presentasi ptk 007 rev 3 25-26feb2015

173
PEDOMAN TATA KERJA Nomor : PTK-007/SKKO0000/2015/S0 Revisi-3 PEDOMAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI Februari 2015 -paa-

Upload: abu-bilal-abdillah

Post on 13-Apr-2016

342 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

PEDOMAN TATA KERJA

Nomor : PTK-007/SKKO0000/2015/S0

Revisi-3

PEDOMAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA

HULU MINYAK DAN GAS BUMI

Februari 2015

-paa-

Page 2: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 2

Tujuan Penyusunan PTK007 Rev.03

1. Percepatan & Penyederhanaan Proses Tender

2. Peningkatan Keutamaan Penggunaan Sumber

Daya Dalam Negeri

3. Penerapan Sistem Akuntabilitas Pelaku

Pengadaan Barang/Jasa

Page 3: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Buku-I

Page 4: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Penafsiran

Apa bila terjadi perbedaan penafsiran atas

pedoman ini, maka yang dipergunakan adalah

yang ditetapkan oleh SKK Migas.

2/24/2015 -paa- 4

BAB I UMUM

BA

B I –

7, 8

Page 5: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Buku-II

Page 6: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2. Ruang Lingkup

2.1. Lingkup kegiatan Pengadaan Barang/Jasa meliputi

penyusunan rencana pengadaan, proses Tender,

manajemen Kontrak, pembinaan Penyedia Barang/Jasa dan

penyelesaian perselisihan.

2.2. Pedoman ini berlaku untuk semua kegiatan Pengadaan

Barang/Jasa. Pelaksanaan pengadaan lahan, jasa

pengacara/konsultan hukum, dan jasa asuransi mengikuti

ketentuan dalam pedoman khusus yang berlaku untuk

pengadaan dimaksud.

2/24/2015 -paa- 6

BAB I UMUM

Page 7: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Pengertian Istilah

3.1. Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang berdasarkan

perjanjian dengan Prinsipal bertindak sebagai perantara untuk dan

atas nama Prinsipal untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan

pemindahan hak atas fisik barang dan/atau jasa yang

dimiliki/dikuasai oleh Prinsipal. Status Agen dibuktikan dengan

Surat Tanda Pendaftaran (STP) yang dikeluarkan oleh instansi

pemerintah yang membidangi perdagangan.

3.2. Agen Tunggal adalah perusahaan perdagangan nasional yang

mendapatkan hak eksklusif dari Prinsipal berdasarkan perjanjian

sebagai satu-satunya Agen di seluruh wilayah negara Republik

Indonesia atau wilayah pemasaran tertentu di negara Republik

Indonesia. Agen Tunggal dibuktikan dengan Surat Tanda

Pendaftaran (STP) yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang

membidangi perdagangan. 2/24/2015 -paa- 7

BAB I UMUM

Page 8: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.8. Calon Peserta Tender adalah Penyedia Barang/Jasa

yang mendaftar untuk mengikuti proses Tender dan

belum lulus penilaian kualifikasi.

3.43.Peserta Tender adalah Penyedia Barang/Jasa yang

telah dinyatakan lulus penilaian Kualifikasi oleh

Panitia Tender.

3.30.Pelaksana Kontrak adalah Penyedia Barang/Jasa

yang telah ditunjuk oleh KKKSsebagai pemenang

Tender dan telah menandatangani Kontrak untuk

melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur

dalam Kontrak

2/24/2015 -paa- 8

BAB I UMUM

Page 9: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.9. Daftar Pengadaan/Procurement List adalah daftar rincian

kegiatan pengadaan barang/jasa KKKS yang dibuat

berdasarkan Plan of Development (POD)/Plan of Further

Development (POFD)/Put on Production (POP) yang telah

disetujui dan/atau Work Program & Budget (WP&B) yang

telah disetujui dan/atau rencana kerja/kegiatan yang telah

disetujui SKK Migas, di dalamnya berisi antara lain periode

Kontrak serta anggaran dan/atau perkiraan anggaran yang

akan datang sesuai jenis kegiatan dan periode Kontrak.

3.18 Klarifikasi adalah permintaan penegasan selama proses

Tender oleh Panitia Tender kepada Peserta Tender atas

materi penawaran dengan tidak menyampaikan dokumen

tambahan, dan hasilnya dicatat dalam risalah rapat.

2/24/2015 -paa- 9

BAB I UMUM

Page 10: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.21. KKKS Afiliasi BUMN adalah KKKS dengan status badan usaha yang

memenuhi persyaratan:

3.21.1. Seratus persen sahamnya dimiliki oleh BUMN atau dimiliki

oleh anak perusahaan BUMN atau gabungan BUMN dengan

anak perusahaan BUMN.

3.21.2. Bertindak sebagai operator pada Wilayah Kerja yang

bersangkutan, namun tidak termasuk KKKS Afiliasi BUMN

yang bertindak sebagai operator di WK yang dioperasikan

berdasarkan kontrak antara SKK Migas dengan KKKS yang

berbentuk Joint Operating Agreement (JOA)/Joint

Operating Body(JOB); dan

3.21.3. Bertindak sebagai pengelola WK dengan komposisi

Participating Interest (PI) dimiliki oleh KKKS Afiliasi BUMN

sebesar seratus persen.

2/24/2015 -paa- 10

BAB I UMUM

Page 11: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.3. Anak Perusahaan BUMN adalah perusahaan yang mengikuti

ketentuan mengenai anak perusahaan BUMN sebagaimana diatur

pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-15/MBU/2012 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik

Negara Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik

Negara, atau perubahannya.

3.38.Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas

adalah Penyedia Barang/Jasa yang menyediakan jasa yang

termasuk dalam kategori jasa kebutuhan utama dengan memenuhi

persyaratan:

3.38.1. Seratus persen sahamnya dimiliki secara langsung oleh negara

Republik Indonesia; atau

3.38.2. Seratus persen sahamnya dimiliki secara langsung oleh gabungan

antara negara Republik Indonesia dan/atau BUMN dan/atau anak

perusahaan BUMN yang seratus persen sahamnya dimiliki oleh BUMN

atau gabungan BUMN. 2/24/2015 -paa- 11

BAB I UMUM

Page 12: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.51.Strategi Pencapaian TKDN adalah strategi dan/atau upaya-

upaya yang disusun oleh Pelaksana Kontrak guna mencapai

nilai TKDN yang dinyatakan dalam Kontrak. Materi tersebut

dibuat dalam lampiran SC-22 yang berisi antara lain garis

besar penjelasan Target Capaian TKDN terhadap komponen

dalam negeri atas barang, peralatan/alat kerja, tenaga

kerja, porsi lokasi pengerjaan di wilayah negara Republik

Indoneisa dan pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri

dalam implementasi Kontrak.

3.52.Target Capaian TKDN adalah nilai target TKDN berdasar

peta jalur (roadmap) pencapaian target TKDN per

komoditas yang ditetapkan oleh Instansi pemerintah yang

membidangi industri Minyak dan Gas Bumi.

2/24/2015 -paa- 12

BAB I UMUM

Page 13: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4. Kebijakan Umum

Bagi KKKS dalam tahap Eksploitasi, Proses Tender untuk

paket Tender kebutuhan penunjang operasi lapangan

dengan nilai perkiraan paket Tender sampai dengan

Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau sampai

dengan US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika

Serikat) wajib diselenggarakan di wilayah provinsi daerah

operasi utama KKKS.

KKKS dapat melakukan kebijakan ini secara bertahap sesuai

kemampuan Penyedia Barang/Jasa di provinsi daerah

operasi utama KKKS.

2/24/2015 -paa- 13

BAB I UMUM

Page 14: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

14

TAHAP EKSPLORASI

TAHAP EKSPLOITASI

1. Berwenang melaksanakan & mengambil keputusan dalam kegiatan pengadaan barang/jasa.

2. Tatacara pengadaan harus mengikuti tatacara yang diatur dalam pedoman ini.

3. Melaporkan Rencana Tender menara pengeboran sebelum dilaksanakan proses Tender

Tahap Pengadaan Nilai

Jenis Kegiatan Rp. US$

Rencana Tender Semua Nilai FPCI

> Rp.50,-miliar > US$5 juta

Semua Jenis Kegiatan

Hasil Pelaksanaan Tender

> Rp.200,-miliar > US$20 juta

Penambahan Lingkup Kerja/ Perpanjangan Jangka Waktu Kontrak

(PLK / PJWK)

Proyek Konstruksi terintegrasi (EPC/EPCI/FPCI) atau Pemboran (Drilling) & Pendukungnya

> 10% dari kontrak awal • Nilai awal Kontrak > Rp. 200,-miliar atau > US$ 20 juta

> Rp.200,-miliar > US$20 juta

Semua Jenis Kegiatan

Nilai Kontrak Menjadi • Nilai awal Kontrak ≤ Rp. 200,-miliar atau ≤ US$ 20 juta

> Rp.200,-miliar > US$20 juta

Pembatalan Tender dan/atau pemutusan dini Kontrak

Nilai Kontrak Semua Jenis

Kegiatan > Rp.200,-miliar > US$ 20 juta -paa-

Proses Tender Yang Memerlukan Persetujuan SKK Migas

2/24/2015

Page 15: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5. KKKS tidak memerlukan persetujuan rencana Tender kepada SKK Migasrencana

Tender yang telah mendapatkan persetujuan SKK Migas atau Tender ulang dengan

nilai Paket Tender lebih besar dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)

atau lebih besar dari US$5,000,000.00 (lima juta dolar Amerika Serikat) sejauh

tidak ada perubahan terhadap:

2.5.1. Judul Tender;

2.5.2. Persyaratan pada pengumuman Tender awal;

Perubahan persyaratan pengumuman dikecualikan apabila proses sesuai

ketentuan pada pedoman ini;

2.5.3. Strategi dan tata cara Tender;

2.5.4. Persyaratan kualifikasi;

2.5.5. Lingkup teknis;

Perubahan lingkup teknis dikecualikan apabila telah mendapat persetujuan

dari fungsi teknis SKK Migas.

2.5.6. Kriteria dan tata cara evaluasi penawaran teknis dan/atau harga; atau

2.5.7. Formulir penawaran komersial (Commercial Bid Data Sheet).

2.5.8. Penambahan nilai perkiraan paket Tender > 10% 2/24/2015 -paa- 15

BAB II KEWENANGAN DAN PENGAWASAN

Page 16: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3. Keadaan Khusus

Apabila terjadi suatu keadaan tidak normal, misalnya

akibat perubahan harga minyak mentah dunia atau

keadaan lain yang dapat dianggap sebagai suatu keadaan

yang tidak normal, SKK Migas dapat menerbitkan

ketentuan khusus mengenai, antara lain, negosiasi atas

harga penawaran atau negosiasi harga Kontrak, melalui

surat edaran Kepala SKK Migas.

2/24/2015 -paa- 16

BAB II KEWENANGAN DAN PENGAWASAN

Page 17: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BARANG/JASA

PRODUKSI DALAM NEGERI

Page 18: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

18

Kebijakan Umum

Mengutamakan penggunaan

barang/jasa Produksi Dalam Negeri

Mengutamakan keikutsertaan

Perusahaan Dalam Negeri

Mengutamakan pelaksanaan pekerjaan dilakukan di dalam

wilayah negara Republik Indonesia.

2/24/2015 -paa-

Page 19: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

19

Ketentuan Umum - Mengacu Pada Instansi Pemerintah Membidangi Industri Minyak Dan Gas Bumi

Tata cara perhitungan TKDN barang dan jasa mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri minyak dan gas bumi.

Nilai TKDN

Kontraktor KKS dan Penyedia Barang/Jasa harus mengacu Buku APDN dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa, termasuk namun tidak terbatas pada penyusunan Approved Manufacturer List (AML).

AML Approved Manufacturer List

Mewajibkan KKKS untuk menggunakan Buku APDN sebagai acuan untuk menetapkan strategi pengadaan serta menetapkan persyaratan dan ketentuan pengadaan.

Buku APDN

dihitung secara proporsional berdasarkan komitmen pencapaian TKDN disesuaikan dengan peta jalur (roadmap) pencapaian target TKDN.

Preferensi Harga

KKKS harus menggunakan SNI untuk barang atau peralatan yang sudah diberlakukan secara wajib oleh instansi pemerintah yang membidangi industri minyak dan gas bumi

SNI

2/24/2015 -paa-

Page 20: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

NO Ketentuan Kriteria Pengecualian

I. Penggunaan Barang/Jasa Dalam Negeri

Mengacu pada Permen ESDM NO. 15 Tahun 2013

Kriteria Perusahaan Dalam Negeri

1) Kualitas. Buku APDN SNI Berlaku juga untuk

Peserta Tender Kualifikasi Tenaga Kerja

minimum & SKKNI

K3S dapat melakukan asesmen/uji produk

lapor SKK Migas, dan Persetujuan Fungsi Teknis

SKK Migas

2) Jumlah Sesuai kebutuhan/jadwal

kebutuhan

Bukti dari Tender; Lembaga Survei

Independen; atau Laporan Asosiasi

3) Waktu Waktu penyerahan yang

wajar

4) Harga Wajar dengan

memasukkan Preferensi Barang/Jasa Dalam Negeri & Status Perusahaan Dalam Negeri

Harga Penawaran setelah negosiasi > OE/OE revisi

2/24/2015 -paa- 20

Perubahan Ketentuan

Page 21: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Sekilas Ketentuan Keberpihakan Dalam Negeri

Page 22: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Ba

b III 2

. & 3

.

2/24/2015

Komponen Dalam Negeri

Komponen Dalam Negeri Barang

Barang : Di lakukan proses akhir fabrikasi

sebahagian/keseluruhan di Indonesia Komponen biaya barang: dihitung sampai lokasi pengerjaan (pabrik/workshop), merupakan biaya untuk memproduksi barang (biaya material langsung, tenaga kerja langsung, factory overhead ) Komponen biaya pendukung: transportasi, handling, dan instalasi

Komponen non-biaya barang

Keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan (company overhead), dan pajak keluaran dalam rangka penyerahan barang

Komponen Dalam Negeri Jasa

Jasa : Akhir Pengerjaan dilakukan sebahagian/

keseluruhan di Indonesia Komponen biaya: dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site), merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa (biaya barang/peralatan tepasang/material, jasa tenaga kerja dan konsultan, jasa alat kerja/fasilitas kerja, jasa umum.

Komponen non-biaya jasa

Keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan (company overhead), dan pajak keluaran

-paa- 22

Page 23: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 23

TKDN = nilai biaya komponen dalam negeri

nilai komponen biaya

Ba

b III 3

.

-paa-

Page 24: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Berdasarkan SKUP Migas, Ditjen Migas menerbitkan buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN), yang meliputi Daftar Barang Diwajibkan, Dimaksimalkan dan Diberdayakan sebagai acuan pengendalian impor barang operasi dan pengadaan barang dan jasa :

Daftar Barang Diwajibkan

Memenuhi persyaratan kualitas (memiliki sertifikat produk dan sertifikat sistem manajemen) dan memiliki nilai TKDN + BMP ≥ 40% dan TKDN barang ≥ 25 %.

Daftar Barang dimaksimalkan

Memenuhi persyaratan kualitas (memiliki sertifikat produk dan sertifikat sistem manajemen) dan memiliki nilai TKDN + BMP < 40% dan TKDN barang ≥ 25 %.

Daftar Barang Diberdayakan

Memenuhi persyaratan kualitas dan memiliki nilai TKDN barang < 25 %.

Buku APDN Barang

2/24/2015 -paa- 24

Buku APDN yang dijadikan acuan adalah Buku APDN yang berlaku

pada saat tanggal pemasukan penawaran

Page 25: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Perhitungan TKDN Alat Kerja

Kepemilikan Nilai TKDN

Perusahaan Dalam Negeri

100 %

Perusahaan Nasional / Asing

75 %

Perusahaan Dalam Negeri

100 %

Perusahaan Nasional / Asing

0%

Kepemilikan Nilai TKDN

Perusahaan Dalam Negeri

100 %

Perusahaan Nasional

75 %

Perusahaan Asing 50%

Perusahaan Dalam Negeri

75 %

Perusahaan Nasional

50%

Perusahaan Asing 0%

PTK 007 Rev.03 PTK 007 Rev II

Asal Alat Kerja

DN

LN

Page 26: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

26

Kewajiban Pelaksanaan Verifikasi TKDN Jasa

Nilai Tender (Rp.)

≥ 30% < 30%

Kompleksitas Tinggi

Kompleksitas Rendah

Kompleksitas Tinggi

Kompleksitas Rendah

≥ 1 Triliun Independen Vendor Independen (5%)/

Vendor (<5%)

Vendor

200 M – 1 T Independen Vendor Independen (15%) / Vendor

(<15%)

Vendor

50 M – 200 M Independen Vendor Vendor Vendor

5 M – 50 M KKKS Vendor Vendor Vendor

2,5 M – 5M Vendor Vendor Vendor Vendor

<2,5 M NA NA NA NA

2/24/2015 -paa-

Page 27: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.3. Peserta Tender yang menyampaikan pernyataan TKDN

minimal 25% (dua puluh lima persen) harus terdaftar dalam

buku APDN, melampirkan Sertifikat TKDN, atau

melampirkan SKUP barang untuk spesifikasi barang yang

ditawarkan. Khusus untuk Tender kategori barang wajib,

Peserta Tender yang menyatakan pencapaian TKDN minimal

5% (lima persen) harus dibuktikan dalam buku APDN atau

dengan Sertifikat TKDN untuk spesifikasi barang yang

ditawarkan.

Dalam hal terdapat perbedaan antara nilai TKDN dalam sertifikat

TKDN dengan Buku APDN dan/atau SKUP barang, maka nilai TKDN

yang dijadikan acuan dalam proses Tender adalah nilai yang

tercantum dalam Sertifikat TKDN. 2/24/2015 -paa- 27

BAB III PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BARANG/JASA

PRODUKSI DALAM NEGERI

Page 28: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4. Proses Tender barang yang mengandung jasa pemasangan

atau jasa pendukung lainnya, mengikuti metode Tender

Barang. Jasa pemasangan dan jasa pendukung tersebut

dilakukan dengan tetap mengutamakan penggunaan

kemampuan dalam negeri.

2.5. Untuk unsur barang dalam pengadaan jasa, karena masih

bersifat komitmen, pernyataan TKDN barang tersebut tidak

perlu pembuktian dengan buku APDN dan/atau Sertifikat

TKDN.

2/24/2015 -paa- 28

BAB III PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BARANG/JASA

PRODUKSI DALAM NEGERI

Page 29: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Preferensi Harga – Barang

Preferensi TKDN

Preferensi Status Perusahaan

Syarat TKDN ≥ 25% TKDN ≥ 25% Status Perusahaan :

Perusahaan Dalam Negeri

Besaran Preferensi

Preferensi maksimal 15% Perhitungan proporsional

berdasarkan pernyataan TKDN dibandingkan dengan target TKDN (roadmap permen 15)

Preferensi = 2,5%

2/24/2015 -paa- 29

Page 30: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Preferensi Harga

Jasa

Preferensi TKDN

Preferensi Status Perusahaan

Syarat TKDN ≥ 30% TKDN ≥ 30% Status Perusahaan : Perusahaan

Dalam Negeri Porsi pelaksana pekerjaan oleh

PDN minimal 50% Porsi pelaksanaan pekerjaan di

wilayah Indonesia min 50%

Besaran

Preferensi

Preferensi maksimal 7,5% Perhitungan proporsional

berdasarkan pernyataan TKDN dibandingkan dengan target TKDN (roadmap permen 15)

Preferensi = 7,5% (untuk PDN atau

Konsorsium(PDN-PDN)) 5% (Konsorsium (PDN-PN-

PA) dengan pemuka PDN) (Pembobotan sesuai dengan kategori perusahaan dalam buku APDN Jasa.)

