presentasi field lab fk uns topik tuberculosis

49
FIELD LAB Tuberculosis (TB) Lokasi: Puskesmas Polokarto Sukoharjo Oleh: Kelompok B7 FK UNS 20

Upload: amalia-ifanasari

Post on 24-Jan-2017

169 views

Category:

Health & Medicine


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

FIELD LABTuberculosis (TB)

Lokasi:Puskesmas Polokarto

Sukoharjo

Oleh: Kelompok B7 FK UNS 2014

Page 2: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Mengapa harus dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap TB?

PENDAHULUAN

Page 3: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, kedua setelah AIDS

Page 4: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Laporan WHO (global reports 2010), menyatakan bahwa pada tahun 2009 angka kejadian TB di seluruh dunia sebesar 9,4 juta (antara 8,9 juta hingga 9,9 juta jiwa) dan meningkat terus secara perlahan pada setiap tahunnya dan menurun lambat seiring didapati peningkatan per kapita. Prevalensi kasus TB di seluruh dunia sebesar 14 juta (berkisar 12 juta sampai 16 juta).

Page 5: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS
Page 6: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Di Indonesia, sedikitnya ada 67 ribu pasien penderita tuberkulosis meninggal dunia setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei tuberkulosis nasional, prevalensi Tb mencapai 267 per 100 ribu penduduk.

Page 7: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

"Itu angka kematian tertinggi untuk penyakit menular,"

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Kemenkes

http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/16759/Tuberkulosis-Paling-Mematikan-di-Dunia/2015/11/03

Page 8: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kemiskinan

Kegagalan program penanggulangan TB.

Perubahan demografik karena perubahan jumlah penduduk dan perubahan struktur penduduk

Dampak pandemic HIV

PENYEBAB ?

Page 9: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan, diharapkan mahasiswa mampu:1. Menjelaskan standar diagnostik TB yang mengacu

International Standards for Tuberculosis Care (ISTC)2. Menjelasan penatalaksanaan TB yang mengacu

International Standards for Tuberculosis Care (ISTC)3. Mendemonstrasikan cara penemuan suspek dan kasus

TB dengan strategi DOTS4. Mendemonstrasikan cara pencatatan dan pelaporan

kasus TB dengan strategi DOTS5. Melakukan perhitungan angka keberhasilan

pengobatan kasus TB6. Mendemonstrasikan cara monitoring dan evaluasi

pengobatan kasus TB dengan strategi DOTS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 10: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

TUBERCULOSIS

Page 11: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

TUBERCULOSIS

Page 12: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.

GEJALA

Page 13: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

GEJALA TAMBAHAN

Page 14: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei).

SUMBER PENULARAN TUBERCULOSIS

Page 15: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

SUMBER PENULARAN TUBERCULOSIS

Page 16: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

PELAKSANAAN

PERTEMUAN KE-12 November 2015

Di Puskesmas Polokarto

PERTEMUAN KE-29 November 2015

Di rumah penderita TB

PERTEMUAN KE-316 November 2015

Di Puskesmas Polokarto

Page 17: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pertemuan Pertama (2 November 2015)

Ini adalah kununganan pertama kami ke Puskesmas Polokarto. Pada hari tersebut, kami mendapat pengarahan tentangtuberkulosis secara umum, dan secara khusus di wilayah setempat bersama Instruktur Lapangan dr. Arsita Resmi. Pendalaman materi bertujuan untuk lebih memahami seluk beluk prevalensi kejadian, ciri, bahkan sampai penatalaksanaan lebih lanjut. Tidak hanya diberi materi tentang teori TB, kamipun diberi kesempatan untuk berkunjung ke laboratorium untuk selanjutnya diajarkan bagaimana cara menginterpretasikan hasil apusan dahak di mikroskop.

KEGIATAN PERTEMUAN ke-1

Page 18: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pertemuan Pertama (2 November 2015)

Kemudian, kami juga dijelaskan mengenai data administratif penyakit TBC yang ada di Puskesmas Polokarto oleh Ibu Eni.Karena dr. Purnomo dan dr. Arsita sedang ada tugas di Kabupaten, penjelasan mengenai kegiatan selanjutnya disampaikan oleh Ibu Eni. Namun, dr. Arsita tetap memberi arahan melalui sms kepada kelompok kami.

