praktikum lap arus laut

30
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ARUS LAUT Disusun Oleh : KELOMPOK 23 Maria Kurniawati K2E008033

Upload: ariisubekti

Post on 18-Feb-2015

627 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Lap Arus Laut

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ARUS LAUT

Disusun Oleh :

KELOMPOK 23

Maria Kurniawati K2E008033

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFIJURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2011

Page 2: Praktikum Lap Arus Laut

BAB I

1.1 Pendahuluan

Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas, yaitu : lautan udara dan lautan

air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi dari

matahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan, angin akan

memberikan energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut

akan membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur

permukaan Bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.

Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin

pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah

lintang sedang (temperate), angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali

permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan

permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus

yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak

berlawanan arah jarum jam.

Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di

Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya.

Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean

Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut

Dunia".

Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya arus di

sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi bulan dan matahari

mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai fenomena pasang surut laut.

Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi oleh radiasi

sinar matahari. Air yang lebih hangat akan "mengembang", membuat sebuah kemiringan

(slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan

mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada ekuator.

Page 3: Praktikum Lap Arus Laut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Arus

Arus laut adalah gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ke tempat

lain. Arus di permukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedang arus di

kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Selain itu, arus di

permukan laut dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang.

Arus laut dapat terjadi di samudera luas yang bergerak melintasi samudera (ocean currents),

maupun terjadi di perairan pesisir (coastal currents).

Arus air laut juga dapat dia artikan sebagai pergerakan massa air secara vertikal dan

horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi

di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang

dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.

Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air,

perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan,

upwellng , downwelling.

Arus dengan kata lain adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan

yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut

merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang

mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke

tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke

samping).

Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus

dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan

mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.

Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan)

pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.

Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral

ekman (Pond dan Pickard, 1983).

Page 4: Praktikum Lap Arus Laut

Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air

menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil

resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan.

Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada

dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah

gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990).

1. Faktor Penyebab Terjadinya Arus

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.  Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar

dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan

yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya

gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross, 1990).

Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama  yang berperan dalam sirkulasi massa air

adalah gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya

sentrifugal.

Faktor penyebab terjadinya arus yaitu dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu

gaya eksternal, gaya internal angin, gaya-gaya kedua yang hanya datang karena fluida dalam

gerakan yang relatif terhadap permukaan bumi. Dari gaya-gaya yang bekerja dalam

pembentukan arus antara lain tegangan angin, gaya Viskositas, gaya Coriolis, gaya gradien

tekanan horizontal, gaya yang menghasilkan pasut.

Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan,

sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang

memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga

terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang

bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan

antara angin  dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air

laminar dan pergerakan air turbulen (Supangat,2003).

Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan angin

pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan secara

periodik, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida. Gaya viskositas dapat

dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular dan viskositas eddy. Gesekan dalam

pergerakan fluida hasil dari transfer momentum diantara bagian-bagian yang berbeda dari

Page 5: Praktikum Lap Arus Laut

fluida. Dalam pergerakan fluida dalam aliran laminer, transfer momentum terjadi hasil

transfer antara batas yang berdekatan yang disebut viskositas molekular. Di permukaan laut,

gerakan air tidak pernah laminer, tetapi turbulen sehingga kelompok-kelompok air, bukan

molekul individu, ditukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan internal yang

dihasilkan lebih besar dari pada yang disebabkan oleh pertukaran molekul individu dan

disebut viskositas eddy.

Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokan

arah angin dari arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran bumi pada

porosnya. Gaya Coriolis ini yang membelokan arus dibagian bumi utara kekanan dan

dibagian bumi selatan kearah kiri. Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat

perubahan arus yang disebabkan gaya Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan dihasilkan

sedikit pembelokan dari arah arus yang relaif cepat dilapisan permukaan dan arah

pembelokanya menjadi lebih besar pada aliran arus yang kecepatanya makin lambat dan

mempunyai kedalaman makin bertambah besar. Akibatnya akan timbul suatu aliran arus

dimana makin dalam suatu perairan maka arus yang terjadi pada lapisan-lapisan perairan

akan dibelokan arahnya. Hubungan ini dikenal sebagai Spiral Ekman, Arah arus menyimpang

450 dari arah angin dan sudut penyimpangan. bertambah dengan bertambahnya kedalaman

(Supangat, 2003).

