praktik yang baik - siap belajar · jadwal pelatihan (contoh) ... unit 2 menciptakan lingkungan...

300

Upload: nguyenquynh

Post on 08-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 2: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 3: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

PRAKTIK YANG BAIK

DI SEKOLAH DASAR/

MADRASAH IBTIDAIYAH

(SD/MI)

Pebruari 2013

Modul Pelatihan

Page 4: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 5: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United

States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini

merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and

Opprtunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan

tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

Page 6: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 7: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

v Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

Daftar Isi

Kata Pengantar vii

Jadwal Pelatihan (contoh) X

Unit 1 Apa dan Mengapa PAKEM 3

Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31

Unit 3 Mempraktikkan PAKEM 61

Unit 4 Rencana Tindak Lanjut PAKEM

83

Unit 5 Pelaksanaan Kegiatan KKG 95

Unit 6 Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan 115

Unit 7 Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 141

Unit 8 A. Manfaat, Jenis dan Cara Mendorong Peran Serta Masyarakat

B. Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

C. Transparansi dan Akuntabilitas Publik

171

187

203

Unit 9 A. Rencana Kerja Sekolah

B. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah

217

249

Unit 10 Rencana Tindak Lanjut (Manajemen Sekolah) 271

Page 8: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 9: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

vii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

Kata Pengantar

Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers,

Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan

Pemerintah Indonesia untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta

Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu. Untuk

mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan program

pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, kegiatan kelompok kerja

di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas ini adalah guru

dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala sekolah, komite

sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten terpilih di tujuh

propinsi mitra PRIORITAS, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja sama

dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia layanan

untuk pendidikan dalam jabatan.

Modul yang digunakan merupakan pemaketan ulang dari modul-modul yang telah

dikembangkan oleh program bantuan seperti USAID Decentralized Basic Education (DBE) dan

Managing Basic Education (MBE) serta UNICEF’s Creating Learning Communities for Children

(CLCC) dan Mainstreaming Good Practices in Basic Education (MGPBE). Modul Praktik yang

Baik untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan modul pertama yang

mengenalkan konsep dan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah yang memayungi tiga

komponen besar yakni: manajemen sekolah, peran serta masyarakat, dan pembelajaran aktif

yang di tingkat sekolah dasar lebih dikenal dengan PAKEM dan di sekolah menengah pertama

dikenal dengan istilah Pembelajaran Kontekstual. Berikut adalah gambaran singkat tentang

masing-masing unit:

Unit 1: Apa dan Mengapa Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Unit

ini membahas prinsip-prinsip dalam PAKEM dan bagaimana mengembangkan pembelajaran

yang mengandung prinsip tersebut. Pengetahuan dan pengalaman peserta juga diperkaya

dengan diskusi serta tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran aktif dalam berbagai

mata pelajaran di beberapa sekolah.

Unit 2: Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif. Unit ini secara praktis membahas

bagaimana penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar, pengelolaan siswa, dan pengelolaan

perabot. Banyak dampak positif yang dapat diperoleh dengan menciptakan lingkungan belajar

ini, misalnya, pencapaian tujuan pembelajaran menjadi lebih mudah, iklim belajar lebih

kondusif.

Page 10: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

viii

Pengantar Modul

Pengantar

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Unit 3: Mempraktikkan PAKEM. Unit ini akan memfasilitasi guru agar bisa membuat

persiapan mengajar dengan menerapkan PAKEM yang mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah dan kemampuan bekerja sama. Peserta membuat rencana pengembangan

pelajaran, mensimulasikan, memperbaiki, dan mempraktikannya di sekolah.

Unit 4: Rencana Tindak Lanjut (RTL) PAKEM. Pelatihan akan sangat bermanfaat apabila

ditindaklanjuti dengan langkah nyata penerapan gagasan yang diperoleh dalam pelatihan. Guru

akan membuat RTL terkait pembelajaran, tentang rencana spesifik yang akan mereka lakukan.

RTL ini nantinya akan digabungkan dengan RTL manajemen di sekolah masing-masing setelah

pelatihan selesai untuk menghasilkan SATU RTL sekolah.

Unit 5: Pelaksanaan Kegiatan KKG. Kegiatan KKG adalah kegiatan yang sangat penting untuk

meningkatkan profesionalisme guru. Kegiatan KKG harus benar-benar merupakan kegiatan

praktis yang dibutuhkan oleh guru. Unit ini memberikan dan menggali beberapa kegiatan yang

dimaksud. Unit ini dapat diberikan pada ToT nasional dan provinsi, namun pada pelatihan

sekolah, unit ini dapat dilaksanakan secara terpisah pada kesempatan lain jika waktu tidak

memungkinkan.

Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Unit ini

memperkenalkan PAKEM (apa, mengapa, dan bagaimana) bagi komite sekolah dan

menekankan pentingnya PAKEM kepada segenap peserta pelatihan terutama Kepala Sekolah,

Komite Sekolah, dan pengawas. Tujuannya adalah untuk mendorong mereka memikirkan

bagaimana caranya mendukung pelaksanaan PAKEM untuk meningkatan mutu pendidikan.

Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah. Unit ini mengeksplorasi pemahaman dan ciri-ciri

manajemen berbasis sekolah melalui pengalaman peserta dan tayangan video tentang

implementasi MBS yang baik di beberapa sekolah.

Unit 8 terdiri dari 3 sub-unit tentang berbagai aspek dari peran serta masyarakat. Unit 8A

membahas manfaat, jenis-jenis, dan cara mendorong peran serta masyarakat. Fasilitator

memberikan contoh beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komite sekolah dan orang tua

untuk mendukung manajemen dan pembelajaran di sekolah. Unit 8B mengeksplorasi

kreativitas dan mengembangkan pola pikir yang berbeda dalam menghimpun sumber daya dan

dana. Pada Unit 8C, peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya manajemen berprinsip

Keterbukaan dan Akuntabilitas serta cara melaksanakannya.

Unit 9 terdiri dari 2 sub-unit : Unit 9A Rencana Kerja Sekolah membahas pentingnya sebuah

rencana kerja sekolah yang disusun berdasarkan hasil dari evaluasi diri sekolah. Proses

penyusunan meliputi perumusan tantangan, tujuan dan akhirnya rencana program sekolah

selama empat tahun. Unit 9B Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS) mengajak peserta untuk mengidentifikasi program yang menunjang

Page 11: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

ix Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

peningkatan mutu pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Selain itu,

peserta akan mengidentifikasi sumber dana untuk membiayai program/kegiatan dalam satu

tahun serta menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Unit 10: Rencana Tindak Lanjut (Manajemen Sekolah). Unit ini mendorong peserta untuk

membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan dalam jangka tiga bulan yang akan datang.

Peserta merencanakan apa yang mereka perlu lakukan di sekolah setelah pelatihan selesai

dengan menerapkan keterampilan dan konsep yang diperoleh dari unit sebelumnya selama

pelatihan. RTL ini akan dibawa ke sekolah setelah pelatihan selesai untuk dikonsolidasi

dengan RTL pembelajaran dari guru sehingga menghasilkan satu RTL sekolah yang

komprehensif.

Pendekatan pembelajaran aktif dan interaktif yang digunakan dalam modul ini tidak hanya

untuk memotivasi peserta dalam pelatihan, namun juga untuk menyediakan contoh metode

yang dapat digunakan oleh guru di dalam kelas. Fasilitator memberikan model tentang

pelaksanaan pembelajaran aktif, pengelolaan peserta, dan menciptakan suasana dalam

pelatihan yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta ketika mereka melatih dan mengajar

di kelas di sekolah mereka.

Pengembangan Sekolah secara Menyeluruh : Yang dimaksudkan dengan pengembangan

sekolah secara menyeluruh adalah suatu pendekatan di mana semua warga sekolah, termasuk

guru, kepala sekolah, komite sekolah, masyarakat, dan siswa terlibat dalam pengembangan.

Aspek yang ditangani juga mencakup manajemen, partisipasi masyarakat, serta pembelajaran.

Melalui modul ini, segenap praktisi pendidikan diajak dan didorong untuk berinovasi dan

mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas maupun di sekolah terkait

peningkatan mutu pendidikan.

Page 12: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

x

Pengantar Modul

Pengantar

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

JADWAL PELATIHAN (contoh)

Jadwal di bawah ini adalah (1) untuk pelatihan sekolah dan (2) untuk pelatihan fasilitator.

Waktu akan ditambah satu hari untuk Pelatihan fasilitator yang panduannya terpisah dari

modul ini.

Jadwal Pelatihan Sekolah – PAKEM

Waktu Unit/Topik Keterangan

Hari 1

08.00-08.45 45’ Pembukaan dan penjelasan tentang Program

PRIORITAS

08.45-10.30 105’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM

10.30-10.45 15’ Istirahat

10.45-12.00 75’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM

12.00-13.00 60’ Ishoma

13.00-15.00 120’ Unit 2: Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif

15.00-16.00 60’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (Memilih Topik

Pembelajaran)

Waktu dapat

disesuaikan dengan

kebutuhan

Hari 2

08.00-12.00 240’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM

12.00-13.00 60’ Ishoma

13.00-16.00 180’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (termasuk Logistik

Praktik di Sekolah)

Hari 3

07.00-10.30 210’ Unit 3: Praktik PAKEM di sekolah

10.30 -11.00 30’ Istirahat

11.00 – 12.00 60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Diskusi + Refleksi)

12.00 -13.00 60’ Istirahat

13.00 – 14.00 60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Kunjung Karya + Penguatan)

14.00 – 15.00 60’ Unit 4: Rencana Tindak Lanjut (RTL) PAKEM

15.00 – 15.30 30’ Penutup

Pelatihan Unit 5 Pelaksanaan Kegiatan KKG: Tidak lama setelah pelatihan PAKEM dan

MBS tingkat sekolah, peserta akan berkumpul lagi untuk mendapat pelatihan Unit 5:

Pelaksanaan Kegiatan KKG yang berlangsung tiga (3) jam.

Page 13: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xi Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

Jadwal Pelatihan Sekolah – Manajemen Berbasis Sekolah

Waktu Unit/Topik Keterangan

Hari 1

08.00-08.45 45’ Pembukaan dan Penjelasan Program PRIORITAS

08.45-10.15 90’ Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM)

10.15-10.30 15’ Istirahat

10.30–11.00 30’ Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM)

11.00-12.00 60’ Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

12.00-13.00 60’ Ishoma

13.00-15.00 120’ Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

15.00-16.00 60’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong

Peran Serta Masyarakat

15 menit

kelonggaran untuk

mengantisipati

acara yang mulai

terlambat

Hari 2

08.00-09.00 60’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong

Peran Serta Masyarakat

09.00-10.30 90’ Unit 8B: Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber

Daya dan Dana

10.30-10.45 15’ Istirahat

10.45-12.15 90’ Unit 8C: Transparansi dan Akuntabilitas Publik

12.15-13.15 60 Ishoma

13.15-16.00 165’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)

Hari 3

08.00-09.15 75’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)

09.15-10.15 60’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

10.15-10.30 15’ Istirahat

10.30-12.00 90’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

12.00-13.00 60’ Istirahat

13.00-14.30 90’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

14.30-15.30 60’ Unit 10: Rencana Tindak Lanjut (RTL) Manajemen

Sekolah

15.30-16.00 Penutup

Page 14: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xii

Pengantar Modul

Pengantar

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Jadwal Pelatihan ToT Nasional dan ToT Provinsi

Pembelajaran Aktif + Manajemen Berbasis Sekolah

(Catatan: semua Fasilitator Provinsi dan Daerah akan menghadiri pelatihan 7 hari yang

meliputi PAKEM dan Manajemen Sekolah, serta pelatihan fasilitator dan pendampingan.)

Waktu Unit/Topik Keterangan

Hari 1

08.00-08.45 45’ Pembukaan dan Penjelasan tentang Program

PRIORITAS

08.45-10.30 105’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM

10.30-10.45 15’ Istirahat

10.45 - 12.00 75’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM

12.00-13.00 60’ Ishoma

13.00-15.00 120’ Unit 2: Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif

15.00-16.00 60’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (Memilih Topik

Pembelajaran)

Hari 2

08.00-12.00 240’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM

12.00-13.00 60’ Ishoma

13.00-16.00 180’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (termasuk Logistik

Praktik di Sekolah)

Hari 3

07.00-10.30 210’ Unit 3: Praktik PAKEM di sekolah

10.30 -11.00 30’ Istirahat

11.00 – 12.00 60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Diskusi + Refleksi)

12.00 -13.00 60’ Istirahat

13.00 – 14.00 60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Kunjung Karya + Penguatan)

14.00 – 17.00 180’ Unit 5: Pelaksanaan Kegiatan KKG

Unit 4 RTL akan

digabung dengan

RTL pada hari 6.

Karena hari ini

berakhir terlambat,

hari ke-4 mulai

agak lambat.

Hari 4

08.30-10.30 120’ Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif. dan

Menyenangkan (PAKEM)

10.30-10.45 15’ Istirahat

Page 15: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xiii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

Waktu Unit/Topik Keterangan

10.45-12.00 75’ Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

12.00-13.00 60’ Ishoma

13.00-14.45 105’ Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

14.45-15.00 15’ Istirahat

15.00-16.00 60’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong

Peran Serta Masyarakat

Hari 5

08.00-08.45 45’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis dan Cara Mendorong

Peran Serta Masyarakat

08.45-10.15 90’ Unit 8B: Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber

Daya dan Dana

10.15-10.30 15’ Istirahat

10.30-12.00 90’ Unit 8C: Transparansi dan Akuntabilitas Publik

12.00-13.00 60 Ishoma

13.00-16.00 180’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)

Hari 6

08.00-09.00 60’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)

09.00-10.30 90’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

10.30-10.45 15’ Istirahat

10.45-12.00 75’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

12.00-13.00 60’ Istirahat

13.00-14.15 75’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

14.15-15.15 60’ Unit 10: Rencana Tindak Lanjut (RTL) PAKEM +

Manajemen Sekolah

15.15-16.00 45’ Tanya Jawab tentang PAKEM dan Manajemen dari

pelatihan selama 6 hari dan Penutup

Hari 7

08.00-10.00 120’ Bagaimana Menjadi Fasilitator yang Baik dan

Pendampingan

10.00-10.15 15’ Istirahat

10.15-12.15 120’ Pendampingan

12.15-13.15 60’ Istirahat

13.15-15.15 120’ Pendampingan

15.15-16.00 45’ Evaluasi dan Penutup

Page 16: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xiv

Pengantar Modul

Pengantar

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 17: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xv Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

Page 18: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xvi

Pengantar Modul

Pengantar

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 19: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

xvii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengantar Modul

Pengantar

Page 20: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 1

APA DAN MENGAPA PAKEM?

