presentasi kasus autis

31
PRESENTASI KASUS AUTISME OLEH : dr. Rini Afrina Pembimbing : dr. Riati Sri Hartati Pendamping : dr. Dianti Aswita RSUD PURI HUSADA

Upload: rini-afrina

Post on 20-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tugas internsip

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI KASUS AUTIS

PRESENTASI KASUSAUTISME

OLEH :

dr. Rini Afrina

Pembimbing :

dr. Riati Sri Hartati

Pendamping :

dr. Dianti Aswita

RSUD PURI HUSADA

Page 2: PRESENTASI KASUS AUTIS

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. NAJenis Kelamin : Perempuan Umur : 4 tahun 6 bulanAgama : IslamAlamat : Tanjung Harapan TembilahanPekerjaan : --Pendidikan : Belum bersekolahSuku : MelayuKonsultasi : 14 Januari 2015

Page 3: PRESENTASI KASUS AUTIS

SUMBER INFORMASI

Dari 1 2 3

Nama Ny. A Tn. R Ny. D

Umur 33 tahun 40 tahun 31 tahun

Alamat Tembilahan Tembilahan Tembilahan

Pekerjaan IRT Pegawai

Swasta

IRT

Pendidikan SLTA S1 SLTA

Hubungan Ibu

kandung

Ayah kandung adik dari ibu

Lama kenal Sejak lahir Sejak lahir Sejak Lahir

Sifat

perkenalan

Akrab Akrab Kurang Akrab

Tempat Satu Rumah Satu Rumah Tidak satu

rumah

Page 4: PRESENTASI KASUS AUTIS

SEBAB DATANG KE RS

‘Belum bisa bicara dan selalu bergerak’

Page 5: PRESENTASI KASUS AUTIS

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

10bln 1 2 3 4Tingkat

perkembangan

Gejala

kosakata yang sebelumnya sudah ada menghilang.

pasien sering berteriak-teriak sendiri tanpa arti.

untuk berkomunikasi, misalnya untuk meminta sesuatu yang diinginkan, pasien menarik-narik tangan orang tuanya untuk mengambil barang yang diinginkannya.

Usia 2 tahun pasien mulai bisa berjalan. pasien lebih banyak bermain di dalam

rumah. Pasien berjalan jauh jika keluar rumah Jika menghidupkan TV pasien tidak tertarik lebih banyak diam tidak berbicara, bermain sendiri dan jika dipanggil pasien

tidak melihat. tidak pernah memandang ke mata lawan

bicaranya.

pasien tidak mau bergabung dengan teman-teman seusianya.

Mencari permainan sendiri Jika diberi mobil-mobilan

dimasukkan ke mulut memukul-mukul mainan tersebut

ke kepalanya, menggigit-gigit kedua tangannya.

Satu minggu sebelum konsultasi poliklinik psikiatri RSUD Puri Husada Tembilahan orang tua mulai ingin mencari tahu penyebab kenapa anaknya belum bisa berbicara, sehingga orang tua berkonsultasi kepada bidan di dekat rumah. Bidan tersebut menyarankan agar keluarga membawa pasien untuk datang ke RSUD Puri Husada Tembilahan agar dapat menjalani penanganan lebih lanjut.

Page 6: PRESENTASI KASUS AUTIS

Riwayat Gangguan Sebelumnya

Gangguan emosional dan mental

Saat ini merupakan pertama kali mengalami gangguan perilaku.

Medis Umum

Pasien tidak pernah mengalami kejang demam.

Tidak ada riwayat alergi

Riwayat pemberian imunisasi tidak lengkap

Riwayat sering jatuh saat bermain namun tidak pernah hingga pingsan.

Penggunaan Obat-obatan, zat adiktif dan alkohol

Tidak ada.

Page 7: PRESENTASI KASUS AUTIS

‘RIWAYAT PERKEMBANGAN

Riwayat Kehamilan Saat hamil usia ibu 28 tahun keadaan fisik dan mental ibu tidak stabil. ibu memiliki riwayat hipertensi Hiperemesis Gravidarum selama

kehamilan. Riw. ibu pernah membanting-bantingkan

tubuhnya ke lantai dan memukul-mukul perutnya saat hamil karena ada masalah Rumah Tangga

Page 8: PRESENTASI KASUS AUTIS

Riwayat Kelahiran tidak cukup bulan yaitu saat usia kehamilan 7

bulan proses persalinan normal karena pasien tidak langsung menangis saat

lahir pasien langsung di rujuk ke RS di Sumatera Barat dan di rawat di NICU dan dirawat selama 7 hari lalu orang tua pasien meminta pulang paksa. Berat badan saat lahir 1900 gram.

