praktikum geofisika eksplorasi ip

20
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASI ACARA: POLARISASI TERIMBAS DISUSUN OLEH : CHRIS SAMANTHA SINULINGGA 12/333574/TK/39922 ASISTEN ACARA : REZKY DESTRIO NUGROHO JOSSA PRAGIA BUNATO MOHAMAD SAKUR

Upload: chris

Post on 18-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

IP

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS GADJAH MADAFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGILABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASIACARA: POLARISASI TERIMBAS

DISUSUN OLEH :CHRIS SAMANTHA SINULINGGA12/333574/TK/39922

ASISTEN ACARA :REZKY DESTRIO NUGROHOJOSSA PRAGIA BUNATOMOHAMAD SAKUR

YOGYAKARTANOVEMBER2014I. DASAR TEORIPolarisasi terimbas merupakan salah satu metode geofisika yang mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan mineral-mineral logam dibawah permukaan bumi. Dalam metode ini ada 4 macam cara pengukuran yaitu pengukuran dalam domain waktu, domain frekuensi, pengukuran sudut fasa dan Magneic Induced Polarizaation (MIP).Sumber polarisasi terimbas berasal dari mineral-mineral yang menimbulkan gejala IP adalah kandungan mineral logam dalam bumi umumnya terbentuk sebagai senyawa-senyawa sulfida. Bijih sulfida ini mempunyai kontras konduktivitas yang besar dibandingkan batuan sekitarnya, sehingga tubuh sulfida merupakan penghantar elektronik sedangkan larutan dalam pori-pori batuan merupakan penghantar ionik. Sistem demikian memungkinkan terjadinya gejala IP jika arus listrik dialirkan kedalamnya. Gejlaka IP juga ditimbulkan oleh beberapa oksida dan mineral lempung.Ada dua fenomena yang berkaitan dengan larutan dan bidang antar muka pada eksplorasi dengan metode IP yaitu : elktrokimia dan elektrokinetik. Elektrokimia berkaitan dengan reaksi perubahan kimia karena arus listrik sedangkan elektrokinetik berkaitan dengan efek yang terjadi karena adanya variasi mobilitas pembawa muatan.

Jenis polarisasi terimbas :a. Polarisasi Elektroda Partikel mineral logam yang bersentuhan dengan larutan pori-pori batuan akan mendapat beda potensial terhadap larutannya meskipun tidak ada arus listrik mengalir. Karena perbedaan aktivitas relatif antara partikel mineral dan larutannya, akan terjadi beda potensial yang besarnya bergantung pada aktivitas relatifnya. Beda potensial ini disebut potensial elektroda.

b. Polarisai membran Mineral-mineral lempung dalam batuan akan bermuatan negatif pada bidang batas antar muka permukaan batuan dan fluida formasi, sehingga ion-ion positif dalam larutan pori terkumpul, dekat pad bidang itu, sedangkan ion-ion negatif tertolak menjauhi bidang batas.Jika ukuran pori kecil, pori bersifat sebagai kapiler, maka ion-ion positif akan memenuhi diameter kapiler, sedangkan ion-ion negatif akan berkumpul diujung kapiler, sehingga akan terjadi polarisasi muatan pada sistem ini. Jika diberi beda potensial maka ion-ion tersebut akan bergerak sesuai dengan arah medan istrik. Distribusi ion-ion positif dapat membentuk awan (gumpalan) ion positif yang terdapat didekat mineral lempung, tetapi sistribusi ion negatif akan terhambat dan terkumul pada awan ion positif. Jadi awan ion positif sebagai membran pemilih. Polarisasi yang terjadi karena sifat membran ini disebut polarisasi membran.

KONFIGURASI ELEKTRODASusunan konfigurasi elektroda dalam metode IP sam dengan metode resistivitas pada umumnya. Dua buah elektrode sebagai elektroda arus (C1 dan C2) kemudian dua elektroda sebabagai elektroda potensial (P1 dan P2). Data diplot dalam penampang semu atau pseudo section, dimana tiap-tiap titik data diplot pada garis pertpotongan dengan sudu 45o dari pusat atus dan beda potensial yang berhubungan. Pengeplotan data secara dua dimensional, dibuat kontur dan penyajian tahanan jenis semu (pa) dan PFE dibuat terpisah. Susunan Dipole-Dipole Nilai tahanan jensnya adalah :

Susunan Pole-Dipole

METODA PENGUKURAN Pengukuran tanggapan (respon) IP umumnya dilakukan dalam : Domain waktu Domain frekuensi Pengukuran sudut fasa IP

GANGGUAN NOISE (DERAU) PADA PENGUKURAN IPMacam gangguan yang timbul pada pengukuran IP, antara lain adalah efek Coupling, adanya arus telurik, dan kondisi geologi stempat.Efek Coupling : Kebocoran arus dari kabel pengirim arus ke elektroda penerima (potensial) Arus dari elektroda arus dapat menerus dan masuk ke kabael elektroda potensial yang mengalami kebocoran. Arus bocor secara langsung dari kabel ke kabel.