Page 21: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 22: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 23: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

3 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

UNIT 1

APA DAN MENGAPA PAKEM

Waktu: 3 Jam

A. PENGANTAR

Pembelajaran merupakan salah satu unsur

penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan

oleh suatu sistem pendidikan. Pembe-ajaran

ibarat jantung dari proses pendidikan.

Pembelajaran yang baik cenderung

menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang

baik pula. Demikian pula sebaliknya.

Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih

dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa

belum mampu menggapai potensi ideal/

optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu,

perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung

selama ini.

Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok

tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat

dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar

mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap

menyenangkan. Hal ini sejalan dengan amanat Permendiknas No 41 Tahun 2007

“Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Unit ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan

bagaimana pelaksanaan PAKEM, serta prosedur atau langkah-langkah pelatihan yang

bisa dilakukan. Dengan membaca dan mengikuti proses-proses pelatihan yang telah

dirancang dalam Unit ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat mengenal apa,

mengapa, dan bagaimana PAKEM tersebut, dan pada akhirnya diharapkan dapat

menerapkan di kelasnya masing-masing.

Calon Siswa Proses

Pembelajaran Lulusan

PAKEM

Contoh ruang kelas yang menunjukkan

ciri-ciri Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan.

Page 24: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

4

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. mengenali karakteristik utama PAKEM

2. memberi contoh kegiatan PAKEM

3. memahami pentingnya PAKEM bagi peningkatan kualitas siswa

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan Unit 1

2. Video PAKEM (9 menit)

3. Lembar Kerja Format 1.1

4. Lembaran Contoh Proses Pembelajaran PAKEM

5. ATK: spidol (besar dan kecil), kertas plano

D. LANGKAH KEGIATAN

20’ 20’ 40’

Pengantar

Penayangan Video

Diskusi kelompok tentang “Hal-hal yang baru dalam

pemodelan”

1 2 3

20’ 40’ 40’

Penguatan tentang PAKEM

Berbagi hasil diskusi kelompok

Diskusi kelompok tentang unsur-unsur PAKEM

6 5 4

1. Pengantar (20 menit)

Fasilitator memberikan pengantar singkat tentang latar belakang, tujuan, dan

rencana kegiatan sesi ini.

Fasilitator menanyakan pada peserta apa yang mereka ketahui tentang PAKEM.

Setiap peserta diminta menuliskan jawabannya pada selembar kertas tanpa

berdiskusi.

Fasilitator mengumpulkan jawaban peserta untuk dipajangkan.

Page 25: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

5 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

2. Penayangan Video Pembelajaran (20 menit)

Fasilitator memberi informasi kepada peserta bahwa mereka akan melihat

tayangan pembelajaran. Peserta dikelompokkan ke dalam kelompok mata

pelajaran dengan 4 – 6 orang per kelompok. Peserta mendapat format

pengamatan dan diminta untuk membacanya serta mengingatkan bahwa mereka

boleh mengisinya saat penayangan berlangsung atau setelahnya.

Menonton tayangan selain dimaksudkan agar peserta dapat melihat dengan jelas

bagaimana PAKEM dilaksanakan, mereka juga diharapkan dapat membedakan

antara pengalaman pembelajaran yang mengandung unsur-unsur PAKEM dengan

yang tanpa PAKEM.

Peserta diharapkan mengamati dengan kritis proses pembelajaran yang

berlangsung dalam tayangan/pemodelan.

3. Diskusi Kelompok tentang Tayangan/Model Pembelajaran (40 menit)

Fasilitator meminta setiap peserta mengisi format pengamatan tayangan/

pemodelan PAKEM seperti contoh di bawah ini:

FORMAT PENGAMATAN TAYANGAN/PEMODELAN PAKEM

No Komponen pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan

kebiasaan pembelajaran selama ini

1

Kegiatan siswa

a. ……..

b. ……..

2

Kegiatan guru

a. ……..

b. ……..

3

Interaksi antar siswa

a. ……..

b. ……..

4

Interaksi siswa dengan guru

a. ……..

b. ……..

5

Bentuk tugas yang dikerjakan

siswa

a. ……..

b. ……..

Page 26: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

6

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

No Komponen pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan

kebiasaan pembelajaran selama ini

6

Sumber belajar yang digunakan

a. ……..

b. ……..

7

Pemberian kesempatan yang sama

antara siswa laki-laki dan

perempuan

a. ……..

b. ……..

8

Bentuk motivasi yang diberikan

guru kepada siswa

a. ……..

b. ……..

9

Aspek karakter yang

dikembangkan (kemandirian,

disiplin, tanggung-jawab , kerja-

sama, kepercayaan diri)

a. ……..

b. ……..

10

Lainnya

Fasilitator memperhatikan kegiatan berikut setelah format pengamatan selesai diisi.

a. Kelompok mendiskusikan ‘”Hal-hal baru yang ditemukan dalam PAKEM”

ditinjau dari beberapa hal, antara lain: kegiatan anak dan bentuk layanan yang

diberikan guru (kegiatan guru), jenis atau bentuk penugasan yang dikerjakan

siswa, interaksi antar siswa dan interaksi antara siswa dengan guru, sumber

belajar yang digunakan, dan lain sebagainya.

b. Fasilitator, ketika membantu diskusi dalam kelompok-kelompok, dapat

memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengarahkan diskusi yang

kurang lancar. Pertanyaan tidak perlu diberikan semua. Contoh–contoh

pertanyaan pengarah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Apa sajakah kegiatan yang dilakukan siswa? Apakah siswa hanya

mendengarkan guru? Apakah siswa hanya mencatat tulisan di papan tulis pada

buku catatan mereka? Apakah siswa hanya membaca dan menjawab

pertanyaan di buku paket? Kegiatan apa sajakah yang mereka lakukan? dll.

2) Apa yang dilakukan guru? Apakah guru hanya berceramah? Apakah guru duduk

di kursinya menunggu siswa selesai mengerjakan tugas? Apakah guru menulis di papan tulis? Apakah guru masuk ke dalam kelompok-kelompok dan

memberikan umpan balik? dll.

3) Bagaimanakah interaksi/hubungan yang terjadi antar siswa? Apakah ada kerja

Page 27: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

7 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

sama antar siswa? Apakah mereka saling bertanya jawab? Apakah mereka saling bertukar pendapat? Apakah mereka hanya berhubungan dengan satu

orang? dll.

4) Bagaimanakah interaksi antara siswa dengan guru? Apakah siswa mendapat

kesempatan memberikan pendapat dan guru mendengarkannya? Apakah guru

selalu berbicara pada seluruh kelas? Apakah guru berkomunikasi dengan siswa

secara individual? Apakah guru berkomunikasi dengan kelompok? dll.

5) Bagaimana bentuk tugas yang dikerjakan siswa? Apakah guru meminta siswa

menjawab pertanyaan yang hanya memiliki 1 jawaban benar? Apakah siswa

melakukan percobaan? Apakah siswa diberi kesempatan untuk menemukan

jawaban sendiri? Apakah pertanyaan/tugas guru membuat siswa berpikir aktif?

dll.

6) Sumber belajar apa yang digunakan? Apakah guru menggunakan sumber-

sumber belajar selain buku paket, seperti buku bacaan, koran, nara sumber

(misalnya, petani, bekas pejuang revolusi, siswa, dll), sawah, kebun, dll? Apakah

sumber belajar mudah diperoleh?

7) Adakah hal lain lagi yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran yang sehari -

hari kita lakukan?

Hasil diskusi dituliskan di kertas plano yang kemudian disalingtukarkan untuk

diberi komentar oleh kelompok lain.

4. Berbagi Pendapat dan Diskusi Kelompok tentang Unsur-unsur

PAKEM (40 menit)

Fasilitator menginformasikan topik diskusi selanjutnya. Tiap kelompok diberi

nama sesuai dengan kata-kata dalam singkatan PAKEM, yaitu AKTIF, KREATIF,

EFEKTIF dan MENYENANGKAN. Jika jumlah kelompok banyak, nama tersebut

bisa diulang dengan ditambah penomoran, misalnya: AKTIF 1, AKTIF 2, KREATIF

1, KREATIF 2, dst.

Tiap kelompok kemudian mendiskusikan satu unsur PAKEM dari pemodelan tadi

yang sesuai dengan nama kelompoknya selama 15 menit. Kelompok Aktif, misalnya,

mendiskusikan proses pembelajaran yang mencerminkan masing-masing aspek dari

PAKEM sesuai dengan nama kelompoknya (tayangkan 2 contoh proses pembelajaran

untuk masing-masing2 aspek PAKEM).

Setelah 15 menit, fasilitator menayangkan tayangan yang memuat tabel lengkap

tentang proses pembelajaran. Fasilitator menanggapi pertanyaan klarifikasi jika ada.

Kemudian, fasilitator meminta tiap kelompok untuk mencari contoh kegiatan untuk

masing-masing proses dalam tayangan (20 menit).

Page 28: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

8

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

5. Kunjung Karya/Berbagi Hasil Diskusi (40 menit)

a. Salah seorang dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain dan mem

aparkan hasil kerja kelompoknya. Anggota kelompok yang dikunjungi boleh

bertanya dan menyampaikan pendapatnya.

b. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk kunjungan ke dua atau tiga kelompok.

Anggota kelompok yang menjadi ‘duta’ boleh dilakukan bergantiandengan

anggota yang lain.

Fasilitator mengamati dengan seksama proses diskusi kelompok supaya bisa

memberikan masukan. Setelah mengerjakan tugas tersebut, kelompok kemudian

diminta menjawab pertanyaan: Bila kegiatan-kegiatan tersebut terjadi dalam

pembelajaran, kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) apa sajakah yang

berkembang pada diri siswa? (Tayangkan tayang Kurikulum 2013).

6. Penguatan tentang PAKEM (20 menit)

Fasilitator menayangkan pernyataan-pernyataan “Apa yang saya dengar ….” dan

diagram “Tingkat Keterlibatan Siswa …” (Lihat slide – Diagram Segitiga) dan

memberikan penjelasan, misal untuk tayangan pernyataan dan diagram dijelaskan

bahwa “Semakin siswa terlibat dalam belajar, semakin mereka menguasai materi

Page 29: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

9 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

pelajaran”.

Untuk diagram dapat diberikan penjelasan tambahan (jika perlu), misal, “Bila kita

membuat rencana pembelajaran, kita berpikir dari arah bawah diagram tersebut,

yaitu dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri – Kegiatan nyata apa

sajakah yang harus dialami siswa untuk menguasai kemampuan dalam materi yang akan dipelajari siswa?” dan BUKAN berpikir dari arah atas diagram, yaitu “Apa

yang harus didengarkan siswa?”

Page 30: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

10

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

APA ITU PAKEM?

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif berpikir, bertanya,

mempertanyakan, mengemukakan gagasan, bereksperimen, mempraktikkan konsep

yang dipelajari, dan berkreasi. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si

pembelajar dalam membangun pengetahuannya; bukan proses pasif yang hanya

menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir aktif, maka pembelajaran

tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Suatu konsep (misalnya demokrasi, kerjasama, fotosintesa, penjumlahan, dan

kebersihan) yang dijelaskan melalui ceramah sebenarnya sangat sulit dipahami siswa

karena konsep tersebut disampaikan secara abstrak. Hal yang abstrak sulit dipahami

karena tingkat berfikir anak-anak yang cenderung kongkrit atau mencari bentuk

nyata. Jika dalam mengajar guru menggunakan media seperti gambar, film,

peragaan, dan sebagainya maka konsep yang dipelajari menjadi lebih kongkrit (nyata)

dan lebih mudah dipahami anak.

Namun, yang paling bisa membuat konsep menjadi kongkrit adalah ketika anak terlibat

dalam pengalaman langsung dan aktif menemukan sendiri dari pengalaman tersebut

suatu konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Misalnya, anak-anak menemukan

sendiri makna dari penjumlahan setelah mereka terlibat dalam kegiatan jumlah

menjumlah menggunakan benda nyata (kacang merah, batu-batuan, penjepit kertas

misalnya). Contoh lain, siswa memahami konsep demokrasi setelah mereka terlibat

aktif dalam penerapan prinsip-prinsip demokrasi dan musyawarah dalam kegiatan

pemilihan ketua kelas yang dirancang serius oleh guru. Pengalaman nyata dan proses

penerapan tersebut memberikan cara bagi mereka untuk membangun pemahaman

sendiri secara aktif tentang konsep penjumlahan dan demokrasi.

Di bawah ini adalah bagan dari Edgar Dale (1946) yang menunjukkan macam media atau

kegiatan yang bisa dipakai untuk mengajarkan suatu konsep dan hubungannya dengan

tingkat kekongkritan konsep yang bisa tersampaikan. Pembelajaran yang bergantung

hanya pada verbal saja (ceramah, membaca) mengandung tingkat keabstrakan paling

tinggi, sedangkan pengalaman langsung yang membuat siswa aktif menemukan dan

menerapkan suatu konsep memiliki tingkat kekongkritan yang paling tinggi.

Page 31: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

11 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Pesan dari bagan Edgar Dale tersebut diperkuat oleh kata-kata Confucius, orang

bijak dari Timur, sebagai berikut:

a. Yang saya dengar, saya lupa

b. Yang saya lihat, saya ingat

c. Yang saya kerjakan, saya pahami

Melv in L. Silberman penulis “101 Cara Belajar Aktif” mendukung juga keaktifan siswa

untuk memberikan hasil belajar yang maksimal dengan mengatakan:

d. Yang saya dengar, saya lupa

e. Yang saya dengar dan lihat, saya ingat

f. Yang saya dengar, lihat, tanyakan, atau diskusikan, saya mulai pahami

g. Yang saya dengar, lihat, dan diskusikan, serta lakukan, saya memperoleh pengetahuan

dan keterampilan

h. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai

Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang

kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Page 32: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

12

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam

sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa yang bisa mengoptimalkan

potensi diri siswa. Karena dalam PAKEM siswa banyak bekerja dan berbuat maka

terdapat banyak kesempatan bagi siswa untuk menghasilkan produk belajar. Produk

itu bisa berupa karya seni, jalan keluar terhadap suatu permasalahan, grafik, diagram,

tabel, puisi, karangan, pantun, lagu, tarian, model tiga dimensi, dan lain - lain. Dengan

demikian, daya imajinasi dan daya cipta/kreasi siswa bisa berkembang dengan

optimal.

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut

sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran

sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran tinggi. Menurut hasil penelitian,

tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif

dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif. Proses

pembelajaran yang efektif menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran

yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak

efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

i. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan

kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

j. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan

semangat belajar siswa dan membantu siswa membangun pengetahuan dan

pemahaman. Cara-cara tersebut diantaranya adalah menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok

bagi siswa.

k. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih

menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.

l. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara

belajar kelompok.

m. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu

masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan

lingkungan sekolahnya.

n. Peran guru lebih sebagai fasilitator daripada penceramah, artinya guru mendesain

kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selama kegiatan

pembelajaran, guru tidak lagi hanya berdiri di depan kelas tetapi berkeliling memantau

kegiatan siswa dan membantu siswa dalam proses belajar.

