presentasi konflik etnik
TRANSCRIPT
KONFLIK SERBIA-KONFLIK SERBIA-BOSNIA:BOSNIA:SEBUAH PRAKTEK SEBUAH PRAKTEK ETHNIC CLEANSINGETHNIC CLEANSING
KELOMPOK 2
Latar Belakang konflikLatar Belakang konflik
Bosnia Herzegovina Bosnia Herzegovina sebelum PD Isebelum PD I
Dikuasai oleh Turki UsmaniSetelah Turki Usmani runtuh, gagal
dikuasai oleh Serbia dan dicaplok oleh Kerajaan Austria
Bosnia-Herzegovina Bosnia-Herzegovina setelah PD1setelah PD1
Diserahkan oleh Austria kepada Serbia-Montenegro
Menjadi bagian dari Yugoslavia Selatan bersama dengan Serbia-Montenegro, Kroasia, Slovenia dan Vojvodina
PERANG DUNIA IIPERANG DUNIA II
PENYEBAB RUNTUHNYA YUGOSLAVIAPENYEBAB RUNTUHNYA YUGOSLAVIA
SEJARAHSEJARAH
NEGARA-NEGARA PECAHAN YUGOSLAVIANEGARA-NEGARA PECAHAN YUGOSLAVIA
RUNTUHNYA YUGOSLAVIA
Bosnia Herzegovina Bosnia Herzegovina dibawah Joseph Broz Titodibawah Joseph Broz Tito
Yugoslavia yang pluralitas etnisnya tinggi sering menimbulkan konflik-konflik
Tito memutuskan untuk membentuk negara-negara federal berdasarkan etnisnya.
Bosnia-Herzegovina walaupun etnis penghuninya kebanyakan Serbia-Bosnia dibentuk menjadi negara federal tersendiri oleh Tito
Tito yang khawatir dengan Serbia memutuskan untuk memecah Serbia menjadi dua negara bagian dan dua daerah otonom
Bosnia-Herzegovina Bosnia-Herzegovina setelah Broz Tito berakhirsetelah Broz Tito berakhir
Negara federal lain memerdekakan dirinya, begitu pula Bosnia-Herzegovina
Kemerdekaan Bosnia-Herzegovina ini ditentang dari dalam, yaitu oleh kelompok etnis Serbia-Bosnia yang lebih menginginkan penggabungan Bosnia-Herzegovina dengan Serbia.
Terjadi konflik intern antara muslim Bosnia versus Serbia-Bosnia
Selama bertahun-tahun konflik dan perang ini, etnis Serbia-Bosnia ini berusaha memusnahkan etnis muslim Bosnia dengan tujuan supaya penguasaan terhadap Bosnia-Herzegovina demi membangun Serbia Raya lebih mudah.
Proses Ethnic Cleansing Proses Ethnic Cleansing •Dalam langkah majunya menguasai wilayah Bosnia, pasukan Serbia melakukan pembantaian massal pada muslim Bosnia. •Serbia membombardir ibukota Bosnia dan kota lainnya •gerilyawan Bosnia ditangkap dan disiksa dalam kamp – kamp konsentrasi•Mereka yang beruntung masih hidup dipaksa meninggalkan tempat tinggalnya.
Sejarah mencatat perang ini ditandai dengan pemerkosaan terhadap para wanita Islam dilakukan secara massal dan sistematis.
puluhan ribu wanita muda dan gadis kecil Bosnia diperkosa
Bayi-bayi hasil perkosaan tentara Serbia akan dianggap warga etnis Serbia. Dengan demikian, kelak Serbia dapat mengklaim sebagai etnis mayoritas di wilayah-wilayah yang didudukinya.
Serangan Serbia (yang kemudian dibantu oleh Kroasia) terhadap
muslim Bosnia telah menyebabkan tragedi
kemanusiaan yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia kedua.
Kuburan Massal: Suatu bukti Kuburan Massal: Suatu bukti nyatanyataPuluhan mayat yang ditemukan dalam
usaha pencarian 700 mayat umat Islam yang hilang atas kekejaman Serbia dan dipercayai ditanam hidup-hidup ditemukan di daerah Srebrenica, Bosnia.