2/24/2015 -paa- 30

Page 31: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Target Capaian TKDN

Dalam mendukung kebijakan penggunaan Produk Dalam Negeri, ditetapkan target TKDN pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi:

No KOMODITAS Target Capaian TKDN (%)

Jangka

Pendek (2013-

2016)

Jangka

Menengah (2017-2020)

Jangka

Panjang (2021-

2025)

1. Fuel 60 75 95

2. Pelumas 50 60 70

3. Pipa Pemboran (OCTG)

- Hi Grade

- Low Grade

25

15

40

25

55

40

4. Pipa Penyalur (linepipe) 50 65 80

5. Lumpur pemboran,

semen, dan bahan kimia 40 60 80

6. Electrical Submersible

Pump 15 30 50

7. Pumping Unit 40 55 70

8. Machinery & Equipment 20 30 50

9. Wellhead dan Xmas tree

-Darat

-Laut

40

15

60

35

80

50

10. Lain-lain 15 25 40

No. KOMODITAS Target Capaian TKDN (%)

Jangka

Pendek (2013-

2016)

Jangka

Menengah (2017-2020)

Jangka

Panjang (2021-2025)

1. Jasa Pemborongan

EPCI

-Darat

-Laut

50

35

70

45

90

55

2. Jasa Pemboran

- Darat

- Laut

55

35

75

45

95

55

3. Jasa Perkapalan 75 85 95

4. Jasa Pesawat Udara 80 90 100

5. Jasa Survei,

Seismik, dan Studi

Geologi

-Darat

-Laut

60

15

75

25

90

35

6. Jasa FEED 60 70 80

7. Lain-lain 40 60 80

BARANG JASA

31 2/24/2015 -paa-

Page 32: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 32

Bobot Normalisasi Kategori Penyedia Jasa

Berdasarkan Buku APDN Jasa

No Kategori Dalam APDN Jasa

Bobot

Perusahaan DN

(7,5%)

Konsorsium Dengan

Perusahaan DN Sebagai Leader

(5%)

1 Diutamakan 100% 100%

2 Dimaksimalkan 70% 70%

3 Diberdayakan 40% 40%

4 Non-APDN 0% 0%

Bobot Normalisasi diberlakukan kepada Preferensi Status Perusahaan

Terhadap PesertaTender yang berbentuk Konsorsium, perhitungan bobot preferensi status

perusahaan berdasarkan kategori perusahaan dalam Buku APDN jasa terhadap Pemuka Konsorsium

(Leadfirm).

Page 33: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 33

Preferensi Barang/Jasa

TKDN x 15%

Persentase TKDN 32% 32%

Target TKDN* 25 % 25%

Preferensi Barang 32 % x 15%

3,2% 32%/25% x

15%

15%

TKDN x 7,5%

PTK 007 Revisi 2 PTK 007 Revisi 3

PTK 007 Revisi 2 PTK 007 Revisi 3

32%

40%

32%/40% x 15%

12%

Preferensi

Barang

Jasa

TKDN

Target TKDN∗ x15%

Preferensi barang maksimal : 15%

TKDN

Target TKDN∗ x7,5%

*Target TKDN mengacu pada Permen ESDM No 15 tahun 3013 * Target TKDN unsur Barang pada Kontrak Jasa mengacu pada Target TKDN Jasanya

Preferensi jasa maksimal : 7,5%

Page 34: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.6.1.3. Dalam proses Tender Pekerjaan Konstruksi, Jasa

Lainnya, dan Jasa Konsultansi, terhadap unsur biaya

barang diberikan Preferensi Harga berdasarkan TKDN

setinggi-tingginya 15% (lima belas persen), dihitung

secara proporsional berdasarkan pernyataan TKDN

barang dari penawaran Penyedia Barang/Jasa

dibandingkan dengan Target Capaian TKDN peta jalur

(roadmap) komoditas untuk pengadaan jasaterkait

yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang

membidangi industri Minyak dan Gas Bumi.

2/24/2015 -paa- 34

BAB III PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BARANG/JASA

PRODUKSI DALAM NEGERI

Page 35: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 35

Tender Jasa

Jenis Tender Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi

Nilai Tender ≤ Rp200M (US$20jt) > Rp200M (US$20jt)

Peserta Tender

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN • PDN-PA • PDN-PN-PA

Pemuka Konsorsium

PDN PDN/PN

Porsi Min PDN * • 50% Nilai Kontrak

• 50% Nilai Jasa

• 30% apabila sbg anggota konsorsium

• 30% Nilai Kontrak

• 30% Nilai Jasa

• 15% apabila sbg anggota konsorsium

Porsi Maks PA * 25% sbg subkontraktor 30% sbg subkontraktor & anggota Konsorsium

Pelaksanaan Jasa 50% dilaksanakan di dalam negeri

30% dilaksanakan di dalam negeri

* Dikecualikan untuk pengadaan menara pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp)

Page 36: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 36

Tender Jasa (lanjutan)

Jenis Tender Pekerjaan Konstruksi Onshore

Pekerjaan Konstruksi Offshore & Swamp

Nilai Tender ≤ Rp2000M (US$200jt)

> Rp2000M (US$200jt)

≤ Rp200M (US$20jt)

Rp200M (US$20jt) - Rp2000M

(US$200jt)

> Rp2000M (US$200jt)

Peserta Tender

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN • PDN-PA • PDN-PN-PA

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN • PDN-PA • PDN-PN-PA

• PDN • PN • PDN-PDN • PDN-PN • PDN-PA • PDN-PN-PA

Leadfirm PDN PDN/PN PDN PDN/PN PDN/PN

Porsi Min PDN

•50% Nilai Kontrak

•50% Nilai Jasa

•30% apabila sbg anggota konsorsium

•30% Nilai Kontrak

•30% Nilai Jasa

•20% apabila sbg anggota konsorsium

•50% Nilai Kontrak

•50% Nilai Jasa

•20% apabila sbg anggota konsorsium

•30% Nilai Kontrak

•30% Nilai Jasa

•20% apabila sbg anggota konsorsium

•15% Nilai Kontrak

•15% Nilai Jasa

•10% apabila sbg anggota konsorsium

Porsi Maks PA

25% sbg subkontraktor

50% sbg subkontraktor

50% sbg subkontraktor

50% sbg subkontraktor

50% sbg subkontraktor

Pelaksanaan 50% dilaksanakan di dalam negeri

Page 37: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.5.3. Dalam hal dapat dibuktikan oleh KKKS bahwa:

3.5.3.1. Tidak ada satupun Perusahaan Dalam Negeri yang mampu atau memiliki teknologi untuk mengerjakan pekerjaan;

3.5.3.2. Tidak ada fasilitas kerja di dalam negeri yang memenuhi lingkup pekerjaan yang dipersyaratkan; atau

3.5.3.3. Tidak ada Perusahaan Dalam Negeri yang memiliki lisensi atau hak paten yang diperlukan;

KKKS dapat menetapkan batasan nilai porsi pelaksana pekerjaan oleh

Perusahaan Dalam Negeri, Perusahaan Nasional, dan/atau Perusahaan Asing,

serta porsi pelaksanaan pekerjaan di wilayah negara Republik Indonesia sesuai

kemampuan pasar.

3.5.4. KKKS terlebih dahulu harus melaporkan rencana pelaksanaan ketentuan tersebut pada angka 3.5.3. untuk nilai paket lebih besar dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$5,000,000.00 (lima juta dolar Amerika Serikat) kepada SKK Migas. SKK Migas dapat menyatakan tidak setuju dalam masa sepuluh hari kerja terhitung satu hari setelah penerimaan laporan.

2/24/2015 -paa- 37

PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI

DALAM NEGERI

Page 38: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4. Jenis Kontrak Berdasarkan Bentuk Perikatan

3.4.1. Kontrak Bersama (Sharing Contract)

3.4.1.1. Kontrak bersama (sharing contract)

merupakan Kontrak antara beberapa KKKS

dengan Pelaksana Kontrak tertentu untuk

menyelesaikan satu atau beberapa pekerjaan.

Sebelum melakukan proses Tender untuk

Kontrak bersama, harus dibuat suatu

perjanjian kerja sama antar KKKS yang

memuat antara lain peran, hak dan kewajiban

para pihak serta KKKS yang ditunjuk sebagai

koordinator.

2/24/2015 -paa- 38

BAB IV STRATEGI PENGADAAN

Page 39: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4.1.2. Kontrak bersama dapat dituangkan dalam kesepakatan

yang direncanakan sejak awal, atau pemanfaatan suatu

Kontrak yang sedang berjalan di suatu KKKS oleh KKKS

lainnya (farm-in).

3.4.1.3. Kesepakatan untuk melakukan Kontrak bersama pada

saat Kontrak sedang berjalan dapat dilaksanakan untuk

memanfaatkan kapasitas lebih (excess capacity)

dan/atau memanfaatkan waktu jeda (window/idle) dari

Kontrak yang sedang berlangsung atau waktu yang

disepakati tanpa mengubah syarat-syarat dan

ketentuan lainnya. Dalam hal pemanfaatan waktu jeda

dimungkinkan penambahan volume pekerjaan.

2/24/2015 -paa- 39

BAB IV STRATEGI PENGADAAN

Page 40: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4.1.4. Kesepakatan untuk melakukan Kontrak bersama pada saat Kontrak

sedang berjalan dapat dilakukan bukan karena kapasitas lebih (excess

capacity) dan/atau memanfaatkan waktu jeda (window/idle) untuk

pengadaan penyewaan menara pengeboran lepas pantai (offshore dan

swamp) dan/atau Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshore dan

swamp), atau survei seismik lepas pantai (offshore dan swamp) dengan

ketentuan:

3.4.1.4.1. Pemilik Kontrak awal adalah KKKS atau beberapa KKKS dalam tahap

Eksplorasi dan/atau Eksploitasi;

3.4.1.4.2. Pemanfaatan Kontrak yang sedang berjalan (farm-in) hanya dapat

menambah nilai Kontrak awal untuk kegiatan pengeboran setinggi-

tingginya sama dengan jumlah sumur pada Kontrak awal namun tidak

melebihi tiga sumur, sedangkan untuk kegiatan survei seismik setinggi-

tingginya sama dengan volume Kontrak awal; dan

3.4.1.4.3. Tata cara pelaksanaan mengikuti ketentuan pada perubahan Lingkup

Kerja (PLK).

2/24/2015 -paa- 40

BAB IV STRATEGI PENGADAAN

Page 41: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4.1.5. Kesepakatan untuk melakukan Kontrak bersama pada

saat Kontrak sedang berjalan tidak dapat dilakukan

apabila:

3.4.1.5.1. Pemilik Kontrak adalah KKKS Afiliasi BUMN;

3.4.1.5.2. Kontrak dilakukan berdasarkan penunjukan

langsung kepada Penyedia Barang/Jasa Afiliasi

BUMN; dan

3.4.1.5.3. KKKS yang akan bergabung dalam Kontrak

bersama tersebut bukan KKKS Afiliasi BUMN.

2/24/2015 -paa- 41

BAB IV STRATEGI PENGADAAN

Page 42: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4.3. Kontrak Pemasokan Berdasarkan Permintaan (Call Off Order)

3.4.3.1. Kontrak call off order merupakan Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa untuk jangka waktu satu tahun atau lebih, di

mana KKKS sewaktu-waktu dapat meminta kepada

Pelaksana Kontrak untuk menyediakan barang/jasa

dalam jenis dan jumlah tertentu sesuai Kontrak.

3.4.3.2. Dalam Kontrak dicantumkan kewajiban KKKS untuk

menetapkan komitmen minimum pemesanan barang/jasa

sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Kontrak

selama Kontrak.

3.4.3.3. Penentuan harga yang disepakati dan sistem pembayaran

menggunakan sistem Kontrak berdasar harga satuan.

2/24/2015 -paa- 42

BAB IV STRATEGI PENGADAAN

Page 43: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.6.2. Masa berlaku Kontrak dinyatakan berakhir apabila salah satu

kondisi berikut ini terjadi:

3.6.2.1. Masa berlaku Kontrak berakhir;

3.6.2.2. Nilai Kontrak habis dimanfaatkan;

3.6.2.3. Pekerjaan telah selesai;

3.6.2.4. Kesepakatan para pihak;

3.6.2.5. Kontrak diterminasi karena Pelaksana Kontrak gagal

melaksanakan/menyelesaikan pekerjaan sesuai Kontrak; atau

3.6.2.6. Salah satu pihak dalam Kontrak dinyatakan bangkrut/pailit

berdasarkan putusan pengadilan.

2/24/2015 -paa- 43

BAB IV STRATEGI PENGADAAN

3.6.3. Masa berlaku Kontrak dapat diperpanjang dalam hal:

3.6.3.1. Memanfaatkan nilai Kontrak yang tersisa melalui amandemen Kontrak

yang ditandatangani sebelum masa Kontrak berakhir.

3.6.3.2. Adanya penambahan Lingkup Kerja, sebagaimana diatur dalam Bab XII

Pasal 4 pada pedoman ini.

Page 44: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

BAB V PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

KKKS wajib menyusun rencana Pengadaan Barang/Jasayang dilaksanakan melalui Penyedia Barang/Jasa. Rencana Pengadaan Barang/Jasatersebut harus berdasar pada Plan of Development (POD)/Plan of Further Development (POFD)/Put on Production (POP)yang disetujui dan/atau Work Program and Budget (WP&B) yang disetujui dan/atau rencana kerja/kegiatan yang telah disetujui SKK Migas, dan dituangkan ke dalam Daftar Pengadaan (Procurement List).

1. Daftar Pengadaan (Procurement List)

1.1. Daftar Pengadaan (Procurement List) dengan nilai Paket Tender lebih besar dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$5,000,000.00 (lima juta dolar Amerika Serikat) harus mendapat persetujuan SKK Migas pada setiap tahun

anggaran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari WP&B.

1.2. Daftar Pengadaan (Procurement List) terdiri dari tiga bagian:

1.2.1. Kontrak yang sedang berjalan;

1.2.2. Paket Tender yang proses Tender-nya sedang dilaksanakan pada tahun anggaran yang bersangkutan;

1.2.3. Paket Tender yang proses Tender-nya akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang bersangkutan;

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 45: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

1.3. Untuk Paket Tender dengan nilai lebih besar dari Rp5.000.000.000,00

(lima miliar rupiah) atau lebih besar dari US$500,000.00 (lima ratus

ribu dolar Amerika Serikat) sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh miliar rupiah) atau sampai dengan US$5,000,000.00 (lima juta

dolar Amerika Serikat) yang proses Tender-nya akan dilaksanakan pada

tahun anggaran yang bersangkutan juga harus dituangkan ke dalam

Daftar Pengadaan (Procurement List) pada setiap tahun anggaran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari WP&B, namun tidak

memerlukan persetujuan SKK Migas.

1.4. Realisasi Daftar Pengadaan untuk nilai lebih besar dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$5,000,000.00 (lima juta dolar Amerika Serikat) untuk tahun anggaran sebelumnya dilaporkan kepada SKK Migas bersamaan

dengan pembahasan Daftar Pengadaan (Procurement List) dan/atau

perubahannya.

1.7. Rangkuman dari keseluruhan Daftar Pengadaan (Procurement List)

KKKS berdasarkan komoditas akan dipublikasikan oleh SKK Migas.

2/24/2015 -paa- 45

Page 46: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

1.9. Pelaksanaan Tender yang belum tercantum dalam Daftar Pengadaan (Procurement List) atau perubahannya, untuk nilai lebih besar dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$5,000,000.00 (lima juta dolar Amerika Serikat), hanya dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1.9.1. Apabila proses Tender barang/jasa dimaksud tidak segera dilaksanakan, akan menganggu kegiatan eksplorasi dan/atau produksi Minyak dan Gas Bumi KKKS baik sebagian maupun keseluruhan;

1.9.2. Anggaran untuk Tender dimaksud harus sudah tersedia pada WP&B tahun berjalan. Apabila anggaran untuk Tender dimaksud belum tersedia pada WP&B tahun berjalan, harus dilakukan pembahasan dengan fungsi perencanaan SKK Migas;

1.9.3. Rencana pelaksanaan Tender untuk kegiatan yang belum masuk dalam Daftar Pengadaan (Procurement List) dimaksud disampaikan bersamaan saat pengajuan rencana Tender. Persetujuan rencana Tender menjadi dasar untuk memasukkan kegiatan tersebut dalam penyusunan revisi Daftar Pengadaan (Procurement List) tahun berjalan atau Daftar Pengadaan (Procurement List) tahun berikutnya.

2/24/2015 -paa- 46

1.8. Perubahan/revisi Daftar Pengadaan (Procurement List) dapat dilakukan bersamaan dengan revisi WP&B pada tahun berjalan dan/atau bersamaan dengan pembahasan WP&B untuk tahun berikutnya.

Page 47: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

SKK Migas tidak akan menerima dokumen rencana Tender dari KKKS apabila tidak memenuhi kelengkapan dokumen sesuai dengan ketentuan

Persetujuan atas rencana Tender oleh SKK Migas meliputi aspek- aspek yang tercantum dalam dokumen pengajuan rencana Tender paling lambat 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak tanggal dokumen diterima dengan lengkap oleh fungsi pengelolaan rantai suplai SKK Migas.

Apabila sampai dengan batas akhir masa 15 (lima belas) hari kerja atau jumlah waktu lain yang diberitahukan oleh SKK Migas, dokumen yang disampaikan tidak lengkap dan/atau dokumen tidak sesuai, dan/atau ditemukan ketidaksesuaian dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, maka SKK Migas dapat mengembalikan dokumen rencana Tender kepada KKKS;

Bilamana diperlukan, SKK Migas dapat memberitahukan kepada KKKS bahwa waktu evaluasi memerlukan waktu lebih dari 15 (lima belas) hari kerja. Persetujuan SKK Migas berlaku untuk jangka waktu selama 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal surat persetujuan tersebut. Apabila setelah masa tersebut terlewati dan proses pengadaan belum dilaksanakan serta KKKS masih memerlukan Tender tersebut, maka KKKS harus meminta persetujuan ulang rencana Tender tersebut

2/24/2015 -paa- 47

Ketentuan Persetujuan Rencana Tender SKK Migas

Page 48: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Fungsi Pengelola Pengadaan KKKS dalam tahap Eksploitasi tidak boleh berada di bawah fungsi Pengguna Barang/Jasa. Dalam hal KKKS belum dapat melaksanakan ketentuan tersebut maka harus mendapat persetujuan dalam Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK).

Pekerja pada fungsi Pengelola Pengadaan harus memiliki sertifikat kompetensi profesi pengelolaan rantai suplai hulu Minyak dan Gas Bumi Indonesia. Pelaksanaan ketentuan inimengacu kepada peraturan yang dikeluarkanoleh SKK Migas.

Melakukan Tender dengan nilai sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau nilai sampai dengan US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat) dengan kewenangan dan tanggung jawab yang sama seperti pada Panitia Tender.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Pengelola Pengadaan

BAB VI PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA

Page 49: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.1. Panitia Tender wajib:

4.1.1. Menandatangani pakta integritas atau pakta sejenis sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan masing-masing KKKS, yang memuat sekurang-kurangnya kepatuhan pada peraturan yang berlaku dan etika bisnis.

4.1.2. Memahami isi Dokumen Tender sesuai fungsi masing-masing anggota.

4.2. Ketentuan keanggotaan Panitia Tender

4.2.1. KKKS dalam tahap Eksploitasi

4.2.1.1.Jumlah anggota Panitia Tender harus gasal dan sekurang-kurangnya lima orang, yang terdiri dari:

4.2.1.1.1. Ketua merangkap sebagai anggota;

4.2.1.1.2. Sekretarisdari fungsi Pengelola Pengadaan merangkap sebagai anggota;

4.2.1.1.3. Anggota dari fungsi hukum;

4.2.1.1.4. Anggota dari fungsi perencana pekerjaan atau fungsi Pengguna Barang/Jasa; dan

4.2.1.1.5. Anggota dari fungsi keuangan.

2/24/2015 -paa- Bab VI

4. Panitia Tender

Page 50: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.2.1.2. Persyaratan Panitia Tender

4.2.1.2.1.Ketua bukan berasal dari dalam organisasi Pengguna Barang/Jasa;

4.2.1.2.2.Ketua dan sekretaris harus berkewarganegaraan Indonesia;

4.2.1.2.3.Ketua, sekretaris dan anggota harus berstatus Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT);

4.2.1.2.4.Ketua, sekretaris, dan anggota harus:

4.2.1.2.4.1. Telah mengikuti pelatihan tentang pedoman ini yang diselenggarakan oleh SKK Migas atau badan penyelenggara pelatihan yang ditunjuk oleh SKK Migas; dan

4.2.1.2.4.2. Memiliki sertifikat yang masih berlaku sebagai Panitia Tender industri perminyakan di Indonesia yang diterbitkan oleh SKK Migas.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 51: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.2.2. KKKS dalam tahap Eksplorasi

4.2.2.1. Jumlah anggota Panitia Tender harus gasal dan

sekurang- kurangnya tiga orang, yang terdiri dari:

4.2.2.1.1. Ketua merangkap sebagai anggota;

4.2.2.1.2. Sekretaris dari fungsi Pengelola Pengadaan

atau fungsi hukum merangkap sebagai

anggota; dan

4.2.2.1.3. Anggota dari fungsi perencana pekerjaan atau

fungsi Pengguna Barang/Jasa.