Page 33: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

13 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN

PAKEM?

1. Memahami sifat dasar anak

Pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu dan suka berimajinasi. Anak desa,

anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan

Indonesia — selama mereka normal — terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua

sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis

dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita

olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat anugerah Tuhan tersebut.

Suasana pembelajaran yang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil

karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang

mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran

yang subur bagi rasa ingin tahu dan imajinasi tersebut.

2. Mengenal perbedaan setiap anak

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki

kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Efektif dan

Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin

dalam kegiatan pembelajaran. Karena itu semua anak dalam kelas tidak harus

selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan bisa berbeda sesuai dengan

kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat

dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan

mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya ketika dia mendapat

kesulitan sehingga anak tersebut bisa belajar secara optimal

3. Memahami anak sebagai makhluk sosial

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami cenderung melibatkan anak lain

dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar.

Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan

atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas

dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan

mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu

juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah sehingga pada

dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Keterampilan pemecahan

Page 34: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

14

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

masalah memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk

menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.

Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan

imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru

adalah mengembangkannya, antara lain dengan sesering mungkin memberikan

tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan

kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-

kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban yang betul hanya

satu).

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang

menyenangkan

Ruang kelas yang menyenangkan merupakan unsur tak terpisahkan dari PAKEM.

Dalam kelas yang menerapkan PAKEM, anak-anak banyak belajar melalui bekerja

dan berbuat sehingga banyak menghasilkan produk. Hasil pekerjaan siswa

tersebut sebaiknya dipajangkan untuk membuat kelas menjadi hidup dan menarik.

Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan bisa memotivasi siswa untuk bekerja

lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat

berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat

berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.

Guru perlu memastikan bahwa setiap siswa mempunyai karyanya yang

dipajangkan. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa dan

ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan

rujukan ketika membahas suatu masalah.

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya

untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi

juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber

belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan

menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan

dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan

lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati

(dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis

(membuat dugaan), mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat

gambar/diagram.

Page 35: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

15 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian

umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara

guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada

kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara

santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi

tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan

siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru yang berkaitan

dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada

hanya sekedar angka (nilai).

8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk

bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta

siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya

dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya,

mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan

tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya

perasaan tidak takut. Banyak siswa merasa takut ditertawakan, takut

disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya

menciptakan suasana kelas di mana guru tidak marah kepada siswa dan siswa

tidak menertawakan siswa lain jika mereka memberi jawaban yang tidak benar.

Siswa harus didorong untuk mencoba, dan berbuat kesalahan adalah bagian

penting dari belajar. Guru juga tidak menyepelekan siswa. Pada dasarnya guru

harus berusaha menghilangkan penyebab rasa takut, baik yang datang dari guru

itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat

bertentangan dengan PAKEM.

Bagaimana Pelaksanaan PAKEM?

Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pada saat yang sama, gambaran tersebut

menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan

tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh KBM dan kegiatan guru.

Page 36: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

16

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kegiatan Guru Kegiatan Belajar Mengajar

1. Guru merancang dan mengelola KBM

yang mendorong siswa untuk

berperan dan berpikir aktif dalam

pembelajaran.

Guru melaksanakan berbagai KBM seperti:

• Percobaan

• Diskusi kelompok

• Memecahkan masalah

• Mencari informasi

• Menulis laporan/cerita/puisi

• Berkunjung keluar kelas

• Bermain peran

2. Guru menggunakan alat bantu dan

sumber belajar yang beragam.

Sesuai mata pelajaran, guru dapat menggunakan:

• Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri

• Gambar

• Studi kasus

• Narasumber

• Lingkungan

3. Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan

keterampilan.

Siswa:

• Melakukan percobaan, pengamatan, atau

wawancara

• Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya

sendiri

• Menarik kesimpulan

• Memecahkan masalah atau mencari rumus sendiri

• Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata

sendiri

4. Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapkan

gagasannya sendiri secara lisan atau

tulisan.

Melalui:

• Diskusi

• Lebih banyak pertanyaan terbuka

• Hasil karya yang merupakan pemikiran anak

sendiri

5. Guru menyesuaikan bahan dan

kegiatan belajar dengan kemampuan

siswa.

• Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan

(untuk kegiatan tertentu)

• Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan

kelompok tersebut

• Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

6. Guru mengaitkan KBM dengan

pengalaman siswa sehari-hari.

• Siswa menceritakan atau memanfaatkan

pengalamannya sendiri

• Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam

kegiatan sehari-hari

7. Guru menilai KBM dan kemajuan

belajar siswa secara terus menerus.

• Guru memantau kerja siswa

• Guru memberikan umpan balik

Page 37: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

17 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

PERAN KOMITE SEKOLAH, ORANGTUA, DAN MASYARAKAT

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 044/

U/2002 Komite Sekolah berperan sebagai:

1. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di

satuan pendidikan.

2. Pendukung (baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga) dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

3. Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran

pendidikan di satuan pendidikan.

4. Mediator antara sekolah dengan pemerintah dan masyarakat di satuan pendidikan.

Peran tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk fungsi nyata dalam penyelenggaraan

persekolahan terutama dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Fungsi nyata Komite

Sekolah dalam pengembangan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Membantu sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (sesuai

dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 Pasal 36 Ayat 2).

2. Mendorong tumbuhnya perhatian dan dukungan masyarakat terhadap penyeleng-

garaan pembelajaran yang bermutu.

3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/ dunia

industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran yang

bermutu.

4. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna

mendukung peningkatan mutu pembelajaran.

5. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pembelajaran

yang bermutu.

6. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan,

dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Dukungan bagi pelaksanaan PAKEM tidak hanya datang dari Komite Sekolah saja tetapi

juga dari masyarakat dan orangtua siswa. Pasal 9 UU Sisdiknas No. 20/2003 menyatakan

bahwa masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam

penyelenggaraan pendidikan. Masyarakat dapat terlibat dalam memberikan bantuan dana,

pembuatan gedung, ruang kelas, pagar, dan sebagainya. Masyarakat juga sebetulnya dapat

terlibat dalam bidang Teknis Edukatif, seperti dalam proses belajar mengajar,

menyediakan diri menjadi tenaga pengajar, membicarakan pelaksanaan kurikulum,

memantau kemajuan belajar, dan sebagainya.

Page 38: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

18

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Orangtua juga harus berperan serta dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan

PAKEM orangtua dapat berperan:

1. Menjadi mitra anak dalam belajar di rumah.

2. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan PAKEM.

3. Menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi pengembangan kreativitas anak,

misalnya dengan banyak memberikan pertanyaan, mengecek hasil karya anak, dan

mendorong kreativitas anak.

Page 39: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

19 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

F. LEMBAR KERJA

Format 1.1: Pengamatan Pemodelan PAKEM

Komponen pembelajaran

Hal baru yang berbeda dengan

kebiasaan pembelajaran selama ini

1. Kegiatan siswa

a. ………..

b. ………..

2. Kegiatan guru

a. ………..

b. ………..

3. Interaksi antar siswa

a. ………..

b. ………..

4. Interaksi siswa dengan guru

a. ………..

b. ………..

5. Bentuk tugas yang dikerjakan siswa

a. ………..

b. ………..

6. Sumber belajar yang digunakan

a. ………..

b. ………..

7. Pemberian kesempatan yang sama

antara siswa laki-laki dan

perempuan.

a. ………..

b. ………..

8. Bentuk motivasi yang diberikan guru

kepada siswa

a. ………..

b. ……......

9. Aspek karakter yang dikembangkan

(kemandirian, disiplin, tanggung

jawab, kerjasama, keberanian)

a. …….......

b. ……......

10. Lainnya

Page 40: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

20

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Lembaran: Contoh Proses Pembelajaran PAKEM

Aspek PAKEM Contoh Proses Pembelajaran

Aktif • melakukan diskusi

• membuat pernyataan

• melakukan simulasi (bermain peran)

• mengukur

• melakukan pengamatan

Kreatif • mendesain model sendiri

• menghasilkan karya yang berbeda

• menyelasaikan masalah

• membuat pertanyaan

Efektif • kegiatan pembelajaran ditujukan untuk mencapai tujuan pembelajaran

• pemilihan media, strategi, pengelolaan kelas dan sumber

sesuai dengan kebutuhan siswa dan atau tujuan

pembelajaran

• siswa mempunyai kesempatan untuk menunjukkan

pemahaman

Menyenangkan • menyelesaikan tugas dalam kelompok

• mengunakan permainan untuk pemahman dan penguatan

konsep

• melakukan kegiatan bermakna bagi siswa

• menggunakna lingkungan sebagai sumber belajar

Page 41: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

21 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 42: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

22

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 43: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

23 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Page 44: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

24

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 45: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

25 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Page 46: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

26

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 47: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

27 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Page 48: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

28

Apa dan Mengapa PAKEM

UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 49: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 2

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN

BELAJAR YANG EFEKTIF

Page 50: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 51: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

31 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

UNIT 2

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR

YANG EFEKTIF Waktu: 2 Jam

A. PENGANTAR

Lingkungan belajar sangat berperan dalam

menciptakan suasana belajar yang menyenang-

kan. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan

keaktifan dan efektivitas belajar anak. Itulah

sebabnya, lingkungan belajar perlu ditata.

Menata lingkungan belajar di kelas erat

kaitannya dengan keadaan fisik kelas (suhu,

cahaya, kebersihan, sirkulasi udara, pengaturan

ruangan, dsb), pengelolaan dan pemanfaatan

sumber belajar, sudut baca/perpustakaan kelas.

Pada kegiatan ini, pembahasan akan dipusatkan pada masalah pemanfaatan berbagai

sumber belajar termasuk sudut baca, pengelolaan siswa, pengelolaan perabot kelas

dan pemajangan hasil karya anak.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. memanfaatkan beragam sumber belajar yang tersedia di dalam dan sekitar sekolah

serta sudut baca

2. menyusun alternatif pengaturan tempat duduk siswa disertai dengan alasannya

(pertimbangan kekuatan dan kelemahannya)

3. mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan yang dapat dilakukan pada setiap jenis

pengelolaan siswa beserta kelebihan dan kelemahannya

4. membuat pajangan karya siswa yang baik dan mengidentifikasi pemanfaatannya

sebagai sumber belajar

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Fotokopi tayangan 6-9

3. Lembar Kerja 2.1 - 2.5

4. ATK : Kertas HVS warna, kertas plano, spidol, post it, lem, benang, dan gunting.

5. Hasil karya siswa

Lingkungan belajar yang menarik akan

membuat pembelajaran menarik.

Page 52: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

32

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

D. LANGKAH KEGIATAN

1. Pengantar (10 menit)

Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada setiap peserta: Apa yang membuat

lingkungan belajar efektif? dan menerima jawaban dari peserta. Fasilitator

menekankan jawaban peserta akan pentingnya lingkungan belajar yang dapat

menarik minat dan menunjang anak dalam pembelajaran. Aspek lingkungan

tersebut sangat beragam, tetapi dalam unit ini dibatasi pada empat hal, yaitu:

• Keragaman sumber belajar dan sudut baca serta pemanfaatannya

• Pengaturan tempat duduk siswa

• Pengelolaan siswa

• Pajangan karya siswa

Penguatan

5

3

5’

Pengantar

1

10’

Kelompok 1

Pembahasan berbagai

pemanfaatan sumber belajar

yang tersedia di dalam dan

sekitar sekolah serta sudut

baca

Kelompok 2

Pembahasan Penyusunan

Alternatif Pengaturan

Tempat Duduk Siswa dan

Alasannya

Diskusi Kelompok

sesuai Topik

2

Kelompok 3

Pembahasan Pengelolaan

Siswa dan Jenis Kegiatannya

Kunjung

Karya

4

3

Kelompok 4

Pembahasan Tentang

Pajangan

3

30’

30’

45’

Page 53: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

33 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

2. Diskusi Kelompok (30 menit)

Fasilitator membagi setiap meja menjadi dua kelompok (setiap kelompok terdiri

dari 4-5 orang).

Fasilitator menyiapkan 4 topik yang akan dibahas. Setiap topik dimasukkan ke

dalam amplop dengan diberi tanda warna berbeda, misalnya:

Topik 1 - merah

Topik 2 – putih

Topik 3 – hijau

Topik 4 – kuning

Setiap kelompok diberi satu topik untuk dibahas.

a. Topik 1: Sumber Belajar dan Sudut Baca 1) Apa saja yang biasa mereka pakai sebagai sumber belajar di kelas selama ini?

2) Apa pendapat mereka tentang sumber belajar yang dipakai pada kegiatan

pemodelan PAKEM?

3) Apakah mereka sudah memperhatikan kesehatan dan keselamatan

peserta didik saat memilih dan menggunakan sumber belajar tersebut?

(misal: jika menggunakan benda-benda tajam, hewan atau tumbuhan yang

membahayakan, kebersihan alat dan bahan, menghindari bahan-bahan yang

membahayakan) Mengapa hal tersebut penting untuk dilakukan?

4) Apakah ada sudut baca di kelas? Bagaimana pemanfaatannya?

b. Topik 2: Pengaturan Tempat Duduk Siswa

1) Bagaimana model pengaturan tempat duduk siswa yang selama ini lazim

dilakukan? Apakah hal itu efektif?

2) Hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan dalam merancang model

pengaturan tempat duduk?

3) Bagaimana model pengaturan tempat duduk yang dapat membuat interaksi

antar siswa dan guru berlangsung secara efektif?

4) Model pengaturan tempat duduk bagaimana yang dapat dipenuhi oleh

sekolah?

c. Topik 3: Pengelolaan Siswa

1) Apa saja bentuk pengelolaan siswa yang mereka lihat selama kegiatan

pemodelan PAKEM?

2) Mengapa guru (fasilitator) menggunakan beragam pengelolaan siswa?

3) Apakah guru (fasilitator) sudah memperhatikan kesetaraan gender? Dalam

bentuk apa? Apakah guru sudah memberikan kesempatan yang sama kepada

anak laki-laki dan perempuan?

Page 54: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

34

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

4) Apakah guru sudah memperhatikan proses pembelajaran yang ramah

anak? Apa buktinya? Misal: tidak meremehkan, tidak terjadi saling

mengejek antar teman.

d. Topik 4: Pajangan Karya Siswa

1 ) Apa yang sebaiknya guru lakukan dengan karya siswa?

2 ) Apa tujuan memajangkan hasil karya siswa?

