presentasi por

45
dr Budi Enoch SpPD dr Budi Enoch SpPD RSUD dr Abdul Aziz RSUD dr Abdul Aziz Singkawang Singkawang DRS. RICHARD PANJAITAN, APT., SKM DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALKES, (September 2006) IWAN DARMANSJAH, PUKO, Pusat Uji Klnik Obat FKUI

Upload: cynthia-oktora-dwiyana

Post on 10-Apr-2016

235 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi POR

dr Budi Enoch SpPDdr Budi Enoch SpPDRSUD dr Abdul AzizRSUD dr Abdul Aziz

SingkawangSingkawang

DRS. RICHARD PANJAITAN, APT., SKM DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALKES, (September 2006)

IWAN DARMANSJAH, PUKO, Pusat Uji Klnik Obat FKUI

Page 2: Presentasi POR

3. Penggunaan obat yang rasional

TUJUAN KEBIJAKAN OBAT NASIONALTUJUAN KEBIJAKAN OBAT NASIONAL

Menjamin :Menjamin :1.1. Ketersediaan, pemerataan dan Ketersediaan, pemerataan dan

keterjangkauan obat, terutama obat keterjangkauan obat, terutama obat esensialesensial

2.2. Keamanan, khasiat dan mutu semua Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi obat yang beredar serta melindungi masyarakat dari penggunaan yang masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obatsalah dan penyalahgunaan obat

Page 3: Presentasi POR

OBATOBAT

KETERSEDIAANKETERSEDIAAN

JUMLAHJUMLAHJENISJENIS

AMANAMAN EFEKTIFEFEKTIF BERKUALITASBERKUALITAS

KETERJANGKAUANKETERJANGKAUANAKSESAKSES

PENDANAANPENDANAAN

SISTEM KES SISTEM KES & SUPLAI& SUPLAI

HARGA HARGA

PORPOR

OEOE

Page 4: Presentasi POR

PENGGUNAAN PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONALOBAT YANG RASIONAL

Sasaran :Sasaran :Penggunaan obat dalam jenis, Penggunaan obat dalam jenis, bentuk sediaan, dosis dan jumlah bentuk sediaan, dosis dan jumlah yang tepat disertai informasi yang tepat disertai informasi yang benar, lengkap dan tidak yang benar, lengkap dan tidak menyesatkanmenyesatkan

Page 5: Presentasi POR

MANFAAT MANFAAT PENGGUNAAN PENGGUNAAN

OBAT YANG RASIONALOBAT YANG RASIONAL

1.1. Meningkatkan mutu pelayananMeningkatkan mutu pelayanan2.2. Mencegah pemborosan sumber danaMencegah pemborosan sumber dana3.3. Meningkatkan akses terhadap obat Meningkatkan akses terhadap obat

esensialesensial

Page 6: Presentasi POR

ISU YANG HARUS DIANTISIPASI ISU YANG HARUS DIANTISIPASI DALAM PENGGUNAAN OBATDALAM PENGGUNAAN OBAT

Di era desentralisasi : pelayanan Di era desentralisasi : pelayanan kesehatan menjadi salah satu aset kesehatan menjadi salah satu aset sumber PADsumber PAD

Pergeseran nilai sosial obat ke arah Pergeseran nilai sosial obat ke arah komoditas bisnis, mengakibatkan komoditas bisnis, mengakibatkan kepentingan pasien dapat terabaikankepentingan pasien dapat terabaikan

Pengobatan tidak berdasarkan Pengobatan tidak berdasarkan bukti/data ilmiah bukti/data ilmiah (evidence based (evidence based treatment)treatment) sehingga tidak rasional sehingga tidak rasional

Page 7: Presentasi POR

On Rational Drug UseOn Rational Drug Use

Page 8: Presentasi POR

PENGGUNAAN OBAT PENGGUNAAN OBAT RASIONAL dipengaruhi oleh:RASIONAL dipengaruhi oleh:

Pengaturan obatPengaturan obat PendidikanPendidikan Pengaruh industri obatPengaruh industri obat Informasi / prescribing InformationInformasi / prescribing Information Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan Sosio-kulturalSosio-kulturalSemua berperan dlm pemakaian obat !Semua berperan dlm pemakaian obat !

