presentasi apbn hijau kamis

32
PKPPIM Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan

Upload: beta-uliansyah

Post on 05-Dec-2014

944 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Materi FGD 4 Staff, 20 nov 2012 oleh mas Joko Phd

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi apbn hijau kamis

PKPPIM

Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan

Page 2: Presentasi apbn hijau kamis

Climate change and Indonesia

• Climate change will bring devastating impacts to Indonesia and the world, hence needs to be addressed.

• Forest and peat contribute the largest emissions in Indonesia, 60 – 85 percent.

Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian KeuanganPKPPIM

Page 3: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

3

Page 4: Presentasi apbn hijau kamis

Prioritas Nasional

4

1 Reformasi Birokrasi & Tata Kelola

2 Pendidikan

3 Kesehatan

4 Penanggulangan Kemiskinan

5 Ketahanan Pangan

6 Infrastruktur

7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha

8 Energi

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana10

Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik11

Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan13

Bidang Perekonomian

14

Bidang Kesejahteraan Rakyat

Page 5: Presentasi apbn hijau kamis

SKEMA PEMBANGUNAN NASIONAL

4 TRACK STRATEGY

PRO - ENVIRONMENTPRO - ENVIRONMENT

PRO - GROWTHPRO - GROWTH

PRO - POORPRO - POORPRO - JOBPRO - JOB

PN 1 – RB & TKPN 1 – RB & TK

PN 2 – PENDIDIKANPN 2 – PENDIDIKAN

PN 3 – KESEHATANPN 3 – KESEHATAN

PN 4 – KEMISKINANPN 4 – KEMISKINAN

PN 5 – PANGANPN 5 – PANGAN

PN 6 – INFRASTRUKTURPN 6 – INFRASTRUKTUR

PN 7 – INVESTASIPN 7 – INVESTASI

PN 8 – ENERGIPN 8 – ENERGI

PN 9 – LINGKUNGAN HDPPN 9 – LINGKUNGAN HDP

PN 10 – D. TERTINGGALPN 10 – D. TERTINGGAL

PN 11 – KREATIV & INOVSPN 11 – KREATIV & INOVS

PNL 1 – HUK & POLPNL 1 – HUK & POL

PNL 2 – EKONOMIPNL 2 – EKONOMI

PNL 3 – KESRAPNL 3 – KESRA

PRO-POOR & PRO-JOBPRO-POOR & PRO-JOB

PRO- GROWTH & PRO-JOBPRO- GROWTH & PRO-JOB

PRO- GROWTH & PRO-JOBPRO- GROWTH & PRO-JOB

PRO- GROWTH & PRO-JOBPRO- GROWTH & PRO-JOB

PRO - GROWTHPRO - GROWTH

PRO - ENVIRONMENTPRO - ENVIRONMENT

PRO - POORPRO - POOR

PRO- GROWTH & PRO-JOBPRO- GROWTH & PRO-JOB

CLUSTERCLUSTER

NEW INITIATIVESNEW INITIATIVES

MASTER PLANMASTER PLANDIRECTIVESDIRECTIVES

DUAL TRACKDUAL TRACK

Page 6: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

6

BALI BALI ACTION ACTION

PLANPLAN

KOMITMEN PRESIDEN UNTUK

MENURUNKAN EMISI

Mitigasi

Adaptasi

APBNRENCANA

AKSI NASIONAL

PENURUNAN EMISI GAS

RUMAH KACA (RAN

– GRK)

INDONESIA CLIMATE CHANGE

SECTORAL ROADMAP

(ICCSR)

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-2025

RPJMN 2005-2009

RPJMN 2010-2014

RPJMN 2015-2019

RPJMN 2020-2025

Visi 2025: Indonesia Asri dan Lestari

1. Pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan

2. PI sebagai program inter sektoral

Inisiatif Swasta

Bantuan Internasional

Page 7: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

7

• Publik– Internasional hibah dalam kerangka bilateral dan multilateral (on granting/ on lending)– Domestik APBN, APBD– Revolving geothermal fund sebagai dana jaminan eksplorasi geothermal– Penyertaan modal pemerintah pada proyek infrastruktur (PIP)

