precast concrete

25
PRECAST CONCRETE DEFINISI : Adalah Elemen Bangunan yang menggunakan beton (bertulang/tidak bertulang) yang dibuat/ dicetak dipabrik atau tempat lain dan jadi sebelum dipasang. TUJUAN : Untuk menggunakan sesedikit mungkin komponen yang berbeda sehingga dapat diulang dalam berbagai ragam kemungkinan. KEUNTUNGAN : - Volume produksi - Pengendalian mutu maksimum - Waktu konstruksi dihemat - Pemasangan relatif tidak tergantung pada cuaca - Sedikit tenaga terampil yang diperlukan dilapangan CIRI-CIRI : - Bentuk : linier, dua dimensi, 3 dimensi, spasial - Bobot : cukup ringan (berat yang bisa diangkat oleh satu atau dua orang), berat (membutuhkan peralatan khusus. - Bahan : beton/komposit, precast components (bahan-bahan konvensional, baja, plastik, kertas) - Struktur internal : padat, kosong, berongga - Fungsi di dalam pemasangan : balok, plaat, kolom, dinding, tangga - Tingkat penyelesaian : dari komponen struktur bangunan yang sederhana sampai unit jadi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Upload: didi-ardiansyah

Post on 02-Dec-2015

85 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Precast Concrete

PRECAST CONCRETE

DEFINISI :

Adalah Elemen Bangunan yang menggunakan beton (bertulang/tidak bertulang)

yang dibuat/ dicetak dipabrik atau tempat lain dan jadi sebelum dipasang.

TUJUAN :

Untuk menggunakan sesedikit mungkin komponen yang berbeda sehingga dapat

diulang dalam berbagai ragam kemungkinan.

KEUNTUNGAN :

- Volume produksi

- Pengendalian mutu maksimum

- Waktu konstruksi dihemat

- Pemasangan relatif tidak tergantung pada cuaca

- Sedikit tenaga terampil yang diperlukan dilapangan

CIRI-CIRI :

- Bentuk : linier, dua dimensi, 3 dimensi, spasial

- Bobot : cukup ringan (berat yang bisa diangkat oleh satu atau dua orang),

berat (membutuhkan peralatan khusus.

- Bahan : beton/komposit, precast components (bahan-bahan konvensional,

baja, plastik, kertas)

- Struktur internal : padat, kosong, berongga

- Fungsi di dalam pemasangan : balok, plaat, kolom, dinding, tangga

- Tingkat penyelesaian : dari komponen struktur bangunan yang sederhana

sampai unit jadi.

ALASAN MENGGUNAKAN SISTEM PRECAST

1. Bangunan ingin cepat dilaksanakan

2. Site sempit

3. Tuntutan mutu dan presisi

SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN PRECAST

1. Bentuk gedung yang direncanakan bersifat typical

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 2: Precast Concrete

2. Site yang tersedia cukup untuk meletakan komponen-komponen beton precast

sebanyak 2-3 hari kerja atau 2 lantai bangunan

3. Site yang tersedia mampu menampung alat-alat seperti crane dll

STRUKTUR BIAYA :

KLASIFIKASI SISTEM BANGUNAN PRACETAK

Sistem bangunan pracetak dapat diklasifikasikan menjadi sistem pracetak sebagian

dan sistem pracetak penuh. Pada sistem pracetak sebagian, masih ditemui

pekerjaan konvensional dalam volume yang besar, sedangkan pada sistem pracetak

penuh, seluruh elemen bangunan adalah pracetak.

Sistem pracetak penuh dapat diklasifikasikan lagi menurut lokasi sambungan

komponen; yaitu sambungan di tempat tidak kritis dan sambungan ditempat kritis.

Beberapa kalangan terkadang menggolongkan sistem pracetak penuh yang

sambungannya di tempat tidak kritis sebagai sistem pracetak sebagian, dengan

alasan bahwa sambungan tidak mempengaruhi perilaku struktur secara drastic.

Pada sistem pracetak penuh yang sambungannya ditempat kritis, misalnya dititik

kumpul, perilaku struktur jelas akan sangat berbeda dengan sistem konvensional.

Sistem pracetak sebagian yang paling popular adalah pelat pracetak yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 3: Precast Concrete

dikombinasikan dengan balok kolom konvensional. Bentuk pelat pracetak tersebut

antara lain hollowcore, double tee, atau grid (gambar 1).

