prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

50
[email protected] PREDIKSI MATERI SOAL BERDASARKAN KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU KELAS MATERI PEMBELAJARAN PKn BAGIAN IV ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD PENDAHULUAN 1. Pengantar Materi pendidikan dan pelatihan ini merupakan substansi materi dan pembelajaran IPS di lingkungan SD. Sebagai bahan pembelajaran materi ini masih perlu dikembangkan lebih rinci sesuai keperluan pembelajaran, oleh karena itu peserta PLPG diharapkan akan mengembangkan lebih lanjut materi dari kegiatan ini. 2. Tujuan Setelah mempelajari materi ilmu pengetahuan sosial ini, peserta pelatihan diharapkan: 2.1. Membandingkan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS 2.2. Menganalisis sejarah kenampakan alam, serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya 2.3. Merumuskan pemanfaatan dan pemeliharaan SDA untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan harmonis 2.4. Mengaitkan penyebab terjadinya gejala-gejala alam, dan bentuk-bentuk bencana alam, serta usaha untuk menanggulanginya 2.5. Memerinci kehidupan yang sejahtera dan harmonis 2.6. Menganalisis peran bangsa Indonesia pada era global 2.7. Menentukan peran Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional 2.8. Menganalisis berbagai aktifitas ekonomi dalam masyarakat 2.9. Menentukan peran uang dalam perekonomian 2.10. Menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS 2.11. Merencanakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS 2.12. Memilih prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS 2.13. Memilih prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS 3. Petunjuk Kegiatan Materi ini akan disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Pada setiap penyampaian materi, saudara diharapkan dapat memahami setiap konsep dengan baik. Pemahaman terhadap suatu konsep dapat dilakukan dengan mempelajari uraian materi dan contoh soal. 1 | P a g e

Upload: arif-widyatma

Post on 29-Nov-2014

3.775 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

MATERI UKG 2012/IPS

TRANSCRIPT

Page 1: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

PREDIKSI MATERI SOAL BERDASARKAN KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU KELAS MATERI PEMBELAJARAN PKn

BAGIAN IV

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD

PENDAHULUAN

1. PengantarMateri pendidikan dan pelatihan ini merupakan substansi materi dan pembelajaran IPS di

lingkungan SD. Sebagai bahan pembelajaran materi ini masih perlu dikembangkan lebih rinci sesuai keperluan pembelajaran, oleh karena itu peserta PLPG diharapkan akan mengembangkan lebih lanjut materi dari kegiatan ini.

2. TujuanSetelah mempelajari materi ilmu pengetahuan sosial ini, peserta pelatihan diharapkan:

2.1. Membandingkan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS2.2. Menganalisis sejarah kenampakan alam, serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya2.3. Merumuskan pemanfaatan dan pemeliharaan SDA untuk menciptakan kehidupan yang

sejahtera dan harmonis2.4. Mengaitkan penyebab terjadinya gejala-gejala alam, dan bentuk-bentuk bencana alam, serta

usaha untuk menanggulanginya2.5. Memerinci kehidupan yang sejahtera dan harmonis2.6. Menganalisis peran bangsa Indonesia pada era global2.7. Menentukan peran Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional2.8. Menganalisis berbagai aktifitas ekonomi dalam masyarakat2.9. Menentukan peran uang dalam perekonomian2.10. Menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS2.11. Merencanakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran IPS2.12. Memilih prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS2.13. Memilih prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS

3. Petunjuk KegiatanMateri ini akan disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Pada setiap

penyampaian materi, saudara diharapkan dapat memahami setiap konsep dengan baik. Pemahaman terhadap suatu konsep dapat dilakukan dengan mempelajari uraian materi dan contoh soal.

MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH DASAR

1. FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI1.1. Fakta

Fakta adalah kenyataan yang ada di sekitar kita yang tidak terbatas jumlahnya. Fakta adalah ramuan dari pemikiran atau bahan dasar pembentuk konsep. Ciri khas fakta adalah ”buntu” tidak lebih daripada apa yang tampak.

Fakta dapat diartikan sebagai suatu informasi atau data yang ada atau terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan dan dikaji oleh para ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta juga dapat diartikan sebagai apa yang benar dan merupakan kenyataan, realitas yang real, benar dan juga merupakan kejadian yang nyata. Fakta menunjuk pada kondisi yang khusus dan keberlakuannya terbatas (kurang berlaku umum). Fakta dalam struktur susunan ilmu pengetahuan memiliki peranan

1 | P a g e

Page 2: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

yang penting karena fakta dapat membentuk konsep dan generalisasi. Selain itu, fakta juga merupakan hasil observasi yang bisa dibuktikan secara empiris. Oleh karena itu, fakta bukan merupakan hasil perolehan secara acak, tetapi memiliki relevansi dan berkaitan dengan teori.

Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.

Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan rumusannya sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti :

Coba kamu hitung jumlah teman satu kelas kalian yang hadir hari ini ! Siapakah nama kepala sekolah kita? Ada berapa ruangan belajar yang dimiliki sekolah kita?

Jawaban yang dikemukakan siswa atas pertanyaan di atas merupakan fakta. Dengan demikian, anak akan menyadari bahwa fakta itu amat banyak dan tak terhitung jumlahnya. Namun, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan oleh :

a. Kemampuan kita untuk mengingat fakta sangat terbatasb. Fakta itu bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim di suatu kota,

perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainyac. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.

Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dipahami siswa.

1.2. KonsepKonsep adalah kesan indrawi yang mempunyai makna tertentu. Konsep adalah suatu kesatuan atribut yang berkaitan dengan simbol tentang objek, peristiwa atau proses.

Konsep dapat dipahami bila dibahas berhubungan tentang atribut, kelas (golongan), dan simbol.

- Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut. Misalnya jika kita memperoleh sesuatu bahwa ada sebuah benda yang terbuat dari kayu, memiliki empat buah kaki, ada bidang datar di atas kaki tersebut yang dipergunakan untuk menulis. Maka dengan kemampuan mental kita, informasi yang berupa fakta tersebut kita sederhanakan dengan cara memberi nama atau label yaitu ”meja tulis”.

- Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan satu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Misalnya jika disebutkan kata “keluarga”, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara.

- More mengemukakan konsep adalah sesuatu yang tersimpan dalam benak atau pikiran manusia berupa sebuah ide atau sebuah gagasan. Sedangkan

- Parker menyatakan bahwa konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu. Konsep dapat dikatakan sebagai gagasan yang ada melalui contoh. Dari contoh di atas menggambarkan bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir tersebut sering disebut dengan istilah ”konseptualisasi”.

Oleh karena itu, kesan mental (mental image) dari seseorang tentang suatu konsep akan berbeda karena tergantung kepada latar belakang pengetahuan, ilmu yang dimiliki, dan budaya orang

2 | P a g e

Page 3: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

yang melakukan konseptualisasi. Karena setiap orang membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, dalam membaca buku, diskusi dan sebagainya sehingga ia menangkap sesuatu bahwa:

- Konsep bukan suatu verbalisasi/tidak spesifik.- Konsep adalah kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku.

Menurut Womack (1970), selain memahami konsep yang dibangun berdasarkan pengenalan kita terhadap atribut kelas (penggolongan) dan simbol, juga penting memahami tingkat arti (level of meaning) dari sebuah konsep. Ia berpendapat bahwa sebuah konsep studi sosial merupakan kata atau sekumpulan kata (prosa) yang berkaitan dengan satu gambaran tertentu yang menonjol dan bersifat tetap (Certain, vakint, inalienable, features = tetap, menonjol, tak dapat dicabut).

Konsep sangat penting bagi kehidupan manusia karena konsep dapat membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka terima. Konsep dapat menempatkan informasi dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar data. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, konsep mempunyai penerapan yang luas dan memiliki banyak penafsiran.

Konsep dapat diperoleh di mana seseorang harus mengenal, memahami, dan merumuskan data-data yang menjadi ciri atau atribut dari suatu konsep. Pengalaman sebelumnya sangat diperlukan untuk menghadapi bermacam konsep dalam situasi yang berbeda.

Konsep, generalisasi memegang peranan penting dalam mengajar IPS. Pada tingkat SD lebih ditekankan pada pemahaman konsep, dan pada tingkat sekolah menengah ke atas lebih ditekankan kepada generalisasi. Untuk membentuk konsep pada diri anak tidaklah mudah. Konsep dapat dipelajari dengan efektif dengan mengemukakan sejumlah contoh yang positif. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa konsep efektif diajarkan jika sejumlah contoh positif dikemukakan, sehingga dapat dibentuk karakteristik dari konsep yang di ajarkan, diikuti dengan contoh negatif yang menggambarkan karakteristik yang membedakannya.

IPS sebagai bidang kajian terdiri dari beberapa bidang ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, antropologi, ekonomi, dan sebagainya. Masing-masing ilmu sosial terdiri dari berbagai macam konsep. Misalnya sejarah, terdiri dari konsep peristiwa, kejadian waktu, dan tempat.

Setelah dikemukakan sejumlah konsep dasar ilmu sosial yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas bagi kita bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

1.3. Generalisasi dan TeoriGeneralisasi adalah hubungan atau beberapa konsep atau adalah rangkaian atau hubungan

antarkonsep-konsep. Karena itu generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau prinsip.

1.3.1. Ciri-ciri generalisasi- Menunjukkan hubungan dua konsep atau lebih.- Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian

atau contoh.- Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.- Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan

pengamatan semata.- Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji

berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan mengguna- kan sistem penalaran dan equity.1.3.2. Fungsi generalisasi.- Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.- Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar.- Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajar an dalam kurikulum

studi IPS.Perbedaan antara konsep dan generalisasi.

- Generalisasi adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang kompleks. Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan.

3 | P a g e

Page 4: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

Fakta

Objek (benda, orang)PeristiwaProsedur

Banyak di sekitar kitaa

Konsep

Tergantung pada subjek ATergantung pada subjek BTergantung pada subjek C

Subjekb

Generalisasi

Konsep A Konsep B Konsep C

Aplikasi secara universalc

TanahTenaga KerjaModal

Digunakan dalam setiap produksi Satu Generalisasi

[email protected]

- Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan sesuatu tentang subjek kalimat. Konsep tidak memiliki tesis.

- Generalisasi bersifat objektif dan impersonal/tidak satu/umum konsep amat subjektif dan personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.

- Generalisasi memiliki aplikasi yang universal. Konsep hanya terbatas pada orang-orang tertentu.- Untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh sejumlah besar fakta

yang membawakan sejumlah konsep untuk mengungkapkan sebuah generalisasi. Fakta memiliki keberlakuan atau penerapan yang sangat terbatas kea rah waktu, tempat, dan ruang, atau kejadian lain. Sedangkan konsep memiliki daya keberlakuan dan penerapan yang lebih luas yang membantu seseorang untuk membentuk dan memahami suatu generalisasi. Dengan generalisasi kita dapat memperkirakan kejadian-kejadian yang akan datang. Karena memiliki keberlakuan yang lebih luas, maka konsep dan generalisasi lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan fakta.

Proses terbentuknya generalisasi.

Contoh : Generalisasi

Dalam contoh generalisasi tersebut di atas konsep-konsep tentang tanah, tenaga kerja, modal dan produksi membentuk sebuah generalisasi.

Ilmu pengetahuan tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep, dan

4 | P a g e

Page 5: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan (sistem) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS

2. SEJARAH KENAMPAKAN ALAM, SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA

Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, yang membentang sepanjang 5.120 km dari timur ke barat sepanjang khatulistiwa dan 1.760 km dari utara ke selatan. Luas wilayah daratan negara Indonesia mencapai 1,9 juta km² dan luas perairan laut tercatat sekitar 7,9 juta km². Panjang garis pantai sekitar 81,791 km, merupakan pantai tropik terpanjang di dunia. Bentuk fisik wilayah kepulauan, dan posisi geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralistik suku bangsa di Indonesia.

Pada wilayah darat, ada keanekaragaman morfologi, seperti pegunungan, perbukitan, gunung api, bukit, dan sebagainya. Demikian pula di dasar laut, memiliki paparan (shelf), lereng kontinen (continental slope), kaki benua (continental rise), basin, palung laut (trough), parit laut (trench), gunung api laut (sea mount) dan sebagainya. Keanekaragaman morfologi daratan dan dasar laut tersebut merupakan produk adanya interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak ke arah Barat-Baratlaut, dengan kecepatan 9 cm/tahun, Lempeng Samudera Hindia-Benua Australia yang bergerak ke Utara dengan kecepatan 7 cm/tahun, dan Lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke arah Timur-Tenggara dengan kecepatan 1 cm/tahun.

Dari segi jumlah penduduk, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dan menduduki urutan ke-4 di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. Secara horisontal, terlihat adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan etnik, agama, ras, golongan dan perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan antara strata atas dan strata bawah, semakin tumbuhnya polarisasi sosial berdasarkan kekuatan politik dan ekonomi.

Indonesia berada pada pertemuan berbagai macam kebudayaan dunia, yang berjalin satu dengan yang lain. Bila diteliti dalam perjalanan sejarah, kebudayaan yang masuk ke Indonesia adalah kebudayaan Cina, Hindu, Islam, dan Eropa.

2.1. Sejarah Kenampakan Alam Indonesia2.1.1. Aspek Fisik Wilayah2.1.1.1. Topologi

Aspek topologi meliputi letak, luas, batas, dan bentuk fisik wilayah. Aspek ini terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik dan sistem pertahanan dan keamanan. Secara astronomis, wilayah Indonesia terletak pada 6º LU-11º LS dan 95º BT-141º BT. Berdasarkan posisi busurnya, wilayah Indonesia berada di belahan timur, sedangkan berdasarkan posisi lintangnya, sebagian besarnya berada di belahan bumi selatan. Apabila diperhatikan pada Peta NKRI, batas paling utara 6º LU tepat melewati Pulau Weh di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, batas paling Selatan 11º LS tepat melewati Pulau Rote di Provinsi Nusa Tenggara Timur, batas sebelah barat 95º BT melewati Pulau Breueh di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, dan batas sebelah timur 141º BT melewati Merauke di Provinsi Papua.

Memperhatikan letak astronomi tersebut, berarti Indonesia berada di daerah tropik, dimana jalur khatulistiwa melintasinya. Indonesia termasuk iklim tropik basah. Daerah-daerah di khatulistiwa mempunyai suhu tinggi, karena matahari bersinar 12 jam atau antara siang dan malam relatif sama panjangnya. Hal ini bermakna, Indonesia tidak mengenal empat musim seperti halnya daerah lintang tengah. Pada daerah-daerah khatulistiwa, curah hujan cukup banyak dan merata sepanjang tahun seperti di Pulau sumatera, Kalimantan, dan Papua, sehingga daerah ini tertutup hutan belantara dan terdapat beberapa sungai besar, dapat merupakan jalur transportasi yang penting.

Indonesia terletak memanjang menurut garis lintang, ini berarti diperlukan beberapa daerah waktu. Perbedaan garis bujur Indonesia sebesar 46º (141º-95º), terdapat selisih waktu ± tiga jam. Berdasarkan Kepres RI Nomor 41 Tahun 1987, wilayah NKRI dipenggal menjadi tiga daerah waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) yang meliputi seluruh Provinsi di Pulau Sumatera, Jawa-Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah; Waktu Indonesia Tengah (WITENG): GMT + 8 jam yang meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur. Bali, NTB, NTT serta seluruh Provinsi di Pulau Sulawesi; dan Waktu Indonesia Timur (WIT): GMT + 9 jam dengan derajat tolok 135º BT, meliputi Maluku, dan Papua.

5 | P a g e

Page 6: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Kedudukan suatu tempat terhadap daerah-daerah lain di sekitarnya, dinamakan letak geografis. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua ( Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Posisi Indonesia sangat strategis, berada di jalur perdagangan, lalu lintas laut, wisata dari barat ke timur.

Posisi silang demikian, memberi ciri keterbukaan, membuka peluang menyusupnya unsur-unsur dari luar dengan segala macam pahamnya yang dapat mempengaruhi dan menipiskan identitas nasional dan integritas bangsa. Kita harus tetap waspada terhadap pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi NKRI, yaitu Pancasila. Berdasarkan posisi tersebut, juga dapat mempengaruhi iklim Indonesia. Indonesia beriklim musim, ditandai angin musim barat dan angin musim timur, yang menimbulkan musim hujan dan musim kemarau. Iklim semacam sesuai untuk tumbuhnya keanekaragaman tetumbuhan.

Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga deretan pegunungan di dunia. Pertama, deretan pegunungan Alpen-Banda atau Pegunungan Mediteran. Deretan pegunungan ini terbentang dari pegunungan Alpen di Eropa Barat melalui Pegunungan Himalaya, Arakan Yoma di Birma, Kepulauan Andaman, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Wetar, Damar, dan berakhir di Laut Banda. Kedua, deretan pegunungan Asia Timur. Pegunungan ini merupakan bagian dari Pegunungan Lingkar Pasifik. Deretan Pegunungan Asia Timur terbentang dari Jepang, Taiwan, Filipina, kemudian bercabang di Kalimantan (Pegunungan Muller dan Schwaner) dan Sulawesi (sepanjang Sulawesi Utara). Ketiga, deretan Pegunungan Lingkar Australia. Pegunungan ini terbentang dari Selandia Baru, melalui Pulau Kaledonia di sebelah timur Australia, bagian utara Papua Nugini dan Papua, berakhir di Pulau Halmahera.1.1.1.2. Geologi

Adanya interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik, Lempeng Samudera Hindia-Lempeng Benua Australia, serta Lempeng Benua-Eurasia, menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa geologi yang spektakuler, seperti kegiatan magmatik dan terbentuknya zona-zona kegempaan yang tinggi, terbentuknya banyak pulau, dan pembentukan cekungan-cekungan sedimenter yang kaya akan berbagai potensi sumber daya mineral, serta pembentukan keanekaragaman bentuk lahan serta berkembangnya berbagai jenis tanah.

Dunia telah terwujud sejak 4.500 tahun silam. Namun kepulauan Indonesia sudah terwujud kurang lebih 500.000 juta tahun yang lalu, setelah zaman es terakhir. Pada waktu itu Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan masih menjadi satu dengan Asia, dan Pulau Papua menjadi satu dengan daratan Australia. Setelah zaman es itu berakhir, es meleleh secara banyak di kedua kutub bumi. Permukaan air laut di seluruh dunia naik kurang lebih 60 meter. Sebagian daratan Asia bagian tenggara seakan-akan tenggelam dan terbentuklah Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Sebagaian benua Australia bagian utara juga seakan-akan tenggelam dan terbentuklah Pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Ditengah-tengah, antara kedua kelompok pulau yang baru terbentuk itu, terdapat Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Kepulauan Nusa Tenggara. Rangkaian pulau-pulau dari Sumatera hingga ke Papua sekarang menjadi Kepulauan Indonesia.

Bumi terdiri dari lempeng-lempeng tektonik yang selalu bergerak. Pergerakan lempeng memungkinkan adanya pergeseran. Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Eurasia (Asia), Hindia Australia dan lempeng Pasifik. Indonesia berada pada busur kepulauan (Santoso, 1993). Suatu busur kepulauan aktif merupakan suatu anomali di permukaan bumi, dengan ciri-ciri bentuk rangkaian kepulauan yang menerus, rangkaian gunung api aktif, palung laut pada arah lautan dan bentuk cawan mendatar pada arah kontinen, adanya anomali isostasi gravitasi, aktivitas seismik, pergerakan kerak bumi sedang berjalan. Aktivitas pada busur kepulauan tadi dengan sendirinya akan memberikan dampak yang positif seperti kesuburan tanah, kekayaan sumberdaya alam, keindahan alam, wujud pegunungan, gunung api, perbukitan, daratan dan dampak negatif seperti bencana alam gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, gerak massa batuan atau tanah kepada manusia.

2.1.1.2. Geomorfologi.Wilayah darat Nusantara terdiri dari keanekaragaman bentuk lahan. Keanekaragaman

bentuklahan tersebut terbentuk karena adanya proses endogenik, proses eksogenik, proses biogenik, dan proses antropogenik.

6 | P a g e

Page 7: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Bentuk lahan struktural di Indonesia menyebabkan keanekaragaman pegunungan, dan perbukitan. Gunung api adalah suatu bentuk timbulan di permukaan bumi, yang pada umumnya berupa kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah atau bukit yang diakibatkan oleh penerobosan magma ke muka bumi. Gunung api Nusantara didominasi oleh gunung api tipe strato, yaitu gunung api yang berbentuk seperti kerucut, material yang dikeluarkan pada waktu terjadi erupsi berselang-seling antara lava cair encer dan lava cair kental. Gunung api tipe ini makin lama akan makin bertambah tinggi. Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan terdiri atas tiga jenis, yaitu material padat meliputi batu-batu besar, batu-batu kecil, kerikil dan pasir, debu atau abu vulkanis; material cair (lava cair); dan gas.

Tidak selamanya gunung api itu aktif. Suatu ketika aliran magma dari batholith makin berkurang dan akhirnya terhenti sama sekali. Bila aliran lava terhenti maka gunung api itu dikatakan telah padam atau mati. Kadang-kadang sebuah gunung api seolah-olah tampak telah padam, karena kepundannya tersumbat oleh lava yang membeku sehingga fenomena vulkanisme tidak tampak. Padahal di dalam badan gunung api, aliran magma dan gas dari batolith masih terus berlangsung. Pada suatu saat bila tekanan gas dan magma sudah sedemikian kuat akan mampu mendorong dan melontarkan sumbat lava pada kepundan dengan dasyat dan tiba-tiba, sehingga terjadilah letusan gunung api yang sangat eksplosif.

Letusan gunung api yang akan meletus biasanya mempunyai tanda-tanda alami sebagai berikut: suhu di sekitar kawah naik, banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering. sering terjadi gempa vulkanik, dan banyak binatang yang menuruni lereng. Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang disebut gejala post vulkanik yang berupa keluarnya berbagai jenis gas dan gejala lain.

Daerah kerucut gunung api ditilik dari bahaya gunung api tergolong daerah bahaya I, daerah yang tidak dapat dihuni. Proses geomorfik pada lereng volkan yang utama adalah masswasting dan erosi.. Bagian tertentu dari lereng ini merupakan jalan keluar material yang bergerak dari bagian kerucut. Lereng gunung api sebagian besar termasuk daerah bahaya II, tidak boleh dipergunakan sebagai permukiman. Sedangkan pada kaki gunung api proses geomorfik yang terjadi adalah erosi, masswasting seperti aliran lahar. Daerah di sekitar saluran sungai utama merupakan daerah bahaya III.

Gunung api membawa keuntungan, di samping kerugian. Keuntungan adanya gunung api antara lain: - Abu vulkanik yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi dapat menyuburkan tanah pertanian

karena banyak mengandung unsur hara tanaman;- Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu

besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan;- Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi, magma yang menuju permukaan

bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya, oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak diketemukan bahan tambang;

- Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan; dan

- daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunanan, dan daerah ekowisata.

Kerugian adanya gunung api:

- Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar, lava ini selanjutnya bergerak turun dari puncak gunung menuruni lereng dalam keadaan suhu yang sangat tinggi, sehingga lava pijar ini dapat menghanguskan apa saja yang dilaluinya baik manusia, hewan, dan tumbuhan;

- Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng, gas yang panas ini dapat membentuk awan panas, dan dapat menghanguskan apa saja yang dilaluinya, awan panas ini justru bergerak lebih cepat dari gerakan lava pijar, seperti awan panas Gunung Merapi;

- pada gunung api yang puncaknya tidak ada danau kawah, pada saat terjadi letusan, lava pijar yang akan keluar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan terbentuklah lahar panas. Bila lahar panas ini meluncur ke bawah menuruni lereng dengan cepat maka akan menghancurkan makhluk hidup yang dilaluinya;

- Pada gunung api yang puncaknya tidak ada danau kawah, sering terjadi lava yang keluar dari lubang kepundan akan tertumpuk di puncak gunung, setelah selang beberapa waktu lava tersebut telah menjadi dingin tiba-tiba terguyur air hujan, lava yang telah dingin dan jenuh dengan air hujan tersebut akhirnya akan meluncur ke bawah berupa lahar dingin , yang berwujud aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air meluncur ke bawah menuruni lereng akan merusak rumah, jembatan, manusia, hewan, tanaman dan sebagainya;

- Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan, daerah semacam ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering, seperti Lembah Palu, Sulawesi Tengah;

7 | P a g e

Page 8: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

- Bila gunung api yang meletus itu terletak di bawah permukaan air laut, maka pada waktu terjadi letusan dapat menimbulkan tsunami yang menimbulkan gelombang hempasan pantai , akan menyeret penduduk yang ada di pantai , sepereti gelombang tsunami di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883); dan

- Abu vulkanik di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan.

Selain memiliki gunung api, Indonesia juga memiliki pantai.Pantai di Indonesia terdiri dari berbagai tipe, ada tipe pantai berundak, pantai struktural, pantai landai, pantai pulau-pulau karang, pantai berbatu dan pantai vulkanik. Wilayah daratan Indonesia juga tersusun dari bentuk lahan karst (pelarutan) yang terdiri dari batu gamping dan dolomit seluas 154.032 km², tersebar di beberapa pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua Barat serta Kepulauan Nusa Tenggara, Bali dan Maluku).

Pada DAS di Indonesia berkembang keanekaragaman bentuk lahan asal proses fluvial, yaitu dasar sungai, erosi sungai, teras sungai, dataran alluvial, danau tapal kuda, tanggul alam sepanjang sungai, dataran banjir, kipas alluvial, delta, rawa air tawar, endapan danau, dan sebagainya. Selain bentuklahan asal proses fluvial wilayah daratan Indonesia dibentuk oleh proses denudasi (bentuklahan denudasional), meliput permukaan planasi (surface of planation), bukit sisa (residual hill), tekuk pada lereng (break of slope), kipas perombakan lereng (scree fan), tanah mengalir (earth flow), lumpur mengalir (mud flow), longsoran (landslides), penendatan (slumping), erosi lembar (sheet erosion), erosi alur (rill erosion), erosi lembar kecil (gully erosion).

Keanekaragaman morfologi daratan Nusantara akan mempengaruhi pola pemukiman penduduk, ada yang mengikuti garis pantai, DAS, terpencar-pencar (daerah karst), sepanjang kaki gunung api, dan sebagainya. Pola permukiman tersebut masing-masing mempunyai masalah lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan yang beranekaragam.

2.1.1.4. Pedologi dan Edapologi.Kajian mengenai proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya,

klasifikasi tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah, dinamakan pedologi. Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman disebut edapologi.

Tanah merupakan tubuh alam, sebagai materi, dan sebagai faktor produksi. Sebagai tubuh alam, tanah dibentuk oleh proses-proses dan faktor-faktor pembentuk tertentu. Sebagai bahan atau materi tanah memiliki sifat-sifat tertentu (sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologi). Sebagai faktor produksi tanah memiliki produktivitas tertentu,nilai tertentu untuk kesejahteraan & kelangsungan hidup umat manusia.

2.1.1.5. HidrologiHidrologi mempelajari seluk beluk air, kejadian dan distribusinya, sifat alami, dan sifat

kimiawinya, serta reaksinya terhadap kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya (Sri Harto, 1993). Aliran air tawar atau payau yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul alam selanjutnya bermuara di laut, danau atau saluran lainnya, dinamakan sungai. Sedangkan, sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografik (punggung bukit) yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara di danau, atau laut, dinamakan daerah aliran sungai, disingkat DAS.

Sungai-sungai besar di Indonesia banyak terdapat di pulau-pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. Sungai-sungai ini bermata air di pegunungan dan mengalir ke laut sepanjang ratusan kilometer. Di Sulawesi, Maluku, Bali, NTB, NTT sungai-sungai pada umumnya pendek. Wilayah daratan pulau-pulau ini sempit dan tidak memiliki dataran rendah yang luas. Hanya sungai Konoweha di Sulawesi Tengah merupakan sungai yang agak panjang. Sumber air sungai di Indonesia umumnya adalah air hujan dan air tanah yang keluar sebagai mata air. Ada pula beberapa sungai yang bermata air pada danau, seperti sungai Asahan yang bersumber pada danau Toba dan sungai Komering pada danau Ranau.

Cekungan luas di daratan yang kemudian digenangi air, dinamakan danau. Air danau umumnya berasal dari air hujan atau air tanah. Danau-danau di Indonesia terbentuk karena kegiatan gunung api, gerakan tektonik, dan dibuat manusia. Kegiatan gunung api di Indonesia menyebabkan terjadinya danau kawah (danau Kaldera dan danau maar). Danau kawah terbentuk apabila kawah gunung api yang mati terisi air hujan kemudian menjadi danau, karena batuan di dasar kawah tidak dapat ditembusi air. Danau kawah terdapat pada Gunung Kelud. Kawah yang sangat luas dan dalam disebut

8 | P a g e

Page 9: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

kaldera. Danau Batur di Bali dan Segara Anak di Lombok adalah contoh danau kaldera. Danau maar berasal dari lubang besar yang timbul akibat letusan gas yang hebat di dalam bumi. Bila lubang atau maar ini memotong permukaan tanah, maka ia terisi air dan terbentuk danau maar. Danau maar terdapat di sekitar gunung Lamongan, yaitu ranu Klakah, dan gunung Simeru, yaitu ranu Bendali dan ranu Gumbolo. Gerakan tektonik dapat mengakibatkan sebagian permukaan bumi mengalami penurunan atau terban, sehingga terbentuk cekungan, yang kemudian dan menjadi danau. Danau tektonik banyak dijumpai di Sumatera (Toba, Singkarak, Ranau) dan Sulawesi (Towuti, Matana, Poso).

Di Jawa dan Kalimantan banyak dibuat danau buatan atau waduk dengan tujuan untuk menampung air sungai yang sering banjir, irigasi, pembangkit tenaga listrik atau untuk kebutuhan air domestik. Waduk-waduk yang besar antara lain waduk Jatiluhur, Gadjahmungkur, Karangkates, dan Riam Kanan. Danau dimanfaatkan juga sebagai tempat pemeliharaan ikan, mempertahankan air tanah sekitarnya, wisata, olahraga dan lalu lintas.

Pada beberapa muara sungai besar di Sumatera, Papua, Kalimantan, dan beberapa tempat di Sulawesi banyak dijumpai rawa-rawa luas. Sebagian rawa-rawa ini terpengaruh oleh pasang-surut air sungai terdekat, sehingga air tawar itu bergerak, dan terjadi pergantian air, tetapi ada juga rawa yang tergenang. Air rawa yang tergenang umumnya masam, dasarnya terdiri dari lapisan gambut yang tebal. Pada bagian rawa yang mendapat pengaruh pasut derajat keasamannya lebih rendah.

Biogeografi mempelajari pola-pola persebaran hewan dan tumbuhan pada permukaan bumi serta proses-proses yang menyebabkannya. Biogeografi meliputi Fitogeografi (Geografi Tumbuhan), mempelajari pola-pola persebaran tetumbuhan pada permukaan bumi serta proses-proses yang menyebabkannya; dan Zoogeografi (Geografi Hewan), mempelajari pola-pola persebaran hewan pada permukaan bumi serta proses-proses yang menyebabkannya.

Persebaran flora Nusantara dapat diklasifikasikan ke dalam Tiga Kawasan, yaitu Kawasan Barat Nusantara, Kawasan Tengah Nusantara, dan Kawasan Timur Nusantara (Ruhimat, 2006). Flora Kawasan Barat Nusantara memiliki banyak persamaan dengan keadaan flora Asia pada umumnya. Oleh karena itu, Flora Kawasan Barat Nusantara sering pula dinamakan Flora Asiatis. Faktor terjadinya kesamaan tersebut disebabkan oleh proses geologi, di mana pada masa lalu wilayah barat Nusantara pernah besatu dengan benua Asia. Fauna yang terdapat di kwasan barat Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali) memperlihatkan kesamaan dengan fauna Asia (Asiatis). Pada kawasan banyak terdapat hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau , banteng, badak, tapir dan sebagainya.

Flora Kawasan Tengah Nusantara, merupakan flora khas Indonesia. Pada kawasan tengah Indonesia yaitu Sulawesi, Maluku dan seluruh Nusa Tenggara, terdapat jenis-jenis hewan yang tidak dijumpai di kawasan barat maupun di kawasan timur Indonesia. Anoa dan babi rusa hanya tersebar di Sulawesi, dan biawak Komodo hanya ditemukan di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur.

Flora Kawasan Timur Nusantara memiliki persamaan dengan wilayah Australia sehingga sering dinamakan flora Australis. Sebagian besar flora kawasan timur Indonesia terdapat di Pulau Papua. Jenis-jenis hewan berkantung, seperti kanguru, dan aneka jenis burung dijumpai di daerah ini. Kanguru pohon yang terdapat di Irian Jaya terdapat juga di Australia. Burung cendrawasih dijumpai di Irian Jaya, Papua Nugini dan Australia. Daerah fauna bagian timur ini dipisahkan dari bagian tengah dengan garis Weber.

Umumnya hewan tersebar secara terbatas pada daerah tertentu karena adanya berbagai barrier dan atau karena sejarah tempat asalnya pada zaman dahulu. Unit atau satuan terbesar distribusi hewan secara spasial, disebut wilayah penyebaran hewan. Wilayah penyebaran merupakan daerah terutama ditentukan kondisi zaman lalu dan hubungannya masa kini dengan benua satu dengan lainnya. Setiap wilayah penyebaran dibagi lagi menjadi wilayah-wilayah penyebaran yang lebih sempit lagi, yang disebut subwilayah.