• Swasta– Investasi investasi swasta di proyek-proyek ramah lingkungan– Corporate Social Responsibility (CSR) keputusan perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya

tidak semata berdasar pada faktor keuangan melainkan juga harus berdasar pada konsekuensi sosial dan lingkungan saat ini dan jangka panjang

• Green Climate Fund (GCF) – Dasar hukum: Copenhagen Accord (2009), Cancun Agreement (2010)– Dibentuk di bawah kerangka UNFCCC – Mekanisme transfer uang dari negara maju ke negara berkembang dengan tujuan untuk

membiayai kegiatan mitigasi dan adaptasi (perwujudan polluters pay principle)– Fast start finance ($30 billion untuk periode 2010-2012) dan Long term finance (target: $100

billion per tahun pada 2020)

APBN HIJAU

Page 8: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

Indirect InfluencesTechnology Policy,

Strategic Industries Tech. Transfer R&D, Trade, dll

Int’l Institutions & Mechanisms

IFI Policies, Global Funds, Carbon Mkts, Debt swaps

Ministry of Finance

Policy Tools Available For Influencing Climate Change Mitigation / Adaptation

By managing • Investment climate • Pricing (fiscal) policies• Direct spending• Risk and financial mkts• Sectoral rules & law

Can influence: • Incentives• Investments• Industry• Int’l $ flows• Pro Poor Approaches

Financial/Investment Policies

• Invest Climate (attract capital)

•Banking Sector

•Non Bank Finance Inst’s

•Municipal Finance Rules

Taxes / Subsidies

•Tax/Fees/Charges

•Royalties/Rent Capture

•Subsidies/Tax breaks

Expenditure Policies

•Strategic Budget Priorities

•Direct Investment

•Public Service Obligation

•Green Procurement

•Education – Awareness

Direct Regulation• Enforcement / Incentives• Zoning and Land Use • AMDAL/ Env Audit • Building / Design Standards• Vehicle Emission Stds

APBN

Page 9: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

9

Page 10: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

10

Page 11: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

11

Sektor/Bidang Kegiatan Inti* Kegiatan Pendukung*

Kehutanan dan Lahan Gambut 48.357,89 2.286,10

Energi Transportasi 94.654,18 6.955,54

Pertanian 36.804,07 882,10

Industri 1.000,00 1.290,00

Limbah 44.709,33 4.949,52

Pendukung Lainnya - 2.129,26

TOTAL 225.525,47 18.492,52

11

• Dalam miliar rupiahSumber: Bappenas

Page 12: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

12

DUKUNGAN APBNExisting Budget1.Anggaran K/L;2.Dekon/TP3.Transfer ke Daerah

Elaborasi Budget1. Penambahan format belanja2. Perubahan asumsi

Page 13: Presentasi apbn hijau kamis

SIKLUS ANGGARAN

Page 14: Presentasi apbn hijau kamis
Page 15: Presentasi apbn hijau kamis

FORMAT BARU BELANJA NEGARA SESUAI UU NO. 17/2003

• Pasal 11 ayat (5)Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis

belanja.

• Pasal 15 ayat (5)APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit

organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.

Page 16: Presentasi apbn hijau kamis

PERBANDINGAN ANTARA FORMAT LAMA DAN FORMAT BARU

FORMAT LAMA• Klasifikasi Jenis Belanja

– Dual Budgeting– Belanja pusat terdiri dari 6 jenis

belanja• Klasifikasi Organisasi

– terdiri atas 53 Departemen/ Lembaga

• Klasifikasi Sektor – terdiri atas 20 sektor dan 50

subsektor– Program merupakan rincian dari

sektor pada pengeluaran rutin dan pembangunan

– Nama-nama program antara pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan agak berbeda

