praktikum konsultan

23
LAPORAN PENELITIAN Mata Kuliah Praktikum Konsultan Dosen pembimbing: Drs. H. Kasno, M. Ag Oleh: Nur Latifah (E81209033) Syamsul Badri Islamy (E31209007) FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN AQIDAH FILSAFAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2012

Upload: ldlouphiea

Post on 21-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENELITIANMata Kuliah

Praktikum Konsultan

Dosen pembimbing: Drs. H. Kasno, M. Ag

Oleh: Nur Latifah Syamsul Badri Islamy (E81209033) (E31209007)

FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN AQIDAH FILSAFAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2012

YAYASAN TAMAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL NAHDLATUL ULAMA KHADIJAH SURABAYA

1. Nama organisasi Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya 2. Tingkatan atau wilayah kerja Nasional 3. Pokok bidang garapan Pendidikan, Sosial, Ekonomi, dan Pesantren 4. Landasan keagamaan Ahlussunnah wal Jamaah 5. Visi dan Misi organisasi Visi umum Yayasan Khadijah 2005-2025 Pusat pendidikan Islam Internasional, Mencetak SDM Unggul dan Kompetitif Visi Renstra 2011-2015 Pusat Pendidikan Islam, Mencetak SDM Unggul dan Kompetitif Misi Yayasan Khadijah 2011-2015 a. Meningkatkan, mengembangkan, dan menerapkan inovasi-inovasi strategi pembelajaran yang bernuansa Islami b. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang bertaraf internasional c. Meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen yang akuntabel dan mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan pendidikan di Khadijah d. Meningkatkan SDM di Khadijah agar mempunyai kualitas bertaraf internasional e. Menguatkan bidang sosial yang mandiri dan bersinergi dengan bidang pendidikan untuk melahirkan binaan yang potensial f. Menguatkan usaha ekonomi produktif dan provitable untuk menunjang program pengembangan yayasan 6. Anggaran Dasan dan Anggaran rumah Tangga

Anggaran Dasar (AD) Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya

BAB I Nama, Kedudukan dan Waktu Pasal 1 Nama, Tempat dan Kedudukan Yayasan ini bernama Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya, disingkat Yayasan Khadijah, bertempat kedudukan di Surabaya. Pasal 2 Waktu Yayasan ini dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1971 sebagai badan hukum dari lembaga pendidikan Mualimat NU, yang didirikan pada tanggal 2 Dzulhijjah 1356 hijriyah atau bertepatan den 1 Agustus 1954 Masehi.

BAB II Aqidah dan Azaz Pasal 3 Aqidah Yasayasan Khadijah Surabaya beraqidah Islam Ahlussunnah Wal-Jamaah dan menganut salah satu dari madzhab empat: Hanafi, Maliki, SyafiI, dan Hambali. Pasal 4 Azaz Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yayasan Khadijah Surabaya berazaz: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

BAB III Maksud dan Tujuan Pasal 5 Yayasan ini bermaksud dan bertujuan: 1. Terwujudnya manusia islami yang paripurna yang diridhoi Allah Subhanahuwataalla. 2. Terdidiknya generasi penerus agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlaqul karimah, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian mantap, mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 3. Terlaksananya peran dan tanggung jawab sosial bagi kesejahteraan ummat.

BAB IV Usaha dan Keuangan Pasal 6 Usaha-Usaha Untuk mencapai maksud dsn tujuan sebagaimana tercantum dalam pasal 5 di atas, Yayasan melakukan usaha: 1. Menyelenggarakan unit pendidikan, meliputi: a. Prasekolah sampai dengan Perguruan Tinggi. b. Sekolah/Madrasah kejuruan dan atau sekolah luar biasa. c. Kursus-kursus kemasyarakatan / ketrampilan. 2. Menyelenggarakan unit sosial dalam bentuk : panti asuhan anak yatim dan non panti, pembinaan anak terlantar, taman tumbuh kembang anak, pembinaan dan penyantun orang lanjut usia (lansia), asrama pelajar, membantu biaya/perlengkapan belajar dan pelatihan kerja. 3. Untuk menunjang keberhasilan ayat 1 dan 2, Yayasan Khadijah juga melakukan kegiatan ekonomi. Pasal 7 Keuangan Keuangan Yayasan ini diperoleh dari: 1. Dana wali murid, dermawan dari dalam atau luar negeri.