2.1.1.6. OseanografiOseanografi memfokuskan diri dalam kajian aspek geologi, fisika, kimia, dan biologi kelautan.

Paparan Sunda merupakan paparan benua dengan luas 1,8 juta km², paparan terluas di dunia. Paparan ini menghubungkan pulau-pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera dengan daratan Asia, dan meliputi antara lain Laut Cina, Teluk Thailand, selat Malaka dan Laut Jawa. Dahulu kala paparan Sunda yang dangkal itu merupakan daratan yang utuh menyatu dengan Jawa, Kalimantan, Sumatera dan daratan Asia. Bekas-bekasnya masih bisa ditelusuri di dasar laut dengan menggunakan alat perum gema (echo sounder). Pada paparan ini misalnya terdapat jejak dua sistem aliran sungai yang kini terbenam dalam laut (drowned river system), masing-masing disebut sungai Sunda Utara dan sungai Sunda Selatan (Sistem Sungai Molenggraf). Sungai Sunda Utara daerah hulunya di Sumatera dan

9 | P a g e

Page 10: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Kalimantan Barat dan Kalimantan selatan dengan muara di Selat Makasar. Lembah sungai yang terbenam ini sebagian sudah terimbun dengan muara di Selat Makasar. Bukti lain adalah adanya persamaan jenis ikan air tawar di sungai-sungai pesisir timur Sumatera dengan yang ada di pesisir barat Kalimantan sekarang. Padahal antara pesisir barat timur Kalimantan tidak dijumpai hal demikian.

Sebelah utara Australia terhampar paparan Sahul, dengan luas 1,5 juta km², dirinci Paparan Arafura 930.000 km², dan paparan Sahul dan paparan Rowley masing-masing 300.000 km². Paparan Arafuru mempunyai kedalaman 30-90 m. Pada paparan ini terdapat Kepulauan Aru, terdiri dari lima pulau yang masing-masing disatukan oleh selat-selat sempit seperti sungai, dengan dasar lebih dalam dari dasar paparan sekitarnya. Sebuah punggung yang tak terlampaui jelas terdapat memanjang mulai dari Aru ke arah timur yang dikenal sebagai Punggung Marauke (Marauke Rise). Agak ke selatannya terdapat suatu saluran yang agak dalam dengan arah barat-timur menuju Selat Torres. Selat ini banyak ditumbuhi karang dengan perairan dangkal di sekitarnya (sampai 12 m) hingga pertukaran massa air dengan Samudera Pasifik lewat selat ini kurang berarti. Pada kala Plistosin, ketika permukaan laut masih rendah. Kepulauan Aru dan Kepulauan Kai tidak pernah ada hubungan semacam ini meskipun jaraknya lebih dekat. Ini disebabkan karena di antara kedua Kepulauan ini terdapat pengahalang berupa basin Aru (> 3.000 m).

Perairan laut dalam yang terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul, mempunyai topografi yang kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palung. Basin Banda Selatan merupakan cekungan dengan dasar yang mendatar dan luas pada kedalaman kira-kira 4.700 m, dan sisinya curam. Pada basin ini, hanya ada satu elevasi yang menonjol yakni palung Gunung api. Pulau kecil ini, yang tingginya hanya 288 m dpa,merupakan puncak dari sebuah gunung api besar yang duduk di dasar laut pada kedalaman 4.000-5.000 m.

Palung Weber merupakan bagian terdalam di perairan Indonesia. Kedalaman maksimumnya 7.440 m yang berarti ± 1,5 kali puncak gunung tertinggi di Indonesia (Puncak Jaya Wijaya di Papua 5.030 m). Dasar palung ini luas dan hampir mendatar serta dibatsi oleh lereng yang curam. Palung Weber diapit oleh dua punggung dan deretan pulau-pulau yang letaknya merupakan busur dan dikenal sebagai Busur Banda Luar. Busur Banda Dalam merupakan lanjutan rangkaian pulau-pulau dari Sumatera-Jawa-Bali-NTB-sebagian NTT yang kemudian melengkung berupa busur melewati pulau-pulau Wetar, Damar, Manuk, Banda hingga ke Seram. Sedangkan Busur Banda Luar merupakan lanjutan dari suatu punggung bawah laut yang memisahkan Palung Bali dengan Palung Jawa (di Selatan Jawa) yang melanjut melalui pulau-pulau Sawu, Rote, Timor, dan dari sini membentuk busur luar yang kurang lebih sejajar dengan busur dalam. Pada busur luar inilah terdapat deretan pulau-pulau Babar, Tanimbar, Kai, dan berakhir di Seram. Dengan adanya sistem dua busur ganda ini yang diselang-selingi oleh palung-palung dalam maka relief dasar laut akan memberikan gambaran yang bergelombang.

Sedimen marin pada dasar Laut Banda umumnya terdiri dari endapan-endapan Lumpur asal daratan (terrigenous mud), Lumpur vulkanik, dan selut (ooze) Globigerina, sedimen lembut terdiri dari kerangka-kerangka hewan Globigerina (bangsa Foraminifera) yang mengandung kapur. Pada basin Banda Selatan selut Globigerina ini terdapat pada kedalaman < 3.000 m.

Basin besar Indo-Australia terletak di sebelah barat dan selatan Sumatera dan Jawa. Basin besar ini dibagi atas beberapa basin yang lebih kecil. Bentuk tertentu di dekat Perairan Indonesia yang erat hubungannya dengan formasi daratan ialah adanya dua palung memanjang dan sejajar pantai barat Sumatera, melanjut ke pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara. Palung yang terletak sebelah luar dengan kedalaman maksimum 7.450 m dikenal sebagai palung Jawa, sedangkan palung yang terletak lebih dekat ke pantai dan lebih dangkal (kedalaman maksimum 5.100 m) disebut Palung Bali. Kedua system palung ini sering disebut Palung Ganda Sunda (Sunda Double Trench). Sistem ganda ini tidak hanya terbatas di sebelah selatan Sumbawa, Bali, dan Jawa saja melainkan terus melanjut hingga ke sebelah barat daya Sumatera. Ada beberapa pulau, beberapa diantaranya cukup besar (Kepulauan Mentawai), terdapat pada punggung yang memisahkan kedua palung ini. Palung-palung ini menjadi makin dangkal ke arah utara, yang sebelah dalam disebut juga Palung Mentawai. Sebelah utara Aceh terdapat Laut Andaman yang dasarnya berupa basin dengan kedalaman maksimum 4.360 m. Basin ini di sebelah baratnya dibatasi oleh sebuah punggung yang di beberapa tempat mencuat membentuk rangkaian pulau-pula Nikobar dan Andaman dengan Samudera Hindia terletak antara Sumatera dan Nikobar dengan kedalaman 1.800-2.000 m.

Suhu air laut pada permukaan perairan laut di Indonesia umumnya berkisar antara 28º-31º C. Pada lokasi umbalan (upwelling) misalnya di Laut Banda suhu air permukan bisa turun sampai 25º C. Suhu dekat pantai biasanya sedikit lebih tinggi daripada didaerah lepas pantai. Pada goba (lagoon) yang dangkal atau dikobakan air yang terperangkap karena air surut, terjadi suhu panas disiang hari,

10 | P a g e

Page 11: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

kadang-kadang dapat mencapai lebih dari 35°C. suhu air cukup panas tentu bisa dijumpai didepan pelimbahan industri atau pembangkit listrik yang membuang bekas air pendinginnya ke laut. Di depan intalasi LNG Bontang ( Kaltim ), bisa keluar kelaut lidah air dengan suhu sekitar 37°C. Sebaran suhu secara vertikal diperairan laut Indonesia terdiri dari lapisan hangat, lapisan termoklin, dan lapisan dingin.

Arus laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin musim (arus musim). Arus musim ini berganti arahnya tiap setengah tahun. Pasang dan surutnya air laut dapat menimbulkan arus pada selat-selat yang sempit sepeti di selat Sape, Alas, Lombok dan sebagainya.

Pasang surut (pasut) adalah proses naik turunnya paras laut secara hampir periodik atau berkala karena gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap bumi. Naik turunnya paras laut terjadi sekali sehari (pasut tunggal), atau dua kali sehari (pasut ganda). Sedangkan pasut yang berperilaku diantara keduanya disebut sebagai pasut campuran.

Wilayah perairan laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut seperti berbagai jenis terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, berbagai jenis ikan (demersal dan pelagik). Perairan laut Indonesia kaya akan udang dan kelomang, moluska, teritp, kepiting, echinodermata, cucut dan pari, banding, lemuru, teri, sembilang, julung-julung, pisau-pisau dan tangkur, kakap, kerapu, ikan merah, giru, betook laut, ikan sumpit, ikan leweri, kepe-kepe, beronang dan butane, lepu, gelodok, kuro, alu-alu, belanak, laying, selar, kuweh, bawal dan aji-aji, peperek, tuna, cakalang, tongkol, kembung, tenggiri, gemih, dan layur, setuhuk, ikan layar, todak, ikan sebelah, dan ikan lidah, buntel dan kebeku, penyu, ular laut, burung laut, duyung, lumba-lumba, dan ikan paus. Perairan laut Indonesia juga kaya sumberdaya mineral, logam, minyak lepas pantai dan sebagainya.

2.1.2. Aspek Manusia2.1.2.1. Kependudukan

Menurut Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 179.321.641 jiwa, meningkat menjadi 203.456.005 jiwa pada Sensus Penduduk tahun 2000. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia mencapai 225,7 juta jiwa. Pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 1990-2000 adalah 1,61 %, kemudian periode 2000-2005 turun menjadi 1,40 %. Diproyeksikan periode 2005-2010 pertumbuhan penduduk Indonesia akan turun menjadi 1,07 persen dan 2010-2020 akan turun lagi menjadi 0,68 persen. Penurunan pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa terakhir berkaitan dengan penurunan angka fertilitas, maka terjadinya penurunan mortalitas di Indonesia tidak akan memberikan dampak pada pertumbuhan penduduk.

Persebaran dan kepadatan penduduk secara spasial tidak merata dan tidak sama. Konsentrasi penduduk hinga saat ini masih di Pulau Jawa. Hal ini terkait dengan aspek fisik wilayah, ekonomi, dan politik. Kepadatan penduduk Pulau Jawa tahun 2000 adalah 904 orang per kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang tinggi akan berpengaruh terhadap lingkungan fisik, sosial dan lingkungan binaan. Pengaruhnya terhadap lingkungan sosial, misalnya akan menimbulkan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, terjadinya kerawanan sosial, lunturnya nilai-nilai sosial, munculnya masalah-masalah pendidikan, kesehatan masyarakat, dan rasa aman. Pengaruhnya terhadap lingkungan fisik antara lain makin sempinya lahan produktif untuk pertanian, terjadinya banjir pada musim hujan, kerusan hutan, kekeringan pada musim kemarau, terjadi pencemaran lingkungan.

Angka kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan dari 142 per 1.000 kelahiran menjelang tahun 1971 menjadi 70 per 1.000 kelahiran menjelang tahun 1990, dan menjelang tahun 2000 turun menjadi 66 per 1.000 kelahiran.

Angka urbanisasi (proporsi yang tinggal di perkotaan) terus meningkat. Penduduk yang tinggal di daerah perkotaan naik dari 22,4 % pada tahun 1980 menjadi 30,9 % tahun 1990 dan meningkat lagi menjadi 35 % pada tahun 1995 (Tjiptoherijanto, 1998). Ananta (1997) memproyeksikan bahwa penduduk Indonesia tinggal di perkotaan meningkat menjadi 46 % pada tahun 2005 dan 55,2 % pada tahun 2020. Perekonomian Indonesia akan makin diwarnai dengan perekonomian perkotaan.

Tjiptoherijanto (1998) berpendapat, pola migrasi di Indonesia belum mengalami perubahan dengan arus migrasi masih berada di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera. Migrasi keluar dari Pulau Jawa terbanyak masuk ke Pulau Sumatera. Demikian juga migrasi keluar dari Pulau Sumatera terbanyak masuk ke Pulau Jawa. Demikian juga migrasi keluar dari pulau-pulau di Kawasan Timur Indonesia seperti Kalimantan, Papua, Maluku, kebanyakan masuk ke Pulau Jawa.

Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa pola migrasi di Indonesia belum mampu mendorong pembangunan sumberdaya manusia secara merata di seluruh kawasan Indonesia. Ada kecenderungan migrasi internal yang terjadi justru berdampak negatif pada pembangunan daerah di

11 | P a g e

Page 12: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

luar Pulau Jawa. Tenaga kerja terdidik dari luar Pulau Jawa pada umumnya pindah ke Pulau Jawa terutama ke DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sebaliknya penduduk yang pindah ke luar Pulau Jawa pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah. Kurangnya kesempatan kerja terdidik dari Pulau Jawa enggan pindah ke luar Pulau Jawa. Selain itu terpusatnya kegiatan ekonomi, pendidikanm dan politik di Pulau Jawa juga memberikan pengaruh pada pola perpindahan penduduk tersebut.

Pada umumnya migran di Indonesia yang berasal dari daerah pedesaan dan bekerja di daerah perkotaan tidak memanfaatkan hasil kerja mereka di daerah tujuan, namun dikembalikan ke daerah asal dalam bentuk pengiriman uang. Oleh karena itu, jika dilihat sepintas maka tingkat kehidupan mereka di daerah perkotaan dapat dikatakan berada pada garis batas kemiskinan. Sedangkan sebenarnya pendapatan yang mereka peroleh tersebut dikirimkan ke kampung halaman. Hal yang hampir sama juga dilakukan oleh para tenaga kerja Indonesia yang mencari nafkah di luar negeri.

Selain keuntungan secara ekonomis, migrasi penduduk juga berperan meningkatkan kemampuan dan mutu sumber daya manusia. Umumnya migrasi berasal dari daerah yang kurang berkembang menuju ke daerah yang lebih berkembang. Pengalihan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di daerah tujuan dapat dimanfaatkan jika migran tersebut kembali ke daerah asalnya. Telah terjadi pengalihan keterampilan secara langsung dan tanpa pengeluaran biaya. Secara teoritis, para pekerja di luar negeri (TKI) dapat memberikan sumbangan positif pada pengembangan teknologi di Negara asalnya, paling tidak karena tiga alasan utama. Pertama, mereka memperoleh pengalaman baru mengenai cara pengelolaan organisasi dan disiplin kerja. Kedua, memperoleh pengalaman, keterampilan penggunaan teknologi baru, dan biasanya canggih yang belum tersedia di Negara asalnya. Ketiga, semua pengalaman itu gratis, artinya justru negara penerima yang membayar proses belajar itu dan bahkan masih ditambah balas jasa yang diterima pekerja migran tersebut.

2.1.2.2. Aktivitas EkonomiSebagian besar penduduk Indonesia pada tahun 2005 berdiam di daerah pedesaan, dengan

menggantungkan hidup pada sektor pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan). Usaha tani tanaman pangan dikembangkan dalam bentuk ladang, tegalan, sawah. Jenis tanaman yang dibudidayakan pada usaha tani tanaman pangan adalah padi dan nonpadi. Dalam rangka mengimbangi pertambahan penduduk, dan mengimbangi kebutuhan masyarakat akan pangan, dilakukan usaha peningkatan produksi usahatani tanaman pangan melalui usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi usaha tani tanaman pangan dilaksanakan secara terpadu, serasi, dan merata disesuaikan dengan kondisi tanah, air, iklim, dengan tetap memelihara kelestarian kemampuan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta memperhatikan pola kehidupan masyarakat setempat yang terus berubah.

Aktivitas subsektor perkebunan mencakup perkebunan rakyat, perkebunan besar swasta, dan perebunan besar diusahakan oleh Perusahan Negara Pekebunan (PNK). Usaha perikanan dan peternakan juga dinggap cocok dilakukan di Indonesia dan dapat meningkatkan ekonomi penduduk Indonesia.

2.1.2.3. Aktivitas SosialManusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial. Manusia harus berusaha untuk ikut

bertanggung jawab atas kehidupan orang lain. Masyarakat Indonesia dipandang sebagai sistem sosial yang terpadu dan utuh, masing-masing komponen yang ada di dalamnya saling mempengaruhi dan menununjukkan fungsi yang saling terkait. Dalam kehidupan bersama, manusia Indonesia selalu berupaya menciptakan relasi sosial yang harmonis dan human dalam jaringan struktur sosio-kultural yang ada. Dalam interaksi sosial manusia Indonesia melakukan hubungan sosial yang dinamis, baik hubungan antarindividu, antarkelompok dan hubungan antara individu dengan kelompok.

Dalam aktivitas sosial manusia Indonesia selalu mengakomodasi pranata-pranata sosial dan lembaga-lembaga sosial. Organisasi yang bertujuan memenuhi suatu kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, disebut pranata sosial, yang meliputi pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ekonomi, pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, pranata untuk memenuhi kebutuhan keagamaan, pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan bernegara, pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia. Bentuk badan-badan yang mengorganisasi yang melakukan aktivitas-aktivitas kemasyarakatan, disebut lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan. Kelembagaan di

12 | P a g e

Page 13: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Indonesia meliputi lembaga kenegaraan, lembaga keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga kesenian dan sebaginya.