Gambar 1.Pola arus spiral Ekman

Page 6: Praktikum Lap Arus Laut

Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa air,

kedalaman dan juga densitas dari massa air tersebut, yang mana jika densitas laut homogen,

maka gaya gradien tekanan horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun. Jika tidak

ada gaya horizontal yang bekerja, maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan

tinggi ke tekanan yang lebih rendah.

Gambar 2. Gaya Gradien Tekanan Horizontal

Gelombang-gelombang yang panjang pada lautan menghasilkan peristiwa pasang

surut air laut. Pasang surut ini menimbulkan pergerakan massa air yang mana prosesnya

dipengaruhi oleh gaya tarik bulan, matahari dan benda angkasa lainya selain itu juga

dipengaruhi oleh gaya sentrifugal dari bumi itu sendiri.

Selain dari pendapat yang disebutkan di atas ternyata masih ada pendapat lain yang

mengatakan bahwa arus laut akan dipengaruhi oleh :

1. Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya :

Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan

pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem

aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk

bulatan.

2. Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking :

Perbedaan densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di

daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.

Page 7: Praktikum Lap Arus Laut

Arus densitas merupakan arus yang timbul akibat adanya gradien densitas dalam arah

horizontal. Gradien densitas horizontal terbentuk oleh variasi salinitas, suhu atau kandungan

sedimen. Arus densitas ini umumnya terjadi didaerah pantai dan estuari dimana terdapat fluks

air tawar ke arah laut. Fluks air tawar ini akan mengakibatkan adanya variasi atau gradien

densitas dalam arah horizontal yang bertambah besar ke arah laut.

Gradien densitas horizontal ini mengakibatkan gradien tekanan horizonal yang akhirnya

menimbulkan arus densitas. Didalam arus densitas di estuari terjadi keseimbangan antara

gradien tekanan dan gesekan internal (gesekan viskos), sementara didalam arus densitas di

daerah pantai terjadi keseimbangan antara gradien tekanan, gesekan internal, dan gaya

coriolis atau hanya keseimbangan antara gradien tekanan dan coriolis (gesekan internal

diabaikan).

Terdapat 5 tipe arus densitas yang dapat dijabarkan, sebagai berikut :

1. Arus densitas akibat debit sungai

Terbentuk di daerah estuari (daerah muara sungai dimana terjadi pengenceran air laut

oleh air sungai). Aliran air tawar dari hulu mengakibatkan terbentuknya gradien horizontal

dari densitas yang bertambah besar ke arah laut. Gradien horizontal dari densitas ini

mengakibatkan sirkulasi estuari di mana air tawar mengalir di lapisan permukaan kearah

muara (laut) dan air asin mengalir dilapisan bawah (dalam) ke arah hulu. Arus kearah hulu di

lapisan bawah timbul akibat muka air yang tinggi di lepas pantai dibandingkan di muara (saat

pasang).

2. Air di perairan pantai lebih berat dari pada air di lepas pantai terjadi karena suhu air di

pantai lebih rendah daripada di lepas pantai. Muka air di pantai lebih rendah daripada di lepas

pantai atau terbentuk slope muka air yang naik ke arah lepas pantai.Pada kondisi normal,

akibat keseimbangan gaya gradien tekanan karena adanya slope dan coriolis akan terbentuk

arus yang bergerak sejajar pantai.

Bila keseimbangan antara gradien tekanan dan coriolis ini terganggu maka timbul

gerakan arus yang hangat dari arah lepas pantai ke arah pantai akibat slope muka laut yang

tinggi di lepas pantai daripada di pantai. Gerakan massa air yang ringan dan hangat dari lepas

pantai menuju pantai ini adalah arus densitas. Di Jepang, arus hangat yang bergerak dari lepas

pantai ke arah pantai disebut “kyucho”; (kyu=kuat, cho=arus).

3. Terjadi pada musim dingin

Daerah pantai mendapat input air tawar dari sungai (input bouyancy dari sungai).

Di lepas pantai, terdapat juga input bouyancy akibat pecampuran dengan massa air yang lebih

hangat dari laut lepas. Pada musim dingin di mana terjadi pendinginan yang besar di

Page 8: Praktikum Lap Arus Laut

permukaan, air yang berada di daerah pertengahan (central) yang kurang asin menjadi sangat

berat dan turun ke lapisan dalam.

