preplanning

18
Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III-PSIK Universitas Jember 2015 LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DIARE DI DESA MAKMUR Disusun Untuk Memenuhi u!as Mata Ku"iah Keperawatan Komunitas III #"eh Ria novitasari NIM 122310101022 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAAN UNI!ERSITAS "EMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERA#ATAN J"$ Ka"imantan %o$&' Kampus e!a" (oto Jember e"p$)*a+ ,0&&1 &2&.50

Upload: mohfirmanhamdani

Post on 02-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

preplaning

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Keperawatan Komunitas III-PSIK Universitas Jember2015

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DIARE DI DESA MAKMUR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas IIIOleh

Ria novitasariNIM 122310101022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

BAB I. Pendahuluan

1.1 Analisis SituasiDiare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (lebih dari tiga kali) dalam satu hari. Diare merupakan penyakit "langganan" yang banyak berjangkit pada masyarakat terutama usia balita. Survei Kesehatan Nasional tahun 2006 menempatkan diare pada posisi tertinggi kedua sebagai penyakit paling berbahaya pada balita. Diare dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara-negara berkembang (Kemenkes RI, 2010).Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun.

Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata mengalami tiga episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009).Di Indonesia sampai saat ini diare masih menjadi masalah masyarakat. Menurut WHO angka kesakitan diare pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per 1000 penduduk. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2010 jumlah kasus diare yang ditemukan sekitar 213.435 penderita dengan jumlah kematian 1.289, dan sebagian besar (70-80%) terjadi pada anak-anak. Seringkali 1-2% penderita diare akan jatuh dehidrasi dan kalau tidak segera tertolong 50-60% meninggal dunia. Cakupan penemuan penderita diare di Jawa Tengah selama tiga tahun terakhir tidak mengalami peningkatan atau penurunan yaitu sekitar 25,22 per 1000 penduduk (Riskesdas, 2010).Berdasarkan data local dari hasil pengkajian wilayah didapatkan bahwa 150 balita dari 250 bayi, batita dan balita di desa Makmur terkena diare dengan cakupan 15% balita atau bayi yang diberikan imunisasi. Hal ini disebabkan karena kegiatan posyandi di desa Makmur belum optimal danrendahnya kesadaran warga untuk melakukan imunisasi pada anaknya. Alasan masyarakat tidak memeriksakan anaknya ke posyandu dikarenakan letak posyandu yang jauh (20%), tidak ada teman untuk berangkat bersama (10%), harus mengisi celengan posyandu (30%), sibuk kegiatan rumah tangga (38%), dan lupa (2%). Selain itu, dari 25 kader posyandu di desa makmur hanya 8 kader yang aktif pada kegiatan posyandu.1.2 Perumusan Masalah

Dari permasalahan diatas, maka perumusan masalah yang dapat dimunculkan adalah: bagaimana upaya pencegahan dan penanganan diare pada anak?BAB II. Tujuan dan Manfaat

2.1 Tujuan2.1.1 Tujuan UmumTujuan umum dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya pencegahan dan penanganan diare pada anak.2.1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pendidikan kesehatan ini adalah

a. Untuk mengetahui pengertian dan tanda gejala diare pada anak;

b. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan diare pada anak;

c. Untuk mengetahui penanganan diare pada anak.

2.2 Manfaat

2.2.1 Bagi PemateriManfaat yang dapat diperoleh bagi pemateri adalah menanbah wawasan pemateri mengenai upaya pencegahan dan penanganan diare pada anak.2.2.2 Bagi Masyarakat

Manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan kesehatan ini bagi masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui tentang diare pada anak, bagaimana upaya pencegahan dan penanganannya.

2.2.3 Bagi Pemerintah

Manfaat bagi pemerintah dari pendidikan kesehatan ini adalah dapat mengurangi jumlah penderita diare pada anak dengan menamnbah pengetahuan masyarakat mengenai diare pada anak, upaya pencegahan dan penangannnya itu sendiri.

BAB III. Kerangka Penyelesaian Masalah3.1 Dasar Pemikiran

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali sehari atau lebih) dalam satu hari. (Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare Depkes RI 2011).

WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa penyebab utama kematian pada balita adalah Diare (post neonatal) 14% dan Pneumonia (post neo-natal) 14% kemudian Malaria 8%, penyakit tidak menular (postneonatal) 4% injuri (post neonatal) 3%, HIV (Human Imunodefficiency Virus) /AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) 2%, Campak 1% , dan lainnya 13%, dan kematian pada bayi