan oleh coding dan decoding.

Pada pihak pengirim clock pulse dibangkitkan dalam generator

pulsa.

Pada sisi penerima dihasilkan dari deretan pulsa-pulsa yang

diterima.

Pulsa-pulsa kanal juga dibangkitkan dari clock pulse, bersamaan

dengan itu penyelarasan juga dilakukan pada kedua terminal.

Penyelarasan dapat dilakukan dengan cara menempatkan dua

clock yang sama antara clock pulse dan frame alignment

pulses.

Penyelarasan clock pulses sama dengan menyusun tingkatan

yang berderet.

Penyelarasan frame alignment pulses sama dengan

menempatkan indikator dari waktu yang persis sama.

Repeater Equipment

Deretan yang merambat sepanjang saluran transmisi akan

mengalami redaman dan gangguan sehingga deretan kode

pulsa bipolar akan mengalami perubahan bentuk.

Untuk itu dalam saluran dipasang regenerative repeater pada

interval-interval tertentu.

Disini deretan pulsa yang cacat akan diperbaiki oleh repeater.

Repeter dilengkapai dengan:

a) Timing Pulse Extraction Function

b) Level Discriminating

c) Pulse Regenerating Function.

Prinsip Kerja Regeneratif Repeater

Kode Pulsa

Regenerative

Repeater

Discrimination & Regeneration Unit

Memilih timing pulse dari

kode pulsa yang diterima

Memberitahukan

Posisi Pulsa-Pulsa

yang seharusnya

Mentafsirkan kedatangan pulsa

yang tepat & memperbaiki

kembali pulsa bipolar

HANYA

BILA

Gelombang datang, diterima

melebihi perbedaan level yang telah

ditentukan dan pada posisi waktu

yang benar-benar sama seperti

yang disampaikan.

Sifat-sifat sistem transmisi TDM

Keuntungan sistem transmisi TDM:

Sistem TDM tidak memerlukan filter-filter yang mahal dan jumlah

filter yang digunakan lebih sedikit.

Kabel dengan spesifikasi rendah dapat digunakan, karena pada

sistem TDM terdapat regeneratif repeating yang dapat

menghilangkan pengaruh buruk dari noise, kecacatan dan

crosstalk.

Net Loss Circuit yang diberikan oleh sistem ini rendah, hal ini

terjadi karena level fluctuation kanal hanya dipengaruhi oleh

karakteristik peralatan terminal itu sendiri dan tidak terpengaruh

terhadap line loss fluctuation.

Metode Akses Jamak Yang Digunakan Pada Sistem Telekomunikasi Saat Ini

Persyaratan teknologi komunikasi saat ini :

1. Service yang bersifat global dan portable

2. Mendukung untuk layanan multimedia ( pita lebar ) baik untuk

mobile maupun wireless local loop (WLL)

3. Wireless Bandwidth On Demand (BOD) sampai rate 2Mbps

4. Interworking dengan sistem existing

5. Performansi yang cukup baik terhadap peroblema propagasi

(multi environment)

6. Harus memiliki efisiensi spektrum yang tinggi

Teknologi diatas dikenal dengan istilah IMT-2000 atau UMTS

(Universal Mobile Telecommunication System) menurut

standar Eropa, Japan dan USA.

Berdasar air interface-nya, teknologi akses yang dipakai

berupa:

W-CDMA

TD-CDMA

Wideband CDMAone

Multiplexing

Dengan multiplexing dapat melewatkan lebih dari satu

pengirim untuk mentransmisikan pada saat tertentu.

Multiplexing digunakan untuk penghematan jalur transmisi

sehingga biaya operasional lebih rendah.

Tiga jenis Multiplexing :

1. Frequency Division Multiplexing (FDM)

2. Time Division Multiplexing (TDM) :

Synchronous TDM

Statistical TDM

3. Code Division Multiplexing (CDM)

MUX DEMUXI link, n Channelsn input n output

Code

Time

Frequency

Tiga Jenis Wireless Telephone

1. Frequency Division Multiple Access (FDMA)

Untuk membagi-bagi bandwidth radio yang tersedia kepada

sejumlah kanal diskrit yang tetap, teknologi analog Advanced

Mobile Phone Service (AMPS) menggunakan FDMA.

Gambar pembagian frekuensi di FDMA

AMPS memiliki total bandwidth 1,25 Mhz dibagi dengan 30 KHz

perkanal sehingga dihasilkan kapasitas 42 kanal.

Pada AMPS, satu pelanggan hanya memakai satu kanal dan

pelanggan lain tidak dapat menggunakan kanal yang sudah

terpakai, hingga panggilan pertama itu berhenti atau handed-off

ke base station lainnya.

Tetapi karena kanal-kanal tersebut tidak dapat digunakan oleh

sel yang berdekatan, maka kanal aktual yang digunakan per-

base station dapat tereduksi sampai 6 atau lebih kecil.

2. Time Division Multiple Access (TDMA)

TDMA merupakan sebuah teknologi digital telepon tanpa

kabel generasi ke 2.

TDMA juga membagi spektrum yang tersedia kepada

sejumlah kanal diskrit yang tetap, walaupun masing–masing

kanal mempresentasikan time slot yang tetap dari pada band

frekuensi yang tetap.

Gambar pembagian spektrum ( time slot ) di TDMA

Code

Frequency

Time

Transponder

Contoh implementasi teknologi TDMA adalah GSM.

