praktikum rl bab iv dengan beban

4
BAB IV PEMBAGI TEGANGAN DENGAN BEBAN 4.1 Tujuan Menjelaskan karakteristik pembagi tegangan dengan beban. Menghitung nilai pembagi tegangan dengan beban secara teori. Menghitung nilai pembagi tegangan dengan beban menggunakan simulasi software. Mengukur nilai pembagi tegangan dengan beban secara praktek, Membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan praktikum. 4.2 Alat dan Bahan 1. Power supply : 1 2. Multimeter analog : 1 3. Multmeter digital : 1 4. Kabel banana to banana : 4 5. Potensiometer : 1 6. Modul rangkaian pembagi tegangan dengan beban : 1 7. Software simulasi (multisim) 4.3 Teori Dasar Rangkaian pembagi tegangan biasanya dibuat untuk membuat suatu tegangan referensi dari sumber tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada sensor untuk memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen aktif. Rangkaiaan pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membagi tegangan atau mengkonversi dari resistensi menjadi sebuah tegangan. Biasanya fungsi dari pembagi tegangan ini untuk mengubah atau mengkonversikan dari tegangan tegangan yang lebih besar untuk memberi bias kepada komponen yang aktif dalam rangkaian tersebut.

Upload: igarevva

Post on 10-Apr-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum rangkaian listrik dengan beban semester II politeknik negei malang. JTD

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum RL Bab IV Dengan Beban

BAB IV

PEMBAGI TEGANGAN DENGAN BEBAN

4.1 Tujuan

Menjelaskan karakteristik pembagi tegangan dengan beban. Menghitung nilai pembagi tegangan dengan beban secara teori. Menghitung nilai pembagi tegangan dengan beban menggunakan simulasi software. Mengukur nilai pembagi tegangan dengan beban secara praktek, Membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan praktikum.

4.2 Alat dan Bahan

1. Power supply : 12. Multimeter analog : 13. Multmeter digital : 14. Kabel banana to banana : 45. Potensiometer : 16. Modul rangkaian pembagi tegangan dengan beban : 17. Software simulasi (multisim)

4.3 Teori Dasar

Rangkaian pembagi tegangan biasanya dibuat untuk membuat suatu tegangan referensi dari sumber tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada sensor untuk memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen aktif.

Rangkaiaan pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membagi tegangan atau mengkonversi dari resistensi menjadi sebuah tegangan. Biasanya fungsi dari pembagi tegangan ini untuk mengubah atau mengkonversikan dari tegangan tegangan yang lebih besar untuk memberi bias kepada komponen yang aktif dalam rangkaian tersebut.

Pada gambar Rangkaian Pembagi Tegangan berikut, anda bisa melihat bentuk rangkaian sederhana yang tidak terlalu kompleks. Dari rangkaian di atas, anda bisa melihat bahwa tegangan output yang diberi simbol V0, dan juga arus yang bersimbol I, mengalir ke rangkaian R1 dan R2. Dan hasil di tegangan VI merupakan hasil dari penggabungan atau penjumlahan dari rumus VS dan VO. Untuk rumusnya sendiri adalah :

Vi = Vs + Vo= i * R1 + i * R2

Page 2: Praktikum RL Bab IV Dengan Beban

Dari rangkaian dan juga penjabaran rumus diatas, bisa ditemukan bahwa tegangan masukan dibagi menjadi 2 bagian. Dan nilai atau besaran masing-masing ditentukan dengan berapa tegangan di resistor yang terdapat dalam rangkaian tersebut. Dari rangkaian dan keterangan diatas, maka dapat ditemukan dan disimpulkan bahwa :

Vo = V1 * ( R2 / R1 + R2 )

Dari rangkaian diatas, anda bisa melihat rangkaian sederhana pembagi tegangan yang menggunakan beban terpasang. Di Rangkaian Pembagi yang terbebani, terdapat beban terpasang yang akan dialirkan sebuah tegangan dari sistem pembagi tersebut. Pada terminal tersebut, io akan diambil arusnya dan akan menghasilkan Vo yang diambil tegangannya. Sementara mengenai hubungan io dan Vo di dalam rumus adalah :

Vo = Vi * ( R2 / R1 + R2 ) – io * (R1 * R2 / R1 + R2 )

Vo = Vo/c – io * RP

Apakah Vo/c tersebut ? Simbol Vo/c ini adalah arus tegangan pada Vo yang tidak terbebani. Dan pada rangkaian pembagi tegangan pada gambar tersebut jika arus R1 adalah i, maka arus di R2 adalah i – io. Pasalnya pada rangkaian arus di R2, arus tegangan sudah terbagi ke arah beban terpasang.

4.4 Gambar Rangkaian

4.5 Prosedur Praktikum

1. Alat dan bahan praktikum disiapkan.2. Multimeter dihubungkan pada ujung-ujung potensiometer untuk mendapat nilai tahanan

pada Rseri, nilai yang terbaca tercatat dalam table 4.1. 3. Voltmeter dihubungkan pada V1 untuk mengukur tegangan pada R1 dan voltmeter

dihubungkan pada V2 untuk mengukur tegangan R2 beban 4. Kabel banana to banana dihubungkan pada Rbeban, posisi Rbeban dipindah-pindahkan

sesuai table praktikum. 5. Potensiometer diputar pada posisi yang berbeda. 6. Hasil praktikum dicatat dalam table 4.1.

Page 3: Praktikum RL Bab IV Dengan Beban

4.6 Tabel Hasil Praktikum

Rpot(Ω)

Posisipotensio

meter

Vs R1 pot R2 pot Rbeban(100Ω)

Rbeban(470Ω)

(volt) (Ω) (Ω) V1 V2 V1 V2

Rmin = Rmax =Rtotal =

0 5 0 4,8 K 4,9 2,8 5 4,430,25 5 1 3,7 K 5,27 0,2 5,01 0,20,5 5 2 2,6 K 5,27 0,2 5,14 0,20.75 5 3 1,5 K 5,47 0,1 5,48 0,1

1 5 4 0,5 K 4,98 0 4,98 0

Posisi potensimeter

0 0.25 0.5 0.75 1V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2

0 4,2 1,088 4,2 1,088 4,2 1,088 4,2 1,088 4,2 1,0880,25 5,01 0,2 5,01 0,2 5,01 0,2 5,01 0,2 5,01 0,20,5 3,17 0,1 3,17 0,1 3,17 0,1 3,17 0,1 3,17 0,10,75 4,92 0,1 4,92 0,1 4,92 0,1 4,92 0,1 4,92 0,1

1 4,98 0 4,98 0 4,98 0 4,98 0 4,98 0

4.7 Analisa Hasil Praktikum.

4.8 Kesimpulan

4.9 Referensi

4.10 Lampiran