pre planing - · pdf filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan...

20
Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki. 1 PRE PLANING PENYULUHAN HIPERTENSI DAN TERAPI HUMOR PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI RW XIV PUSKESMAS NANGGALO PADANG A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup di tahun 2000 sebanyak 9,99 % dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakannya umur harapan hidup tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 70 tahun menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia. Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya. Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (degeneratif ) (Nugroho, 2000). Menurut (Applegate, 2002) terapi yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada penderita hipertensi yang berusia lanjut adalah terapi nonfarmakologis, yaitu dengan mengadopsi gaya hidup sehat, salah satunya yaitu dengan aerobik. Namun karena keterbatasan fisik yang dimiliki, kebanyakan lansia mengatasi tingginya tekanan darah dengan terapi farmakologis dan dengan banyak beristirahat saja. Padahal terapi farmakologis tidak dianjurkan bagi lansia karena efek polifarmasi, sementara dari penelitian ini dengan beristirahat saja ternyata tidak mampu merubah tekanan darah lansia. Di zaman modern ini, biaya pengobatan menjadi sangat mahal, apalagi untuk penyakit yang berhubungan dengan stress, seperti penyakit jantung dan hipertensi. Sebuah pengobatan yang direkomendasikan untuk lansia, yang mudah

Upload: truongnhu

Post on 02-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

1

PRE PLANING

PENYULUHAN HIPERTENSI DAN TERAPI HUMOR

PADA LANJUT USIA (LANSIA)

DI RW XIV PUSKESMAS NANGGALO – PADANG

A. Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai

dengan banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup di tahun 2000 sebanyak 9,99 %

dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakannya umur harapan

hidup tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 – 70

tahun menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia.

Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan

hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan

kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya.

Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara

alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi

dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri

maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak

menular (degeneratif ) (Nugroho, 2000).

Menurut (Applegate, 2002) terapi yang sangat dianjurkan untuk

dilaksanakan pada penderita hipertensi yang berusia lanjut adalah terapi

nonfarmakologis, yaitu dengan mengadopsi gaya hidup sehat, salah satunya yaitu

dengan aerobik. Namun karena keterbatasan fisik yang dimiliki, kebanyakan

lansia mengatasi tingginya tekanan darah dengan terapi farmakologis dan dengan

banyak beristirahat saja. Padahal terapi farmakologis tidak dianjurkan bagi lansia

karena efek polifarmasi, sementara dari penelitian ini dengan beristirahat saja

ternyata tidak mampu merubah tekanan darah lansia.

Di zaman modern ini, biaya pengobatan menjadi sangat mahal, apalagi

untuk penyakit yang berhubungan dengan stress, seperti penyakit jantung dan

hipertensi. Sebuah pengobatan yang direkomendasikan untuk lansia, yang mudah

Page 2: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

2

serta dapat menghemat pengelaran biaya medis dan memperkuat sistem

kekebalan, serta yang memainkan peranan penting dalam pencegahan sejumlah

besar penyakit adalah dengan tertawa (Kataria, 2004).

Dari Pengkajian terhadap lansia yang ada di RW XIV Puskesmas

Nanggalo terdapat kurang lebih 50% diantaranya mempunyai penyakit

hipertensi. Sehubungan dengan permasalahan diatas maka kami kelompok P

Praktek Profesi Keperawatan Gerontik PSIK FK UNAND tertarik untuk

memberikan penyuluhan tentang hipertensi dan terapi humor yang berguna untuk

menambah pengetahuan lansia tentang manfaat dan pelaksanaan terapi humor

terhadap penurunan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mengetahui perawatan

hipertensi.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu:

Menyebutkan pengertian penyakit hipertensi.

Mampu menyebutkan klasifikasi hipertensi.

Menyebutkan penyebab dari hipertensi.

Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.

Menyebutkan akibat lanjut hipertensi

Menyebutkan cara perawatan hipertensi (terapi humor)

Menyebutkan pengertian terapi humor

Menyebutkan kelebihan terapi

Menyebutkan manfaat dari terapi humor (tertawa)

Mampu menyebutkan bagaimana tertawa menjadi sebuah terapi

Menyebutkan kontraindikasi dari terapi humor

Page 3: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

3

B. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik

Perawatan lansia dengan hipertensi.