3 ) Karya siswa apa saja yang bisa dipajangkan?

4 ) Apa yang harus diperhatikan dalam memajangkan karya siswa?

Fasilitator harus memastikan bahwa semua peserta terlibat secara aktif

dalam diskusi kelompok. Hasil diskusi kelompok ditulis pada kertas plano.

Fasilitator meminta beberapa kelompok peserta untuk menyampaikan hasil

diskusinya dan meminta kelompok lain untuk menambahkan hal-hal yang

dianggap perlu. Selanjutnya, fasilitator memberi penegasan/penguatan

(usahakan keempat topik diplenokan).

3. Kegiatan Aplikasi (30 menit)

Fasilitator kembali meminta peserta bekerja dalam kelompok mereka masing-

masing untuk mengaplikasikan/mendesain lingkungan belajar yang efektif.

a. Kelompok Sumber Belajar dan Sudut Baca

Peserta dalam kelompok ini mengerjakan Lembar Kerja 2.1 dan 2.2.

Secara kelompok peserta mengidentifikasi sumber belajar yang dapat ditemukan di dalam dan luar kelas.

Peserta secara berpasangan (sesuai mapel) mengidentifikasi cara

memanfaatkan sumber belajar tersebut di dalam mapelnya. Diskusi kelompok

juga terkait dengan sudut baca (LK 2.2)

Hasil diskusi setiap pasangan didiskusikan kembali dalam kelompok. Hasil

akhir ditulis pada kertas plano.

b. Kelompok Pengaturan Tempat Duduk Siswa

Peserta dalam kelompok ini mengerjakan lembar kerja 2.3. Peserta

mendiskusikan desain susunan tempat duduk yang ideal dengan memikirkan

alasan-alasannya terlebih dahulu.

Selanjutnya, mereka menggunting kertas berwarna untuk digunakan sebagai perabot yang menggambarkan kondisi kelas.

Setelah yakin dengan desain idealnya, barulah para peserta dapat

menempelkan kertas berwarna tersebut di atas kertas patron kelas yang

diberikan. Jumlah desain yang dibuat minimal 4 model.

Page 55: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

35 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Keempat model itu ditempel di kertas plano. Mereka harus menuliskan keterangan untuk setiap bentuk yang digunakan, misalnya: persegi merah

mewakili meja siswa, dst. Kelompok juga harus menyebutkan alasan

(kelebihan dan kelemahan) untuk setiap desain susunan tempat duduk.

c. Kelompok Pengelolaan Siswa

Peserta dalam kelompok ini bekerja menggunakan lembar kerja 2.4.

Peserta mengerjakan secara berpasangan terlebih dahulu jenis-jenis kegiatan

yang dapat dilakukan pada setiap jenis pengelolaan siswa beserta kelebihan

dan kelemahannya masing-masing.

Hasil diskusi setiap pasangan didiskusikan kembali dalam kelompok danhasil

akhirnya ditulis pada kertas plano.

d. Kelompok Pajangan Karya Siswa ‘

Peserta dalam kelompok ini bekerja menggunakan lembar kerja 2.5.

Dengan menggunakan karya siswa yang telah disiapkan, kelompok ini mengidentifikasi karya yang dapat dan yang tidak dapat dipajang disertai

alasan, apa yang harus diperhatikan dalam memajangkan karya siswa (lihat

panduan memajangkan karya siswa) serta membuat pajangan dinding maupun

pajangan meja.

e. Kunjung Karya (45 menit)

i. Kunjungan Tahap I (20 menit)

Fasilitator meminta peserta meletakkan karya kelompoknya di atas meja

kelompok mereka masing-masing (kecuali kelompok pajangan karya siswa

yang melekatkan karya siswa di dinding atau meja pajangan)

Fasilitator meminta separuh peserta dalam setiap kelompok berdiri, sedangkan separuh yang lainnya tetap duduk.

Peserta yang duduk diminta tetap tinggal di kelompoknya untuk

memberi/menerima komentar/tanggapan terkait dengan karya kelompok

mereka, sedangkan peserta yang berdiri diminta berkunjung atau

berkeliling searah jarum jam ke kelompok topik lain dalam kelompok

besar yang sama (mis. sesama kelompok merah, dll), untuk melihat,

bertanya serta memberikan komentar tentang hasil kerja rekannya.

Baik peserta yang tinggal maupun yang berkeliling harus menyiapkan kertas catatan (post it). Peserta yang menjaga karya mencatat

saran/masukan yang bermakna dari kelompok pengunjung, sedangkan

peserta pengunjung mencatat hal yang menarik dan bermakna dari

kelompok yang dikunjungi.

Fasilitator memberi aba-aba kapan para anggota kelompok mulai

berkeliling dan kapan selesai melihat hasil karya dari kelompok satu ke

kelompok lainnya (misalnya dengan meniup peluit) (usahakan setiap kunjungan 5 menit)

Setiap peserta kembali ke kelompoknya masing-masing.

Page 56: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

36

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

ii. Kunjungan Tahap II (25 menit)

Fasilitator meminta peserta yang telah berkunjung tetap dikelompoknya

untuk memberi/menerima komentar/tanggapan terkait dengan karya

kelompok mereka, sedangkan peserta yang tadinya berjaga di kelompok

melakukan kunjungan ke kelompok warna yang lain.

Kunjungan kelompok warna dilakukan searah jarum jam (setiap kelompok warna hanya berkunjung ke satu kelompok warna yang lain). Dalam

kelompok warna yang dikunjungi, setiap kelompok berkeliling di setiap

kelompok topik.

Fasilitator tetap memberi aba-aba kapan para anggota kelompok mulai

berkeliling dan kapan selesai melihat hasil karya suatu kelompok.

Setiap peserta kembali ke kelompoknya masing-masing untuk

mendiskusikan masukan atau temuan yang diperoleh.

Sebagai penguatan fasilitator membagikan bahan bacaan tambahan.

f. Kegiatan Akhir: Penguatan (5 menit)

Di akhir sesi, fasilitator menyampaikan bahwa lingkungan belajar yang efektif

bukan hanya terletak pada fisik kelas saja, namun juga terletak pada pengelolaan

kegiatan pembelajaran.

Page 57: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

37 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

E. BAHAN BACAAN 1 UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Lingkungan belajar di sekolah dan kelas terdiri atas lingkungan fisik dan non fisik yang

dapat mempengaruhi pembelajaran. Pembelajaran dapat ditingkatkan dan didukung jika

lingkungannya dikelola secara efektif. Pertimbangan penting dalam mengelola lingkungan

fisik pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang efektif adalah fleksibilitas

dan kemudahan akses.

Dari segi fleksibilitas, meja, kursi, dan perabot lain hendaknya diatur secara luwes

sesuai dengan kegiatan belajar yang dipilih. Misalnya, ketika kegiatan belajar memakai

kerja kelompok maka meja dan kursi perlu diatur sedemikian rupa sehingga guru

maupun siswa dapat bergerak dalam ruangan dengan aman dan efisien, tanpa terhalang

oleh kursi dan meja. Tikar dapat digunakan untuk kegiatan permainan.

Dari segi kemudahan akses, berbagai sumber daya pembelajaran yang praktis (misalnya

buku-buku, peta, bola dunia, alat peraga IPA dan matematika, dan lain-lain) hendaknya

disimpan dengan baik dan tersedia serta mudah diakses oleh guru dan siswa.

Sumber daya pembelajaran lain yang berupa tulisan/gambar atau pajangan hasil kerja anak

yang merupakan lingkungan belajar visual juga perlu diatur. Pajangan hasil karya anak

dapat menjadi contoh yang baik bagi anak lainnya dan dapat mendorong anak untuk

belajar. Perlu diingat bahwa pemajangan terutama ditujukan pada anak supaya anak bisa

mendapatkan manfaat. Karena itu tingkat keterbacaan pajangan harus dilihat dari sudut

pandang anak (misalnya apakah posisi pajangan tidak terlalu tinggi untuk anak-anak).

Label-label di jendela, kursi dan benda lainnya di ruang kelas membantu menambah kosa

kata dari benda yang dapat dilihat anak. Label dapat ditulis dalam bahasa Indonesia,

bahasa daerah, atau bahasa asing yang dipelajari untuk membantu anak beradaptasi

dengan lingkungan belajarnya yang baru.

Gambar dan poster dapat menuntun dan mendukung berbagai kegiatan pembelajaran.

Gambar atau poster dapat berisi petunjuk melaksanakan tugas, demonstrasi tentang

prosedur, contoh-contoh yang ditawarkan atau pesan yang mengingatkan anak untuk

menjadi pelajar yang efektif.

Selain lingkungan fisik seperti di atas, lingkungan belajar juga berupa lingkungan non fisik,

yang terwujud dalam interaksi dan hubungan dikelas dan sekolah.

Page 58: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

38

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Interaksi dan Hubungan

Mutu interaksi dan hubungan antara guru dan siswa ikut berperan dalam menciptakan

kondisi belajar yang efektif. Guna mendukung kondisi belajar yang efektif, interaksi dan

hubungan yang ada haruslah bersifat:

• Jelas dan singkat

• Positif dan suportif

• Adil dan tidak bias/ timpang

Instruksi atau peragaan yang diberikan oleh guru harus jelas dan ringkas. Ini berarti

berbicara dengan suara yang jelas, menggunakan bahasa yang dapat dipahami anak, dan

menyesuaikan dengan lamanya daya konsentrasi anak.

Interaksi dan hubungan yang bersifat positif dan suportif akan mengarahkan anak pada

perilaku yang lebih baik, meningkatkan rasa percaya dirinya, serta menunjang

peningkatan prestasinya. Penggunaan ancaman, kata-kata yang merendahkan, atau tindak

kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran terhadap hak anak dan merupakan tindak

kriminal menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

Guru juga harus bertindak adil dan tidak bias, memperlakukan semua anak dengan sama,

tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, kemampuan, latar belakang keluarga maupun

agama.

Selain berinteraksi dengan cara yang baik dengan siswa, guru perlu menciptakan interaksi

dan hubungan antar anak yang sehat karena interaksi dan hubungan antar anak juga

membantu menciptakan kondisi belajar yang efektif.

Anak-anak akan meniru perilaku gurunya. Jika guru memperlakukan anak dengan hormat

dan tanpa kekerasan, anak-anak juga akan memperlakukan satu sama lainnya dengan cara

yang sama.

Melalui kegiatan kelompok, anak belajar untuk menghormati pendapat setiap orang,

menunggu giliran dan menolong satu sama lain.

Page 59: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

39 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Cara Mengelola Siswa Klasikal

Strategi ini biasanya dipakai pada saat guru ingin semua siswa mendapatkan informasi

yang sama, misalnya: pada saat awal pelajaran ketika siswa dan guru bersama– sama

berdiskusi atau guru menjelaskan apa yang akan dilakukan sebelum kegiatan inti dimulai

atau waktu menutup pelajaran dengan membimbing siswa mengingat apa saja yang telah

mereka pelajari.

Kegiatan Kelompok

Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin:

• siswa saling belajar dari temannya

• membangun kemampuan berkomunikasi

• membangun keterampilan bersosialisasi

• membangun sikap inklusif (menghargai perbedaan di antara sesama teman)

• membangun keterampilan bekerja dalam tim

• membangun keterampilan kepemimpinan

Kegiatan Individu

Strategi ini dapat digunakan pada saat guru ingin melihat potensi atau masalah belajar

setiap siswa dalam belajar. Kegiatan ini dapat pula dipakai untuk menghasilkan tugas–

tugas yang diperlukan untuk pelajaran tertentu, misalnya mengarang, membuat refleksi,

menceritakan kembali, membuat soal cerita (matematika), melakukan penelitian, dan

lain-lain.

Page 60: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

40

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

BAHAN BACAAN 2 UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

Contoh Jawaban Lembar Kerja 2.1 tentang Sumber Belajar

Sumber Belajar Mata Pelajaran Kegiatan

Pohon Mangga IPA Mengamati, menggambar,

mendeskripsikan fungsi bagian-bagian

pohon

Matematika Menggunakan batang pohon mangga

untuk mengidentifikasi jenis-jenis

sudut

Bahasa Indonesia Mengamati dan mendeskripsikan

pohon mangga, dsb.

Pedagang

(Narasumber)

Bahasa Indonesia

IPS

Menyusun daftar pertanyaan,

melakukan dan melaporkan hasil

wawancara

Wawancara tentang profesi pedagang

Batu-batuan IPA

Bahasa Indonesia

IPS

Meneliti bentuk batuan untuk

mengetahui dampak erosi

Mengamati bentuk batuan untuk

mendapatkan ide dalam menulis teks

deskripsi

Mengamati jenis-jenis batuan untuk

menentukan asal batu

Sepeda Matematika

IPS

Bahasa Indonesia

Mengidentifikasi bangun datar dan

bangun ruang

Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan

yang berhubungan dengan sepeda

Mengamati sepeda dan belajar

menggunakan bahasa persuasif dengan

bermain peran mengiklankan sepeda

secara lisan

Dll. ...... ......

Page 61: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

41 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Contoh Jawaban Lembar Kerja 2.2 tentang Sudut Baca/Perpustakaan Kelas

Sudut Baca Penjelasan Rencana

1. Lokasi

Sudut baca diletakkan di pojok sebelah

kanan kelas, mudah dijangkau siswa.

g. Alat dan bahan yang diperlukan

Buku bacaan sesuai usia dan minat siswa,

karya tulis siswa, rak atau meja dengan

ukuran disesuaikan dengan jangkauan anak.

h. Buku-buku yang akan disediakan

Buku cerita sebanyak jumlah siswa, buku

sumber belajar, majalah yang disesuaikan

dengan usia dan minat siswa.

i. Pihak yang mengadakan perabot serta

mekanisme pengadaan

Wali murid, Komite Sekolah, guru kelas,

Kepala Sekolah.

j. Pemanfaatan dalam pembelajaran

Siswa mencari informasi dari buku sumber

yang ada di sudt baca, guru mengajak siswa

untuk memilih buku cerita yang akan

dibacakan oleh guru.

k. Pengembangan dan pemanfaatan yang

berkelanjutan

Pemanfaatan buku cerita dalam kegiatan

membaca rutin (setiap pagi atau setelah

istirahat)

Page 62: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

42

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Contoh Jawaban Lembar Kerja 2.3 tentang Pengelolaan Siswa

Jenis Pengelolaan Jenis Kegiatan

Klasikal

Apersepsi (awal) pembelajaran, mendengarkan instruksi guru

Diskusi kelas secara pleno

Pelaporan hasil kerja anak, siswa seluruh kelas mendengarkan

Manarik simpulan pada akhir pembelajaran

Mendengarkan penjelasan guru

Menonton tayangan video

Kelompok

Diskusi dan pemecahan masalah

Melakukan percobaan

Mengamati sesuatu, mendiskusikan, dan mencatat hasil pengamatan

Mengumpulkan, mendiskusikan, dan mengelola

data/benda

Membuat model

Perorangan

Menulis laporan

Mengerjakan soal latihan

Baca dalam hati

Mengarang

Page 63: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

43 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Contoh Jawaban Lembar Kerja tentang Pajangan Karya Siswa

1. Mengapa di kelas yang menerapkan PAKEM biasanya dijumpai pajangan?

Dengan desain PAKEM, siswa menghasilkan karya individu yang berbeda dari tugas yang

diberikan oleh guru. Hasil siswa yang bervariasi dan kreatif inilah yang kiranya pantas

dipajang. Sering juga kita jumpai hasil karya yang ditulis dengan kata-kata sendiri,

Dengan demikian, pajangan hasil pembelajaran siswa yang seperti ini merupakan salah

satu indikator penerapan PAKEM yang benar.