2. Uang zakat, shadaqah, wakaf dan hibah. 3. Bantuan atau subsidi dari Pemerintah Republik Indonesia dari pusat maupun daerah.

BAB V Pendiri Pasal 8 1. Badan pendiri Yayasan Khadijah Surabaya terdiri dari 3 (tiga) orang: a. K.H. Zaini Miftach b. K.H. Tohir Syamsuddin c. K.H. Abdul Wahab Turcham 2. Penunjukan nama-nama pendiri di atas diperkuat dengan mandate PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) tahun 1971.

BAB VI Organ Yayasan Bagian I Pembina Pasal 9 1. Pembina diangkat dan disahkan oleh Pengurus Besar NU (Nahdlatul Ulama) dan sewaktu-waktu dapat diganti oleh PBNU. 2. Jika salah seorang anggota Pembina meninggal dunia atau berhenti atas permintaan sendriri atau diberhentikan, maka dalam tempo paling lambat 6 bulan kemudian penggantinya ditetapkan oleh PBNU. 3. Pembina terdiri dari 5 orang yang terdiri dari Ex officio PBNU, Ex officio PP LP Maarif, Ex officio PWNU Jatim, Ex officio PWLP Maarif Jatim dan Ex officio PW Muslimat NU Jatim. Pasal 10 Kewenangan 1. Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas. 2. Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 meliputi:

a. Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar. b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan anggota pengawas. c. Penetapan kebijakan Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan. d. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan. e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan. 3. Keputusan rapat sebagaimana dimaksud sah apabila telah mencapai kuorum (dihadiri sekurang-kurangnya 3 orang Pembina). Pasal 11 Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota pengawas. Pasal 12 1. Pembina mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 tahun. 2. Dalam rapat tahunan, Pembina melakukan evaluasi tentang kekayaan, hak dankewajiban Yayasan tahun yang lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai pertimbangan Yayasan untuk tahun yang akan datang. Bagian II Pengawas

Pasal 13 Pengawas Yayasan diangkat dan diberhentikan oleh Pembina berdasarkan keputusan rapat Pembina untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Pasal 14 Pengawas wajib beritikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan Yayasan. Pasal 15 1. Pengawas dapat memberhentikan sementara anggota pengurus berdasarkan rapat pengawas. 2. Keputusan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayaut satu syah apabila mencapai kuorum, dihadiri sekurang-kurangnya 2 orang pengawas.

3. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian sementara, wajib dilaporkan secara tertulis kepada Pembina. 4. Dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal laporan diterima, Pembina wajib melaksanakan rapat dan memanggil anggota pengurus yang bersangkutan untuk diberi kesempatan membela diri. 5. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari, terhitung sejak tanggal pembelaan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat 3, Pembina wajib: a. Mencabut keputusan pemberhentian sementara, atau b. Memberhentikan anggota pengurus yang bersangkutan. 6. Apabila Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan 4, pemberhentian sementara tersebut batal demi hukum. Pasal 16 1. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, wajib disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penggantian pengawas Yayasan. 2. Dalam hal terjadi penggantian pengawas, pengurus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri. Pasal 17 1. Pengawas Yayasan sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina. 2. Keputusan rapat syah apabila mencapai kuorum, dihadiri sekurang-kurangnya 3 orang Pembina. Pasal 18 1. Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian dalam melakukan tugas pengawasan dan kekayaan Yayasan tidak cukup untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, setiap anggota pengawas secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian tersebut. 2. Anggota pengawas Yayasan yang dapat membuktikan bahwa kepailitan atau kelalaiannya, tidak bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian tersebut.