Massa air di perairan pantai tidak dapat turun (sinking) akibat pendinginan karena

mendapat suplai air tawar dari sungai. Jadi, ia tidak cukup berat untuk turun ke lapisan dalam.

Air yang di lepas pantai juga tidak cukup dingin(berat) untuk tenggelam ke lapisan dalam

karena adanya percampuran dengan air laut lepas yang hangat (input bouyancy dari laut

lepas). Jadi, pada saat terjadinya pendinginan di permukaan waktu musim dingin air di daerah

central menjadi cukup berat untuk turun ke lapisan dalam membentuk “front thermohaline”.

Di daerah central terbentuk daerah konvergensi (pertemuan massa air perairan pantai dan

massa air lepas pantai) yang diikuti oleh sinking water ke lapisan dalam.

Turunnya (sinking) air di daerah konvergensi diperkuat oleh efek cabeling. Proses

cabeling adalah percampuran 2 massa air dengan densitas yang sama tetapi temperatur dan

salinitasnya berbeda membentuk massa air yang baru dengan densitas yang lebih berat dan

kemudian turun ke lapisan dalam. Dalam kasus ini dua massa air (pantai dan lepas pantai)

dengan densitas yang sama tetapi temperatur dan salinitasnya berbeda, bercampur di front

thermohaline membentuk massa air baru yang densitasnya lebih besar dan turun ke lapisan

dalam.

4. Perbedaan kapasitas panas akibat slope dasar perairan dapat menimbulkan gradien

temperatur dalam arah horizontal yang kemudian memicu timbulnya arus densitas karena

adanya gradien horizontal dari densitas.

Pada skala kecil diperairan pantai yang dangkal dimana efek coriolis dapat diabaikan,

proses pemanasan pada musim panas dan pendinginan pada musim dingin dapat

menimbulkan arus densitas yang arahya berlawanan.

Pada musim panas, air didekat pantai karena lebih dangkal, akan lebih hangat dari

pada air dilepas pantai, sehingga muka air di pantai lebih tinggi dari pada muka air di lepas

pantai. Akibatnya terbentuk arus densitas yang bergerak ke lepas pantai di lapisan

permukaan, dan kekosongan massa di dekat pantai akan diisi oleh air dingin dari lapisan

dalam.

Sebaliknya, pada musim dingin, air di dekat pantai lebih dingin daripada di lepas

pantai, sehingga muka air di pantai lebih rendah daripada di lepas pantai. Akibatnya,

terbentuk arus densitas yang bergerak dari lepas pantai ke arah pantai dan kemudian turun

(sinking) ke lapisan dalam.

Di kedua kasus diatas arus densitas terbentuk akibat akumulasi atau pelepasan panas

didekat pantai (karena kondisi topografi di pantai). Bila pengaruh coriolis tidak dapat

Page 9: Praktikum Lap Arus Laut

diabaikan, maka arus densitas yang terbentuk di suatu teluk yang cukup lebar misalnya,

membentuk suatu sirkulasi arus yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam (pada

musim panas). Efek pemanasan yang kuat pada musim panas membentuk slope muka air di

sisi kiri (barat) dan sisi kanan (timur) teluk yang menurun kebagian pusat (central). Akibat

keseimbangan gaya gradien tekanan dan gaya coriols terbentuk sirkulasi arus permukaan

yang arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Untuk kasus tanpa coriolis di

musim dingin, sirkulasi arus yang terbentuk polanya berlawanan dengan pola sirkulasi arus di

estuari.

5. Magnitudo difusifitas vertikal bergantung pada magnitudo atau kekuatan arus pasut.

Kekuatan arus pasut berperan dalam percampuran vertikal, sehingga difusifitas vertikal

bergantung pada kekuatan arus pasut. Kekuatan arus pasut bervariasi secara horizontal. Arus

pasut akan kuat di daerah yang sempit dan dangkal. Karena kekuatan arus pasut bervariasi

dalam arah horizontal maka difusivitas vertikal juga bervariasi secara horizontal. Difusivitas

vertikal akan menentukan stratifikasi kolom air. Pada musim panas stratifikasi yang kuat

terjadi pada daerah dimana arus pasutnya lemah (percampuran kecil). Sebaliknya pada daerah

dimana arus pasutnya kuat seperti di selat terjadi percampuran secara vertikal sehingga

stratifikasinya lemah dan bisa menjadi homogen. Densitas lapisan permukaan di daerah yang

terstratifikasi kuat akan lebih rendah dari pada densitas lapisan permukaan didaerah dengan

stratifikasi yang lemah (terjadi percampuran vertikal).