2.1.2.4. Aktivitas BudayaManusia Indonesia mempunyai referensi yang dibanggakan, yaitu kebudayaan nasional

Indonesia. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah totalitas nilai-nilai, gagasan-gagasan, dan perilaku manusia Indonesia serta hasil fisiknya, baik yang tradisional maupun ciptaan masa kini, yang semuanya terintegrasi secara selaras dan bermakna dalam nasional Indonesia yang dinamis (Koentjaraningrat, 1992). Ada tiga hal dalam kebudayaan nasional yang dibanggakan, yaitu: (1) adanya satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia yang jarang dimiliki Negara multietnik lain, (2). adanya toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan suku bangsa lain, yang memudahkan bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, dengan kebudayaan, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda dapat bersatu, (3). Hasil-hasil karya seni, terutama yang tradisional, banyak yang indah dan bermutu tinggi.

Selain kebudayaan nasional Indonesia, ada kebudayaan-kebudayaan daerah yang dibanggakan masing-masing anggota pendukung kebudayaan daerah tersebut. Ada kebudayaan Papua, Ambon, Minang, Aceh, Jawa, Sunda, Batak, Toraja, Bugis, Makassar, Madura, Dayak, Sasak, Bali, dan kebudayaan daerah lainnya.

2.2. Hubungan Sejarah Kenampakan Alam dengan Keragaman Sosial BudayaKebudayaan seperti yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat merupakan keseluruhan gagasan

dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Oleh karena itu, kebudayaan menyangkut hal yang sangat luas, antara lain bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi. Keragaman sosial budaya mencakup keragaman RAS, Etnik, dan Agama Nusantara.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya kemajemukan masyarakat Indonesia. Pertama, faktor bentuk fisik wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan. Seperti yang telah dikemukakan pada paparan sebelumnya, faktor ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralitas etnik di Indonesia. Ketika nenek moyang bangsa kita yang sekarang ini mula-mula sekali datang secara bergelombang sebagai emigran dari daerah Yunan pada kira-kira 2.000 tahun Sebelum Masehi, bentuk kepulauan ini memaksa mereka untuk harus tinggal menetap di daerah yang terpisah-pisah satu dengan yang lain. Isolasi yang demikian kemudian hari mengakibatkan penduduk yang menempati setiap pulau atau sebagian dari suatu pulau di Nusantara ini tumbuh menjadi kesatuan etnik yang sedikit banyak terisoalasi dari kesatuan etnik yang lain. Tiap kesatuan etnik ini terdiri dari sejumlah orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan emosional, serta memandang diri mereka masing-masing sebagai suatu jenis tersendiri.

Dengan perkecualian yang sangat kecil mereka pada umumnya memiliki bahasa dan warisan kebudayaan yang sama. Lebih dari pada itu, mereka biasanya mengembangkan kepercayaan bahwa mereka memiliki asal-usul dan keturunan yang sama, suatu kepercayaan yang sering kali didukung oleh mitos-mitos yang hidup dalam masyarakat.

Hildred Geertz, misalnya menyebutkan ada lebih dari 300 suku bangsa di Indonesia, masing-masing dengan bahasa dan identitas kultur yang berbeda-beda. Skiner menyebut ada lebih dari 35 suku bangsa di Indonesia, masing-masing dengan bahasa dan adat yang tidak sama. Faktor kedua yang menyebabkan kemajemukan masyarakat Indonesia adalah kenyataan bahwa Indonesia terletak di antara samudera Hindia dan samudera Pasifik. Karena Indonesia terletak di tengah-tengah lalu lintas perdagangan laut melalui para pedagang asing. Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia yaitu berupa pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India sejak 400 tahun sebelum Masehi. Hindunisme dan Budhanisme, pada waktu itu tersebar meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia, serta lebur bersama-sama dengan kebudayaan asli yang telah hidup sebelum itu. Namun demikian terutama di pulau Jawa dan pulau Bali pengaruh agama Hindu dan Budha itu tertanam dengan kuatnya hingga saat ini.

Pengaruh kebudayaan Islam mulai memasuki masyarakat Indonesia sejak abad ke-13 akan tetapi baru benar-benar mengalami proses penyebaran yang meluas sepanjang abad ke-15. Pengaruh agama Islam terutama memperoleh tanah tempat berpijak yang kokoh di daerah-daerah dimana pengaruh agama Hindu dan Budha tidak cukup kuat. Di daerah Jawa tengah dan Jawa Timur dimana

13 | P a g e

Page 14: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

pengaruh agama Hindu dan Budha telah tertanam kuat, sesuatu kepercayaan keagamaan yang bersifat syncretic dianut oleh sejumlah besar penduduk di kedua daerah tersebut, dimana kepercayaan animisme dan dinamisme bercampur dengan kepercayaan agama Hindu, Budha dan Islam. Pengaruh reformasi agama Islam yang memasuki Indonesia pada permulaan abad ke-17 dan terutama pada akhir abad ke-19 itupun berhasil merubah keadaan tersebut, kecuali memperkuat pengaruh agam Islam di daerah-daerah yang sebelumnya memang telah merupakan daerah pengaruh agama Islam. Sementara itu, Bali masih tetap merupakan daerah pengaruh agama Hindu.

Pengaruh kebudayaan barat mulai memasuki masyarakat kita melalui kedatangan bangsa Portugis pada permulaan abad ke-16. kedatangan mereka ke Indonesia terarik oleh kekayaan rempah-rempah di Kepulauaan Maluku, suatu jenis komoditas perdagangan yang sedang laku keras di Eropa pada waktu itu. Kegiatan missionaris yang menyertai kegitan perdagangan mereka, dengan segera berhasil menanamkan agama Katholik di daerah tersebut. Ketika bangsa Belanda berhasil mendesak bangsa Portugis keluar dari daerah tersebut pada kira-kira tahun 1.600-an, maka pengaruh agama Katholikpun segera digantikan pula oleh pengaruh Protestan. Namun demikian, sikap bangsa Belanda yang lebih lunak didalam soal agama jikalau dibandingkan dengan bangsa Portugis telah mengakibatkan pengaruh agama Protestan hanya mampu memasuki daerah-daerah sebelumnya tidak cukup kuat dipengaruhi oleh agama Islam dan agama Hindu, sekalipun bangsa Belanda berhasil menanamkan kekusaan politiknya tidak kurang dari 350 tahun lamanya di Indonesia.

Kondisi iklim yang berbeda-beda dan struktur tanah yang tidak sama di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara ini, merupakan faktor yang menciptakan pluralitas regional di Indonesia. perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia, yaitu daerah pertanian sawah yang terutama banyak dijumpai di pulau Jawa dan Bali dan masyarakat pertanian lahan kering yang banyak kita jumpai di luar pulau Jawa. Perbedaan lingkungan ekologis tersebut menjadi sebab bagi terjadinya kontras antara Jawa dan luar Jawa di dalam bidang kependudukan, ekonomi, sosial dan budaya serta politik.

Sementara itu dimensi vertikal struktur masyarakat Indonesia yang semakin penting artinya dari waktu ke waktu, dapat kita saksikan dalam bentuk semakin tumbuhnya polarisasi sosial berdasarkan kekuatan politik dan kekayaan. Dengan semakin meluasnya pertumbuhan sektor ekonomi modern beserta organisasi administrasi nasional yang mengikutinya, maka kontras pelapisan sosial antara sejumlah besar orang-orang secara ekonomis dan politis berposisi lemah pada lapisan bawah, dan sejumlah kecil orang-orang yang relatif kaya dan berkuasa pada lapisan atas menjadi semakin mengeras.

Pengelompokan masyarakat yang demikian membawa akibat yang luas dan mendalam di dalam seluruh pola hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat Indonesia seperti di dalam hubungan politik, ekonomi, hukum, kekeluargaan dan sebagainya. Struktur masyarakat Indonesia sebagaimana yang diuraikan menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional. Persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintrgrasi secara horizontal, sementara stratifikasi sosial sebagaimana yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia akan memberi bentuk pada integrasi nasioanal yang bersifat vertikal.

Manusia Indonesia mempunyai referensi yang dibanggakan, yaitu kebudayaan nasional Indonesia. Kebudayaan dari berbagai suku bangsa di Indonesia menjadi sub-sub kebudayaan atau bagian-bagian dari kebudayaan nasional Indonesia. Fakta menunjukan bahwa bangsa Indonesia mempunyai penduduk yang terdiri dari banyak suku bangsa (etnik), bahasa, dan kebudayaan serta agama berbeda yang tersebar di hamparan kepulauan dari Sabang sampai Merauke. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Beragama berarti berusaha terus-menerus untuk menyempurnakan diri, menghindari segala yang tidak harmonis dengan cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada sesama serta kepada alam lingkungan sekitarnya.

Kebinekaan agama (Islam, Protestan, Hindu, Budha, Katolik, Konghuchu dan Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa) merupakan kenyataan hidup dalam masyarakat Indonesia. Setiap agama itu mempunyai ajaran dan cara mengungkapkan diri yang berbeda dalam kehidupan konkret, namun semuanya mempunyai satu tujuan, yakni mau membimbing dan menuntun manusia kepada keselamatan, lewat ajarannya tentang kebenaran, keadilan dan cinta kasih. Setiap agama melalui doktrin imannya, tidak pernah membenarkan dan mengamini setiap perbuatan dan tindakan manusia yang dapat merugikan dan menghancurkan kehidupan sesama dan lingkungannya. Dalam hubungan dengan lingkungan sekitar, setiap agama mengajarkan agar manusia senantiasa berusaha mengolah, menjaga, dan memelihara kelestariannya, bukan mengeksploitasi dan merusakannya.

14 | P a g e

Page 15: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Di tengah kemajemukan kehidupan beragama di tanah air tercinta ini, para warga negara dituntut untuk terlibat secara aktif dalam setiap kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai etnik, seperti Papua, Maluku, Toraja, Bugis, Makasar, Dayak, Madura, Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Aceh, Minang, Bali, Sasak, Bima, Timor, Flores, dan sebagainya. Masing-masing etnik tersebut memiliki dimensi wujud dan isi kebudayaan yang berbeda. Masing-masing etnik memiliki sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik yang tidak sama. Demikian pula dimensi isi kebudayaan, yang berupa bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi.

Walaupun semangat persatuan dari hari ke hari semakin meningkat akan tetapi faktor-faktor penghambat masih tetap muncul. Sejak pembentukan negara Indonesia masalah penduduk, warga negara, sudah menjadi perhatian seperti yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bukankah suatu ironi jika di negara yang dengan tegas menyatakan bahwa setiap orang mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, masih sering meledak peristiwa-peristiwa yang beraroma agama, etnik atau sara.

3. PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN SDA UNTUK MENCIPTAKAN KEHIDUPAN YANG SEJAHTERA DAN HARMONIS

Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Pancasila, sebagai dasar dan falsafah Negara, merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagian hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kebahagiaan batin. Antara manusia, masyarakat, dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, yang selalu haris dibina dan dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumberdaya alam dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kemakmuran rakyat tersebut haruslah dapat dinikmati generasi masa kini dan generasi masa depan secara berkelanjutan. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Manusia dapat mempengaruhi lingkungan, demikian sebaliknya lingkungan mempengaruhi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan akan mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Daya dukung lingkungan hidup sangat terbatas, oleh karena itu dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan berpedoman pada konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.

Unsur atau komponen lingkungan hidup terdiri atas komponen lingkungan fisik seperti tanah, batuan, dan iklim; komponen biologi seperti tumbuhan, hewan, dan jasad renik; dan sumber daya manusia dan sumber daya buatan sebagai hasil karya manusia sebagai lingkungan budaya. Ketika unsur tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Perubahan yang terjadi pada salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.

Hubungan antara makhluk hidup, terutama manusia dengan lingkungannya sangat berlangsung secara erat. Ketika manusia hadir untuk pertama kalinya di permukaan bumi, maka pada saat itulah manusia sudah membutuhkan bantuan lingkunga. Misalnya manusia membutuhkan udara untuk bernafas dan sebagainya. Ketika awal pertumbuhan penduduk masih sedikit, hubungan manusia dengan lingkungan masih seimbang. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya jumlah manusia di muka bumi ini yang tidak diimbangi oleh pertumbuhan dan perkembangan sumber daya alam, maka kelangsungan hidup manusia mulai mengalami ancaman. Hal ini dikarenakan jumlah sumber daya alam semakin menipis, sementara yang membutuhkan sumber daya alam semakin banyak.

Berdasarkan berbagai fenomena dan permasalahan yang muncul akibat kelangkaan sumber daya alam, akhirnya muncullah berbagai anjuran dan himbauan untuk mulai menghemat dan mengkonservasi sumber daya alam. Diperlukan adanya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,

15 | P a g e

Page 16: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup (Mitra Info, 2000). Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

4. PENYEBAB TERJADINYA GEJALA-GEJALA ALAM, DAN BENTUK-BENTUK BENCANA ALAM, SERTA USAHA-USAHA UNTUK MENANGGULANGINYA.

4.1. Penyebab terjadinya gejala-gejala alamGejala (peristiwa) alam merupakan kejadian yang terjadi di alam yang berhubungan erat

dengan kenampakan alam. Gejala (peristiwa) alam dapat terjadi karena faktor alami yang murni disebabkan oleh alam tanpa campur tangan manusia dan faktor tindakan manusia yang disengaja maupun tidak disengaja. Gejala (peristiwa) alam yang terjadi akan menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif bagi manusia.

Gejala alam yang terjadi di Indonesia dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keadaan atau kenampakan alam Indonesia dan faktor perilaku manusia. Faktor kenampakan alam Indonesia disebabkan oleh adanya pengaruh topologi, geologi, geomorfologi, pedologi dan edapologi, hidrologi, dan oceanografi Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya. Selain itu gejala alam juga dapat disebabkan karena pengaruh perilaku manusia. Seringkali, manusia kurang menyadari arti pentingnya alam bagi kehidupannya. Pengelolaan alam yang kurang tepat, dapat menyebabkan terjadinya gejala (peristiwa) alam. Pada dasarnya perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab, menyebabkan terjadinya gejala (peristiwa) alam yang dapat merugikan kehidupan manusia. Salah satu contohnya ialah kebiasaan manusia yang suka membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan ketika musim hujan dapat terbawa masuk ke dalam selokan. Sampah yang menumpuk ini dapat menyebabkan aliran air menjadi tersumbat. Tersumbatnya aliran air ini menyebabkan air meluap sehingga terjadilah banjir. Oleh karena itulah, perilaku manusia dalam mengelola alam sebaiknya juga memperhatikan keadaan alam itu sendiri, sehingga kemungkinan terjadinya gejala alam yang dapat merugikan manusia dapat dicegah.4.2. Bentuk-Bentuk Gejala Alam4.2.1. Gunung Meletus

Penyebab gunung meletus ialah adanya gunung berapi. Gunung berapi itu sendiri ialah gunung yang di dalamnya terdapat magma yang masih aktif. Magma adalah cairan yang sangat panas dengan suhu 9000C sampai dengan 1.4000C yang berada di dalam perut bumi. Sedangkan magma yang keluar dari perut bumi disebut lava. Sewaktu-waktu magma dari perut bumi akan keluar melalui kawah gunung api. Pada saat keluar, magma bertumbukan dengan batu-batuan di dinding gunung yang disertai dengan tekanan gas dari dalam bumi. Tekanan gas itu akan menimbulkan letusan gunung api. Letusan gunung api inilah yang disebut dengan gunung meletus.

Ketika meletus, gunung api juga mengeluarkan lahar. Lahar adalah sejenis lumpur yang menuruni lereng. Lahar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lahar panas dan lahar dingin. Lahar panas terjadi apabila di puncak gunung terdapat kawah yang berisi lava panas, kemudian meluap dan menuruni lereng gunung. Sedangkan lahar dingin terjadi apabila ada endapan di kawah atau di sekitar puncak gunung yang bercampur dengan air hujan dan berubah menjadi lumpur. Lumpur dingin yang mengalir dan menuruni gunung inilah yang disebut lahar dingin.

Sebelum terjadinya gunung meletus, biasanya terdapat tanda – tanda yang muncul. Tanda – tanda tersebut antara lain terjadinya gempa bumi, naiknya suhu udara di sekitar gunung, dan terjadinya semburan lahar panas. Suhu udara yang naik, menyebabkan banyak binatang lari dan berpindah ke daerah yang lebih rendah untuk mencari suhu yang lebih hangat.

Untuk mengamati aktivitas gunung berapi, biasanya disekitar gunung berapi dibangun pos pengamatan gunung berapi. Pos ini dijaga oleh petugas. Jika aktivitas gunung meningkat, petugas dari pos pengamatan tersebut akan melaporkan kepada pemerintah setempat. Selanjutnya, pemerintah tersebut akan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, agar masyarakat sekitar dapat waspada dan bersiap – siap mengungsi jika kondisi cukup membahayakan. Keadaan atau aktivitas gunung berapi dapat dibedakan menjadi empat status, yaitu:

- Normal : status tersebut berarti tidak ada gejala aktivitas magma- Waspada : status tersebut berarti ada aktivitas gunung api dalam berbagai bentuk dan di atas

tingkat normal.

