prarancangan pabrik sodium laktat dari molase …digilib.unila.ac.id/29654/3/skripsi tanpa bab...

33
PRARANCANGAN PABRIK SODIUM LAKTAT DARI MOLASE DAN NAOH KAPASITAS PRODUKSI 30.000 TON/TAHUN (Skripsi) Tugas Khusus Perancangan Reactor Acidifier (RA-301) Oleh : Galih Prasiwanto JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: vancong

Post on 24-Jul-2019

277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM LAKTAT

DARI MOLASE DAN NAOH KAPASITAS PRODUKSI

30.000 TON/TAHUN

(Skripsi)

Tugas Khusus

Perancangan Reactor Acidifier (RA-301)

Oleh :

Galih Prasiwanto

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

ABSTRACT

MANUFACTURE OF SODIUM LACTATE FROMMOLASSES AND

NATRIUM HIDROKSIDACAPACITY OF 30,000 TONS / YEAR

(Design of Reactor -301 (RA-301))

By

GALIH PRASIWANTO

Factory raw material molasses sodium lactate and natrium hidroksida,

will be erected on Mount Batin, Central Lampung. The factory was established by

considering the availability of raw materials, transportation facilities, readily

available labor and environmental conditions.

The factory is planned to produce sodium lactate of 30,000 tons / year,

with operating time of 24 hours / day, 330 days / year. The raw materials used are

much molasses 95.896,8 kg / batch and natrium hidroksida as much as 1.294,8 kg

/ hr.

Provision of utility plant needs sodium lactate the provision of water,

provision of steam, electricity supply, fuel requirements.

The form is a Limited Liability company (PT) using a line and staff

organizational structure and employs as many as 179 people.

From the economic analysis is obtained:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 661,162,998,877.77

Working Capital Investment (WCI) = Rp 116,675,823,331.37

Total Capital Investment (TCI) = Rp 777,838,822,209.14

Break Even Point (BEP) = 37,4%

Shut Down Point (SDP) = 29,2%

Pay Out Time before taxes (POT) b = 3,2 years

Pay Out Time after taxes (POT) a = 3,8 years

Before taxes Return on Investment (ROI) b = 35.43%

After taxes Return on Investment (ROI) a = 28.43%

Discounted cash flow (DCF) = 31.96%

Considering the above explanation, it is proper plant establishment sodium

lactate was studied further, because it is a profitable factory and have a good

future.

ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM LAKTAT

DARI MOLASSES DAN NATRIUM HIDROKSIDA

KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN

Oleh

GALIH PRASIWANTO

Pabrik Sodium Laktat berbahan baku Molasses dan Natrium Hidroksida, akan didirikan

di Gunung Batin, Lampung Tengah. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan ketersediaan

bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi

lingkungan.

Pabrik direncanakan memproduksi Sodium Laktat sebanyak 30.000 ton/tahun, dengan

waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah Molasses

sebanyak 95.896,8 kg/batch dan Natrium Hidroksida sebanyak 1.294,8 kg/jam.

Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik Sodium Laktat berupa pengadaan air, pengadaan

steam, pengadaan air pendingin,pengadaan listrik, kebutuhan bahan bakar.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line

dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 179 orang.

Dari analisis ekonomi diperoleh:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 661.162.998.877,77

Working Capital Investment (WCI) = Rp 116.675.823.331,37

Total Capital Investment (TCI) = Rp 777.838.822.209,14

Break Even Point (BEP) = 37,4 %

Shut Down Point (SDP) = 29,2%

Pay Out Time before taxes (POT)b = 3,2 tahun

Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,8 tahun

Return on Investment before taxes (ROI)b = 35,43 %

Return on Investment after taxes (ROI)a = 28,43 %

Discounted cash flow (DCF) = 31,96 %

Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik sodium laktat ini

dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dan mempunyai masa depan

yang baik.

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM LAKTAT

DARI MOLASSES DAN NATRIUM HIDROKSIDA

KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN (Perancangan Reaktor Acidifier (RA - 301))

Oleh

Galih Prasiwanto

(Skripsi)

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Teknik

Pada

Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

MOTTO

5R

Rajin

Ringkas

Rapi

Resik

Rawat

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar lampung, pada tanggal 05 Juni

1992, sebagai putra ketiga dari tiga bersaudara, dari

pasangan Bapak Suwarso dan Ibu Marsidah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negri 1 Labuhan Ratu tahun

2004, Sekolah Menegah Pertama di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung

pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Teknologi Industri Tanjung Karang

Bandar Lampung pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Ujian Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010. Selama menjadi mahasiswa Penulis

juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan sebagi anggota Riset dan Teknologi

Mahasiswa Teknik Kimia Periode 2011-2012 dan Kepala Departemen Riset

Mahasiswa Teknik Kimia Periode 2012-2013.