FormalNon-formal

Page 9: Presentasi POR

Pengobatan Rasional Pengobatan Rasional diserahkan pasar?diserahkan pasar?

DASAR : Konsep sehat, mengatur profesi DASAR : Konsep sehat, mengatur profesi kesehatankesehatan TANTANGAN: TANTANGAN: “By their very presence, “By their very presence, hospitals and doctors induce demand for hospitals and doctors induce demand for unnecessary procedures”unnecessary procedures”

PERAN OBAT: PERAN OBAT: PIL UNTUK SETIAP “ILL” ?PIL UNTUK SETIAP “ILL” ?

BATAS KEMAMPUAN OBAT:BATAS KEMAMPUAN OBAT: ““What drugs may really do, and what it can What drugs may really do, and what it can notnot do” do”

RESEP DIPENGARUHIRESEP DIPENGARUHI DOKTER

INDUSTRI

PASIEN

SERAHKANPASAR ??

SISTEM (belum ada)

Page 10: Presentasi POR

Pendidikan dan kesehatan untuk Pendidikan dan kesehatan untuk mengentaskan kemiskinanmengentaskan kemiskinan

mengentaskan kemiskinan

pendidikan kesehatan

Menghapus kemiskinan melalui kesehatan?

Page 11: Presentasi POR

Rasional didefinisikan sebagaiRasional didefinisikan sebagai : :“ “ Menggunakan nalar sebagai Menggunakan nalar sebagai

pertimbangan tertinggi untuk pertimbangan tertinggi untuk menentukan hal seperti pendapat, menentukan hal seperti pendapat, perbuatan, penilaian, dsb ; bukan dgn perbuatan, penilaian, dsb ; bukan dgn perasaan subyektif “perasaan subyektif “

Rasionalitas pengobatan melalui:Rasionalitas pengobatan melalui:– obyektif-ilmiah (terpilih)obyektif-ilmiah (terpilih)– subyektif (banyak bias)subyektif (banyak bias)– pengobatan alternatif (pengobatan alternatif (evidenceevidence sedikit) sedikit)– cara-cara lain .............cara-cara lain .............Penyimpangan yg sangat diluar standard profesi Penyimpangan yg sangat diluar standard profesi

perlu diresahkan dlm ilmu pengobatan. perlu diresahkan dlm ilmu pengobatan.

Page 12: Presentasi POR

Beyond RationalityBeyond Rationality Conventional Medicine doesn’t solve all Conventional Medicine doesn’t solve all

problems, many issues remain unsolvedproblems, many issues remain unsolved.. We must have an open mind to accomodate We must have an open mind to accomodate

lateral thinking in non-conventional medicine.lateral thinking in non-conventional medicine. Strong subjective findings must be researched.Strong subjective findings must be researched. Complementary & Alternative medicines must be Complementary & Alternative medicines must be

proven by the RCT when claiming disease claims.proven by the RCT when claiming disease claims. Research on it is needed to be able to Research on it is needed to be able to

differentiate between what works and what does differentiate between what works and what does not.not.

Above all, the public must be protected against Above all, the public must be protected against fraud.fraud.

Page 13: Presentasi POR

On rational prescribing &On rational prescribing & the globalization process the globalization process

Bila seorang dokter diminta untuk menjelaskan Bila seorang dokter diminta untuk menjelaskan mengapa memakai pengobatan tertentu ia mengapa memakai pengobatan tertentu ia harus bisa menjelaskannya dengan terbuka.harus bisa menjelaskannya dengan terbuka.

Pengobatan, seperti keuangan, harus Pengobatan, seperti keuangan, harus accountableaccountable dan dan auditable.auditable.

Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang transparan.transparan.

Hal ini merupakan bagian dari Hal ini merupakan bagian dari profesionalisme dalam proses profesionalisme dalam proses

globalisasi dan reformasi.globalisasi dan reformasi.

