pre valensi

23
Prevalensi Prevalensi adalah bagian dari studi epidemiologi yang membawa pengertian jumlah orang dalam populasi yang mengalami penyakit, gangguan atau kondisi tertentu pada suatu tempoh waktu dihubungkan dengan besar populasi dari mana kasus itu berasal. Prevalensi sepadan dengan insidensi dan tanpa insidensi penyakit maka tidak akan ada prevalensi penyakit. Insidensi merupakan jumlah kasus baru suatu penyakit yang muncul dalam satu periode waktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dalam periode tertentu. Insidensi memberitahukan tentang kejadian kasus baru. Prevalensi memberitahukan tentang derajat penyakit yang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu (Timmereck, 2001). Dalam hal ini prevalensi setara dengan insidensi dikalikan dengan rata-rata durasi kasus (Lilienfeld dan Lilienfeld, 2001 dalam Timmereck, 2001). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi. Faktor-faktor tersebut adalah: . a) Kasus baru yang dijumpai pada populasi sehingga angka insidensi meningkat. . b) Durasi penyakit. . c) Intervensi dan perlakuan yang mempunyai efek pada prevalensi.

Upload: sitha-a-puspitasari

Post on 22-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

p

TRANSCRIPT

PrevalensiPrevalensi adalah bagian dari studi epidemiologi yang membawa pengertian jumlah orang dalam populasi yang mengalami penyakit, gangguan atau kondisi tertentu pada suatu tempoh waktu dihubungkan dengan besar populasi dari mana kasus itu berasal. Prevalensi sepadan dengan insidensi dan tanpa insidensi penyakit maka tidak akan ada prevalensi penyakit. Insidensi merupakan jumlah kasus baru suatu penyakit yang muncul dalam satu periode waktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dalam periode tertentu. Insidensi memberitahukan tentang kejadian kasus baru. Prevalensi memberitahukan tentang derajat penyakit yang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu (Timmereck, 2001). Dalam hal ini prevalensi setara dengan insidensi dikalikan dengan rata-rata durasi kasus (Lilienfeld dan Lilienfeld, 2001 dalam Timmereck, 2001).Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi. Faktor-faktor tersebut adalah: a) Kasus baru yang dijumpai pada populasi sehingga angka insidensi meningkat. b) Durasi penyakit. c) Intervensi dan perlakuan yang mempunyai efek pada prevalensi. d) Jumlah populasi yang sehat.

EPIDEMIKenaikkan kejadian suatu penyakit yang berlangsung cepat dan dalam jumlah insidens yang di perkirakan.Contohnya : Filariasisjenis epidemic yang di kenal: Common sours(exposure) epidemics,karena adanya satu sumber penularan. Propagated(progressive)epidemic,karena adanya banyak sumber penularan akibat person to person transmission.