Pada tahun 2014, penulis melakukan Kerja Praktek di P.T. SEMEN BATURAJA

(Persero),Tbk, Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dengan Tugas Khusus

“Evaluasi Kinerja coal mill”. Selain itu, penulis melakukan penelitian dengan

judul “Pembuatan Biodiesel Secara Simultan Dari Minyak Jelantah Dengan

Menggunakan Continous Microwave Biodisel Reactor.”

Sebuah Karya kecilku....

Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:

Allah SWT, Atas kehendak-Nya semua ini ada

Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.

Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,

doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya. Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan

berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang yang tidak pernah berakhir.

Adik-adik ku atas segalanya, kasih sayang dan doa.

Guru-guruku sebagai tanda hormatku,

terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

Kepada Almamaterku tercinta, semoga kelak berguna dikemudian hari.

Kepada Sahabat – Sahabat Terbaikku

xi

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha

Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan

judul “Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molases Dan Natrium Hidroksida

Kapasitas Tiga Puluh Ribu Ton Per Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lampung.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa

pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Azhar,M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas

Lampung.

2. Bapak Edwin Azwar,S.T.,M.TA.,P.hD. selaku dosen pembimbing I, yang

telah memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama

penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat

berguna dikemudian hari.

3. Ibu Dr. Elida Purba, S.T.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu,

saran, masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir.

4. Dr. Herti Utami,S.T.,M.T. dan Donny Lesmana,S.T.,M.Sc, selaku Dosen

Penguji yang telah memberikan saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua

ilmu yang telah penulis dapatkan.

xii

5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan

bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.

6. Keluargaku tercinta, Bapak dan Mamak, atas pengorbanan, doa, cinta dan

kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak dan Adik-adik

ku atas kasih sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan, bantuan dan

semangat. Semoga Allah yang Mahakuasa dan Maha Penyayang memberikan

perlindungan dan Karunia-Nya.

7. Sahabat terbaikku Yudi Armansyah dan Ernawati selaku rekan seperjuangan

dalam suka dan duka yang telah membantu penulis dalam penyelesaian

laporan tugas akhir Ini.

8. Teman-teman seperjuangan semua Angkatan 2010 dan Kakak-kakak adik-

adik angkatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir, penelitian dan kerja praktek.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga

skripsi ini berguna.

Bandar Lampung, 22 Desember 2017

Penulis,

Galih Prasiwanto

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

COVER

ABSTRAK

ABSTRAK

COVER DALAM

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMANPENGESAHAN

PERNYATAAN

RIWAYATHIDUP

MOTTO

PERSEMBAHAN

SANWACANA

DAFTAR ISI

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xi

xiii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xix

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................... 1

1.2. Kegunaan Produk ..................................... 2

1.3. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik ..................................... 4

1.4. Lokasi Pabrik ..................................... 9

II. DESKRIPSI PROSES

2.1. Jenis-Jenis Proses ................................... 12

2.2. Pemilihan Proses ................................... 16

2.3. Uraian Proses ................................... 26

III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK

3.1. Bahan Baku ................................... 30

3.2. Produk ................................... 33

IV. NERACA MASSA DAN ENERGI

4.1. Neraca Massa ................................... 36

4.2. Neraca Energi ................................... 41

V. SPESIFIKASI PERALATAN

5.1. Peralatan Proses ................................... 44

5.2. Peralatan Utilitas ................................... 55

VI. UTILITAS

6.1. Unit Pendukung Proses ................................... 87

6.2. Unit Penyedian Air ................................... 87

xiv

6.3. Unit Penyedian Steam ................................. 100

6.4. Unit Pendukung Proses ................................. 101

6.5.

6.6.

Pengolahan Limbah

Laboratorium

................................. 102

.........………………102

6.7. Instumentasi Dan Pengendalian Proses .. ............................... 106

VII

.

TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

7.1. Lokasi Pabrik ................................. 109

7.2. Tata Letak Pabrik ................................. 111

7.3. Prakiraan Areal Lingkungan ................................. 112

VIII

.

SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

8.1. Bentuk Perusahaan ................................. 114

8.2. Struktur Organisasi Perusahaan ................................. 117

8.3. Tugas dan wewenang ................................. 118

8.4. Status Karyawan dan Sistem Penggajian ................................. 126

8.5. Pembagian Jam Kerja Karyawan ................................. 126

8.6. Penggolongan Jabatan dan Jumlah

Karyawan

................................. 129

8.7. Kesejahteraan Kerja ................................. 132

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

9.1. Investasi ................................. 135

9.2. Evaluasi Ekonomi ................................. 139

9.3. Angsuran Pinjaman ................................. 142

9.4. Discounted Cash Flow ................................. 142

X. SIMPULAN DAN SARAN

10.1. Simpulan ................................. 144

10.2. Saran ................................. 144

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN B PERHITUNAN NERACA ENERGI

LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN

LAMPIRAN D UTILITAS

LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

LAMPIRAN F TUAS KHUSUS

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rencana Pengembangan dan investasi GMP 3

1.2 Import Sodium laktat di Indonesia 4

1.3

1.4

Konsumsi Sodium laktat pada bidang farmasi

Data Konsumsi Sodium Laktat pada Bidang Kosmetik

7

7

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

Kemampuan bakteri Lactobacillus sp.

jenis jenis bakteri Lactobacillus sp..