Variasi lain dari sistem ini dikenal dengan hybrid sistem, dimana komponen pracetak

berupa kolom atau balok bertindak mula-mula sebagai perancah, lalu ketika dicor,

berperilaku menjadi struktur komposit (gambar 2).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 4: Precast Concrete

Sistem pracetak penuh yang lokasi sambungan bukan ditempat kritis pada umumnya

terbagi menjadi dua komponen, yaitu komponen balok kolom dan komponen pelat

pracetak. Kompnen balok kolom diputus pada lokasi kurang lebih ¼ sampai ½

panjang dan ½ tinggi. Konfigurasi terbaik sistem ini adalah menjadikan komponen

balok kolom sebagai struktur perimeter. Variasi lain adalah komponen titik kumpul

pracetak (gambar 3)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 5: Precast Concrete

Sistem pracetak penuh yang lokasi sambungan di tempat kritis mempunyai berbagai

variasi. Variasi pertama adalah penggunaan elemen balok, kolom, dan pelat

terpisah, lalu ditemukan dititik kumpul. Variasi kedua adalah penggunaan elemen

pelat dan kolom yang ditemukan dititik kumpul. Variasi ketiga adalah penggunaan

elemen pelat dan dinding yang membentuk bearing wall sistem. (gambar 4). Variasi

lainnya biasanya merupakan konbinasi dari 3 variasi dasar tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 6: Precast Concrete

APLIKASI

Precast dapat digunakan untuk berbagai tipe bangunan dan dapat dilengkapi oleh

shear wall dan sistem rangka

MACAM PRECAST

1. Panel Dinding

Terdiri dari banyak variasi bentuk, tergantung dari kebutuhan arsitektural

Bentuk yang sering digunakan : Flat, Double tee, Ribbed, Window or Mullion

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 7: Precast Concrete

2. Elemen Lantai dan Atap

Elemen ini juga dibuat menjadi banyak variasi disesuaikan dengan kondisi

seperti panjang bentang, beban yang ada, penampilan dan lain-lain.

Berikut adalah bentuk yang sering digunakan :

- Flat Slab

Biasanya memiliki tebal 4”, lebar 4-8’ dan panjangnya sampai 36’.

Tergantung dari beban yang ada, bentangannya berkisar antara 8’ – 22’

- Hollow planks

Bentuk ini digunakan untuk meringankan bebat dan mencapai bentang yang

lebih panjang. Tebalnya berkisar antara 4-8”, lebar 2-4’ dan digunakan pada

bentangan atap 16-34’ dan pada bentangan lantai 12-26’.

- Double T

Bentuk inilah yang paling banyak digunakan. Tebalnya 14-22”. Digunakan

untuk bentangan sampai 60’.

- Single T

Biasanya digunakan untuk bentangan sampai 100’.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 8: Precast Concrete

3. Balok Precast

Bentuk balok tergantung pada sifat pembalokan

- Segi empat (Rectangular beam)

Bentuk ini digunakan apabila elemen lantai didukung diatas balok

- Ledger Beams dan L beams

Bentuk ini merupakan penyempurnaan dari bentuk segi empat agar tingginya

dapat dikurangi dan diberikan penopang pelat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 9: Precast Concrete

4. Kolom Precast

- Simple prismatic columns

Kolom ini biasanya hanya digunakan pada bangunan satu tingkat dimana

balok diletakkan diatas kolom.

- Bearing columns

Kolom ini memiliki penompang untuk meletakkan balok.

- T Columns

Biasanya digunakan untuk menyokonglangsung lantai double T tanpa balok

perantara.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 10: Precast Concrete

SISTEM PRECAST DALAM BANGUNAN

Pada waktu proses disain, pertama-tama yang harus dilakukan adalah

mengidentifikasikan secara keseluruhan proyek tersebut atau bagian-bagian dari

bangunan yang dapat dibuat dengan beton precast.Keuntungan utama adalah

proses pembangunan yang cukup cepat, kestabilan dalam melakukan pekerjaan

dalam bangunan dan lebih ekonomis.

KAPAN PRECAST DIGUNAKAN DALAM SUATU PROYEK

Beton precast cocok digunakan dalam konstruksi dari kebanyakan tipe bangunan.

Bangunan dengan perencanaan yang orthogonal sangat cocok bila menggunakan

konstruksi precast, karena bangunan demikian menunjukan pengulangan dalam

struktur modulnya, bentuk dan ukuran.

Pada precast ini menawarkan pertimbangan yang bertujuan untuk mengefisienkan

struktur bangunan, bentuk yang lebih panjang dan mengurangi kedalaman

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 11: Precast Concrete

konstruksiyang dapat dilakukan dengan prestressed concrete untuk balok-balok dan

lantai.

Konstruksi precast tidak hanya menawarkan fleksibilitas dalam bangunan, tetapi juga

memperluas bentuk bangunan itu sendiri, kemudahan adaptasi dari konstruksi

precast menyebabkan bangunan tersebut tetap memiliki harga komersial dalam

waktu yang cukup lama.

KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN SISTEM PRECAST

1. Mempercepat pembangunan konstruksi

2. Mengoptimalkan penggunaan bahan

3. Pelayanan dari bangunan

PENYETELAN

Merupakan kegiatan untuk menempatkan komponen pada posisinya yang tepat.