2. Apa manfaat pajangan?

• Membuat kelas lebih menarik

• Anak mudah mendapat gagasan dari apa yang dipajangkan

• Yang dipajangkan adalah contoh yang baik untuk diikuti atau ditiru oleh anak

lainnya

• Pajangan memotivasi anak yang pekerjaannya dipajangkan dan juga memotivasi

anak yang lain untuk mengerjakan hal yang sama.

3. Apa saja yang harus dipajang?

• Tulisan anak seperti cerita, karangan, puisi, laporan, buku yang dibuat oleh anak,

model, grafik, gambar, dan hasil kerajinan atau kesenian

• Hasil pembelajaran anak yang menunjukkan ada unsur kreativitas dan menarik

untuk dilihat dan dibaca sebaiknya dipajangkan

• Contoh-contoh hasil kerja anak yang baik untuk dipajangkan

• Hasil kerja anak yang lambat perlu dipajangkan untuk memotivasi mereka

Selain itu, apa saja yang bisa dipajang?

• Gambar, diagram, dan benda-benda yang relevan dengan kegiatan yang sedang dibahas di kelas

• Buku untuk anak yang harus dibaca dan dilihat

• Bahan, sumber belajar, dan peralatan yang sedang digunakan untuk kegiatan belajar

4. Apa yang seharusnya tidak dipajang?

• Latihan rutin

• Hasil kerja yang kurang benar atau tidak bagus untuk contoh, misalnya tidak rapih atau tidak dikerjakan dengan hati-hati

• Hasil kerja yang ada nilainya.

Page 64: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

44

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

5. Bagaimana cara memajangkan hasil kerja anak?

• Mudah dibaca oleh anak (tidak terlalu tinggi)

• Pekerjaan setiap anak hendaknya dipajangkan satu persatu dengan demikian dapat

dibaca dengan mudah. Pajangan sebaiknya tidak bercampur dengan yang lain atau

dalam satu bendel.

• Yang dipajangkan hendaknya dalam keadaan bersih, rapih, dan menarik

• Benda yang dipajangkan dapat ditempel di dinding, digantung di langit-langit ruangan,

atau diatur di atas meja pamer

6. Kriteria apa yang digunakan untuk memajangkan hasil kerja anak?

• Apakah menarik bagi yang lain untuk dibaca?

• Apakah contoh yang baik?

• Apakah mengundang/menggoda orang untuk memperhatikannya?

• Apakah hasilkarya dapat memotivasi si anak?

• Apakah setiap anak punya kesempatan hasil karyanya dipajangkan?

7. Berapa lama/kali pajangan harus diganti?

• Kalau pajangan telah menjadi kotor

• Tidak sesuai dengan tema/topik pembelajaran

Catatan: Tempat pajangan tidak perlu dikhususkan (diberi label) untuk mata pelajaran

tertentu. Di bawah ini ada beberapa contoh pajangan , mungkin bisa sebagai inspirasi bagi

fasilitator atau guru yang akan menata pajangan peserta didik.

Hal – hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan dengan pajangan

• Pajangan yang baik memiliki judul yang singkat, jelas dan menarik pembaca untuk melihat

lebih lanjut.

• Pajangan perlu secara rutin diperhatikan, misalnya guru segera membenahi pajangan

apabila ada salah satu karya siswa yang jatuh atau miring karena penguatnya (steples atau

paku payung) terlepas.

• Apabila papan pajangan sudah longgar, guru dan pihak sekolah segera memperbaikinya

karena akan sangat berbahaya apabila lepas.

• Pajangan perlu diganti sesuai dengan topik materi atau tema yang sedang dibahas.

• Kerapian pajangan sangat penting karena siswa akan melihat dan mencontohnya.

• Tinggi pajangan disesuaikan dengan siswa.

• Guru selalu menghormati karya siswa sehingga tidak sembarangan menggunting torehan

mereka.

Page 65: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

45 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

• Membaca buku, melakukan kunjungan ke sekolah lain akan membantu guru dalam

memperoleh ide dalam melakukan pemajangan.

• Pajangan yang digantung di atap harus disesuaikan dengan tinggi siswa. Terlalu pendek

pajangan akan memancing siswa untuk iseng menariknya atau mengganggu ruang gerak

mereka.

• Apabila harus menggantung karya siswa, maka penggantungan setiap karya siswa

dilakukan dengan rapi dan tidak menumpuk.

Page 66: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

46

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

BEBERAPA CONTOH PAJANGAN

Siswa kelas 3 membuat kartu ucapan kasih sayang kepadaibu mereka. Hasil pekerjaan mereka dipajang dengan meletakkannya di atas meja. Karya sejenis ini memang lebih baik tidak ditempel. Buku cerita yang berkaitan dengan Ibu diletakkan diantara kartu-kartu.

Pertanyaan yang ditulis guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk berfikir lebih

lanjut dengan mencari jawaban sendiri.

Penempelan cukup rapi, karya siswa yang beragam bentuknya membuat pajangan terlihat menark. Judul

yang cukup besar di tengah memberi kesan ‘memadukan’ karya siswa di kiri kanan serta di atas dan

bawahnya.

Page 67: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

47 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Siswa kelas 1 mendeskripsikan binatang pilihannya di atas gambar. Guru mengelompokkan hasil karya siswa dengan melingkarinya. Lingkaran dibuat dari Koran bekas yang diberi warna (pewarna makanan). Di setiap lingkaran ditulisi judul yang sesuai. ‘Dunia Binatang’ yang seharusnya merupakan judul besar sebaiknya diletakkan di atas lingkaran-lingkaran yang ada. Tulisan judul menggunakan huruf yang sesuai di kelas awal.

Guru menempelkan karya siswa berupa surat (kelas 6). Pertanyaan yang ditulis diharapkan dapat

menambah rasa ingin tahu siswa tentang jenis-jenis surat. Contoh surat resmi akan membantu

pemahaman anak setelah membaca pajangan ini.

Page 68: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

48

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. Lembar Kerja 2.1: Pemanfaatan Sumber Belajar dan Sudut Baca

Pada umumnya sumber belajar saat ini terbatas pada guru dan buku paket. Padahal

banyak sumber belajar lain, baik di dalam maupun di luar kelas, misalnya: benda nyata,

poster, serta lingkungan alam dan sosial. Sebutkanlah berbagai sumber belajar dan

bagaimana memanfaatkannya untuk berbagai mata pelajaran pada lembar kerja yang

disediakan. Salah satu contoh telah diisi.

Di Dalam Kelas

Di Luar Kelas

Sumber belajar

Mata

Pelajaran

Kegiatan Sumber

Belajar

Mata

Pelajaran

Kegiatan

Pohon

Mangga

IPA

Mengamati,

menggambar, mendeskripsikan

fungsi bagian-

bagian pohon

mangga

Matematika

Mencari jenis-

jenis sudut pada

batang-batang

pohon mangga

Bahasa

Indonesia

Mengamati dan

mendeskripsikan

pohon mangga

dsb.

dst dst

Page 69: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

49 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Lembar kerja 2.2: Pembuatan atau Optimalisasi Sudut Baca/

Perpustakaan kelas

Sudut Baca Penjelasan Rencana

1. Lokasi

2. Alat dan bahan yang diperlukan

3. Buku-buku yang akan disediakan

4. Pihak yang mengadakan perabot sert

mekanisme pengadaan

5. Pemanfaatan dalam pembelajaran

6. Pengembangan dan pemanfaatan yang

berkelanjutan

Lain

Page 70: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

50

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Lembar Kerja 2.3: Pengaturan Tempat Duduk Siswa

Pengaturan tempat duduk: Saat ini sebagian besar ruang kelas teratur secara klasikal.

Anak duduk berbaris dan lebih banyak mendengarkan guru. Dalam pelaksanaan PAKEM,

pengaturan tempat duduk siswa lebih bervariasi sehingga mereka lebih mudah berinteraksi

dengan guru maupun sesama siswa.

Susunlah desain alternatif pengaturan tempat duduk siswa yang menunjang pengelolaan

kegiatan siswa yang bervariasi (minimal 4 desain) disertai kekuatan dan kelemahannya.

Petunjuk: kelas diasumsikan 8x7 m, siswa 32 orang, meja 16, setiap meja untuk 2 anak

Page 71: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

51 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Lembar Kerja 2.4 Pengelolaan Siswa

Pengelolaan Siswa: Pengelolaan atau pengaturan siswa yang sering dilakukan adalah

bentuk klasikal di mana semua siswa dalam satu kelas diperlakukan sebagai satu kelompok

besar dan diberi tugas yang sama semua dan komunikasi sering satu arah, yaitu dari guru

ke semua siswa (misalnya: ceramah). Dalam pembelajaran PAKEM, pegelolaan kegiatan

siswa lebih bervariasi, yaitu bisa menggunakan kerja kelompok, kerja perorangan,

berpasangan dan klasikal.

Identifikasi jenis-jenis kegiatan yang cocok dikerjakan dalam setiap jenis pengelolaan

tersebut (klasikal, kelompok, berpasangan, dan individual) disertai dengan analisis

kekuatan dan kelemahan.

Jenis Pengelolaan

Jenis kegiatan

Kekuatan

Kelemahan

Klasikal

Guru memandang siswa dalam satu

kelas sebagai satu kesatuan kelompok

besar. Karena itu, seluruh siswa

mengerjakan hal yang sama bersama-

sama dan perhatian guru adalah pada

kinerja kelompok besar tersebut.

Kelompok

Guru membagi kelompok besar kelas

ke dalam kelompok-kelompok yang

lebih kecil. Siswa bekerja sama dalam

kelompok. Perhatian guru pada kinerja

kelompok dan bagaimana siswa

berinteraksi dalam kelompok.

Berpasangan

Siswa bekerja berpasangan. Ini

memberikan kesempatan untuk

meningkatkan keaktifan tiap siswa.

Perorangan

Anak mengerjakan tugas sendiri.

Perhatian guru pada kinerja individual

tiap anak.

Page 72: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

52

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Lembar Kerja 2.5: Pajangan Karya Siswa

• Apa yang sebaiknya guru lakukan dengan hasil kerja siswa?

• Apa tujuan memajangkan hasil karya siswa?

• Karya siswa apa saja yang bisa dipajangkan?

• Apa yang harus diperhatikan dalam memajang karya siswa?

Page 73: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

53 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 74: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

54

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 75: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

55 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Page 76: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

56

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 77: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

57 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif UNIT 2

Page 78: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

58

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 79: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 3

MEMPRAKTIKKAN PAKEM

Page 80: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 81: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

61 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

UNIT 3

MEMPRAKTIKKAN PAKEM Waktu: 12 Jam

A. PENGANTAR

Setelah peserta memahami pengertian dan

memperoleh gambaran tentang PAKEM di

Unit 1, peserta diminta menunjukkan

pemahaman itu melalui pembuatan persiapan

PAKEM dan melaksanakannya baik dalam

bentuk mengajar teman (simulasi) maupun

siswa (praktik mengajar). Ini perlu dilakukan

agar penghayatan tentang PAKEM menjadi

lebih baik. Peserta juga perlu memperoleh

pengalaman menangani hambatan yang

dihadapi dalam melaksanakan PAKEM. Dengan demikian, sebagai calon fasilitator,

mereka lebih siap untuk menyajikan PAKEM kepada peserta pelatihan selanjutnya di

daerah.

Dalam Unit 3 ini peserta dibagi dalam kelompok mata pelajaran. Contoh-contoh

pembelajaran PAKEM untuk masing-masing mata pelajaran terdapat pada lampiran

tersendiri (bisa dipakai contoh-contoh pembelajaran dalam buku seri Asyik Belajar

dengan PAKEM atau sumber lain). Contoh tersebut dapat digunakan dalam

perencanaan PAKEM.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. membuat persiapan pembelajaran yang menerapkan PAKEM

2. melakukan simulasi PAKEM

3. melakukan praktik mengajar dengan siswa dalam situasi kelas sesungguhnya

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Buku Asyik Belajar dengan PAKEM atau buku referensi lain

3. Handycam / alat perekam kegiatan

4. Bahan-bahan untuk pembelajaran (tergantung kegiatan yang dipilih)

5. ATK: kertas plano, spidol, lem, gunting, kertas HVS

Siswa menunjukkan keaktifan belajar dan

guru memfasilitasinya.

Page 82: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

62

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

D. LANGKAH KEGIATAN

30’ 30’+60’ 120’ 60’

Membaca dan

memilih topik

pembelajaran

Menyusun

Skenario

Pembelajaran +

penjelasan

skenario

Pengembangan

RPP

Simulasi

Persiapan

Mengajar di

Kelompok

MAPEL

1 2 3 4

60’ 180’ 90’ 30’

Diskusi dan

Refleksi

kelompok

Praktik mengajar

di Sekolah

Penyempurnaan

persiapan

mengajar

Diskusi

kelompok

MAPEL

8 7 6 5

40’ 10’

Kunjung Karya

Hasil Praktik

Penguatan

9 10

1. Membaca dan memilih topik pembelajaran (30 menit)

Fasilitator membagi peserta menjadi dua kelompok besar:

a. Kelompok kelas awal. Kelompok ini dibagi menjadi 3 kelompok kecil yaitu kelas I,

II dan III,.

b. Kelompok mata pelajaran (MAPEL) Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.

Peserta menentukan kelas berapa yang akan dipraktikkan.

c. Kelompok beranggotakan 4-5 orang.

d. Kepala Sekolah atau pengawas dapat bergabung di salah satu kelompok yang kecil

dan menjadi bagian dari tim.

Page 83: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

63 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Berikut ini adalah langkah-langkah pemilihan topik dan pengembangan skenario

pembelajaran:

1. Fasilitator dapat menentukan apakah semua kelompok MAPEL menggunakan tema

yang sama atau masing-masing kelompok MAPEL/Kelas Awal menentukan tema

yang disepakati. Tema dipilih dari kurikulum yang berlaku.

