preeplanning-thypoid

21
LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN THYPOID DAN PENCEGAHANNYA PADA KUNJUNGAN RUMAH AN. N DI SMALB-TPA BINTORO KEC. BINTORO KEC. PATRANG JEMBER disusun untuk memenuhi laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Keperawatan Klien dengan Kebutuhan Khusus Oleh: Kelompok 4b Erna Dwi Putri Cahyani NIM 122310101012 Eka Yuli Ana NIM 122310101013 Desi Rahmawati NIM 122310101021 Ria Novitasari NIM 122310101022

Upload: rahmawati-daisy

Post on 20-Feb-2016

250 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Preeplanning-thypoid

TRANSCRIPT

Page 1: Preeplanning-thypoid

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN THYPOID DAN PENCEGAHANNYA PADA KUNJUNGAN RUMAH

AN. N DI SMALB-TPA BINTORO KEC. BINTORO KEC. PATRANG JEMBER

disusun untuk memenuhi laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Keperawatan Klien dengan Kebutuhan Khusus

Oleh:Kelompok 4b

Erna Dwi Putri Cahyani NIM 122310101012Eka Yuli Ana NIM 122310101013Desi Rahmawati NIM 122310101021Ria Novitasari NIM 122310101022

KEMENTERIAN RISET, TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat: Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember

Page 2: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis SituasiDemam Thypoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan

oleh bakteri Salmonella thypi dan Salmonella parathypi. Thypoid biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala umum misalnya demam lebih dari satu minggu. Penyakit Thypoid bersifat endemik dan merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia sehingga menjadi masalah yang perlu segera ditangani (Depkes, 2006). Thypoid juga dikenali sebagai Typhus abdominalis, Typhoid fever dan Enteric Fever (Herawati, 2007). Di Indonesia, penyakit infeksi ini tergolong penyakit endemik yang terdapat sepanjang tahun (Rohman, 2010).

Secara global jumlah kasus Thypoid di seluruh dunia mencapai 17 juta kasus Thypoid. Selain itu, Thypoid juga merupakan penyakit yang terdapat di seluruh dunia namun merupakan masalah utama bagi negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand. Pada tahun 2007, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) melaporkan prevalensi kasus Thypoid di Indonesia sekitar 358-810 per 100.000 penduduk dengan 64% terjadi pada usia 3 sampai 19 tahun.

Data surveilans saat ini memperkirakan di Indonesia terdapat 600.000 – 1,3 Juta kasus Thypoid tiap tahunnya dengan jumlah kematian lebih dari 20.000 jiwa. Di Indonesia, Rata- rata orang yang berusia 3-19 tahun memberikan angka sebesar 91% terhadap kasus Thypoid (WHO, 2012). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 memperlihatkan bahwa gambaran 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit, prevalensi kasus ah gastroenteritis dan menyebabkan angka kematian yang tinggi (Moehario, 2009). Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit dengan Case Fatality Rate tertinggi sebesar 0,67%. Thypoid menurut karakteristik responden tersebar merata menurut umur dan merata pada umur dewasa., akan tetapi prevalensi Thypoid banyak ditemukan pada umur (5–14 th) sebesar 1,9% dan paling rendah pada bayi sebesar 0,8%. Prevalensi Thypoid menurut tempat tinggal paling banyak di pedesaan dibandingkan perkotaaan, dengan pendidikan rendah dan dengan jumlah pengeluaran rumah tangga rendah (Rikesdas, 2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahkman (2009), terdapat lima faktor yang mempengaruhi kejadian Thypoid. Kelima faktor tersebut antara lain: kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan jajan makanan di luar rumah, sumber air bersih, riwayat Thypoid anggota keluarga, kepemilikan jamban. Berdasarkan penelitian Pramitasari (2013), terdapat empat faktor penyebab Thypoid diantaranya jenis kelamin, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan jajan di luar rumah, dan sumber air bersih.

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan terhadap An. N, didapatkan data bahwa An. N telah enam kali menjalani perawatan di layanan kesehatan dikarenakan demam thypoid. Ibu klien juga membenarkan jika klien sejak kecil memilki penyakit thypoid. Selain itu, didapatkan data bahwa An. N sering tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.

Page 3: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

1.2 Perumusan MasalahBagaimana pencegahan Thypoid pada kunjungan rumah An. N di SMALB-

TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT2.1 Tujuan2.1.1 Tujuan UmumKegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan memberikan pengetahuan pada An. N dan walimurid An N tentang Thypoid dan pencegahannya pada kunjungan rumah An. N di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember.

