presentasi kasus thypoid fever ppt
DESCRIPTION
Thypoid fever caseTRANSCRIPT
PRESENTASI KASUSDEMAM TIFOID
Oleh:Zahra Puspita1102011301
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE OKTOBER 2015
REKAM MEDISI. IDENTITAS
Nama : Tn. MUmur : 53 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAlamat : Ciceri, SerangStatus : MenikahAgama : IslamPekerjaan : Pegawai swasta
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : Demam
Keluhan tambahan : - Kepala pusing- Mual- Perut kembung- Lemas
Riwayat penyakit sekarang :Pasien datang ke IGD RSUD Dr.Drajat Prawiranegara Serang dengan keluhan demam sejak ± 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan oleh pasien hilang timbul pada siang menjelang sore hari hingga malam hari, pada pagi hari demam berangsur-angsur turun. Demam sudah dirasakan pasien setiap hari selama 7 hari terakhir. Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu kepala pusing, mual, perut kembung dan badan terasa lemas. Keluhan lainnya seperti muntah, sesak nafas, nyeri dada, batu, pilek, diare, mimisan, gusi berdarah dan lain-lain disangkal oleh pasien. Buang air besar dan buang air kecil juga diakui pasien lancar tidak ada keluhan.
Pasien mengatakan belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Dirumah, lingkungan tetangga, maupun lingkungan tempat kerja tidak ada yang mengalami hal seperti pasien. Pasien juga menyangkal riwayat makan makanan sembarangan, riwayat bepergian juga disangkal. Sebelum kerumah sakit pasien mengatakan sempat berobat diklinik, diberi obat penurun panas, namun karena tidak kunjung sembuh pasien kemudian memutuskan untuk memeriksakan diri ke RSUD Serang.
Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi (-)Diabetes melitus (-)Penyakit jantung (-) Hepatitis (-)
Riwayat penyakit keluarga :Hipertensi (-)Diabetes melitus (-)Penyakit jantung (-)Hepatitis (-)
III. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : SedangKesadaran : ComposmentisTanda vital - Tekanan darah = 120/70 mmHg- Nadi = 90x/menit- Respirasi = 22x/menit - Suhu = 38,1°C
Tinggi badan : 165 cmBerat badan : 68 kg
Status GeneralisKepala : Normocephale, rambut hitam, tidak
mudah dicabutMata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), RCL/RCTL (-/-)Telinga : Bentuk normal, serumen (+), nyeri
tekan tragus (-), Nyeri tekan mastoid (-)Hidung : Bentuk normal, sekret (-), pernafasan
cuping hidung (-), Septum deviasi (-)Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah kotor (-), Tonsil
T1-T1Leher : Trakea tidak deviasi, pembesaran
kelenjar getah bening (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks : Simetris saat statis dan dinamis
Pulmo Inspeksi : Bentuk dada normal, sikatrik (-), massa (-)Palpasi : Tidak terdapat masa, fremitus taktil dan
vokal simetrisPerkusi : Sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi : Vesikuler (+/+), Wheezing (-), Rhonki (-)
CorInspeksi : Iktus cordis tidak terlihatPalpasi : Iktus cordis teraba pada ICS ke V linea
midclavicula sinistraPerkusi : Batas jantung kanan terdapat pada ICS ke
IV linea sternalis dextraBatas jantung kiri terdapat pada ICS ke V linea sternalis sinistra
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : Perut cembung, sikatrik (-), massa (-) Auskultasi : Bising usus (+)Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
Hepar tidak membesar, lien tidak membesar, ballotement ginjal (-), test undulasi (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)
EkstremitasAkral hangat, tidak ada edema
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGHasil lab darah pada tanggal 21 okt 2015Hb : 14,40 g/dlLeu : 8.330 /μlHt : 43,50 %Tr : 152.000 /μlGDS : 79,00 mg/dlUr : 26,00 mg/dlCr : 1,10 mg/dl
V. DIAGNOSIS KERJADemam Tifoid
VI. PENATALAKSANAAN• Anjuran istirahat• Diet lunak• Infus RL : Futrolit 2 : 1• Lefofloxacin 1 x 500 mg IV• Sanmol 2 x 1 tab ( Jika demam )• Analsik
VII. PEMERIKSAAN LANJUTAN Pemeriksaan darah rutin Uji widal
VII. PROGNOSISAd vitam : BonamAd Fungtionam : BonamAd sanationam : Bonam
TINJAUAN PUSTAKADemam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit infeksi bakteri, yang disebabkan oleh Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi dari Genus Salmonella. Di Indonesia penyakit ini bersifat endemik.