4.2.2.2. Persyaratan Panitia Tender:

4.2.2.2.1. Ketua bukan berasal dari dalam organisasi

Pengguna Barang/Jasa;

4.2.2.2.2.Ketua harus berkewarganegaraan Indonesia;

4.2.2.2.3.Ketua dan sekretaris minimal harus berstatus

Pekerja Waktu Tertentu (PWT) namun bukan

pekerja alih daya dan:

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 52: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.2.2.2.3.1.Telah mengikuti pelatihan tentang pedoman ini yang diselenggarakan oleh SKK Migas atau badan penyelenggara pelatihan yang ditunjuk oleh SKK Migas; dan

4.2.2.2.3.2.Memiliki sertifikat yang masih berlaku sebagai Panitia Tender industri perminyakan di Indonesia yang diterbitkan oleh SKK Migas.

4.2.3. Apabila diperlukan, Panitia Tender:

4.2.3.1. Dapat dilengkapi dengan satu orang wakil ketua yang memenuhi syarat sebagaimana ketua dan bertugas menjalankan fungsi ketua dalam hal ketua berhalangan secara tidak tetap;

4.2.3.2. Dapat dibantu oleh pekerja ahli dari internal KKKS yang bukan anggota maupun pihak ketiga untuk melakukan tugas Panitia Tender;

4.2.3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan administrasi dapat dibantu oleh pekerja lain yang bukan anggota Panitia Tender.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 53: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.2.4. Penunjukan Panitia Tender oleh Pejabat Berwenang sekurang-kurangnya harus menyebutkan satu nama dan fungsi/jabatan yang diwakilinya, termasuk masa penugasan Panitia Tender tersebut dan Paket Tender yang akan dilaksanakan.

4.2.5. Panitia Tender untuk satu Paket Tender tertentu bersifat tetap.

4.2.6. Dalam hal perubahan Panitia Tender yang telah ditunjuk tidak dapat dihindari, maka perubahan tersebut harus ditetapkan oleh Pejabat Berwenang.

4.3. Panitia Tender bertanggung jawab:

4.3.1. Melaksanakan Tender barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

4.3.2. Mengutamakan penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri; dan

4.3.3. Atas hasil pekerjaannya kepada Pejabat Berwenang.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 54: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.1. Golongan Penyedia Barang/Jasa

5.1.1. Penyedia barang, penyedia Pekerjaan Konstruksi, penyedia Jasa Konsultansi dan penyedia Jasa Lainnya terdiri dari:

5.1.1.1. Perorangan;

5.1.1.2. Perusahaan Dalam Negeri;

5.1.1.3. Perusahaan Nasional; dan

5.1.1.4. Perusahaan Asing.

5.1.2. Perusahaan Dalam Negeri dan Perusahaan Nasional terdiri dari tiga golongan:

5.1.2.1. Usaha Kecil;

5.1.2.2. Usaha Menengah; dan

5.1.2.3. Usaha Besar.

5.1.3. Penggolongan pada angka 5.1.2. di atas mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di instansi teknis pemerintah terkait yang dibuktikan dengan surat izin usaha yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh instansi teknis pemerintah:

2/24/2015 -paa- Bab VI

5. Penyedia Barang dan Jasa

Page 55: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.1.3.1. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) untuk Pekerjaan Konstruksi;

5.1.3.2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk pekerjaan pembelian barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya; dan

5.1.3.3. Ijin Usaha Tetap (IUT) untuk Jasa Lainnya

Dalam hal berdasarkan Ijin Usaha Tetap mencantumkan:

5.1.3.3.1. Kepemilikan saham asing, maka perusahaan yang memiliki Ijin Usaha Tetap tersebut termasuk golongan Usaha Besar; dan

5.1.3.3.2. Kepemilikan saham seluruhnya merupakan saham Dalam Negeri, maka penggolongan berdasarkan SIUP.

5.1.4. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa berbentuk sebagai Konsorsium untuk pengadaan dengan nilai lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih dari US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat), maka salah satu anggota Konsorsium harus memenuhi persyaratan sebagai golongan usaha besar.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 56: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.1.5. Perusahaan Asing harus bermitra dengan Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Nasional dalam perikatan Konsorsium atau subkontraktor Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Nasional atau bertindak sebagai Prinsipal dalam Pengadaan Barang/Jasa.

5.2. Klasifikasi Bidang Usaha Penyedia Barang/Jasa

5.2.1. Klasifikasi bidang usaha bagi Penyedia Barang/Jasa meliputi:

5.2.1.1. Penyedia barang;

5.2.1.2. Penyedia Pekerjaan Konstruksi;

5.2.1.3. Penyedia Jasa Konsultansi; dan

5.2.1.4. Penyedia Jasa Lainnya.

5.2.2. Penyedia barang sebagaimana dimaksud pada angka 5.2.1.1 di atas adalah perusahaan yang memenuhi syarat sebagai Perusahaan Dalam Negeri atau Pabrikan yang berlokasi di dalam negeri.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 57: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.2.3. Penyedia Barang/Jasa harus memenuhi persyaratan subbidang usaha yang dibuktikan dengan:

5.2.3.1. Dibuktikan dengan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Migas yang sesuai dengan subbidangusaha yang disyaratkan;

5.2.3.2. Untuk selain golongan usaha besar apabila tidak memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Migas dapat juga dibuktikan dengan surat izin usaha yang dikeluarkan oleh instansi teknis pemerintah terkait, sebagaimana dimaksud pada angka 5.1.2 di atas;

5.2.3.3.Untuk orang perseorangan sesuai dengan kompetensi dasar/spesialisasi yang dimilikinya yang dibuktikan antara lain dengan pengalaman kerja, sertifikasi, dan pembuktian lain yang sejenis; atau

5.2.3.4.Untuk peserta Tender berbentuk Konsorsium, maka mengacu pada ketentuan pada Bab VIII angka 2.4.12.3.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 58: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.2.4. Dalam rangka memenuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku, untuk pekerjaan jasa tertentu, Penyedia Barang/Jasa harus juga memiliki izin dari instansi teknis pemerintah terkait dengan jasa dimaksud.

5.2.5. Subbidang usaha di industri hulu Minyak dan Gas Bumi ditetapkan sebagaimana tercantum pada lampiran PQ-03.

5.3. Batas Nilai Paket Tender Sesuai Golongan Usaha

5.3.1. Untuk Tender barang, Jasa Lainnya, dan Jasa Konsultansi, batas nilai Tender yang dapat diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan golongannya sebagai berikut:

5.3.1.1. Usaha kecil dapat mengikuti Paket Tender dengan nilai sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua

miliar lima ratus juta rupiah) atau nilai sampai

dengan US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu

dolar Amerika Serikat);

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 59: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.3.1.2. Usaha menengah dapat mengikuti Paket Tender dengan nilai lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih dari US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat) sampai dengan US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat); dan

5.3.1.3. Usaha besar dapat mengikuti Paket Tender dengan nilai lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih dari US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat).

5.3.2. Untuk Tender Pekerjaan Konstruksi, batas nilai Paket Tender yang dapat diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa mengikuti ketentuan yang diatur oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 60: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.3.3. Perusahaan Asing yang merupakan mitra Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Nasional dalam perikatan Konsorsium atau subkontraktor Perusahaan Dalam Negeri dan/atau Nasional dapat mengikuti Paket Tender jasa mengacu pada ketentuan Bab III angka 3.4. dan 3.5.

5.3.4. Apabila proses pelelangan awal untuk Penyedia Barang/Jasa golongan usaha kecil atau usaha menengah mengalami kegagalan karena tidak ada yang mendaftar atau memenuhi persyaratan, maka dalam pelelangan ulang dapat mengikutsertakan Penyedia Barang/Jasa dengan golongan usaha satu tingkat lebih tinggi. Penyedia Barang/Jasa dengan golongan usaha yang sesuai dengan nilai Paket Tender tetap dapat diikutsertakan.

5.3.5. Pabrikan dan Agen yang ditunjuk Pabrikan, serta bengkel pemeliharaan peralatan resmi (authorized workshop) dan Agen yang ditunjuk, dikecualikan dari ketentuan tentang batas nilai pekerjaan/kegiatan tersebut pada angka 5.3.1.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 61: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.4. Ketentuan Lain

5.4.1. Hubungan Istimewa

5.4.1.1. Penyedia Barang/Jasa yang memiliki hubungan istimewa dengan Penyedia Barang/Jasa lainnya, tidak diperbolehkan secara bersama-sama menjadi peserta dalam satu Paket Tender. Hubungan istimewa dilihat dari hubungan antara dua atau lebih Penyedia Barang/Jasa yang dikendalikan langsung oleh pihak yang sama atau Peserta Tender yang lain, yaitu lebih dari 50% (lima puluh persen) pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.

5.4.1.1.1. Pada saat penilaian kualifikasi, maka KKKS mengharuskan Calon Peserta Tender yang memiliki hubungan istimewa tersebut menetapkan satu Calon Peserta Tender yang akan tetap mengikuti proses Tender dan Calon Peserta Tender yang harus mengundurkan

diri.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 62: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.4.1.1.2. Setelah menyampaikan dokumen penawaran dalam proses Tender, maka Peserta Tender yang memiliki hubungan istimewa tersebut didiskualifikasi.

5.4.1.1.3.Setelah penandatanganan Kontrak, Pelaksana Kontrak yang memiliki hubungan istimewa tersebut dikenakan sanksi merah, namun pelaksanaan Kontrak tetap dilanjutkan sampai dengan selesai.

5.4.1.2. Ketentuan angka 5.4.1.1. di atas tidak diberlakukan bagi

Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/D).

5.4.2. Pekerja SKK Migas, dan pekerja KKKS termasuk pekerja alih daya yang bekerja untuk KKKS sebagai individu tidak boleh bertindak sebagai penyedia Jasa Konsultansi dan/atau sebagai pengurus dan/atau pelaksana usaha Perusahaan Peserta Tender dan kecuali bertindak sebagai yang mewakili BUMN/D.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 63: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.6. Ketentuan untuk Penyedia Barang/Jasa yang berbentuk Konsorsium

Untuk nilai Paket Tender sampai dengan Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) atau lebih dari US$20,000,000.00 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat):

5.6.1. Konsorsium harus beranggotakan Perusahaan Dalam Negeri; dan

5.6.2. Konsorsium tidak dapat beranggotakan Perusahaan Asing.

Untuk nilai Paket Tender lebih dari Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) atau lebih dari US$20,000,000.00 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat):

5.6.2.1. Konsorsium harus beranggotakan Perusahaan Dalam Negeri; dan

5.6.2.1. Konsorsium dapat beranggotakan Perusahaan Asing.

2/24/2015 -paa- Bab VI

5.6.3. Konsorsium dapat dibentuk oleh Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dengan Penyedia Barang/Jasa Lainnya yang mendaftar atau Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dengan Penyedia Barang/Jasa yang tidak mendaftar.

5.6.4. Dalam hal calon peserta pengadaan mendaftarkan diri sebagai Konsorsium untuk pengadaan dengan nilai lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih dari US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat), maka Pemuka Konsorsium (Leadfirm) harus memenuhi persyaratan sebagai golongan usaha besar.

Page 64: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Dalam hal surat-surat yang diperlukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam proses Tender maupun sertifikat Panitia Tender sudah habis masa berlakunya, dianggap masih berlaku dengan bukti tanda terima dokumen perpanjangan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau badan yang berwenang, dengan ketentuan sebagai berikut:

6.1. Tanggal tanda terima dokumen perpanjangan harus sebelum tanggal habisnya masa berlaku surat yang diperlukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam proses Tender maupun sertifikat Panitia Tender; dan

6.2. Untuk surat-surat yang diperlukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam proses Tender dianggap berlaku sampai dengan masa penyampaian:

6.2.1. Untuk sistem penyampaian dokumen penawaran satu sampul dan dua sampul, dokumen hasil perpanjangan harus sudah disampaikan dalam dokumen penawaran; atau

6.2.2. Untuk sistem penyampaian dokumen penawaran dua tahap, dokumen hasil perpanjangan harus sudah disampaikan dalam dokumen penawaran tahap-II (kedua); atau

6.3. Untuk sertifikat Panitia Tender dianggap berlaku sampai dengan diperolehnya hasil dari proses perpanjangan.

2/24/2015 -paa- Bab VI

6. Masa Berlaku Surat/Sertifikat

Page 65: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

BAB VII HARGA PERHITUNGAN SENDIRI/

OWNER ESTIMATE

1.1. Dalam setiap proses Pengadaan Barang/Jasa, KKKS harus mempersiapkan HPS/OE yang dikalkulasikan secara keahlian (profesional).

1.2. HPS/OE sudah tersedia pada saat proses Tender dimulai. Dalam hal untuk Pekerjaan Bersifat Kompleks,Tender dengan sistem pemasukan penawaran dua tahap, atau terjadi perubahan spesifikasi sebelum penyampaian penawaran, HPS/OE harus sudah tersedia dan disahkan oleh Pejabat Berwenang pada saat pembukaan penawaran harga.

1.3. HPS/OE digunakan sebagai:

1.3.1. Alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya; 1.3.2. Dasar untuk menetapkan besaran nilai jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% (delapan puluh persen) nilai total HPS/OE; dan

1.3.3.Salah satu acuan penilaian dalam menetapkan calon pemenang.

1.4. HPS/OE dibuat mengacu kepada harga pasar yang wajar pada saat penyusunan HPS/OE termasuk mempertimbangkan WP&B dan/atau Procurement List yang sudah disetujui, harga Produksi Dalam Negeri dan waktu pelaksanaan Kontrak.

2/24/2015 -paa- Bab VII

1. Ketentuan Umum

Page 66: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

1.5. HPS/OE tidak termasuk pajak keluaran sebagai konsekuensi dari terjadinya transaksi jual beli serta khususnya KKKS yang mendapatkan fasilitas juga tidak termasuk bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

1.6. Nilai total HPS/OE tidak bersifat rahasia setelah pembukaan penawaran harga. Rincian HPS/OE bersifat rahasia bagi Peserta Tender.

1.7. Dalam hal pembukaan penawaran harga terdapat penawaran yang memenuhi syarat jumlah untuk dievaluasi lebih lanjut maka nilai total HPS/OE dicantumkan dalam berita acara pembukaan Dokumen Tender. Panitia Tender memberitahukan nilai total HPS/OE kepada Peserta Tender.

1.8. Dalam hal setelah dilakukan negosiasi bersamaan, di mana harga penawaran terendah masih diatas HPS/OE maka HPS/OE dapat direvisi dengan penambahan maksimal 10% (sepuluh persen)dari nilai HPS/OE awal. Khusus untuk pekerjaan jasa pengeborandan Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshoredan swamp) dan Pekerjaan Konstruksi lepas pantai (offshoredan swamp) HPS/OE dapat direvisi dengan penambahan maksimal 30% (tiga puluh persen) dari nilai HPS/OE awal. Tata cara pelaksanaannya mengacu pada ketentuan negosiasi.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 67: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

1.9. Pada saat pelelangan ulang dapat menggunakan HPS/OE baru. Untuk pengadaan bersama, HPS/OE mengacu pada WP&B yang telahdisetujui SKK Migas untuk masing-masing KKKS yang akan melaksanakan pengadaan bersama.

1.10. Bilamana akan diperlukan provisional sum/reimbursable cost hanya dapat dilakukan untuk Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi. Besarnya provisional sum/reimbursable cost merupakan bagian dari nilai total HPS/OE dan tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari estimasi nilai total HPS/OE atau maksimal Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) atau maksimal US$50,000,000.00 (lima puluh juta dolar Amerika Serikat) mana yang lebih kecil.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 68: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

BAB VIII

DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

1.1. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa terdiri dari:

1.1.1. Dokumen penilaian kualifikasi, dan

1.1.2. Dokumen Tender

1.2. Dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa harus secara jelas menyatakan bahwa proses Tender tunduk pada ketentuan yang diatur dalam pedoman ini.

1.3. Dalam hal dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa tidak menyatakan secara jelas bahwa proses Tender tunduk terhadap pedoman ini, maka proses Tender tetap mengacu pada pedoman ini.

1.4. Bahasa Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

1.4.1. Dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa harus menggunakan bahasa Indonesia atau dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 1.4.2. Jika dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa menggunakan dua bahasa sebagaimana dimaksud pada angka 1.4.1. dan terdapat perbedaan penafsiran mengenai hal-hal yang diatur dalam dua bahasa tersebut, maka bahasa yang mengikat secara hukum adalah bahasa Indonesia.

1.4.3.Penggunaan bahasa Inggris dimungkinkan untuk istilah dan/atau spesifikasi teknis barang/jasa dan/atau hal-hal yang terkait dengan gambar-gambar teknis.

2/24/2015 -paa- Bab VII

1. Struktur Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Page 69: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.1. Persyaratan kualifikasi merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan dan/atau pengalaman Calon Peserta Tender dalam bidang administrasi, legalitas, teknis, sumber daya manusia, K3LL, dan finansial terhadap Lingkup Kerja yang akan dilaksanakan, serta komitmen untuk melakukan pencegahan terhadap tindak pidana korupsi dan perbuatan melawan hukum.

2.2. Ketentuan Umum

2.2.1.Persyaratan kualifikasi merupakan persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh Calon Peserta Tender.

2.2.2.Persyaratan-persyaratan teknis yang akan dicantumkan dalam Dokumen Tender tidak dicantumkan sebagai bagian dari persyaratan dalam Dokumen Kualifikasi.

2.2.3.Bagi Calon Peserta Tender golongan usaha besar yang mendaftar sebagai Perusahaan Dalam Negeri atau Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas:

2/24/2015 -paa- Bab VII

2. Dokumen Penilaian Kualifikasi

Page 70: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.3.1.Wajib menyerahkan surat pernyataan sebagai Perusahaan Dalam Negeri atau Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas didukung dengan:

2.2.3.1.1. Akta yang dikeluarkan oleh notaris atau salinan akta yang dilegalisasi oleh notaris yang bersangkutan; atau

2.2.3.1.2. Surat pernyataan kebenaran fakta yang dikeluarkan oleh konsultan hukum.

Khusus untuk Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas, surat pernyataan yang dikeluarkan oleh konsultan hukum tidak berlaku, dan digantikan dengan menyerahkan salinan akta pendirian dan perubahan terakhir dari perusahaan dan perusahaan induknya.

Dalam surat pernyataan tersebut harus dinyatakan juga bahwa akta atau surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 2.2.3.1.1 dan 2.2.3.1.2. tidak terkandung rekayasa atau manipulasi dari kondisi yang sebenarnya, dan apabila selama masa proses pelelangan atau selama masa berlakunya Kontrakkeadaan sesungguhnya berbeda, maka yang bersangkutan bersedia untuk dikenakan sanksi hitam sesuai ketentuan pada Bab XIV angka 6 dan sanksi finansial sesuai ketentuan pada pedoman ini;

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 71: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.3.3. Bagi Calon Peserta Tender golongan usaha besar yang mendaftar sebagai Perusahaan Dalam Negeri atau Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas namun tidak bersedia memenuhi ketentuan tersebut pada angka2.2.3.1. dan 2.2.3.2., tidak diakui statusnya sebagai Perusahaan Dalam Negeri atau Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas.

2.2.4.Bentuk keikutsertaan Calon Peserta Tender baik sendiri-sendiri atau dalam bentuk Konsorsium masih dapat berubah, namun harus pasti pada saat pemasukan dokumen kualifikasi dengan ketentuan:

2.2.4.1. Konsorsium dapat dibentuk oleh Calon Peserta Tender, baik dengan sesama Calon Peserta Tender yang telah mendaftar maupun dibentuk dengan Penyedia Barang/Jasa yang belum mendaftar;

2.2.4.2. Struktur dan keanggotaan Konsorsium harus sudah pasti; dan

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 72: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.4.3. Struktur dan keanggotaan Konsorsium dibuktikan dengan Nota Kesepahaman/MOU (Memorandum of Understanding) yang mendukung hal dimaksud dan ditandatangani oleh seluruh anggota Konsorsium.

2.2.5. Untuk Paket Tender yang sejenis, dapat digunakan Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu (DPM) dari KKKS yang bersangkutan dan/atau KKKS lain atau hasil penilaian dari KKKS yang bersangkutan dan/atau KKKS lain yang telah dilakukan dalam waktu dua tahun terakhir sejak tanggal pengumuman lulus kualifikasi, dengan ketentuan kriteria penilaian yang digunakan sama atau lebih tinggi dari kriteria penilaian yang disyaratkan.