2. Sasaran dan Target

Sasaran : Seluruh lansia yang ada di RW XIV Puskesmas Nanggalo Padang

3. Metode

Ceramah

Tanya jawab

Diskusi

4. Media dan alat

LCD atau Flip chart

Leaflet

5. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Jum’at / 11 Maret 2011

Waktu : 09.00 WIB s.d

Tempat :

6. Pengorganisasian

1. Penanggung Jawab : Kelompok P

2. Moderator : Rifqa Sopia, S.Kep

3. Pemateri : Irma Pidora, S.Kep

4. Observer : Muryati, S.Kep, Friska Wulandari, S. Kep,

Teguh Kurniawan,S. Kep

5. Fasilitator :Dewi,S. Kep, Lila Prima Setia,S. Kep,

Liska Putri Yendra,S. Kep,

Replindawati,S. Kep, Deko Handoko,S.

Kep, Andria Eko Putra,S. Kep, Pitri Yanti,

Page 4: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

4

S. Kep, Suwarni,S. Kep, Yeni Fitria,S.

Kep, Baihaki,S. Kep

7. Setting Tempat

Keterangan :

: Pembimbing

: Pemateri

: Moderator

: Peserta

: Fasilitator dan observer

C. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan

- Perkenalan mahasiswa

- Perkenalan dengan Dosen / CI

- Menjelaskan tujuan

- Menjelaskan kontrak waktu

- Memperhatikan

- Memperhatikan

- Memperhatikan

- Memperhatikan

2. 30 menit Pelaksanaan

- Menggali kepada peserta tentang

pengertian hipertensi

- Memberikan reinforcement positif

atas jawaban peserta

- Memberikan tanggapan

- Mendengarkan

Page 5: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

5

- Menjelaskan tentang pengertian

hipertensi.

- Memotivasi untuk mengulang

kembali

- Memberi reinforcement positif

- Menggali pengetahuan peserta

tentang klasifikasi hipertensi

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan tentang klasifikasi

hipertensi

- Memotivasi peserta untuk

mengulang kembali

- Memberi reinforcement positif

- Menggali pengetahuan peserta

tentang penyebab hipertensi

- Memberikan reinforcement positif

atas jawaban peserta

- Menjelaskan penyebab hipertensi.

- Memotivasi peserta untuk

mengulang kembali

- Memberi reinforcement positif

- Menggali pengetahuan peserta

tentang tanda dan gejala hipertensi

- Memberikan reinforcement positif

atas jawaban peserta

- Menjelaskan tanda / gejala

hipertensi

- Memotivasi peserta untuk

mengulang kembali

- Memberi reinforcement positif

- Menggali pengetahuan peserta

tentang akibat lanjut hipertensi

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan tentang akibat lanjut

dari hipertensi.

- Memotivasi peserta untuk

mengulang kembali

- Memberi reinforcement positif

- Menggali pengetahuan peserta

tentang cara perawatan lansia

dengan hipertensi

- Memberikan reinforcement positif

atas jawaban peserta

- Menjelaskan lebih lanjut tentang

- Memperhatikan

- Memperhatikan

- Mendengarkan

- Memberikan tanggapan

- Mendengarkan

- Memperhatikan

- Memberikan tanggapan

- Mendengarkan

- Memberikan tanggapan

- Mendengarkan

- Memperhatikan

- Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

- memberikan tanggapan

-Mendengarkan

- Memperhatikan

- Memberikan tanggapan

- Mendengarkan

-Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memperhatikan

-Memberikan tanggapan

- Mendengarkan

- Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memperhatikan

Page 6: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

6

cara perawatan lansia dengan

hipertensi.