‘RIWAYAT PERKEMBANGAN

Page 9: PRESENTASI KASUS AUTIS

Riwayat Tahapan / Fase Perkembangan

Infancy (0 – 18 bulan) Pasien diberi air susu ibu (ASI) kurang lebih 36 bulan. tengkurap tanpa bantuan saat usia 6 bulan. Pasien merangkak usia 8 bulan Kosakata minimal (+) , menghilang saat usia 11 bulan

Toddler (18 – 36 bulan) bisa berjalan saat usia 24 bulan

‘RIWAYAT PERKEMBANGAN

Page 10: PRESENTASI KASUS AUTIS

‘SILSILAH KELUARGA

ket :

: Laki-laki : perempuan : pasien : meninggal

Page 11: PRESENTASI KASUS AUTIS

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK Status Internus (17 januari 2015)

Keadaan umum : compos mentis, status gizi cukup

Wajah : tidak mongoloid. Tanda vital :

Nadi : 70 x/mnt Respirasi : 28 x/mnt Suhu : afebris

Kepala : simetris, tidak ada luka atau jejas.

Page 12: PRESENTASI KASUS AUTIS

Kepala : normocephal Mata : kesan tidak ada kelainan THT : kesan tidak ada kelainan

Leher : simetris, JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba

Cor : kesan dalam batas normal, S1-2 murni, bising (-) Pulmo : simetris, ketinggalan gerak (-), sonor, vesikuler

(+) normal, suara tambahan (-)

Abdomen : lebih tinggi dari dada; supel, peristaltik (+) normal, timpani, nyeri tekan (-) : hepar dan lien

tak teraba Ekstremitas : tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN FISIK

Page 13: PRESENTASI KASUS AUTIS

Status Neurologis

Nn. Craniales : belum dapat diperiksa(pasien tidak kooperatif)

Refleks Fisiologis : belum dapat diperiksa(pasien tidak kooperatif)

Refleks Patologis : belum dapat diperiksa(pasien tidak kooperatif)

Page 14: PRESENTASI KASUS AUTIS

STATUS MENTAL

Penampilan Tampak seorang anak perempuan, terlihat sesuai dari usianya, tidak terawat; cara berpakaian kurang rapi, tanpa ekspresi wajah saat menatap pemeriksa.

Kedekatan Pasien sulit didekati karena sulit diajak untuk berkomunikasi. Kontak mata minimal. Pasien tampak berjalan mondar-mandir tanpa tujuan

Mood Labil

Afek datar

Koordinasi dan gerakan motorik

Pasien cenderung tidak bisa diam, perhatian mudah teralih. Tidak ada gerakan involunter. Tidak ada kekakuan/spastisitas.

Page 15: PRESENTASI KASUS AUTIS

STATUS MENTAL

Pembicaraan dan bahasa

Pasien tidak mampu untuk berbicara.

Persepsi / Kognisi / Taraf inteligensi

Tidak terdapat gangguan visus dan pendengaran. Orientasi tempat, waktu dan orang sulit dinilai.

Bermain Sering memasukkan mainan ke dalam mulut dan memainkan tangan berulang-ulang,

Page 16: PRESENTASI KASUS AUTIS

DIAGNOSIS BANDING

1. F84.0 Autisme Masa Kanak2. F70 Retardasi Mental sedang3. F80.8 Gangguan Perkembangan

Berbicara dan Berbahasa lainnya

Page 17: PRESENTASI KASUS AUTIS

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F84.0 Autisme Masa Kanak Aksis II : F70 Retardasi Mental Ringan Aksis III : Tidak ada diagnosis Aksis IV : Masalah ”primary support

group” Aksis V : GAF 60 - 51 (gejala sedang,

disabilitas sedang)

Page 18: PRESENTASI KASUS AUTIS

PROGNOSIS

Dubia

Faktor penghambat : Status sosial ekonomi menengah kebawah Jenis gangguan autisme low functioning

Faktor pendukung Berobat pada institusi yang tepat Orang tua yang kooperatif dalam pengobatan

Page 19: PRESENTASI KASUS AUTIS

PENATALAKSANAAN

Psikofarmaka Risperidone 1,5 mg

Cap 2 x 1 Trihexylpenidil 1,5 mg

Non Psikofarmaka Terapi wicara Psikoeduksi keluarga

Page 20: PRESENTASI KASUS AUTIS

Apakah Autisme itu ???

Bahasa Yunani “ Auto ” yang berarti sendiri / hidup dalam dunianya sendiri.