3. Setiap anggota pengawas yang dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat, dan / atau Negara berdasarkan putusan pengadilan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak putusan tersebut memperoleh kekuatan hukum tetap, tidak dapat diangkat menjadi pengawas Yayasan manapun. Bagian III Pengurus

Pasal 19 1. Pengurus adalah organ Yayasan yang malaksanakan kepengurusan Yayasan. 2. Yang dapat diangkat menjadi pengurus adalah orang perseorangan anggota NU, alumni Khadijah yang mampu melakukan perbuatan hukum. 3. Pengurus tidak boleh merangkap sebagai Pembina atau Pengawas. Pasal 20 1. Pengurus Yayasan dapat diangkat oleh Pembina berdasarkan keputusan rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. 2. Susuna pengurus terdiri atas: a. Seorang ketua umum b. Beberapa ketua c. Beberapa sekretaris d. Beberapa bendahara e. Beberapa anggota 3. Dalam hal pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama menjalankan tugas melakukan tindakan yang oleh Pembina dinilai merugikan Yayasan, maka berdasarkan keputusan rapat Pembina. Pengurus tersebut dapat diberhentikan sebelum masa kepengurusannya berakhir. 4. Dalam hal pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian pengurus dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasae, atas permohonan yang berkepentingan dapat mengajukan keberatannya sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. 5. Keputusan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 3 dan 4 di atas, syah apabila mencapai quorum, dihadiri sekurang-kurangnya 3 orang Pembina.

6. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan, tata cara pengangkatan. Pemberhentian, dan penggantian pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 21 1. Pengurus Yayasan bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan dan tujuan Yayasan serta berhak mewakili Yayasan baik di dalam maupun di luar pengadilan. 2. Setiap pengurus menjalankan tugas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan Yayasan. 3. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), pengiris dapat mengagkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan Yayasan. 4. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian pelaksana kegiatan Yayasan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 5. Setiap pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, yang mengakibatkan kerugian Yayasan atau pihak ketiga. 6. Dalam hal pelanggaran yang dilakukan secara kolektif maka akibat yang ditimbulkannya menjadi tanggung jawab bersama. Pasal 22 1. Anggota pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan, apabila: a. Terjadi perkara di depan pengadilan antara Yayasan dengan anggota pengurus yang bersangkutan, atau b. Anggota pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Yayasan. 2. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), yang berhak mewakili Yayasan adalah anggota pengurus yang ditunjuk Pembina. Pasal 23 1. Pengurus tidak berwenang: a. Mengikat Yayasan sebagai penjamin hutang b. Mengalihkan kekayaan Yayasan kecuali dengan persetujuan Pembina, dan c. Membebani kekayaan Yayasan untuk kepentingan pihak lain

2. Pembina dapat membatasi kewenangan pengurus dalam melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Yayasan Pasal 24 1. Yayasan dilarang mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, Pembina, pengurus, dan/atau pengawas Yayasan, atau seseorang yang bekerja pada Yayasan. 2. Larangan sebagaimana dimaksud pada yat (1) tidak berlaku dalam hal perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan. Pasal 25 1. Pengurus wajib membuat dan menyimpan catatan atau tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha Yayasan. 2. Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pengurus wajib membuat dan menyimpan dokumen keuangan Yayasan berupa bukti pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan. Pasal 26 Dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan terhitung sejak tanggal tahun buku Yayasan ditutup, pengurus wajib menyusun laporan tahunan secara tertulis yang memuat sekurang-kurangnya: 1. Laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku lalu serta hasil yang telah dicapai. 2. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan. 3. Dalam hal Yayasan mengadakan transaksi dengan pihak lain yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi Yayasan, transaksi tersebut wajib dicantumkan dalam laporan Tahunan. Pasal 27 1. Laporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ditandatangani oleh oengurus dan pengawas. 2. Dalam hal terdapat anggota pengurus atau pengawas tidak menandatangani laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis.

3. Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disahkan oleh rapat Pembina.

BAB VII Rapat-rapat Pasal 28 1. Untuk menyelenggarakan kegiatan Yayasan, organ Yayasan dapat melaksanakan rapatrapat. 2. Lebih lanjut tentang rapat-rapat diatur dalam anggaran Rumah Tangga. Pasal 29 Pelaksana Harian Apabila dipandang perlu pengurus dapat mengangkat dan menetapkan pelaksana harian.