- Memotivasi peserta untuk

mengulang kembali

- Memberi reinforcement positif

- Menggali pengetahuan peserta

tentang terapi humor

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan tentang terapi humor

dan manfaatnya

- Motivasi peserta untuk mengulangi

kembali

- Beri reinforcement positif atas

jawaban peserta

- Menggali pengetahuan peserta

tentang kelebihan terapi humor

- Memberi reinforcement positif

- Menjelaskan kepada peserta tentang

kelebihan dari terapi humor dan

yang tidak boleh dianjurkan ikut

terapi humor

- Motivasi peserta untuk mengulangi

kembali penjelasan yang telah

diberikan

- Beri reinforcement positif atas

jawaban peserta

- Memperlihatkan salah satu contoh

atau video terapi humor

-Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memperhatikan

-Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memperhatikan

-Memberikan tanggapan

-Mendengarkan

-Memperhatikan

3. 5 menit Penutup

- Menyimpulkan diskusi

- Melakukan evaluasi

- Mengucapkan salam

- Berpartisipasi

- Menjawab pertanyaan

- Menjawab salam

D. Uraian Tugas

1. Penanggung Jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

2. Moderator

Membuka acara

Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing

Menjelaskan tujuan dan topik

Page 7: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

7

Menjelaskan kontrak waktu

Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri

Mengarahkan alur diskusi

Memimpin jalannya diskusi

Menutup acara

3. Pemateri

Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.

4. Fasilitator

Memotivasi lansia untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari lansia.

5. Observer

Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan.

100 % peserta menghadiri penyuluhan.

Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.

2. Evaluasi Proses

Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.

70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan hipertensi.

85 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil

Menyebutkan pengertian penyakit hipertensi dengan bahasa sendiri.

Mampu menyebutkan klasifikasi hipertensi.

Menyebutkan 5 dari 8 penyebab dari hipertensi.

Menyebutkan 5 dari 8 tanda dan gejala hipertensi.

Menyebutkan 2 dari 3 akibat lanjut hipertensi

Page 8: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

8

Menyebutkan 4 dari 7 cara perawatan lansia dengan hipertensi

Menyebutkan 3 dari 5 manfaat terapi humor

Menyebutkan 3dari 5 kelebihan dari terapi humor

Menyebutkan 6 dari 9 yang tidak dianjurkan ikut terapi humor

.

Padang, 03 Maret 2011

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Ketua Kelompok

(Gusti Sumarsih, S.Kp) (Teguh Kurniawan,

S.Kep)

Page 9: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

9

Materi Penyuluhan

HIPERTENSI

1. Pengertian

Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau sering dikenal dengan ”

Silent Killer” adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari normal.

Dimana tekanan darah normal antara 140/90 mmHg

Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan

tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau

tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).

Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi

hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari

Jadi, Hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang

menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.

2. Klasifikasi

- Hipertensi ringan

Sistole 140-160, diastole 90-95 mmHg

- Hipertensi Sedang

Sistole 160-179, diastole 100-109 mmHg

- Hipertensi Berat

Sistole , ≥180, diastole ≥110 mmHg

3. Penyebab

Penyebab hipertensi 90% tidak diketahui dengan pasti, tetapi biasanya

dipengaruhi oleh:

Page 10: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

10

1. Keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki

kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya

adalah penderita hipertensi. orang tuanya menderita tekanan darah tinggi

akan beresiko dua kali lipat menderita penyakit yang sama. Hal ini

berkaitan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya

rasio antara potassium terhadap sodium. Seseorang dengan orangtua

penderita hipertensi mempunyai resiko 2 kali lebih besar untuk menderita

hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga denga riwayat

hipertensi.

2. Kegemukan

Umumnya akan berdampak pada hiperinsulinemia sehingga dapat

menyebabkan hipertensi. Berat Badan yang berlebihan akan membuat

seseorang susah bergerak dengan bebas, jantungnya harus bekerja lebih

keras untuk memompa darah agar bisa menggerakkan badan berlebihan

dari tubuh tersebut, karena itu obesitas termasuk salah satu faktor yang

meningkatkan resiko terjadinya hipertensi. berdasarkan penyelidikan,

kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi

3. Kebiasaan merokok

Zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat merusak

sel endotel pembuluh darah sehingga terjadi jejas dalam pembuluh

darah, yang akan meningkatkan tahanan perifer dan menyebabkan

Page 11: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

11

naiknya tekanan darah. Hipertensi juga dapat terjadi karena adanya

nikotin dalam batang rokok yang dihisap seseorang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah

dalam pembuluh darah. Selain itu nikotin juga dapat menyebabkan

terjadinya pengapuran pada dinding pembuluh darah.

