presentasi bappeda mamuju yasmib sulawesi wilayah timur

22
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI ANALISIS ANGGARAN RESPONSIF GENDER "JEMBATAN UNTUK ANAK KE SEKOLAH DAN MENINGKATKAN AKSES IBU HAMIL KE PUSAT PELAYANAN" DI KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT disampaikan pada : Lokakarya Nasional "Kolaborasi Pemerintah dan CSO Untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan" Jakarta, 29 Juni 2015

Upload: latief-akhmad

Post on 17-Aug-2015

44 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

MELALUI ANALISIS ANGGARAN RESPONSIF GENDER

"JEMBATAN UNTUK ANAK KE SEKOLAH

DAN MENINGKATKAN AKSES IBU HAMIL

KE PUSAT PELAYANAN"

DI KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT

disampaikan pada :Lokakarya Nasional

"Kolaborasi Pemerintah dan CSO Untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dalam

Rangka Penanggulangan Kemiskinan"Jakarta, 29 Juni 2015

ISU / MASALAH

Akses masyarakat, baik

perempuan, laki-laki,

maupun anak-anak

terhadap layanan

kesehatan dan

pendidikan yang

sangat terbatas

karena kondisi

infrastruktur yang

kurang

memadai..........

KONTEKS

Mulai Kegiatan/Proyek 15 April 2011

Awal tutup proyek 30 Juni 2014

Dana Hibah The Asia Foundation-DFATD Canada

Pelaksana YASMIB (Swadaya Mitra Bangsa) Sulawesi

Lokasi Kabupaten Mamuju, Kabupaten Polewali Mandar, dan Provinsi Sulawesi Barat

Kelompok target Kelompok Perempuan

Jaringan Kabupaten/Provinsi (Media/LSM/Ormas/PT)

Pemerintah Daerah/Provinsi

DPRD Kabupaten/Provinsi

Penerima Keuntungan (l/p)

Masyarakat Miskin, khususnya perempuan dan anak

NKB : Bupati Mamuju, DPRD

Mamuju, dan YASMIB Sulawesi

Peningkatan Kapasitas Masyarakat (khususnya

kelompok perempuan dan masyarakat miskin) serta

Jaringan, dalam mendorong kebijakan yang pro poor dan

responsif Gender

Peningkatan Kapasitas

Eksekutif dan Legislatif, agar

mampu melahirkan kebijakan

yang pro poor dan responsif

gender

KEGIATAN

PERUBAHAN DAN HASIL

(Masyarakat :Kel.Perempuan)

Meningkatnya Akses, partisipasi, dan kontrol perempuan khususnya

perempuan basis dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, monitoring

pembangunan mulai dari desa-kabupaten

PERUBAHAN DAN HASIL : Pemerintah

• Meningkatnya kapasitas Perencana SKPD dalam menyusun dokumen perencanaan dengan menggunakan analisis Gender "

Renstra SKPD PU 2010-2015

• Renja SKPD PU tahun 2013

• Membuat Gender Analysis Pathway "Kegiatan Pembangunan Jembatan"

• Membuat dokumen Gender Budget Statement, yang digunakan dalam pembahasan anggaran (TAPD dan DPRD)

• TOR/KAK

• RKA/DPA yang responsif gender

SEBELUM

SETELAH

FAKTOR KEBERHASILAN

• Keterbukaan dan Dukungan dari Pemerintahan (Desa-Kabupaten), Stakeholder, dan masyarakat di Kabupaten Mamuju.

• Pemetaan "Aktor Kunci" secara tepat

• Pengelolaan program di lapangan yang fleksibel dari lembaga donor, The Asia Foundation - DFATD Canada (Program tetap mengacu pada logframe yang telah disepakati, tetapi tetap bisa berinovasi dan berkreasi untuk pencapaian tujuan program)

• Asistensi dari Donor (The Asia Foundation) dan Jaringan YASMIB (SEKNAS FITRA : Tim TA)

• Ketersediaan dan kesiapan lembaga mitra (YASMIB) dalam mengimplementasikan program di lapangan

AKTOR KUNCI DAN PERANAKTOR KUNCI PERAN

Jaringan Perempuan (desa -kabupaten)

Mengawal proses perencanaan dari desa-kabupaten

Memantau pelaksanaan pembangunan di lapangan

Relawan Desa/Kabupaten Mendampingi anggota Jaringan Perempuan / kelompk masyarakat lainnya dalam mengadvokasi usulan dan mengawal pelaksanaan pembangunan

CSO(Media/Ormas/Perguruan Tinggi)

Mempublikasikan hasil kerja di lapangan

Memperluas pengetahuan dan keterampilan tentang PPRG

Eksekutif (Bupati, POKJA PUG, Focal Point PUG, Pemerintah Desa)

Membangun komitmen Pilitik

Menerapkan hasil pelatihan dalam penyusunan dokumen perencanaan anggaran

Membuka ruang partisipasi bagi warga

Legialatif Memastikan usulan masyarakat (Jaringan Perempuan) terakomodir dalam dokumen APBD

