present as i

10
SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH

Upload: rizka-eka-apc

Post on 14-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH

SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu model pembelajaran yang dapat diaplikasikan adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).

pertimbangan memilih model PJBL :Perilaku pendidik (guru), sedikit berperan dalam fasilitator bagi siswa Iklim pembelajaran yang kurang kondunsifMateri pembelajaranMedia dalam pembelajaranSistem model pembelajaran Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Project Based Learning (PjBL)Merupakan tugas-tugas komplek, yang didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menantang atau permasalahan, yang melibatkan para siswa di dalam desain, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, atau aktivitas investigasi; memberi peluang para siswa untuk bekerja secara otonomi dengan periode waktu yang lama; dan akhirnya menghasilkan produk-produk yang nyata atau presentasi (Thomas, 2000). Pengajar berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penuntun. Pada kelas Project Based Learning, peserta didik dibiasakan bekerja secara kolaboratif, penilaian dilakukan secara autentik, dan sumber belajar bisa sangat berkembangPembelajaran berbasis proyek diterapkan untuk memotivasi siswa lebih aktif dan berinisiatif untuk memperoleh hal-hal yang mereka inginkan baik pada sisi pengetahuan, pemahaman, dan keterampilannya

Langkah dalam PJBL (Project Based Learning)

Pembelajaran PBL secara umum memiliki pedoman langkah: planning (perencanaan)creating (mencipta atau implementasi)processing (pengolahan)(Mahanal, 2009).

Kelebihan PJBL (Project Based Learning)Menyiapkan siswa pada lapangan pekerjaanMeningkatkan motivasiMeningkatkan kolaborasi untuk mengkonstruksi pengetahuan. Meningkatkan hubungan sosial dan keahlian berkomunikasiMeningkatkan ketrampilan-ketrampilan pemecahan masalahMembuka peluang bagi siswa untuk membuat dan melihat hubungan antar disiplin ilmu. Meningkatkan percaya diri. mengembangkan kemampuan belajar secara individu dengan berbagai pendekatan belajarMeningkatkan keterampilan mengelola Kelemahan Model PJBL (Project Based Learning)Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.Membutuhkan biaya yang cukup banyakBanyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.Banyaknya peralatan yang harus disediakan.Peserta didikyang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.Adakemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

PENELITIAN YANG RELEVANPenelitian yang dilakukan oleh Wiwik Suwarnayanti (2011) yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Kontekstual Bagi Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 1 SelatMemaparkan bahwa skor rata-rata tanggapan siswa, yaitu 66,88 yang berada pada kategori positif. Itu berarti siswa sebagian besar merespon positif kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Siswa menjadi sangat senang dan aktif mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata respons yang diberikan oleh siswa dalam pembelajaran KesimpulanPJBL adalah suatu pembelajaran yang berfokus pada konsep dan memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi. Pembelajaran berbasis proyek diterapkan untuk memotivasi siswa lebih aktif dan berinisiatif untuk memperoleh hal-hal yang mereka inginkan baik pada sisi pengetahuan, pemahaman, dan keterampilannyaPembelajaran PJBL secara umum memiliki pedoman langkah: planning (perencanaan), creating (mencipta atau implementasi), dan processing (pengolahan). Saran Hendaknya dalam proses pembelajaran dikelas guru lebih memberikan ruang bagi anak murid untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar sehingga anak lebih leluasa untuk mengeksplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan. Selain itu dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan memunculkan fenomena atau media, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan kondunsif