Page 14: Presentasi POR

Treating a PatientTreating a Patient

HistoryHistory: “Listen to the patient, he tells : “Listen to the patient, he tells you the diagnosis”you the diagnosis”

ExaminationExamination:: “How much is enough?” “How much is enough?” DiagnosisDiagnosis:: “Lots of guess work and “Lots of guess work and

good judgement”good judgement” TreatmentTreatment:: “Know your drugs” “Know your drugs” Follow upFollow up:: “Check predictions “Check predictions

whether whether true”true” Post mortemPost mortem:: “Learning from “Learning from

mistakes”mistakes”

Page 15: Presentasi POR

Treat the most probable Treat the most probable diagnosisdiagnosis

Multiple specialists treating one Multiple specialists treating one patient creates polypharmacy.patient creates polypharmacy.

There is little dialogue.There is little dialogue. One coordinating physician should One coordinating physician should

be appointed, and use only the be appointed, and use only the important effective medicines.important effective medicines.

A patient is not a multi-organ being!A patient is not a multi-organ being!

Page 16: Presentasi POR

Sepuluh Pedoman Sepuluh Pedoman Pengobatan Rasional :Pengobatan Rasional :

11. Timbanglah manfaat-risiko dgn memperhitungkan . Timbanglah manfaat-risiko dgn memperhitungkan prinsip prinsip “Primum non nocere”.“Primum non nocere”.

22. Gunakanlah pertama-tama obat yg paling . Gunakanlah pertama-tama obat yg paling “established”, dan kenalilah obat pilihan ini untuk “established”, dan kenalilah obat pilihan ini untuk setiap indikasi.setiap indikasi.

33.. Gunakanlah obat pilihan yg anda ketahui paling Gunakanlah obat pilihan yg anda ketahui paling baik efeknya.baik efeknya.

44.. Batasilah pemberian jenis obat seminimal mungkin Batasilah pemberian jenis obat seminimal mungkin55.. Sesuaikanlah dosis obat untuk setiap penderita. Sesuaikanlah dosis obat untuk setiap penderita.

Page 17: Presentasi POR

66. Gunakanlah dosis efektif terkecil.. Gunakanlah dosis efektif terkecil.77. Pilihlah cara pemberian obat yg paling . Pilihlah cara pemberian obat yg paling

aman, tanpa mengurangi efektivitas.aman, tanpa mengurangi efektivitas.88. Jangan memilih preparat terbaru, karena . Jangan memilih preparat terbaru, karena

barunya.barunya.99. Janganlah ketinggalan menggunakan obat . Janganlah ketinggalan menggunakan obat

baru yang (lebih) baik.baru yang (lebih) baik.1010. Cocokkanlah kebenaran data promosi . Cocokkanlah kebenaran data promosi

pabrik obat.pabrik obat.

(Darmansjah, 1979)

Page 18: Presentasi POR

Apakah ini rasionalApakah ini rasional

Page 19: Presentasi POR

KASUS : “The 1 million sariawan-cure “KASUS : “The 1 million sariawan-cure “Laki sekitar 40 tahunLaki sekitar 40 tahunKeluhan : Seriawan seminggu, tanpa keluhan lainKeluhan : Seriawan seminggu, tanpa keluhan lain

Berobat : Pemeriksaan laboratorium : Rp. Berobat : Pemeriksaan laboratorium : Rp. 700.000700.000

Obat dua macam danObat dua macam dan makan makan VIT.CVIT.C + jeruk banyak: + jeruk banyak: 300.000300.000

Jumlah Rp. 1.000.000Jumlah Rp. 1.000.000Miskonsepsi :Miskonsepsi : Sariawan Sariawan TIDAKTIDAK disebabkan oleh kekurangan vit. C disebabkan oleh kekurangan vit. C Defisiensi vit. C menimbulkan “Defisiensi vit. C menimbulkan “scurvyscurvy”, sejenis seriawan ”, sejenis seriawan

yg hebat, tidak saja di mulut tapi di kulit dan bersama yg hebat, tidak saja di mulut tapi di kulit dan bersama tanda kekurangan gizi dan perdarahantanda kekurangan gizi dan perdarahan

Scurvy sekarang hampir tidak ada lagi Scurvy sekarang hampir tidak ada lagi

Page 20: Presentasi POR

A bizarre prescriptionA bizarre prescription

Mf caps. dtd No XXXMf caps. dtd No XXXS/ 3 times a day 1 caps. after mealsS/ 3 times a day 1 caps. after meals