BAB VIII Perubahan dan Pembubaran Pasal 30 Perubahan Perubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Yayasan. Pasal 31 Pembubaran 1. Yayasan ini dinyatakan bubar apabila sudah tidak mampu melaksanakan tujuan Yayasan. 2. Jika Yayasan ini bubar, maka kekayaan Yayasan diserahkan kepada PBNU. BAB IX Ketentuan dan Peralihan

Pasal 32 Peralihan Hal-hal lain yang belum diatur dalam anggaran dasar ini, ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga atau dalam ketentuan khusus yang isinya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar. Pasal 33 Susunan Pembina, pengawas dan pengurus lengkap Yayasan Khadijah

I.

Pembina 1. PBNU 2. PWNU JATIM 3. PPLP MA'ARIF 4. PWLP MA'ARIF JATIM 5. PW MUSLIMAT NU JATIM

II.

Pengawas 1. Prof.DR.Drs.Surahmat,M.Si 2. Dra.Hj. Fatmah Abbas 3. Dra.Hj. Hamnah Machfudz

III.

Pengurus Ketua Umum Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV : : : : : Dra.Hj. Khofifah Indar Parawansa Drs.H. Warry Zaen,M.Pd Hj. Ismi Maryam A. BA Hj. Djazilah Rahmah, BA Hj. Lilik Syafa'atun Dra.Hj. Laila Badriyah Dra. Yulia Isti'anah, M.Si Dwi Astutik, S.Ag, M.Si Dra.Hj. Lilik Fadhilah Syaifuddin Dra.Hj. Halimah Sa'diyah Hj. Nihayah A. Jabbar, BA Dra. Evi Muchayaroh

Sekretaris Umum : Sekretaris I Sekretaris II Sekretaris III Sekretaris IV Bendahara I Bendahara II Anggota Pengurus 1. Hj. Umi Sa'adah : : : : : :

2. Dra.Hj. Ismatul Hidayah 3. Dra.Hj. Yayuk Istichanah 4. DR. Ischak Maulana

Anggaran Rumah Tangga Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya Pasal 1 Hari lahir Hari lahir Yayasan Khadijah ditetapkan tanggal 2 Dzulhijjah Pasal 2 Arti lambang 1. Yayasan Khadijah Surabaya memiliki lambang berupa Bunga Delima yang dikelilingi oleh bintang Sembilan, dilingkari oleh tali dan dibingkai segi lima dengan lima kubah. 2. Arti lambang: Bunga delima melambangkan: a. Bunga surga seperti yang tercantum dalam surat dan ayat al Quran QS.55 ayat 68. b. Buah berbiji banyak yang berarti patah tumbuh hilang berganti. Bintang Sembilan: a. Satu yang besar (di atas) melambangkan Nabi Muhammad SAW. b. Dua bintang di sebelah kanan dan dua di sebelah kiri bagian atas melambangkan Khulafaurrosyidin. c. Dua bintang di sebelah kanan dan dua bintang di sebelah kiri bagian bawah berarti empat mazhab: Hanafi, Hanbali, Maliki, dan Syafii. d. Secara keseluruhan, bintang berjumlah Sembilan melambangkan pejuang Islam yang Sembilan (wali songo). Tali yang melingkari bintang Sembilan dan bungan delima berpegang teguh kepada tali Allah dan perintah-Nya untuk bersatu dan menjalin persaudaraan antar sesama manusia. Segi lima berarti Rukun Islam dan dasar Negara Republik Indonesia. Kubah melambangkan kebudayaah Islam. Warna hijau berarti teguh menjalankan tugas suci memperjuangkan kebenaran, perdamaian dan kesejahteraan. Warna kuning berarti dinamis dan fleksibel dalam kerjasama. 3. Lambang seperti yang tersebut pada ayat (1) sebagai lambang dasar dan dipakai oleh seluruh unit yang ada di bawah Yayasan Khadijah.