Harga bahan baku dan produk

Data Energi Pembentukan (ΔHf°) pada Suhu 25 oC

Perbandingan Proses Proses Pembuatan Sodium Laktat

15

15

16

21

25

4.1 Neraca Massa Bioreaktor 1 (Bio-101) 37

4.2 Neraca Massa Bioreaktor 2 (Bio-201) 37

4.3 Neraca Massa Holding Tank (HT-201) 38

4.4 Neraca Massa Rotary filter (RF-201) 38

4.5 Neraca Massa Acidifier (RA-301) 39

4.6 Neraca Massa Rotay filter (RF-301) 39

4.7 Neraca Massa Vaporizer (VP-301) 40

4.8 Neraca Massa Condensor (CD-301) 40

4.9 Neraca Massa Reactor Netralizer (RN-401) 40

4.10 Neraca Panas Heat Exchanger (HE – 101) 41

4.11 Neraca Panas Bioreaktor 1 (Bio-101) 41

4.12 Neraca Panas Bioreaktor 2 (Bio-201) 42

4.13 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-201) 42

4.14 Neraca Panas Reactor Acidifier (RA-301) 42

4.15 Neraca Panas Vaporizer (VP-301) 43

4.16 Neraca Panas Condensor (CD-301) 43

4.17 Neraca Panas Reaktor Netralizer (RN-301) 43

5.1 Spesifikasi Tangki Penyimpanan (ST-101) 44

xvi

5.2 Spesifikasi Bioreactor 1 (Bio-101) 45

5.3 Spesifikasi Storage CaCO3 (ST-102) 45

5.4 Spesifikasi Bucket Elevator (BC-101) 46

5.5 Spesifikasi Bioreaktor 2 (Bio-201) 47

5.6 Spesifikasi Holding Tank (HT-201) 48

5.7 Spesifikasi Rotary Filter (RFIL-201) 48

5.8 Spesifikasi Tangki Aasam Sulfat (ST-103) 49

5.9 Spesifikasi Reactor Netralizer (RN-401) 50

5.10 Spesifikasi Pompa Proses (PP-101) 50

5.11 Spesifikasi Pompa Proses (PP-201) 51

5.12 Spesifikasi Pompa Proses (PO-202) 51

5.13 Spesifikasi Pompa Proses (PP-203) 52

5.14 Spesifikasi Pompa Proses (PP-301) 52

5.15 Spesifikasi Pompa Proses (PP-302) 53

5.16 Spesifikasi Pompa Proses (PP-304) 53

5.17 Spesifikasi Pompa Proses (PP-401) 54

5.18 Spesifikasi Pompa Proses (PP-305) 54

5.19 Spesifikasi Pompa Proses (PO-402) 55

5.20 Spesifikasi Pompa Proses (PP-403) 55

5.21 Spesifikasi Storage Tank (PP-401) 56

5.22 Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS-101) 57

5.23 Spesifikasi BakPenggumpalan (BP-101) 57

5.24 Spesifikasi Tangki Alum (TP-101) 58

5.25 Spesifikasi Tangki Kaporit (TP-102) 58

5.26 Spesifikasi Soda Kaustik (TP-103) 59

5.27 Spesifikasi Clarifier (CL – 101) 59

5.28 Spesifikasi Sand Filter (SF-101) 60

5.29 Spesifikasi Tangki Air Filter (TP – 104) 60

5.30 Spesifikasi Penyimpanan Air Domestik (TP– 105) 61

5.31 Spesifikasi Hot Basin (HB – 101) 61

5.32 Spesifikasi Inhibitor Natrium Posfat (TP-106) 62

5.33 Spesifikasi Tangki Dispersant (TP-107) 62

xvii

5.34 Spesifikasi Cooling Tower (CT –101) 63

5.35 Spesifikasi Cold Basin (CB – 101) 63

5.36 Spesifikasi Air Kondensat (TP-108) 64

5.37 Spesifikasi Tangki asam sulfat (TP-109) 64

5.38 Spesifikasi Cation Exchanger (CE-101) 65

5.39 Spesifikasi Anion Exchanger (AE-101) 65

5.40 Spesifikasi Tangki Hidrazin (TP-110) 66

5.41 Spesifikasi Penyimpanan Air Proses (TP–111) 66

5.42 Spesifikasi Deaerator (DA – 101) 67

5.43 Spesifikasi pompa utilitas 1 (PU – 101) 68

5.44 Spesifikasi pompa Utilitas 2 (PU-102) 68

5.45 Spesifikasi pompa Utilitas 3 (PU-103) 69

5.46 Spesifikasi pompa utilitas 4 (PU – 104) 70

5.47 Spesifikasi pompa utilitas 5 (PU – 105) 70

5.48 Spesifikasi pompa utilitas 6 (PU – 106) 71

5.49 Spesifikasi pompa utilitas 7 (PU – 107) 72

5.50 Spesifikasi pompa utilitas 8 (PU – 108) 72

5.51 Spesifikasi pompa utilitas 9 (PU – 109) 73

5.52 Spesifikasi pompa utilitas 10 (PU – 110) 74

5.53 Spesifikasi pompa utilitas 11 (PU – 111) 75

5.54 Spesifikasi pompa utilitas 12 (PU – 112) 75

5.55 Spesifikasi pompa utilitas 13 (PU – 113) 76

5.56 Spesifikasi pompa utilitas 14 (PU – 114) 77

5.57 Spesifikasi pompa utilitas 15 (PU – 115) 77

5.58 Spesifikasi pompa utilitas 16 (PU – 116) 78

5.59 Spesifikasi pompa utilitas 17 (PU – 117) 79

5.60 Spesifikasi pompa utilitas 18 (PU – 118) 79

5.61 Spesifikasi pompa utilitas 19 (PU – 119) 80

5.62 Spesifikasi pompa utilitas 20 (PU – 120) 81

5.63 Spesifikasi pompa utilitas 21 (PU – 121) 81

5.64 Spesifikasi pompa utilitas 22 (PU – 122)) 82

5.65 Spesifikasi pompa utilitas 23 (PU – 123) 83

xviii

5.66 Spesifikasi pompa utilitas 24 (PU – 124) 84

5.67 Spesifikasi pompa utilitas 25 (PU – 125) 84

5.68 Spesifikasi Boiler (BO - 101) 85

5.69

5.70

5.71

Spesifikasi Comperesor (CP-101)

Spesifikasi Bahan Bakar (TB-101)

Spesifiasi Dehumidifier (D-101)