Prednisone 7.5 mgPrednisone 7.5 mgActal ½ tabl.Actal ½ tabl.mf caps. N XXmf caps. N XX3 times a day 1 caps. after meals3 times a day 1 caps. after meals

R/R/

Codein 10 mgCodein 10 mgDoveri 100 mgDoveri 100 mgEphedrine 15 mgEphedrine 15 mgAminophyllin 160 mgAminophyllin 160 mgCTM 3 mgCTM 3 mgLuminal 15 mgLuminal 15 mg

R/R/

TWY (Dewasa) (04/08/98)TWY (Dewasa) (04/08/98)History : Batuk 8 bulan on and offHistory : Batuk 8 bulan on and off

Page 21: Presentasi POR
Page 22: Presentasi POR

Functional Drug ClassesFunctional Drug Classes Drugs that always workDrugs that always work

(Obat yg selalu berkhasiat) e.g. (Obat yg selalu berkhasiat) e.g. gen. anesthetic, beta-blockergen. anesthetic, beta-blocker Drugs that work most of the timeDrugs that work most of the time

(Obat yg hampir selalu efektif) (Obat yg hampir selalu efektif) theophylline, loop diuretictheophylline, loop diuretic Drugs that not always workDrugs that not always work

( Obat yang tidak selalu berkhasiat ) ( Obat yang tidak selalu berkhasiat ) antihistamineantihistamine Drugs that seldom workDrugs that seldom work

(Obat yg kadang-kadang efektif) (Obat yg kadang-kadang efektif) bromhexine, isoprinosinebromhexine, isoprinosine Drugs that never work Drugs that never work (Obat yg tak berguna)(Obat yg tak berguna) carbazochrome, ATP, obat tetes carbazochrome, ATP, obat tetes

matamata katarak ….dlsbkatarak ….dlsb

Page 23: Presentasi POR

Evidence-Based Evidence-Based Medicine (Dasar Bukti Medicine (Dasar Bukti Ilmiah Pengobatan), Ilmiah Pengobatan),

tuntutan baru dalam tuntutan baru dalam profesionalisme pengobatan profesionalisme pengobatan

seorang penderitaseorang penderita

Page 24: Presentasi POR

Evidence Evidence BasedBased Medicine Medicine (EBM)(EBM)

““Menggunakan segala pertimbangan Menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang sahih bukti ilmiah (evidence) yang sahih yang diketahui hingga kini untuk yang diketahui hingga kini untuk menentukan pengobatan pada menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi”.penderita yang sedang kita hadapi”.

Merupakan penjabaran bukti ilmiah Merupakan penjabaran bukti ilmiah lebih lanjut setelah obat dipasarkan lebih lanjut setelah obat dipasarkan dan seiring dengan pengobatan dan seiring dengan pengobatan rasional.rasional.

Page 25: Presentasi POR

What is the level (L)What is the level (L)of evidence ? of evidence ?

L1a. L1a. Randomized Controlled Trial (best evidence)Randomized Controlled Trial (best evidence) L1b. L1b. Meta-analysis (pros and cons)Meta-analysis (pros and cons) L2. Retrospective analysis (case-control studies)L2. Retrospective analysis (case-control studies) L2. Prospective follow-up (cohort studies)L2. Prospective follow-up (cohort studies) Cross-sectional population (prevalence studies)Cross-sectional population (prevalence studies) Previous reviews (position statements)Previous reviews (position statements) Clinical interventions (non-randomized)Clinical interventions (non-randomized)

Safety dataSafety data (important element !) (important element !)A comprehensive evaluation of all data is the best approach!

Page 26: Presentasi POR

How is LoE implemented in How is LoE implemented in Recommendation Guidelines? Recommendation Guidelines? (1)(1)

Levels of Evidence for Heart FailureLevels of Evidence for Heart Failure::

– A.A. Data derived from multiple RCTs. Data derived from multiple RCTs.– B.B. Data derived from a single randomized Data derived from a single randomized

trial or non-randomized studies.trial or non-randomized studies.– C.C. Consensus opinion of experts was the Consensus opinion of experts was the

primary source of recommendation.primary source of recommendation.

www.guidelines.gov/

Page 27: Presentasi POR

How is LoE implemented in How is LoE implemented in Recommendation Recommendation GuidelinesGuidelines? ? (2)(2)

Strength of RecommendationStrength of Recommendation::– Class I:Class I: Conditions for which there is evidence/general Conditions for which there is evidence/general

agreement that a given procedure/therapy is useful and agreement that a given procedure/therapy is useful and effective.effective.