2.2.6. Calon Peserta Tenderwajib memiliki alamat yang tetap dan jelas serta dapat dijangkau jasa pengiriman.

2.2.7. Khusus untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi:

2.2.7.1. Penyedia Barang/Jasa yang telah ditunjuk sebagai Pelaksana Kontrak jasa pembangunan desain awal (FEED), tidak dapat mengikuti paket Tender pekerjaan yang sama untuk:

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 73: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.1.4. Tidak sedang dalam proses berperkara di peradilan atau arbitrase dengan KKKS bersangkutan dan/atau dengan SKK Migas, baik sebagai tergugat maupun sebagai penggugat;

2.4.1.5. Tidak termasuk dalam kelompok Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi merah pada KKKS yang bersangkutan dan/atau tidak termasuk dalam kelompok Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi hitam pada KKKS yang lain;

2.4.1.6. Bersedia untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut:

2.4.1.6.1.Persentase minimal TKDN yang disyaratkan oleh KKKS;

2.4.1.6.2.Persentase pelaksanaan pekerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri sebagaimana diatur pada Bab III angka 3;

2.4.1.6.3.Persentase pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh Perusahaan Asing sebagaimana diatur pada Bab III angka 3; dan

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 74: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.1.6.4. Persentase komponen jasa yang dilaksanakan di wilayah negara Republik Indonesia sebagaimana diatur pada Bab III angka 3; dan

2.4.1.7. Kesediaan untuk dilakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), dan/atau Anti- Bribery and Corruption (ABC)oleh auditor independen yang ditunjuk oleh KKKS dan/atau SKK Migas, berdasarkandata hardcopy dan data digital.

2.4.2. Dokumen administrasi/legalitas berupa:

2.4.2.1. Akte pendirian perusahaan berikut perubahannya (bila ada) yang disahkan oleh instansi yang berwenang; 2.4.2.2. Surat Keterangan Domisili dari instansi berwenang;

2.4.2.3. Surat izin usaha pada bidang/subbidang usaha yang masih berlaku, yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah /lembaga yang berwenang, antara lain untuk:

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 75: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.3. Dokumen persyaratan K3LL Untuk Calon Peserta Tender berbentuk Konsorsium berlaku ketentuan:

2.4.3.1. Kepemilikan sertifikat K3LL oleh Pemuka Konsorsium (Leadfirm) atau salah satu anggota Konsorsium sesuai dengan yang dipersyaratkan atau lebih tinggi untuk Paket Tender yang akan dilaksanakan, di mana kualifikasi dalam sertifikat K3LL tersebut akan dijadikan standar pedoman untuk Konsorsium yang dibentuk; dan

2.4.3.2. Untuk Pekerjaan Bersifat Kompleks dan/atau berisiko tinggi dapat dipersyaratkan baik Pemuka Konsorsium (Leadfirm) maupun seluruh anggota untuk memiliki sertifikat K3LL sesuai yang dipersyaratkan atau lebih tinggi.

2.4.4. Dalam hal dokumen administrasi/legalitas sebagaimana diatur pada angka 2.4.2. dan 2.4.3. telah habis masa berlakunya, harus digantikan dengan bukti perpanjangan/pembaruan dokumen dimaksud yang dikeluarkan oleh instansi/ badan terkait.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 76: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.7.Dokumen pendukung yang membuktikan bahwa Penyedia Barang/Jasa memiliki pengalaman sebagaimana dimaksud pada angka 2.4.6.dengan menyampaikan data-datasebagai berikut: 2.4.7.1. Jenis penyediaan barang/jasa;

2.4.7.2. Nilai Pengalaman Tertinggi (NPt)

2.4.7.2.1. NPt adalah nilai pengalaman tertinggi yang diperoleh dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir dan:

2.4.7.2.1.1.Bagi kontrak harga satuan, diperhitungkan dari nilai bagian kontrak yang sudah diselesaikan

2.4.7.2.1.1.1.Bagi proses Tender dengan masa kontrak sampai dengan 12 (dua belas) bulan, dihitung dari satu kontrak tunggal yang telah diselesaikan; dan

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 77: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.7.2.1.1.2.Bagi proses Tender dengan masa kontrak lebih dari 12 (dua belas) bulan, dihitung dari kumpulan nilai kontrak selama periode 12 (dua belas) bulan yang sama.

Pembuktian NPt dengan cara menunjukkan bukti pembayaran yang diterima dari pemberi kontrak atau dokumen sah lainnya yang dapat menunjukkan nilai pekerjaan yang sudah diselesaikan;

2.4.7.2.1.2. Untuk Kontrak lumpsum atau turnkey, diperhitungkan dari keseluruhan nilai kontrak yang sudah diselesaikan.

Pembuktian NPt dengan cara menunjukkan bukti serah terima seluruh pekerjaan dan bukti pembayaran yang diterima dari pemberi kontrak atau dokumen sah lainnya yang dapat menunjukkan keseluruhan nilai kontrak yang sudah diselesaikan;

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 78: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.7.2.2. Persyaratan NPt disebutkan dalam dokumen penilaian kualifikasi;

2.4.7.2.3. Penentuan persyaratan NPt:

2.4.7.2.3.1.Untuk Pekerjaan Konstruksi, besarnya NPt sama dengan satu pertiga KD (1/3 KD); dan 2.4.7.2.3.2.Untuk Pengadaan Barang, Pengadaan Jasa Lainnya, dan Jasa Konsultansi, besarnya NPt sama dengan satu per lima KD (1/5 KD); dan

2.4.7.2.4. Dalam hal Konsorsium, NPt yang diperhitungkan adalah jumlah kumulatif NPt dari perusahaan anggota Konsorsium;

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 79: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.7.3. Kemampuan Dasar (KD) adalah kemampuan dasar pada subbidangusaha yang bersangkutan dan dipersyaratkan untuk golongan usaha besar dengan ketetentuan sebagai berikut:

2.4.7.3.1. KD ditentukan lebih besar maksimal 10% (sepuluh persen) atau lebih kecil maksimal 20% (dua puluh persen) dari nilai perkiraan Paket Tender yang akan diikuti:

2.4.7.3.1.1. KD untuk Tender dengan Kontrak lumpsum atau turnkey, atau Tender kumpulan kebutuhan barang/jasa dengan masa tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan, ditentukan lebih besar maksimal 10% (sepuluh persen) atau lebih kecil maksimal 20% (dua puluh persen) dari nilai perkiraan Paket Tender;

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 80: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.7.3.1.1. KD untuk Tender dengan Kontrak lumpsum atau turnkey, atau Tender kumpulan kebutuhan barang/jasa dengan masa tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan, ditentukan lebih besar maksimal 10% (sepuluh persen) atau lebih kecil maksimal 20% (dua puluh persen) dari nilai perkiraan Paket Tender;

2.4.7.3.1.2. KD untuk Tender barang/jasa dengan masa lebih dari 12 (dua belas) bulan sampai dengan lima tahun, ditentukan lebih besar maksimal 10% (sepuluh persen) atau lebih kecil maksimal 20% (dua puluh persen) dari nilai perkiraan Paket Tender rata-rata untuk masa 12 (dua belas) bulan; dan

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 81: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.7.3.1.2. Nilai KD untuk Tender barang/jasa dengan jangka waktu Kontrak lebih dari lima tahun, ditentukan lebih besar maksimal 10% (sepuluh persen) atau lebih kecil maksimal 20% (dua puluh persen) dari nilai perkiraan Paket Tender rata-rata selama jangka waktu lima tahun;

2.4.7.3.2. Dalam hal Konsorsium, yang diperhitungkan adalah jumlah kumulatif kemampuan dasar dari perusahaan anggota Konsorsium.

Tata cara penghitungan NPtdan KD dapat dilihat pada Lampiran PQ-02.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 82: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.8.Khusus untuk Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi, dalam hal ketentuan perhitungan NPt dan/atau KD pada angka 2.4.7. tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan kemampuan pasaryang didasarkan pada bukti-bukti pendukung, KKKS dapat menetapkan syarat yang berbeda.Untuk rencana Tender yang memerlukan persetujuan SKK Migas, KKKS harus mendapatkan persetujuan dari fungsi pengelolaan rantai suplai SKK Migas untukpengecualian ini.

2.4.9.Untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, dapat dipersyaratkan dokumen penghitungan Sisa Kemampuan Paket (SKP) yang cukup serta dokumen pendukungnya. Tata cara penghitungannya dapat dilihat pada Lampiran PQ-02.

2.4.10.Untuk pengadaan barang Produksi Dalam Negeri dipersyaratkan dokumen sisa kemampuan produksi (SKPr). Tata cara penghitungannya dapat dilihat pada Lampiran PQ-02.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 83: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.12.4.2. Bahwa seluruh anggota Konsorsium mempunyai pengalaman menyelesaikan sebagian atau seluruh pekerjaan yang sejenis dengan pekerjaan yang ditenderkan.

2.5. Dalam hal dokumen-dokumen yang dimaksud pada angka 2.4. telah disampaikan, maka persyaratan tersebut tidak diperlukan lagi kecuali untuk melengkapi dokumen-dokumen yang masa berlakunya habis dan/atau dokumen perubahannya yang sah.

2.6. Dokumen yang telah disyaratkan dalam dokumen penilaian kualifikasi tidak disyaratkan lagi dalam Dokumen Tender.

Formulir isian penilaian kualifikasi sebagaimana diatur dalam lampiran PQ-01.

2/24/2015 -paa- Bab VIII

Page 84: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Dokumen Tender terdiri dari:

3.1. Undangan kepada Peserta Tender yang sekurang-kurangnya memuat:

3.1.1. Panitia Tender KKKS yang mengundang;

3.1.2. Judul dan Nomor Tender

3.1.3. Tempat/alamat, tanggal, hari, dan waktu untuk memperoleh Dokumen Tender;

3.1.4. Tempat/alamat, tanggal, hari, dan waktu pemberian penjelasan mengenai Tender;

3.1.5. Tempat/alamat, tanggal, hari, dan waktu penyampaian dokumen penawaran; dan

3.1.6. Persyaratan untuk mengambil Dokumen Tender;

3.2. Instruksi kepada Peserta Tender (IPT)/instruction to bidders (ITB) antara lain berisi:

3.2.1. Ketentuan umum sekurang-kurangnya memuat:

3.2.1.1. Alamat, nomor telepon/facsimile/e-mail Panitia Tender;

3.2.1.2.Persyaratan kehadiran Peserta Tender dalam rapat pemberian penjelasan (prebid meeting);

2/24/2015 -paa- Bab VIII

3. Dokumen Tender

Page 85: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.2.1.3. Syarat Peserta Tender; 3.2.1.4. Persyaratan untuk menggunakan format dokumen

penawaran atau formulir dokumen yang sudah ditentukan;

3.2.1.5.Tata cara penyampaian dokumen penawaran; 3.2.1.6. Kriteria, metodedan batasan evaluasi substansi

penawaran yang mandatory atau optional, dalam hal ini termasuk jugatata cara evaluasi;

3.2.1.7. Struktur harga penawaran yang menggunakan format struktur harga dalam Dokumen Tender yang strukturnya harus mengacu pada HPS/OE;

3.2.1.8. Ketentuan mengenai Paket Tender. Apabilamelakukan beberapa sub-Paket Tender dalam satu proses Tender,maka harus ditetapkan hal-hal sebagai berikut: 3.2.1.8.1. Hubungan/ketergantungan antar sub-Paket

Tender, antara lain ketentuan pemenang, pelaksanaan pembukaan paket penawaran, ketentuan tata waktu penetapan pemenang; dan

3.2.1.8.2.Tata cara evaluasi pemilihan pemenang setiap sub-Paket Tender, sesuai dengan ketentuan yang diatur angka 3.2.1.6. dan 3.2.1.8.1.;

2/24/2015 -paa- 85

Page 86: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.2.5. Persyaratan komersial sekurang-kurangnya memuat:

3.2.5.1. Persyaratan batasan minimal TKDN;

3.2.5.2. Ketentuan mengenai porsi pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri, Perusahaan Nasional, dan/atau Perusahaan Asing sesuai dengan ketentuan dalam Bab III;

3.2.5.3. Ketentuan untuk Kontrak berdasar harga satuan harus dilengkapi dengan daftar rincian jumlah (volume/quantity) dan harga satuan (unit price) dengan ketentuan:

3.2.5.3.1.Harus diisi dengan penuh dan lengkap untuk setiap jenis (item) barang/jasa dan bersifat pasti, kecuali Dokumen Tender memperbolehkan penawaran sebagian;

3.2.5.3.2.Apabila tidak akan membebankan biaya (gratis), maka harus diisi dengan angka “0” (nol);

3.2.5.3.3.Apabila ada jenis (item) yang tidak diisi dengan angka dianggap tidak menawarkan;

2/24/2015 -paa- 86

Page 87: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.2.5.3.4. Apabila ukuran satuan tidak sama dengan yang dipersyaratkan pada Dokumen Tender, maka volume dan satuan disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Tender namun harga satuan bersifat pasti;

3.2.5.3.5. Dapat ditetapkan ketentuan mengenai penyesuaian harga satuan dan nilai Kontrak untuk Kontrak tahun jamak, sebagai akibat fluktuasi harga atau perubahan tarif resmi yang dikeluarkan pemerintah. Ketentuan tersebut harus dinyatakan pada Dokumen Tender. Apabila tidak dinyatakan, maka harga satuan Kontrak tersebut berlaku untuk seluruh masa Kontrak tanpa suatu perubahan. Penyesuaian harga dapat dilaksanakan setelah kontrak berjalan minimal setahun;

2/24/2015 -paa- 87

Page 88: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.2.5.3.6. Khusus Kontrak jasa yang mengandung unsur Bahan Bakar Minyak (BBM) dan jasa tenaga kerja dalam negeri, ketentuan penyesuaian harga satuan dan nilai Kontrak dapat diimplementasikan untuk Kontrak tahun tunggal maupun Kontrak tahun jamak dan harus berdasarkan perubahan tarif resmi yang dikeluarkan pemerintah;

3.2.5.4. Ketentuan khusus untuk Kontrak bersifat lumpsum:

3.2.5.4.1. Penawaran harga harus berdasarkan:

3.2.5.4.1.1. Lingkup Kerja pada Dokumen Tender; atau

3.2.5.4.1.2. Lingkup Kerja pada penawaran teknis yang diterima pada penawaran alternatif; atau

3.2.5.4.1.3. Lingkup Kerja berdasarkan kesepakatan teknis pada Tender dua tahap

3.2.5.4.2. KKKS dapat meminta kepada Peserta Tender untuk mencantumkan harga satuan dari setiap jenis (item) barang/jasa yang tercakup dalam Lingkup Kerja dan dapat digunakan sebagai acuan pada proses Tender dan/atau pelaksanaan Kontrak;

2/24/2015 -paa- 88

Page 89: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.2.5.5. Apabila terjadi suatu keadaan tidak normal dan SKK Migas menerbitkan ketentuan khusus mengenai, antara lain, negosiasi atas harga penawaran atau negosiasi harga Kontrak melalui surat edaran Kepala SKK Migas, maka KKKS dapat melakukan negosiasi untuk menyesuaikan harga dalam penawaran Peserta Tender atau dalam Kontrak yang sedang berjalan;

3.2.5.6. Penawaran harga tidak diperbolehkan memasukan komponen biaya bea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) untuk barang dan/atau peralatan yang akan didapat melalui impor;

3.2.5.7.Jenis mata uang penawaran yang dipergunakan;

3.2.5.8. Dalam hal penawaran harga diizinkan atau disyaratkan untuk dinyatakan dalam mata uang yang berbeda-beda, ditetapkan kurs konversi mata uang yang akan diberlakukan dengan mengacu kepada kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pembukaan penawaran;

2/24/2015 -paa- 89

Page 90: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4. Dokumen Penawaran

4.1. Dokumen penawaran disampaikan oleh Peserta Tender dalam sampul tertutup dengan perekat yang terdiri dari surat penawaran, jaminan penawaran, rincian penawaran teknis, rincian penawaran harga, instruksi kepada Peserta Tender (IPT)/instruction to bidders (ITB), beserta dokumen pendukung yang disyaratkan dalam Dokumen Tender.

4.2. Tata cara penyampaian dokumen penawaran

4.2.1. Sistem Satu Sampul

4.2.1.1. Dapat digunakan pada Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan dengan Lingkup Kerja dan spesifikasi teknis yang sudah jelas dan pasti.

4.2.1.2. Dokumen penawaran dimasukkan dalam satu sampul.

4.2.1.3. Di bagian depan sampul hanya boleh dicantumkan alamat Panitia Tender yang ditentukan dalam Dokumen Tender, judul dan nomor Tender dimaksud.

2/24/2015 -paa- 90

Page 91: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.3. Pernyataan TKDN Pada Dokumen Penawaran

4.3.1. Penawaran teknis

Berupa surat pernyataan kesanggupan memenuhi batasan minimal TKDN yang dipersyaratkan dalam Dokumen Tender yang ditandatangani oleh pimpinan tertinggi perusahaan atau yang dikuasakan sesuai kewenangannya menggunakan format surat kesanggupan TKDN sebagaimana lampiran SC-12C.

4.3.2. Penawaran Harga

Besaran TKDN dinyatakan dalam persentase. Persentase TKDN dalam penawaran harga harus sama atau lebih besar dari batasan minimal TKDN yang dipersyaratkan.

4.3.2.1. Pernyataan TKDN pada Tender barang

Rincian TKDN berdasarkan nilai penawaran harus dinyatakan sebagaimana lampiran SC-12A yang terdiri dari tiga komponen utama yang terpisah, yaitu:

2/24/2015 -paa- 91

Page 92: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.3.2.6. Persentase TKDN dan pernyataan yang menjamin kebenaran perhitungan TKDN dimaksud dinyatakan dalam format sebagaimana lampiran SC-12A/B yang ditandatangani oleh pimpinan Penyedia Barang/Jasa di atas meterai.

4.3.2.7. Apabila dalam satu paket Tender barang terdiri dari beberapa jenis (item) barang, maka dalam formulir SC-12A harus dilengkapi dengan rincian komponen biaya barang dan persentase TKDN untuk setiapitem dimaksud.

4.3.2.8. Khusus untuk Tender barang kategori wajib, dalam formulir SC-12A semua item barang harus dilengkapi dengan rincian komponen biaya barang dan persentase TKDN.

4.3.2.9.Tatacara pengisian formulir SC-12A/B mengikuti ketentuan pada lampiran SC 12A/B.

4.3.3.Peserta Tender bertanggungjawab penuh atas kebenaran pernyataan nilai TKDN yang dinyatakannya.

2/24/2015 -paa- 92

Page 93: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

BAB IX

JAMINAN

1. Umum

1.1. Jaminan terdiri dari jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, dan jaminan pemeliharaan.

1.2. Selain memberikan jaminan, Peserta Tender atau Pelaksana Kontrak harus membuat pernyataan yang menjamin keaslian jaminan, yang ditandatangani oleh pejabat yang menandatangani surat penawaran.

2. Jaminan Penawaran

2.1. Peserta Tender wajib menyerahkan jaminan penawaran dalam hal Tender barang/jasa dilakukan dengan metode pelelangan atau metode pemilihan langsung dengan nilai lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau lebih dari US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat).

2.2. Jaminan penawaran asli dapat disampaikan dengan cara:

2.2.1. Dimasukkan dalam sampul penawaran harga; atau

2.2.2. Secara langsung pada saat rapat pembukaan penawaran, namun harus diserahkan kepada Panitia Tender sebelum pelaksanaan pembukaan sampul penawaran harga.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 94: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.3. Ketentuan jaminan penawaran

2.3.1. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat/BPR) yang berstatus BUMN/D atau diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesian Eximbank atau Bank Swasta Nasional yang beroperasi di wilayah negara Republik Indonesia dan tidak masuk dalam kategori bank yang bermasalah dalam pencairan jaminan di KKKS.

2.3.2. Nilai jaminan penawaran

2.3.2.1. Bagi Peserta Tender yang berstatus Perusahaan Dalam Negeri nilai jaminan penawaran sebesar minimal lima permil sampai dengan tiga persen dari nilai penawaran.

2.3.2.2. Bagi Peserta Tender yang berstatus Perusahaan Nasional nilai jaminan penawaran sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai penawaran.