85

86

86

6.1 Peralatan yang Membutuhkan Air Pendingin 89

6.2 Peralatan yang Membutuhkan Steam 92

6.3 Peralatan yang Menggunakan Air Proses 94

6.4 Kebutuhan Air Pabrik 94

6.5 Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem

Pengendalian

107

6.6 Pengendalian Variabel Utama Proses 108

8.1 Jadwal Kerja Masing-masing Regu 128

8.2

8.3

Perincian Tingkat pendidikan

Jumlah Operator Proses Berdasarkan Jenis Alat

129

130

8.4 Jumlah Operator Utilitas Berdasarkan Jenis Alat 130

8.5 Jumlah Karyawan 131

9.1 Fixed Capital Investment 136

9.2 Manufacturing Cost 137

9.3 General Expenses 138

9.4 Biaya Administratif 138

9.5 Minimum Acceptable Presense Return on Investment 140

9.6 Acceptable Pay out Time untuk Tingkat Resiko Pabrik 140

9.7 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi 143

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1

1.2

1.3

1.4

2.1

Data impor Sodium Laktat

Data Konsumsi Sodium laktat Farmasi

Data Konsumsi sodium laktat Kosmetik

Lokasi Pabrik

Metode Pembuatan Sodium laktat

5

6

7

10

13

6.1 Cooling Tower 90

6.2 Diagram Cooling Water System 91

6.3 Daerator 93

6.4 Diagram Alir Pengolahan Air 94

7.1 Peta Propinsi Lampung 111

7.2 Tata Letak Pabrik 112

7.3 Tata Letak Alat Proses 113

8.1 Struktur Organisasi Perusahaan 118

9.1 Grafik Analisis Ekonomi 141

9.2 Kurva Cumulative Cash Flow Metode DCF 142

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan menuju negara maju Indonesia diharapkan mampu

meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nasional.Industri kimia merupakan

salah satu contoh sektor industri yang sedang dikembangkan di Indonesia dan

diharapkan dapat memberian kontribusi yang besar bagi pendapatan negara. Salah

satu industri kimia yang masih impor yaitu Sodium Laktat.

Sodium Laktat ialah senyawa anorganik dengan rumus CH3CHOHCOONa.

Sodium Laktat merupakan garam alami yang berasal dari fermentasi asam laktat dari

sumber gula dan kemudian asam laktat yang dihasilkan dinetralkan dengan natrium

hidroksida menghasilkan senyawa sodium laktat atau natrium laktat.

Sodium laktat merupakan salah satu bahan kimia yang sangat berpotensi untuk

diproduksi, sejauh sesuai dengan kebutuhan. Sampai saat ini belum terdapat produksi

Sodium laktat didalam negeri, sehingga untuk memenuhi konsumsi Indonesia masih

perlu mengimport dari luar negeri. Oleh karena itu perlu didirikan pabrik sodium

laktat yang diharapkan dapat memenuhi konsumsi dalam negeri, selain itu juga dapat

menghemat devisa negara.

2

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

1.2. Kegunaan Produk

Sodium Laktat merupakan produk intermediet yang di dapat dari asam laktat.

Sodium laktat mempunyai kegunaan yang sangat luas.Sodium laktat digunakan

sebagai pengawet daging karena sodium laktat dapat menghambat pertumbuhan

danmembunuh bakteri gram negatif yang dapat mengakibatkan pembusukan pada

daging. Garam dari asam laktat seperti sodiuam laktat mempunyai sifat inhibitor bagi

bakteri pembusuk yang lebih kuat daripada asam laktat sendiri.(Essential Depot,2012)

Sifat sodium laktat yang mudah menyerap kelembaban, maka digunakan juga

sebagai pelembab pada industri kosmetik seperti pada lotion selain gliserin

(MajesticMountain Sage, Co Ltd., 2012). Sodium laktat juga digunakan sebagai salah

satu komponen pada infus Ringer Laktat.Infus Ringer Laktat merupakan larutan

elektorlit yang terdiri dari kalsium klorida, sodium klorida, sodium laktat, dan kalium

klorida. Infus Ringer Laktat merupakan infus untuk pertolongan pertama pada

kehilangan cairan tubuh karena penyakit, pendarahan, muntah ataupun penyakit

lainnya. (HospiraInc., 2004).

1.3. Ketersediaan Bahan Baku

1.3.1. Bahan Baku Utama

Lampung merupakan daerah penghasil tebu yang cukup besar dan di

Lampung Tengah terdapat beberapa pabrik gula besar yang dapat menyuplai

molasse ssebagai bahan baku utama Pembuat Sodium Laktat. Beberapa

3

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

pabrik gula yang berada di Lampung Tengah diantaranya:

- PT. Gunung Madu Plantation (GMP)

Kapasitas giling 14.000 TCD,luas lahan 35000 ha, produksi gula

180.000 ton/tahun.

Tabel1.1.Rencana Pengembangan dan Investasi GMP

2010 2011 2012 2013 2014

Luas Panen (ha) 28.316 27.500 28.000 28.500 29.000

TCH(ton/ha) 82,00 82,73 83,57 83,68 83,79

Totaltebu Giling (ton) 2.322.000 2.275.000 2.340.000 2.385.000 2.430.000

Kapasitas Giling (ton) 12.200 12.200 12.500 12.800 13.000

Hablur(ton) 216.000 214.000 218.000 223.000 227.000

Hablur per Ha(TSH) 7,63 7,78 7,79 7,82 7,83

(Sumber:Gunung Madu Plantation Annual Report, 2010)

Sugar Group Company

Luas lahan 60.000 Ha produksi gula 500.000 ton/tahun Terdiri dari

Pabrik Gula Putih Mataram, PT SweetIndo Lampung dan PT Indo

Lampung Perkasa.