2.1.2 Tujuan Khusus1. An. N dan wali murid An. N mampu menjelaskan tentang pengertian

Thypoid;2. An. N dan wali murid An. N mampu menjelaskan tentang penyebab

Thypoid; 3. An. N dan wali murid An. N mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala

Thypoid;4. An. N dan wali murid An. N mampu menjelaskan tentang pencegahan

Thypoid.

2.2 Manfaat 1. Menambah pengetahuan An. N dan wali murid An. N tentang pengertian

Thypoid;2. Menambah pengetahuan An. N dan wali murid An. N tentang penyebab

Thypoid;3. Menambah pengetahuan An. N dan wali murid An. N tentang tanda dan

gejala Thypoid;4. Menambah pengetahuan An. N dan wali murid An. N tentang pencegahan

Thypoid.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar PemikiranThypoid merupakan penyakit infeksi sistemik dan salah satu dari

foodborne disease yang banyak ditemukan di semua negara (WHO, 2002). Thypoid biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala yang umum yaitu gejala demam yang lebih dari 1 minggu, penyakit Thypoid bersifat endemik dan merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia dan menjadi masalah yang sangat penting (Depkes, 2006).

WHO memperkirakan jumlah kasus Thypoid di seluruh dunia mencapai 17 juta kasus Thypoid. Menurut laporan data surveilans yang dilakukan oleh sub Direktorat surveilans Departmen Kesehatan (Indonesia), insiden penyakit menunjukkan peningkatan kasus yang terus dan berturut-turut pada tahun 1990,1991,1992,1993 dan 1994 yaitu 9,2 ; 13,4 ; 15,8 ; 17,4 per 10000 penduduk.

Page 4: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Sementara data penyakit Thypoid dari rumah sakit dan pusat kesehatan juga meningkat dari 92 kasus (1994) menjadi 125 kasus (1996) per 100,000 penduduk (Rohman, 2010). Thypoid merupakan golongan typhoidal species dari penyakit Salmonellosis dimana Salmonellosis bisa terbagi kepada dua yakni typhoidal species dan non typhoidal species. Bakteri Salmonella adalah penyebab bagi Salmonellosis. Bagi typhoidal species, bakteri Salmonella utama yang ditemukan adalah Salmonella typhi (Brooks, 2004).

Bakteri penyebab Thypoid memiliki Masa tunas 10 – 20 hari yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama adalah 30 hari. Pada minggu pertama akan muncul berbagai gejala seperti tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan kurang dan gangguan pencernaan. Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan. Sedangkan pada minggu kedua, gejala yang biasa muncul adalah demam. Suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Selain itu, juga gangguan pada saluran pencernaan. Selain itu, dapat juga timbul hepatomegali dan penurunan kesadaran.

3.2 Kerangka Penyelesaian MasalahMasalah Thypoid merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi

pada beberapa anak di Lingkungan Jambuan. Pemerintah telah melaksanakan beberapa hal untuk menyelesaikan permasalahan Thyphoid di Indonesia, salah satunya adalah dengan vaksinasi yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelanggaraan Imunisasi dalam pasal 11 ayat 1 yang menyebutkan bahwa jenis imunisasi pilihan dapat berupa imunisasi Haemophillus influenza tipe b (Hib), Pneumokokus, Rotavirus, Influenza, Varisela, Measles Mumps Rubella, Thypoid, Hepatitis A, Human Papiloma Virus (HPV), dan Japanese Encephalitis. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 364/MENKES/SK/V/2006 disebutkan bahwa, di Indonesia telah terdapat 3 jenis vaksin untuk Thypoid antara lain: 1) vaksin oral, 2) vaksin parenteral, dan 3) vaksin polisakarida.

Saat ini, di Indonesia sedang dikembangkan suatu jaringan sistem surveilans nasional yang terpadu untuk memantau angka kejadian setiap penyakit infeksi terutama yang berpotensi menimbulkan wabah seperti halnya Thypoid. Jaringan surveilans ini dibagi menjadi 2 yakni: 1) surveilans dalam skala nasional, yakni jaringan surveilans dalam Negara, 2) surveilans dalam skala internasional. Hasil surveilans nasional dilaporkan ke WHO Global Database Or Foodborne Diseases Incidence, serta juga pada program surveilans regional. Bila hasil surveilans memberi dampak kepada produk komersial, maka dilaporkan juga ke WHO Global Database On Foodborne Diseases Outbreaks.

Apabila terjadi dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB) di suatu daerah, maka diperlukan serangkaian kegiatan untuk menanggulanginya. Pihak unit pelayanan kesehatan, rumah sakit atau puskesmas segera melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membentuk tim investigator dan penggulangan yang terdiri dari unsur-unsur surveilans

Page 5: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

epidemiologi pengelola program diare dan penyehatan lingkungan. Tim investigator yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan ini melakukan kegiatan pemantauan wilayah setempat, menentukan tingkat endemisitas pola musiman serta karakteristik epidemiologi lainnya pada wilayah tersebut dan melakukan penyelidikan epidemiolog.