Pasal 3 Visi dan Misi Yayasan Yayasan Khadijah Surabaya dalam perjuangannya mengemban amanah Nahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan dan sosial sesuai dengan visi dan misi Yayasan. a. Visi Yayasan Visi umum Yayasan Khadijah 2005-2025 Pusat pendidikan Islam Internasional, Mencetak SDM Unggul dan Kompetitif Visi Renstra 2011-2015 Pusat Pendidikan Islam, Mencetak SDM Unggul dan Kompetitif b. Misi Yayasan 1. Meningkatkan, mengembangkan, dan menerapkan inovasi-inovasi strategi pembelajaran yang bernuansa Islami 2. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang bertaraf internasional 3. Meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen yang akuntabel dan mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan pendidikan di Khadijah 4. Meningkatkan SDM di Khadijah agar mempunyai kualitas bertaraf internasional 5. Menguatkan bidang sosial yang mandiri dan bersinergi dengan bidang pendidikan untuk melahirkan binaan yang potensial 6. Menguatkan usaha ekonomi produktif dan provitable untuk menunjang program pengembangan yayasan Pasal 4 Penyelenggara Yayasan Yayasan ini diselenggara oleh: Pembina, pengawas, pengurus di lingkungan NU yang memiliki kepedulian terhadap masalah pendidikan dan sosial. Pasal 5 Usaha Untuk menunjang keberhasilan usaha Yayasan Khadijah sebagaimana tercantum dalam pasal 5 Anggaran Dasar, Yayasan Khadijah mendirikan koperasi, CV, PT serta kelompok usaha ekonomi. Pasal 6

Keuangan Keuangan selain yang tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 6 ayat 1, 2, 3 juga diperoleh dari hasil usaha yang disebut pada pasal 5 Anggaran Dasar yang merupakan bentuk koperasi, CV, PT serta kelompok usaha ekonomi. Pasal 7 Sistem keuangan 1. Keuangan pada unit-unit Yayasan disentralisasikan dalam satu atap, dan pendistribusiannya berdasarkan pengajuan dari unit Yayasan sesuai dengan DIK atau DIP yang ditetapkan oleh Yayasan. 2. Setiap unit Yayasan memberikan laporan keuangan secara berkala (bulanan) kepada pengurus Yayasan. 3. Sistim keuangan secara rinci diatur tersendiri dalam buku pedoman keuangan Yayasan. Pasal 8 Pemilihan dan penetapan Pembina 1. Pembina diangkat dan disahkan oleh pengurus besar NU (Nahdlatul Ulama) dan sewaktuwaktu dapat diganti oleh PBNU. 2. Pembina sah apabila mendapatkan SK penetapan dari PBNU. 3. Jika salah seorang anggota Pembina meninggal dunia atau berhenti atas permintaan sendiri atau diberhentikan, maka dalam tempo paling lambat 6 bulan PBNU menunjuk penggantinya. Pasal 9 Tata Cara Pengangkatan Pengawas 1. Calon pengawas dapat dipilih oleh musyawarah Yayasan dan selanjutnya diusulkan kepada Pembina. 2. Tata cara pemilihan calon pengawas diatur dalam Tatib musyawarah. Pasal 10 Pengurus 1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan. 2. Harus pernah aktif dalam kegiatan organisasi NU atau organisasi senafas dengan NU. 3. Harus sudah aktif menjadi personalia Yayasan atau unit Yayasan, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

4. Tidak merangkap sebagai anggota Pembina dan pengawas. 5. Pengurus harian tidak boleh merangkap jabatan sebagai pimpinan unit. Pasal 11 Tata Cara Pengangkatan Pengurus 1. Calon pengurus dapat dipilih oleh musyawarah Yayasan dan selanjutnya diusulkan kepada Pembina. 2. Tata cara pemilihan calon pengurus diatur dalam Tatib musyawarah.

Pasal 12 Masa Bakti Pimpinan Unit 1. Masa bakti Pimpinan Unit Yayasan adalah: a. Lima tahun untuk Kepala Sekolah dan dapat diangkat kembali untuk 1 periode berikutnya. b. Tiga tahun untuk Wakil Kepala Sekolah dan dapat diangkat kembali. c. Empat tahun untuk Ketua Pengurus Panti Asuhan dan dapat diangkat kembali untuk 1 periode berikutnya. d. Bagi kepala sekolah yang pengangkatannya masih dalam masa percobaan apabila dinilai baik, maka diangkat kembali terhitung sejak masa percobaan. e. Apabila setelah 2 periode seorang kepala sekolah dinilai berprestasi luar biasa maka, dapat dipilih kembali untuk 1 periode lagi. 2. Apabila dianggap perlu maka untuk meningkatkan kinerja unit pendidikan dapat diangkat seorang direktur. 3. Ketentuan mengenai pengangkatan pimpinan unit dan direktur akan diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksana. Pasal 13 Pengisian Jabatan Antar Waktu 1. Apabila terjadi lowongan anggota Pembina, maka penggantinya selambat-lambatnya 6 bulan ditetapkan oleh PBNU. 2. Apabila terjadi lowongan jabatan anggota pengawas, maka penggantinya selambatlambatnya 6 bulan ditetapkan oleh Pembina.