4. Memakan makanan yang banyak mengandung tinggi garam, kolesterol

dan lemak

Makanan tinggi lemak jenuh, garam dan kolesterol sangat

beresiko tinggi terjadinya aterosklerosis yang merupakan pemicu

meningkatnya tekanan darah. Garam berhubungan berat dengan

terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi). Menurut Graham

Mc.Gregor dari Cash dalam Wiryowidagdo (2008) menyatakan bahwa

tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh akan mempengaruhi

fungsi organ tubuh yang lain atau otak, kadar garam yang berlebihan

menyebabkan melebarnya pembuluh darah sehingga dapat

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan terjadilah stroke dan

hipertensi serta Penyakit Jantung Koroner (PJK) .

Selain garam, lemak dan kolesterol apabila dikonsumsi secara

berlebihan juga dapat menyebabkan hipertensi karena dapat terjadi

penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga pembuluh

darah mengalami penyempitan.

Page 12: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

12

Contoh makanan tinggi lemak : jeroan (hati, otak, ginjal), selai,

makanan tinggi garam ( ikan asin, telur asin, mentega atau margarin)

5. Stress

Stres adalah respon seseorang terhadap sesuatu hal yang

menyebabkan stres (stresor) yang melibatkan semua sistem tubuh,

termasuk sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah),

cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah.

6. Sakit gula/kencing manis

7. Sakit ginjal

4. Tanda dan Gejala

Sebagian besar (lebih 60%) penderita hipertensi tidak mengeluh namun

tanda dan gejala umum yang sering ditemukan, yaitu:

1. Sakit kepala

2. Rasa berat di tengkuk

3. Mudah emosi/marah

4. Jantung berdebar-debar

5. Sesak napas

6. Keletihan

7. Mata berkunang-kunang

8. Sukar tidur

5. PATOFISIOLOGI

Banyak faktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara

potensial dalam terbentuknya hipertensi; faktor-faktor tersebut adalah:

Page 13: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

13

1. Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik (tonus simpatis dan/atau

variasi diurnal), mungkin berhubungan dengan meningkatnya respons

terhadap stress psikososial dll

2. Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan

vasokonstriktor

3. Asupan natrium (garam) berlebihan

4. Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium

5. Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya

produksi angiotensin II dan aldosteron

6. Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan

peptide natriuretik

7. Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi

tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal

8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

pembuluh darah kecil di ginjal

9. Diabetes mellitus

10. Resistensi insulin

11. Obesitas

12. Meningkatnya aktivitas vascular growth factors

13. Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung,

karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vaskular

14. Berubahnya transpor ion dalam sel

6. Akibat Lanjut

1. Payah Jantung

Sesak nafas setelah bekerja atau melakukan kegiatan, lekas lelah, kaki

bengkak, lama kelamaan akan menyebabkan penurunan curah

jantung

2. Stroke

Page 14: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

14

Gangguan peredaran darah di otak

3. Penyakit Ginjal

Gangguan saluran kencing dan lain-lain

7. Cara Perawatan Lansia dengan Hipertensi

1. Pengaturan makanan

a. Mengurangi makanan yang bergaram tinggi seperti ikan asin,

makanan kaleng, keju dan lain-lain

b. Mengurangi makanan yang berlemak seperti gajeboh, usus, hati,

jantung, otak, serta makanan yang bersantan

2. Olahraga ringan

Dengan olahraga teratur dapat meningkatkan kebugaran tubuh, seperti

jalan kaki, bersepeda santai dan lain-lain

3. Berhenti merokok

4. Istirahat yang cukup

5. Menghindari minuman beralkohol

6. Mengendalikan berat badan

7. Periksakan kesehatan secara teratur ke pelayanan kesehatan

Page 15: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

15

TERAPI HUMOR (TERTAWA)

1. Defenisi Terapi Humor (Tertawa)

Tertawa merupakan aksi tubuh secara ritmis, bersuara,

ekspiratoris, dan involunter sebagai respon fisiologis terhadap krisis

(humor) (Rikara, 2007). Tertawa terdiri atas dua bagian: pertama adalah

serangkaian gerak, dan kedua adalah pengeluaran suara. Pada saat

tertawa, otak secara simultan akan memerintahkan untuk melakukan

kedua aktivitas tersebut (Korantempo, 2005)