2/24/2015 -paa- Bab VII

Page 95: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.3.5. Untuk Tender sampai dengan nilai Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau sampai dengan nilai US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat), jaminan penawaran dapat diterbitkan oleh perusahaan asuransi nasional yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 2.3.5.1. Perusahaan asuransi harus: 2.3.5.1.1.Terdaftar sebagai perusahaan asuransi yang

dapat memasarkan produk asuransi (surety bond) yang dikeluarkan melalui Keputusan Kementerian Keuangan yang berlaku;

2.3.5.1.2.Menyatakan memiliki program asuransi kerugian (surety bond) dan direasuransikan kepada perusahaan asuransi di luar negeri yang bonafid sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang berlaku;

2.3.5.1.3.Membuat surat pernyataan kesediaan membayar klaim asuransi sebesar nilai pertanggungan segera pada saat diminta oleh KKKS; dan

2.3.5.1.4.Tidak masuk dalam kategori perusahaan asuransi yang bermasalah dalam pencairan jaminan di KKKS;

2/24/2015 -paa- 95

Page 96: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.3.8.1 Apabila masa berlaku jaminan penawaran akan habis sedangkan evaluasi penawaran belum selesai atau Kontrak belum dapat diterbitkan, KKKS harus meminta Peserta Tender untuk memperpanjang masa berlaku jaminan penawaran sampai dengan perkiraan terbitnya Kontrak tanpa menyebutkan nilai nominal jaminan penawaran.

2.3.8.2. Permintaan perpanjangan jaminan penawaran ini harus disertai dengan batas waktu penyerahan. Batas waktu penyerahan sekurang-kurangnya lima hari kerja.

2.3.8.3.Masa berlaku perpanjangan jaminan penawaran selambat-lambatnya dimulai pada saat habisnya masa berlaku jaminan penawaran sebelumnya sampai dengan berakhirnya masa berlaku penawaran yang diperpanjang.

2.3.8.4.Jika Peserta Tender tidak memperpanjang jaminan penawaran, maka penawaran dinyatakan diskualifikasi.

2.3.9. Dalam hal Peserta Tender membatalkan penawaran, mengundurkan diri, dan/atau melakukanpost biddingatas inisiatif Peserta Tender yang dilakukan pada tahap evaluasi harga pada sistem dua sampul atau dua tahap, maka jaminan penawaran Peserta Tender dicairkan.

2/24/2015 -paa- 96

Page 97: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3. Jaminan Pelaksanaan

3.1. Sebelum penandatanganan Kontrak yang bernilai lebih besar dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) atau lebih besar dari US$100,000.00 (seratus ribu dolar Amerika Serikat) Pelaksana Kontrak wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan.

3.2. Ketentuan tentang kewajiban menyerahkan jaminan pelaksanaan dapat tidak diterapkan pada Kontrak penyewaan perumahan, perkantoran atau pergudangan.

3.3. Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh KKKS, jaminan penawaran dari Pelaksana Kontrak dikembalikan.

3.4. Ketentuan jaminan pelaksanaan

3.4.1. Jaminan pelaksanaan harus diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat/BPR) yang berstatus BUMN/D atau diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesian Eximbank yang beroperasi di wilayah negara Republik Indonesia dan tidak masuk dalam kategori bank yang bermasalah dalam pencairan jaminan di KKKS.

2/24/2015 -paa- 97

Page 98: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4.6.4. Ketentuan jaminan pelaksanaan untuk Kontrak tahun jamak yang dimaksud pada angka 3.4.6.1. sampai dengan 3.4.6.3. tidak berlaku untuk Kontrak lumpsum dan Kontrak turnkey.

3.4.7. Dalam hal diperlukan perpanjangan jaminan pelaksanaan, untuk kepentingan Kontrak tahun jamak sebagaimana dimaksud pada angka 3.4.6. dan/atau dalam kondisi di mana jaminan pelaksanaan akan habis masa berlakunya sedangkan pekerjaan belum selesai:

3.4.7.1. Masa berlaku jaminan pelaksanaan perpanjangan tidak terputus dari jaminan pelaksanaan sebelumnya;

3.4.7.2. Permintaan perpanjangan jaminan pelaksanaan sudah disampaikan oleh pihak KKKS dan/atau Pelaksana Kontrak paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sebelum berakhirnya jaminan pelaksanaan;

3.4.7.3. Batas waktu penyerahan jaminan pelaksanaan perpanjangan tidak lebih dari 15 (lima belas) hari kerja sejak permintaan perpanjangan;

2/24/2015 -paa- 98

Page 99: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.4.7.4.Jika Pelaksana Kontrak tidak dapat menyerahkan perpanjangan jaminan pelaksanaan pada waktu yang ditetapkan sebagaimana pada angka 3 di atas, maka Pelaksana Kontrak dikenakan denda untuk setiap hari keterlambatan dimulai dari batas waktu penyerahan jaminan pelaksanaan perpanjangan. Ketentuan pengenaan denda sebagaimana diatur pada Bab XII angka 2 pada pedoman ini.

Apabila denda telah mencapai maksimal sementara jaminan pelaksanaan perpanjangan belum diserahkan, dan KKKS tidak menghentikan pekerjaannya, maka kepada Pelaksana Kontrak tersebut dikenakan sanksi merah;

3.4.7.5. Apabila jaminan pelaksanaan perpanjangan belum juga diterima sampai tanggal berakhir jaminan pelaksanaan sebelumnya:

3.4.7.5.1.KKKS juga menahan pembayaran kepada Pelaksana Kontrak sebesar nilai jaminan pelaksanaan, untuk difungsikan sebagai pengganti jaminan pelaksanaan perpanjangan; dan

2/24/2015 -paa- 99

Page 100: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan sendiri secara swakelola atau dapat

pula dilakukan melalui Penyedia Barang/Jasa. Dalam hal pengadaan

melalui Penyedia Barang/Jasa, pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilakukan

melalui Tender dengan metode pelelangan umum. Pada kondisi tertentu

dapat dilakukan melaluipelelangan terbatas, pelelangan sederhana,

pemilihan langsung, penunjukan langsung.

Pelaksanaan Tender dapat dilakukan secara konvensional atau secara

elektronik (eprocurement). Tahapan proses Tender barang atau

jasa dilakukan mengacu pada ketentuan angka 5.

1. Swakelola

1.1. Swakelola merupakan pekerjaan yang pelaksanaannya direncanakan, dikerjakan dengan menggunakan tenaga dan peralatan sendiri dan diawasi sendiri atau pelaksanaannya dikuasakan kepada pihak lain.

2/24/2015 -paa- Bab VI

BAB X MEKANISME PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

Page 101: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

1.6.2.6. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan

panjar kerja yang secara berkala harus

dipertanggungjawabkan oleh penerima kuasa.

Dalam hal dibutuhkan sesuai sifat pekerjaannya,

dapat dilakukan pembayaran berdasarkan

kesepakatan para pihak.

2. Metode Pelaksanaan Tender Pelelangan Umum

Untuk Paket Tender dengan nilai lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima

miliar rupiah) atau nilai lebih dari US$500,000.00 (lima ratus ribu

dolar Amerika Serikat) dilakukan melalui pelelangan umum.

Pelelangan umum merupakan Pengadaan Barang/Jasa yang

dilakukan secara terbuka untuk umum, mengacu kepada prinsip

dasar pengelolaan rantai suplai, dengan diumumkan terlebih dahulu.

2.1.1. Diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan

memenuhi kualifikasi kompetensi serta kemampuan usaha

sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Dokumen

Kualifikasi.

2/24/2015 -paa- 101

Page 102: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.1.2. Pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan

Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah)

atau sampai dengan US$250,000.00 (dua ratus lima

puluh ribu dolar Amerika Serikat):

2.1.2.1. Diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa usaha kecil

termasuk koperasi kecil.

2.1.2.2. Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa yang

menggunakan teknologi atau berisiko tinggi,

atau spesifik (seperti bahan kimia khusus,

perangkat lunak teknologi informasi

(information technology software), atau

barang/jasa yang mempunyai persyaratan

khusus dapat dilakukan dengan hanya

mengundang Penyedia Barang/Jasa usaha

menengah dan/atau usaha besar.

2.1.3. Tata cara pelelangan umum mengikuti ketentuan dalam

Bab XI pedoman ini.

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 103: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Pelelangan Terbatas

2.2.1. Pelelangan terbatas merupakan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan secara terbuka untuk umum, dengan mengundang melalui pengumuman minimal dua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi kriteria tertentu untuk mendaftar. Ketentuan pengumuman mengacu pada Bab XI angka 1. Pengumuman dimaksudkan untuk menjaring peserta lain yang memenuhi persyaratan. Apabila setelah diumumkan terdapat Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan memenuhi persyaratan namun tidak tercantum dalam pengumuman, wajib diikutsertakan dalam proses Tender tahap berikutnya.

2.2.2. Kepada Penyedia Barang/Jasa yang diundang dalam pengumuman tersebut harus juga disampaikan undangan tertulis untuk mendaftar.

2.2.3. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa untuk pekerjaan/jasa tertentu hanya ada satu dalam Buku APDN atau DPM, maka dapat mengundang hanya satu Calon Peserta Tender.

2.2.4. Metode pelelangan terbatas dapat dilaksanakan apabila dilengkapi dengan justifikasi tertulis yang disetujui oleh Pejabat Berwenang dan memenuhi kondisi berikut:

2/24/2015 -paa- Bab VI

Page 104: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.4.1. Pengadaan barang kategori wajib dan non-wajib;

2.2.4.2. Diketahui secara luas antara lain dengan mengacu pada peraturan pemerintah dan/atau hasil pengadaan sejenis sebelumnya dan/atau data pendukung lainnya yang dapat dipertangungjawabkanbahwa jumlah Penyedia Jasa yang mampu melaksanakan pekerjaantersebut pada saat proses pengadaan dilakukanterbatas;

2.2.4.3. Pembuatan, penyewaan dan/atau perawatan untuk Floating, Storage and Offloading (FSO); Floating Production, Storage and Offloading (FPSO); Floating Production Unit (FPU); dan fasilitas lepas pantai (offshore dan swamp) yang sejenis fungsinya;

2.2.4.4. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi lepas pantai (offshore dan swamp); atau

2.2.4.5. Menara pengeborandarat (onshore) beserta Pendukung Pengeboran.

2.2.5. Tata cara pelelangan terbatas sama seperti proses pelelangan umum, kecuali:

2/24/2015 -paa- 104

Page 105: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.5.1. Dalam pengumuman dicantumkan kriteria peserta dan minimal dua nama Calon Peserta Tender yang akan diundang. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa untuk barang kategori wajib, non-wajib atau jasa tertentu hanya ada satu dalam buku APDN atau DPM, maka dapat mengundang hanya satuCalon Peserta Tender.

2.2.5.2. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar sesuai persyaratan atau mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau lulus penilaian kualifikasi atau mengambil Dokumen Tender atau menghadiri rapat penjelasan atau penyampaian penawaran atau penawaran yang memenuhi persyaratan teknis kurang dari tiga, tahapan proses Tender dilanjutkan kepada peserta tersebut. Ketentuan ini juga berlaku untuk Tender dengan sistem penyampaian dokumen penawaran dua tahap; dan

2.2.5.3. Apabila penawaran yang masuk tidak memenuhi syarat aspek administrasi harga, Peserta Tender diberikan kesempatan lima hari kerja untuk memperbaiki dan/atau melengkapi persyaratan administrasi. Panitia Tender melakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran yang sudah diperbaiki. Perbaikan terhadap administrasi harga bukan termasuk Post Bidding.

2/24/2015 -paa- 105

Page 106: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.6. Apabila pelelangan terbatas gagal karena tidak ada yang mengambil Dokumen Tender dan/atau tidak ada yang menghadiri rapat penjelasan dan/atau tidak ada yang menyampaikan penawaran dan/atau penawaran yang masuk tidak memenuhi persyaratan teknis, maka proses dilanjutkan dengan:

2.2.6.1. Pemilihan langsung kepada Peserta Tender yang lulus penilaian kualifikasi apabila yang lulus penilaian kualifikasi ada sekurang-kurangnya dua;atau

2.2.6.2. Penunjukan langsung kepada Peserta Tender yang lulus penilaian kualifikasi apabila yang lulus penilaian kualifikasi hanya ada satu.

2.2.7. Apabila pelelangan terbatas gagal karena tidak ada yang mendaftar sesuai persyaratan dan/atau tidak ada mengambil dokumen penilaian kualifikasi dan/atau tidak ada menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi dan/atau tidak ada lulus penilaian kualifikasi dan/atau tidak ada penawaran yang masuk dan/atau tidak ada yang lulus evaluasi teknis, dilakukan pelelangan terbatas baru.

2/24/2015 -paa- 106

Page 107: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.2.8. Apabila tidak ada kesepakatan harga setelah dilakukan negosiasi, proses dilanjutkan dengan meminta Peserta Tender yang lulus evaluasi teknis untuk menyampaikan penawaran harga baru yang lebih rendah dari penawaran hasil negosiasi dalam sampul tertutup dan tidak ada penurunan pada nilai TKDN. KKKS dapat menggunakan HPS/OE yang baru.

2.2.9. Untuk barang kategori wajib dan non-wajib, dalam hal pelelangan terbatas gagal sebagaimana pada angka 2.2.6. dan 2.2.7. tindak lanjut proses Tender-nya mengikuti ketentuan pada angka 5.1.1. dan5.1.2.

Pelelangan Sederhana 2.3.1. Pelelangan sederhana merupakan Pengadaan Barang/Jasa yang

dilakukan secara sederhana untuk nilai Paket Tender sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) atau sampai dengan US$500,000,00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat);

2.3.2. Untuk Paket Tender dengan nilai lebih besar dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau lebih besar dari US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) dapat dilakukan dengan pelelangan sederhana apabila dilengkapi justifikasi tertulis yang disetujui oleh Pejabat Berwenanguntuk Pengadaan Barang/Jasa yang memenuhi salah satu dari keadaan berikut

2/24/2015 -paa- 107

Page 108: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.3.2.1. Barang-barang habis pakai yang memiliki resiko rendah terhadap operasi yang ditetapkan oleh KKKS untuk pengadaan barang habis pakai (consumable); ata

2.3.2.2 . Pekerjaan jasa perawatan (maintenance) yang cara pelaksanannya telah memiliki standardisasi dan/atau prosedur operasi standar yang dibuat oleh Pabrikan dan/atau KKKS bersangkutan.

2.3.3. Tata cara pelelangan sederhana sama seperti proses pelelangan umum dan harus dicantumkan pada Dokumen Tender, kecuali:

2.3.3 .1 . Pada pengumuman harus mencantumkan metode Tender yang dilakukan adalah pelelangan sederhana, dan materi pengumumannnya mencakup penilaian kualifikasi Calon Peserta Tender;

2.3.3 .2 . Tidak dilakukan proses berikut ini:

2.3.3 .2 .1. Penilaian Kualifikasi;

2.3.3 .2 .2. Pemberian Penjelasan;

2.3.3 .2 .2. Masa Protes; dan

2.3.3 .2 .3. Negosiasi penawaran harga secara bersamaan;

2/24/2015 -paa- 108

Page 109: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.3.3.3. Metode penyampaian dokumen penawaran menggunakan sistem satu sampul atau dua sampul;

2.3.3.4. Kriteria evaluasi teknis menggunakan sistem gugur;

2.3.3.5. Masa sanggah hanya satu kali yaitu pada tahapan setelah pengumuman pemenang Tender; dan

2.3.3.3 . Apabila dalam pelaksanaanya ternyata dilakukan proses sebagaimana tercantum pada angka 2.3.3.2. maka pelelangan tersebut bukan termasuk kategori pelelangan sederhana, dan proses tersebut dinyatakan batal serta dibuat Tender baru.

Pemilihan Langsung 2.4.1. Pemilihan langsung adalah pelaksanaan Tender barang/jasa sampai

dengan nilai Rp5.000.000.000,00 (lima miliarrupiah) atau sampai dengan nilai US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) dengan mengirimkan undangan tertulis sekurang-kurangnya kepada tiga Peserta Tender

2.4.2. Pemilihan Langsung dengan nilai lebih besar dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau lebih besar dari US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) dapat dilakukan apabila dilengkapi justifikasi tertulis yang disetujui oleh Pejabat Berwenang untuk Pengadaan Barang/Jasa yang memenuhi salah satu dari keadaan berikut:

2/24/2015 -paa- 109

Page 110: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.2.1. Merupakan kelanjutan pelelangan terbatas gagal sesuai ketentuan pada angka 2.2.6.1.;

2.4.2.2. Untuk penyewaan rumah, kantor, gudang, lapangan penumpukan (termasuk shore base) atau pelabuhan;

2.4.2.3. Untuk pemenuhan kebutuhan perabotan (furniture) atau portable camp Produk Dalam Negeri untuk perumahan atau perkantoran;

2.4.2.4. Untuk penggantian barang/peralatan yang telah terpasang dengan barang/peralatan lain yang minimal memiliki spesifikasi yang sama, berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan hanya dapat digantikan oleh barang/peralatan tertentu; dan

2.4.2.5. Untuk pengadaan jenis kategori barang wajib, yang diproduksi oleh sekurang-kurangnya dua perusahaan yang berstatus BUMN dan/atau BUMD;

2/24/2015 -paa- 110

Page 111: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.3. Pemilihan Langsung dengan nilai lebih besar dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau lebih besar dari US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) dapat dilakukan apabila dilengkapi justifikasi tertulis yang disetujui oleh pimpinan tertinggi KKKS, dalam hal:

2.4.3.1. Merupakan pekerjaan yang harus segera dipatuhi dan dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan pemerintah dan/atau peraturan perundang-undangan;

2.4.3.2. Merupakan pekerjaan akibat kejadian tidak terduga yang apabila tidak segera dilaksanakan akan mengakibatkan kehilangan kesempatan mempertahankan tingkat produksi Minyak dan/atau Gas Bumi atau akan menunda pelaksanaan kegiatan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi;

2.4.3.3. Diperlukan kesinambungan (bridging) pekerjaan yang sedang berlangsung, dengan ketentuan:

2.4.3.3.1. Jangka waktu kontrak untuk kesinambungan (bridging) bersifat sementara (interim) sampai dengan satu hari sebelum tanggal dimulainya pekerjaan sesuai kontrak baru dan paling lama satu tahun;

2/24/2015 -paa- 111

Page 112: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.3.3.2. Pada saat yang bersamaan, KKKS harus sudah memulai Tender untuk kontrak baru jangka panjang;

2.4.3.3.3. Kontrak hasil pemilihan langsung dalam rangka kesinambungan (bridging) pekerjaan yang sedang berlangsung ini tidak boleh dilanjutkan dengan penunjukan langsung/PLK kesinambungan (bridging);

2.4.3.4. Untuk pengadaan jasa menara pengeboran laut lepas pantai (offshore dan swamp) beserta Pendukung Pengeboran lepas pantai(offshore dan swamp); atau

2.4.3.5. Untuk pengadaan jasa survei seismik lepas pantai (offshore dan swamp).

2.4.4. Pemilihan langsung yang dilakukan sebagai kelanjutan pelelangan ulang gagal untuk Tender barang/jasa sebagaimana diatur pada angka 5.1.2.2.7., 5.1.3.1.4., dan 5.2.8.

2.4.5. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan dengan hanya mengundangdua Peserta Tender, dilengkapi dengan justifikasi tertulis yang disetujui oleh pejabat yang berwenang serta memenuhi kondisi sebagai berikut:

2/24/2015 -paa- 112

Page 113: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.6.5. Apabila yang menyampaikan penawaran kurang dari tiga dilanjutkan dengan evaluasi kepada penawaran yang masuk;

2.4.6.6. Dilakukan negosiasi harga namun tidak boleh mengubah lingkup pekerjaan. Pelaksanaan negosiasi mengikuti tatacara negosiasi pada proses pelelangan umum. Dalam hal harga penawaran peringkat pertama berdasarkan HEP sudah lebih rendah dari pada HPS/OE maka negosiasi harga hanya dilakukan kepada peserta peringkat pertama tersebut;

2.4.6.7. Apabila tidak ada kesepakatan harga setelah dilakukan negosiasi, proses dilanjutkan dengan meminta semua Peserta Tender yang lulus evaluasi teknis untuk menyampaikan penawaran harga baru yang lebih rendah dari penawaran hasil negosiasi dalam sampul tertutup dan tidak ada penurunan pada nilai TKDN. KKKS dapat menggunakan HPS/OE yang baru;

2/24/2015 -paa- 113

Page 114: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.4.6.8. Untuk Paket Tender dengan nilai sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau nilai sampai dengan US$500,000.00 (limaratus ribu dolar Amerika Serikat), pembukaan penawaran dilakukan Panitia Tender tanpa harus dihadiri oleh Wakil Peserta Tender;

2.4.6.9. Hasil evaluasi penawaran dan penetapan pemenang diberitahukan secara tertulis kepada Peserta Tenderdilengkapi dengan penjelasan singkat atas hasil evaluasi penawaran setiap Peserta Tender; dan

2.4.6.10. Tata waktu disesuaikan dengan kebutuhan.

Penunjukan Langsung 2.5.1. Penunjukan langsung adalah pelaksanaan Tender

barang/jasa sampai dengan nilai Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau sampai dengan nilai US$20,000.00 (dua puluh ribu dolar Amerika Serikat) dengan cara menunjuk langsung kepada satu Penyedia Barang/Jasa.