Karena terdapat gradien densitas horizontal diantara daerah dengan stratifikasi yang

lemah dan daerah dengan stratifikasi yang kuat, maka kondisi ini mengakibatkan

terbentuknya arus densitas yang bergerak dari daerah dengan stratifikasi kuat  (muka air

tinggi) ke daerah dengan stratifikasi lemah (muka air rendah). Front pasut (tidal front)

terbentuk didaerah transisi diantara daerah yang terstratifikasi kuat dan daerah yang

tercampur sempuran secara vertikal.

Menurut Pond dan Pickard 1983 yang mengklasifikasikan gerakan massa air ini

berdasarkan penyebabnya, yaitu terbagi atas :

a. Gerakan dorongan angin

Angin adalah factor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin

mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan

oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak

berpengaruh sama sekali.

b. Gerakan termohalin

Page 10: Praktikum Lap Arus Laut

Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2

massa air  yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air

sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.

c. Arus Pasut

Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa.

Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.

d. Turbulensi

Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya

gesekan antar lapisan.

e. Tsunami

Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut

saat etrjadi gempa.

f. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus

atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang

bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh

adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus

permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan

berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya

angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000)

Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin

yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat

perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak

dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut

Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir

dari arah selatan.

Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal

yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling

adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200

meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian

atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas.

Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka

kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air

permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti

Page 11: Praktikum Lap Arus Laut

nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton

merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling

umumnya kaya ikan.

Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Berdasarkan penyebab terjadinya

- Arus Ekman  : Arus yang dipengaruhi oleh angin.

- Arus Termohaline  :Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.

- Arus Pasut  : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.

- Arus Geostropik :Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan

gaya coriolis.

- Wind driven current: Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi

pada lapisan permukaan.

2. Berdasarkan Kedalaman

- Arus Permukaan  : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak

dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.

- Arus Dalam  : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya

tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub

ke daerah ekuator.

4. Macam-macam Arus serta proses pembentukannya

4.1 ARUS SAMUDERA

4.1.1 Arus Permukaan Laut di Samudera (Surface Circulation)

Penyebab utama arus permukaan laut di samudera adalah tiupan angin yang bertiup

melintasi permukaan Bumi melintasi zona-zona lintang yang berbeda. Ketika angin melintasi

permukaan samudera, maka massa air laut tertekan sesuai dengan arah angin.

Pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi oleh faktor-faktor fisik dan

berbagai variabel seperti friksi, gravitasi, gerak rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi

dasar laut, dan angin lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan

samudera yang rumit.

Arus di samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut bergerak melintasi samudera

yang luas dan membentuk aliran yang berputar searah gerak jarum jam di Belahan Bumi

Utara (Northern Hemisphere), dan berlawanan arah gerak jarum jam di Belahan Bumi

Selatan (Southern Hemisphere). Pola umum sirkulasi arus global dapat dilihat dalam Gambar

Page 12: Praktikum Lap Arus Laut

1. Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut mempengaruhi massa udara

yang ditemuinya dan merubah cuaca dan iklim di seluruh dunia.

Gambar 3. Pola sirkulasi arus global.

4.1.2 Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation)

Faktor utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di kedalaman samudera

adalah densitas air laut. Perbedaan densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan

menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa air laut-dalam (deep-

water masses) yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa air laut-

dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan.

Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh perbedaan temperatur dan

salinitas air laut. Oleh karena itu gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai

sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Model sirkulasi termohalin secara global

dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 13: Praktikum Lap Arus Laut

Gambar 4. Model pola sirkulasi termohalin global.

4.2 ARUS PERAIRAN PESISIR

4.2.1 Arus Pasang Surut (Tidal Current)

Arus pasang surut terjadi terutama karena gerakan pasang surut air laut. Arus ini

terlihat jelas di perairan estuari atau muara sungai. Bila air laut bergerak menuju pasang,

maka terlihat gerakan arus laut yang masuk ke dalam estuari atau alur sungai; sebaliknya

ketika air laut bergerak menuju surut, maka terlihat gerakan arus laut mengalir ke luar.