Terapi humor (tertawa)

Terapi humor adalah metode terapi dengan menggunakan humor

dan tawa dalam rangka membantu individu dalam menyelesaikan

masalahnya baik dalam bentuk gangguan fisik maupun mental (Wells,

K.R, 2005)

Pemberian stimulus humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan

karena beberapa individu mengalami kesulitan untuk memulai tertawa

tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulus humor yang dimaksud dapat

diberikan melalui berbagai bentuk media, seperti VCD, notes, badut dan

komik (Wells, K.R, 2005)

Apabila humor diberikan sebagai satu-satunya stimulus untuk

menghasilkan tawa, dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi

humor, namun jika dikombinasikan dengan hal-hal dalam rangka untuk

menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi) maka akan

disebut sebagai terapi tertawa (hartanti, 2002). Karena itu untuk dapat

menerapkan terapi tertawa maka diperlukan seorang terapis yang telah

mempunyai pemahaman yang tepat dan mendapatkan pelatihan dari klub

tawa internasional (Kataria, 2004). Sedangkan terapi humor tidak

membutuhkan hal tersebut.

Page 16: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

16

Ada cukup banyak data dari penelitian medis yang menunjukan

bahwa kendati seseorang hanya berpura-pura tertawa atau bersikap

gembira, tubuh telah menghasilkan zat-zat kebahagiaan. Menurut prinsip

Neurolinguistic Programming apapun yang terkait dengan usaha

memunculkan tawa, baik itu tertawa spontan karena lelucon maupun

merangsang tawa dengan sukarela, hal tersebut tetap merupakan suatu

bentuk latihan. Tubuh kita tidak mengetahui perbedaan antara berfikir

mengenai melakukan sesuatu dengan benar-benar melakukannya. Maka

apapun sumbernya, tertawa menimbulkan serangkaian perubahan

fisiologis yang sama di dalam tubuh kita (Kataria, 2004)

2. Kelebihan terapi humor (Atika, 2005)

1. Terapi humor merupakan terapi yang tidak membutuhkan banyak

peralatan. Terapi ini dapat dilakukan dengan menggunakan media

VCD, majalah, televisi, atau tidak menggunakan peralatan sama

sekali, yaitu dengan saling berbagi cerita lucu dengan orang lain.

2. Terapi humor tidak memiliki batasan ruang dan waktu dalam

pelaksanaanya. Ini dapat diterapkan di kamar, kelas maupun di ruang

terbuka.

3. Terapi humor tidak menuntut kehadiran seorang terapis professional

dan dapat diterapkan secara mandiri oleh individu atau kelompok

yang menginginkanya.

4. Terapi humor dapat dilakukan dalam kelompok maupun individual.

Namun untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak, biasanya

cenderung dilakukan dalam kelompok kecil.

5. Tidak ada ketentuan dalam materi yang digunakan sebagai stimulus

humor. Masing-masing individu bebas memilih jenis humor sesuai

dengan minat dan keinginannya.

Page 17: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

17

3 . Apa yang terjadi pada tubuh saat tertawa

Pada saat tertawa terjadi kontraksi 15 otot wajah dan terjadi

stimulasi otot zygomatikus mayor. Apabila tertawa lebih keras, beberapa

bagian tubuh seperti otot-otot lengan , tungkai dan penyangga tubuh akan

ikut terlibat (Rikara, 2007). Apabila tertawa merupakan harmonisasi 15

otot wajah yang dapat ikut menghambat proses pengerutan wajah pada

usia lanjut, tertawa juga memberikan latihan ringan bagi tubuh, karena

otot dilatih berdenyut di atas rata-rata, khususnya otot-otot wajah sebagai

pelaku utama tertawa.

