presentasi lambung tunggal

27
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas asung kerta wara nugraha-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini dengan judul, “Pencernaan Pada Lambung Tunggal” dengan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian paper ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberikan beberapa dukungan baik moril maupun material . Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari pula bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan paper ini. Semoga paper ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat menambah ilmu pengetahuan. Denpasar, 23 Januari 2011 Kelompok 3 Fisiologi Veteriner II Page 1

Upload: zumara-mufida-hidayati

Post on 11-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahan

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas asung kerta wara nugraha-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini dengan judul, Pencernaan Pada Lambung Tunggal dengan tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian paper ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberikan beberapa dukungan baik moril maupun material . Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih.Penulis menyadari pula bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan paper ini. Semoga paper ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat menambah ilmu pengetahuan.

Denpasar, 23 Januari 2011Kelompok 3

DAFTAR ISIJUDUL KATA PENGANTAR. 1DAFTAR ISI....2BAB I PENDAHULUAN .31.1 Latar Belakang .............................................................................31.2 Masalah.........................................................................................41.3 Tujuan...........................................................................................41.4 Manfaat........................................................................................4BAB II PEMBAHASAN.. . 52.1 Alat Alat Pencernaan Lambung Tungga...........................52.2 Kelenjar Pencernaan Lambung Tunggal.......................................92.3 Proses Pencernaan Lambung Tunggal........................................12BAB III PENUTUP143.1 Kesimpulan.................................................................................143.2 Saran ..........................................................................................14BAB IV DAFTAR PUSTAKA.15

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSetiap hari tubuh kita memerlukan energy untuk melakukan aktivitas . Energi yang kita peroleh terssebut berasal dari makanan yang kita konsumsi baik itu berupa karbohidrat , protein ataupun lemak. Semua makanan yang kita konsumsi tidak bias begitu saja diserap tubuh , tapi harus melalui banyak proses yang melibatkan alat alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan proses pencernaan makanan sampai pengedaran sari sari makanan keseluruh tubuh oleh darah. Sementara vitamin , air , garam garam mineral dan hormone langsung diserap tubuh tanpa melalui proses pencernaan .Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan kegunaanya adalah untuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu : prehensi (mengambil makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan deglutisi (menelan). Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah lambung), tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke sofagus), dan gravitasi (membantu memudahkan jalannya bolus).Pada pencernaan terdapat lambung tunggal untuk hewan carnivora dan omnivora, lambung komplek untuk hewan herbivora, dan pencernaan pada unggas.Dalam paper ini penulis akan membahas mengenai pencernaan pada lambung tunggal yang dimiliki oleh hewan carnivore , omnivore termasuk didalamnya manusia. Oleh karena itu penulis mengangkat paper ini dengan judul Pencernaan Pada Lambung Tunggal.

1.2 MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka timbul permasalahan yang yang kami hadapi. Adapun permasalahan yang dihadapi meliputi :1.2.1 Bagaimana susunan alat alat pencernaaan pada lambung tunggal ?1.2.2 Bagaimana kelenjar pencernaan pada lambung tunggal ?1.2.3 Bagaimana proses pencernaan pada lambung tunggal ?

1.3 TujuanBerdasarkan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :1.3.1 Mengetahui susunan alat alat pencernaan pada lambung tunggal1.3.2 Mengetahui kelenjar pencernaan pada lambung tunggal 1.3.3 Mengetahui proses pencernaan pada lambung tunggal

1.4 ManfaatBerdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :1.4.1. Manfaat Teoritis: Mahasiswa mampu memahami penguasaan pengetahuan mengenai susunan alat alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan proses pencernaan yang terjadi pada lambung tunggal1.4.1. Manfaat Empiris: Melalui pengetahuan tentang susunan alat alat pencernaan , kelenjar pencernaan dan proses pencernaan , diharapkan mahasiswa mampu menularkan kepada masyarakat agar mengetahui tentang alat alat , kelenjar dan proses pencernaan pada lambung tunggal .

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Alat Alat Pencernaan Pada Lambung TunggalAlat pencernaan pada lambung tunggal meliputi :1. Mulut Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia . Mekanik dengan bantuan gigi untuk memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil dan secara kimia dengan bantuan enzim ptyalin .2. FaringFaring merupakan persimpangan antara jalannya makanan dengan udara . Epiglotis akan otomatis menutup laring apabila ada makanan masuk keesofagus. Jalan makanan disini harus cepat .3. Esofagus Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan lambung dengan faring. Makanan akan melewati esophagus menuju lambung disertai gerakan peristaltic , buccopharingeal dan gravitasi4. Lambung Lambung tempat penampungan bolus , pengolahan dan penyaluran chymus menuju duodenum5. DuodenumDuodenum merupakan usus 12 jari yang menjadi tempat pengolahan chymus dari lambung. Chymus berubah menjadi ingesta yang dicampur dengan enzim yang berasal dari pankreas6. Jejunumds