2. Masing-masing kelompok (kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6) mengidentifikasi 1-2 kompetensi

dasar (KD) yang sesuai dengan tema yang dipilih.

3. Kelompok kelas yang sama mengadakan curah pendapat tentang kemungkinan

kegiatan-kegiatan terkait KD yang dipilih.

4. Peserta secara berpasangan memilih satu kegiatan dari daftar ide di nomor 3

untuk dikembangkan dalam RPP. Fasilitator dapat memastikan bahwa peserta

memilih kegiatan yang bervariasi.

Catatan: Buku ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM dapat digunakan sebagai sumber

dalam pemilihan kegiatan pembelajaran.

2. Menyusun dan Penjelasan Skenario Pembelajaran (90 menit)

Beberapa peserta menjelaskan skenario pembelajaran yang telah disusun. Peserta

mendiskusikan hasil penjelasan tersebut dengan berfokus pada ciri-ciri PAKEM.

3. Kerja Kelompok: Membuat Persiapan Praktik PAKEM (120 menit)

Dalam kelompok kecil yang sama, peserta mengembangkan kerangka pembelajar-

an menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Fasilitator mendampingi dan memberikan umpan balik.

Fasilitator memberitahu peserta untuk menyiapkan juga alat bantu belajar/

mengajar, lembar kerja, dan bahan ajar, seperti bahan bacaan jika diperlukan.

4. Simulasi Persiapan Mengajar di Kelompok MAPEL/Kelas Awal (60

menit)

Peserta melaksanakan simulasi di kelompok besar MAPEL/Kelas Awal masing-

masing. Salah satu peserta menjadi guru di depan peserta lain. Beberapa anggota

kelompok mendapat giliran untuk mensimulasikan RPP. Peserta yang tidak

menjadi guru pada simulasi akan berperan sebagai siswa.

Fasilitator ikut mengamati simulasi dan memberi umpan balik.

Page 84: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

64

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

5. Diskusi Kelompok: Masukan dari hasil simulasi (30 menit)

Fasilitator memimpin diskusi di masing-masing kelompok MAPEL membahas

sejauh mana pembelajaran dalam simulasi memenuhi karakteristik PAKEM dan

membahas cara-cara meningkatkan pembelajaran yang mencerminkan prinsip-

prinsip PAKEM.

Peserta yang melakukan simulasi mengungkapkan keberhasilan dan hambatan yang

dirasakannya selama simulasi. Peserta lain memberikan komentar terutama dari

segi sejauh mana PEMBELAJARAN dalam simulasi memenuhi karakteristik

PAKEM, dan alternatif mengatasi hambatan yang dirasakan oleh simulator serta

cara-cara memperbaiki RPP.

(Setiap peserta hendaknya mencatat komentar untuk bahan pertimbangan dalam

menyempurnakan persiapan, lembar kerja, dan sebagainya).

6. Penyempurnaan Persiapan PAKEM (90 menit)

Peserta kembali ke kelompok kecil

semula untuk bekerja dalam kelompok

masing-masing memperbaiki persiapan,

lembar kerja, dan bahan belajar lain yang

dirancangnya dengan mempertim-

bangkan komentar dan masukan pada

diskusi sebelumnya. Hasil perbaikan ini

akan digunakan dalam praktik mengajar

dengan siswa sesungguhnya. Semua

peserta harus ikut membuat persiapan

dan siap pula untuk mempraktikkannya.

Fasilitator hendaknya mengingatkan agar tiap kelompok benar-benar siap dengan

persiapan, lembar kerja dan sebagainya yang telah diperbaiki sehingga setelah

kegiatan ini peserta berkonsentrasi pada pelaksanaan praktik mengajar, tidak lagi

pada masalah persiapan.

Fasilitator juga menjelaskan logistik terkait praktik sekolah kepada semua

peserta.

Memaksimalkan diskusi dan kerjasama dalam

meperbaiki persiapan mengajar merupakan

bagian penting sebelum praktik mengajar.

Page 85: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

65 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

7. Praktik dan Diskusi di Sekolah (180 menit)

a. Mengajar di kelas (70 – 140 menit)

Sebelum pelaksanaan, fasilitator memastikan bahwa guru kelas yang

sesungguhnya mengikuti proses kegiatan dengan tetap berada di dalam kelasnya

untuk mengamati.

Setiap praktikan memiliki kesempatan untuk mengajar dan mengamati.

Untuk pengamatan di kelas, Fasilitator dapat meminta pengamat untuk

berfokus pada 1) kegiatan siswa, 2) kegiatan guru dan 3) interaksi antara siswa dan

guru.

Fasilitator mengingatkan peserta agar setelah berpraktik mereka membawa

hasil kerja siswa untuk bahan kajian di tempat pelatihan, dan meminta komentar

siswa tentang unjuk kerja peserta yang menjadi guru praktikan.

b. Diskusi di Sekolah setelah Praktik (40 menit)

Diskusi pasca praktik dilakukan dua kali, yaitu di sekolah dan di tempat

pelatihan. Diskusi di sekolah bertujuan melibatkan guru-guru di sekolah yang

ikut mengamati supaya terjadi efek pembelajaran dan sosialisasi pada guru-guru

yang tidak mengikuti pelatihan.

Fasilitator memimpin diskusi refleksi membahas seberapa jauh

pelaksanaan pembelajaran memenuhi karakteristik PAKEM. Peserta yang

mengajar diberikan kesempatan untuk berbagi tentang pengalaman praktik

mengajar mereka. Kemudian, fasilitator memimpin refleksi dengan menanyakan

pertanyaan terkait ketiga aspek yang diamati (1. kegiatan siswa, 2. kegiatan guru dan

3. interaksi antara siswa dan guru). Fasilitator juga mendorong guru-guru sekolah

untuk memberikan komentar dan umpan balik.

8. Diskusi dan Refleksi Kelompok (60 menit)

a. Diskusi dan Refleksi Kelompok: Proses Mengajar (30 menit)

Peserta dalam kelompok mengkaji sejauh mana RPP terlaksana dengan baik

dan memberikan masukan untuk perbaikan.

b. Diskusi kelompok: Umpan Balik Hasil Kerja Siswa (30 menit)

Fasilitator meminta kelompok untuk beralih topik diskusi ke pekerjaan anak.

Fasilitator meminta peserta memperhatikan kualitas hasil kerja anak. Peserta

Page 86: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

66

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

mendiskusikan poin-poin berikut:

Apakah hasil kerja siswa mencerminkan kreativitas siswa,

Apakah setiap produk siswa menunjukkan keterampilan akademis yang

berbeda.

Apakah seluruh tugas seragam atau berbeda untuk masing-masing

kelompok.

Apakah hasil kerja siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

9. Kunjung Karya Hasil Praktik Mengajar (40 menit)

Fasilitator meminta peserta memajangkan (di dinding) RPP pembelajaran dan

hasil karya anak yang dihasilkan dalam praktik pembelajaran PAKEM di sekolah.

Setelah itu fasilitator meminta peserta berkeliling mengamati pekerjaan kelompok

lain.

Peserta berkeliling mengamati pekerjaan kelompok lain dan mencatat hal-hal

berikut:

Bagaimana RPP peserta lain berbeda dengan RPPnya

Bagaimana guru menghasilkan karya siswa yang berkualitas

Pembelajaran apa yang diperoleh setelah melihat hal yang berbeda

Hal apa yang akan segera diterapkan di kelasnya

10. Penguatan (10 menit)

Peserta dari masing-masing mata pelajaran saling berkunjung untuk

mendapatkan ide dari pajangan mata pelajaran lain.

Fasilitator memberi penguatan berikut:

Mencoba PAKEM terus menerus di sekolah akan membantu

meningkatkan kepercayaan diri

Perlu waktu, praktik, kesabaran serta komitmen yang tinggi untuk

menjadi guru yang lebih terampil dalam mengajar

Page 87: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

67 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA:

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas I

KD Matematika:

5.1 Membandingkan berat benda (ringan,

berat).

Kegiatan: Siswa menebak berat benda

berdasarkan ringan/berat dan

membuktikannya dengan timbangan non

baku. Mengurutkan benda dari yang paling

ringan ke yang paling berat atau sebaliknya

KD Bahasa Indonesia:

5.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda

di sekitar

8.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan

guru dengan huruf tegak bersambung

Kegiatan: Siswa memilih benda yang ada di kelas

dan mendeskripsikannya berdasarkan bentuk, bau,

warna, bunyi, halus/kasar permukaan

KD IPA:

4.1 Membedakan Gerak benda yang

mudah bergerak dan sulit bergerak

melalui percobaan.

Kegiatan: Siswa menebak benda-benda

yang mudah bergerak (dilihat dari

bentuknya) dan membuktikannya dengan

melakukan percobaan sederhana (dengan

menggelindingkannya)

KD IPS

2.2 Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan

perilaku dalam menjaga kebersihan rumah

Kegiatan: Siswa menyebutkan bagian rumah

beserta benda yang ada di dalamnya (meja, kursi,

piring, rak buku, jendela, dll) serta menyebutkan

bagaimana menjaga kebersihan dan kerapiannya.

Tema:

Benda (Binatang dan

Tanaman sekitarku).

Page 88: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

68

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas II

KD Matematika:

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang

hasilnya bilangan dua angka.

Kegiatan : Siswa mencari jawaban dari

beberapa gambar situasi (mis. berapa

jumlah kaki dari 7 orang yang sedang

senam pagi?) Siswa menuliskan kalimat

matematikanya lewat penjumlahan

berulang dan perkalian. Siswa membuat 1

soal sendiri dan meminta teman di

sebelahnya untuk jawab.

KD Bahasa Indonesia:

7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25

kalimat) yang dibaca dalam hati.

Kegiatan: Siswa menceritakan isi teks tentang

bagaimana hidup sehat dan bersih dengan kata-

katanya sendiri kepada teman di sebelahnya dan

dilanjutkan dengan kegiatan menuliskannya di

kertas HVS/buku

KD IPA:

4.2. Mendeskripsikan kegunaan panas

dan cahaya matahari dalam kehidupan

sehari-hari.

Kegiatan: menyiram lapangan (dengan

sedikit air), menjemur tissu basah/koran

dan benda lainnya . Siswa menyimpulkan

bagaimana benda-benda tersebut bisa

kering. Kegiatan kemudian dihubungkan

dengan kesehatan dan kebersihan.

KD IPS:

2.2 Menceritakan pengalamannya dalam

melaksanakan peran dalam anggota keluarga

Kegiatan: Siswa menuliskan kegiatannya bagaimana

ia menjaga kesehatan diri dan kebersihan kamar,

rumah dan lingkungan rumahnya (halaman rumah)

Tema:

Hidup Sehat dan Bersih

Page 89: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

69 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas III

KD Matematika:

5.2 Menghitung luas persegi dan persegi

panjang

Kegiatan : Siswa menebak benda (dalam

kelas) dengan luas paling besar/kecil,

melakukan urutan luas (besar ke kecil), lalu

membuktikannya dengan menggunakan ubin

dari kertas origami (lipat). Dengan metode

pengubinan, siswa mencari luas benda dan

mengambil kesimpulan cara mencari luas

KD Bahasa Indonesia:

5.1 Memberikan tanggapan sederhana

tentang cerita pengalaman teman yang

didengarnya

Kegiatan: Siswa menulis : seandainya aku

menjadi ….(disesuaikan dengan jenis pekerjaan

nara sumber) setelah mendengar pemaparan

nara sumber

KD IPA:

6. 4 Mengidentifikasi cara manusia dalam

memelihara dan melestarikan alam di

lingkungan sekitar.

Kegiatan: Siswa melihat contoh lingkungan

yang rusak (banjir, tumpukan sampah) dan

mengidentifikasi mengapa lingkungan bisa

rusak. Kemudian siswa diajak mencari solusi

bagaimana menjaga/melestarikan alam di

lingkungan mereka.

KD IPS:

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.

Kegiatan: Siswa mewawancarai nara sumber

tentang pekerjaan (apa, di mana), manfaat bagi

masyarakat, , mengapa memilih jenis pekerjaan,

dsb. Siswa mencatat hal-hal penting dan

menuangkannya ke dalam catatan (tabel, peta

pikiran, dsb)

Tema:

Menjaga Kelestarian

Lingkungan

Page 90: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

70

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas IV

KD Matematika:

3.2 Menentukan hubungan antar satuan

waktu, antar satuan panjang, dan antar

satuan berat.

Kegiatan:

Mengukur tinggi dan berat badan dikaitkan

dengan berat badan ideal. Sebelum mengukur,

siswa memperkirakan terlebih dahulu tinggi

dan berat badan mereka.

KD Bahasa Indonesia:

8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik

sederhana dengan memperhatikan penggunaan

ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.)

Kegiatan:

• Mengamati gambar tubuh manusia dan cara

merawatnya.

• Mengidentifikasi hal-hal penting dlm gambar

• Membaca sejumlah informasi dr buku atau

internet

• Berdiskusi tentang gambar dan hasil membaca

• Menyusun karangan (perhatikan ejaan)

• Mengedit ejaan karangan teman

• Mempresentasikan karya terbaik

KD IPA:

1.1. Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka

tubuh manusia dengan fungsinya

1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka

tubuh

Kegiatan:

• Siswa mengidentifikasi rangka tubuh manusia melalui pengamatan

• Siswa menggambar berbagai tulang dan rangka penyusun tubuh manusia

• Siswa mencari dan menemukan informasi mengenai upaya menjaga

kesehatan kerangka tubuh

• Siswa menerapkan cara duduk yang benar sebagai salah satu cara

memelihara kesehatan kerangka tubuh

1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera

dengan fungsinya

1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera

Kegiatan:

• Siswa mengidentifikasi struktur panca indera dan menjelaskan

fungsinya (melalui pengamatan dan membaca literatur)

• Siswa mencari dan menemukan informasi mengenai upaya menjaga

kesehatan panca indera (dari nara sumber dan referensi)

• Siswa menerapkan cara membaca yang benar untuk menjaga

kesehatan mata

KD IPS:

2.1 Mengenal perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi

serta pengalaman

menggunakannya

Kegiatan:

• Mengidentifikasi jenis-jenis

teknologi produksi yang

berkenaan dengan kesehatan

tubuh manusia

• Mengidentifikasi berbagai

cara menanggulangi dampak

negative dari perkembangan

teknologi komunikasi.

• Menjelaskan perbedaan alat

transportasi darat, laut dan

udara dari sisi tata cara

penggunaan, kelengkapan

penumpang saat

menggendarai, peraturan dan

keamanan.