Beberapa kuburan yang digunakan untuk menggali tulang-tulang dari sebuah kubur seluas gelanggang tenis, dipercayai terdiri dari lebih 7000 mayat lelaki dan anak-anak yang disembelih tentera Serbia.
KorbanKorban200.000 orang yang terbunuh50.000 orang wanita muslimin
menjadi korban perkosaan1,8 juta orang terpaksa
mengungsi.
Penyelesaian konflikPenyelesaian konflik
• PBB
• Uni Eropa
• NATO
PBBPBBPengiriman pasukan perdamaian
yang dilakukan oleh PBB. Perserikatan Bangsa-bangsa pada
tahun 1992 membentuk UNPROFOR (United Nation Protection Force) yaitu pasukan perdamaian yang ditugaskan untuk menjaga perdamaian di negara-negara pecahan Yugoslavia. Termasuk Bosnia.
PBBPBBUNPROFOR ini terdiri dari negara-
negara anggota PBB yang mengirimkan pasukan perdamaiannya guna menjaga perdamaian di Bosnia.
Pasukan perdamain ini terdiri dari negara Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis dan Indonesia tergabung dalam UNPROFOR ini.
PBBPBBSelain itu juga Perserikatan Bangsa-
Bangsa menyerukan kepada Serbia untuk menarik pasukannya dari wilayah Bosnia dan meminta dilakukannya perundingan untuk mengakhiri konflik tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengirimkan utusannya sebagai mediasi guna mencari penyelesaian konflik antara Serbia dan Bosnia. Perserikatan Bangsa-bangsa mengutus Lewis Mckeujic selaku kepala staf UNPROFOR.
PBBPBB
Dalam perundingan ini tidak tercapai kesepakatan antara
kedua belah pihak dikarenakan pihak Bosnia meninggalkan perundingan karena terjadi
ledakan bom di Sarajevo yang banyak menewaskan warga etnis
Bosnia.
Uni EropaUni EropaUni Eropa juga ikut berpartisipasi
dalam proses perdamaian yang terjadi di Bosnia. Masyarakat Uni Eropa mencoba mengajak kedua belah pihak yang bertikai untuk mau melakukan perundingan guna menyelesaikan konflik tersebut.
Masyarakat Uni Eropa menjadi mediator perundingan antara Serbia dan juga Bosnia dalam perundingan Lissabon yang dilaksanankan pada tahun 1992 guna mencari solusi kedua belah pihak dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Uni EropaUni EropaDalam perjanjian ini kedua belah pihak
sepakat menjadikan Bosnia sebagai negara Federasi yang terdiri dari tiga etnis dan memiliki wilayah masing-masing dari etnis tersebut.
Yaitu, etnis Muslim Bosnia, etnis Serbia, dan etnis Kroat Kroasia. Namun perjanjian ini juga belum mampu menghentikan kekerasan yang terjadi di Bosnia. Karena ledakan yang terjadi di Sarajevo tersebut menyebabkan pihak Bosnia masih merasa terancam walaupun telah terjadi kesepakatan.
NATONATONATO sebagai sebuah pakta keamanan
atlantik juga turut berpartisipasi dalam menjaga perdamaian di kawasan Bosnia dan mengupayakan tercapainya perdamaian di wilayah tersebut.
NATO jualah akhirnya yang memaksa Serbia untuk melakukan perundingan perdamaian pada tahun 1995 dengan melakukan penyerangan terhadap negara Serbia.
Hal ini dilakukan karena upaya-upaya perdamaian yang telah dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa serta negara-negara lainnya belum mampu mengatasi krisis yang terjadi di Bosnia.
Beberapa perundingan yang diupayakan oleh PBB, Beberapa perundingan yang diupayakan oleh PBB,
Uni Eropa Maupun negara-negara lain :Uni Eropa Maupun negara-negara lain :
1. Perundingan Sarajevo. Pada tanggal 17 Maret 1992 dilaksanakan pertemuan yang kelima kalinya antara tokoh-tokoh etnis Bosnia Herzegovina (Muslim, Kroasia dan Serbia) yang disponsori oleh Masyarakat Eropa dibawah diplomat Portugal, Hose Cutleri, yang menyarankan adanya kantonisasi. Bosnia Herzegovina akan menjadi negara yang terdiri dari 3 unit etnik dan tetap berada didalam batas wilayah yang ada sekarang. Usul ditolak oleh Presiden Bosnia Herzegovina, Alija Izetbegovic yang mengakibatkan tidak tercapainya kesepakatan dalam perundingan tersebut.