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian MasalahPendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman

belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi klien dan keluarga untuk menerapkan cara-cara hidup sehat. Realisasi penyelesaian masalah mengenai Thypoid dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang Thypoid dan pencegahannya pada An. N dan wali murin An. N pada kunjungan rumah di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember.

4.2 Khalayak SasaranKhalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini yaitu An. N dan wali murin An. Npada kunjungan rumah di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember.

4.3 Metode yang Digunakan1. Jenis model pembelajaran : Ceramah, diskusi dengan menggunakan bahasa

isyarat2. Landasan teori : Diskusi3. Langkah pokok

a. Menciptakan suasana pertemuan yang baikb. Menagajukan masalahc. Mengidentifikasi pilihan tindakand. Memberi komentare. Menetapkan tindakan lanjut

Pemateri

Meja

Peserta

Page 6: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, G.F. et all. 2004. Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 23. Jakarta: ECG.Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Herawati, M.H & Ghani, L. 2007. Hubungan Faktor Determinan dengan

Kejadian Demam Tifoid di Indonesia tahun 2007. Available from: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19409165173.pdf (Accessed: 16 Mei 2015)

Hidayat, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. 364/MENKES/SK/V/2006. Pramitasari, Okky P. 2013. Journal Faktor Resiko Kejadian Penyakit Demam

Tifoid pada Penderita yang Dirawat di RSUD Ungaran. Semarang.Rohman. 2010. Distribusi Penderita Demam Tifoid Mengikut Umur dan Gejala.

Available from: ://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/51/25 (Accessed: 16 Mei 2015)

World Health Organization(WHO), 2002. Foodborne Diseases, Emerging. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs124/en/ (Accessed: 16 Mei 2015)

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Berita acaraLampiran 2 : Daftar hadirLampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)Lampiran 4 : SOP (bila ada)Lampiran 5 : MateriLampiran 6 : Media LeafletLampiran 7 : Dokumentasi kegiatan.

Pemateri

Kelompok 4b

Page 7: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Lampiran 1 : Berita Acara

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2015/2016

BERITA ACARA

Pada hari ini, …. tanggal ... bulan ... tahun ... jam ... s/d ... WIB bertempat di ………………. telah dilaksanakan Kegiatan Pendidikan tentang ………….… oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh … orang ( daftar hadir terlampir).

Jember, _______________

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Perawatan Klien dengan Kebutuhan Khusus

PSIK Universitas Jember

Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep.,Sp.Kep.JNIP. 19850511 200812 2 005

Page 8: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

T.A 2015/2016

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Thypoid dan Pencegahannya oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Pada hari ini, ................ tanggal ...... Bulan ....... tahun ....... jam ....... s/d ...... WIB bertempat di ............. No. NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

Page 9: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Jember, _______________

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Perawatan Klien dengan Kebutuhan Khusus

PSIK Universitas Jember

Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep.,Sp.Kep.JNIP. 19850511 200812 2 005

Page 10: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Thypoid dan PencegahannyaSasaran : An. N dan wali murid An. NWaktu : 12.00-12.30 WIBHari/ Tanggal : Rabu/28 Oktober 2015Tempat : Rumah An. N

1. Standar KompetensiSetelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti tentang Thypoid dan pencegahannya.

2. Kompetensi DasarSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit sasaran akan mampu:a. Menjelaskan tentang pengertian Thypoid;b. Menjelaskan tentang penyebab Thypoid;c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Thypoidd. Menjelaskan tentang pencegahan Thypoid.

3. Pokok BahasanMengenal Thypoid dan pencegahannya.

4. Subpokok Bahasana. Pengertian Thypoid;b. Penyebab Thypoid;c. Tanda dan gejala Thypoid;d. Pencegahan Thypoid.

5. Waktu 1x 30 Menit.

6. Bahan/Alat yang digunakanLeaflet.

7. Model Pembelajarana. Jenis Model Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan menggunakan bahasa

isyarat.b. Landasan Teori : Konstruktivisme.c. Landasan Pokok :

1. Menciptakan suasana ruangan yang baik;2. Mengajukan masalah;3. Membuat keputusan nilai personal;4. Mengidentifikasi pilihan tindakan;

Page 11: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

5. Memberi komentar;6. Menetapkan tindak lanjut.

8. PersiapanPemateri mencari materi tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, dan pencegahan Thypoid.

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta

Pendahuluan 1. Salam pembuka2. Memperkenalkan

diri3. Menjelaskan

tujuan umum dan tujuan khusus

Memperhatikan 5 Menit

Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang:a. Pengertian

Thypoid,b.Penyebab

Thypoid,c. Tanda dan

gejala Thypoid,d.Pencegahan

Thypoid.2. Memberikan

kesempatan pada wali murid bertanya

3. Menjawab pertanyaan

4. Memberikan kesempatan kepada wali murid untuk menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan

Memperhatikan, menganggapi dengan pertanyaan

20 menit

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan

2. Mengevaluasi hasil pendidikan

Memperhatikan dan menanggapi

5 menit

Page 12: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

kesehatan3. Memberikan leaflet

tentang Thypoid dan pencegahannya.