Fenomna Filariasis :Filariasis merupakan salah satu penyakit yang termasuk endemis di Indonesia.Seiring dengan terjadinya perubahan pola penyebaran penyakit di negara-negara sedang berkembang, penyakit menular masih berperan sebagai penyebab utama kesakitan dan kematian.Salah satu penyakit menular adalah penyakit kaki gajah (Filariasis).Penyakit ini merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria.Di dalam tubuh manusia cacing filaria hidup di saluran dan kelenjar getah bening(limfe), dapat menyebabkan gejala klinis akut dan gejala kronis.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Akibat yang ditimbulkan pada stadium lanjut (kronis) dapat menimbulkan cacat menetap seumur hidupnya berupa pembesaran kaki (seperti kaki gajah) dan pembesaran bagian bagian tubuh yang lain seperti lengan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita. Di Indonesia penyakit kaki gajah pertama kali ditemukan di Jakarta pada tahun 1889. Berdasarkan rapid mapping kasus klinis kronis filariasis tahun 2000 wilayah Indonesia yang menempati ranking tertinggi kejadian filariasis adalah Daerah Istimewa Aceh dan Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan jumlah kasus masing-masing 1908 dan 1706 kasus kronis. Menurut Barodji dkk (1990 1995) Wilayah Kabupaten Flores Timur merupakan daerah endemis penyakit kaki gajah yangdisebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti dan Brugia timori.Selanjutnya oleh Partono dkk (1972) penyakit kaki gajah ditemukan di Sulawesi.Di Kalimantan oleh Soedomo dkk (1980) Menyusul di Sumatra oleh Suzuki dkk (1981) Sedangkan penyebab penyakit kaki gajah yang ditemukan di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra tersebut adalah dari spesies Brugia malayi. Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Kasus penderita filariasis khas ditemukan di wilayah dengan iklim sub tropis dan tropis (Abercrombie et al, 1997) seperti di Indonesia. Filariasis pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul dan sekarang belum diketahui bagaimana perkembangannya.Filariasis tersebar luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Upaya pemberantasan filariasis tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata.Masyarakat juga harus ikut memberantas penyakit ini secara aktif.Dengan mengetahui mekanisme penyebaran filariasis dan upaya pencegahan, pengobatan serta rehabilitasinya.1. PANDEMIPandemi adalah Penyakit yang berjangkit menjalar ke beberapa Negara atau seluruh benua.Contohnya :H1N1 2009 (Flu Babi)Fenomena Pandemi :Virus flu A/H1N1 muncul di Meksiko pada bulan Maret, 2009 dan menyebar ke seluruh dunia pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, jauh lebih cepat daripada pandemi lainnya dalam sejarah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melewati pandemi lainnya yaitu memerlukan lebih dari enam bulan untuk menyebar secara luas, sedangkan penyebaran virus H1N1 hanya memerlukan waktu kurang dari enam minggu.Sekarang penyebaran H1N1 global telah mereda di sebagian besar wilayah, oleh karena itu, tetap harus menggunakan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan dan belajar dari pengalaman.Kita juga tidak lupa bahwa wabah flu burung H5N1 di antara unggas bisa memburuk dari waktu ke waktu menjadi pandemi pada manusia yang lebih parah daripada pandemi H1N1.Pada tahun 2009, ada 72 kasus H5N1 pada manusia, dengan 32 kematian.Ini merupakan 44 persen tingkat kematian. Menurut data WHO, daerah di mana kasus H5N1 manusia berkembang biak juga daerah di mana virus H1N1 menyebar. Kita perlu terus memantau situasi H5N1. Negara dapat bekerja sama untuk mengembangkan suatu sistem yang efektif dalam pengawasan dan pelaporan penyakit di setiap daerah yang berisiko tinggi. Hal ini khususnya penting ketika keseluruhan kapasitas dan mutu kesehatan hewan dan pelayanan kesehatan masyarakat tetap rendah di banyak daerah berisiko tinggi.1. ENDEMIKEndemik adalah penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat atau prevalensi suatu