PT PNVII Lampung

Memiliki luas lahan total 23.172 Ha dengan pembagian15.664 Ha

sebagai lahan inti dan 7.508 Ha sebagai lahan plasma.Total produksi

gula setiap tahunnya sebesar 128.338. Produktivitas tebu sebesar

65,46 ton/ha dan produktivitas gula sebesar 5 ton/ha.

1.3.2. .Bahan Pendukung

a. Kalsium Karbonat diperoleh dari PT. Asahimas Subentra Chemical,

4

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

Banten. Kapasitas produksi pabrik ini sebesar 370.000 ton/tahun

dengan kemurniannya 98%.

b. Asam Sulfat diperoleh dari PT. Indonesian Acids Industry, Bekasi.

Kapasitas produksi pabrik ini sebesar 82.500 ton/tahun.

c. Kalsium Hidroksidadiperoleh dari PT. Pentawira Agraha Sakti,

Tuban. Kapasitas produksi pabrik ini sebesar 1.980.000 ton/tahun.

1.4. Kapasitas Rancangan

Kapasitas produksi pabrik akan mempengaruhi perhitungan teknis maupun

ekonomis dalam perancangan pabrik. Semakin besar kapasitas produksi maka

kemungkinan keuntungan juga akan semakin besar. Kapasitas produksi yang

direncanakan sebesar 30.000 ton/tahun dengan beberapa pertimbangan antara lain :

1.4.1. Data Impor Sodium Laktat di Indonesia

Tabel 1.2.Data Impor Sodium Laktat

Tahun Tahun ke- Jumlah Impor

(kg)

Jumlah impor

(Ton)

2009 1 144.525,83 144,52583

2010 2 191.340,75 191,34075

2011 3 204.386,83 204,38683

2012 4 263.302,75 263,30275

2013 5 159.070,00 159,07000

2014 6 249.842,08 249,84208

2015 7 253.052,00 253,05200

5

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

Data tersebut dibuat grafik untuk memperkirakan impor sodium laktat pada tahun

2022 (tahun ke-15). Berikut merupakan grafik yang diperoleh:

Gambar 1.1. Data Impor Sodium Laktat

Pada Gambar 1.1 dengan menggunakan metode persamaan polinomial orde 2

diperoleh persamaan y = -3416x2 + 39760x + 15069 dimana x adalah jumlah tahun

yang dihitung. Dari persamaan ini untuk tahun 2022 diperoleh data impor sodium

laktat sebesar 2.978,28 Ton.

1.4.2. Jumlah Konsumsi Sodium Laktat di Indonesia

Jumlah Konsumsi Sodium Laktat di Indonesia, dapat dijadikan parameter untuk

menentukan kapasitas produksi Sodium Laktat di Indonesia. Adapun jumlah konsumsi

Sodium Laktat sebagai berikut :

y = -3416.9x2 + 39760x + 150690R² = 0.9317

150000

170000

190000

210000

230000

250000

270000

290000

1 2 3 4 5

Tahun

BPS

Poly. (BPS)

6

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

Tabel 1.3.data konsumsi sodium laktat pada bidang farmasi

Tahun Jumlah konsumsi (ton)

2009 3,900

2010 4,420

2011 5,254

2012 6,583

2013 7,490

2014 8,623

2015 9,893

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016

Gambar 1.2. Data Konsumsi Sodium Laktat pada Bidang Farmasi

Dari grafik di atas, dilakukan regresi non linear dengan trendline polynomial untuk

memprediksi jumlah konsumsi sodium laktat di bidang farmasi Indonesia. Sehingga

diperoleh persamaan garis, yaitu :

y = 52.39x2 + 603.68x + 3,133.43 R² = 0.9968

0.000

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

1 2 3 4 5 6 7

Jum

lah

ko

nsu

msi

(to

n)

tahun ke-

Konsumsi Pada Bidang Farmasi

Konsumsi Pada BidangFarmasi

Poly. (Konsumsi PadaBidang Farmasi)

7

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

y = 52.39x2 + 603.68x + 3,133.43

Dengan korelasi, R2 = 0.9968

Di mana y adalah jumlah konsumsi (ton) dan x adalah tahun. Dari perolehan

persamaan di atas dapat dapat diprediksi jumlah konsumsi Sodium Laktat pada

bidang farmasi di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 21.853 ton.