Bakteri Salmonella Typhi Berbentuk batang Gram negatif Tidak berspora Motil Berflagel Berkapsul Tumbuh dengan baik pada suhu optimal
370C bersifat fakultatif anaerob
Patogenesis Demam Tifoid
Gejala Klinis Demam TifoidMasa inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari, walaupun pada umumnya adalah 10-12 hari.Pada minggu pertama : Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan yang meningkat, sifat demam meningkat perlahan-lahan terutama pada sore hingga malam hari.
Pada minggu kedua:Gejala menjadi lebih jelas, berupa demam, bradikardia relatif, lidah kotor, hepatomegali, splenomegali, meteroismus, gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis. Roseolae jarang ditemukan pada orang Indonesia.
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan rutin darah lengkap
→ Leukopenia/Normal/Leukositosis, anemia ringan, trombositopenia, aneosinofilia, peningkatan LED, peningkatan SGOT/SGPT.
Uji Widal→ Deteksi Antibodi terhadap kuman S.
Typhi. Uji TUBEX
→ Uji Semi-kuantitatif kolometrik untuk mendeteksi antibodi S. Typhi
Uji Typhidot→ Uji Typhidot dapat mendeteksi antibodi
IgM dan IgG yang terdapat pada protein membran luar Salmonella typhi
Uji IgM Dipstick→ Uji ini secara khusus mendeteksi
antibodi IgM spesifik terhadap S. Typhi pada spesimen serum atau whole blood.
Kultur Darah→ Hasil biakan darah yang positif untuk
memastikan demam tifoid.
Penatalaksanaan Istirahat dan perawatan, tujuannya
untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan
Diet dan terapi penunjang (simptomatik dan suportif), dengan tujuan mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan pasien secara optimal
Pemberian Antimikroba, dengan tujuan menghentikan dan mencegah penyebaran kuman
Antimikroba Kloramfenikol Tiamfenikol Kotrimoksazol Ampisilin dan amoksisilin Sefalosporin generasi ketiga Golongan florokuinolon Azitromisin
Komplikasi Komplikasi intestinal→ Perdarahan usus, perforasi usus, ileus
paralitik, pankreatitis Komplikasi ekstra-intestinal
Komplikasi kardivaskuler : gagal sirkulasi perifer, miokarditis, tromboflebitis
Komplikasi darah : anemia, trombositopenia, trombosis
Komplikasi paru : pneumonia, empiema, pleuritis
Komplikasi hepatobilier : hepatitis, kolesistitis Komplikasi ginjal : hlomerulonefritis,
pielonefritis Komplikasi tulang : osteomielitis, spondilitis,
artritis Komplikasi neuropskiatri/tifoid toksik
Pencegahan Preventif dan kontrol penularan→ memutuskan transmisi tifoid Vaksinasi→ Vaksin oral :
-Ty21a (vivotif Berna) belum beredar diindonesia-ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin kapsul polisakarida
Daftar PustakaDEPKES RI. 2013. Sistematika Pedoman Pengendalian Penyakit Demam Tifoid. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan.
Djoko Widodo. 2009. Demam Tifoid. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed.V. Jakarta: InternaPublishing.
Inawati. 2015. Demam tifoid. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
TERIMA KASIH