Disini frekuensi pembawa selebar 2300 KHz dibagi menjadi 8 time

division channel, dimana masing-masing kanal TDMA diperuntukan

pada satu pemanggil.

Gambar

SB SBSBSB

F1

F1 F1

F1

F1

Prinsip penting GSM yaitu pembagian area dalam kumpulan sel-sel.

Dimana sel-sel tersebut dimodelkan sebagai bentuk hexagonal.

Tiap sel mengacu pada satu frekuensi pembawa/kanal .

Pada kenyataannya jumlah kanal yang dialokasikan terbatas,

sementara jumlah sel bisa saja berjumlah sangat banyak

Hal diatas dapat dipenuhi dengan teknik pengulangan frekuensi

(frequency re-use).

Antara sel-sel yang berdekatan, frekuensi yang digunakan tidak

boleh bersebelahan kanal atau bahkan sama.

Code Division Multiple Access (CDMA)

CDMA menggunakan teknologi spread spectrum untuk

mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwidth yang

lebar (1,25 MHz).

Sistem Pengkodean ternyata lebih baik daripada channel atau

frekuensi RF.

CDMA secara dinamis mengoptimalkan kapasitas panggilan

dengan merespon faktor-faktor seperti signal to noise ratio.

Gambar CDMA

Code

Time

Frequency

Keuntungan CDMA yaitu frekuensi yang dipancarkan seluruhnya

menjamin pembicaraan tidak terputus.

Bila overload maka frekuensi dari BTS (Base Transceiver) yang

berdekatan segera mengambil alih.

Pada CDMA pemancaran frekuensinya overlap, masing-masing

BTS memancarkan frekuensi yang sama sehingga layanan kepada

pelanggan sangat optimal.

Hal ini bisa terjadi karena CDMA tidak memerlukan channel spacing

sebagaimana halnya AMPS dan GSM.

Gambar

SB SB SB SB

F1F1 F1

F1

Transponder

AMPS membagi frekuensinya dalam 30 KHz dan GSM dalam 200

KHz.

Dengan pembagian itu kalau tiap sektor dipancarkan 1,25 Mhz

maka:

1. AMPS bisa menyalukan dua kanal pembicaraan

2. GSM bisa 2,375 kanal

3. CDMA mampu sampai 20 kanal.

Dengan itu kapasitas CDMA bisa 10x kemampuan AMPS dan 8x

kemampuan GSM.

Pada CDMA, satu kanal dapat menampung banyak pelanggan

sehingga pelanggan tidak perlu berebut untuk selalu bisa

berkomunikasi saat bergerak dan hand over.

CDMA dapat melayani aplikasi local loop tanpa kabel fixed point

dengan lokasi yang jaraknya jauh.

Sifat-sifat CDMA:1. Kapasitas yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang

simultan per channel dibanding sistem yang ada

2. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem

AMPS analog sebaik teknologi selular digital lainnya

3. Meningkatkan call security

4. Keamanan menjadi sifat dari pendekatan spread spectrum CDMA

5. Mereduksi noise dan interferensi lainnya.

6. CDMA menaikkan rasio signal-to-noise (SNR), karena bandwidth yang

tersedia untuk pesan lebih lebar.

7. Efisinsi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon.

8. Fasilitas koordinasi seluruh frekuensi melalui base station-base station.

9. Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke

lainnya sebagai sebuah roaming telepon bergerak dari sel ke sel.

10. Fungsi spread-spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas

panggil CDMA mengakibatkan bandwidth yang cukup untuk bermacam-

macam layanan data multimedia, dan skema soft hand-off menjamin

tidak hilangnya data

Kelebihan CDMA dibanding GSM

1. Suara dan data berkualitas

2. Harga atau tarif lebih murah.

3. Investasi yang lebih kecil

4. Keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah disadap).

•Plus Minus antara CDMA dan GSMNO Jenis CDMA GSM

1 Kualitas suara Lebih jernih -

2 Kualitas data Lebih cepat dan berkualitas Sering terjadi drop call

3 Coverage Terbatas (sementara) Lebih luas

4 Biaya per user Lebih murah -

5 Investasi per

user

US$160/SSM-TelkomFlexi

US200

US$300/ssm-CDMA Wireless

-

6 Security Tidak bisa disadap Mudah disadap

7 Roaming Masih terbatas Luas

8 Aksesori Handset terbatas dan tidak

bisa berpindah-pindahFleksibel dan banyak

pilihan

9 Power Output Maksimum 0,2 watt aman

untuk peralatan elektronika

dan kesehatan

-

•Perbandingan Karakteristik Akses Jamak

Domain FDMA TDMA CDMA

Pembagian kanal Spektrum Waktu Kode Orthogonal

Kanal per

transponder

Banyak Satu Banyak

Penggunaan

spektrum

Non overlap Sekuensial Overlap

Aplikasi tipikal Trafik rendah

analog

Trafik tinggi

analog dan

digital

Militer,

pengumpulan

data, dan digital

Multiplexer FDM TDM DS atau FH

Pembatas

kapasitas kanal

Intermodulasi Guard time dan

efisiensi frame

Interferensi kode

sinyal lainnya

Fleksibilitas

jaringan

Rendah Dinamis Dinamis

Efek non

linieritas

Tinggi Rendah Sedang

Kompleksitas

perangkat

Rendah Tinggi Tinggi