2/24/2015 -paa- 114

Page 115: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.2.2. Merupakan kelanjutan dari proses pelelangan terbatas sebagaimana diatur pada angka 2.2.6.2

2.5.2.3. Pengadaan jenis kategori barangwajib, yang diproduksi oleh hanya satu perusahaan yang berstatus BUMN atau BUMD.

2.5.2.4. Penunjukan langsung oleh KKKS Afiliasi BUMN kepada Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas yang memenuhi persyaratan:

2.5.2.4. 1. Memiliki dan/atau menguasai peralatan/fasilitas kerja sendiri, dimana penguasaan peralatan/fasilitas kerja dapat dilakukan melalui mekanisme pembelian atau leasing/sewa beli dan bukan melalui mekanisme sewa;

2.5.2.4. 2. Membuat komitmen tertulis kepada pimpinan tertinggi KKKS Afiliasi BUMN dengan tembusan kepada Kepala SKK Migas, untuk meningkatkan kapabilitasnya, antara lain dengan menambah investasi dalam kepemilikan peralatan/fasilitas kerja dan/atau penguasaan teknologi yang lebih tinggi

2/24/2015 -paa- 115

Page 116: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

dalam batas waktu paling lama lima tahun sesuai kesepakatan antara Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migasdengan KKKS Afiliasi BUMN;

2.5.2.4.3. ketentuan K3LL dan kemampuan keuangan yang disyaratkan oleh KKKS Afiliasi BUMN; dan

2.5.2.4.4. Dalam hal dilakukan pengadaan bersama, maka seluruh anggota KKKS yang ikut serta harus berstatus KKKS Afiliasi BUMN.

Dalam pelaksanaan ketentuan khusus ini, KKKS Afiliasi BUMN wajib untuk menyampaikan laporan tertulis sebagaimana diatur dalam Bab XV angka 2.3 serta memastikan bahwa Penyedia Barang/Jasa Afiliasi BUMN Kegiatan Usaha Hulu Migas memenuhi ketentuan jumlah, kualitas, waktu penyerahan, dan harga yang kompetitif yang disyaratkan dalam Pengadaan Barang/Jasa serta memenuhi ketentuan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tambahan di atas.

2/24/2015 -paa- 116

Page 117: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.3 Penunjukan langsung dengan nilai lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau nilai lebih besar dari US$20,000.00 (dua puluh ribu dolar Amerika Serikat), dapat dilakukan apabila dilengkapi dengan justifikasi yang disetujui oleh pimpinan tertinggi KKKS, yaitu:

2.5.3 .1 Pekerjaan yang diperlukan untuk meningkatkan volume produksi Minyak dan/atau Gas Bumi berdasarkan permintaan Pemerintah Republik Indonesia melalui fungsi terkait di SKK Migas sesuai dengan batas kewenangannya dan harus dipenuhi dalam waktu selama-lamanya satu tahun sejak pekerjaan dimulai;

2.5.3 .2 Pekerjaan yang apabila tidak segera dilaksanakan akan mengakibatkan kehilangan kesempatan mempertahankan tingkat produksi Minyak dan/atau Gas Bumi atau akan menunda pelaksanaan kegiatan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi dengan ketentuan hal ini bukan sebagai akibat perencanaan yang tidak baik;

2/24/2015 -paa- 117

Page 118: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.3 .3. Pengadaan jasa EOR mulai dari tahapan pengujian laboratorium (laboratory-test), pengujian lapangan (field test) sampai dengan pelaksanaan proyek percontohan (pilot project);

2.5.3 .4. Pengadaan Barang/Jasa untuk menanggulangi Keadaan Mendesak yang dibuktikan dengan persetujuan fungsi teknis terkait di SKK Migas;

2.5.3 .5. Diperlukan kesinambungan (bridging) pekerjaan yang sedang berlangsung, sementara proses Tender Kontrak pengganti yang telah dimulai enam bulan sebelumnya sedang dilaksanakan dan belum selesai:

2.5.3 .5.1. Jangka waktu Kontrak untuk kesinambungan (bridging) sampai dengan satu hari sebelum tanggal dimulainya pekerjaan sesuai Kontrak baru dan paling lama satu tahun; dan

2/24/2015 -paa- 118

Page 119: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.3 .5.2. Kontrak yang diproses dengan penunjukan langsung berdasarkan kesinambungan (bridging) ini tidak boleh dilakukan sebagai kelanjutan atau dilanjutkan dengan PLK kesinambungan (bridging);

2.5.3.6. Pengadaan menara pengeboranlepas pantai(offshore dan swamp),Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp),dan jasa survei seismik lepas pantai(offshore dan swamp), pada kondisi hanya terdapat satu yang tersedia di wilayah negara Republik Indonesia sesuai spesifikasi teknis dan waktu kebutuhan;

2.5.3.7. Pengadaan Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp) yang peralatan utama untuk mengerjakan jasa tersebut telah terpasang di menara pengeboran lepas pantai(offshore dan swamp); dan

2/24/2015 -paa- 119

Page 120: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.3.8. Untuk penyewaan ulang rumah, apartemen, kantor, gudang, lapangan penumpukan (termasuk shore base) atau pelabuhan, fasilitas dan peralatan produksi, FSO, FPSO, FPU, dan fasilitas yang sejenis fungsinya. Termasuk dalam penyewaan ulang ini dimungkinkan penambahan volume penyewaan dengan mengacu pada anggaran yang telah disetujui. Penyewaan ulang ini harus mendapatkan persetujuan fungsi teknis terkait di SKK Migas

2.5.4. Pekerjaan tertentu dengan dilengkapi justifikasi tertulis yang disetujui oleh Pejabat Berwenang dan memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat sebagai berikut:

2.5.4 .1. Pengadaan Barang/Jasa Spesifik yang hanya dapat dipenuhi oleh satu Pabrikan atau Penyedia Barang/Jasa tertentu, antara lain Pengadaan Barang/Jasa yang terkait dengan kepemilikan lisensi/hak kepemilikan/proprietary right, termasuk jasa pemasangan/pemeliharaannya;

2/24/2015 -paa- 120

Page 121: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.5. Tata Cara Penunjukan Langsung

2.5.5.1. Pelaksanaan penunjukan langsung dilakukan oleh

Panitia Tender dengan mengundang melalui surat kepada satu Penyedia Barang/Jasa yang sesuai dengan kualifikasi dan tercantum dalam buku APDN atau DPM.

2.5.5.2. Batasan minimal TKDN ditetapkan mengacu pada target TKDN yang diatur dalam peta jalur (road map) yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi.

2.5.5.3. Pemberian penjelasan dilakukan hanya apabila dianggap perlu.

2.5.5.4. Jaminan penawaran tidak diperlukan.

2.5.5 .5. Pembukaan penawaran tidak harus dihadiri oleh Peserta Tender. Dalam hal ini berita acara pembukaan penawaran hanya ditandatangani oleh anggota Panitia Tender.

2.5.5 .6. Panitia Tender dapat meminta tambahan dokumen pendukung penawaran. Tindakan ini tidak dikategorikan sebagai Post Bidding.

2/24/2015 -paa- 121

Page 122: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5. Ketentuan Pelaksanaan Dalam Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa menggunakan metode Tender sesuai pada angka 2 harus mengikuti ketentuan berdasarkan jenis pengadaan barang atau jasa pada angka 5.1.dan5.2.

Dalam hal diperlukan Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan menggunakan metode pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, pemilihan langsung, atau penunjukan langsung dengan kondisi khusus sesuai pada ketentuan pada angka 2.2.4., 2.3.1., 2.4.3., atau 2.5.2., maka tata cara pelaksaan berdasarkan jenis barang/jasa dapat disesuaikan.

Pengadaan Barang Pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa untuk pengadaan barang dipisahkan berdasarkan kategori barang sesuai ketentuan pada Bab III angka 2.3.dan Bab IV angka 2.1.4.

5.1.1. Kategori Wajib

Pengadaan barang kategori wajib dilakukan apabila dalam buku APDN kategori Diwajibkan terdapat barang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan KKKS. Pelaksanaan Tender untuk barang kategori wajib ini dilakukan dengan metode pelelangan terbatas mengikuti ketentuan sebagai berikut:

2/24/2015 -paa- 122

Page 123: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.2.1. Diikuti oleh Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat dan ketentuan dalam Bab III angka 3.

5.2.2. Untuk Tender Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya untuk nilai lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau lebih dari US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat) mengikuti ketentuan sebagai berikut:

5.2.2. 1. Batasan minimal TKDN yang harus dipenuhi oleh Penyedia Barang/Jasa adalah 35% (tiga puluh lima persen).

5.2.2. 2. Besaran persentase batasan minimal TKDN yang dimaksud dalam angka 5.2.2.1. dapat ditetapkan lebih tinggi atau lebih rendah dari 35% (tiga puluh lima persen) namun serendah-rendahnya 5% (lima persen) dan tetap mempertimbangkan prinsip dasar rantai suplai, dengan ketentuan sebagai berikut:

2/24/2015 -paa- 123

Pengadaan Jasa

Page 124: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.10. Undangan pengambilan Dokumen Tender disampaikan secara tertulis dan/atau surat elektronik dan/atau media elektronik isi undangan harus memuat syarat, tempat, waktu, pengambilan dokumen Tender;

3.11. Untuk KKKS tahap Eksploitasi, penilaian kualifikasi sebelum pengajuan rencana Tender dapat dilakukan dengan ketentuan:

3.11.1. Untuk rencana Tender Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi dan bernilai lebih dari Rp1.000.000.000.000,00 (satu trilliun rupiah) atau lebih dari US$100,000,000.00 (seratus juta dolar Amerika Serikat);

3.11.2. Dalam rangka memenuhi target waktu penyelesaian proyek;

3.11.3. Penilaian kualifikasi dengan cara ini sebelum dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari SKK Migas dengan menyampaikan dokumen sebagai berikut:

3.11.3.1. Surat pengantar;

3.11.3.2. Ringkasan umum Tender sebagai berikut:

3.11.3.3. Penjelasan umum;

3.11.3.4. Lingkup Kerja dan/atau spesifikasi;

2/24/2015 -paa- 124

Page 125: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.11.3.5. Strategi pengadaan dengan merujuk pada ketentuan di dalam Bab IV;

3.11.3.6. Acuan Procurement List mengenai nomor registrasi Procurement List, nomor urut untuk pengadaan dimaksud, serta perkiraan nilai paket pengadaan;

3.11.3.7. Ketentuan terkait penilaian kualifikasi dalam rangka memprioritaskan penggunaan barang/jasa Produksi Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Bab III pada pedoman ini;

3.11.3.8. Strategi, jenis dan masa berlaku Kontrak;

3.11.3.9. Rencana tata waktu proses Tender mulai dari tahap pengumuman sampai dengan penunjukan pemenang.

3.11.3.10. Rincian syarat kualifikasi dan tata cara penilaian kualifikasi; dan

3.11.3.11. Surat pernyataan dari Pejabat Berwenang yang berisi bahwa dalam pelaksanaan penilaian kualifikasi akan mematuhi ketentuan dalam pedoman ini serta peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain ketentuan perundangan mengenai persaingan usaha.

2/24/2015 -paa- 125

Page 126: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.11.4. Pengumuman Tender dilakukan setelah rencana penilaian kualifikasi mendapatkan persetujuan dari SKK Migas;

3.11.5. Usulan rencana pengadaan kepada SKK Migas harus dilakukan paling lambat sembilan bulan setelah disetujuinya penilaian kualifikasi; dan

3.11.6. Apabila pelaksanaan penilaian kualifikasi sampai diumumkan hasilnya dan/atau penyampaian usulan rencana pengadaan kepada SKK Migas belum dapat dilakukan dalam kurun waktu sembilan bulan sebagaimana diatur pada angka 3.4.14., maka proses pelelangan dimaksud dapat dilanjutkan dengan mengumumkan kembali dan proses pelelangan ini bukan merupakan pelelangan ulang. Proses selanjutnya mengikuti tahapan sebagaimana diatur pada Bab XI.

4.Pengambilan Dokumen Tender

4.1. Peserta Tender yang dinyatakan lulus penilaian kualifikasi mengambil Dokumen Tender sesuai waktu yang ditetapkan sebagaimana ditentukan dalam undangan, pengambilan Dokumen Tender setelah waktu yang ditetapkan dan/atau tidak memenuhi persyaratan, tidak dilayani.

4.2. Pada saat pengambilan Dokumen Tender dalam pelaksanaan pelelangan dan pemilihan langsung, Peserta Tender dipungut biaya penggantian Dokumen Tender.

2/24/2015 -paa- 126

Page 127: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

4.5. Biaya penggantian Dokumen Tender dapat diambil kembali apabila KKKS membatalkan pelelangan sebelum penunjukan pemenang. Pengambilan kembali biaya penggantian Dokumen Tender dilakukan dengan cara mengembalikan Dokumen Tender dan menunjukkan bukti pembayaran asli.

5.Pemberian Penjelasan

5.1. Untuk pengadaan jasa dengan nilai di atas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau dengan nilai di atas US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) wajib dilakukan, sedangkan untuk pengadaan jasa dengan nilai sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau dengan nilai sampai dengan US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) pemberian penjelasan dilakukan apabila dianggap perlu oleh KKKS.

5.2. Untuk pengadaan barang, pemberian penjelasan dilakukan apabila dianggap perlu oleh KKKS.

5.3. Pemberian penjelasan dilaksanakan melalui rapat pemberian penjelasan, dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua orang anggota Panitia Tender.

5.4. Dilakukan di tempat dan pada waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen Tender dan/atau perubahannya (jika ada).

2/24/2015 -paa- 127

Page 128: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.5. Peserta Tender yang dinyatakan lulus penilaian kualifikasi dan yang mengambil Dokumen Tender saja yang dapat mengikuti rapat

pemberian penjelasan.

5.6. Dalam hal pemberian penjelasan dilakukan, maka Peserta Tender

yang tidak hadir dalam rapat pemberian penjelasan dinyatakan tidak dapat mengikuti tahap proses Tender selanjutnya.

5.7. Peserta Tender dapat menanyakan hal-hal yang diperlukan

sehubungan dengan Dokumen Tender dan pelaksanaan Tender secara tertulis paling lambat tiga hari kerja sebelum tanggal

penutupan penyampaian dokumen penawaran atau sesuai batas waktu yang ditentukan oleh Panitia Tender.

5.8. Panitia Tender harus memberikan jawaban atas pertanyaan dari Peserta Tender selambat-lambatnya tiga hari kerja terhitung satu hari kerja setelah penerimaan pertanyaan.

5.9. Panitia Tender dapat memberikan kesempatan kepada Peserta Tender untuk meninjau lapangan tempat pelaksanaan pekerjaan.

5.10. Hasil pemberian penjelasan terhadap Dokumen Tender dan keterangan lainnya, termasuk perubahannya, dimasukkan dalam risalah rapat pemberian penjelasan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Tender.

2/24/2015 -paa- 128

Page 129: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

7.2. Dokumen penawaran harus ditujukan kepada alamat yang ditentukan dan dengan cara yang diatur dalam Dokumen Tender, antara lain dapat disampaikan secara langsung, melalui pos dan/atau jasa kurir. Apabila disampaikan selain dari ketentuan pada Dokumen Tender, dokumen penawarannya tidak dapat diterima. Apabila penyampaian dokumen penawaran melalui pekerja KKKSakan dinyatakan penawarannya tidak diterima.

8. Pembukaan Dokumen Penawaran 8.1. Pembukaan dokumen penawaran dilaksanakan pada waktu yang telah

ditentukan dalam Dokumen Tender dalam suatu rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua orang anggota Panitia Tender, kecuali untuk pelaksanaan Tender yang dilakukan oleh Pengelola Pengadaan sebagaimana diatur pada Bab VI angka 3.5.5.

8.2. Setelah waktu penyampaian dokumen penawaran ditutup, tidak dapat lagi diterima susulan, perubahan atau tambahan dokumen penawaran. Apabila Peserta Tender melakukan perubahan, penambahan atau pengurangan isi atau materi penawaran, maka Peserta Tender dianggap mengundurkan diri dan jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan, kecuali:

8.2.1. Pemenuhan kekurangan nilai meterai, penambahan meterai, penambahan tanggal meterai, dan/atau tanggal surat penawaran sesuai ketentuan dalam Dokumen Tender. Penambahan dilakukan pada saat rapat pembukaaan

penawaran oleh Wakil Peserta Tender bersangkutan yang hadir

dalam pembukaan penawaran;

2/24/2015 -paa- 129

Page 130: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

8.2.2. Penyampaian jaminan penawaran asli. Jaminan penawaran

asli harus disampaikan pada saat sebelum waktu pembukaan dokumen penawaran harga; dan

8.2.3. Pemasukan, perubahan atau tambahan dokumen sebagai tindak lanjut dari negosiasi teknis untuk tahap I (pertama) pada sistem dua tahap.

Susulan, perubahan atau tambahan dokumen penawaran sebagaimana pada angka 8.2.1.s.d. 8.2.3. tidak dikategorikan sebagai Post Bidding.

8.3. Panitia Tender melaksanakan pembukaan dokumen penawaran di hadapan Wakil Peserta Tender.

8.4. Dalam hal tidak terdapat Wakil Peserta Tender yang hadir:

8.4.1. Pembukaan dokumen penawaran ditunda satu jam; dan

8.4.2. Apabila sampai waktu yang ditentukan sebagaimana pada butir 8.4.1. masih juga Peserta Tender tidak ada yang hadir, maka pembukaan dokumen penawaran tetap dilaksanakan. Berita acara pembukaan dokumen penawaran cukup ditandatangani oleh Panita Tender yang melaksanakan pembukaan dokumen penawaran.

2/24/2015 -paa- 130

Page 131: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

8.5. Pembukaan dokumen penawaran untuk pelelangan awal dapat dilakukan apabila terdapat sekurang-kurangnya tiga Peserta Tender yang menyampaikan penawaran, tidak termasuk Peserta Tender yang mengundurkan diri, dan dihadiri sekurang-kurangnya satu Peserta Tender.

8.6. Panitia Tender memeriksa keberadaan dan kelengkapan, dokumen- dokumen yang ada dalam dokumen penawaran sebagaimana disyaratkan dalam Dokumen Tender. Hasilnya dicatat dalam berita acara pembukaan dokumen penawaran. Keputusan bahwa dokumen penawaran memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat, ditetapkan pada tahap evaluasi penawaran.

8.7. Panita Tender membacakan/menunjukkan berita acara hasil pembukaan dokumen penawaran kepada seluruh Wakil Peserta Tender yang hadir. Berita acara hasil pembukaan dokumen penawaran ditandatangani oleh anggota Panitia Tender yang hadir dan satu orang wakil dari masing-masing Peserta Tender yang hadir.

8.8. Salinan berita acara yang telah ditandatangani tanpa dilampiri dokumen penawaran, diberikan kepada seluruh Peserta Tender yang hadir. Peserta Tender yang tidak hadir dapat meminta salinan berita acara pembukaan dokumen penawaran kepada Panitia Tender.

2/24/2015 -paa- 131

Page 132: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.5.2. Evaluasi penawaran alternatif:

9.5.2.1. Penawaran alternatif hanya dievaluasi apabila diperbolehkan dalam Dokumen Tender;

9.5.2.2. Semua penawaran yang disampaikan dievaluasi dengan tata cara evaluasi dan kriteria yang sama; dan

9.5.2.3. Pada Tender dengan penyampaian dokumen penawaran menggunakan sistem dua sampul dan dua tahap, status lulus atau tidak lulus semua penawaran dinyatakan pada pengumuman hasil evaluasi teknis disertai dengan alasan ketidaklulusannya sebagaimana dimaksud dalam angka 13.3.

9.5.3. Evaluasi penawaran dengan pengecualian dan/atau penawaran bersyarat

9.5.3.1. Penawaran dengan pengecualian dan/atau penawaran bersyarat hanya dievaluasi apabila diperbolehkan dalam Dokumen Tender.