– Class IIClass II:: Condition for which there is conflicting evidence Condition for which there is conflicting evidence or divergence of opinion about the usefulness /efficacy of or divergence of opinion about the usefulness /efficacy of performing the procedure /therapy.performing the procedure /therapy.

Class IIa: Class IIa: in favor of usefulnessin favor of usefulness Class IIb: Class IIb: usefulness is less well establishedusefulness is less well established

– Class III:Class III:Condition for which there is evidence/general Condition for which there is evidence/general agreement that a procedure/therapy is not useful/effective agreement that a procedure/therapy is not useful/effective and may be harmful.and may be harmful.

www.guidelines.gov/

Page 28: Presentasi POR

How is LoE implemented in How is LoE implemented in Recommendation Guidelines? Recommendation Guidelines? (3)(3)

““The strength of evidence does not The strength of evidence does not necessarily reflect the strength of necessarily reflect the strength of recommendation. A treatment may be recommendation. A treatment may be considered controversial although it has considered controversial although it has been evaluated in CTs; conversely, a been evaluated in CTs; conversely, a strong recommendation may be based on strong recommendation may be based on years of clinical experience and be years of clinical experience and be supported only by historical data or by no supported only by historical data or by no data at all”.data at all”.

Disini conflict of interest dari penilai dijaga Disini conflict of interest dari penilai dijaga ketat!!ketat!!

www.guidelines.gov/

Page 29: Presentasi POR

Drug Safety in increased focus Drug Safety in increased focus around the worldaround the world

Increasing number of drug withdrawals Increasing number of drug withdrawals because of harmful effects because of harmful effects (recently: Prepulsid, (recently: Prepulsid, Posicor, Hismanal, Rezulin, Lipobay, etc).Posicor, Hismanal, Rezulin, Lipobay, etc).

Scientific report on epidemic proportions Scientific report on epidemic proportions of serious ADRs in hospitalized patients. of serious ADRs in hospitalized patients. (Lazarou, JAMA 1998)(Lazarou, JAMA 1998)

Medical mistakes (45.000 deaths/annually) Medical mistakes (45.000 deaths/annually) and medication errors (28%) are reported, and medication errors (28%) are reported, including under-utilization of proven drug including under-utilization of proven drug therapies. therapies. (US(US Institute of Medicine, 2001)Institute of Medicine, 2001)

Page 30: Presentasi POR

Inhaled Steroids Can Cause Bone Loss in Young Asthmatic Women Effects of Inhaled Glucocorticoids on Bone Density in Premenopausal Women,

by Elliot Israel, M.D., Taruna R., Banerjee, M.P.H., Garrett M. Fitzmaurice, Sc.D., Tania V. Kotlov, M.S., Karen LaHive, M.D., and Meryl S. LeBoff, M.D.;

The New England Journal of Medicine, September 27, 2001.

Background

Here is the important background information that the authors give us:

-consensus reports recommend increased use of inhaled corticosteroids (also referred to as glucocorticoids) for patients with asthma,

-it is known that oral corticosteroids accelerate bone loss, and that fractures occur in 30 to 50% of patients on oral corticoids,

-it is not clear, however, whether inhaled corticosteroids accelerate bone loss.

Page 31: Presentasi POR

EBM sebenarnya merupakan cara yg biasa EBM sebenarnya merupakan cara yg biasa dilakukan dalam proses penilaian suatu dilakukan dalam proses penilaian suatu obat baru yg akan dipasarkan.obat baru yg akan dipasarkan.Disini malah diperlukan juga penilaian Disini malah diperlukan juga penilaian animal dan in-vitro studies.animal dan in-vitro studies.

PerbedaannyaPerbedaannya::* Penilaian obat pra-pemasaran * Penilaian obat pra-pemasaran mempertimbangkan seluruh masyarakat, mempertimbangkan seluruh masyarakat, * EBM menimbang untuk satu pasien.* EBM menimbang untuk satu pasien.