3. Apabila terjadi lowongan jabatan pengurus, makan lowongan jabatan tersebut dapat diisi sementara berdasarkan keputusan rapat. 4. Keputusan rapat dimaksud sebagaimana ayat 3 syah jika mencapai quorum. Dihadiri sekurang-kurangnya separoh lebih satu dari pengurus lengkap. 5. Jika lowongan tersebut terjadi pada masa bakti sekurang-sekurangnya 18 bulan, maka pengurus lengkap mengajukan penggantian antar waktu kepada Pembina. 6. Dalam kurun waktu paling lambat 6 bulan sejak tanggal diusulkan, maka Pembina wajib menetapkan pengganti antar waktu. 7. Apabila terjadi lowongan jabatan kurang dari 18 bulan maka lowongan jabatan tersebut dapat diisi oleh pejabat sementara sampai habis masa bakti kepengurusan, yang ditetapkan melalui rapat pengurus lengkap. 8. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, 6, dan 7 berlaku pula bagi pengawas. Pasal 14 Hak dan Kewajiban Pengurus 1. Pengurus sebagai Unit Kerja memiliki fungsi dalam bidang kebijakan-kebijakan, aturanaturan dan pembagian tugas personalia. 2. Mengangkat dan memberhentikan personalia dan menempatkan unit usaha. 3. Mengangkat, menempatkan dan memberhentikan pelaksana Unit Yayasan yang meliputi: a. Pimpinan Sekolah, staf pengajar dan personalia lainnya. b. Pengurus Panti Asuhan. c. Pelaksana unit usaha. d. Personalia lainnya sesuai dengan perkembangan kegiatan Yayasan. 4. Apabila diperlukan, maka Pengurus Yayasan dapat mengangkat konsultan dengan tata kerja secara khusus. 5. Menentukan penggajian untuk semua personalia Yayasan yang meliputi: a. Biro dan staf b. Pelaksana unit kegiatan Yayasan 6. Menyusun perencanaan umum dan pengembangan program Yayasan. 7. Bertanggung jawab atas pembiayaan dan pelaksaan program-program Yayasan. 8. Mencari dan menggali dana untuk Yayasan. Pasal 15

Rapat-Rapat 1. Musyawarah Yayasan a. Musyawarah Yayasan diadakan 5 (lima) tahun sekali. b. Musyawarah Yayasan dihadiri oleh Pembina, pengawas dan pengurus lengkap Yayasan, pimpinan unit Yayasan dan undangan yang dianggap perlu. c. Musyawarah Yayasan membahas rencana program lima tahunan. d. Musyawarah Yayasan membahas laporan pertanggung jawaban pengurus lama dan memilih calon pengawas dan pengurus baru untuk diusulkan kepada Pembina. e. Musyawarah Yayasan dipimpin oleh Pembina. 2. Rapat Kerja Tahunan a. Rapat kerja diadakan setiap 1 (satu) tahun sekali. b. Rapat kerja dihadiri oleh Pembina, pengawas, pengurus, pimpinan unit Yayasan dan undangan yang dianggap perlu. c. Rapat kerja membahas program tahunan dan sebagai wadah evaluasi program tahunan. d. Rapat kerja dipimpin oleh pengurus Yayasan. 3. Rapat Pengurus Harian a. Rapat Pengurus Harian diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan. b. Rapat Pengurus Harian dipimpin oleh Ketua Yayasan. c. Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh pengurus harian yang mewakili unsur ketua, sekretaris, bendahara dan jika dipandang perlu dapat mengundang pembina dan atau pengawas. 4. Rapat Pengurus Lengkap a. Rapat Pengurus Lengkap diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan. b. Rapat Pengurus Lengkap dihadiri oleh pengurus lengkap. c. Rapat Pengurus Lengkap dipimpin oleh Ketua Yayasan. 5. Rapat Pengawas a. Rapat Pengawas diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan. b. Rapat Pengawas dapat mengundang Pembina dan atau pengurus. 6. Rapat Pembina a. Rapat Pembina diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan.