2. Pada tanggal 5 Nopember 1992, dilaksanakan perundingan diantara ketiga kelompok pihak yang bertikai di Jenewa untuk menyusun Undang-Undang Republik Bosnia Herzegovina. Pihak Muslim Bosnia Herzegovina mendesak diberlakukannya regionalisasi Bosnia Herzegovina tanpa berdasarkan etnis tetapi berdasarkan prinsip geografis. Pihak Serbia Bosnia Herzegovina yang didukung oleh Kroasia Bosnia Herzegovina mendesak konsep pembagian wilayah Bosnia Herzegovina berdasarkan 3 etnis.
3. Pada tanggal 3 dan 4 Januari 1993, para wakil dari 3 pihak yang bertikai di Bosnia Herzegovina mengadakan perundingan paripurna untuk yang pertama kalinya di Jenewa. Ketua Bersama Konperensi, Lord Owen dan Vance mengusulkan suatu peta yang membagi Bosnia Herzegovina terdiri atas 10 propinsi dimana masing-masing mempunyai wewenang yang luas dibandingkan dengan pemerintah pusat. Bosnia Herzegovina akan merupakan negara desentralisasi dengan pemerintahan yang kuat di 10 provinsi yang bukan berdasarkan etnis akan tetapi berdasarkan prinsip geografis, historis dan komunikasi.
4. Pada tanggal 25 - 26 Mei 1994, wakil pihak-pihak yang bertikai di wilayah Bosnia Herzegovina (Muslim Bosnia Herzegovina, Serbia Bosnia Herzegovina dan Kroasia Bosnia Herzegovina) beserta “Kontak Group” internasional masalah Bosnia Herzegovina (wakil negara AS, Russia dan EU) mengadakan perundingan di Talloires (Perancis) guna mencari upaya penyelesaian krisis yang terjadi di wilayah Bosnia Herzegovina. Perundingan yang berlangsung selama 2 hari tersebut memfokuskan pembicaraan tentang implementasi keputusan yang dibuat dalam pertemuan tingkat Menteri dari negara AS, Russia dan kelompok EU pada tanggal 13 Mei 1994 di Jenewa yaitu negara Federasi Muslim - Kroasia Bosnia Herzegovina dimasa yang akan datang akan memiliki wilayah 51% dan Faksi Serbia Bosnia Herzegovina 49%. Tidak terdapat hasil yang konkrit dari pertemuan tersebut namun disepakati perundingan akan dilanjutkan kembali.
5. Pada tanggal 21 Juli 1994 wakil dari pihak-pihak yang bertikai di Bosnia Herzegovina beserta anggota Kontak Group mengadakan pertemuan di Jenewa guna membicarakan pengakhiran krisis di Bosnia Herzegovina. Dalam pertemuan tersebut pihak-pihak yang bertikai menyampaikan jawabannya atas proposal pembagian wilayah Bosnia Herzegovina yang telah disampaikan 2 minggu sebelumnya. Pihak Muslim Bosnia Herzegovina dan Kroasia Bosnia Herzegovina menerima proposal Kontak Group tersebut. Dilain pihak wakil Serbia Bosnia Herzegovina menyampaikan jawabannya kepada Kontak Group melalui suatu amplop yang disegel yang inti jawabannya mengatakan bahwa Majelis Serbia Bosnia Herzegovina tidak dalam posisi untuk dapat memutuskan mengenai peace plan Kontak Group tersebut karena proposal Kontak Group dinilai tidak jelas.