Strategi Menjaga Keberlanjutan dan

Memperluas/Mereplikasi Keberhasilan

• Strategi yang dilakukan agar

keberhasilan dapat terus

dipertahankan : Evaluasi impelementasi dan

dampak program

Pertemuan berkala dengan

relawan lokal

Meperkuat komunikasi dengan

jaringan masyarakat yang sudah

terbangun

Tetap melakukan komunikasi

dengan pihak Eksekutif dan

Legislatif, khusus Focal Point

PUG, untuk dapat melahirkan

kebijakan perencanaan dan

penganggaran yang responsif

gender

• Upaya untuk

memperluas/mereplikasi

keberhasilan:

Melakukan Assesment di wilayah

lain

Membangun kelompok sasaran

yang baru

Memperluas Jaringan CSO

Membangun komunikasi dengan

pemerintah di wilayah lain (Contoh:

sejak tahun 2014, Pemda Majene

telah menganggarkannya dalam

APBD, untuk peningkatan

kapasitas perencana terkait

PPRG)

Pendokumentasian "keberhasilan

program" melalui publikasi media

(buku dan website)

PEMBELAJARAN

Strategi yang telah dilakukan ini, tidak menutup kemungkinan bisa diterapkan "semua atau sebagian",

baik di lokasi yang sama ataupun di lokasi yang berbeda. Hal ini sangat tergantung dari perkembangan

situasi/kondisi daerah dan masyarakat di daerah tersebut

(sistem birokrasi, sosial politik, ekonomi, dan budaya)

Terima Kasih

Penyelasaian Masalah Kemiskinan, TIDAK BISA

hanya diselesaikan oleh SATU SEKTOR...

tetapi HARUS MULTISEKTOR

LAMPIRAN

disampaikan pada :Lokakarya Nasional

"Kolaborasi Pemerintah dan CSO Untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dalam

Rangka Penanggulangan Kemiskinan"Jakarta, 29 Juni 2015

• Peningkatan Kapasitas Masyarakat (khususnya kelompok perempuan dan masyarakat miskin) serta Jaringan, dalam mendorong kebijakan yang pro poor dan responsif Gender:

Pendidikan Dasar ARG : "Diskusi Kampung"

Pendidikan Anggaran "lanjutan"

Pelatihan Pemantauan Pelaksanaan Anggaran

Pelatihan Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa

Diskusi Rutin Jaringan

Temu Perempuan

Hearing dengan SKPD terkait dan DPRD

Pengawalan proses perencanaan dan penganggaran (desa-kabupaten

Audit Sosial

Publikasi

KEGIATAN

Kegiatan (lanjutan)

• Peningkatan Kapasitas Eksekutif dan Legislatif, agar mampu melahirkan kebijakan yang pro poor dan responsif gender (Kabupaten/Provinsi) :

TOF PPRG

Pelatihan PPRG

Penguatan Data Sektoral

TA penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran

Diskusi Publik APBD

Temu Konstituen

Perubahan dan Hasil (Eksekutif)

Meningkatnya kapasitas Perencana SKPD dalam menyusun dokumen perencanaan dengan menggunakan analisis Gender

Selain dukungan dari Program yang dilaksanakan oleh YASMIB, Pemerintah Kab.Mamuju, melalui Bappeda juga telah mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kapasitas SKPD tentang Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) pada TA 2013 sebesar Rp. 145.955.000 (melibatkan semua SKPD kecuali SKPD kecamatan)

Semua Driver PPRG sudah terlibat dalam penguatan kapasitas yaitu Bappeda, Kantor PPKB, Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dan Inspektorat.

Penggunaan Analisis Gender dalam Dokumen

Perencanaan Anggaran

• Pada tahun 2012, salah satu SKPD yang telah menggunakan alat ini adalah Dinas PU.

• Berdasarkan hasil musrenbang, salah satu kegiatan yang terakomodir adalah "Pembangunan Jembatan Kassa dan Pammoseang di Kelurahan Sinyonyoi Kec.Kalukku". Usulan kegiatan ini telah dikawal oleh kelompok perempuan dan pemerintah kelurahan.

• Data Dinas Kesehatan, Kecamatan Kalukku merupakan penyumbang "terbesar" kasus kematian ibu hami/melahirkan.

• Data lapangan : anak-anak terpaksa tidak bisa ke sekolah jika sungai banjir (musim penghujan)

• Bagian Perencana Dinas PU, kemudian membuat analisis gender dengan tool "Gender Analysis Pathway (GAP)", yang kemudian menuangkannya dalam Form Gender Budget Statement (GBS)

RENSTRA SKPD PU (2010-2015)

Gender Analysis Pathway (GAP)

Gender Budget Statement (GBS)

Dokumen ini digunakan pada saat pembahasan anggaran di TAPD dan DPRD

DPA-SKPD PU "Kegiatan Pembangunan Jembatan"

HASIL : Pembangunan Jembatan

(APBD Tahun 2013)

SEBELUM SESUDAH

Terbangunnya jembatan ini, maka anak-anak dapat mengakses layananan pendidikan

dengan aman dan lancar; dan warga lainnya termasuk ibu hamil dapat mengakses

layanan kesehatan dengan cepat dan aman (khususnya pada saat sungai banjir)