praktikum pc

Upload: dianku20

Post on 09-Oct-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum pharcare

TRANSCRIPT

RANCANGAN MATERI PRAKTIKUM

BUKU PRAKTIKUM

PHARMACEUTICAL CARE LAB WORK

NAMA :NIM :KELOMPOK :GROUP :

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA2014

I. Tata Tertib Praktikum

1. Praktikan membaca seksama buku petunjuk praktikum sebelum melakukan praktikum2. Praktikan wajib datang tepat waktu3. Praktikan wajib berpakaian rapi dan menggunakan jas praktikum dengan rapi selama praktikum berlangsung4. Daftar pustaka yang boleh digunakan maksimal tahun 20055. Mahasiswa yang merusakkan alat wajib melakukan penggantian6. Tidak disediakan inhal di luar kelompok/jadwal yang tersediaMahasiswa yang berhalangan hadir karena sakit, diwajibkan menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter. Ketidakhadiran karena alasan lain yang diatur dalam Panduan Akademik Fakultas yang berlaku dan disampaikan minimal 3 hari sebelum praktikum.

II. PenilaianPraktikum70%a. Pretest / Posttest20%b. Ketrampilan25%c. Hasil & Pembahasan25%Responsi30%

Yogyakarta, 23 September 2014Koordinator Praktikum

ACARA PHARMACEUTICAL CARE LAB WORK

MingguPokok BahasanSubstansi MateriMetode

1Terminologi Medis

Praktek mengidentifikasi istilah medis dan singkatan sederhana yang ada dalam kasusPraktek menggunakan Framingham scale dan interpretasi hasilSimulasiDiskusi

2IV admixture dan TPNPraktek penyiapan dan pencampuran sediaan steril intra venaPraktek penyiapan nutrisi parenteralSimulasiDiskusi

3EBM terapiPraktek mencari dan menentukan pilihan terapi yang sesuai untuk kasus yang disediakanSimulasiDiskusi

4EBM monitoringPraktek monitoring pilihan terapi terhadap kondisi pasien dalam kasus yang disediakanSimulasiDiskusi

5DRPsPraktek evaluasi terapi dalam kasus yang disediakanPraktek mengidentifikasi medication error yang terjadiSimulasiDiskusi

6DRPsPraktek evaluasi terapi dalam kasus yang disediakan

7ResponsiPraktek materi 1-4

8ResponsiAnalisa kasus DRPs

MINGGU ITERMINOLOGI MEDIS

I. Tujuan a. Mahasiswa dapat mengartikan istilah medis dan singkatan sederhana dalam praktek kefarmasian di rumah sakit.b. Mahasiswa dapat menggunakan dan menginterpretasi hasil dari Framingham scale untuk kepentingan terapi pasien.

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Istilah medis

B. Framingham Scale

B.1. Coronary Heart Disease Risk

III. METODE Praktikan menganalisa istilah medis berdasarkan penyusunannya untuk memahami arti istilah medis tersebut. Praktikan menghitung dan menginterpretasi resiko CHF dengan Framingham scale.

IV. KASUSA. Istilah Medisa. adenophatyb. carcinomac. arteriosclerosisd. ureterolithiasise. hiperlipoproteinemiaf. encephalomalaciag. tonsillectomyh. ecopic pregnancyi. bronchoscopyj. chirospasm

B. Framingham Scalea. Wanita 25 tahun, memiliki tinggi badan 150 dengan berat badan 70kg. Memiliki kebiasaan merokok. Terakhir mendapat pengobatan antihipertensi dengan tekanan darahnya 140/100. Hasil pemeriksaan terakhir menunjukan kadar kolesterol totalnya 200 mg/dL, HDLnya 58 mg/dL.b. Pria 30 tahun, tekanan darah terakhir 100/90. Memiliki kebiasaan merokok. Hasil pemeriksaan lab terakhir menunjukan kadar HDLnya 38mg/dL dengan kadar kolesterol totalnya 190mg/dL.

c. Wanita 40 tahun, memiliki kebiasaan merokok. Tekanan darah terakhir 100/80.Pemeriksaan darah lengkap terkahir :

*)pic taken from google

V. PENYELESAIAN KASUS

VI. DAFTAR PUSTAKA

MINGGU IIIV ADMIXTURE DAN TPN

I. Tujuan a. Mahasiswa dapat mempraktekan teknis aseptis dalam penyiapan sediaan cair intravena.b. Mahasiswa dapat menyiapkan sediaan parenteral siap pakai

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Teknis Aseptis

B. Compatibilitas dan Incompatibilitas Sediaan Intra Vena

III. METODEPraktikan melakukan penyiapan sediaan cair untuk penggunaan intra vena dengan teknis aseptis. Praktikan melakukan perhitungan dan penyiapan nutrisi parenteral yang siap pakai untuk pasien pada kasus.