Dalam jawaban Serbia Bosnia Herzegovina tersebut mempermasalahkan persetujuan-persetujuan konstitusional, persetujuan penghentian permusuhan, masalah kota Sarajevo, masalah akses Serbia Bosnia Herzegovina ke Laut Adriatik, persetujuan implementasi peace plan dan masalah-masalah pencabutan sanksi-sanksi terhadap penduduk Serbia. Jawaban Serbia Bosnia Herzegovina tersebut oleh Kontak Group (kecuali Russia) merupakan penolakan karena tidak memberikan suatu jawaban. Dan perjanjian ini pun mengalami kegagalan.
Penyelesaian KonflikPenyelesaian Konflik
Setelah upaya-upaya yang dilakukan oleh PBB, Uni Eropa Maupun negara-negara lainnya mengalami kegagalan dalam kurun waktu 1992 hingga 1994.
Pada bulan Mei tahun 1995 pakta keamanan atlantik (NATO) mengambil keputusan untuk melakukan invasi militer ke wilayah Serbia.
↓Invasi ini mendapatkan dukungan dari PBB dan Uni Eropa serta Amerika Serikat guna memaksa Serbia untuk kembali melakukan perundingan dalam upaya menyeesaikan konflik di wilayah tersebut.
↓Target operasi militer yang dilakukan oleh NATO ini
adalah untuk menghancurkan infrastruktur-infrastruktur yang ada di wilayah Serbia.
Penyelesaian KonflikPenyelesaian KonflikNATO menjadi faktor yang sangat
berperan dalam upaya memaksa Serbia untuk kembali melakukan perundingan guna mencapai perdamaian di Bosnia.
Karena serangan yang dilakukan oleh NATO tersebut berhasil memaksa Serbia untuk mau duduk dan melakukan perundingan dengan Bosnia guna mencapai kesepakatan dan serangan NATO tersebut berhasil melumpuhkan infrastruktur yang ada di Serbia.
Penyelesaian KonflikPenyelesaian Konflik
Akhirnya pada bulan November tahun 1995 Serbia dan Bosnia kembali berunding dan melakukan perjanjian di Dayton Amerika Serikat.
Perjanjian ini merupakan puncak dari semua perjanjian yang telah diupayakan PBB, Uni Eropa maupun negara-negara lainnya.
Penyelesaian KonflikPenyelesaian KonflikPerjanjian Dayton adalah nama
perjanjian untuk menghentikan perang di Bosnia yang sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
Perjanjian ini disetujui di Pangkalan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio.
Pertemuan tersebut berlangsung sejak 1 November hingga 2 November 1995. Peserta utamanya adalah presiden Serbia, Slobodan Milošević, presiden Kroasia, Franjo Tuđman, presiden Bosnia, Alija Izetbegović, kepala negosiator Amerika, Richard Holbrooke dan Jenderal Wesley Clark.
Penyelesaian KonflikPenyelesaian Konflik
Persetujuannya ditanda tangani di Paris, Perancis pada 14 Desember dan pemba-gian politik Bosnia-Herzegovina saat ini dan struktur pemerintahannya merupakan hasil persetujuan dari Perjanjian Dayton
Hasil perundingan Dayton Hasil perundingan Dayton berisi antara lain sebagai berisi antara lain sebagai berikut :berikut :
1. Bosnia Herzegovina tetap sebagai negara tunggal secara internasional
2. Ibukota Sarajevo tetap bersatu di bawah federasi muslim Bosnia
3. Penjahat perang seperti yang telah ditetapkan mahkamah internasional tidak boleh memegang jabatan.
4. Pengungsi berhak kembali ke tempatnya
5. Pelaksanaan pemilu menunggu perjanjian Paris
Tokoh utama pada konflik Tokoh utama pada konflik Serbia-KosovoSerbia-KosovoSLOBODAN MILOSEVICHTokoh etnik cleansing dalam
konflik serbia-kosovo, Slobodan Milosevic menjabat sejak tahun 1989 hingga 1997 dan kemudian menjadi Presiden Yugoslavia pada 1997-2000.
Lebih dari 800.000 jiwa tewas pada peperangan dan pembantaian di wilayah Bosnia dan Kosovo.
Tindakannya tersebut diajukan sebagai kejahatan perang dengan tuduhan ethnic cleansing.
PRESIDEN SERBIAPRESIDEN SERBIA
SLOBODAN MILOSEVICH
Terima kasihTerima kasih