SURVEI LAPANGAN Dalam pelaksanaan survei lapangan, harus diketahui kondisi geologi daerah penelitian dan kondisi medan, agar didapat data yang baik, memadai, dengan biaya yang minimum. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : Spasi lintasan (jarak antar lintasan) Pemilihan susunan elektroda Pemilihan panjang dipole Pemilihan frekuensi Pemilihan metode integrasi

PENYAJIAN HASIL PENGUKURAN Hasil pengukuran lapangan dapat disajikan dalam berbagai bentuk, untuk kepentingan interpretasi, penyajian dapat berupa : Diagram IPSSumbu vertikal merupakan nilai tahanan jens semu dan polarisai sedangkan sumbu korizontal merupakan jarak bertentangan Profil IP Sering dipakai untuk susunan pole-dipole dan gradien, sumbu tegak berupa nilai polarisai dan tahanan jenis semu sedangkan sumbu horizontal merupakan jarak rentangan, kedua nilai tersebut dibuat dalam satu grafik Sayatan semu IP (pseudo section)Bentuk sayatan semu dipakai untuk penyajian data hasil susunan dipole-dipole dan pole-dipole, cara ini paling banyak digunakan Peta kontur IPPeta kontur IP dapat digunakan untuk semua susunan, tetapi lintasannya harus selalu berdekatan satu sama lain

Contoh Perhitungan1) R1 = = = L.F = = = 10.090798R2 = = =H.F = = = 10,04975526PFE = = 0.4067363M = = 0.00405089MF = = 253.132008

2) R1 = = = L.F = = = 10.290596

R2 = = =H.F = = = 10.0935394PFE = = 1.91492283M = = 0.01878943MF = = 1168.61209

3) R1 = = =L.F = = = 9.091713

R2 = = =H.F = = = 8.6749251

PFE = = 4.58426151M = = 0.04383319MF = = 3166.52784

III. PLOTTING

IV. HASIL

V. INTERPRETASIBerdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil perhitungan Chargeability dan Metal Factor maka dapat disimpulkan hasil interpretasinya.Chargeability adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu material untuk menerima arus listrik. Metal Factor menjelaskan volume batuan yang polarisable dab konduktif dan karena dapat dianggap memiliki kandungan sulfida (grafit) yang signifikan, hal ini mungkin berguna dalam mencari sulfida masifDari data yang diperoleh nilai Chargeability secara umum memiliki range yang rendah dengan rentang 0,05-0,059. Jika nilai ini diperhatikan dan dibandingkan dengan tabel berdasarkan kemampuan material menerima arus listrik, tidak dapat ditentukan dengan pasti karena nilainya tidak= 0 (groundwater) dan tidak mencapai nilai = 1 (alluvium). Interpretasi sementara dari hasil data yang diperoleh adalah material merupakan endapan alluvium yang dekat dengan groundwater, sehingga secara tidak langsung nilai Chargeability dari alluvium ini terpengaruh terhadap keberadaan groundwater di dekatnya.Sedangkan berdasarkan nilai metal factor yang berada pada angka 4500-4900 , material yang ada pada daerah ini dapat diinterpretasikan berupa sulfida pengisi retakan. Endapan sulfida ini diduga berasal dari sumber batuan vulkanik yang kaya akan sulfida.

INTERPRETASI DATA SAAT PRAKTIKUMBerdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil perhitungan Chargeability dan Metal Factor maka dapat disimpulkan hasil interpretasinyaChargeability adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu material untuk menerima arus listrik. Metal Factor menjelaskan volume batuan yang polarisable dab konduktif dan karena dapat dianggap memiliki kandungan sulfida (grafit) yang signifikan, hal ini mungkin berguna dalam mencari sulfida masif.Dari data yang diperoleh nilai Chargeability secara umum memiliki range yang rendah 0,05-0,079. Jika nilai ini diperhatikan dan dibandingkan dengan tabel berdasarkan kemampuan material menerima arus listrik tidak dapat ditentukan dengan pasti karena nilainya tidak= 0 (groundwater) dan tidak mencapai nilai = 1 (alluvium). Interpretasi sementara dari hasil data yang diperoleh adalah material merupakan endapan alluvium yang sangat dekat dengan groundwater, sehingga groundwater mempengaruhi nilai chargeability dari alluvium. Sedangkan berdasarkan nilai metal factor yang berada pada angka 800-1050 , yang menunjukkan bahwa litologi yang menyusun daerah ini terdiri atas sulfida disseminated dan terdapat juga sulfida pengisi retakan.

DAFTAR PUSTAKAWintolo, Djoko, dkk. 2010. Buku Panduan Praktikum GEOFISIKA EKSPLORASI edisi iv tahun 2011. Laboratorium Geofisika Eksplorasi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta.

LAMPIRAN