Tabel 1.4.Data Konsumsi Sodium Laktat pada Bidang Kosmetik

Tahun Jumlah konsumsi (ton)

2009 2,975

2010 3,875

2011 4,950

2012 5,500

2013 6,900

2014 7,870

2015 8,950

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016

Gambar 1.3. Data Konsumsi Sodium Laktat pada Bidang Kosmetik

y = 52.39x2 + 603.68x + 3,133.43 R² = 0.9968

0.000

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

1 2 3 4 5 6 7Jum

lah

ko

nsu

msi

(to

n)

tahun ke-

konsumsi pada bidang kosmetik

konsumsi pada bidangkosmetik

Poly. (konsumsi padabidang kosmetik)

8

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

Dari grafik di atas, dilakukan regresi non linear dengan trendline polynomial untuk

memprediksi jumlah konsumsi sodium laktat di bidang farmasi Indonesia. Sehingga

diperoleh persamaan garis, yaitu :

y = 52.39x2 + 603.68x + 3,133.43

Dengan korelasi, R2 = 0.9968

Di mana y adalah jumlah konsumsi (ton) dan x adalah tahun. Dari perolehan

persamaan di atas dapat dapat diprediksi jumlah konsumsi sodium laktat pada bidang

farmasi di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 18.182,75 ton.

Maka Jumlah Konsumsi Sodium Laktat di Indonesia pada tahun 2022 adalah:

= 21.853 ton + 18.182,75 ton

= 40.035,8 ton

Jumlah impor Sodium Laktat Indonesia pada tahun 2022 diprediksi mencapai 2.066

ton/tahun. Jumlah kebutuhan Sodium Laktat di Indonesia pada tahun 2022

diperkirakan mencapai 40.0358 ton/tahun. Jumlah produksi dalam negeri tidak ada

karena di Indonesia belum memiliki pabrik Sodium Laktat, sehingga jumlah

ekspornya juga tidak ada.

Peluang kapasitas pendirian pabrik Sodium Laktata dalah sebagai berikut:

PKPP = JK+Eks –Imp + PDN

Dimana :

PKPP : Peluang Kapasitas Pendirian Pabriktahun 2022 (ton)

JK : Jumlah Kebutuhan tahun 2022 (ton)

Eks : Jumlah Eksportahun 2022 (ton)

9

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

Imp : Jumlah Impor tahun 2022 (ton)

PDN : JumlahProduksi Dalam Negeri tahun 2022 (ton)

PKPP = JK + Eks – Imp + PDN

PKPP = 40.035,8 ton + 0 ton – 2.978 Ton.+ 0 ton

PKPP = 37.058 ton

Berdasarkan peluang pendirian pabrik yang telah dihitung, maka diputuskan akan

dibuat pra-perancangan pabrik Sodium Laktat dengan kapasitas 30.000 ton/tahun.

Berdasarkan pertimbangan di atas dengan kapasitas produksi Sodium Laktat sebesar

30.000 ton/tahun diharapkan :

• Dapat memenuhi kebutuhan Sodium Laktatdi Indonesia sehingga mengurangi

impor dari luar negeri

• Memberi kesempatan pada industri-industri yang menggunakan Sodium

Laktatuntuk mengembangkan produksinya dan memperolehnya dengan mudah

dan murah tanpa harus mengimpor

1.5. Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada beberapa pertimbangan yang lebih

menguntungkan, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik Sodium

Laktat direncanakan akan didirikan di daerah Gunung Batin,Kabupaten Lampung

Tengah, Propinsi Lampung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi pabrik di daerah

Gunung Batin, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung antara lain:

10

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

a. Ketersediaan Bahan baku

Lokasi pabrik dekat dengan PT. Gunung Madu Plantation yang memhasilkan

molasses sebagai bahan baku utama pembuatan Sodium Laktat.