9.5.3.2. Dalam hal pengecualian dan/atau penawaran bersyarat diperbolehkan dalam Dokumen Tender:

2/24/2015 -paa- 132

Page 133: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Dalam hal pada Dokumen Tender tidak diperbolehkan menyampaikan penawaran alternatif atau Dokumen Tender tidak mengatur ketentuan penawaran alternatif, namun Peserta Tender mengajukan penawaran alternatif;

Dalam hal pada Dokumen Tender tidak diperbolehkan menyampaikan pengecualian dan/atau penawaran bersyarat atau Dokumen Tender tidak mengatur ketentuan penawaran pengecualian dan/atau penawaran bersyarat, namun Peserta Tender

mengajukan pengecualian dan/atau penawaran bersyarat;

Dalam hal Peserta Tender melakukan Post Bidding, termasuk Post Bidding yang dilakukan atas permintaan dari Panitia Tender;

Peserta Tender tidak dapat/bersedia memperpanjang masa berlaku penawaran; atau

Tidak memenuhi persyaratan teknis dan/atau ketentuan lain seperti yang disyaratkan dalam Dokumen Tender.

2/24/2015 -paa- 133

Penawaran Tidak Lulus/Diskualifikasi teknis apabila tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Page 134: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.5. Evaluasi komersial

9.5.1. Evaluasi komersial dimulai dengan penelitian kelengkapan dan keabsahan surat penawaran harga, rincian penawaran harga, dan dokumen pendukungnya atas dokumen penawaran harga dari Peserta Tender yang dinyatakan lulus oleh Panitia Tender.

9.5.2. Penawaran harga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penawaran teknis serta isi konsep Kontrak yang telah disetujui, termasuk perubahan-perubahannya pada saat Klarifikasi, verifikasi teknis, dan/atau negosiasi teknis.

9.5.3. Evaluasi Pernyataan TKDN

9.6.3.1. Dalam pengadaan barang non-wajib

9.6.3.1.1. Peserta Tender dapat menyampaikan keberatan hanya atas besaran TKDN penawaran Peserta Tender lainnya yang tidak dapat dibuktikan dengan sertifikat TKDN. Keberatan Peserta Tender atas TKDN penawaran peserta lain hanya dapat disampaikan kepada Panitia Tender sebagai sanggahan terhadap:

2/24/2015 -paa- 134

Page 135: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.3.1.1.1. Hasil evaluasi komersial, pada Tender dengan sistem penyampaian penawaran dua sampul atau dua tahap; dan

9.6.3.1.1.2. Pengumuman pemenang Tender pada sistem penyampaian penawaran satu sampul.

9.6.3.1.2. Dalam hal diperlukan, untuk kepentingan evaluasi atau sebagai tindak lanjut adanya sanggahan, Panitia Tender memintakan verifikasi atas pernyataan TKDN barang kepada instansi pemerintah yang membidangi perindustrian. Tata cara pengajuan verifikasi dapat langsung kepada instansi pemerintah yang membidangi perindustrian atau menggunakan jasa lembaga survei independen yang hasilnya wajib ditandasahkan oleh instansi pemerintah yang membidangi perindustrian.

9.6.3.1.3. Setiap Peserta Tender yang disanggah komitmen TKDN penawarannya, harus bersedia dilakukan verifikasi

2/24/2015 -paa- 135

Page 136: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.3.14. Pelaksanaan dan penggunaan hasil verifikasi merupakan bagian dari evaluasi penawaran dan bukan dikategorikan sebagai Post Bidding.

9.6.3.15. Panitia Tender dapat melanjutkan proses Tender apabila telah diperoleh hasil final verifikasi TKDN penawaran tersanggah.

9.6.3.16. Biaya verifikasi TKDN:

9.6.3.16.1. Dibebankan kepada penyanggah; atau

9.6.3.16.2. Dibebankan kepada biaya operasional KKKS, apabila dilakukan untuk kepentingan kewajaran evaluasi penawaran oleh Panitia Tender

9.6.3.17. Ketentuan evaluasi penawaran sebagai akibat hasil verifikasi TKDN

9.6.3.17.1. Hasil verifikasi TKDN lebih kecil dari persyaratan minimum TKDN, maka penawaran dinyatakan tidak lulus.

9.6.3.17.2. Dalam hal hasil verifikasi TKDN mencapai minimal atau sama dengan 25% (dua puluh lima persen) digunakan sebagai dasar pemberian preferensi TKDN.

2/24/2015 -paa- 136

Page 137: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.3.17.3. Hasil verifikasi TKDN dicantumkan pada Kontrak apabila yang bersangkutan ditunjuk sebagai pemenang Tender.

9.6.3.2 Pada Tender Pekerjaan Konstruksi, Jasa Lainnya dan Jasa Konsultansi, pernyataan TKDN bersifat komitmen yang harus dipenuhi pada tahap pelaksanaan pekerjaan, bukan merupakan materi yang dapat disanggah dan/atau untuk diverifikasi.

9.5.4. Dalam surat penawaran harga harus dicantumkan nilai penawaran dengan jelas dalam angka dan huruf:

9.6.4.1. Jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf;

9.6.4.2. Apabila terdapat perbedaan antara pernyataan dalam angka dengan pernyataan dalam huruf, maka nilai penawaran yang digunakan adalah nilai perincian yang sesuai dengan yang dinyatakan pada formulir rincian uraian penawaran harga;

2/24/2015 -paa- 137

Page 138: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.4.3. Apabila nilai penawaran yang dinyatakan pada surat penawaran harga baik dalam angka dan huruf nilainya sama, namun berbeda dengan rincian penawaran harga, maka yang digunakan adalah rincian penawaran harga, kecuali untuk Tender dengan Kontrak lumpsum yang menggunakan sistem penyampaian dokumen penawaran dua tahap,yang digunakan adalah harga dalam surat penawaran harga;dan

9.6.4.4. Ketentuan pada angka 9.6.4.1. s.d. 9.6.4.3. berlaku juga bilamana menggunakan mata uang yang berbeda.

9.5.5 Evaluasi untuk Tender berbasis harga satuan dilakukan terhadap nilai total penawaran dan/atau harga satuan per jenis barang/jasa (itemized), dan hal tersebut harus ditetapkan dalam Dokumen Tender.

9.5.6. Evaluasi penawaran alternatif

9.6.6.1. Penawaran alternatif yang disampaikan dievaluasi dengan tata cara dan kriteria yang sama dengan penawaran utama.

9.6.6.2. Nilai jaminan penawaran harus memenuhi ketentuan perhitungan jaminan penawaran sebagaimana diatur pada Bab IX angka 2 berdasarkan nilai penawaran tertinggi di antara penawaran yang disampaikan. Dalam hal persentase nilai jaminan penawaran terhadap nilai penawaran tidak mencukupi, maka:

2/24/2015 -paa- 138

Page 139: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.5.10.1. Apabila nilai total penawaran lebih rendah dibanding dengan 80% (delapan puluh persen) dari HPS/OE, maka:

9.6.10.1. Panitia Tender melakukan Klarifikasi dan verifikasi kepada Peserta Tender untuk memastikan kesesuaian penawaran dengan Dokumen Tender atau kesepakatan teknis dalam Tender sistem penyampaian dokumen penawaran dua tahap, dalam hal:

9.6.10.2. Kesesuaian barang/jasa yang ditawarkan dengan Lingkup Kerja atau spesifikasi dalam Dokumen Tender;

9.6.10.3. Kepatuhan pada peraturan perundang- undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada penetapan harga bahan bakar minyak bersubsidi, pengupahan tenaga kerja maupun perlindungan terhadap tenaga kerja dan lingkungan;

9.5.10.2. Bilamana Klarifikasi dan verifikasi pada angka 9.6.10.1. menunjukkan hasil yang sesuai maka Peserta Tender harus menyampaikan surat pernyataan kesanggupan melaksanakan Kontrak sesuai dengan Dokumen Tender atau kesepakatan teknis dalam Tender sistem penyampaian dokumen penawaran dua tahap. Penyampaian dokumen ini tidak dikategorikan sebagai Post Bidding;

2/24/2015 -paa- 139

Page 140: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.5.10.3. Untuk jasa penyediaan tenaga kerja dan jasa boga (catering) total penawaran harus minimal sama dengan 80% (delapan puluh persen) dari HPS/OE, dan ketentuan ini harus dinyatakan dalam Dokumen Tender; dan

9.5.10.5 Dalam pelaksanaannya, apabila nilai penawaran total lebih rendah dibanding dengan 80% (delapan puluh persen) dari HPS/OE ini harus mengikuti ketentuan pada Bab XIVangka 5.3.6.

9.5.11. Apabila Peserta Tender dengan nilai total penawaran lebih rendah dibanding dengan 80% (delapan puluh persen) dari HPS/OE tersebut ditunjuk sebagai pemenang, maka dalam pelaksanaan Kontrak apabila diperlukan PLK:

9.6.11.1. Untuk nilai Kontrak awal lebih besar dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$5.000.000,00 (lima juta dolar Amerika Serikat) harus disetujui oleh Pimpinan Tertinggi KKKS; dan

2/24/2015 -paa- 140

Page 141: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.12.3. Evaluasi harga dikaitkan dengan kebijakan mengutamakan penggunaan barang/jasa Produksi Dalam Negeri berdasarkan pernyataan TKDN, Target TKDN dan status perusahaan, dengan menggunakan rumusan HEP;

9.6.12.4. Peserta Tender harus menyatakan nilai komponen non- biaya dalam formulir SC-12A/B. Dalam hal Peserta Tender tidak menyatakan nilai komponen non-biaya dalam formulir SC-12A/B, maka tidak diberikan Preferensi TKDN maupun Preferensi Status Perusahaan. Apabila tender dimenangkan oleh Peserta Tender tersebut, maka pernyataan TKDN dalam formulir SC-12A/B dicantumkan dalam kontrak;

2/24/2015 -paa- 141

Page 142: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.12.6. Urutan dan rumusan penghitungan harga evaluasi

penawaran (HEP) dalam Tender jasa adalah sbb:

2/24/2015 -paa- 142

1. HE-TKDN barang = (100% / (100% + Pb)) x KBB 2. HE PSp = (HE-TKDN Barang+KBP) x (100% / (100% + PSpb)) 3. HEP = HE PSp Barang + KNB

1. HE-TKDN barang = (100% / (100% + Pb)) x KBB 2. HE-TKDN jasa = (100% / (100% + Pj)) x KBJ 3. HE PSp = {(HE-TKDN Barang) + (HE- TKDN Jasa)} x (100% / (100% +PSpj)) 4. HEP = HE PSp + KNB

9.6.12.5. Urutan dan rumusan penghitungan harga evaluasi penawaran (HEP) dalam pengadaan barang adalah sbb:

Page 143: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Dengan pengertian:

KBB = Komponen biaya barang

KBJ = Komponen biaya jasa

KBP = Komponen biaya pendukung

KNB = Komponen non biaya

Pb = Preferensi Harga barang, mengikuti ketentuan Bab III angka 2.7.1.Maksimal nilai Pb adalah 15%.

Pb = TKDN x 15%

Target TKDN*

Pj = Preferensi Harga jasa, mengikuti ketentuan Bab III angka 3.7.1. Maksimal nilai Pj adalah 7,5%.

Pj = TKDN x 7.5%

Target TKDN*

PSp = Preferensi status Perusahaan Dalam Negeri x Bobot normalisasi**

2/24/2015 -paa- 143

Page 144: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

* Untuk pengadaan barang (PSpb), mengikuti ketentuan dalam Bab III angka

2.7.2.

* Untuk pekerjaan jasa (PSpj), mengikuti ketentuan dalam Bab III angka 3.7.2.

*) pada Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2013 atau perubahannya.

**) Mengacu pada bobot status perusahaan sebagaimana diatur pada Bab III angka 3.7.2.3.

Contoh penghitungan harga evaluasi penawaran (HEP) dapat dilihat pada lampiran SC-13A dan SC-13B; dan

9.6.12.7. Evaluasi harga dengan membandingkan harga penawaran tanpa memperhitungkan Preferensi Harga dilakukan dalam hal Tender dengan nilai sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus ribu rupiah) atau sampai dengan US$250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu dolar Amerika Serikat). Ketentuan ini dikecualikan untuk Tender barang kategori wajib.

2/24/2015 -paa- 144

Page 145: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.5.15. Kondisi tambahan yang diajukan dalam penawaran harga tidak

mempengaruhi kesetaraan penawaran dan tidak diperhitungkan

dalam evaluasi. Apabila Peserta Tender yang mengajukan kondisi

tersebut ditetapkan sebagai pemenang Tender dan kondisi tersebut

menguntungkan bagi KKKS, maka kondisi tersebut dicantumkan

dalam Kontrak.

9.5.16. Apabila Peserta Tender membatalkan penawaran, mengundurkan diri,

dan/atau melakukan Post Bidding pada sistem dua sampul atau dua

tahap, maka jaminan penawaran Peserta Tender dicairkan, kecuali

Peserta Tender mengundurkan diri disebabkan karena tidak tercapai

kesepakatan teknis dalam sistem dua tahap yang mengizinkan

adanya pengecualian atau penawaran bersyarat.

9.5.17. Penetapan peringkat penawaran dapat dilakukan berdasarkan nilai

keseluruhan item atau berdasarkan nilai setiap item (itemize) sesuai

penyusunan paket pengadaan pada Bab IV angka 2.3. dan 2.4.,

dengan ketentuan sebagai berikut:

2/24/2015 -paa- 145

Page 146: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

9.6.17.1. Berdasarkan hasil evaluasi harga penawaran, Panitia Tender menyusun daftar peringkat tiga penawaran terbaik berdasarkan hasil evaluasi harga. Dalam hal peserta yang menyampaikan penawaran dan memenuhi persyaratan kurang dari tiga maka daftar peringkat penawaran berisikan semua penawaran yang masuk dan memenuhi persyaratan; dan

9.6.17.2. Dalam hal terdapat dua atau lebih penawaran dengan HEP yang sama, maka penawaran dengan TKDN yang lebih besar ditetapkan untuk menduduki peringkat yang lebih baik. Apabila ternyata TKDN masing-masing juga sama, maka harga penawaran yang lebih rendah ditetapkan untuk menduduki peringkat yang lebih baik.

9.5.18. Penawaran Tidak Lulus/Diskualifikasi komersial apabila tidak

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

9.5.18.1. Tidak mencantumkan angka dan/atau huruf pada surat penawaran harga;

9.5.18.2. Nilai penawaran dalam angka dan huruf pada surat penawaran harga, serta pada rincian penawaran harga berbeda ketiga-tiganya;

2/24/2015 -paa- 146

Page 147: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Negosiasi 10.5.2.5. Dalam hal terdapat penawaran harga hasil negosiasi

bersamaan yang telah lebih rendah atau sama dengan HPS/OE, maka ditetapkan harga yang terendah sebagai calon pemenang tender.

10.5.2.6. Dalam hal tidak ada penawaran harga hasil negosiasi bersamaan yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE, maka dilanjutkan dengan analisa terhadap HPS/OE:

10.5.2.6.1. Apabila HPS/OE telah mencerminkan harga pasar pada proses Tender maka pelelangan dinyatakan gagal; atau

10.5.2.6.2. Apabila HPS/OE belum mencerminkan harga pasar pada saat proses Tender maka dilakukan koreksi HPS/OE setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen), kecuali untuk penyewaan menara pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp), Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp), dan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi dilakukan koreksi HPS/OE setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen) dengan memperhatikan nilai anggaran yang telah disetujui SKK Migas.

2/24/2015 -paa- 147

Page 148: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

10.5.2.7. Dalam hal setelah koreksi HPS/OE terdapat harga penawaran hasil negosiasi bersamaan yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE yang dikoreksi, maka Peserta Tender dengan penawaran harga terendah ditetapkan sebagai calon pemenang Tender. Apabila setelah koreksi HPS/OE tidak terdapat harga penawaran hasil negosiasi bersamaan yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE yang dikoreksi, Panitia Tender dapat menetapkan pelelangan gagal atau dapat dilakukan negosiasi bersamaan kedua.

10.5.2.8. Dalam hal terdapat penawaran harga hasil negosiasi bersamaan kedua yang telah lebih rendah atau sama dengan HPS/OE, maka Peserta Tender dengan penawaran harga terendah tersebut ditetapkan sebagai calon pemenang Tender.

10.5.2.9. Dalam hal tidak ada penawaran harga hasil negosiasi bersamaan kedua yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE, maka dilanjutkan dengan analisa terhadap HPS/OE:

2/24/2015 -paa- 148

Page 149: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

10.5.2.9.1. Apabila HPS/OE telah mencerminkan harga pasar pada proses Tender maka pelelangan dinyatakan gagal; atau

10.5.2.9.2. Apabila HPS/OE tidak mencerminkan harga pasar pada saat proses Tender maka dilakukan koreksi HPS/OE setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen)terhadap HPS/OE awal (original), kecuali untuk penyewaan menara pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp), Pendukung Pengeboran lepas pantai (offshore dan swamp), dan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi dilakukan koreksi HPS/OE setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen) terhadap HPS/OE awal (original); dan

10.5.2.9.3. Ketentuan pelaksanaan koreksi/penyesuaian atas HPS/OE:

10.5.2.9.3.1. Apabila jumlah penawaran harga yang sah kurang dari tiga, harus dilengkapi dengan analisa pasar yang menunjukkan bahwa HPS/OE dinilai tidak sesuai dengan kondisi pasar pada saat tersebut; dan

2/24/2015 -paa- 149

Page 150: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

10.5.3.1.2. Apabila jumlah penawaran harga yang sah minimal tiga, dilakukan tanpa analisa pasar.

10.5.2.10. Dalam hal setelah koreksi HPS/OE kedua terdapat harga penawaran hasil negosiasi bersamaan yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE yang dikoreksi, maka Peserta Tender dengan penawaran harga terendah ditetapkan sebagai calon pemenang Tender. Apabila setelah koreksi HPS/OE kedua tidak terdapat harga penawaran hasil negosiasi bersamaan kedua yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE koreksi kedua, maka pelelangan dinyatakan gagal.

10.5.3. Ketentuan negosiasi harga untuk Kontrak Harga Satuan

10.5.3.1. Negosiasi dilakukan terhadap total penawaran harga apabila merupakan satu Paket Tender/sub-Paket Tender.

Dalam hal item-item dalam Paket Tender/sub-Paket Tender terdapat nilai yang melebihi HPS/OE per item barang/jasa, namun total harga penawaran telah sama dengan atau di bawah total HPS/OE, maka Panitia Tender dapat mengupayakan negosiasi terhadap item-item untuk mencapai lebih rendah atau sama dengan nilai HPS/OE item barang/jasa dimaksud.

2/24/2015 -paa- 150

Page 151: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

10.5.3.2. Negosiasi dilakukan terhadap harga penawaran per jenis barang/jasa terhadap HPS/OE per jenis barang/jasa dimaksud, apabila evaluasi dilakukan secara itemized.

Dalam hal hasil negosiasi masih terdapat harga penawaran item barang/jasa yang diatas HPS/OE item barang/jasa dimaksud, maka hanya pelelangan untuk item tersebut saja yang dinyatakan gagal.

10.5.3.3. cara negosiasi mengikuti ketentuan yang diatur pada angka 10.5.1. dan/atau 10.5.2.

10.5.4. Hasil negosiasi harga tidak boleh mengurangi komitmen persentase TKDN, mengubah Lingkup Kerja, syarat dan ketentuan, serta spesifikasi penawaran teknis dan/atau hasil kesepakatan negosiasi teknis.

10.5.5. Hasil negosiasi hanya dapat disepakati apabila harga penawaran telah mencapai lebih rendah atau sama dengan nilai HPS/OE atau HPS/OE hasil koreksi.

10.5.6. Dalam pelaksanaan negosiasi harga, dibuat risalah rapat hasil negosiasi.

2/24/2015 -paa- 151

Page 152: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

10.5.7. Peserta negosiasi harus menyampaikan surat penawaran harga final yang ditandatangani pimpinan/pejabat yang memiliki kewenangan diatas meterai dengan nilai yang cukup, dilengkapi dengan rinciannya, dan komitmen penggunaan TKDN baru dalam batas waktu yang ditentukan oleh Panitia Tender. Dalam hal negosiasi dilaksanakan secara tertulis, maka surat tersebut merupakan lampiran dari risalah rapat negosiasi.