1. Ketidak Tepatan

- Ketidak Tepatan pada Produksi

Salah ukur pada pembuatan acuan, dan atau salah penyetelan acuan

Deformasi acuan oleh beban statis dinamis ataupun thermis

Tidak/kurang diperhitungkannya perubahan bentuk elastis oleh

perubahan panjang akibat pratekan.

- Ketidak Tepatan Pada Pemasangan

Kurangnya precisie dan/atau salah pengukuran sumbu, elevasi dll.

Kurang cukupnya keseimbangan dari penyimpangan ukuran komponen-

komponen

Timbulnya deformasi pada produksi, yang tidak teratasi pada penyetelan

Ketidak tepatan perhitungan mengenai besarnya perubahan bentuk

elastis dan/atau plastis dari komponen pada keadaan akhir

Deformasi keseluruhan rangka struktur sebagai akibat dari “settlement”

2. Toleransi

Kemunikinan ketepatan secara teknis pada pembuatan komponen

Kemungkinan ketepatan dari alat penyambung

Nilai ekonomis dari biaya penyambungan komponen

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 12: Precast Concrete

Kemunikinan ketepatan secara teknis pada pembuatan komponen

Kemungkinan ketepatan dari alat penyambung

Nilai ekonomis dari biaya penyambungan komponen

Syaratan ketepatan dari system komponen yang berhubungan

Aesthetis

PENGIKATAN

1. Sambungan

Pada umumnya sambungan-sambungan bisa dikelompokan

sebagai berikut :

A. Sambungan yang pada pemasangan harus langsung menerima

beban (diasanya beban vertical) akibat berat sendiri dari komponen

(Lihat gbr. 24-A)

B. Sambungan yang pada keadaan akhir akan harus menerima beban,

yang selama pemasangan diterima oleh pendukung pembantu (lihat

gbr. 24.B)

C. Sambungan dimana tidak ada persyaratan-persyaratan ilmu gaya, tapi

harus bisa memenuhi persyaratan-persyaratan lain, seperti

kekedapan terhadap air, suara dll (lihat gbr 24.C)

D. Sambungan-sambungan tanpa persyaratan konstrukstif, dan semata-

matamenyediakan ruang gerak untuk pemasangan (lih. Gbr. 24.D)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 13: Precast Concrete

2. Ikatan

Cara mengikatkan/melekatkan suatu komponen trhadap bagian konstruksi

yang lain, secara prinsipnya bisa dibedakan sebagai berikut :

A. Ikatan Cor

Penyakuran gaya-gaya dilakukan lewat beton yang dicorkan.

-diperlukan penunjang/pengukung pembantu selama pemasangan

sampai beton cor cukup untuk mengeras

-Penyetelan berlangsung dengan bantuan adanya

penunjang/pendukung pembantu. Toleransi diserap oleh coran beton.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 14: Precast Concrete

Perkembangan lebih jauh dari ikatan cor ini dapat dilihat dari contoh-

contoh berikut ini :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 15: Precast Concrete

B. Ikatan Terapan

Cara neghubungkan komponen satu dengan yang lain secara lego

(permainan balok susun anak), disebut ikatan terapan.

Dimulai dengan hubungan dengan cara perletakan, teknik ini

berkembang menjadi “saling menggigit”.

Proses pemasangan dimungkinkan tanpa adanya

pendukung/penunjang pembantu.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 16: Precast Concrete

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 17: Precast Concrete

Penyetelan dan perataan beban bisa dilakukan pada bidang

kontak dengan memakai aduk beton, neoprene, pelat baja,

lempeng timah dll.

Untuk menyalurkan gaya horizontal bisa dibantu baut,

angker dll.

Gbr. 29 bisa menggambarkan varian dan perkembangan dari

teknk ikatan ini.

C. Ikatan Baja

Sebagai bahan pengikat dalam ikatan ini dipakai baja, yang dalam hal

ini bisa dibedakan sbb :

Memakai las

Memakai baut/ mur/ ulir

- Harga dari profil baja sebagai bahan pengikat cukup tinggi.

- Mungkin dilaksanakan tanpa pendukung/ penunjang pembantu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 18: Precast Concrete

- Harus dilindungi terhadap karat dan api, yang kadang-kadang

dilakukan dengan mencor beton sebagai pelindung/ finiching dari

ikatan.

- Contoh-contoh pada gbr. 30, 31 & 32 memberikan gambaran

mengenai berbagai varian dalam pembentukan ikatan baja ini.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 19: Precast Concrete

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 20: Precast Concrete

D. Ikatan Tegangan

Merupakan perkembangan lebih jauh dari ikatan baja, dengan

memasukan factor posttensioing kedalamnya

Memerlukan penunjang/pendukung pembantu selama

pemasanga.

Perlu tempat/ruang gerak untuk melakukan post tensioning

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 21: Precast Concrete

Angker-angker cukup mahal.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5

Page 22: Precast Concrete

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 5