IV. KASUSa. Wanita 25 tahun 55 Kg post appendixtomy, mendapatkan 750 mg cefotaxim dalam NaCl drip setiap 4 jam. Kemudian diberikan nutrisi glucose 5% (b/v) dalam 4 jam. Siapkan sediaan yang dimaksudkan dan berikan berapa kecepatan tetesan Glucosa 5% yang digunakan. b. Anak, 5 tahun 25 Kg di ICU post craniotomy mengalami hematemesis dan memerlukan KCl 5mEq dan NaCl 2% drip selama 6 jam. Siapkan sediaan yang dimaksud dan berikan berapa tetesan NaCl yang digunakan.c. Wanita, 35 tahun 80 Kg persiapan sectio memerlukan Magnesium Sulfat 5mEq dalam 100 ml pelarut untuk diberikan selama 2 jam. Siapkan pelarut yang sesuai dan berikan berapa tetesan yang diperlukan.d. Anak 10 tahun 25 Kg ketoacidosis, memerlukan insulin 5 Unit per jam dan Meylon 44mEq dalam pelarut NaCl 0,45% . Siapkan tetesan pemberian dengan microinfus dan berapa ml Meylon yang perlu siapkan.

V. PENYELESAIAN KASUS

VI. DAFTAR PUSTAKA

MINGGU IIIEVIDENCE BASED MEDICINE-Penentuan Terapi-

I. TUJUANMahasiswa dapat mencari dan menentukan pilihan terapi yang sesuai untuk pasien dengan kasus tertentu

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Definisi dan Level Evidence

B. Langkah dan penentuan Evidence

III. METODEPraktikan mencari EBM dengan berbagai media, baik buku ataupun elektronik. Kemudian menentukan terapi yang sesuai untuk kasus yang ada. IV. KASUSa. Demam pada anak usia kurang dari 3 tahunb. Thromboembolic diseasec. Hipertensi dengan kadar kolesterol tinggi pada geriatric

V. PENYELESAIAN KASUS

VI. DAFTAR PUSTAKA

MINGGU IVEVIDENCE BASED MEDICINE-Monitoring-

I. TUJUANMahasiswa dapat melakukan simulasi monitoring perkembangan pasien setelah menentukan pilihan terapi yang sesuai. Kemudian menganalisa kembali jika ada kasus baru pada perkembangan terapi pada pasien.

II. METODEPraktikan mencari EBM berdasarkan perkembangan kondisi pasien setelah diberikan pilihan terapi dengan berbagai media, baik buku ataupun elektronik. Praktikan dapat menentukan langkah terapi selanjutnya berdasarkan kasus dan perkembangan yang ada. III. KASUSa. Demam pada anak usia kurang dari 3 tahun Jika malam hari suhu badannya mencapai 39oC dan kadang terlihat hampir mengalami kejang.b. Thromboembolic disease Pasien menanyakan larangan makanan jika mengkosumsi obat antithrombotic atau antikoagulan.c. Hipertensi dengan kadar kolesterol tinggi pada geriatric Pada kontrol 30 hari selanjutnya, kadar kolesterol pasien belum mengalami penurunan yang signifikan. Dokter meminta saran bagaimana jika ditambahkan obat kolesterol fenofibrat.

IV. PENYELESAIAN KASUS

V. DAFTAR PUSTAKA

MINGGU VDRUG RELATED PROBLEMS

I. TUJUANMahasiswa dapat mengevaluasi terapi pengobatan yang diterima pasien. Serta mengidentifaksi ada tidaknya medication error pada terapi yang diberikan.

II. TINJAUAN PUSTAKAa. Definisi Drug Related Problems

b. Metode dokumentasi Drug Related Problems

III. METODEPraktikan dapat mengevaluasi dan mengidentikasi ketepatan terapi yang ada pada kasus dengan melihat berbagai aspek yang ada dengan menggunakan informasi yang tepat. IV. KASUSa. Bapak S, 62 tahun sejak 3 hari yang lalu mengalami plenting-plenting di dahi dan kelopak mata kiri. Mulanya muncul merah-merah dan plenting sedikit di dahi kiri lalu bertambah banyak sampai ke kelopak mata kiri. Kelopak mata terasa nyeri dan berat jika digerakkan Sehari sebelumnya penderita mengeluh tidak enak badan dan demam ringan. Riwayat Penyakit Sekarang : DM kontrol teratur sejak 5 tahun lalu. Waktu kecil pernah terkena cacar air. Diagnosis dokter adalah Herpes Zoster. Diberikan terapi Acyclovir 400mg 5 kali sehari setiap minum satu tablet selama 7 hari, paracetamol 500mg 3x sehari bila perlu, dan Zovirax salep 5x sehari.