• Dasar Alokasi– Alokasi anggaran berdasarkan

sektor, subsektor dan program

FORMAT BARU• Klasifikasi Jenis Belanja

– Unified Budgeting– Belanja pusat terdiri dari 8 jenis belanja

• Klasifikasi Organisasi– Terdiri atas 73 K/L (bagian anggaran)– Tahun 2008 : 75 K/L (BA)

• Klasifikasi Fungsi– terdiri atas 11 fungsi dan 79 subfungsi– Program pada masing Kementerian/lembaga

digunakan sebagai dasar kompilasi klasifikasi fungsi

– Nama-nama program telah disesuaikan dengan unified budget

• Dasar Alokasi– Alokasi anggaran berdasarkan program

kementerian/ lembaga

Page 17: Presentasi apbn hijau kamis

BELANJA NEGARA MENURUT KLASIFIKASI EKONOMI (JENIS BELANJA)

Perubahan jenis belanja dari belanja rutin dan belanja

pembangunan menjadi 8 (delapan) JENISBELANJA, yaitu:

1. belanja pegawai, 2. belanja barang, 3. belanja modal, 4. pembayaran bunga utang, 5. subsidi,6. bantuan sosial, 7. hibah, dan8. belanja lain-lain.

Page 18: Presentasi apbn hijau kamis

FORMAT LAMA(s/d 2004)

FORMAT BARU(mulai TA 2005)

Belanja Pemerintah Pusat :

1. Pengeluaran RUTIN

a. Belanja Pegawai

b. Belanja Barang

c. Pembayaran Bunga

Utang

d. Subsidi

e. Pengeluaran Rutin

Lainnya

2. Pengeluaran PEMBANGUNAN

Belanja Pemerintah Pusat :

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang

3. Belanja Modal

4. Pembayaran Bunga Utang

5. Subsidi

6. Belanja Hibah

7. Bantuan Sosial

8. Belanja Lain-lain

KONVERSI FORMAT LAMA BELANJA NEGARA KE FORMAT BARU (1)

Page 19: Presentasi apbn hijau kamis

•Belanja Pegawai (Tidak Mengikat)

•Belanja Barang (Tidak Mengikat)

•Belanja Modal

•Bantuan Sosial

Pengeluaran Pembangunan

FORMAT LAMA(s/d 2004)

FORMAT BARU(mulai TA 2005)

KONVERSI FORMAT LAMA BELANJA NEGARA KE FORMAT BARU (2)

Page 20: Presentasi apbn hijau kamis

20

No K/L 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20121 Diknas 37.1 40.5 43.5 59.5 59.3 67.7 57.82 Hankam 23.9 30.6 31.3 34.3 42.4 50.0 64.43 PU 19.2 22.8 30.7 40.1 32.7 56.5 61.24 Polri 16.4 19.9 21.1 25.6 26.7 31.2 34.45 Agama 10.0 13.3 14.9 24.9 28.0 35.4 37.36 Kesehatan 12.2 15.5 15.9 18.0 22.4 29.4 28.37 Hutan 1.5 1.7 3.2 2.1 3.3 5.9 6.18 KLH 0.3 0.4 0.4 0.3 0.4 0.9 0.8

6 K/L Terbesar

RAN/RAD GRK

Dlm triliun

Alokasi APBN per K/L 2007-2012

Page 21: Presentasi apbn hijau kamis

21

Fungsi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pelayanan Umum 255.6 283.3 316.2 534.6 417.7 528.7 517.2