KEGIATAN PERTEMUAN ke-1

Page 19: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pertemuan Kedua (9 November 2015)

Pada pertemuan ke-2 kegiatan kami berkunjung ke rumah penderita TB. Kami terbagi menjadi 3 kelompok untuk keperluan kunjungan ke tiga rumah pasien penderita TB BTA positif dan TB Ro positif.Kami berangkat menuju rumah penderita dibimbing oleh Ibu Eni, yaitu menuju Desa Godog, Karanguni dan Bakalan. Kemudian setelah selesai kunjungan ke rumah penderita. Setiap kelompok kembali ke puskesmas untuk bimbingan dengan dr. Purnomo selaku Kepala Puskesmas Polokarto.

KEGIATAN PERTEMUAN ke-2

Page 20: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pertemuan Kedua (9 November 2015)

Namun saat bimbingan terdapat satu kelompok yang belum bisa kembali ke Puskesmas dikarenakan masih menunggu pertemuan dengan penderita yang dikunjungi. Sebelum bimbingan, kami diberi kesempatan untuk belajar mengenai pengamatan hasil pemeriksaan dahak dari pasien TB yang ada di Puskesmas Polokarto. Kami juga diberi materi mengenai bagaimana menginterpretasikan hasil pemeriksaan dahak di mikroskop. Kemudian, Ibu Eni juga memberikan data administratif mengenai epidemiologi di tiga desa yang kami kunjungi.

KEGIATAN PERTEMUAN ke-2

Page 21: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pertemuan Ketiga (16 November 2015)

Kegiatan pertemuan ketiga ini, berupa pengumpulan laporan mengenai studi kasus yang sudah dilakukan pada pertemuan/lapangan yang sebelumnya. Kemudian kami mempresentasikan hasil studi kasus TBC pada kunjungan ke rumah penderita TBC. Kami melakukan presentasi mengenai studi kasus yang sudah dilakukan pada pertemuan/lapangan yang sebelumnya. Dalam presentasi tersebut, kami membahas mengenai epidemiologi, perkembangan banyaknya kasus di wilayah sekitar Puskesmas Polokarto, terutama pada tiga desa yang kami kunjungi, dan sampai pada pencegahan yang dapat dilakukan dari pihak puskesmas dan penderita itu sendiri.

KEGIATAN PERTEMUAN ke-3

Page 22: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pertemuan Ketiga (16 November 2015)

Kegiatan pertemuan ketiga ini, berupa pengumpulan laporan mengenai studi kasus yang sudah dilakukan pada pertemuan/lapangan yang sebelumnya. Kemudian kami mempresentasikan hasil studi kasus TBC pada kunjungan ke rumah penderita TBC. Kami melakukan presentasi mengenai studi kasus yang sudah dilakukan pada pertemuan/lapangan yang sebelumnya. Dalam presentasi tersebut, kami membahas mengenai epidemiologi, perkembangan banyaknya kasus di wilayah sekitar Puskesmas Polokarto, terutama pada tiga desa yang kami kunjungi, dan sampai pada pencegahan yang dapat dilakukan dari pihak puskesmas dan penderita itu sendiri.

KEGIATAN PERTEMUAN ke-3

Page 23: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan ke Rumah Penderita TB

KEGIATAN PERTEMUAN ke-2

Page 24: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan ke Rumah Penderita TB

KEGIATAN PERTEMUAN ke-2

Page 25: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 1IDENTITAS

Nama : Tn. M. Umur : 62 tahunAlamat : Desa GodogPekerjaan : Buruh Tani

Page 26: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 1Desa GodogDari hasil anamnesis:

o Didapatkan bahwa Tn. M. sakit sekitar 3 bulan yang lalu. o Gejala yang dirasakan yaitu batuk berdahak, demam dan mual muntah. o Bapak Martono pernah dilarikan ke UGD sekali karena keadaan gawat yg disebabkan

makanan dan minuman tidak bisa masuk ke lambung. Akhirnya bapak martono menjalani rawat inap selama 4 hari di Rumah Sakit. Lalu dilakukan pemeriksaan BTA sputum dan rontgen atau foto thorax di rumah sakit.

Page 27: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 1Bapak Martono - Desa Godog

Dari hasil pemeriksaan tersebut: o Tn. M. dinyatakan TB dengan BTA negative namun foto Thorax positif TB. o Setelah di diagnosis TB maka Bapak Martono diharuskan menjalani terapi selama 6 bulan

yang mana saat ini sudah berjalan pengobatan nya selama 1 bulan 4 hari. o Obat yang dikonsumsi yaitu Selestidin, setiap pagi hari 1 butir. Selain itu ada obat mual dan

muntah, namun hanya di konsumsi jika gejala mual dan muntah muncul. o Adapun pengawas menelan obat (PMO) bagi bapak martono yaitu Rafli, keponakan nya.