4.2.2 Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip (rip current)

Ke-dua macam arus ini terjadi di perairan pesisir dekat pantai, dan terjadi karena

gelombang mendekat dan memukul ke pantai dengan arah yang muring atau tegak lurus garis

pantai. Arus sepanjang pantai bergerak menyusuri pantai, sedang arus rip bergerak menjauhi

pantai dengan arah tegak lurus atau miring terhadap garis pantai. Pola kedua macam arus ini

dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 5. Arus sepanjang pantai dan arus rip.

Page 14: Praktikum Lap Arus Laut

BAB III

MATERI METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Lapangan Arus Laut ini dilakukan pada :

Hari / Tanggal : Sabtu, 19 Juni 2011

Waktu : 13.00 WIB – Selesai

Tempat : Perairan Teluk Awur, Jepara

3.2 Alat dan Bahan

- Alat Tulis ( Kertas dan Pensil / Pulpen )

- Papan Jalan

- Theodolite

- Horiba

- Bola Duga

- Tali Rafia

- Sedimen Grab

- Refraktometer

3.3 Metode

Metode Pengukuran Arus

 

Float Tracking (Metode Lagrangian)

Untuk mengukur arus laut menggunakan Float Tracking dengan prinsip kerja  berdasarkan

pada gerak naik turunnya permukaan laut yang dapat diketahui melalui  pelampung.  Alat ini

harus dipasang pada tempat yang tidak begitu besar dipengaruhi oleh gerakan air laut

sehingga pelampung dapat bergerak secara vertikal dengan bebas. Setelah itu, diamati

pergerakan pelampung selama 5 menit.  Kemudian catat koordinat daerah kemana pelampung

bergerak dengan GPS (Global Position System).

Page 15: Praktikum Lap Arus Laut

Alat yang diperlukan :

a.       Float Tracking : untuk mengukur arus

a.       GPS (Global Position System) : untuk mengetahui titik koordinat

a.       Kompas : untuk mengetahui arah pergerakan arus

b.      Topdal (dari pelampung bola)

c.       Stopwatch : untuk menghitung gelombang laut

Page 16: Praktikum Lap Arus Laut

Dengan cara kerja sebagai berikut:

a.       Persiapkan alat Float Tracking

b.      Lepaskan alat Float Tracking ke laut dengan jarak 15 meter dari pinggir pantai.

c.       Catat posisi waktu pelepasan dengan GPS. Biarkan Float Tracking hanyut mengikuti

arus. Setelah rentang waktu 5 menit catat kembali posisi float tracking dengan GPS.

d.      Catat semua kondisi local seperti cuaca (hujan, cerah) dan kondisi banjir, normal atau

musim kemarau, laut dalam kondisi pasang atau surut.

e.       Bilamana terjadi floating tracking berhenti karena pembeban mengenai dasar laut.

Maka float tracking dapat dipindahkan kembali ke posisi pencatatan terakhir. Kemudian float

tracking dilepas kembali.

f.       Demikian seterusnya hingga float tracking berhenti.

Page 17: Praktikum Lap Arus Laut

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Arus

Dalam praktikum kali ini kita melakukan pengukuran arus dengan metode lagrangian

(Float Tracking), yaitu pengukuran arus menggunakan alat Float tracking yang sederhana

menggunakan topdal (dari pelampung bola) dan GPS ( Global Position System ), stopwatch,

dan kompas. Prinsip kerjanya  berdasarkan pada gerak naik turunnya permukaan laut yang

dapat diketahui melalui  pelampung.   Pengukuran dilakukan pada tangga 19 Juni 2011,

tepatnya pada pukul 13.00 WIB dengan kondisi cuaca yang relatif cerah, ombak sedang,

angin berhembus sedikit kencang, semakin lama angin dan ombak semakin tinggi, dan air

laut keruh. Hasil pengukuran berupa data koordinat dengan pergerakan alat float tracking.

Berikut ini beberapa koordinat yang didapat di beberapa titik tracking yaitu :

Titik A = S: 06º44’02.1”

E: 108º35’11.2”

Titik B = S: 06º44’02.8”

E: 108º35’11.0”

Titik C = S: 06º44’03.1”

E: 108º35’10.9”

Pengamatan arus secara langsung dilakukan pada tanggal 19 Juni 2011 sekitar pukul 13.00

WIB secara berkelompok dengan menggunakan peralatan antara lain : GPS, stopwatch,

kompas, dan alat float tacking yang sederhana menggunakan topdal (dari pelampung bola).

