presentasi filsafat pendidikan v1

22
KAJIAN FILSAFAT TERHADAP HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN Filsafat Idealisme Filsafat Realisme Filsafat Pragmatisme Filsafat Eksistensialisme Filsafat PANCASILA Adhi - Arif (2014)

Upload: arif-partono-prasetio

Post on 25-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

filsafat ilmutugas kuliahdoktor ilmu manajemen

TRANSCRIPT

  • KAJIAN FILSAFAT

    TERHADAP HAKIKAT MANUSIA

    DAN PENDIDIKAN

    Filsafat Idealisme

    Filsafat Realisme

    Filsafat Pragmatisme

    Filsafat Eksistensialisme

    Filsafat PANCASILA

    Adhi - Arif (2014)

  • Pendekatan antropologis dalam memahami sesuatu dapat

    diartikan sebagai salah satu upaya memahami dengan

    cara melihat wujud praktiknya yang tumbuh dan

    berkembang dalam masyarakat.

    Manusia tidak satu suara menjawab metafisika,

    epistemologi dan aksiologi banyak aliran filsafat

    Perbedaan kepercayaan filosofis keragaman teori dan praktik kependidikan.

    Membahas kaitan 5 aliran filsafat (Idealisme, realisme,

    pragmatisme, eksistensialisme dan Pancasila) dengan

    hakikat manusia dan pendidikan

    Adhi - Arif (2014)

  • Konsep:

    Terkait konsep abadi: kebenaran, keindahan, kemuliaan.

    Akal pikir adalah sesuatu yang nyata, sedangkan materi adalah akibat yang ditimbulkannya.

    Hakikat Manusia:

    Diri individu manusia berusaha semirip mungkin dengan Diri Absolut (Tuhan)

    Pendidikan:

    Siswa ditandai oleh keinginan untuk sempurna

    Guru merupakan contoh bagi siswa karena lebih dekat dengan Diri Absolut.

    Perpustakaan menjadi pusat aktivitas.

    Tidak tergairahkan dengan kunjungan ke lapangan

    Kritik menara gading, pendukung status quo

    Adhi - Arif (2014)

  • Konsep:

    Reaksi dari keabstrakan dan kedunialainan idealisme.

    Obyek-obyek dan indra muncul dalam bentuk apa adanya terlepas dari serapan pengetahuan yang dibentuk oleh akal-pikir

    Hakikat Manusia:

    Alam semesta merupakan sebuah mesin raksasa di mana manusia bertindak sebagai pengamat dan juga menjadi peserta.

    Pendidikan:

    siswa dipandang sebagai organisme hidup yang dapat menangkap tatanan alam dunia ini melalui pengalaman indrawi

    guru dapat dilihat sebagai pengamat yang lebih kompleks yang mengetahui banyak hal tentang hukum-hukum kosmos.

    Penganut aliran ini menyukai demonstrasi (peragaan materi) di ruang kelas karya wisata dan penggunaan alat bantu audio-visual.

    Adhi - Arif (2014)

  • Konsep:

    Sifat utama dari kenyataan hidup adalah perubahan

    Pengetahuan menurut penganut pragmatis berakar dari pengalaman

    Manusia menciptakan pengetahuan

    Hakikat Manusia:

    Manusia bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan pengetahuan, pada saat bersamaan ia bertanggung jawab atas nilai-nilai.

    Seseorang seharusnya belajar bagaimana membuat putusan-putusan moral yang rumit

    tidak dengan bersandar pada prinsip-prinsip yang ditentukan secara kaku

    Adhi - Arif (2014)

  • Pendidikan:

    Pengalaman sekolah adalah sebuah bagian dari hidup, dan bukan

    sebagai persiapan hidup.

    Guru dapat dilihat sebagai pendamping subyek didik dalam

    pengalaman pendidikan

    Karyawisata dianggap telah memberikan keuntungan belajar

    melebihi aktivitas-aktivitas belajar seperti membaca dan

    pengalaman audio-visual

    Tujuan sekolah tidaklah mengharuskan peserta didik menghafal

    materi pelajaran, melainkan lebih pada belajar bagaimana cara

    belajar sehingga mereka bisa beradaptasi terhadap dunia yang

    berubah

    Adhi - Arif (2014)

  • Konsep: sangat memperhatikan emosi-emosi manusia

    reaksi terhadap dehumanisasi industrialisme modern

    Eksistensi individu adalah titik bidik pandangan eksistensialisme terhadap realitas

    Hakikat Manusia: Manusia lebih dulu ada dan kemudian baru merumuskan esensinya

    Manusia adalah apa yang ia pilih untuk ada

    Pendidikan: Guru merupakan fasilitator yang mau menghargai aspek emosional dan

    irasional dan mau berupaya serius mengarahkan subyek didik ke pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.

    kurikulum yang memberi para siswa kebebasan individual yang luas

    tidak ada satu mata pelajaran tertentu yang lebih penting daripada yang lainnya

    Adhi - Arif (2014)

  • Adhi - Arif (2014)

  • Pancasila merupakan landasan hidup bangsa Indonesia

    Di dalamnya terkandung falsafah utama yang menegaskan bagaimana kita sebagai bangsa harus bertindak/bersikap.

    Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya, dengan sesamanya, dan dengan kelompoknya (negara)

    Meskipun terdiri dari lima sila, akan tetapi masing-masing merupakan satu kesatuan

    Menggambarkan hakikat satu kesatuan filsafat yang memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis khas Bangsa Indonesia

    Adhi - Arif (2014)

  • Ontologis:

    Manusia memiliki hakikat mutlak

    Subjek utama di dalam Pancasila adalah manusia (rakyat)

    Epistemologis

    Manusia memiliki potensi untuk mendapatkan pengetahuan dan

    kebenaran serta memanfaatkannya bagi kesejahteraan bersama

    Aksiologis

    Nilai dan etika yang menjadi penuntun bagi Bangsa Indonesia

    untuk bersikap

    Adhi - Arif (2014)

  • HAKIKAT MANUSIA

    Hakikat dasar antropologis dari Pancasila adalah manusia

    Pancasila memandang manusia sebagai bagian utama atau inti di dalam setiap silanya

    Hakikat manusia monopluralis

    Susunan kodrat (jasmani dan rohani),

    Sifat kodrat (individu-mahluk sosial),

    Kedudukan kodrat (pribadi mandiri, mahluk Tuhan)

    Hakikat manusia Indonesia sebagai mahluk individu yang memiliki hak pribadi.

    Dalam menjalankan hak pribadinya wajib mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar (sosial) dan mendasarkan perbuatannya pada prinsip Ke-Tuhanan.

    Adhi - Arif (2014)

  • PANCASILA dan PENDIDIKAN

    Pancasila sebagai dasar bagi pendidikan di Indonesia

    Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

    Bab XIII Pasal 31 UUD 1945

    Setiap aspek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia wajib

    mengejawantahkan atau mengamalkan sila-sila tersebut di dalam

    setiap kegiatannya

    Adhi - Arif (2014)

  • PANCASILA dan PENDIDIKAN

    Tujuan pendidikan nasional Indonesia Aksiologis & Metafisik:

    Menciptakan manusia yang beriman kepada Tuhan, yang mendasarkan setiap tindakannya berdasarkan kepentingan hidup bersama agar

    mampu mempertahankan nilai-nilai persatuan bangsa yang

    dilandaskan pada sistem demokrasi yang berkeadilan sosial.

    Tujuan pendidikan nasional Indonesia Aksiologis & Metafisik:

    Membangun bangsa yang berpengetahuan (mampu mencari dan mengembangkan), trampil dalam memanfaatkannya untuk mencapai

    kehidupan yang lebih baik dan seimbang (antara rohani dan jasmani)

    serta menghasilkan manusia Indonesia yang berpengalaman dan

    memiliki kebijaksanaan ketika memanfaatkan pengetahuan yang

    sudah dimilikinya untuk kesejahteraan bersama.

    Adhi - Arif (2014)

  • PANCASILA dan PENDIDIKAN

    Proses pendidikan harus dirancang secara terintegrasi dari mulai

    pengetahuan yang hendak diajarkan dan nilai-nilai kemanusiaan

    yang hendak ditanamkan

    Terwakili di dalam kurikulum dan materi pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

    Tujuan, materi, motivasi, kurikulum, dan metode belajar yang

    dirancang harus sesuai dengan kaidah-kaidah Pancasila

    Membentuk manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kebenaran wahyu, intuisi, rasional, dan empiris

    Adhi - Arif (2014)

  • PERAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DARI SISI

    FILSAFAT IDEALISME

    Pendidik:

    Membimbing siswa agar mampu mengembangkan watak yang terbaik.

    Pengetahuan terbaik adalah pengetahuan yang muncul atau dikeluarkan dari dalam diri siswa bukan karena dipaksakan (Sadulloh, 2012:101).

    Meletakkan dasar yang bisa dilihat oleh peserta didik sebagai suatu pedoman yang baik.