b. Rapat Pembina dapat mengundang pengawas dan atau pengurus. 7. Rapat Gabungan a. Rapat Gabungan diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan. b. Rapat Gabungan dihadiri oleh Pengurus Lengkap dan pengawas. c. Apabila dipandang perlu dapat diikuti oleh unit-unit. 8. Rapat Pleno a. Rapat Pleno diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan. b. Rapat Pleno dihadiri oleh pengurus harian, pengawas dan Pembina. c. Rapat Pleno dipimpin oleh Pembina. 9. Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 syah mengambil keputusan jika mencapai quorum. Dihadiri sekurang-kurangnya separoh lebih satu dari jumlah organ Yayasan yang hadir. 10. Setiap jenis rapat harus dicatat dalam risalah rapat. 11. Rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3, 4, dan 5 dapat mengundang pimpinan unit Yayasan. 12. Ketentuan lebih lanjut tentang musyarawah dan rapat-rapat akan ditentukan dalam peraturan pelaksana. Pasal 16 Penutup Peraturan Rumah Tangga Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya hanya dapat dirubah oleh musyawarah Yayasan. Pasal 17 Peralihan Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur pada peraturan lain menurut kebijakan Yayasan.

7. Pokok program kerja Pokok program kerja Yayasan Pendidikan dan Sosial Khadijah Surabaya meliputi pendidikan, sosial, usaha, kesejahteraan, manajemen, PSDM dan Penjaminan Mutu, Baitul Maal, LITBANG, sarana dan prasarana, HUMAS.

8. Pelaksanaan program a. Bentuk-bentuk kegiatan Unit pendidikan: Dimulai dari PG, TK, SD, SMP, dan SMA. Unit Sosial: Berupa panti asuhan yatim piatu, tempat penitipan anak, tempat pembinaan anak, dan pondok pesantren bagi para siswi yang bersekolah di Yayasan Khadijah. Unit Usaha: Berupa koperasi simpan pinjam, peminjaman buku, rental bus dan mobil. b. Objek kegiatan Karena Yayasan Khadijah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dalam operasionalnya sekaligus sebagai lembaga social dan juga lembaga usaha, maka objek kegiatan dari Yayasan Khadijah adalah para siswa-siswi para penerus generasi NU dan Bangsa Indonesia. Juga seluruh lapisan masyarakat islam nahdliyyin yang mempunyai kesamaan ghiroh untuk mengembangkan nilai-nilai ajaran islam. c. Respon Masyarakat Respon masyarakat terhadap Yayasan Khadijah positif. Karena selain bidang garap pendidikan yang menjadi konsentrasi, Yayasan Khadijah juga melebarkan sayap ke dunia social dan juga usaha yang sedikit banyak membantu dalam perkembangan ekonomi masyarakat Surabaya pada khususnya. Ada beberapa responden yang berhasil kami wawancarai: M. Sudjak (Wali Murid SD) : Yakinlah (red: Mensekolahkan anaknya di Yayasan Khadijah)kan kita tahu sendiri kwalitasnya bagus, sekolahnya besar. Teguh (Penjaga kantin di sekitar komplek lembaga) : Ya baguslah, mas. Dengan adanya sekolah Khadijah kita bisa merasakan manfaatnya sesuai profesi masing-masing. Seperti saya, bisa mendapatkan keuntungan dari dagangan saya, karena memang saya dagang di pinggir sekolahhehe Nurul (Sekretaris PC IPPNU Kota Surabaya) : Keberadaan Yayasan Khadijah sangat berarti bagi NU. Inilah salah satu wujud komitmen NU untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa d. Capaian yang diperoleh Sebagaimana data yang kami dapatkan dari beberapa responden, tak muatlah jika kami mencatat semua capaian atau prestasi yang di dapatkan oleh Lembaga Khadijah sejak berdirinya hingga kini dalam efektifitas pelaksanaan program kerja. Akan tetapi secara