4. Salam penutup

10. EvaluasiJawablah pertanyaan ini dengan tepat

a. Apakah pengertian Thypoidb. Apakah penyebab Thypoid?c. Apakah tanda dan gejala Thypoid?d. Bagaimana pencegahan Thypoid?

Page 13: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Lampiran 4: Materi

THYPOID DAN PENCEGAHANNYA

1. Pengertian ThypoidTyphoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh

kuman Salmonella thypi dan Salmonella parathypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis. (Noer, 1998).

Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12–13 tahun (70% - 80%), pada usia 30-40 tahun (10%-20%) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak 5%-10%. (Arif 1999).

Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran (FKUI. 1999).

2. Penyebab Thypoida. Salmonella thyposa, basil gram negative yang bergerak dengan bulu getar,

tidak bersepora mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu:1) antigen O (somatic, terdiri darizat komplekliopolisakarida);2) antigen H(flagella);3) antigen V1 dan protein membrane hialin.

b. Salmonella parathypi A;c. Salmonella parathypi B;d. Salmonella parathypi C;e. Faces dan Urin dari penderita thypus (Juwono, 1996).

3. Tanda dan Gejala Thypoida. Masa tunas 7-14 (rata-rata 3–30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala

prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas):1) Perasaan tidak enak badan;2) Lesu;3) Nyeri kepala;4) Pusing;5) Diare;6) Anoreksia;7) Batuk;8) Nyeri otot (Arif 1999).

b. Menyusul gejala klinis yang lain1) Demam

Demam berlangsung 3 minggu:a) Minggu I: Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan

meningkat pada sore dan malam hari;b) Minggu II: Demam terus;

Page 14: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

c) Minggu III: Demam mulai turun secara berangsur-angsur.2) Gangguan pada saluran pencernaan

a) Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor;

b) Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan;c) Terdapat konstipasi, diare;

3) Gangguan kesadarana) Kesadaran yaitu apatis–somnolen;b) Gejala lain “roseola” (bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil

dalam kapiler kulit) (Juwono, 1996).

4. Pencegahan Thypoida. Menjaga Kebersihan

Karena kaitannya dengan kebersihan dan higienitas, maka pencegahan paling baik terhadap penyakit ini adalah menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam hal sanitasi. Sebagai contoh tinja yang dibuang sembarangan jika tidak ditutup atau dikubur dengan baik, tentu akan mengundang lalat dan serangga lain. Bukan tidak mungkin jika lalat atau serangga lain tersebut hinggap di makanan. Artinya, bakteri yang melekat di tubuh lalat akan terbawa dan menyebar pada makanan.

Contoh lain yang berada di diri sendiri adalah pentingnya kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar dan setelah melakukan kegiatan kotor. Meski demikian, bakteri yang ada di tangan tidak semuanya hilang jika hanya disiram oleh air bersih. Cara paling aman membersihkan tangan adalah dengan menggunakan sabun yang mengandung bahan antiseptic.

b. Sanitasi yang BaikSanitasi pada umumnya berkaitan dengan upaya manusia dalam

menanggulangi limbah rumah tangga dan limbah biologis. Berkaitan dengan pembuangan tinja yang sangat berhubungan dengan penyakit Thypoid, maka keberadaan sanitasi ini dianggap menjadi sangat penting. Prinsip pembuangan sanitasi, sebenarnya dilakukan untuk memisahkan pembuangan manusia agar tidak dibuang langsung ke sungai. Alasannya sungai bias dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Maka bisa dibayangkan jika sumber air baku yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia tersebut malah tercemar oleh kegiatan biologis manusia. Jika air atau sumber air baku sudah tercemar, langkah paling mudah adalah memasak air dengan titik didih tertentu sebelum dikonsumsi, karena bakteri pada umumnya mati pada titik didih air. Karenanya, memasak air juga bias dianggap sebagai salah satu upaya dalam pencegahan penyakit Thypoid.

Page 15: Preeplanning-thypoid

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III Universitas Jember 2015

Lampiran 5: Media Leaflet