Merupakan usus penyerapan , dimana penyerapan sari sari makanan secara besar besaran terjadi disini .7. IleumMerupakan usus kosong berfungsi untuk melanjutkan absorpsi dari jejunum . Disini juga terjadi absorpsi garam empedu oleh sel enterosit dinding usus yang nantinya akan dibawa ke liver melalui vena porta8. Kolon Usus besar sebagai tempat penyerapan air , vitamin dan garam garam mineral . Pembusukan makan dilakukan oleh bakteri apatogen yang ada di usus besar.9. RectumRektum merupakan tempat penampungan feses sementara . 10. AnusAnus merupakan saluran terakhir dan tempat keluarnya feses

2.2 Kelenjar Pencernaan Pada Lambung TunggalPencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia diantaranya : kelenjar ludah kelenjar lambung kelenjar pankreas dan hati kelenjar usus halus

2.2.1 Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kirifaring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikis yang membayangkan makanan tertentu sertareflekskarena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut.Salivamengandungenzim ptialinatau amilase ludah.

2.2.2 Kelenjar Lambung

Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkanenzim pepsin,enzim renindanasam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi olehrefleksjika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi olehhormon gastrinyang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:1) Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .2) Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.3) Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering disebut duodenum.Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni:1) Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.2) Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.3) Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. 4) Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu:1. Sel goblet (goblet cell).Berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.2. Sel parietal (parietal cell).Berfungsi untuk memproduksi asam lambung (Hydrochloric acid) yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.3. Sel chief (chief cell).Berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna. HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan.Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.Pada lambung terdapat kelenjar oksintik (bahasa Inggris: oxyntic gland) yang memproduksi hormon GHS. Hormon lain yang disekresi antara lain adalah GHIH.2.2.3 Kelenjar PankreasKelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan NaHCO3 . Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).

2.2.4 Kelenjar Hati Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalamduodenum. Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi olehhormon kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan olehduodenum.

2.2.5 Kelenjar Usus HalusKelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase,enzim laktase danenzim nukleasesertalipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormonenterokrininyang dihasilkan olehduodenum.2.3 Proses Pencernaan Pada Lambung TunggalPada hewan lambung tunggal pencernaannya terdiri dari : mulut (cawar oris), tekak (pharyng), kerongkongan (esofogus), gastrium (lambung), intestinum tenue (usus halus : duodenum, ileum, dan jejenum). Instestinum crasum (usus besar = calon, keaekum, rektum), dan anus.Pencernaan pada lambung tunggal terjadi di mulut, prosesnya dilakukan secara mekanis oleh gigi, makanan dicampurkan dengan air ludah, menggunakan lidah sebagai alat pengecap dan mulut sebagai alat prehensi.Faring merupakan persimpangan saluran nafas dengan saluran cerna, jalan makan harus cepat pada faring bolus tidak akan berubah.Kerongkongan berfungsi sebagai penyalur bolus ke lambung melalui peristaltik, bukofaringeal, gaya berat (gravitasi). Pada kerongkongan terdapat kelenjar sekretoris, makanan tidak berubah dan tersusun oleh otok longitudinal dan sirkuler.Pada lambung terdapat bolus (bahan makanan berbentuk bulat) yaitu makanan yang sudah dicerna oleh enzim ptialin. Lambung menghasilkan getah lambung (HCl, enzim renin dan enzim pepsin) . HCl berfungsi untuk mengasamkan makanan , membunuh bibit penyakit dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Enzim pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton dan enzim renin berfungsi mengubah protein susu menjadi kasein. Bolus akan diolah dilambung menjadi cyhmus dengan aksi mengaduk oleh pylorus. Pada lambung hasil akhirnya berupa proteose, peptone dan gula sederhana. Lemak yang masuk ke lambung disertai dengan air ludah dan bolus dengan bantuan HCl menyebabkan kontraksi otot lambung. Gerak pada lambung dipengaruhi oleh otot polos, dan bekerja secara otomatis, bersifat ritmis . Kontraksi dan relaksasi (peristalsis dan tonis) diatus oleh pacemaker dikardia dan pilorus. Berguna untuk menghancurkan, mencampur, dengan getah lambung dan mendorong ke usus.Pengosongan pada lambung terjadi terus selama pencernaan lambung berlangsung, sering kali pada interval yang tak teratur, ingesta lambung didorong ke arah usus oleh kontraksi lambung sehingga menyebabkan tekanan pada lambung meningkat. Pada lambung juga terdapat sphincter pylori yang berfungsi untuk mencegah regurgitasi (alur balik) duodenum dan tidak terlalu berpengaruh dalam pengaturan pengosongan lambung.Faktor pengosongan lambung bermacam-macam, diantaranya a. Fisik makanan Jika makanan kasar maka pengosongan akan lambat Tekanan osmose lambung meningkat maka pengosongan akan cepat. Apabila viskositas lambung meningkat (misalnya : lemak) maka pekosongan akan lambat. Karena lemak mengakibatkan empedu meningkat sehingga enterogastron meningkat dan gerak lambung turun. Volume meningkat (semakin asam) maka pengosongan akan lambat sebab kontak usus dengan asam lambung akan terjadi reflek inhibisi gerak lambung, Komponen ingesta usus yaitu asam dan lemak dalam ingesta meningkat maka pekosongan lambung berjalan lambat.Pada monogastsik usus kecil / halus sangat penting dalam pemecahan dan absorpsi. Terjadi pemecahan bahan makanan secara sempurna dan penyerapan sari makanan secara besar-besaran di duodenum, yeyenum, dan ileum.Pada usus terdapat enzim tripsin, lipase, amylase dan karboksi pepridase yang masuk kedalam chymus (lemak, protein dan karbohidrat) kemudian menjadi bahan penyusun (sari makanan) yang siap diserap.Karbohidrat akan diubah menjadi gula dengan bantuan enzim amylase, sedangkan protein diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim pepsin, tripsin dan reptidase. Sedangkan lemak diubah menjadi gliserol atau asam lemak dengan bantuan enzim lipase lalu diubah menjadi lemak dan terakhir diubah menjadi kilomikon dengan bantuan protein.Usus buntu atau yang di sebut dengan caecum terdapat pada hewan herbivora dan karnivora, sedangkan pada ( non ruminansia ) usus buntu hanya berperan sebagai tempat fermentasi. Terdapat gerakan penduler (mencampur) penyerapan dapat maksimal.Kelenjar ini terjadi di dua tempat yaitu : di usus tubuler dan di luar usus. Untuk di usus tubuler terdapat kripta liberkuhni, mukosanya = kelenjar brunneri, sel goblet, dan diatur oleh hormone dan saraf. Sedangkan diluar usus dipengaruhi oleh kelenjar ludah, pankreas dan hati.Anus merupakan sebuah buakaan dari rectum kelingkungan luar tubuh. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defakasi yang merupakan fungsi utama anus. Ketika rectum penuh akan terjadi peningkatan tekanan didalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphincter.