16 | P a g e

Page 17: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

- Siaga : hal ini berarti bahwa gunung api sedang bergerak kea rah letusan atau menimbulkan bencana. Aktivitasnya dapat berlanjut kea rah letusan.

- Awas : artinya, gunung api akan segera meletus, sedang meletus, atau dalam keadaan kritis yang menimbulkan bencana.

Kejadian gunung meletus yang pernah terjadi di Indonesia dan di Negara Tetangga Indonesia antara lain :- Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada tahun 1815- Gunung Krakatau di Jawa Barat pada tahun 1883- Gunung Batur di Bali pada tahun 1917 dan 1926- Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara Timur pada tahun 1964- Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 1971- Gunung Talang di Sumatera Barat tahun 2005- Gunung Merapi di Jawa Tengah dan DIY pada tahun 1930, 1994, 1998, 2006 dan 2010- Gunung Bromo di Jawa Timur pada tahun yang terbaru tahun 2010 sampai sekarang- Gunung Mayon di Provinsi Albay, Filipina pada tahun 1616, 1814, dan letusan terbaru terjadi pada

tahun 2006

4.2.2. Gempa BumiAdanya tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia di bagian utara, lempeng Indo-Australia di bagian

selatan, dan lempeng Pasifik di bagian timur, menyebabkan Indonesia dan negara tetangga Indonesia sebagai daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Gempa bumi merupakan getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi.

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya gempa, gempa bumi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gempa bumi vulkanik dan gempa bumi tektonik. Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh adanya letusan gunung berapi. Magma yang keluar ke permukaan akan bertumbukan dengan bebatuan di dinding gunung sebagai akibat dari tekanan gas pada letusan gunung berapi. Gempa bumi vulkanik bisanya terjadi sebelum dan sesudah terjadinya letusan gunung berapi.

Sedangkan gempa bumi vulkanik terjadi sebagai akibat dari pergeseran lempeng di dalam kulit bumi. Gempa ini dapat terjadi karena adanya patahan yang baru terbentuk sehingga menyebabkan adanya pergeseran di dalam kerak bumi.

Gempa bumi merupakan gejala alam yang menimbulkan bencana di berbagai Negara di dunia. Banyak kerugian yang timbul seperti adanya korban jiwa, kerusakan rumah, kerusakan jalan, dan kerusakan gedung akibat gempa bumi yang terjadi. Untuk mencegah terjadinya gempa, ada alat yang dirancang secara khusus untuk mencatat kekuatan gempa yaitu seismograf. Dengan menggunakan alat ini, maka dapat diketahui kekuatan gempa yang terjadi. Gempa bumi yang berskala besar dapat berakibat terjadinya tsunami.

Berikut ini adalah beberapa kejadian gempa tektonik yang pernah terjadi di dunia, antara lain sebagai berikut :

- Gempa bumi di Jepang pada tanggal 1 September 1933. Gempa ini menimbulkan gelombang laut yang sangat besar yang disebut tsunami. Bencana alam ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa mencapai 35.000 dan hilang 59.065 jiwa.

- Gempa bumi di Iran pada bulan Desember 2003. Gempa ini menyebabkan kerugian, antara lain adanya kerusakan dan menelan korban jiwa. Gempa bumi di Iran ini menelan korban mencapai 20.000 jiwa.

- Gempa bumi di Aceh dan Nias pada tanggal 26 Desember 2004. Pusat gempa di Aceh dan Nias terdapat di dasar laut yang berjarak 160 km sebelah barat Aceh dan di kedalaman 20 km. Kekuatan gempa mencapai 9,0 skala richter. Gempa ini menimbulkan terjadinya gelombang tsunami yang sangat besar di pantai barat Aceh dan sebagian pantai timurnya. Gelombang tsunami juga terjadi di pantai Pulau Nias, Sumatra Utara. Jumlah korban jiwa mencapai lebih dari 200.000. Rumahrumah, gedung, jembatan, dan fasilitas umum hancur akibat gempa yang terjadi. Bencana gempa dan tsunami itu menjadi bencana nasional bahkan menjadi bencana internasional.

- Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Tanggal 27 Mei 2006. Gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah berlangsung selama 57 detik dengan kekuatan 5,9 skala richter. Gempa ini menelan korban jiwa sebanyak 6.234 orang. Ribuan orang mengalami luka-luka dan lebih dari 7.075 bangunan roboh.

- Gempa di Pangandaran Jawa Barat pada Tanggal 17 Juli 2006. Gempa terjadi di pantai selatan Jawa Barat di daerah Pangandaran. Pusat gempa terletak pada jarak 286 km di sebelah selatan Kota Bandung, pada kedalaman 33 km di bawah permukaan air laut. Gempa ini menimbulkan

17 | P a g e

Page 18: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

tsunami setinggi 5 m. Gelombang tsunami menghancurkan rumah-rumah di sekitar pantai. Korban jiwa mencapai 658 orang, 83 orang hilang, dan sejumlah orang mengalami luka-luka.

- Gempa bumi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 yang terjadi dengan kekuatan 7,6 skala richter di lepas pantai Sumatera Barat. Gempa ini terjadi sekitar pukul 17:16 WIB. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Gempa ini mengakibatkan sedikitnya 1.117 orang tewas, 1.214 orang mengalami luka berat, 1.688 orang megalami luka ringan, dan korban hilang sebanyak 1 orang. Ratusan ribu rumah juga mengalami kerusakan akibat bencana yang terjadi.

- Gempa bumi terjadi di Sendai Jepang pada tanggal 11 Maret 2011, yang mengakibatkan terjadinya tsunami. 15.000 orang meninggal dunia dan 9.000 orang dinyatakan hilang dalam peristiwa gempa bumi di Jepang ini.

4.2.3. TsunamiTsunami dapat terjadi karena adanya gempa bumi, namun tidak semua gempa bumi dapat

menimbulkan tsunami. Tsunami berasal dari dua kata, yaitu tsu dan Nami. Dalam bahasa Jepang, Tsu berarti pelabuhan dan name berarti gelombang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tsunami berarti gelombang di pelabuhan. Tsunami mempunyai panjang gelombang mencapai 200 kilometer.

Tsunami dapat terjadi apabila terjadi gempa yang berpusat di dasar laut dengan kedalaman antara 20 – 30 km. Kekuatan gempa juga dapat membawa dampak terjadinya tsunami. Semakin besar kekuatan gempa, maka semakin besar pula gelombang tsunami yang ditimbulkan. Kekuatan gempa yang dapat membawa dampak terjadinya tsunami minimal berkisar 6,5 skala richter.

Kita dapat melakukan upaya penyelamatan sebelum terjadinya tsunami, dengan melihat tanda – tanda yang muncul. Salah satu tanda yang muncul ialah apabila ada air laut yang secara tiba – tiba surut. Surutnya air laut ini berbeda dengan keadaan pasang surut air laut normal. Surutnya air laut ini menyebabkan banyak ikan yang terdampar di dasar pantai. Setelah air laut surut, secara tiba – tiba akan muncul gelombang besar dari arah pantai.

Berikut ini adalah bencana tsunami yang pernah terjadi di Indonesia dan di negara – negara di dunia :- di Kepulauan Mentawai pada tanggal 26 Oktober 2010- di Bengkulu pada tanggal 12 September 2007- di Pangandaran dan sekitarnya, di wilayah selatan pulau Jawa tanggal 17 juli 2006 - di Aceh dan Sumatera Utara pada tanggal 26 Desember 2004- di pantai barat Sulawesi pada tanggal 23 Februari 1969- di pantai Sumba pada tanggal 19 Agustus 1977- di pantai Flores pada tanggal 18 Juli 1979- Tsunami di Sendai Jepang pada tanggal 11 Maret 2011.

4.2.4. BanjirBanjir merupakan gelaja alam yang umumnya terjadi ketika musim hujan tiba. Hampir setiap

tahun wilayah Indonesia dilanda banjir, seperti wilayah Jakarta, Gresik, dan Lamongan. Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :- Curah hujan yang sangat tinggi, sehingga sungai dan daerah resapan air tidak dapat menampung

air hujan.- Aliran air, seperti selokan dan sungai tersumbat akibat adanya sampah yang menumpuk. Air tidak

bisa mengalir sehingga air meluap ke daratan dan terjadilah banjir.- Hutan gundul akibat penebangan liar yang dilakukan manusia. Hutan dapat menyerap dan

menampung air hujan. Karena hutan gundul, maka hutan tidak dapat menampung air hujan. Akibatnya, air hujan akan turun ke tempat yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir dan erosi.

- Mulai berkurangnya kawasan resapan air akibat adanya proses pembangunan fisik di daerah perkotaan yang dilakukan tanpa perhitungan dan pertimbangan yang baik. Karena daerah resapan air telah dialih fungsikan menjadi daerah perumahan, maka air hujan tidak bisa meresap masuk ke dalam tanah, sehingga air mengalir di atas permukaan tanah dan tidak bisa ditampung oleh selokan. Hal inilah yang mengakibatkan banjir melanda wilayah perkotaan.

Beberapa kejadian banjir yang pernah terjadi di Indonesia dan negara tetangga, antara lain sebagai berikut :- Di Bukit Lawang, Sumatera Utara pada bulan November 2003. Banjir ini menyebabkan 80 orang

menjadi korban dan merusakkan fasilitas pariwisata yang ada.- Di Trenggalek, Jawa Timur pada bulan April 2006, ratusan rumah terendam banjir.

18 | P a g e

Page 19: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

- Di Ngada dan Nageko, Kupang, NTT pada bulan Juli 2007. Banjir ini menyebabkan 4 jembatan roboh, 44 rusak berat, dan 5 hektar sawah rusak berat.

- Di Gresik Jawa Timur pada bulan Maret 2011. Banjir ini menyebabkan kelumpuhan total di sektor transportasi darat.

- Di Lamongan Jawa Timur pada bulan Maret 2011. Banjir menggenangi 7 Kecamatan, dan menggenangi semua lahan pertanian siap panen.

- Di Kuala Lumpur Malaysia pada tahun 2006 yang mengakibatkan sekitar 30.000 warga negara Malaysia harus mengungsi

4.2.5. Tanah LongsorTanah longsor merupakan kejadian pergerakan tanah dari atas ke bawah, dapat berupa

bebatuan atau gumpalan tanah dari lereng gunung atau bukit. Tanah longsor rawan terjadi di daerah lereng gunung yang memiliki kemiringan yang cukup tajam. Indonesia memiliki banyak pegunungan dan tanah yang berbukit – bukit. Adanya pegunungan dan perbukitan ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak lereng yang tajam dan landai. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia merupakan daerah yang rawan terjadi tanah longsor.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor. Faktor tersebut antara lain : Curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan keadaan tanah lereng menjadi lemah dan

berlumpur. Tanah yang lemah dan berlumpur ini dapat mengurangi kekuatan lereng, sehingga terjadilah tanah longsor.

Adanya gempa bumi sehingga menyebabkan tanah di lereng gunung menjadi tidak stabil. Kondisi hutan yang gundul akibat adanya penebangan hutan secara liar. Keadaan hutan yang

gundul ini menyebabkan ketika hujan turun, air tidak dapat meresap ke dalam tanah tetapi meluncur ke daerah yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor.

Getaran yang kuat misalnya dari mesin, bahan peledak, lalu lintas, atau petir yang keras juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor.

Ketidakseimbangan antara berat beban yang ada di atas lereng dengan kekuatan lereng. Misalnya, banyaknya bangunan – bangunan seperti villa atau penginapan yang dibangun di lereng gunung. Banyaknya bangunan ini menyebabkab lereng tidak kuat menahan beban berat sehingga mengakibatkan terjadinya tanah longsor.

Berikut ini adalah beberapa gejala alam tanah longsor yang pernah terjadi di Indonesia dan di negara tetangga :

- Di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada bulan Desember 2006 Bencana ini terjadi akibat longsornya Bukit Godang. Tanah longsor menyebabkan ratusan rumah rusak dan menewaskan 33 orang korban.

- Di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2004 Longsoran tanah terjadi saat hujan lebat. Bencana ini mengakibatkan 33 jiwa meninggal dunia, 800 ternak mati, serta ratusan rumah dan fasilitas umum rusak parah.

- Di Kebumen, Jawa Tengah pada bulan November 2003 Beberapa desa di Kecamatan Ayah dan Kecamatan Buayan memang merupakan daerah bergunung-gunung dan banyak rumah terletak di tebing. Ratusan rumah mengalami kerusakan dan tiga jembatan mengalami kerusakan.

- Di desa Guinsaigon Saint Bernard, Filipina

4.2.6. Puting BeliungPuting beliung merupakan gejala alam yang disebabkan oleh adanya hembusan angin yang

sangat kencang, dengan kekuatan yang besar, dan pusaran angin yang berbentuk melingkar. Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Letak suatu daerah juga mempengaruhi hembusan anginnya. Misalnya saja, angin akan berhembus lebih cepat pada daerah yang terletak di wilayah dekat khatulistiwa dibandingkan pada daerah yang jauh dari khatulistiwa. Angin juga berhembus lebih cepat di daerah yang lebih tinggi.

Puting beliung terjadi karena udara panas dari bumi naik dengan membawa uap air dan membentuk awan kumulonimbus, sedangkan hujan membawa udara dingin kebawah di tempat yang sama. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan suhu yang besar. Perbedaan suhu inilah yang akhirnya menimbulkan terjadinya puting beliung.

Angin puting beliung memiliki kecepatan antara 20 sampai 50 knot dengan pusaran angin berbentuk melingkar dengan radius 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan angin kencang biasa dengan angin puting beliung sama, namu pada angin kencang biasa tidak ada pusaran angin yang melingkar. Angin puting beliung ini sering terjadi ketika hujan deras yang disertai petir.

19 | P a g e

Page 20: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Tanda-tanda terjadinya angin puting beliung sulit diketahui. Dampak yang terjadi akibat adanya angin puting beliung antara lain dapat menyebabkan pohon tumbang, rumah hancur, benda-benda beterbangan, bahkan dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Karena terjadinya angin puting beliung sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, maka diperlukan sebuah badan yang dapat mengetahui kondisi cuaca di suatu tempat. Badan yang bertugas memantau iklim dan cuaca di Indonesia adalah BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika). BMG dapat mengetahui keadaan cuaca di suatu tempat dengan melakukan pengamatan melalui satelit.

Berikut ini adalah kejadian angin puting beliung yang terjadi di Indonesia, antara lain sebagai berikut :- Angin puting beliung yang terjadi pada bulan November tahun 2004 di Kecamatan Purwodadi,

Grobogan Jawa Tengah. Angin ini menyebabkan beberapa rumah rusak dan pohon-pohon tumbang.

- Angin puting beliung yang terjadi pada bulan Februari tahun 2007 di Yogyakarta. Angin puting beliung ini menyebabkan beberapa pohon tumbang dan atap rumah berterbangan ke udara.

- Angin puting beliung di Sampang, Madura, Jawa Timur pada bulan April 2007. Angin puting beliung ini menyebabkan puluhan rumah mengalami rusak berat.

4.2.7. Badai/ Angin TopanAngin atau Badai Topan merupakan gejala alam yang juga disebabkan oleh angin. Angin topan

terjadi karena udara bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara minimum dengan pergerakan yang sangat kencang. Angin atau Badai Topan sering terjadi di daerah tropis kecuali di daerah yang sangat berdekatan dengan garus khatulistiwa dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah yang bertekanan rendah dengan kecepatan 20 km/jam. Angin atau Badai Topan dapat memporakporandakan benda yang dilewatinya seperti pepohonan dan rumah-rumah penduduk.

Berikut ini adalah peristiwa angina tau badai topan yang pernah melanda wilayah Negara tetangga Indonesia- Di Filipina pada tanggal 1 Desember 2006. Peristiwa ini menghantam wilayah gunung berapi

Mayon. Gejala alam ini menyebabkan kerusakan rumah dan beberapa pohon tumbang.- Di Cina pada tanggal 11 Agustus 2006. Gejala alam ini terjadi di Provinsi Fujian yang

menyebabkan 1.000 kapal nelayan tenggelam di laut.- Di Vietnam pada tanggal 5 Desember 2006. Gejala alam ini mengakibatkan banyak orang

meninggal dunia dan ratusan kapal tenggelam dan merusak ratusan rumah penduduk. Badai dan angin topan ini juga diiringi dengan hujan deras sehingga menyebabkan banjir bandang di wilayah tersebut.