4. Manfaat tertawa

Tawa mempunyai sebuah mekanisme bawaan yang mendorong

dua langkah stimulasi dan relaksasi karena pelepasan zat-zat adrenalin

dan noradrenalin. Hal ini menciptakan perasaan sejahtera dengan

menghilangkan stress dan ketegangan kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Tawa mengurangi kecemasan, ketegangan dan depresi. Dengan demikian,

tawa membantu meringankan berbagai penyakit serius, seperti tekanan

darah tinggi, sakit jantung, diabetes, dan sebagainya, di mana kecemasan

dan ketegangan sebagai pemicunya (kataria, 2004)

Tawa juga memicu pelepasan catecholamine, yang merupakan zat

yang dapat melancarkan aliran darah, mengurangi infeksi, mempercepat

proses penyembuhan, dan meningkatkan keaktifan seluruh tubuh. Dengan

demikian tawa akan membantu mengurangi radang sendi, radang tulang

belakang, radang jaringan ikat, dan penyakit infeksi lainnya ( Kataria,

2004)

Selain itu, tawa juga melepaskan dua neuropeptide yaitu

Endorphin dan Enkephalin. Keduanya zat penenang yang merupakan

agen penghilang rasa sakit yang secara alami dihasilkan oleh tubuh.

Kemampuan tawa meredakan ketegangan otot dan menenangkan sistim

saraf sympathetic, juga membantu mengendalikan rasa sakit seperti

Page 18: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

18

halnya peningkatan sirkulasi. Dengan demikian tawa berdampak ganda

sebagai penghilang rasa sakit dalam kondisi radang sendi, radang tulang

belakang, dan sebagainya ( Kataria, 2004)

5. Bagaimana tertawa bisa menurunkan hipertensi??

Tawa adalah kombinasi tarikan dan hembusan nafas panjang, yang

memberikan pertukaran udara yang bagus. Pergantian ini akan

memperkaya darah dengan oksigen serta membersihkan organ respirasi.

Dengan demikian tawa meningkatkan kapasitas vital dan oksidari paru

(kataria, 2004). Nafas kuat juga ikut melatih otot jantung dan

memperbaiki sirkualsi darah serta mempercepat aliran oksigen dan

nutrisi. Artinya dengan bernafas kuat, kontraksi otot jantung akan lebih

terlatih dalam hal irama ritmik otomatisnya, sehingga aliran darah

menjadi lebih baik. Darah dalam pembuluh akan lebih cepat mengangkut

oksigen dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhannya ke seluruh tubuh serta

memperbaiki fungsi nutrisi sirkulasi tubuh (Wells, K.R, 2005)

6. Cara menjadikan tertawa menjadi sebuah terapi

Stimulus humor yang dimaksud dapat diberikan melalui berbagai

bentuk media, seperti VCD atau video lucu, notes, badut dan komik

(Wells, K.R, 2005). Terserah dilakukan dan distimulus dengan cara apa,

30 menit tertawa akan menimbulkan efek terapi bagi tubuh anda.

7. Kontraindikasi

Terapi humor tidak dapat diterapkan pada individu dengan

beberapa gangguan kesehatan, seperti hernia, wasir parah, penyakit

jantung dengan sesak nafas, pasca operasi, peranakan turun, kehamilan,

serangan flu, TBC, dan komplikasi mata (Kataria, 2004). Hal ini

dikarenakan produksi tawa dikhawatirkan akan mengganggu proses

penyembuhan serta dapat menularkan beberapa penyakit tertentu bila

dilakukan dalam kelompok. Namun, kekurangan ini dapat dikendalikan

jika individu yang bergabung dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga

Page 19: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

19

tidak melakukan aktivitas tertawa yang berlebihan selama sesi terapi

berlangsung.

Page 20: PRE PLANING -   · PDF filetentang cara pe rawatan lansia ... tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal 8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada

Dewi, Lila, Liska, Rifqa, Rep, Irma, Friska, Muryati, Pitri, Yeni, Arny, Deko, Andria, Teguh, Baihaki.

20

DAFTAR PUSTAKA

Sjaifoellah Noer. (1996). Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Jakarta: FKUI

Wahyudi Nugroho. (2000). Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Adib, M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung

dan Stroke. Dianloka. Yogyakarta.

Beevers,DG. Prof. 2002. Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah . Dian Rakyat.

Jakarta.

Brunner & Suddart. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.Vol 2. EGC. Jakarta.

Dalimarta, Setiawan. 2008. Care Your Self Hipertensi. Penebar plus. Jakarta.

Eharmayaku. 2008. Penatalaksanaan Hipertensi Terkini. Http://www. Blogspot.

Com.