penyakit yang biasanya terdapat di suatu tempat. Fenomena endemik: Penyakit yang umum terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik, contoh penyakit endemik adalah DBD.Musim penghujan, serangan penyakit demam berdarah rentan terjadi di sejumlah daerah di Kota Pekalongan.Termasuk di Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Kota Pekalongan Utara.Warga Kandang Panjang mulai mengeluhkan indikasi demam berdarah (DB) setelah beberapa warganya dilarikan ke rumah sakit akibat DB.Dinas Kesehatan Kota Pekalongan hingga bulan Oktober 2013 telah mencatat terjadi 56 kasus demam berdarah (DB).Dua di antaranya meninggal.Dwi mengatakan, ada lima titik rawan yang menjadi endemik nyamuk demam berdarah. Lima daerah ini antara lain Kelurahan Medono, Kauman, Bendan, Pasir Sari, dan Kandang Panjang.Menjelang musim hujan warga agar waspada, kubur barang-barang yang mampu menampung air, kata dia.Demam berdarah disebabkan karena virus yang masuk ke alirah darah melalui vektor, antara lain gigitan nyamuk Aedes aegypty. Orang yang terkena demam berdarah menunjukkan gejala demam tinggi, pusing dan bercak merah.Sejauh ini belum ada obat yang spesifik melawan penyakit ini.Pasien biasanya hanya diberi cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi akibat demam dan muntah.Sementara untuk obat biasanya hanya untuk menghilangkan nyeri dan meredakan demam.1. SPORADIK.Kejadian ini relative berlangsung singkat umumnya berlangsung di beberapa tempatdan pada waktu pengamatan masing-masing kejadian tidak saling berhubungan, misalnya dalam proses penyebarannya.Sepanjang tahun 2010NE yang bersifat sporadik seringkali dapat terjadi pada peternakan ayam, baik pada peternakan ayam broiler (pedaging), petelur komersial maupun breeder, dapat terjadi bila mana tidak digunakannya antibiotika yang berfungsi sebagaigrowth promotersatau problem infeksi olehEmeria spp.Di Indonesia kasus NE yang dijumpai pada ayam menyebabkan naiknya angka kematian ayam dan diare.Penyakit NE merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul dan mengancam industri pedaging di seluruh dunia.Bahkan Barnes (2000) telah melaporkan bahwa penyakit ini mempengaruhi lebih dari 40 % ternak broiler komersil akhir-akhir ini.Secara ilmiah penyakit NE disebabkan oleh toksin dari bakteri jenis Clostridium perfringens yang berkembang pada usus unggas. Toksin yang dihasilkan tersebut mengakibatkan terjadinya kerusakan lapisan usus sehingga menyebabkan infeksi klinis dan subklinis akut. Sumber infeksi bisa berasal dari kontaminasi air, pakan, kotoran, dan lingkungan. Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah terjadi peningkatan kematian unggas yang mendadak mendadak.Unggas yang terlihat sehat dapat mati dalam hitungan jam.Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit ini diantaranya adanya kerusakan pada mukosa usus (misalnya akibat dari infeksi parasit, koksidia, salmonella, dan E colli), gangguan imunosupresi (misalnya akibat dari penyakit gumboro, marek, dan mycotoxin), perubahan pola pemberian pakan yang secara tiba-tiba (dari pakan starter menjadi pakan grower, tekstur atau komposisi pakan yang berubah), serta pemberian tipe ransum yang tidak mudah dicerna. Faktor-faktor tersebut dapat mengganggu mikroflora alami di usus dan dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pertumbuhan Clostridium.Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko ayam terkena penyakit NE diantaranya dengan menjaga tingkat biosekuriti dan higienitas yang baik di peternakan, pengendalian koksidiosis secara optimal, dan menjaga kesehatan usus dengan memberikan produk-produk yang dapat memodulasi mikroflora usus (prebiotik). Jangan ketinggalan meminimalkan tingkat stres pada ayam yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan usus Sumber :Infovet. 2003. Necrotic Enteritis bukan penyakit baru. Infovet Ed. 105. April 2003.Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.Sedangkan pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia.

Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.

Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah secara eksponsial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic steady state) suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemik pada akhirnya akan lenyap atau mencapai tunak endemik, bergantung pada sejumlah faktor termasuk virotensi dan cara penulisan penyakit bersangkutan.

Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu, sebagai contoh AIDS sering dikatakan endemik di Afrika. Walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemik) lebih tepat untuk menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu epidemi.

1. EpidemiWabah atau epidemi adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Epidemi dipelajari dalam epidemiologi. Dalam epidemiologi, epidemi berasal dari bahasa Yunani yaitu epi berarti pada dan demos berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya penyakit).Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia , pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.2. EndemiEndemi adalah penyakit yang umum terjadi pada laju konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi. Berasal dari bahasa Yunani en yang artinya di dalam dan demos yang artinya rakyat. Terjadi pada suatu populasi dan hanya berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.3. PandemiPandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa Yunani pan yang artinya semua dan demos yang artinya rakyat.Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi : Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan, Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius, Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemic hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.

BAB IIPEMBAHASAN

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:1. Orang yang tinggal di daerah tersebut,2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

A. Definisi Persebaran PendudukPersebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.

B. Teori-Teori Kependudukan1. Teori Malthus (Thomas Robert Malthus).Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 1824. Kemudian timbul bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :a. Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusiab. Nafsu manusia tak dapat ditahan.Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup.Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan :a. Preventive checksYaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :1) Penundaan masa perkawinan2) Mengendalikan hawa nafsu3) Pantangan kawinb. Positive checksYaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain :1) Bencana Alam2) Wabah Penyakit3) Kejahatan4) PeperanganPositive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju. Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain :a. Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.b. Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.c. Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kayad. Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari Negara.Beberapa Pandangan Terhadap Teori Malthus. Bermacam-macam reaksi timbul terhadap teori Malthus, baik dari golongan ahli ekonomi, sosial dan agama. Hingga saat ini teori Malthus masih dipersoalkan.2. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia. Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda pandangan Marxist dan Maltus adalah pada Natural Resource tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.Pendapat Aliran Marxista. Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.b. Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruhc. Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.3. Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara Preventif Check yaitu menggunakan alat kontrasepsi.Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.Tahun 1871 Ehrlich menulis buku The Population Bomb dan kemudian direvisi menjadi The Population Explotion yg berisi:a. Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.b. Keadaan bahan makanan sangat terbatas.c. Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku The Limit to Growth ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi. Tapi walaupun begitu, melapetaka tidak dapat dihindari, hanya manusia cuma menunggunya, dan membatasi pertumbuhannya sambil mengelola alam dengan baik. Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow & mencantumkan hubungan lingkungan antar kawasan.4. Teori Kependudukan Kontemporera. Teori Fisiologi dan sosial ekonomi1) John Stuart MillJohn Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi berkebangsaan Inggris dapat menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun demikian dia berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. Selanjutnya ia mengatakan apabila produktivitas seorang tinggi ia cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dengan meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional maka mereka mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karier dan usaha yang ada. Di sampan itu Mill berpendapat bahwa umumnya perempuan tidak menghendaki anak yang banya, dan apabila kehendak mereka diperhatikan maka tingkat kelahiran akan rendah.5. Teori Transisi KependudukanTahap Peralihan keadaan demografis:a. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.b. Angka kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi, pertumbuhan penduduk meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat. ,Pelayanan KB > Luas., pendidikan meningkat.c. Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun - laju pertumbuhan penduduk menurun.d. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I - mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi.

C. Persebaran Penduduk di IndonesiaPersebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Indonesia yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk atau population density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, berikut ini :1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian. Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dapat dibedakan atas kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis.a. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.b. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.2. Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik) Kepadatan aritmatik merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah (baik lahan pertanian ataupun tidak). Untuk perhitungan kependudukan di Indonesia, kita menggunakan perhitungan kepadatan penduduk umum (aritmatik).3. Kepadatan Penduduk Ekonomi Kepadatan penduduk ekonomi adalah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan.Kepadatan penduduk di tiaptiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan. Kepadatan penduduk berdasarkan provinsi dan pulau dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiap-tiap daerah.Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:a. Sebagai pusat pemerintahan.b. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.c. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.d. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.e. Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.

D. Faktor Penyebab Persebaran PendudukPersebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:1. Faktor Fisiografis2. Faktor Biologis3. Faktor Kebudayaan dan TeknologiKepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:a. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Datakepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengandiketahui tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakanuntuk perencanaan penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memilikikepadatan penduduk aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan,seperti puskesmas dapat digabung dengan daerah yang berdekatan.b. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidakseimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu denganprovinsi yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaranpenduduk tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulauJawa dan Madura. Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagiankecil dari luas wilayah negara Indonesia.Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :a. Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayahb. Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat menonitor.c. Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.d. Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan , dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang- terjadi kekeringan- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosiDaya dukung lingkungan dari berbagaidaerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya diKalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabilakemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibatpada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukunglingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebutdalam mendukung kehidupan.1) Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.2) Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar4) Sumber air5) Perhubangan atau transportasi

E. Upaya mengatasi Persebaran peduduk yang tidak merataPersebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:1. Munculnya permukiman liar.2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.4. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.Upaya-upaya tersebut adalah:1. Pemerataan pembangunan.2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.3. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:a. Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.b. Peningkatan taraf hidup transmigran.c. Pengolahan sumber daya alam.d. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.e. Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.g. Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat.2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.Untuk mengatur kelahiran penduduk, pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB juga mengarah pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Ternyata program KB di Indonesia berhasil sangat baik dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk mengatasi masalah kependudukan.