10.6. Pelaksanaan Negosiasi Pada Keadaan Khusus

Dalam hal SKK Migas menerbitkan surat edaran tentang keadaan tidak normal mengacu pada Bab II angka 3.,maka KKKS dapat melakukan negosiasi kepada Peserta Tender dengan ketentuan sebagai berikut:

10.6.1. Tender dalam tahapan sebelum penyampaian dokumen penawaran harga:

10.6.1.1. KKKS melakukan penyesuaian HPS/OE berdasarkan kondisi khusus pada surat edaran SKK Migas; dan

10.6.1.2. Proses dilanjutkan sesuai ketentuan pada pedoman ini menggunakan HPS/OE yang telah disesuaikan (apabila ada).

2/24/2015 -paa- 152

Page 153: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

14.3.6. Peserta Tender yang belum dapat menerima terhadap tanggapan sanggahan pertama atas penetapan pemenang Tender, dapat mengajukan sanggahan banding. Sanggahan banding hanya dapat diajukan satu kali terhadap tanggapan sanggahan pertama/ulang terhadappenetapan pemenang Tender dan sanggahan banding ditujukan kepada Pejabat Berwenang ditembuskan kepada fungsi pengawasan internal KKKS dan fungsi pengelolaan rantai suplai SKK Migas, dan diajukan selambat-lambatnya tiga hari kerja terhitung setelah tanggal pengiriman tanggapan sanggahan pertama/ulang. Jika sanggahan banding diajukan melewati batas waktu di atas, dinyatakan tidak ada sanggahan banding dan proses penetapan pemenang Tender dapat dilanjutkan; Pejabat Berwenang/Panitia Tender memberikan tanggapan terhadap sanggahan banding secara tertulis limahari kerja terhitung setelahtanggal diterimanya sanggahan banding.

2/24/2015 -paa- 153

Page 154: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

16.6. Apabila calon pemenang peringkat ketiga tidak bersedia ditunjuk sebagai pemenang Tender sebagaimana diatur pada angka 16.2., sementara harga penawarannya tidak lebih tinggi dibanding HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, atau setelah hasil negosiasi disepakati Jaminan penawaran dicairkan dan kepada Peserta Tender dimaksud dikenakan sanksi sebagaimana diatur pada Bab XIV.

16.7. Selanjutnya Tender dinyatakan gagal.

16.8. Apabila Peserta Tender yang ditunjuk sebagai pemenang Tender bersedia menerima penunjukan sebagai pemenang, maka pemenang Tender menyampaikan Pernyataan Rincian Rencana Pencapaian TKDN. Rincian rencana pencapaian TKDN disampaikan setelah Peserta Tender yang ditunjuk sebagai pemenang memberikan pernyataan menerima penunjukan pemenang:

16.8.1. Rincian rencana pencapaian TKDN dibuat untuk kontrak jasa dengan nilai lebih dari Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) atau nilai lebih dari US$20.000.000,00 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat) dan komitmen TKDN 15% (lima belas persen) atau lebih;

2/24/2015 -paa- 154

Page 155: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

16.8.2. Kontrak belum dapat ditandatangani oleh Peserta Tender tersebut sebelum rincian rencana pencapaian TKDN disampaikan oleh Peserta Tender yang ditunjuk sebagai pemenang kepada KKKS;

16.8.3. Khusus untuk Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi, pemenang Tender dapat menyampaikan strategi pencapaian TKDN setelah kontrak ditandatangani. Rincian strategi pencapaian TKDN dimaksud disampaikan bersamaan dengan penyampaian detail engineering menggunakan format sebagaimana pada lampiran SC-22;

16.8.4. Total persentase TKDN dalam rincian rencana pencapaian TKDN minimal harus sama dengan total persentase TKDN dalam pernyataan TKDN penawaran harga atau hasil negosiasi (jika dilakukan negosiasi);

2/24/2015 -paa- 155

Page 156: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

16.8.5. Apabila total persentase TKDN dalam rincian rencana pencapaian TKDN lebih rendah dari total persentase TKDN dalam pernyataan TKDN penawaran harga dan Peserta Tender yang ditunjuk sebagai pemenang tidak bersedia untuk menyesuaikan persentase TKDN tersebut minimal sama dengan persentase TKDN dalam pernyataan TKDN penawaran harga, maka Peserta Tender dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan. Proses selanjutnya mengacu ketentuan pada angka 16;

16.8.6. Perubahan dalam rincian rencana pencapaian TKDN sebagaimana dimaksud pada angka 16.8.5. tidak dikategorikan sebagai post bidding.

17. Pengembalian Jaminan Penawaran

17.1. Surat jaminan penawaran dapat diambil oleh Peserta Tender tiga hari kerja setelah tanggal penunjukan pemenang Tender, kecuali 17.1.1. Untuk pemenang Tender ditukar dengan surat j aminan pelaksanaan pada saat akan menandatangani Kontrak; dan

2/24/2015 -paa- 156

Page 157: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

19.5.1. Tidak ada peserta yang menyampaikan penawaran harga;

19.5.2. Penawaran harga yang masuk tidak ada yang memenuhi syarat; atau

19.5.3. Negosiasi bersamaan tidak menghasilkan kesepakatan harga.

Pada pelelangan ulang dapat dilakukanuntuk tahap II (kedua) saja, dengan mengundang seluruhPeserta Tender yang penawarannya telah dinyatakan memenuhi persyaratan teknis.

19.6. Pelelangan ulang untuk pengadaan barangkategori wajib dan non- wajib mengacu pada ketentuan pelelangan ulang sebagaimana diatur pada Bab X angka 9.1.

20. Proses Lanjutan Lelang Ulang Gagal

Dalam hal pelelangan ulang mengalami kegagalan, maka proses Tender

dapat dilanjutkan dengan kondisi sebagai berikut:

20.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar atau yang mengambil dokumen penilaian kualifikasi atau yang menyampaikan dokumen penilaian kualifikasi atau yang lulus penilaian kualifikasi atau yang mengambil Dokumen Tender atau yang menghadiri rapat penjelasan atau yang menyampaikan dokumen penawaran,jumlahnya kurang dari tiga,maka Panitia Tender melakukan tahapan Tender selanjutnya;

2/24/2015 -paa- 157

Page 158: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.14. Ketentuan tentang pemutusan Kontrak lebih awal

2.14.1. Harus menggunakan dasar dan kriteria yang jelas, misalnya apabila denda keterlambatan telah mencapai maksimal, dan menurut pertimbangan KKKS pekerjaan tersebut berpotensi tidak mungkin diselesaikan.

2.14.2. Pemberitahuan untuk pelaksanaan pemutusan Kontrak lebih awal harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pemutusan.

2.14.3. Ketentuan tentang kompensasi yang harus dibayar oleh pihak yang memutuskan untuk mengakhiri Kontrak lebih awal harus dinyatakan secara jelas:

2.14.3.1. Apabila Pelaksana Kontrakmemutuskan secara sepihak Kontrak yang sedang berjalan dan alasan yang mendasari pemutusan Kontrak tidak dapat diterima oleh KKKS, maka jaminan pelaksanaan yang bersangkutan dicairkan; dan

2.14.3.2. Nilai kompensasi yang harus dibayar oleh KKKS kepada Pelaksana Kontrak sebagai konsekuensi dari pembatalan Kontrak lebih awal (apabila ada). Nilai kompensasi tersebut tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS.

2/24/2015 -paa- 158

Page 159: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.26. Ketentuan tentang anti-suap dan korupsi (anti-bribery & corruption) sesuai dengan hukum mengenai anti-suap dan korupsi yang berlaku di Republik Indonesia dan hukum lain yang berlaku di lingkungan KKKS tersebut (jika diberlakukan) sepanjang hukum dimaksud tidak bertentangan dengan hukum Republik Indonesia.

2.27. Ketentuan mengenai hakKKKS dan SKK Migas atau auditor independen yang ditunjuk oleh KKKS dan/atau SKK Migas untuk melakukan pemeriksaan terhadappelaksanaanKontrak termasuk kepatuhan terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi,Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), dan/atau Anti-Bribery and Corruption (ABC)kepada perusahaan Pelaksana Kontrak.

Pelaksana Kontrak wajib menyampaikan data hardcopy dan data digital kepada auditor independen yang ditunjuk KKKS dan/atau SKK Migas.

KKKS dan/atau SKK Migas memberitahukan auditor independen yang ditunjuk kepada Pelaksana Kontrak. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara current dan post audit. Ketentuan angka 2 ini berlaku untuk setiap Kontrak Pengadaan Barang/Jasa antara KKKS dengan Penyedia Barang/Jasa.

2/24/2015 -paa- 159

Page 160: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

PLK 4.9.3. Diperlukan kesinambungan (bridging) pekerjaan yang sedang

berlangsung, sementara proses Tender untukKontrak pengganti telah dimulai dua bulan sebelumnyanamun belum ditunjuk pemenang Tender-nya, dengan ketentuan:

4.9.3.1. Jangka waktu PLK kesinambungan (bridging) sampai dengan Kontrak pengganti diperoleh dan paling lama satu tahun;

4.9.3.2. PLK berdasarkan kesinambungan (bridging) ini tidak boleh dilakukan sebagai kelanjutan dari Kontrak hasil penunjukan langsung berdasarkan kesinambungan (bridging); dan

4.9.3.2. PLK berdasarkan kesinambungan (bridging) apabila telah berakhir tidak boleh dilanjutkan dengan kontrak yang diperoleh dari hasil penunjukan langsung berdasarkan kesinambungan (bridging).

4.10. PLK yang berupa penggantian spesifikasi barang/peralatan karena sudah tidak diproduksi lagi (discontinue). Pengganti tersebut minimal harus memenuhi spesifikasi barang/peralatan yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa penambahan nilai Kontrak. Semua biaya tambahan yang timbul akibat penggantian tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

2/24/2015 -paa- 160

Page 161: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

Kontrak 5.6.4. Khusus untuk Kontrak pengadaan barang kategori non-

wajib dengan nilai lebih dari Rp.20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$2,000,000.00 (dua juta dolar Amerika Serikat), dilakukan pengawasan dengan cara menempatkan pengawas di lokasi produksi (on site witness) untuk memastikan proses produksi dilakukan di dalam negeri.

5.6.5. Pelaksana Kontrak wajib memenuhi besaran pernyataan/komitmen TKDN sesuai dengan yang telah tercantum dalam Kontrak.

5.6.5.1. Pelaksana Kontrak pada saat serah terima barang harus dapat membuktikan bahwa barang yang diserahkan benar-benar diproduksi di dalam negeri sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak dan/ataumenyerahkan salinandari sertifikat TKDN yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi perindustrian.

2/24/2015 -paa- 161

Page 162: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.6.5.2. Pelaksana Kontrak wajib melaporkan capaian nilai TKDN kepada KKKS secara berkala sesuai tahapan yang disepakati dalam Kontrak dan/atau pada akhir masa Kontrak, dengan melampirkan perincian perhitungannya yang dibandingkan dengan perincian perhitungan pada Kontrak dan perubahannya jika ada.

5.7. Mengenakan penalti berupa:

5.7.1. Denda atas keterlambatan penyerahan barang atau pekerjaan sebagaimana diatur pada babBAB XIII angka 2.10 serta denda lainnya yang diatur di dalam Kontrak

5.7.2. Bilamana setelah pelaksanaan Kontrak, pencapaian persentase dan nilai TKDN kurang dari komitmen yang tertulis dalam Kontrak, maka kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi administrasi dan/atau finansial sebagai berikut:

5.7.2.1. Sanksi Administrasi:

5.7.2.1.1. Gagal memenuhi komitmen dalam Kontrak dikenakan sanksi:

2/24/2015 -paa- 162

Page 163: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.7.2.1.1. Kategori merah, apabila:

5.7.2.1.1.1. Nilai realisasi TKDN lebih kecil dari 90% dari komitmen TKDN dalam Kontrak;

5.7.2.1.1.2. Nilai realisasi TKDN lebih rendah dari batasan minimal TKDN yang ditetapkan pada saat Tender;

5.7.2.1.1.3. Gagal memenuhi komitmen pengerjaan di wilayah Republik Indonesia dalam Kontrak;dan/atau

5.7.2.1.1.4. Gagal memenuhi komitmen pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri dalam Kontrak.

5.7.2.1.1.2. Kategori kuning, apabila:

5.7.2.1.1.2.1. Gagal memenuhi nilai TKDN lebih besar atau sama dengan 90% terhadap komitmen TKDN dalam Kontrak; atau

2/24/2015 -paa- 163

Page 164: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

5.7.2.1.1.2.2. Penyebab tidak tercapainya nilai TKDN adalah di luar kendali Pelaksana Kontrak.

5.7.2.1.2. Apabila Pelaksana Kontrak mengalami kegagalan kedua kalinyadalam memenuhi komitmen Kontrak sesuai angka 5.6.2.1.1., terkena sanksi sebagaimana diatur pada Bab XIII.

5.7.2.2. Sanksi Finansial

5.7.2.2.1. Selain sanksi administrasi, kepada Pelaksana Kontrak yang tidakmemenuhi komitmen pencapaian TKDN dan/atau gagal memenuhi ketentuan diperolehnya Preferensi Status Perusahaan (PSp),juga dikenakan sanksi finansial.

2/24/2015 -paa- 164

Page 165: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5 Sanksi kepada KKKS

Apabila berdasarkan hasil audit final ditemukan pelanggaran terhadap

ketentuan dalam pedoman tata kerja ini, kepada KKKS dikenakan sanksi.

2.5.1. Sanksi administrasi

2.5.1.1. Berupa Surat Peringatan dari SKK Migas kepada Pimpinan Tertinggi KKKS.

2.5.1.2. Selanjutnya Pimpinan Tertinggi KKKS dapat mengenakan sanksi kepada Pejabat Berwenang, anggota Panitia Tender, pekerja dari fungsi Pengguna Barang/Jasa dan/atau pekerja dari fungsi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang bertanggungjawab, sesuai dengan bobot kesalahan sebagaimana diatur dalam perjanjian kerja bersama (PKB) atau peraturan ketenagakerjaan di KKKS termasuk peraturan ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh fungsi terkait di SKK Migas.

2.5.2. Sanksi finansial

2.5.2.1. Keseluruhan nilai Kontrak atau PLK yang dilakukan tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS; atau

2/24/2015 -paa- 165

Page 166: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.5.2.2. Sebagian nilai Kontrak atau PLK yang dilakukan tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS;

2.6. Kategori Kegiatan yang dikenakan sanksi

2.6.1. Pengadaan Barang/Jasa dalam Daftar Pengadaan (Procurement List) tidak ada dasar Plan of Development (POD)/Plan of Further Development (POFD)/Put on Production (POP)yang telah disetujui dan/atau Work Program and Budget (WP&B) yang telah disetujui dan/atau rencana kerja/kegiatan yang telah disetujui SKK Migas, dikenakan sanksi finansial tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS untuk seluruh nilai Kontrak dari pengadaan dimaksud.

2.6.2. Terhadap pelaksanaan Tender yang ditemukan kemahalan harga, bagian biaya yang dinyatakan sebagai kemahalan harga tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS dan langsung tidak diperhitungkan sebagai bagian dari penggantian biaya pada periode perhitungan berikutnya.

Kategori kemahalan harga apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:

2/24/2015 -paa- 166

Page 167: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.6.2.1. Penetapan dasar harga dalam penyusunan HPS/OE yang lebih tinggi sepuluhpersen dibanding harga yang wajar berlaku di pasar sesuai dengan ketentuan dalam penyusunan HPS/OE pada pedoman ini.Tidak dikategorikan sebagai kemahalan harga dalam hal harga yang disepakati dalam Kontrak dapat dibuktikan memenuhi kriteria kewajaranharga, sebagai berikut:

2.6.2.1.1. Mengacu pada harga penawaran Peserta Tender, apabila jumlah penawaran harga yang sah minimal tiga dan harga yang disepakati tidak melebihi HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi; dan

2.6.2.1.2. Apabila jumlah penawaran harga yang sah kurang dari tiga, harus dilengkapi dengan analisa untuk menunjukkan kewajaran harga pasar tersebut; dan

2.6.2.2. Penetapan harga Kontrak yang melebihi HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, berdasar ketentuan dalam penyusunan HPS/OE dan/atau pelaksanaan negosiasi.

2/24/2015 -paa- 167

Page 168: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.6.3 . Pelaksanaan proses Tender yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini dan/atauDokumen Tender

dikenakan sanksi administrasi kepada KKKS berupa surat peringatan dari SKK Migas kepada Pimpinan Tertinggi KKKS.

2.6.4. Pelaksanaan proses Tender yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini dan/atau Dokumen Tender dan menyebabkan proses Tender mengalami gagal atau batal maka dikenakan sanksi administrasi kepada KKKS berupa surat peringatan dari SKK Migas kepada Pimpinan Tertinggi KKKS. Apabila pelanggaran yang sama dilakukan lebih dari dua kalidalam kurun waktu satu tahun kalender, maka Pimpinan Tertinggi KKKS dapat mengenakan sanksi kepada Pejabat Berwenang, anggota Panitia Tender, pekerja dari fungsi Pengguna Barang/Jasa dan/atau pekerja dari fungsi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang bertanggungjawab, sesuai dengan bobot kesalahan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau peraturan ketenagakerjaan di KKKS bersangkutan.

2.6.5. Pelaksanaan proses Tender yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini dan/atau Dokumen Tender dan menyebabkan perubahan terhadap keputusan penetapan pemenang, maka dikenakan sanksi finansial.

2/24/2015 -paa- 168

Page 169: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.6.6. Dalam hal proses Tender dan pelaksanaan Kontrak yang merupakan kewenangan SKK Migas, namunKKKS tidak meminta persetujuan dari SKK Migas maka dikenakan sanksi administrasidan sanksi finansial sebagaimana ketentuan angka 2.5.

2.6.7. Terhadap pelaksanaan PLK yang secara teknis tidak dapat dipertanggungjawabkan kelayakannya atau pelanggaran terhadap ketentuan PLK untuk kesinambungan (bridging) pekerjaan yang sedang berlangsung, maka biaya pelaksanaan PLK tersebut tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS.

2.6.8. Pelaksana Kontrak tidak bersedia dilakukan audit kepatuhan terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi,Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), dan/atau Anti-Bribery and Corruption (ABC) oleh auditor independen yang ditunjuk oleh SKK Migas, maka dikenakan sanksi finansial tidak dapat dibebankan sebagai biaya berdasarkan KKS untuk seluruh nilai Kontrak dari pengadaan dimaksud.

2.6.9. KKKS tidak melaksanakan kegiatan pelaporan Pengadaan Barang/Jasasesuai dengan ketentuan pada BabXVtiga kali dalam kurun waktu enam bulan, maka dikenakan sanksi administrasi kepada KKKS berupa surat peringatan dari SKK Migas kepada Pimpinan Tertinggi KKKS.

2/24/2015 -paa- 169

Page 170: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2.6.10. Khusus untuk KKKS pada tahap Eksplorasi, ketentuan sanksi finansial sebagaimana dimaksud pada angka 2.6.1. s.d 2.6.6. diperhitungkan pada saat WK bersangkutan dinyatakan komersial untuk dikembangkan.

2/24/2015 -paa- 170

Page 171: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

3.2. Insentif/bonus apabila telah diatur dalam Kontrak dan hanya berlaku untuk Kontrak jasa; dan

3.3. Surat, piagamatau memento penghargaan dari KKKS yang bersangkutan.Pemberian penghargaan kepada Penyedia Barang/Jasa dilaporkan kepada SKK Migas oleh KKKS yang bersangkutan.

Apabila KKKS memberikan penghargaan kepada Penyedia Barang/Jasa selain dari bentuk penghargaan pada angka 3.1.s.d. 3.3.harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari SKK Migas.

4. Sanksi Kepada Penyedia Barang/Jasa

Sanksi diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa dalam rangka pembinaan. Dalam hal Peserta Tender atau Pelaksana Kontrak berbentuk Konsorsium, maka sanksi berlaku kepada semua anggota Konsorsiumdantetap berlaku meskipun perjanjian Konsorsium sudah berakhir.

Dalam perjanjian konsorsium harus ditetapkan batasan waktu konsorsium sekurang-kurangnya setahunsetelah kontrak berakhir.

2/24/2015 -paa- 171

Page 172: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 172

Proses Tender yang telah melewati tahap rapat penjelasan, atau bila proses Tender tidak melakukan rapat penjelasan tetapi telah melewati masa lima hari kerja sebelum tanggal penyampaian dokumen penawaran, dilanjutkan dengan mengacu pada Buku Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Nomor 007 REVISI-II/PTK/I/2011. Ketentuan ini tidak berlaku untuk batas kewenangan KKKS dalam tahap Eksplorasi dan KKKS dalam tahap Eksploitasi sebagaimana dimaksud pada Bab II angka 1. dan 2.

Penutup

Pedoman ini mulai berlaku tanggal 28 Maret 2015

Page 173: Presentasi Ptk 007 Rev 3 25-26feb2015

2/24/2015 -paa- 173

Disclaimer

Materi presentasi ini disusun dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman.

Apabila terdapat keputusan yang berdampak hukum maka yang berlaku adalah materi yang tercantum pada buku

pedoman Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0 Buku Kesatu Revisi 02

dan Buku Kedua Revisi 03.