Pertahanan 21.5 24.4 30.7 9.2 13.1 21.4 47.4

Ketertiban dan Keamanan 15.5 23.7 28.3 7.1 7.7 16.9 22.1

Ekonomi 23.5 38.3 42.2 50.4 58.8 61.2 101.4

Lingkungan Hidup 1.3 2.6 4.9 5.3 10.7 8.6 11.1

Perumahan dan Fasum 4.2 5.4 9.1 12.5 14.6 21.4 23.4

Kesehatan 5.8 12.2 16 14 15.7 19.8 13.6

Pariwisata dan Budaya 0.5 0.9 1.8 1.2 1.4 1.5 2.9

Agama 1.3 1.4 1.8 0.7 0.7 0.9 1.3

Pendidikan 29.3 45.3 50.8 55.3 84.9 97.2 91.5

Perlindungan Sosial 2.3 2.3 2.6 2.9 3.1 3.6 4.5

Alokasi APBN per fungsi 2005-2011

Dlm triliun

Page 22: Presentasi apbn hijau kamis

22

Alokasi Dekon per K/L 2008-2012

No K/L 2008 2009 2010 2011 20121 Diknas 21.70 32.10 25.80 10.20 14.102 Kemtan 1.10 0.90 0.90 1.50 2.303 Kemkes 0.00 0.80 0.70 0.70 0.804 Kemsos 0.70 0.60 0.50 0.50 0.605 Kemhut 0.10 0.08 0.10 0.10 0.106 KLH 0.01 0.01 0.01 0.01 0.20

Dekon Terbesar

RAN/RAD GRK

Dlm triliun

Page 23: Presentasi apbn hijau kamis

23

Alokasi Tugas Pembantuan per K/L 2008-2012

No K/L 2008 2009 2010 2011 2012

1 Kemendagri 3.80 7.10 0.70 0.20 0.60

2 Kemtan 2.90 2.50 2.30 6.60 7.40

3 PU 1.50 1.90 1.60 1.60 1.80

4 Nakertrans 1.20 1.50 1.20 1.20 1.50

5 Kemhut 0.02 0.00 0.01 0.02 0.01

6 KLH 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Dlm triliun

TP Terbesar

RAN/RAD GRK

Page 24: Presentasi apbn hijau kamis

Alokasi DAK 2008-2012

24

Bidang 2008 2009 2010 2011 2012

Pendidikan 7.1 9.3 9.3 10.1 10.1

Kesehatan 3.3 4.1 2.8 3 3

Infras Jln 4.1 4.5 2.8 3.9 4.1

Infras Irigasi 1.4 1.5 0.9 1.3 1.3

Pras Pem 0.3 0.5 0.3 0.4 0.4

Kelautan & Perikanan 1.1 1.1 1.2 1.5 1.5

Infras Air Minum 1.1 1.1 0.3 0.4 0.5

Pertanian 1.4 1.4 1.5 1.8 1.8

Lingkungan Hidup 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4

Kependudukan 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3

Kehutanan 0.1 0.1 0.2 0.4 0.4

Sar Pras Perdesaan 0 0.1 0.3 0.3 0.3

Perdagangan 0 0.1 0.1 0.3 0.3

Sanitasi 0 0 0.3 0.4 0.4

Listrik Perdesaan 0 0 0 0.1 0.1Perumahan & Permukiman 0 0 0 0.1 0.1

Keselamatan Transport Drt 0 0 0 0.1 0.1

Transport Perdesaan 0 0 0 0.1 0.1

Sar Pras Perbatasan 0 0 0 0.1 0.1

Dlm triliun

Alokasi terbesar

Page 25: Presentasi apbn hijau kamis

25

Seberapa Hijau

APBN ?????

Page 26: Presentasi apbn hijau kamis

Usulan APBN Hijau

26

1.Melalui mekanisme penambahan pos Belanja Lingkungan dalam Belanja Pemerintah Pusat;

2. Digunakan sebagai source of fund; a. pemeliharaan lingkungan;

b. dukungan utk pengembangan riset energi ramah lingkungan, energi efisiensi, transportasi ramah lingkungan, kehutanan;

3. Belanja mengikat (ear-marking)

1.Melalui mekanisme penambahan asumsi dasar penyusunan APBN;

2. Asumsi dasar yg sudah ada ; a. PDB;

b. Pertumbuhan eko; c. Inflasi; d. Tingkat suku bunga SPN; e. Nilai tukar; f. Harga minyak; g. Lifting minyak; h. Lifting gas;3. Perlu memasukkan indikator

lingkungan;