4.2.8. Kebakaran HutanKebakaran hutan dapat terjadi di alam dan memusnahkan rumah-rumah serta lahan pertanian.

Indonesia merupakan Negara yang sering mengalami peristiwa kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :- Sambaran petir pada hutan kering pada saat musim kemarau yang panjang.- Tindakan manusia secara sengaja, misalnya membakar hutan untuk membuka lahan pertanian.- Kecerobohan manusia, misalnya dengan membuang puntung rokok sembarangan di dalam hutan

atau lupa mematikan api ketika berkemah.Kebakaran hutan dapat membawa dampak terhadap kehidupan manusia. Dampak yang terjadi

akibat adanya kebakaran hutan, antara lain sebagai berikut :

- Terbunuhnya satwa liar yang hidup di dalam hutan- Terjadinya banjir pada saat musim hujan karena hutan menjadi gundul- Terjadinya kekeringan pada saat musim kemarau yang berdampak pada keringnya sungai

sehingga mengganggu jalur transportasi melalui sungai- Terjadinya kekeringan akan mengurangi volume air pada waduk sehingga mengganggu aktivitas

PLTA pada musim kemarau- Musnahnya atau rusaknya kayu sebagai bahan baku dalam industri mebel- Terganggunya kesehatan akibat asap pekat yang dapat menyebabkan penyakit ISPA (Infeksi

Saluran Pernapasan Atas) dan paru-paru- Terganggunya berbagai aspek kehidupan akibat asap tebal misalnya penduduk dihimbau tidak

bepergian jika tidak ada keperluan penting, dan sekolah-sekolah terpaksa diliburkan- Terganggunya dunia penerbangan akibat asap tebal yang sangat membahayakan bagi dunia

penerbangan;- Terjadinya kecelakaan berupa tabrakan, baik di darat maupun di sungai akibat terbatasnya jarak

pandang;- Terganggunya hubungan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura akibat asap

kebakaran hutan yang sampai ke negara tetangga tersebut.

20 | P a g e

Page 21: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

4.3. Usaha-usaha untuk menanggulangi Gejala AlamUsaha untuk menanggulangi gejala alam dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu

4.3.1. Upaya Pencegahan sebelum terjadinya gejala alam4.3.1.1. Mengelola Sumber Daya Alam (SDA) secara Bijaksana

Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala potensi Sumber Daya yang terkandung di dalam bumi yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Karena manusia memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk memenuhi kebutuhannya, maka manusia tidak boleh bersikap sewenang – wenang terhadap kelestarian Sumber Daya Alam.

Jika pemanfaatan Sumber Daya Alam dilakukan secara berlebihan, maka akan berdampak kerusakan pada alam. Oleh karena itu, Sumber Daya Alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana. Berikut ini adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengelola Sumber Daya Alam secara bijaksana :- Tidak membuang sampah di saluran air atau sungai. Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan

aliran air menjadi tersumbat. Maka, jika musim penghujan datang dapat menyebabkan banjir.- Tidak melakukan penebangan hutan secara liar. Penebangan hutan secara liar dapat membuat

hutan menjadi gundul. Hutan yang gundul dapat menyebabkan erosi, tanah longsor, dan banjir. Untuk itu kita perlu melakukan reboisasi atau penghijauan hutan. Dengan melakukan upaya reboisasi, maka hutan menjadi tidak gundul. Hutan yang tidak gundul akan dapat mencegah terjadinya tanah longsor, erosi, dan banjir.

- Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan secara sengaja. Pada musim kemarau yang panjang, hutan yang kering akan mudah terbakar. Kebakaran hutan ini akan membawa dampak bagi kehidupan manusia. Asap tebal yang terjadi akibat kebakaran hutan dapat menyebabkan terganggunya system pernafasan manusia.

- Melakukan penanaman hutan bakau di pinggir pantai. Selain dapat mencegah terjadinya abrasi air laut, hutan bakau juga dapat berfungsi sebagai benteng untuk menghalangi hantaman gelombang tsunami ke daratan.

4.3.1.2. Membuat Sistem Peringatan DiniBencana alam dapat datang kapan saja tanpa diduga sebelumnya. Tidak ada satupun manusia

dimuka bumi ini yang mengetahui kapan dan dimana bencana alam terjadi. Untuk mencegah kerugian yang besar akibat bencana alam yang terjadi, maka manusia harus mengetahui tanda-tanda yang muncul sebelum bencana alam terjadi. Ada beberapa macam bencana alam yang dapat diketahui kedatangannya dari tanda-tanda yang muncul.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan merancang sebuah sistem yang disebut sistem peringatan dini. Sistem peringatan dini adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi datangnya suatu bencana alam dengan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

Salah satu contoh sistem peringatan dini ini ialah sistem peringatan dini yang digunakan untuk mendeteksi datanganya bencana tsunami. Sistem peringatan dini ini terdiri atas dua bagian yaitu peralatan sensor yang dipasang di pantai untuk mendeteksi kedatangan tsunami dan jaringan komunikasi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang ancaman tsunami.

Selain membangun sistem peringatan dini terhadap datangnya bencana alam, Negara Indonesia juga memiliki suatu Badan yang bertugas untuk melakukan pengamatan cuaca di wilayah Indonesia. Badan tersebut bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). BMG adalah salah satu lembaga pemerintah non-departemen yang berfungsi untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah di bidang meteorology, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. BMG dapat membuat prakiraan cuaca pada suatu hari berdasarkan data yang diperoleh dari satelit. Prakiraan cuaca ini dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat untuk menetukan tindakan apabila cuaca dianggap dapat menimbulkan bencana alam.

Indonesia merupakan Negara yang terletak di wilayah yang rawan terjadi bencana. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus mengetahu informasi dan pengetahuan yang benar tentang bencana alam dan langkah-langkah penyelamatannya. Apabila masyarakat sudah mengetahui informasi dan pengetahuan tentang bencana alam, maka kerugian akibat bencana alam dapat diminimalisir. Untuk itulah, pemerintah perlu melakukan upaya penyuluhan dan penyebarluasan informasi. Upaya penyuluhan dan penyebarluasan informasi ini dapat dilakukan di desa atau kelurahan dan dapat juga melalui media massa seperti koran, televisi, radio, dan lain sebagainya.

21 | P a g e

Page 22: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

4.3.1.3. Melakukan Pembangunan Fisik yang Direncanakan dengan Baik dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan

Upaya pembangunan harus dilakukan dengan perencanaan yang baik dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan alamnya. Pembangunan yang dilakukan tanpa disertai upaya pelestarian lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Untuk itulah, perlu dilakukan upaya pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Upaya pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya pembangunan yang dilakukan dan direncanakan secara baik dengan memperhatikan kondisi lingkungan alam serta dampak yang ditimbulkan dari pembangunan itu. Usaha yang dapat dilakukan antara lain, dengan melakukan upaya penataan bangunan perumahan atau villa di daerah pegunungan secara baik sehingga tidak menimbulkan tanah longsor.

4.3.2. Upaya Penyelamatan Ketika terjadi gejala alam4.3.2.1. Tindakan Penyelamatan

Jika bencana alam sudah terjadi, maka tindakan pertama yang harus dilakukan adalah tindakan untuk menyelamatkan diri. Tindakan menyelamatkan diri dapat kita lakukan sesuai dengan karakteristik bencana alam yang terjadi. Tindakan penyelamatan pada bencana gempa bumi akan berbeda dengan tindakan penyelamatan pada bencana tsunami.

Berikut ini adalah salah satu contoh tindakan yang dapat kita lakukan ketika terjadi gempa bumi, tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah bersikap tidak panik kemudian segera keluar rumah untuk mencari tempat yang agak lapang agar tidak tertimpa pohon dan bangunan yang mungkin runtuh. Ketika kita berada di dalam gedung, maka tindakan yang harus kita ambil adalah mencari tempat perlindungan misalnya di bawah meja atau temoat lain yang dapat menahan diri kita dari reruntuhan benda yang jatuh.

Ketika terjadi bencana banjir, maka tindakan penyelamatan yang harus kita lakukan berbeda dengan tindakan penyelamatan ketika terjadi gempa bumi. Ketika banjir datang, maka tindakan penyelamatan yang harus kita lakukan adalah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, kita harus waspada terhadap lingkungan sekitar. Air yang tergenang akan sangat mudah menyambar aliran listrik. Untuk itu, kita harus berhati – hati agar tidak terkena sengatan listrik.

4.3.2.2. Evakuasi Korban Luka-luka ke Rumah SakitBencana alam yang terjadi akan menimbulkan korban luka – luka bahkan korban meninggal

dunia. Korban yang luka – luka harus segera dievakuasi ke rumah sakit agar segera mendapatkan perawatan kesehatan.

Bagi korban yang selamat harus segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan untuk korban yang meninggal dunia harus dievakuasi dan dimakamkan. Upaya evakuasi korban dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar yang tidak terkena bencana, sukarelawan, Tim SAR, dan TNI

4.3.2.3. Pemberian Bantuan yang Dibutuhkan KorbanBencana alam yang terjadi dapat merenggut harta yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu,

korban bencana alam sangat membutuhkan bantuan. Bantuan yang dibutuhkan antara lain berupa makanan, minuman, pakaian, selimut, tenda, alat-alat sekolah, dan obat-obatan. Bantuan tersebut berasal dari pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat yang tidak terkena bencana, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga sosial, dan bantuan dari negara lain.

Bencana alam yang terjadi di suatu daerah seringkali menimbulkan rasa simpatik dari masyarakat di daerah lain yang tidak terkena bencana. Oleh karena itu, ketika terjadi bencana alam, maka bantuan akan mengalir dari manapun. Bantuan yang diberikan kepada korban bencana alam ini bertujuan untuk meringankan beban korban yang terkena bencana.

4.3.3. Upaya Pemulihan Pasca Terjadinya Gejala AlamBencana alam yang terjadi akan membawa dampak bagi kelangsungan hidup manusia.

Bencana alam membuat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat menjadi kacau. Bencana alam yang terjadi dapat merenggut korban jiwa, sehingga menyebabkan kita kehilangan sanak saudara kita.

22 | P a g e

Page 23: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Kehilangan sanak saudara ini akan membawa dampak psikologis bagi manusia. Bencana alam yang terjadi dapat mengguncang kondisi psikologis korbannya. Oleh karena itu, korban bencana alam, tidak hanya membutuhkan bantuan berupa barang. Korban bencana alam juga membutuhkan bantuan kejiawaan atau mental agar dapat menghadapi bencana tersebut dengan tegar, sabar, dan ikhlas. Bantuan mental dengan cara memberikan bimbingan kepada korban bencana ini, dapat membantu memulihkan kondisi psikologis korban bencana sehingga mereka dapat kembali bangkit untuk menata hidupnya pasca berakhirnya bencana tersebut.

Kerusakan rumah maupun fasilitas umum akibat bencana yang terjadi dapat mengganggu aktifitas perekonomian warga sekitar dan aktifitas belajar para siswa. Oleh karena itu, setelah berakhirnya bencana bantuan dari pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi kembali seperti semula, sehingga fasilitas umum dapat segera diperbaiki dan dipergunakan kembali.

5. CIRI-CIRI KEHIDUPAN YANG SEJAHTERA DAN HARMONIS

Pada hakikatnya setiap manusia mempunyai cita-cita untuk dapat hidup damai dan sejahter di dunia ini. Untuk mewujudkan keinginannya itu maka manusia tidak dapat mengusahakannya sendiri. Dapat kita bayangkan bagaimana manusia hidup menyendiri, karena sifat manusia yang dinamis, manusia lahir, tumbuh dan berkembang selanjutnya mencapai titik optimum, tu, jompo, dan akhirnya meninggal.

Manusia sebagai makhluk social terdapat pula kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk pribadi. Setiap manusia mempunyai sifat, watak, kehendak dan kepentingannya masing-masing. Kehendak dan kepentingan tiap-tiap manudsia sejlan dengan kehendak kepentingan orang disekitarnya. Namun, kenyataannya tidak arang kehendak dan keinginan serta kepentingan manusia yang lainnya itu saling bertabrakan maka akibatnya akan terjadi konflik diantara manusia itu.

Koentjaraningrat (1993:384), menyatakan, bahwa sumber-sumber konflik antar suku-suku bangsa atau golongan pada umumnya dalam Negara-negara sedang berkembang, seperti Indonesia, ada paling sedikit 5 maca, yaitu sebagai berikut:

- Konflik bisa terjadi, kalau warga Negara dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama.

- Konflik bisa terjadi kalau warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari kebudayaak kepada warga dari suku bangsa lain.

- Konflik yang sama dasarya tetapi ebih fanatic dalam wujudnya, bisa terjadai kalau warga dari satu bangsa mencoba emaksakan konsep-konseo agamanya terhadap warga dari suku bangsa lain yang berbbed agama.

- Konflik akan terjadi kalau satu suku bangsa berusaha mendomiasi suatu suku bangsa lain secara politis.

- Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.

6. MENGANALISIS PERAN BANGSA INDONESIA PADA ERA GLOBALGlobalisasi telah menjadi istilah yang popular saat ini. Konsep globalisasi masuk ke segenap

ruang-ruang kehidupan manusia dan mempengaruhi perilaku, sikap hidup, dan nilai-nilai kehidupan manusia. Globalisasi adalah sebuah ideolog yang tampaknya sudah disiapkan oleh negara-negara industry maju agar semua Negara-negara di dunia masuk ke dalam masyarakat dunia yang tunggal sebagai masyarakat global dengan kapitalisme dan liberalism sebagai pahamnya.

Tahap-tahap adanya globalisasi terdiri atas tiga fase. Fase pertama, globalisasi dimulai sejak abad ke-15 yang ditandai dengan ekspansi bangsa-bangsa Eropa ke beberapa wilayah Negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin serta penduduk kulit kulit putih atas tanah Amerika Utara dan Australia. Pada masa ini, negara-negara Eropa menyebarkan kekuasaan mereka hampir di seluruh dunia. Inggris, Perancis, Belanda, Spanyol, Portugal, Jerman, dan Amerika Serikat, mengambil banyak barang dari apa yang kemudian disebut Dunia Ketiga. Pada saat yang sama, ekspansi perdagangan global yang pesat selama periode ini, para penguasa Eropa juga menguasai bahan baku dari wilayah penjajahannya, seperti mengambil bulu binatang dan kayu gelondongan dari Kanada, dan sebagainya.

23 | P a g e

Page 24: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Fase kedua, dikenal sebagai era pembangunan. Pada periode ini ditandai dengan masa kemerdekaan dunia ketiga secara fisik. Pada fase kedua ini kolonisasi tidak terjadi secara fisik, artinya penjajahan sudah diakhiri di sebagian besar negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Tetapi penjajahan secara ideology, konsep dan ekonomi telah ditanamkan melalui teori-teori pembangunan, sehingga hampir semua Negara-negara Dunia Ketiga melaksanakan pembangunan nasionalnya. Meskipun pada akhirnya fase pembangunan ini berakhir dengan krisis di sebagian besar Negara-negara berkembang.

Fase ketika, terjadi menjelang abad 21 atau penghujung abad 20, yang ditandai dengan liberalisasi di segala bidang. Sejak saat itulah suatu era baru telah muncul menggantikan era sebelumnya dan dunia memasuki era globalisasi. Globalisasi yaitu suatu proses pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem ekonomi dunia berdasarkan keyakinan pada perdagangan bebas yang sesungguhnya telah dirancang sejak zaman kolonialisme.

Arus globalisasi yang terjadi sekarang ini merupakan sebuah fenomena dalah bidang teknologi, ekonomi, politik, dan budaya. Sebagai bagian dari komunitas global, bangsa Indonesia tidak bisa menghindari kenyataan bahwa apa yang terjadi di rumah kita tidak terlepas dari dinamikan global. Seiring dengan bergulirnya arus globalisasi, bangsa Indonesia dihadapkan kepada banyak persoalan dengan isu-isu yang berdimensi universal.

Kita tidak bisa menyikapi isu-isu tersebut dalam kerangka berpikir yang sempit. Perkembangan memaksa kita untuk menerima bahwa cara kita untuk mengatasi masalah-masalah universal selalu mendapat sorotan dari dunia luar. Tampaknya sulit untuk menentukan suatu batas yang tegas kapan sebenarnya Indonesia mulai ikut serta dalam trend global. Tapi jika yang dijadikan acuan adalah integrasi yang makin tinggi terhadap ekonomi dunia, maka dapat dikatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam globalisasi dimulai pada decade 1980-an.

Langkah untuk memasuki globalisasi juga dapat dilihat sebagai kelanjutan dari rangkaian kebijakan dari liberalisasi ekonomi yang merupakan orientasi kebijakan ekonomi sejak pertengahan 1980-an sampai 1990-an. Selama dekade 1980-an sampai 1990-an Indonesia relatif berhasil dalam menjalankan penyesuaian tahap pertama terhadap globalisasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan ekonomi seperti arus perdagangan barang dan jasa serta modal. Namun, globalisasi juga membawa dampak antara lain meningkatnya kesenjangan antara kelompok masyarakat yang lebih punya akses terhadap globalisasi dengan yang tidak.

Selain mengakibatkan kesenjangan ekonomi, globalisasi juga membawa dampak, antara lain meningkatnya resiko kehidupan, menjadi penetrasi budaya yang menghasilkan ancaman terhadap identitas kultural dan nilai-nilai lokal, juga persepsi atas kedaulatan politik nasional. Abad industrialiasasi atau yang sering disebut sebagai era modernisasi secara perlahan-lahan mulai surut dan digantikan oleh masyarakat informasi yang baru. Pola perubahan masyarakat Indonesia yang berlangsung secara cepat menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat.