b. Seorang pria usia 58 tahun dengan BB 85 kg dan TB 165 cm, datang ke rumah sakit dengan keluhan: badan lemas, dengan keluhan poliuria, polidipsia, kedua kaki kesemutan, dan cepat capek.Hasil pemeriksaan fisik : suhu tubuh 360C, nadi : 76x/menit, TD : 130/80Pemeriksaan Laboratorium:Glukosa Darah: GDP 268 mg/dl ; Glukosa darah PP 256 mg/dlUreum 30 mg/dL) ; Kreatinin 0,60 mg/dLKolesterol total 211 mg/dL; HDL 38 mg/dL; LDL 168 mg/dL; Trigliserid 178 mg/dLDiagnosis dokter diabetes mellitus tipe II dengan dislipidemia. Diberikan terapi Glucovance 5 mg/500 mg, 2x sehari dan Simvastatin 10 mg 2x sehari.

V. PENYELESAIAN KASUS

VI. DAFTAR PUSTAKA

MINGGU VIDRUG RELATED PROBLEMS

I. TUJUANMahasiswa dapat mengevaluasi terapi pengobatan yang diterima pasien. Serta mengidentifaksi ada tidaknya medication error pada terapi yang diberikan.

II. METODEPraktikan dapat mengevaluasi dan mengidentikasi ketepatan terapi yang ada pada kasus dengan melihat berbagai aspek yang ada dengan menggunakan informasi yang tepat. III. KASUSa. Ny.SM berumur 54 tahun dirawat di rumah sakit mengeluhkan nyeri dada sejak sebulan yang lalu hilang timbul tidak menentu. Saat pasien tiba di rumah sakit nyeri dada kiri menjalar hingga punggung, rahang dan ke tangan sebelah kiri. Pasien sudah menderita DM sejak tahun 2000 dan hipertensi sejak tahun 2010, kadang kadar kolesterol juga tinggi. Obat yang biasa dikonsumsi adalah Vasorbit dan Glucobay. Pasien alergi obat golongan sulfa.Data hasil laboratorium pasien :

Pengobatan yang diterima pasien selama dirawat di rumah sakit adalah Ranitidin Inj di UGD, Valsartan 80 mg 1-0-0, Biscor 5 mg 0-1/2-0, Vasorbit 5mg 3x sehari, Injeksi Lovenox 0,6 ml 2x sehari, CPG 75 mg 1-0-0, dan Aspilet 0-1-0

b. Ny.RT umur 55 tahun menjalani general cek up rutin, setiap pagi sejauh 1 km. Mulai setahun yang lalu mendapatkan warfarin 5 mg untuk mengatasi kondisi VTE yang dideritanya. Ayahnya meninggal pada usia 35 tahun karena penyakit myocardial infarction, ibunya masih hidup dan sehat-sehat saja sampai saat ini. Ny.RT mempunyai 3 saudara kandung, saudara pertama menderita hipertensi dan saudara keduanya menderita diabetes, dan saudara ketiga meninggal pada usia 45 tahun karena penyakit myocardial infarction. Hasil pemeriksaan TD 150/90 mmHg; Berat badan 67 kg; Tinggi badan 150 cm; Random blood glukosa 6 mmol/L; Hasil pemeriksaan lipid puasa : Total kolesterol 7,5 mmol/L; LDL 3,9 mmol/L; HDL 1,0 mmol/L; Trigliserida 2,0 mmol/L.

c. Bapak IN, 52 tahun datang dengan keluhan nyeri pada ulu hati. Rasa nyeri yang dirasakan seperti diremas-remas. Keluhan nyeri di ulu hati ini dikatakan berkurang jika pasien makan dan semakin parah ketika pasien lapar dan di malam hari. Rasa nyeri dirasakan terus berulang-ulang dalam satu tahun ini dan semakin parah 2 bulan ini. Pasien memiliki riwayat penyakit batu ginjal, dan memiliki keluhan nyeri pada pinggang dan keluar batu saat BAK. Bapak IN diberi obat penghilang rasa sakit oleh dokter dan obat tersebut rajin diminum. Bp IN mengeluhkan rasa mual dan muntah sejak 7 hari yang lalu, merasa badannya terasa lemas dan cepat lelah, semakin kurus. BAB lancar dan tidak ada kejanggalan. Hasil EGD menunjukkan adanya tukak bulbus duodenum, hasil biopsi tampak mukosa bulbus duodenum pada lamina propia tampak infiltrate limfosit. Diagnosa dokter adalah tukak bulbus duodenum yang dikarenakan penggunaan NSAID. Bapak IN mendapat terapi Antasida 1 sendok the 3x sehari, Sukralfat 1 g 3x sehari, Pantoprazole 40 mg 2x sehari

IV. PENYELESAIAN KASUS

V. DAFTAR PUSTAKA

VI. DAFTAR PUSTAKA

2