Page 27: Presentasi apbn hijau kamis

27

Page 28: Presentasi apbn hijau kamis

1. Prioritas Dalam RKP...(pro-environment blm mjd prioritas)

28

RAPBN 2013 disusun dengan mengacu pada;

1. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2013;2. Kerangka Ekonomi Makro;3. Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun 2013; 4. Hasil-hasil kesepakatan Pemerintah dan

DPR RI dan Pertimbangan DPD pada Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2013;

Tema RKP 2013:

“Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat”

Empat Pilar Strategi Pembangunan yang Inklusif, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan:

Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan (pro-growth);

Memperluas kesempatan kerja (pro-job); Menanggulangi kemiskinan (pro-poor); Mendukung (ramah terhadap) upaya

pelestarian lingkungan hidup (pro-environment).

Arah Kebijakan Fiskal RAPBN 2013: “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkelanjutan Melalui Upaya Penyehatan Fiskal”:

Mendorong Stimulus Fiskal yang terukur dalam memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan;

Tetap Menjaga APBN yang Sehat dalam rangka meujudkan kondisi fiskal yang berkesinambungan.

Page 29: Presentasi apbn hijau kamis

29

Strategi Dasar Kebijakan Fiskal, RAPBN 2013:1. Mendorong Peran APBN sebagai Stimulus Pembangunan:

Meningkatkan Kualitas Belanja Negara melalui Upaya Efisiensi Berbagai Jenis Belanja yang Kurang Produktif;

Menghilangkan Sumber-sumber Kebocoran Anggaran yang masih ada; Memperlancar Penyerapan Anggaran; Meningkatkan secara signifikan Anggaran Infrastruktur untuk Memacu

Pertumbuhan Ekonomi; 2. Menjaga APBN yang Sehat dalam rangka mewujudkan kondisi fiskal yang

berkesinambungan: Mengendalikan Defisit Anggaran pada Tingkat yang Aman; Menurunkan Rasio Utang terhadap PDB dalam Batas yang Manageable;

Upaya mencapai strategi keseimbangan kedua sasaran:o Mengembangkan secara optimal sumber-sumber pendapatan negara

dengan tetap menjaga iklim dunia usaha;o Menjaga Disiplin Anggaran;o Melaksanakan Kebijakan Pinjaman Pemerintah yang Prudent.

PRO ENVIRONMENT

??????

Page 30: Presentasi apbn hijau kamis

2. Komposisi Belanja Mengikat & Tdk Mengikat....

30

U r a i a n APBN 2011 % thd total BN

I. Mengikat 912,323.8 74.2 1. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 519,343.5 42.2 - Belanja Pegawai 180,824.9 14.7 - Belanja Barang 30,685.1 2.5 - Subsidi 187,624.3 15.3 - Pembayaran Bunga Utang 115,209.2 9.4 - Belanja Lain-lain 5,000.0 0.4 2. TRANSFER KE DAERAH 392,980.3 32.0

II. Tidak Mengikat 317,234.7 25.8 1 Belanja Barang 107,164.6 8.7 2 Belanja Modal 135,854.2 11.0 3 Belanja Hibah 771.3 0.1 4 Bantuan Sosial 63,183.5 5.1 5 Belanja Lain-Lain 10,261.0 0.8

Total Belanja Negara 1,229,558.5

Mengurangi diskresi

Pem

Page 31: Presentasi apbn hijau kamis

Kesimpulan

1. Pemerintah berkomitmen ikut mengatasi kerusakan lingkungan global;

2. Kebijakan anggaran memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan perbaikan lingkungan;

3. Pemerintah melalui APBN dapat menjadi aktor utama dalam mendukung keberhasilan perbaikan lingkungan;

4. Dalam implementasi anggaran masih dirasakan belum pro-environment;

5. Perlu dipikirkan pembentukan APBN Hijau melalui berbagai mekanisme;

31

Page 32: Presentasi apbn hijau kamis

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral

32