Meskipun globalisasi mendapatkan reaksi keras, terutama dari kalangan akademisi kritis, penganut sosialisme maupun dari masyarakat di negara-negara dunia ketiga, tetapi rupanya sistem ini harus menancapkan pengaruhnya ke berbagai pelosok dunia melalui produk-produk global, isu-isu global, maupun ide-ide perdagangan bebas dan liberalisasi. Namun demikian, semua komponen bangsa harus tetap bersikap obyektif karena era globalisasi pasti akan datang dan akan terus berjalan, meski disana-sini mendapatkan kritik sekalipun. Berpikir positif dan realistis adalah sikap yang obyektif dalam memandang proses globalisasi dan liberalisasi.

Pada akhirnya era globalisasi sangat membutuhkan kearifan visi global yaitu sebuah visi bahwa proses globalisasi tidak mungkin dapat dihindari. Oleh karenanya, sikap yang paling bijaksana adalah menjawab tantangan global dengan selalu meningkatkan kemampuan diri, bersikap kritis serta senantiasa mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di sekitar kehidupan kita dengan berpikir global dan bertindak lokal.

Dalam konteks nasional perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan nasional secara konkrit agar mampu bersaing dan ikut berlaga dalam arena pasar bebas sehingga diharapkan kekuatan-kekuatan lokal dan sektoral dapat bersinergi, dan menopang kekuatan-kekuatan nasional, baik swasta maupun pemerintah untuk bertarung di pasar global. Dengan demikian, kita tidak menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku utama dari seluruh proses perdagangan bebas dan globalisasi dalam semua bidang kehidupan.

7. PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

24 | P a g e

Page 25: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dunia dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, terutama perkembangan teknologi informasi mengantarkan masyarakat dunia pada sistem ekonomi global. Pada proses globalisasi ekonomi, sebagian besar penduduk yang tersebar di dunia ke tiga mengalami proses peralihan. Proses peralihan ini terjadi dari kehidupan tradisional yang terisolasi menuju kehidupan yang modern dan terbuka.

Proses globalisasi dalam dunia ekonomi, antara lain melalui investasi dan alih teknologi antar Negara yang berdimensi ganda. Globalisasi mendorong adanya kemajuan, kemakmuran, dan modernisasi yang berbasis investasi pada teknologi dan komunikasi di seluruh belahan dunia. Namun pada sisi lain, dapat pula berdampak negatif yaitu dapat menimbulkan gangguan terhadap tatanan sosial dan politik serta prasarana kebudayaan pada komunitas masyarakat.

Dalam prakteknya, memang terjadi ketidak seimbangan antara kepentingan-kepentingan negara kaya dan industri besar di satu fihak dan kepentingan negara berkembang dan rakyatnya. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai permasalahan. Perusahaan-perusahaan negara industri yang beroperasi di dunia ketiga yang seharusnya memikul tanggung jawab mendidik, melatih penduduk setempat untuk meningkatkan daya kerja dan pengetahuan yang terkait dengan produksi pada kenyataannya perusahaan-perusahaan tersebut hanya mengeruk kekayaan, memanfaatkan fasilitas dan tidak memperhatikan tanggung jawab dan nasib buruh Negara berkembang.

Adanya globalisasi ekonomi, dunia dihadapkan pada perdagangan pasar bebas (WTO) sebagai dampak lanjutan proses globalisasi. Dalam dimensi pasar bebas, globalisasi dianggap sebagai suatu proses strukturisasi dunia sebagai suatu keseluruhan yang menghadirkan dua kecenderungan yang saling bertentangan sekaligus, yaitu proses penyeragaman dan pemberagaman, sehingga membuat interaksi rumit antara lokalisme dan globalisasi.

Dalam perdagangan bebas, perusahaan-perusahaan asing seperti Indonesia, akan dengan bebasnya masuk ke dalam negeri tanpa proteksi sesuai dengan perjanjian dalam WTO. Sebagai negara yang telah meratifikasi kesepakatan WTO, Indonesia seyogyanya dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan daya saing dan penerobosan pasar luar negeri.Namun demikian, kita masih ragu karena belum memiliki kemampuan daya saing dalam pergerakan pasar bebas tersebut. Kekalahan pada pasar bebas yang akan banyak dirasakan oleh Indonesia, adalah menjadikan masyarakat negeri ini sebagai masyarakat pembeli dan konsumen produk Negara lain sementara produk dalam negeri tidak dapat dijual karena ditolak pasar. Langkah yang strategis untuk mengimbangi dan mengungguli pasar bebas tersebut satu-satu jalan adalah meningkatkan daya saing produk barang dan jasa, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai subjek dalam persaingan tersebut.

8. AKTIVITAS EKONOMI DALAM MASYARAKATAktifitas masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat beragam. Ada yang

bekerja di sawah, berjualan di pasar, bekerja di kantor, bekerja di pabrik, pengemudi kendaraan dan pekerja di bidang jasa. Semua bentuk kegiatan merupakan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi di bagi menjad tiga, yaitu:

8.1.Produksi8.1.1. Pengertian produksi

Pengertian produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit yang dimaksud produksi adalah setiap kegiatan atau usaha untuk menghasilkan barang, sehingga jika tidak ada wujud barang yang dihasilkan, maka kegiatan itu tidak termasuk produksi. Sedangkan dalam arti luas yang dimaksud dengan produksi adalah setiap kegiatan atau usaha untuk menciptakan atau meningkatkan “nilai” kegunaan suatu barang.

8.1.2. Faktor-faktor Produksi- Sumber daya alam (natural resources)

Yang dimaksud sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam ini dapat berupa tanah, pasir, hewan, bahan-bahan tambang, dan sebagainya. Sumber daya alam dapat dikelompokkan menjadi dua macam:

sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources), dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources),

25 | P a g e

Page 26: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

- Sumber Daya Manusia (human resources)Yang dimaksud sumber daya manusia adalah kemampuan atau usaha manusia baik yang berupa

jasmani maupun rohani, yang digunakan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.

- Sumber Daya Modal (Capital Resources)Sumber daya modal di sini adalah segala daya atau barang yang dihasilkan untuk dipakai

menghasilkan barang atau jasa selanjutnya.

- Keterampilan Pengusaha (skill)Pengusaha adalah orang yang bertanggungjawab terhadap suatu usaha berani mengambil

inisiatif dan yang mengambil keputusan serta berani menanggung segala resiko.Tugas pengusaha adalah mengatur dan menentu- kan serta mengkombinasikan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

8.2.Distribusi8.2.1. Pengertian Distribusi

Distribusi adalah semua kegiatan untuk menyalurkan atau memindahkan barang/jasa dari produsen ke konsumen. Produsen adalah mereka yang menghasilkan barang/jasa. Sedangkan konsumen adalah mereka yang menggunakan atau memakai barang/jasa.

8.2.2. Fungsi DistribusiFungsi distribusi adalah:

menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen; dan membantu memperlancar pemasaran, sehingga barang-barang yang dihasilkan produsen

dapat segera terjual kepada konsumen.8.2.3. Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang sekarang ini kita jumpai dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran langsung dan saluran tidak langsung.

saluran distribusi langsung dari produsen ke konsumen. Biasanya hanya sedikit barang yang dipasarkan secara langsung. Misalnya seorang petani menjual berasnya kepada konsumen dengan cara dibawa sendiri ke pasar, atau peternak penghasil susu menjualnya sendiri dengan cara pergi kerumah-rumah dengan sepedanya; dan

saluran tidak langsung, yang dibagi menjadi dua yaitu dari produsen ke pengecer ke konsumen dan dari produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen

8.2.4. Lembaga-Lembaga DistribusiAdapun lembaga-lembaga distribusi itu adalah sebagai berikut:

Grosir (wholesaler) Pedagang eceran (Retailer)

8.2.5. Alat-Alat DistribusiUntuk memperlancar pelaksanaan distribusi diperlukan alat-alat yaitu:

Alat pengangkut Alat penyimpanan (Gudang) Alat promosi

8.3. Konsumsi8.3.1. Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabis- kan guna suatu barang.

Secara garis besar barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian, sehingga setelah digunakan

barang tersebut menjadi tidak berguna lagi. Barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur dan akhirnya akan rusak

atau habis kegunaannya. 8.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Melakukan Konsumsi

Ada bebarapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi seseorang, antara lain:

- Tersedianya barang-barang yang dibutuhkan

26 | P a g e

Page 27: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi akan mempengaruhi konsumsi seseorang.

- Harga barangTinggi rendahnya barang konsumsi akan mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi seseorang. Jika haraga barang konsumsi tinggi,maka konsumsi akan berkurang dan sebaliknya jika harga barang rendah maka konsumsi mereka bertambah.

- Penghasilan atau pendapatanTinggi rendahnya penghasilan atau pendapatan seseorang akan mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi. Jika seseorang memiliki penghasilan tinggi artinya orang tersebut memiliki daya

8.3.3. Nilai Suatu BarangNilai suatu barang adalah kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain serta

kemampuan barang untuk dapat dipakai memenuhi kebutuhan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka nilai suatu barang dibedakan menjadi dua, yaitu: nilai tukar dan nilai pakai.

9. PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN 9.1.Pengertian Uang

Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan adanya uanang kegiatan ekonomi masyarakat akan lebih lancer. Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang. Bahkan dengan danya uang kalian dpat mengatakan bahhawa bukumu lebih mahal dari pensil temanmu, dan sebagainya. Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pemilihan bat=rang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertinda sebagai alat penimbun kekayaan.

9.2.Peranan UangSelain sebagai alat tukar menukar, uang juga memiliki fungsi yang lain. Secara garis besarnya

fungsi uang dibagi menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

9.2.1. Fungsi Asli Uang Uang sebagai alat tukar umum, uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang

dipergunakanuntuk membeli atau mendapatkan barang dan jasa. Contoh: membeli buku dengan uang

Uang sebagai satuan hitungUang digunakan untuk menentukan besarnya nilai atau harga suatu barang dan jasa, dengan adaya maka akan mempermudah untuk menentukan nilai suatu barang. Contoh harga dari suatu buku.

9.2.2. Fungsi Turunan Uang Uang sebagai alat pembayaran Uang sebagai alat untuk menabung. ditabung terlebih dahulu. Uang sebagai pemindah kekkayaan . Uang sebagi penimbun kekayaan Uang sebgai alat pendorong kegiatan ekonomi.

10. MATERI PEMBELAJARAN IPS10.1. Hakikat IPS Sebagai Program Pendidikan

Hakikatnya, perkembangan hidup seseorang mulai dari saat lahir sampai dewasa tidak dapat terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat dikatakan tidak asing bagi tiap orang. Selanjutnya, kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan sosial manusia di masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Karena tiap aspek kehidupan sosial itu mencakup lingkup yang luas, maka untuk mempelajari dan mengkajinya menuntut bidang-bidang ilmu yang khusus. Melalui ilmu-ilmu sosial dikembang- kan bidang-bidang ilmu tertentu sesuai dengan aspek kehidupan sosial masing-masing.

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh dari itu yakni berupaya membina dan mengembangkan mereka menjadi Sumber Daya Manusia Indonesia yang berketrampilan sosial dan intelektual sebagai warga Negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional.

27 | P a g e

Page 28: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

10.2. Rasional Mempelajari IPSRasional mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar adalah agar siswa dapat:

- Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.

- Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab.- Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.

Melalui pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. Untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan berat, karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.

10.3. Karakteristik Pendidikan IPS SDBidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu.

Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M. Sadeli, 1986 : 21). Karena IPS terdiri dari disiplin Ilmu-ilmu Sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai ciri-ciri khusus atau karakterisitik tersendiri yang berbeda dengan bidang studi lainnya.

Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. (Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, 1986:21).

10.4. Sumber-Sumber Materi IPSAda 5 macam sumber materi IPS antara lain:

- Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

- Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.

- Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

- Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

- Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus

juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

10.5. Tujuan pembelajaran IPS di SDSeperti juga tujuan pendidikan pada umumnya, tujuan utama pengajaran IPS adalah untuk

membentuk dan mengembangkan pribadi “warga negara yang baik” (good citizen). Bagi Indonesia, karakteristik warga negara yang baik tentu saja harus mengacu kepada Dasar Negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Pembukaan UUD 1945 alinea 4) dan Undang-Undang tentang Sisdiknas.

Secara khusus, tujuan pengajaran IPS di sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat (4) komponen:

- Memberikan kepada siswa pengetahuan (knowledge) tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang;

- Menolong siswa untuk mengembangkan ketrampilan (skils) untuk mencari, mengolah dan memproses informasi;

28 | P a g e

Page 29: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

- Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap (value) demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat;

- Menyediakan kesempatan pada siswa untuk mengambil bagian atau berperan serta dalam kehidupan sosial (social participation).

Keempat tujuan tersebut tidak dapat terpisah atau berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan kesatuan dan saling berhubungan. Keempat tujuan tersebut sesuai dengan perkembangan pendidikan IPS sampai pada saat sekarang ini.

10.6. Kurikulum Mata Pelajaran IPS SDBidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat, dan disebut

Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827. Sejak IPS (social studies) masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia pada tahun 1975, maka mata pelajaran ini secara berturut-turut selalu hadir dalam setiap perubahan kurikulum sekolah, baik pada kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK) maupun kurikulum 2006 (KTSP), meskipun pada setiap jenjang pendidikan memiliki perbedaan, baik dalam pendekatan dan pengorganisasian maupun pada keluasan dan kedalaman materinya.

Di Indonesia, IPS di Sekolah Dasar merupakan program pendidikan yang mengintegrasikan secara interdisipliner konsep-konsep ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pendidikan kewarganegaraan. IPS di SD juga mempelajari aspek-aspek politik, ekonomi, budaya, dan lingkungan dari masyarakat di masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang dan turut membantu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan oleh warga negara yang baik.

Untuk mengajarkan IPS di SD yang berkualitas dibutuhkan guru SD yang berkualitas pula, yaitu guru yang mampu memadukan dan mengintegrasikan berbagai materi ilmu sosial dalam konteks kekinian, mampu menggunakan berbagai sumber belajar, mengevaluasi dan menggunakan media pembelajar- an, memahami karakteristik dan kemampuan siswa serta kegairahan untuk mengajarkan IPS di SD yang timbul dari apresiasi dan pemahamannya tentang IPS dan kegunannya bagi siswa SD. Itulah sebabnya hakikat pengajaran IPS adalah bagaimana mengajarkan konsep-konsep ilmu sosial, fakta sosial, generalisasi dan teori-teori sosial secara menarik, integratif, komunikatif, kontekstual dan berpusat pada siswa.

Untuk jenjang SD atau MI pengorganisasian mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah. Melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual/real). Peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berfikir, dan kebiasaan bersikap dan berprilakunya. Dalam dokumen Permendiknas tahun 2006 dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Dari ketentuan ini maka secara konseptual, materi pembelajaran IPS di SD belum mencakup dan mengkombinasikan seluruh disiplin ilmu sosial. Namun, ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.

Arah mata pelajaran IPS dilatarbelakangi oleh oleh pertimbangan bahwa di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Tujuan mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai berikut:

- Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.- Memiliki kemampuan Dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuri, memecahkan

masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.- Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.- Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk,

ditingkat lokal, nasional dan global.

11. MEDIA PEMBELAJARAN IPS11.1. Pengertian Media

Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Assiciation (NEA)

29 | P a g e

Page 30: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulaksikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Jadi, media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Selanjutnya Husein Achmad menyatakan bahwa media pendidikan pengertiannya identik dengan keperagaan. Pengertian keperagaan berasal dari kata “raga” yang berarti sesuatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan yang dapat diamati melalui indera kita. (Husein Achmad. 1981:102).

Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Oemar Hamalik. 1977:23). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

11.2. Fungsi MediaPada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi, kegiatan di kelas merupakan tempat guru dan siswa melakukan tukar pikiran dan mengembangkan ide-idenya. Dalam berkomunikasi sering terjadi penyimpang- an-penyimpangan sehingga komunikasi menjadi tidak efektif karena adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan, dan kurangnya minat siswa. Salah satu usaha mengatasinya adalah dengan menggunakan media secara terintegrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan fungsi media dalam kegiatan pembelajaran disamping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta memberikan umpan balik.Sejalan dengan perubahan pandangan tentang pengertian belajar mengajar, maka berubah pula pandangan terhadap media. Dewasa ini media tidak lagi dipandang hanya sebagai alat bantu yang digunakan jika perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai. Penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002; 13-15) mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:- Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa- Media dapat mengatasi ruang kelas- Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan- Media menghasilkan keseragaman pengamatan- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. - Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru- Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar- Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada

sesuatu yang abstrak

11.3. Macam-macam Media dalam Pengajaran IPSDalam rangka pengajaran IPS banyak sekali media yang dapat dipakai. Menurut Oemar

Hamalik (1985:63) ada 4 klasifkasi media pengajaran antara lain:- Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, gambar,

ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe.- Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi electris, radio,

rekaman pada tape recorder.- Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya, film, televisi, benda-benda tiga dimensi yang

biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama).- Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.