Page 28: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 1Tn. M. - Desa Godog

o Tn. M. tinggal dengan 3 orang keluarga nya. o Kondisi rumah yang ditinggali, dari hasil pengamatan sudah memiliki sanitasi yang baik

namun kurang dalam hal pencahayaan dan ventilasi. o Jendela dan ventilasi udara hanya terdapat di bagian depan rumah. o Namun dari ketiga orang yang tinggal serumah dengan bapak martono, tidak ada yang

menderita batuk, yang berarti tidak terjadi penularan TB.

Page 29: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 1Tn. M. - Desa Godogo Setalah berjalan kurang lebih 1 bulan pengobatan, Bapak Martono sudah mengalami

perbaikan kondisi klinis, bahkan sudah bisa kembali bekerja di sawahnya. o Frekuensi batuknya sudah berkurang dan system pencernaan nya sudah bisa menerima

makanan dan minuman dengan normal. o Dari hal asupan gizi, bapak martono sudah makan teratur 3 kali sehari dengan komposisi

utama karbohidrat, sayur dan buah.o Dari pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil yang normal yaitu 130/90 mmHg. o Tidak terdapat riwayat diabetes dan hipertensi pada penyakit dahulu maupun keluarganya. o Walaupun sudah membaik tapi Bapak Martono tetap diwajibkan meminum obat sampai 6

bulan lama nya sesuia dengan prosedur pengobatan TB.

Page 30: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 2IDENTITAS

Nama : Ibu R.Umur : 63 tahunAlamat : Desa BakalanPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 31: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 2Ibu R. - Desa Bakalan

Dari anamnesis: o Kegiatan sehari-hari: ibu rumah tangga. o BTA negatif. o Sebelumnya tinggal di Surabaya selama 18 tahun, tetapi mulai sakit setelah pindah ke solo

tahun ini. o Keluhan awal adalah kolesterol yang tinggi, ibu tersebut sudah memeriksakan penyakitnya di

tiga dokter yang berbeda tapi tidak sembuh. Pengobatan yang terakhir ke Prof. Suradi di RS Moewardi. kemudian ibu tersebut disarankan untuk memeriksakan dahaknya di puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Polokarto, ternyata hasilnya BTA positif.

o Di rumah beliau tinggal bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Mas Tri, sebagai PMO (Pengawas Minum Obat).

Page 32: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 2Ibu R. - Desa Bakalano Kondisi rumah: Sanitasi tempat tidur dan keadaan umum rumah bersih, lantai terdiri dari

semen dan beliau menggunakan sandal di dalam rumah. Namun, pada kamar ibu tersebut tidak memiliki ventilasi yang cukup, namun kami telah mengimbau untuk pindah ke kamar dengan ventilasi yang cukup.

Page 33: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 2Ibu Rejeb- Desa Bakalan

o Sekarang telah menjalani pengobaan TBC bulan ke-4, dan sudah tidak pernah batuk lagi. o Masih rutin mengkonsumsi obat , 3 kali seminggu yaitu hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Obat

yang diminum 3 kali seminggu yaitu rifampisin dan isoniazid untuk terapi TB. o Mempunyai riwayat DM dan kolesterol sehingga beliau juga minum obat metmorfin untuk

DM nya dan simvastatin untuk kolesterol tingginya. o 2 bulan yang lalu hasil BTA ibu tersebut sudah negatif. o Gizi beliau sudah membaik tetapi nafsu makan masih kurang. o Kami juga mengecek tekanan darah beliau dan hasilnya pun normal yaitu 120/80 mmHg.

Page 34: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 3IDENTITAS

Nama : Ny. SL.Umur : 33 tahunAlamat : Desa KarangwuniPekerjaan : Ibu rumah tangga

Page 35: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 3Ibu SL - Desa Karangwuni

o Mulai mengalami gejala TB pada tahun 2014, sekitar bulan November ketika masih tinggal di Jakarta.

o Keluhan awal yang dirasakan Ibu SL adalah nyeri perut, nyeri dada ketika menghirup udara pernapasan dan sesak napas. Saat diperiksakan ke dokter, dokter mendiagnosis maag kronis. Namun lama-kelamaan, Ibu SL mengalami penurunan nafsu makan, lemas, dan berat badan turun. Akhirnya, pada Januari 2015 Ibu SL memutuskan untuk kembali ke Sukoharjo untuk menjalani pengobatan.