Tema:

Tubuh Manusia dan

Kesehatan

Page 91: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

71 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas V

KD Matematika:

5.4 Menggunakan pecahan dalam

masalah perbandingan dan skala

Kegiatan:

Mengukur panjang berbagai bagian tubuh dan

membandingkannya. Misal panjang jengkal,

hasta, lengan, kaki, telapak kaki, tinggi muka,

dan lingkar perut; dan menggambar tubuhnya

sendiri berdasarkan perbandingan ukuran

bagian tubuh tadi.

KD Bahasa Indonesia:

5.1 Memberikan tanggapan sederhana

tentang cerita pengalaman teman yang

didengarnya

Kegiatan: Siswa menulis : seandainya aku

menjadi ….(disesuaikan dengan jenis pekerjaan

nara sumber) setelah mendengar pemaparan

nara sumber

KD IPA:

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan

kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya

7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air

Kegiatan:

• Siswa membuat diagram daur air

• Siswa membuktikan bahwa kegiatan manusia

mempengaruhi kualitas air

• Siswa mengidentifikasi faktor penyebab kelangkaan air

tawar, misalnya karena pencemaran air, menurunnya

curah hujan, dan menurunnya penyerapan air ke dalam

tanah

• Siswa menyadari bahwa air tawar jumlahnya terbatas

• Siswa membuat poster penghematan air

KD IPS:

1.5. Mengenal jenis-jenis

usaha dan kegiatan ekonomi

di Indonesia

Kegiatan:

Mengidentifikasi dan membedakan

jenis-jenis usaha dan kegiatan

ekonomi di masyarakat Indonesia

yang berhubungan dengan

kesehatan

Tema:

Tubuh Manusia dan

Kesehatan

Page 92: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

72

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas VI

F. LEMBAR KERJA : tidak ada

KD Matematika:

6.3 Menentukan posisi titik dalam

sistem koordinat Kartesius

7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel,

diagram gambar, batang, lingkaran

7.4 Menafsirkan hasil pengolahan data

Kegiatan:

Siswa mengukur berat dan tinggi badannya

dan 9 temannya, menyajikannya dalam tabel

dan koordinat Kartesius; kemudian menuliskan

tafsirannya.

KD Bahasa Indonesia:

6.1. Berpidato atau presentasi untuk

berbagai keperluan (acara perpisahan,

perayaan ulang tahun, dll.) dengan lafal,

intonasi, dan sikap yang tepat

Kegiatan:

• Menonton video dokter sedang berpresentasi

tentang penanggulangan banjir

• Mencermati bagian penting video tersebut

• Membaca buku/informasi tentang berpresentasi

yang baik dan efektif

• Mengambil kartu tema dan merancang

butir yang akan dipresentasikan dalam

program sosialisasi kesehatan tubuh

• Mendiskusikan rancangan presentasi

dalam kelompok

• Praktik presentasi dalam kelompok

secara bergantian dan dinilai teman

• Memilih presenter terbaik

• Presenter terbaik melakukan secara

kelas.

KD IPA:

6.1 Mengidentifikasi faktor-faktor

yang menentukan pemilihan

benda/bahan untuk tujuan tertentu

(karet, logam, kayu, plastik) dalam

kehidupan sehari-hari

Kegiatan:

• Siswa mengidentifikasi pemanfaatan

karet, logam, kayu, dan plastik dalam

kehidupan sehari-hari

• Siswa praktik melakukan 3 R (Reuse,

Reduce, Recycle) sebagai upaya

mengurangi pencemaran lingkungan.

• Siswa mengkreasi barang bekas

menjadi barang yang bermanfaat.

KD IPS:

2.2 Mengenal cara-cara menghadapi

bencana alam

Kegiatan:

• Mengidentifikasi berbagai macam bencana

alam di Indonesia

• Mengklasifikasi dampak positif dan negatif

bencana alam bagi kesehatan

• Menjelaskan cara menanggulangi berbagai

macam bencana alam

Tema:

Tubuh Manusia dan

Kesehatan

Page 93: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

73 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 94: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

74

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 95: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

75 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Page 96: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

76

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 97: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

77 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Page 98: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

78

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 99: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

79 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Page 100: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

80

Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 101: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 4

RENCANA TINDAK LANJUT

PAKEM

Page 102: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 103: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

83 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut UNIT 4

UNIT 4

RENCANA TINDAK LANJUT PAKEM Waktu: 1 Jam

A. PENGANTAR

Keberhasilan suatu pelatihan guru pada

hakikatnya ditunjukkan dengan sejauhmana dam-

pak pelatihan tersebut terhadap suasana

pembelajaran di kelas. Setinggi apa pun hasil pasca

-test peserta dalam suatu pelatihan (bila ada) akan

kurang bermakna bila tidak menimbulkan

perubahan di kelas/ sekolah. Oleh karena itu,

penerapan hasil pelatihan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran sehari-hari perlu dijamin

baik oleh guru itu sendiri maupun oleh mana-

jemen sekolah. Salah satu upaya untuk menjamin

penerapan tersebut adalah RENCANA TINDAK

LANJUT dari guru yang bersangkutan dan manajemen sekolah secara keseluruhan.

Rencana tindak lanjut merupakan awal ‘komitmen’ guru dan sekolah dalam menerapkan

apa yang diperoleh dalam pelatihan. Rencana tersebut perlu ditulis sehingga memudahkan

yang bersangkutan maupun pihak lain untuk melaksanakannya dan memantau

ketercapaiannya.

Rencana perlu dibuat praktis, dalam jangkauan kemampuan si pembuatnya dan daya

dukung sekolahnya. Jumlah kegiatan lebih baik sedikit tetapi dilaksanakan daripada

banyak tetapi tidak dilaksanakan. Rencana yang terlalu ‘muluk’ hanya akan tinggal sebagai

rencana, tidak menimbulkan perubahan di sekolah. Akibatnya, pelatihan yang telah

dilaksanakan hanya akan merupakan suatu ‘pemborosan’ dana, tenaga dan waktu.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu menyusun kegiatan yang akan

dilakukan oleh individu peserta (guru) sebagai penerapan dari apa yang diperoleh dari

pelatihan.

Rencana tindak lanjut merupakan

salah satu upaya menjamin

diterapkannya hasil pelatihan.

Page 104: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

84

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 4

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

C. ALAT DAN BAHAN

1. Tayangan unit

2. Format 4.1: Rencana Tindak Lanjut - Individu

3. ATK: kertas plano, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting

D. LANGKAH KEGIATAN

1. Pengantar (5 menit)

Fasilitator menyampaikan tujuan dari unit ini yakni tindak lanjut dari pelatihan.

Peserta diharapkan untuk menyusun kegiatan yang akan dilakukan pada 3 bulan ke

depan.

2. Berbagi Pengalaman (10 menit)

Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan pengetahuan atau kemampuan

apa saja yang telah diperoleh setelah mengalami pelatihan ini.

Pengantar:

Menyampai-

kan tujuan dan

butir-butir

pendahuluan

Berbagi

pengalaman:

Urun pengalaman

tentang

perolehan dari

pelatihan dan

rencana tindakan

Menyusun RTL

Individu:

Menulis rencana

individu

Penguatan

5’ 10’ 20’

5’

1 2 3

4

Tanya jawab

tentang PAKEM

dan

pelaksanaannya

20’

5

Page 105: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

85 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut UNIT 4

Fasilitator meminta peserta untuk mengemukakan rencana apa yang akan dilakukan berkaitan dengan mengajar setelah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari

pelatihan selama beberapa hari ini.

3. Menyusun Rencana Tindak Lanjut - Individu (20 menit)

Fasilitator mengajak peserta untuk menyusun rencana tindak lanjut yang terdiri dari

2 fokus topik materi yang mereka telah dapatkan selama pelatihan, misalnya:

• pengelompokan siswa

• memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreasi

• memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

a. Individu: Peserta merumuskan kegiatan yang akan ia lakukan sebagai individu guru

(Gunakan Format 4.1: Rencana Tindak Lanjut – Individu).

b. Kelompok berdasarkan kelas atau manajemen: Peserta mengemukakan/ mem-

bacakan rencananya dan saling memberikan masukan.

Individual: Peserta memperbaiki rencananya setelah mendapat komentar/masukan

dari temannya.

4. Penguatan (5 menit)

Catatan: Setelah pelatihan PAKEM dan manajemen, sekolah akan mengadakan

pertemuan di sekolah masing-masing untuk menggabungkan RTL pembelajaran dari

guru dengan RTL manajemen sehingga menghasilkan SATU RTL sekolah yang

diketahui oleh semua pihak. RTL sekolah ini merupakan tagihan pertama pada

pertemuan KKG/KKKS.

Fasilitator memberi penguatan hal-hal berikut:

Kepala Sekolah bertanggung jawab untuk menindaklanjuti RTL yang telah

disusun oleh guru.

Pelatihan tidak akan ada manfaatnya apabila tidak ditindaklanjuti dengan

pelaksanaan hasil-hasil pelatihan di sekolah masing-masing.

Terapkanlah DI SEKOLAH apa yang telah diperoleh dari pelatihan.

Mulailah dari APA YANG SAUDARA MAMPU, bukan dari APA YANG SAUDARA INGINKAN.

Page 106: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

86

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 4

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

5. Tanya jawab tentang PAKEM dan pelaksanaannya (20 menit)

Ini merupakan akhir dari pelatihan PAKEM selama tiga hari. Fasilitator memberi

kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas tentang

PAKEM atau pelaksaannya selama tiga hari ini. Sebaiknya semua fasilitator berkumpul

di depan untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan bidang masing-masing.

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA : tidak ada

Page 107: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

F. LEMBAR KERJA

Format 4.1

Rencana Tindak Lanjut – PAKEM

Nama :………………………… Sekolah:………………………..

No Kegiatan Bulan: …………………… Bulan: …………………… Bulan: ……………………

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 4

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

87

Page 108: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

88

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 4

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 109: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

89 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut UNIT 4

Page 110: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

90

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 4

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 111: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

91 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut UNIT 4

Page 112: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

92

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 4

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 113: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 5

PELAKSANAAN KEGIATAN

KKG

Page 114: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 115: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

95 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

PELAKSANAAN KEGIATAN KKG Waktu: 3 jam

A. PENGANTAR

Banyak upaya untuk meningkatkan kemam-

puan profesional guru. Salah satu kegiatan

yang dilakukan adalah melalui sistem

pembinaan profesional, pembentukan gugus

sekolah dan pembinaan profesional di

masing-masing sekolah. Pada setiap gugus

SD/MI dibentuk Kelompok Kegiatan Kepala

Sekolah (KKKS) dan Kelompok Kerja Guru

(KKG). Walaupun gugus sekolah sudah

dibentuk dan kegiatan kelompok kerja guru

melalui KKG telah berjalan, namun pelak-

sanaan kegiatan ini sering kurang memadai

sebagai forum untuk meningkatkan mutu

pembelajaran di sekolah.

Dalam sesi ini peserta diajak memahami dan

menggali cara mengelola dan mengaktifkan

KKG pada setiap gugus sekolah,

menyiapkan program yang terfokus pada

peningkatan mutu Kegiatan Belajar Meng-

ajar (KBM) dan membahas pelaksanaannya.

Pada kegiatan ini juga peserta pelatihan akan mengkaji/membahas contoh pemodelan

kegiatan KKG yang terfokus pada persiapan dan pelaksanaan mengajar berdasarkan

topik atau pokok bahasan yang ada sesuai dengan kurikulum.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. memahami fungsi dan manfaat KKG dalam pengembangan kemampuan

profesional guru

2. menyusun dan melaksanakan program KKG yang sesuai dengan kebutuhan para

guru dalam pengembangan kemampuan profesionalnya

Forum KKG untuk meningkatkan mutu

pembelajaran di sekolah

Page 116: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

96

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Hasil Evaluasi Diri Guru saat praktik di sekolah (dari Unit 3)

3. Bahan simulasi pembelajaran sesuai dengan topik/materi yang direncanakan

4. Lembar Kerja Format 5.1

5. ATK: kertas plano, spidol

D. LANGKAH KEGIATAN

1. Pengantar dari Fasilitator (10 menit)

Fasilitator memulai sesi dengan menjelaskan bahwa pada setiap gugus sekolah

yang terdiri dari antara 6-10 sekolah telah terbentuk Kelompok Kerja Guru, yaitu

KKG, yang belum termanfaatkan dan terberdayakan secara optimal sebagai forum

“oleh, dari, dan untuk guru”. Bahkan masih ada sekolah yang belum

memanfaatkannya sama sekali.

Sebenarnya kegiatan KKG dapat membantu guru memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi dalam pembelajaran, meningkatkan pemahaman dalam mata

pelajaran/bidang studi, saling bertukar gagasan tentang strategi dan teknik

mengajar yang efektif dan masalah lain yang berhubungan dengan peningkatan

kualitas pengajaran di dalam kelas.

Tujuan sesi ini adalah supaya para peserta mengetahui lebih jelas tentang

pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan gugus (KKG) dan dapat melaksanakan

kegiatan KKG yang terfokus kepada peningkatan kualitas Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

Pengantar

Persiapan

Simulasi

Pertemuan

KKG

Simulasi

KKG

Refleksi

Hasil

Simulasi

Penyusunan

Program

Lanjutan KKG

10’ 40’ 80’ 20’ 30’

1 2 3 4 5

Page 117: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

97 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

2. Persiapan Simulasi Pertemuan KKG (40 menit)

Peserta dikelompokkan berdasarkan guru kelas per mata pelajaran untuk

melaksanakan kegiatan evaluasi diri di pertemuan KKG.

Fasilitator mengingatkan kembali praktik PAKEM yang baru saja dialami (Unit 3).

Fasilitator menanyakan tentang kesitimewaan dan hal–hal yang perlu ditingkatkan

untuk menambah keberhasilan mengembangkan PAKEM.

Fasilitator membimbing kelompok mengidentifikasi permasalahan yang mereka

temukan selama praktik mengajar dan menuliskannya di kertas plano.

Kelompok diminta memilih satu permasalahan yang akan dibahas dalam kegiatan

simulasi KKG. Permasalahan lainnya dimasukkan ke dalam Format 5.1 dan diurutkan

menurut skala prioritas.

Catatan: Sebagai suatu model yang dianggap contoh, fasilitator dan peserta harus

mempersiapkan bahan/materi, alat peraga yang dibutuhkkan, metode/strategi yang

akan digunakan sehingga model pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan sebaik-

baiknya, dan para peserta memperoleh manfaat optimal atas penampilan model

tersebut.