Page 32: Presentasi POR

EBM in terms of EBM in terms of Benefit-Risk RatioBenefit-Risk Ratio

The seriousness of the problem to be The seriousness of the problem to be treatedtreated

The efficacy of the drug you intend to useThe efficacy of the drug you intend to use The seriousness and frequency of possible The seriousness and frequency of possible

adverse effectsadverse effects The The efficacyefficacy of of otherother drugs which might be drugs which might be

used insteadused instead The The safetysafety of of otherother drugs which might be drugs which might be

used instead.used instead.

Page 33: Presentasi POR

Bagaimana dokter bisa Bagaimana dokter bisa mengerti EBM ?mengerti EBM ?

Evidence perlu diterapkan pada Evidence perlu diterapkan pada penderita dg segala penderita dg segala penyakit/komplikasi-nya.penyakit/komplikasi-nya.

Evidence berubah menurut perkem- Evidence berubah menurut perkem- bangan ilmu.bangan ilmu.

Perlu CME model Perlu CME model barubaru untuk men- untuk men-sosialisasikan pengetahuan baru ini.sosialisasikan pengetahuan baru ini.

Forum seminar biasa tidak lagi adekuat.Forum seminar biasa tidak lagi adekuat. Pengobatan profesional membutuhkan Pengobatan profesional membutuhkan

paradigma baru dalam CME.paradigma baru dalam CME.

Page 34: Presentasi POR

The Knowledge Filter(H.H. Bauer, 1995)

Primary literature

How much is incorrect?

Correction of errors

Much of it is correct

(adapted)

Page 35: Presentasi POR

Untuk menunjang EBM, FDA telah Untuk menunjang EBM, FDA telah melakukan perubahan label indikasi melakukan perubahan label indikasi obat sewaktu ijin pemasaran melalui obat sewaktu ijin pemasaran melalui

undang-undang. undang-undang.

Misalnya: Indikasi antibiotik yang Misalnya: Indikasi antibiotik yang luas, seperti untuk luas, seperti untuk ““upper respiratory tract infection”, upper respiratory tract infection”, terdiri dari banyak lokasi yang kuman terdiri dari banyak lokasi yang kuman penyebab maupun antibiotiknya penyebab maupun antibiotiknya berbeda.berbeda.

Page 36: Presentasi POR

Bagaimana Bagaimana interpretasi hasil Lab interpretasi hasil Lab

yg tidak pas?yg tidak pas? Nilai Widal yg dipakai untuk diagnosis Nilai Widal yg dipakai untuk diagnosis

tifustifus.. SGPT yg merupakan surrogate endpoint.SGPT yg merupakan surrogate endpoint. Hasil antibiogram yg mengikutsertakan AB Hasil antibiogram yg mengikutsertakan AB

yg tidak semestinya: yg tidak semestinya: – gentamicin (tidak pas) untuk kuman tifus,gentamicin (tidak pas) untuk kuman tifus,– tidak mengikutsertakan AB terpilih seperti tidak mengikutsertakan AB terpilih seperti

flukloksasilin, dikloksasilin atau penisilin G flukloksasilin, dikloksasilin atau penisilin G untuk Staph. aureus atau stretokokkus, tapi untuk Staph. aureus atau stretokokkus, tapi menyertakan berbagai sefalosporin,... dsb.menyertakan berbagai sefalosporin,... dsb.

Page 37: Presentasi POR

Lalu, bagaimana dg Lalu, bagaimana dg evidenceevidence pengobatan empirik yg tidak ada uji pengobatan empirik yg tidak ada uji klinik formal, tetapi sangat berguna?klinik formal, tetapi sangat berguna?

Varisella: cukup mandi teratur, tidak perlu AB Varisella: cukup mandi teratur, tidak perlu AB rutinrutin

Parotitis epidemika: cukup permen karet.Parotitis epidemika: cukup permen karet. Dikloksasilin atau flukloksasilin untuk Dikloksasilin atau flukloksasilin untuk staph.staph.

resisten, juga penisilin prokain tidak dipakai resisten, juga penisilin prokain tidak dipakai lagi.lagi.