moral dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan lembaga ini. Karena arah program yang di canangkan oleh Lembaga Khadijah yang menyentuh berbagai bidang tidak lain dan tidak bukan merupakan wujud dari pengabdian Lembaga Khadijah kepada masyarakat. Begitupun ke depan, Lembaga Khadijah akan terus mengevaluasi bentuk-bentuk program yang mengarak pada pensejahteraan masyarakat secara umum. e. Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan Jika berbicara lebih spesifik ada dua factor yang menjadikan Lembaga Khadijah terus bisa eksis di tengah-tengah masyarakat, yang dua factor tersebut muncul dari satu: yaitu semangat/ ghiroh/ himmah untuk mengembangkan agama islam. Sedangkan kedua factor yang muncul dari semangat itu adalah: factor finansial, dan factor SDM (tenaga dan pikiran) f. Penghambat pelaksanaan kegiatan Hambatan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program tidak terlalu banyak, karena memang seluruh bagian dari Lembaga Khadijah merupakan orang yang kompeten di bidangnya masing-masing, sehingga profesionalitasnyapun bisa

dipertanggungjawabkan. g. Kesimpulan 1) Visi Lembaga Khadijah : Pusat Pendidikan Islam Internasional, Mencetak SDM Unggul dan Kompetitif 2) Misi Lembaga Khadijah: Meningkatkan, mengembangkan, dan menerapkan inovasi-inovasi strategi pembelajaran yang bernuansa Islami Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang bertaraf internasional Meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen yang akuntabel dan mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan pendidikan di Khadijah Meningkatkan SDM di Khadijah agar mempunyai kualitas bertaraf internasional Menguatkan bidang sosial yang mandiri dan bersinergi dengan bidang pendidikan untuk melahirkan binaan yang potensial

Menguatkan usaha ekonomi produktif dan provitable untuk menunjang program pengembangan yayasan

3) Tema: Pemantapan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandat Internasional) 4) Motto Lembaga Khadijah: Melayani dengan Profesional dan Sepenuh Hati 5) Tujuan: Tersedianya layanan PAUD bertaraf Internasional Tersedianya layanan sekolah dasar bertaraf Internasional Tersedianya layanan sekolah menengah pertama bertaraf Internasional Tersedianya layanan sekolah menengah atas bertaraf Internasional Tersedianya layanan usaha professional Tersedianya layanan social yang professional dan kondusif Tersedianya baitul maal Tersedianya boarding school di lokasi baru Tersedianya perguruan internasional di lokasi baru

6) Strategi: Penyediaan sarana dan prasarana berstandart internasional Pengembangan system monev dan RTL Penyempurnaan system management, yayasan, dan unit Peningkatan pembinaan para yatim piatu, fuqoro, masakin, dan anak jalanan Peningkatan kredibilitas system UN/ ujian akhir Pengembangan boarding school Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan Pengembangan silabus dan RPP bertaraf intenasional Penyempurnaan transparansi dan system pembiayaan Peningkatan hasil usaha secara professional Peningkatan kompetensi lulusan Pendirian perguruan internasional Pendirian baitul maal

7) Arah kebijakan Pengadaan boarding guru dan murid

Penyediaan layanan zakat, infaq, dan shodaqoh Peningkatan kesejahteraan Peningkatan usaha yang profesional dan provitable Peningkatan pembinaan para yatim piatu, fuqoro, masakin, anak jalanan Peningkatan system managemen terpadu (Yayasan dan unit) Rasionalisasi pembiayaan Pengembangan system monitoring dan evaluasi terpadu (pembelajaran, managemen, kelulusan) Pengembangan sarana dan prasarana berstandart internasional Penerapan metode pendidikan yang berakhlakul karimah dan berkarakter keislaman Pengembangan metode pendidikan yang kreatif dan inovatif Peningkatan kwalitas SDM

8) Program Pendidikan Social Usaha Kesejahteraan Managemen PSDM dan penjaminan mutu Baitul maal LITBANG Sarana dan prasarana HUMAS

h. Saran-saran: Istiqomah, Istiqomah, Istiqomah

* Penelitian di Yayasan Khadijah tanggal 28 dan 31 Maret 2012