BAB IIIPENUTUP3.1 Simpulan3.1.1 Alat pencernaan pada lambung tunggal terdiri dari mulut , faring , esophagus , lambung , dudodenum , jejunum , ileum , colon , rectum dan anus.3.1.2 Kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah (enzim ptialin) , kelenjar lambung (HCl , enzim pepsin dan enzim renin), kelenjar pancreas (enzim amylase ,enzim tripsin dan lipase), kelenjar hati dan kelenjar usus halus (enzim enterokinase,maltase,sakarse dan laktase). Fugsinya adalah menghasilkan enzim dan membantu proses pencernaan .3.1.3 Proses pencernaan meliputi pengolahan makanan dimulut sehingga menjadi bolus,kemudian mendorong bolus ke lambung melewati esophagus dengan gerakan peristaltic,sampai dilambung makanan diolah menjadi chymus dengan enzim yang dihasilkan getah lambung , kemudian didorong ke usus halus dimana merupakan tempat penyerapan sari sari makanan. Setelah itu dilanjutkan ke usus besar untuk penyerapan air dan pembusukan makanan oleh mikroba , dilanjutkan ke rectum sebagai tempat penyimpanan feses sementara dan akhirnya dikeluarkan melewati anus.3.2 SaranSeperti yang kita ketahui bahwa untuk dapat melakukan aktivitas sehari hari dibutuhkan energy yang berasal dari makanan . Makanan sendiri akan dipecah dan diproses didalam saluran pencernaan . Saluran pencernaan sangat penting bagi kita . Untuk itu menjaga kesehatan dan kebersihan saluran cerna sangat penting untuk memaksimalkan daya kerja pencernaan kita . Oleh karena itu kita wajib menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan mengkonsumsi makanan sehat ,bersih dan higienis (termasuk pada hewan dengan memberikan ransum yang berkualitas) dan untuk manusia wajib mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan buah buahan untuk menjaga kelancaran pencernaan dan kebersihan usus.

DAFTAR PUSTAKASridianti.2014.Sistem Pencernaan Vertebrata.http://www.sridianti.com/sistem-pencernaan-vertebrata.html diakses tanggal 23 Februari 2015Anonim.2009.Sistem Pencernaan Pada Hewan. http://dunia2009.blogspot.com/2009/01/sistem-pencernaan.html diakses tanggal 23 Februari 2015Gunawan,Gema Fajar.2012. Fisiologi Pencernaan Monogastrik dan Poligastrik. http://brandalmascilik.blogspot.com/2012/06/fisiologi-pencernaan-monogastrik-dan.html. diakses tanggal 23 Februari 2015

Fisiologi Veteriner IIPage 17