    Pendidik perlu memberikan dan sekaligus menjadi contoh bagi peserta didik.

    Peserta Didik:

    Memanfaatkan kebebasan yang diberikan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasar atau bakatnya secara bertanggung jawab.

    Memunculkan dorongan untuk belajar muncul dari dalam diri sendiri.

    Menggali pengetahuan yang bermanfaat

    Adhi - Arif (2014)

  • PERAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DARI SISI

    FILSAFAT REALISME

    Pendidik:

    Memiliki pengetahuan dan ketrampilan

    Mampu menyajikan dalam bentuk yang menarik kepada siswa. Mampu menyelenggarakan proses belajar mengajar yang mendorong

    siswa untuk bisa mengoptimalkan kemampuan indrawinya secara

    keseluruhan.

    Peserta Didik:

    Mengembangkan sikap disiplin, baik mental dan moral.

    Membentuk komitmen terhadap pengetahuan yang hendak dipelajari serta komitmen untuk mencapai tujuan yang positif

    Adhi - Arif (2014)

  • PERAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DARI SISI

    FILSAFAT PRAGMATISME

    Pendidik:

    Mengawasi dan membimbing pengalaman belajar yang dilakukan secara mandiri oleh siswa.

    Pengawasan ini tidak berarti membatasi, hanya lebih bersifat mengarahkan saja.

    Peserta Didik:

    Bersikap mandiri dalam memilah pengetahuan yang bermanfaat untuk dipelajari.

    Memahami bahwa proses pendidikan, meski seberat apapun, merupakan proses penting yang harus mereka lalui dengan cara

    terlibat di dalamnya.

    Adhi - Arif (2014)

  • PERAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DARI SISI FILSAFAT EKSISTENSIALISME

    Pendidik:

    Menciptakan suasana kebebasan akademik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta menguji pendapat, pandangan dan penemuan secara ilmiah.

    Mendorong munculnya keberanian dari siswa untuk mencari kebenaran ilmiah

    Mengembangkan sikap keterbukaan atas kritik dari siswanya.

    Peserta Didik:

    Membangun komitmen positif bagi pengembangan diri pribadi mereka.

    Memanfaatkan kesempatan untuk kritis dan menggali setiap alternatif solusi dari masalah yang dihadapi.

    Proaktif untuk memperluas cakupan belajarnya.

    Adhi - Arif (2014)

  • PERAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DARI SISI

    FILSAFAT PANCASILA

    Pendidik:

    Memban & membimbing peserta didik utk memilih pengetahuan yang sesuai minatnya

    Proaktif untuk menggali kebutuhan siswa, mengenal siswa didiknya

    Bersikap fleksibel, kreatif, cerdas, dan memiliki sudut pandang luas.

    Menciptakan hubungan saling membutuhkan dan saling menguntungkan

    Adhi - Arif (2014)

  • PERAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DARI SISI

    FILSAFAT PANCASILA

    Peserta Didik:

    Bersikap aktif

    Memiliki semangat untuk mengembangkan pengembangan pengetahuan

    Proaktif untuk memahami bidang-bidang yang hendak dipelajari

    terlebih dahulu

    Mengembangkan komitmen kejujuran dan integritas

    Adhi - Arif (2014)

  • Pendidikan merupakan suatu proses.

    Hasilnya tidak akan dirasakan dalam jangka pendek.

    Diperlukan kesabaran dan komitmen untuk

    mengembangkan manusia Indonesia di masa depan yang

    memiliki pengetahuan luas, mampu bersaing, dan cinta

    akan tanah air.

    Peran pendidik dan peserta didik untuk mewujudkan

    suasana belajar mengajar yang positif merupakan faktor

    penting dan tidak terpisahkan.

    Keduanya harus bersinergi agar tujuan pendidikan

    nasional Indonesia dapat segera tercapai

    Adhi - Arif (2014)

  • Kaelan dan Dosen Universitas gajah Mada. (2004).

    Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma

    Knight, George R. (2007). Filsafat Pendidikan. Gama Media.

    Kuswana, Wowo S. (2013). Filsafat Pendidikan Teknologi,

    Vokasi dan Kejuruan. Alfabeta: Bandung.

    Sadulloh, Uyoh. (2012). Pengantar Filsafat Pendidikan.

    Alfabeta.

    Supriyoko, Ki. (1988). Masalah Kebebasan Akademik

    Mahasiswa. Surat Kabar Harian WAWASAN.

    Semarang:Edisi 8 Desember 1988

    Undang-Undang Republik Indonesia Noor 20 Tahun 2003

    Tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Adhi - Arif (2014)