Ditandai : gangguan/keterlambatan kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.

Acuh terhadap suara, pengelihatan, lingkungan, dan menghindari kontak sosial.

Page 21: PRESENTASI KASUS AUTIS

Psikiatri anak : kelainan jiwa anak antara 5-10%

dari populasi anak. Gangguan perkembangan dibagi 2 :

spesifik dan pervasif / menyeluruh.

Autisme termasuk dalam kategori gangguan perkembangan pervasif / menyeluruh.

Page 22: PRESENTASI KASUS AUTIS

Autisme ...

A Acuh tak acuhU Usil tidak bisa diamT Terlambat bicaraI Imajinasinya hilang saat berbicaraS Sosialisasinya jelekM Motorik terhambatE Emosional

Page 23: PRESENTASI KASUS AUTIS

Angka kejadian

Hadir tanpa mengenal kelompok masyarakat.

Sejak 1980 Canada dan Jepang mencapai 40%

Tahun 2002 California terdapat 9 kasus per hari

Amerika Serikat 6000-15.000 anak dibawah 15 tahun.

Tahun 2002 Inggris : 1 diantara 10 anak. Perbandingan laki-laki dan perempuan 4:1

Di Indonesia yang berpenduduk 200 juta, hingga saat ini belum diketahui berapa persisnya jumlah penderita namun diperkirakan jumlah anak autisme dapat mencapai 150-200 ribu orang.

Page 24: PRESENTASI KASUS AUTIS

Penyebab Autisme Genetik Gangguan pada saat prenatal, natal,

postnatal Faktor Psikodinamika dan Keluarga Kelainan Organik-Neurologis-Biologis Faktor Imunologis Temuan Neuroanatomi Temuan Biokimiawi

Page 25: PRESENTASI KASUS AUTIS

Faktor Resiko... Toksoplasmosis Perdarahan antenatal Hiperemis gravidarum Berat badan lahir rendah Trauma lahir Asfiksia Kejang demam Mump, measles dan Rubella (MMR)

Page 26: PRESENTASI KASUS AUTIS

Tanda dan Gejala

Gangguan Interaksi Sosialgagal menunjukkan keakrabanyg lazim thd orang tua maupunorang lain

Gangguan Komunikasi kesulitan komunikasi baik

verbal & non verbal keterlambatan

perkembangan berbicara / berbahasa

Gangguan Perilaku Motoris/Bermain

Perilaku & aktivitas anak autisme sering kaku, berulang & monoton

Gangguaan Emosi

perubahan mood tiba-tibatingkah laku hiperaktif, agresif, impulsif serta destruktif

Gangguan Persepsi Sensoris

Anak autis cenderung bersifat hipersensitif atau hiposensitif thdp suara, bau dan nyeri (rasa sakit).

Page 27: PRESENTASI KASUS AUTIS

Pemeriksaan

Pendengaran

EEG (Elektroensefalogram)

Screening Metabolik

MRI (Magnetic Resonance Image)

Pemeriksaan Genetik

Observasi langsung interaksi dan interview anak dan orang tua Penilaian fungsionalcara berkomunikasi Penilaian dasar bermain pola bermain

Page 28: PRESENTASI KASUS AUTIS

Diagnosa Banding... Sindroma Rett Sindroma Asperger Childhood Disintegrative Disorder (CDD Pervasive Developmental Disorder – Not

Otherwise Specified (PDD-NOS) Gangguan Perkembangan Bahasa (disfasia) Retardasi Mental Afasia didapat dengan kejang Ketulian kongenital atau gangguan

pendengaraan parah

Page 29: PRESENTASI KASUS AUTIS

Diagnosis...

Diagnostic & Statistic Manual (DSM-IV)

Guilliam Autisme Rating Scale (GARS)

Childhood Autisme Rating Scale (CARS)

Checklist deteksi Autisme (ICD-10) Modified Cheklist for Autism in

Todler (MCHAT)

Page 30: PRESENTASI KASUS AUTIS

Terapi Autisme

Terapi Biomedik/medikamentosa Terapi Okupasi Terapi Sensori Integrasi Terapi Bermain Terapi Perilaku Terapi Wicara

Page 31: PRESENTASI KASUS AUTIS

Prognosis... Berat Ringan Gejala Usia Saat Dimulai Terapi

otak maksimal sulit dirangsang

Tingkat Intelegensi Penderita (IQ Anak) 30%-40% diatas normal IQ 70 prognosis lebih baik

Kemampuan Berbahasa dan komunuikasi kelainan lidah & sumbing

Intensitas Terapi 40 jam seminggu maksimal