11.4. Jenis-jenis Media dalam Pengajaran IPS11.4.1. Media yang tidak diproyeksikan

Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat proyeksi) untuk melihatnya. media yang tidak diproyeksikan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: gambar diam, bahan-bahan grafis, serta model dan realita (Mukminan. 2000 :91).

- Gambar diam (still- picture)Gambar diam adalah gambar fotografik atau menyerupai foto-grafik yang menggambarkan lokasi atau tempat, benda-benda serta obyek-obyek tertentu. Gambar diam yang paling banyak digunakan dalam pengajaran IPS adalah peta, gambar obyek-obyek tertentu, misalnya: gunung, pegunungan, lereng, lembah serta benda-benda bersejarah.

- Bahan-bahan grafis (graphic-materials)

30 | P a g e

Page 31: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Bahan-bahan grafis adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa (audience). Bahan grafis ini umumnya memuat lambang-lambang verbal dan tanda- tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari: grafik, diagram, chart, sketsa, poster, kartun, dan komik.

- Model dan realitaModel adalah media yang menyerupai benda yang sebenarnya dan bersifat tiga dimensi. Jadi benda ini merupakan tiruan dari benda atau obyek sebenarnya yang sudah disederhanakan. Dengan model ini siswa mendapatkan pengertian yang konkrit tentang benda atau obyek yang sebenarnya dalam bentuk yang disederhanakan (diperbesar atau diperkecil).

11.4.2. Media visual yang diproyeksikanMedia visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua macam yaitu: media proyeksi yang tidak bergerak dan media proyeksi yang bergerak.11.4.2.1. Media proyeksi yang tidak bergerak:- Slide

Slide adalah gambar atau “image” transparan yang diberi bingkai yang diproyeksikan dengan cahaya melalui sebuah proyektor. Slide dapat ditampilkan satu persatu, sesuai dengan keinginan. Ada pula yang urutan penampilannya sudah diatur sedemikian rupa dan diberi suara, sehingga disebut slide suara (sound slide).

- Film strip (film rangkai)Pada dasarnya film stip ini sama dengan slide. Perbedaan yang prinsip: kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah atau satu persatu, sedang film strip gambar-gambar itu tidak terpisah tetapi sudah tersusun secara teratur berdasarkan sequencenya. Seperti slide, film strip dapat disajikan dalam bentuk bisu (tanpa suara) atau dengan suara (sound-film).

- Overhead Projector (OHP)OHP adalah alat yang dirancang untuk menayangkan bahan yang berbentuk lembaran trasparansi berisi tulisan, diagram, atau gambar dan diproyeksikan ke layar yang terletak di belakang operatornya.

- Opaque ProjectorMedia ini disebut demikian karena yang diproyeksikan bukan transparansi, tetapi bahan-bahan sebenarnya, baik benda-benda datar atau tiga dimensi, seperti mata uang dan model-model.

- Micro ProjectionBerguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu kecil (yang biasanya diamati dengan microscope), sehingga dapat diamati secara jelas oleh seluruh siswa.

11.4.2.2. Media Proyeksi yang Bergerak- Film

Sebagai media pengajaran film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses, gerakan, perubahan, atau pengulangan berbagai peristiwa masa lampau. Film dapat berupa visual saja, apabila film itu tanpa suara, dan dapat bersifat audio-visual, apabila film itu dengan suara.

- Film Loop (Loop-film)Media ini berbentuk serangkaian film ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan.

- TelevisiSebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai beberapa kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena dapat merupakan bagian dari kehidupan luar sekolah mereka. Sifatnya langsung dan nyata.

- Video Tape Recorder (VTR)Walaupun sebagian fungsi film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video tape akan menggantikan film, karena masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri.

11.4.3. Media AudioMedia audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi suara (manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan pembelajaran. Yang termasuk media audio adalah:

- Radio PendidikanMedia ini dianggap penting dalam dunia pendidikan, sebab dapat berguna bagi semua tingkat pendidikan. Melalui radio, orang dapat menyampaikan ide-ide baru, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dalam dunia pendidikan. Dibanding media yang lain, radio mempunyai kelebihan-kelebihan, diantaranya: daya jangkauannya cukup luas, dalam waktu singkat, radio dapat menjangkau audience yang sangat besar jumlahnya, dan berjauhan lokasinya. Tetapi karena sifat komunikasinya hanya satu arah menyebabkan hasilnya sulit untuk dikontrol.

- Rekaman Pendidikan.Melalui rekaman (recording), dapat direkam kejadian-kejadian penting, seperti: pidato, ceramah, hasil wawancara, diskusi, dan sebagainya. Selain itu juga dapat digunakan untuk merekam suara-suara tertentu, seperti: nyanyian, musik, suara orang atau suara binatang tertentu yang tidak mungkin didengar langsung di ruangan kelas. Kelebihan rekaman ini adalah “play-back” dapat dilakukan sewaktu-waktu dan berulang-ulang, sehingga bagi guru mudah melakukan kontrol.

11.4.4. Sistem Multi Media

31 | P a g e

Page 32: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara kombinasi dua atau lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media.Bentuk-bentuk sistem multi media yang banyak digunakan di sekolah adalah kombinasi slide suara, kombinasi sistem audio kaset, dan kit (peralatan) multi media. Satu perangkat (kit) multi media adalah suatu gabungan bahan-bahan pembelajaran yang meliputi dari satu jenis media dan disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu topik tertentu. Perangkat (kit) itu dapat mencakup slide, film rangkai, pita suara, piringan hitam, gambar diam, grafik, transparansi, peta, buku kerja, chart, model dan benda sebenarnya. 11.4.5. Teknik Pemilihan Media Dalam Pengajaran IPS

Media sebagai salah satu sarana dalam rangka membantu meningkatkan proses pembelajaran, mempunyai aneka ragam jenis dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu seorang guru professional seharusnya memiliki kemampuan memilih secara cermat dan dapat menggunakan media pengajaran secara tepat.

Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih media, antara lain:- Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. - Aspek materi, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media. - Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-betul tentang kondisi siswa

dalam memilih media. - Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk mendesain sendiri media yang

akan dipergunakan, merupaka hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru.

12. PRINSIP PENILAIAN DAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS12.1. Pengertian Penilaian dan Evaluasi

Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, artinya melalui data yang dikumpulkan untuk evaluasi, guru dapat mengetahui mengenai tingkat pencapaian tujuan., kekuatan-kekuatan siswa dalam belajar serta kelemahan-kelemahan siswa dalam proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru di kelas.

Dalam kegiatan sehari-hari di persekolahan penilaian sering disalah artikan, yaitu hanya meliputi penilaian proses hasil belajar. Ini mengakibatkan penilaian hanya berfungs sebagai alat ukur untuk melihat keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap konsep atau teori tertentu yang dilakukan melalui tes pada waktu tertentu di suatu kelas. Pelaksanaan penilaian yang ideal itu harus meliputi penilaian proses dan penilaian produk.

Penilaian sering disama artikan dengan evaluasi. Sebenarnya penilaian adalah alih-bahasa dari istilah assessment, bukan alih-bahasa dari istilah evaluation (evaluasi). Kedua istilah ini (penilaian/ assessment dan evauasi/ evaluation) sebenarnya memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya memiliki pengerian menilai, atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaanya terletak pada konteks penggunannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau yang terlibat dalam system yang bersangkutan, seperti guru yang menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari system pendidikan. Adapun evaluasi digunakan dalm konteks yang lebih luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk mengevaluasi suatu program baik pada level terbatas maupun pada level yang luas.

Istilah penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti baik buruk, efektif tidak efektif, berhasil tidak berhasil dan semacamnya, sesuai dengan criteria atau tolok ukur yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam melaksanakan penilaian terdapat empat unsure pokok dalam penilaian yaitu:- Objek yang akan dinilai- Kriteria sebagai tolok ukur- Data tentang obyek yang dinilai- Pertimbangan keputusan (judgement)

12.2. Bentuk-Bentuk PenilaianJika dilihat dari sasaran atau tujuan yang hendak kita capai, terutama jika dihubungkan dengan

domain pendidikan, maka penilaian dibagi ke dalam dua golongan, yaitu:

12.2.1. Tes

32 | P a g e

Page 33: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Jika dilihat dari sudut pandang teknik pelaksanaannya, maka bentuk-bentuk penilaian tes dapat dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

- Penilaian LisanBentuk penilaian ini dilaksanakan apabila jawaban atau respn yang kita kehendaki dari testee berbentuk lisan. Jadi anak akan mengucapkan atau menyampaikan jawaban-jawaban sesuai dengan apa yang ditanyakan penguji secara lisan. Penilaian ini sangat ampuh untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diujikan, karena amanakala siswa tidak dapat memberikan jawaban secara baik, maka penguji dapat mengoreksinya secara langsung, bahkan dapat ditambahkan dengan hal-ha yang bersifat pengayaan. Kelemahan penilaian dengan bentuk ini adalah bagi siswa yang tidak siap akan merasa grogi, bahkan tidak jarang siswa yang sudah siappun merasa grogi kalau ditanya secara langsug oleh penguji yang bersangkutan. Selain itu, bentuk penilaian ini jika dilaksanakan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sehingga jika pesertanya banyak, maka harus direncanakan secara matang mengenai alokasi, baik waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan, maupun waktu per orangnya.

- Penilaian TertulisBentuk penilaian tertulis ini dilakukan jika respon atau jawaban yang kita kehendaki berupa bahasa tulisan. Biasanya dalam pelaksanaan bentuk tertulis ini siswa lebih tenang dan yakin, karena merasa tidak berhadapan atau tidak ditanya secara langsung oleh guru penguji yang bersangkutan.Penilaian tertuis dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Uraian :Terbatas/ tertutup/ terstruktur Obyektif. : Pilihan ganda, Benar-Salah, Menjodohkan, Isian singkat

- Penilaian Tindakan atau perbuatanPenilaian dalam bentuk tindakan merupakan jawaban atau respon yang diberikan oleh anak yang berupa tingkah laku. Anak berbuat sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diberikan. Tes perbuatan ini sam pentingnya sebagai tes obyektif kalau tidak dapat dikatakan lebih, dalam menilai hasil pendidikan moral. Tes perbuatan dapat diberikan baik dalam situasi yang manipulasi maupun dalam situasi yang sebenarnya.

12.2.2. Penilaian Non TesPenilaian dengan bentuk seperti ini penting untuk diterapkan, penilaian dengan bentuk ini sabagai bentuk utuk melegkapi penilaian tes. Secara umum teknik ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

- Teknik observasi- Teknik kuisioner dan inventori- Teknik wawancara- Teknik memeriksa pekerjaan siswa- Teknik informal lainnya

12.3. Jenis-Jenis PenilaianJenis-jenis penilaian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial seperti yang dikemukakan oleh Stiggins (1994) dalam bukunya yang berjudul Student Centered Assesment, sebagai berikut:

- Selected Respone AssesmentMetode assessment klasik yang menghadapkan siswa pada seperangkat pertanyaan dan sejumlah alternative jawaban. Bentuk assessment ini meliputi: Pilihan ganda Menjodohkan Jawaban singkat Benar-Salah

- Essay AssesmentMetode dimana testee diminta untuk memeberikan jawaban yang luas terhadap seperangkat pertanyaan dan memberikan suatu kesimpulan terhadap kompleksitas permasalahn yang diajukan.

- Performance AssesmentBentuk assessment ini didasarkan pada dua aktivitas pokok, yaitu observasi proses saat berlangsungnya unjuk keterampilan dan Evaluasi hasil cipta atau produk. Metode ini sangat tepat untuk mencapai target reasoning, skill dan product. Sedangkan afektif sangat penting untuk persiapan yang cermat dan pengalaman yang banyak serta mendalam dan pemikiran yang praktis.

- Personal CommunicationBentuk assement dilakukan melalui kegiatan Tanya jawab selama proses pembelajaran berlangsung, wawancara, pertemuan, percakapan, mendengarkan diskusi kelas, ujian lisan atau

33 | P a g e

Page 34: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

percakapan antara orang tua atau guru tentang prestasi siswa. Bentuk ini merupakan assessment in a community of learners dan bersifat dari individu ke individu.

- Communication With Report Card GradesMengomunikasikan atau melaporkan hasil pencapaian kemajuan belajar siswa yang telah diakses, baik kepada orang tua, guru, siswa itu sendiri dan lain-lain. Terdapat dua bentuk pelaporan, yaitu: repord cards yang tradisional dan checklist, narrative report, converence dan kumpulan karya cipta siswa.Pelaporan dalam bentu grading harus mencakup indikator-indikator keberhasilan siswa yang tidak terbebani dengan karakteristik siswa lainnya., seperti bakat, usaha atau sikap. Dalam sistem Card Grades fokusnya harus jelas dan tepat, karena laporan tersebut bermakna komunikasi bukan hanya sekedar informasi.

- Innovative Communication: Report, Converence dan PortofolioMetode ini berbeda dengan Card Grades, jika metode Card Grades bersifat komunikasi yang berpusat pada guru, akan tetapi pada metode ini komunikasi berpusat pada siswa dan merupaka bentuk komunikasi alternative yang dapat menggambarkan keberhasilan siswa secara lebih lengkap dan mendetail.

13. PROSEDUR PENILAIAN DAN EVALUAI PROSES DAN HASIL BELAJAR IPSUntuk mengetahui tingkat keberhasilan, maka perlu dilaksanakan evaluasi pembelajaran IPS.

Evaluasi pembelajaran IPS yang baik dilandasi oleh asas-asas yang menjadi persyaratannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh alat evaluasi yang memenuhi syarat, wjib dilakukan melalui perancangan dan perencanaan dengan kisi-kisinya. Pada hakekatnya evaluasi adalah penilaian program, proses, dan hasil pendidikan yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Evaluasi pembelajaran IPS mempunyai beberapa fungsi bermakna, baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru, evaluasi berfungsi mengungkap kelemahan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi materi pembelajaran, metode yang diterapkan, media yang digunakan, dan strategi yang dilaksanakan, sehingga evaluasi dijadikan dasar memperbaiki kelemahan pembelajaran. Oleh karena itu, dengan evaluasi, guru diharapkan mendapat umpan balik yang berharga bagi perbaikan pembelajaran selanjut- nya. Bagi peserta didik, evaluasi berfungsi mendorong mereka belajar IPS sebaik-baiknya agar memperoleh makna yang sebesar-besarnya tentang apa yang telah dipelajari. Evaluasi sebelum pembelajaran dimulai, berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung berfungsi untuk mengecek apakah pembelajaran yang berlangsung dapat diserap atau tidak oleh peserta didik. Selanjutnya, evaluasi pada tahap pasca pembelajaran, adalah evaluasi dengan fungsi dan tujuan yang mengungkapkan keberhasilan pembelajaran IPS.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Siti Irene. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Yogyakarta: UPT MKU UNY

B. Setiawan. 2003. Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. GM Press-Jogyakarta.

Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei Tentang Manusia.

Emil salim. 1987. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : PT Puataka LP3ES

Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh (1999), Konsep Dasar IPS, Jakarta: Depdikbud

Ischak.2004. Pendidikan IPS di SD. Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

34 | P a g e

Page 35: Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips

[email protected]

Notonagoro. 1987. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: pancuran Tujuh.

Pelly, Usman dan Asih Menanti. 1994. Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi.

Poerwanto, Hari. 2005. Kebudayaan Dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Retnani, Srinarwati Dwi. 2007. Konsep Dasar IPS. Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana Surabaya .Said Hamid Hasan (1994), Materi Pokok Pendidikan IPS 2, Jakarta: Depdikbud.

Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin. 2006. Konsep Dasar IPS. Bansung: UPPI PRESSSapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYASatjipto Rahardjo, dkk. 2000. Problema Globalisasi, Perspektif Sosiologi, Hukum, Ekonomi,

Agama. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Soeroto, Soeri dan William H. Frederick. 1982. Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi. Jakarta: LP3ES

Sujarwa. 1998. Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas Agama. Yogayakarta: Pustaka Pelajar.

Sukidjo dan Sri Yatini. Tt. Ekonomi dan Koperasi. Diktat Kuliah

Supartono W. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia

Supriya, Dadang Sundawa dan I’im Masyitoh. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung:UNI PRESS

Sumaatmadja, Nursid. 2006. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

_________________. 1990. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: penerbit Alumni

_________________. 1986. Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Karunia UT

Suradisastra, Djodjo, Helius Syamsudin, H. Lili M. Sadeli, M. Hasan. 1992/1993. Pendidikan IPS 1 2 3. Jakarta: Depdikbud.

Taneo. S. P. 2005. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. (Bahan Ajar). Kupang Undana FKIP.

Widyosiswoyo, Supartono. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Winataputra, Udin S. 2003. Materi Dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

35 | P a g e