Kemudian cara kerjanya dengan mengamati arah pergerakan permukaan laut yang kemudian

Page 18: Praktikum Lap Arus Laut

dicatat dengan GPS dengan waktu 5 menit sekali. Dalam pengamatan mungkin terdapat

kekurangan dalam mengambil titik tracking karena adanya keterbatasan waktu.

Setelah didapat beberapa koodinat di beberapa titik tracking, maka selanjutnya koordinat yang

paling selatan dan koordinat yang paling timur diurutkan dan dapat disusun pada tabel sebagai

berikut :

No South East

1. 06º44’03.1” 108º35’11.2”

2. 06º44’02.8” 108º35’11.0”

3. 06º44’02.1” 108º35’10.9”

Kemudian diplotkan dalam kertas grafik yang memperlihatkan arah pergerakan arus. Grafik

pergerakan arus dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

Dari gambar grafik yang telah diplotkan di atas, kemudian perlu menghitung variabel kecepatannya, yaitu dengan cara menghitung jarak tempuh arus selama selang waktu yang ditentukan yaitu selama  5 menit sekali dengan rumus kecepatan  :

 

Berikut perhitungannya:

Titik A (x,y) = (2.1 , 11.2)

Titik B (x,y) = (2.8, 11.0)

Titik C (x,y) = (3.1, 10,9)

Page 19: Praktikum Lap Arus Laut

Jarak titik A ke B dapat kita hitung AB = √(2.1-2.8)2 + (11.2-11)2

= √0,49 + 0.4 = 1.1

Karena jarak AB masih dalam detik, maka kita ubah ke dalam meter dengan persamaan

1 menit = 1 mil = 1852 m.

Jadi, jarak dalam meter di dapat 33,95 m dengan selang waktu 5 menit ( 300 detik )

V AB =                   V =   =   0,113 m ∕ s

Jarak dari titik  B ke C dapat kita hitung BC = √(2.8-3.1)2 + (11.0-10,9)2

= √0,09 + 0.01 = 0,31

V BC=  0,31m ∕ s

Setelah didapat beberapa nilai kecepatan arus di beberapa titik, kita bisa menghitung 

kecepatan arus rata-ratanya dalam selang waktu praktikum pengukuran ( 5menit x 2 ), yaitu

v AB+ v BC /2 =  0.113+0.31/2 =  0,212  m ∕ s

Jadi dari perhitungan diatas didapat nilai kecepatan rata-rata arus saat pengukuran adalah

0,212 m ∕ s  dari arah barat menuju ke timur

Dari hasil pengolahan data , kita dapat melihat bahwa arus bergerak dari arah barat menuju

timur, kita dapat melihat bahwa arus bergerak dari arah barat menuju timur. Seperti yang

diketahui, pola arus di lautan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu; arus yang disebabkan

akibat sebaran densitas air laut yang tidak merata, arus akibat pergerakan angin di permukaan

dan arus yang ditimbulkan oleh pasang surut.

Pada praktikum kali ini dilaksanakan di pantai Teluk Awur pada bulan Juni  yang berarti

angin yang berhembus adalah angin yang dipengaruhi angin Muson Barat (bulan Oktober-

Mei) yang menyebabkan Benua Australia musim panas, sehingga bertekanan rendah.

Sedangkan Benua Asia lebih dingin, sehingga tekanannya tinggi.

Page 20: Praktikum Lap Arus Laut

Nampak gambar pada gambar di atas selama musim barat, Angin ini bertiup saat matahari

berada di belahan bumi selatan, dan terlihat arus angin dari daratan Asia ke selatan bertemu

dengan arus angin dari Australia yang ke utara berarti daerah perairan Jepara arus laut

bergerak dari barat ke timur.

Page 21: Praktikum Lap Arus Laut

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org. Arus air laut-Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 31 Juni

2011.

http://namce8081.wordpress.com. Arus Laut « Namce8081’s Weblog. 31 Juni 2011.

http://oseanografi.blogspot.com.oseanografi. Air Laut yang Selalu Bergerak. 31 Juni 2011.

http://www.ilmukelautan.com. Arus Laut. 31 Juni 2011.

http://www.ilmukelautan.com. Faktor Penyebab Terjadinya Arus. 31 Juni 2011