Page 36: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 3Ibu SL- Desa Karangwuni

o Pemeriksaan yang dilakukan dari pihak puskesmas : foto rontgen, dan pemeriksaan dahak SPS (sewaktu-pagi-sewaktu).

o Dari hasil foto rontgen, dinyatakan positif TB. o Pemeriksaan dahak SPS, hasilnya positif. o Kemudian Ibu SL menjalani pengobatan TB selama 6 bulan, tanpa PMO. o Selama pengobatan, Ibu SL tinggal bersama 3 orang anaknya. Oleh karena itu, Ibu SL selalu

memakai masker dan tidak tidur bersama anaknya untuk mencegah penularan kepada anaknya.

Page 37: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kunjungan oleh Kelompok 3Ibu Sri - Desa Karangwunio Setelah 6 bulan pengobatan, Ibu Sri dinyatakan sembuh.

o Dari kronologi perjalanan penyakit Ibu Sri, kemungkinan Ibu Sri terkena penyakit TB karena tertular dari tetangganya ketika masih tinggal di Jakarta. Karena menurut keterangan Ibu Sri, kompleks rumah Ibu Sri termasuk padat, warga sekitar banyak mengalami batuk, dan kompleks rumah Ibu Sri juga terletak di dekat sungai.

Page 38: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Pembahasan Data

KEGIATAN PERTEMUAN ke-2

Page 39: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Data

Tabel 1. Data Desa Godog *Foto rongent positif = 1 orang

Tahun Target Suspek Suspek Keterangan Target BTA (+) BTA (+) Keterangan

2014

40

49 Tercapai

4

3 Belum tercapai

2015 53 Tercapai 0* Belum tercapai

Page 40: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Data

Tabel 1. Data Desa Bakalan

TahunTarget Suspek Suspek ket

Target BTA (+) BTA (+) Ket

201440

13 Belum tercapai4

1 Belum Tercapai

2015 48 Tercapai 4 Tercapai

Page 41: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Data

Tabel 1. Data Desa Karangwuni

TahunTarget Suspek Suspek Keterangan

Target BTA (+) BTA (+) Keterangan

201420

7 Belum tercapai2

1 Belum tercapai

2015 8 Belum tercapai 1 Belum tercapai

Page 42: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Desa Godog

2014 3 x 100% = 6.12% 4920150 x 100% = 0%53

PEMBAHASAN

Desa Bakalan

2014 1 x 100 % = 7.69% 132015 x 100% = 8.33%48

Desa Karangwuni

20141 x 100% = 14.28 %720151 x 100% = 12.5 %8

Page 43: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Proporsi pasien TB BTA positif diantara suspek adalah prosentase pasien BTA positif yang ditemukan diantara seluruh suspek yang diperiksa dahaknya. Angka ini menggambarkan mutu dari proses penemuan sampai diagnosis pasien, serta kepekaan menetapkan criteria suspek. Hasil normalnya adalah sekitar 5% - 15%.

PEMBAHASAN

Page 44: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Dari data tiga desa diatas, hasil dalam criteria normal kecuali Desa Godog tahun 2015. Dari 53 suspek yang diperiksa tidak didapatkan pasien BTA positif namun didapatkan 1 pasien dengan foto rongent positif. Bila angka yang didapatkan terlalu kecil (kurang dari 5%), kemungkinan disebabkan oleh:• Penjarigan suspek terlalu longgar• Yaitu terlalu banyak orang yang tidak memenuhi criteria suspek• Ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu)

PEMBAHASAN

Page 45: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

Kesimpulan dan Saran

Page 46: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

KESIMPULAN

1. Penjaringan kasus TB Puskesmas Polokarto utamanya berfungsi untuk memenuhi target suspek dan target BTA positif, mencegah penularan, peningkatan kepatuhan meminum obat, serta mencegah MDR.

2. Target suspek dan target BTA positif pada tahun 2014 dan 2015 di Puskesmas Polokarto belum semuanya tercapai

3. Proporsi pasien TB BTA positif Desa Godog pada tahun 2015 adalah kurang dari 5% ( normalnya: 15-5%) -> Karena suspek terlalu longgar atau negative palsu dari pemeriksaan laboratorium

Page 47: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

SARAN

1. Kegiatan penjaringan TB harus dilakukan secara lebih masif, agar target suspek dan target BTA positif tercapai sempurna

2. Kegiatan penjaringan dapat dilakukan dengan penjaringan lapangan, pelatihan kader, dan kunjungan rumah warga.

3. Melakukan kegiatan promotif berupa penyuluhan kepada masyarakat.

Page 48: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

FAKTOR KENDALA

1. Kendala waktu : Mahasiswa tidak dapat langsung bertemu pasien TB di puskesmas, karena waktu followup pasien TB di Puskesmas Polokarto terjadwal pada hari Selasa.

Page 49: Presentasi FIELD LAB FK UNS TOPIK TUBERCULOSIS

TERIMAKASIH