Gambar 1.4. Lokasi Gunung Batin Baru, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung

(Sumber : Google Earth. Diakses pada 19 Desember16, 23:13 WIB)

b. Transportasi

Ketersediaan transportasi yang mendukung distribusi produk dan bahan baku

baik melalui laut maupun darat. Sehingga daerah yang akan dijadikan lokasi

pabrik haruslah menpunyai fasilitas transportasi yang memadai dan biaya

untuk transportasi dapat ditekan sekecil mungkin. Didaerah Lampung,

fasilitas transportasi sangat mendukung seperti: Jalan Lintas Timur , Bandara

Udara Raden Inten dan Pelabuhan Panjang, Bakauheni serta Pelabuhan

Ketapang.

c. Tenaga Kerja

11

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung

Tenaga kerja merupakan salah satu kebutuhan dalam pabrik, untuk membantu

proses poduksi. Tenaga kerja direkrut melalui :

• Masyarakat sekitar kawasan dan provinsi Lampung

• Tenaga Ahli yang berasal dari provinsi Lampung dan luar provinsi

Lampung

Jenjang pendidikan tenaga kerja yang direkrut juga bervariasi, sesuai dengan

kebutuhan pabrik.

d. Pemasaran

Pemasaran produk kalsium laktat untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

yang tersebar di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan daerah lain di

Indonesia.

e. Perijinan

Lampung merupakan kawasan industri yang ditetapkan pemerintah dan berada

dalam teritorial Negara Indonesia sehingga secara geografis pendirian pabrik

di kawasan tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Prarancangan Pabrik Sodium Laktat dari Molasses dan Natrium Hidroksida

Kapasitas 30.000 Ton/Tahun

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung

BAB X

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap Prarancangan

Pabrik sodium laktat dari molasses dan natrium hidroksida dengan kapasitas

30.000 ton/tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Percent Return on Investment (ROI) sesudah pajak adalah 28,43 %.

2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 2,31 tahun

3. Break Even Point (BEP) sebesar 37 % dimana syarat umum pabrik di

Indonesia adalah 20 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP)

sebesar 29 %, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik

harus berhenti berproduksi karena merugi.

4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 35,31 %, lebih

besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih

memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.

B. SARAN

Pabrik sodium laktat dari molasses dan natrium hidroksida dengan kapasitas tiga

puluh ribu ton per tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi proses

maupun ekonominya.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2017, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia

Brown.G.George., 1950, Unit Operation 6ed, Wiley&Sons, USA.

Brownell.L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley

& Sons, New York.

Coulson.J.M. and Ricardson.J.F., 1983, Chemical Engineering vol 6, Pergamon

Press Inc, New York.

Fogler.A.H.Scott, 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, Prentice

Hall International Inc, New Jersey.

Geankoplis.Christie.J., 1993, Transport Processes and unit Operation 3th ed,

Allyn & Bacon Inc, New Jersey.

Himmeblau.David., 1996, Basic Principles and Calculation in Chemical

Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.

Kern.D.Q., 1983, Process Heat Transfer, McGraw-Hill Book Company, New

York.

Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd

ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York.

Levenspiel.O., 1972, Chemical Reaction Engineering 2nd edition, John Wiley and

Sons Inc, New York.

McCabe.W.L. and Smith.J.C., 1985, Operasi Teknik Kimia, Erlangga, Jakarta.

Megyesy.E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook

Publishing Inc, USA.

Perry.R.H. and Green.D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th ed,

McGraw-Hill Book Company, New York.

Peter.M.S. and Timmerhause.K.D., 1991, Plant Design an Economic for

Chemical Engineering 3ed, McGraww-Hill Book Company, New York.

Powell, S.T., 1954, “Water Conditioning for Industry”, Mc Graw Hill Book

Company, New York.

Raju, 1995, Water Treatment Process, McGraw Hill International Book

Company, New York

Smith.J.M. and Van Ness.H.C., 1975, Introduction to Chemical Engineering

Thermodynamics 3ed, McGraww-Hill Inc, New York.

Treyball.R.E., 1983, Mass Transfer Operation 3ed, McGraw-Hill Book Company,

New York.

Ulmann, 2007. “Ulmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry”. VCH

Verlagsgesell Scahft, Wanheim, Germany.

Ulrich.G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and

Economics. John Wiley & Sons Inc, New York.

US Patent Office, no. 2,143,362 “Sodium Lactate AND Method Of

Manufacture”

Wahyu, 2015, Proses Pengolahan Air, www.zeofilt.wordpress.com, Indonesia

Wallas. S.M., 1988, Chemical Process Equipment, Butterworth Publishers,

Stoneham USA.

Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., New

York

http://daftarperusahaanindonesia.com/

http//translate.google.co.id/wikipedia/ferrosulfatheptahidrat.html,2017

http://www.datacon.co.id accesed januari 2017

http//pt.gunawandianjayasteel.html,2017

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2223217/. html 2017

http//pt.asahimas.html/,2017

www.matches.com, Accesed November 2017

www.icis.com., Accesed Maret 2017

http://wikipedia.com/