Probenesid (dosis kecil) telah dilupakan untk Probenesid (dosis kecil) telah dilupakan untk gout, walaupun 65% merupakan masalah gout, walaupun 65% merupakan masalah ekskresi asam urat (alopurinol di-indikasikan ekskresi asam urat (alopurinol di-indikasikan untk masalah pembentukan urat {35%}).untk masalah pembentukan urat {35%}).

Page 38: Presentasi POR

What is the status of What is the status of clopidogrel ?clopidogrel ?

Page 39: Presentasi POR

Clopidogrel in addition to aspirin in unstable angina (source of Figure: Chris Cates , from internet) original article: NEJM 2001;345(7):494-502)

Page 40: Presentasi POR

Slide sebelumnya sangat jelas menggambarkan risiko kematian, MI, atau stroke bila pakai aspirin saja atau ditambah dg clopidogrel.Data ini sebelumnya dilaporkan dalam berbagai media kedokteran dengan mengatakan RRR (relative risk reduction) adalah 20%. Tanpa memperhitungkan absolute risk angka ini tidak cukup jelas artinya dan seolah-olah besar.Namun dg analisis NNT, terlihat secara visual (Visual Rx) jelas sekali, karena 20% tadi berarti perbedaan antara 11,4% (11 dari 100 orang) kematian dalam group aspirin saja (active plasebo) vs 9.3% (9 orang) dalam group clopidogrel.Dengan lain kata: bila kita mengobati 100 orang dg clopidogrel dan aspirin selama 9 bulan, akan mencegah 2 kematian, MI, atau stroke.NNT = 48: karena dalam praktek kita tidak bisa mengetahui 2 pasien yg mana yg akan tertolong, semua 100 pasien harus diobati dg clopidogrel.

Data ini ialah untuk unstable angina. In practice: dipakai untuk kasus lain dengan indikasi yg berbeda. Apakah ini evidence -based atau ‘extended evidence’?

Page 41: Presentasi POR

EBM menjembatani EBM menjembatani Ilmu Kedokteran dan Hukum ?Ilmu Kedokteran dan Hukum ?

EBM mulai dibutuhkan juga oleh EBM mulai dibutuhkan juga oleh seorang hakim menentukan apakah seorang hakim menentukan apakah suatu pengobatan tertentu sudah benar suatu pengobatan tertentu sudah benar dalam persidangan. Diperlukan “ilmu” dalam persidangan. Diperlukan “ilmu” (evidence) di belakang pertimbangan (evidence) di belakang pertimbangan suatu testimoni seorang saksi ahli. suatu testimoni seorang saksi ahli. (JAMA (JAMA Vol. 283 No.21, June 2000)Vol. 283 No.21, June 2000)

Juga, EBM menentukan harga saham Juga, EBM menentukan harga saham pabrik obat, yang disebarkan mass pabrik obat, yang disebarkan mass media ekonomi.media ekonomi.

Page 42: Presentasi POR

Namun, masih akan Namun, masih akan dijumpai berbagai dijumpai berbagai kendala, karena ilmu kendala, karena ilmu pengobatan dan EBM pengobatan dan EBM sendiri tidak sesederhana sendiri tidak sesederhana itu.itu.

Page 43: Presentasi POR

ConclusionConclusion Proper drug use should be promoted nationally. Proper drug use should be promoted nationally. Education on drugs and EBM must take a Education on drugs and EBM must take a

different approach (not education by coercive, different approach (not education by coercive, pharmaceutical marketing needs).pharmaceutical marketing needs).

The cause of irrationalism is linked with a The cause of irrationalism is linked with a perpetuating error in a larger (health) system.perpetuating error in a larger (health) system.

Health and DrugUsePolicy must be established. Health and DrugUsePolicy must be established. If the Health Department is failing, universities If the Health Department is failing, universities

and the profession should - morally - take and the profession should - morally - take initiative.initiative.

Page 44: Presentasi POR

Buku : The Doctor’s Life SupportCOMMON MEDICINE COME AND

GO

WHAT WAS CONSIDERED GOOD YESTERDAY IN USELESS

NOW,

WHAT IS CONSIDERED GOOD NOW, WILL BE WORTHLESS

TOMORROW.

BUT LOVE HAS PASSED ALL TEST AND IF WILL BE EFFECTIVE ALWAYS

Page 45: Presentasi POR