Untuk kegiatan simulasi ini, sebaiknya fasilitator menawarkan kepada para peserta

untuk menjadi pemandu/fasilitator kegiatan KKG. Apabila di dalam kegiatan

dibutuhkan seorang nara sumber, maka salah seorang peserta dapat berperan

sebagai nara sumber yang dibutuhkan, misalnya dari salah seorang guru atau

pengawas mata pelajaran untuk ikut melakukan kegiatan simulasi pembelajaran. Ini

dimaksudkan agar para peserta memiliki gambaran yang lebih nyata tentang forum

KKG sehingga pemahaman mereka bisa lebih dalam.

3. Kegiatan Simulasi Pertemuan KKG (80 menit)

Tahap ini merupakan kegiatan penyajian simulasi pertemuan KKG yang

disesuaikan dengan skenario yang telah disiapkan.

Peserta diajak untuk bersungguh-sungguh menjalankan peran yang telah

ditetapkan, baik sebagai pemandu pertemuan, nara sumber atau pun peserta

forum KKG sehingga kegiatan simulasi mencerminkan pertemuan yang efektif dan

dapat dijadikan sebagai contoh.

Page 118: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

98

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

4. Diskusi dan Refleksi Hasil KKG (20 menit)

Setelah simulasi kegiatan KKG selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan

refleksi tentang simulasi dalam kelompok mata pelajaran dulu (5-10 menit), lalu

dalam pleno dan selanjutnya dilakukan pengambilan kesimpulan dari keseluruhan

isi sesi tentang contoh model simulasi pelaksanaan KKG.

Pertanyaan untuk diskusi

• Hal-hal baru apa yang Bapak/Ibu temukan di dalam kegiatan yang baru

saja dilakukan?

• Bagaimana forum KKG di gugus/daerah Bapak/Ibu dapat dimanfaatkan?

• Apa yang perlu dilakukan untuk menggiatkan forum KKG di

gugus/daerah Anda?

5. Program Lanjutan KKG (30 menit)

Program lanjutan ini mengarah pada penyusunan dan pembahasan program KKG

tentang rencana kerja, jadwal dan kegiatan lain yang akan dilakukan KKG dalam

tiga bulan mendatang. Lalu format masing-masing kelompok dipajangkan dan

kelompok mengadakan kunjung karya. Sesi ditutup dengan komentar dan umpan

balik atas apa yang diperoleh peserta dari kunjung karya.

Contoh Format Rencana Kerja KKG

Gugus : Kecamatan:

Kelas : Mata Pelajaran:

Hari/

Tanggal

Jenis/Topik

Kegiatan

Alat &

Bahan Nara

Sumber Produk Tempat

Penangung Jawab

Page 119: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

99 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

PETUNJUK OPERASIONAL PELAKSANAAN KKG

Pembinaan Profesional Guru melalui Gugus dan Sekolah

Semua sekolah, termasuk SD/MI telah dikelompokkan menjadi gugus yang terdiri atas

rata-rata 6-–10 sekolah. Sistem gugus tersebut dianggap sangat penting dalam pembinaan

profesional guru. Biasanya suatu gugus sekolah terdiri atas satu sekolah sebagai Sekolah

Inti, dan 6--10 Sekolah Imbas di sekitarnya. Pada beberapa SD Inti terdapat Pusat

Kegiatan Guru (PKG), sebagai tempat pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan

Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS).

KKG sendiri adalah wadah berkumpulnya para guru dalam satu gugus sekolah untuk

memecahkan masalah, menguji coba dan mengembangkan ide-ide baru untuk pening-

katan mutu KBM, serta meningkatkan profesionalisme guru. Sedangkan rapat sekolah

adalah pertemuan kelompok guru dari satu sekolah, yang secara berkala berkumpul di

sekolahnya dipimpin oleh Kepala Sekolah (KS) untuk memecahkan masalah mereka

sendiri. Beberapa sekolah menyebut kegiatan ini dengan nama KKG Tingkat Sekolah.

Diharapkan bahwa KKG pada gugus sekolah, sebagai tempat pembinaan profesional

guru, dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan semangat untuk maju bersama.

Penjelasan di atas sejalan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

Guru Dan Angka Kreditnya. Dalam peraturan tersebut tercantum bahwa sistem

pembinaan profesi guru dilakukan melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

(PKB). Secara berjenjang PKB dilakukan dari tingkat pusat sampai dengan di tingkat

sekolah.

Supaya sistem gugus sekolah dapat mencapai tujuannya dengan sebaik-baiknya perlu

dipikirkan secara lebih rinci hal-hal berikut:

Tujuan yang ingin dicapai dan manfaat-manfaat yang diharapkan

Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan gugus, baik orang maupun lembaga

Peran masing-masing dalam kegiatan tersebut

Jenis kegiatan yang akan dilakukan

Page 120: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

100

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pengelolaan Kegiatan KKG

Peserta

Semua guru kelas atau guru mata pelajaran di sekolah

binaan

Tempat

Di PKG atau di ruangan kelas di salah satu sekolah

dalam gugus

Frekuensi

Rata-rata 1-2 kali pertemuan setiap bulan

Waktu

Biasanya setelah jam sekolah, tapi mungkin juga

dilakukan selama waktu belajar jika tersedia guru

pengganti

Fasilitator

Guru Pemandu Mata Pelajaran dibantu oleh Pengawas,

Kepala Sekolah, Fasilitator Daerah, atau nara sumber

lain

Fokus pelatihan

Peningkatan mutu pembelajaran

Penyelenggaraan Kegiatan

Dalam kelompok kecil, partisipatif dan praktis. Materi

yang dibahas mencakup masalah-masalah yang

dihadapi di sekolah

Pertemuan KKG biasanya berlangsung sekali hingga dua kali dalam satu bulan pada

siang hari setelah selesai jam sekolah, atau mulai pagi pada hari yang telah disepakati

bersama sebagai hari pertemuan KKG.

Beberapa pola kegiatan telah dilaksanakan di tempat yang berbeda sesuai dengan

kondisi setempat. Pertemuan tersebut diorganisasikan dan dipimpin oleh pemandu/

fasilitator yang telah mengikuti pelatihan. Pertemuan sebaiknya lebih menekankan

pada unsur praktik dan harus interaktif.

Berikut adalah beberapa contoh bentuk kegiatan pertemuan KKG, yaitu:

1. Masing-masing guru kelas bertemu pada hari yang berbeda. Pertemuan

berlangsung di PKG atau ruangan lainnya.

Page 121: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

101 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

2. Untuk kegiatan KKG, beberapa atau semua kelas bertemu pada hari yang sama.

Setelah pertemuan singkat dengan semua kelompok, guru-guru dibagi menjadi

kelompok kelas dan melaksanakan kegiatan di ruang yang berbeda. Untuk maksud

tersebut dipergunakan beberapa ruang kelas setelah anak- anak selesai belajar.

Penggunaan ruang kelas menyajikan latar belakang yang realistik untuk kegiatan

yang berjalan.

Seringkali guru-guru dari kelas I, II, dan III digabung menjadi satu kelompok karena

banyak guru yang merangkap kelas. Alternatif lain sangat dimungkinkan untuk

disesuaikan dengan kondisi setempat.

Tujuan pertemuan KKG

Pertemuan gugus sekolah melalui forum KKG merupakan mekanisme pendukung

utama bagi para guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam

KBM. Forum tersebut memberikan kesempatan bagi guru untuk:

• Berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan sesama guru atau kepala sekolah dalam

rangka melengkapi dan memperdalam apa yang telah diterima dalam pelatihan di

tingkat kabupaten/kecamatan

• Mengujicobakan suatu gagasan baru tentang teknik mengajar atau alat peraga sebelum

dilaksanakan di kelas

• Mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi di kelas dan menerima saran-saran dari

pemandu dan guru-guru lainnya

Kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemuan KKG

Pada umumnya kegiatan KKG membahas masalah-masalah KBM, misalnya: persiapan

mengajar, termasuk membuat langkah-langkah kegiatan, membuat dan mengujicobakan

alat bantu belajar, serta mengajar sesama guru (peer teaching).

Kegiatan KKG hendaknya bervariasi dan diupayakan melibatkan peserta secara aktif.

Contoh-contoh kegiatan antara lain :

• Mengujicobakan kegiatan baru (contohnya, percobaan IPA atau permainan bahasa)

• Membuat dan mencobakan alat bantu mengajar

• Mengajar sesama guru (peer teaching) diikuti dengan diskusi

• Menyaksikan tayangan video tentang guru yang sedang mengajar dan memberi umpan

balik konstruktif

• Mengunjungi sekolah-sekolah dengan tujuan tertentu dan membahas hasil kunjungan

Page 122: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

102

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

• Mengevaluasi hasil pekerjaan siswa

• Mengkaji buku teks dan mendiskusikan cara penggunaannya

• Mencoba teknik baru

• Memecahkan masalah yang dihadapi terutama yang berkaitan dengan dampak

pembelajaran

Dalam pertemuan tersebut juga harus ada kesempatan bagi para peserta untuk

menyampaikan masalah-masalah yang relevan untuk didiskusikan dalam kelompok.

Dalam kegiatan KKG ini selain pemandu mata pelajaran, fasilitator daerah ataupun guru

dapat berperan sebagai fasilitator untuk suatu kegiatan tertentu. Hendaknya forum KKG

ini dilihat sebagai forum di mana semua peserta berbagi pengalaman dan belajar

bersama-sama. Namun demikian untuk gugus yang belum begitu aktif, mungkin

diperlukan beberapa pendorong yang dapat menggiatkan forum KKG sebelum peserta

merasa nyaman dengan lingkungan yang baru ini.

Pengawas hendaknya hadir setidaknya satu kali sebulan dalam pertemuan mingguan.

Hal tersebut dimaksudkan agar pengawas bisa melihat langsung kegiatan nyata apa yang

sedang dilaksanakan pada KKG dan ia dapat memberikan bantuan dan saran-saran yang

bermanfaat bagi para peserta.

Guru Pemandu Mata Pelajaran (untuk SD/MI)

Untuk menunjang kemajuan pelaksanaan KBM perlu ada guru di masing-masing gugus

yang mempunyai keahlian melatih dan membantu rekan-rekan guru lainnya. Untuk hal ini,

sistem guru pemandu mata pelajaran telah dikembangkan. Pemandu mata pelajaran

adalaguru di masing-masing gugus yang telah dilatih dalam kegiatan belajar mengajar,

mahir dalam pengelolaan pengajaran, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

dapat disebarkan ke rekan-rekan guru lain di gugusnya. Penyebaran tersebut dapat

berlangsung melalui kegiatan KKG maupun kegiatan langsung di sekolah dan kelas.

Biasanya, di masing-masing gugus dipilih seorang pemandu yang bertanggung jawab untuk

setiap mata pelajaran.

Untuk tingkat sekolah dasar, masing-masing gugus dianjurkan untuk memilih guru

pemandu khusus untuk kelas awal karena pada umumnya pemandu yang telah terpilih

berasal dari kelas tinggi (IV, V, atau VI) yang pola pengajarannya berbeda dengan kelas

awal yang tematik.

Pemandu dapat dipilih dari guru dengan kriteria sbb:

Page 123: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

103 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

• Pemandu harus memiliki pengalaman mengajar minimal 3 tahun

• Memiliki kemampuan dan dedikasi yang tinggi serta berhasil sebagai guru

• Mampu mempelajari dan menerapkan pendekatan dan metodologi baru

• Mampu melatih guru lain, serta mengkomunikasikan gagasan, dan temuan-temuan

baru kepada Kepala Sekolah dan Pengawas.

Untuk melaksanakan tugasnya, pemandu hendaknya:

dilatih sebagai ahli dalam salah satu mata pelajaran

mengetahui kebutuhan rekan-rekan guru

bersama rekan-rekan guru, kepala sekolah, dan pengawas merencanakan program

KKG

mendorong guru lain untuk mengambil peran yang lebih aktif, misalnya sebagai

Guru

Hendaknya guru tidak hanya ikut hadir dalam kegiatan KKG, tetapi aktif terlibat

dalam kegiatan tersebut, misalnya: mengemukakan pendapat tentang suatu masalah,

mengemukakan ide pembuatan alat bantu belajar, dan aktif dalam uji coba atau

simulasi kegiatan belajar mengajar. Dia juga harus menerapkan hasil KKG di

sekolahnya dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan penerapan di sekolah.

Tugas guru antara lain adalah:

• memberi masukan untuk perencanaan kegiatan KKG

• menghadiri kegiatan KKG

• menfasilitasi kegiatan tertentu

• menyumbangkan pikiran dan pemecahan masalah yang diangkat di KKG

• konsisten dalam menerapkan hasil-hasil KKG di kelas/sekolah masing-masing

• memberikan umpan balik kepada guru pemandu mata pelajaran dan kepala sekolah

atau pengawas TK/SD tentang penerapan hasil KKG dan penataran

Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah seharusnya sangat tahu tentang kebutuhan sekolahnya dan sebaiknya

ikut aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan gugus. Kepala sekolah

yang sering ikut serta dan menunjukkan minat terhadap kegiatan KKG akan lebih

memberi semangat kepada gurunya. Dia juga hendaknya membantu dan memonitor

guru dalam penerapan hasil kegiatan KKG di kelas. Tugasnya antara lain adalah:

• melaksanakan konsultasi dengan guru pemandu mata pelajaran mengenai pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di sekolahnya sebagai masukan untuk perencanaan kegiatan

gugus

Page 124: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

104

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

• menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan KKG dan KKKS

• memonitor pelaksanaan tindak lanjut kegiatan KKG di sekolah yang dipimpinnya

• memberikan umpan balik tentang penerapan hasil penataran guru.

Peran Pengawas

Pengawas dapat mengunjungi semua sekolah di satu gugus secara teratur untuk

mengetahui keadaan dan kebutuhan setiap sekolah dan guru. Oleh karena itu,

pengawas berperan sebagai pembantu dalam penyusunan dan pelaksanaan program

gugus dan memberi semangat kepada guru untuk ikut serta dalam kegiatan gugus

serta menerapkan hasil kegiatan gugus di kelasnya masing-masing. Tugas pengawas

antara lain adalah:

• memonitor kegiatan masing-masing sekolah dan kelas

• membantu para pemandu dalam perencanaan dan persiapan kegiatan KKG sesuai

kebutuhan guru

• menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan KKG dan KKKS

• memonitor pelaksanaan tindak lanjut dan dampak hasil KKG dan penataran di

sekolah-sekolah

• membantu guru dalam masalah kegiatan belajar mengajar

• memberikan umpan balik kepada guru dan kepala sekolah tentang hasil supervisi dan

mendorong mereka untuk meningkatkan kinerja

Pertemuan KKKS

Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) yang terdiri atas kepala-kepala sekolah

dari semua sekolah dalam satu gugus mengadakan pertemuan setiap bulan

untuk mengkaji kegiatan gugus dan memberikan masukan serta rekomendasi untuk

KKG dan kegiatan gugus lainnya. Pertemuan tersebut harus dihadiri oleh pengawas

dan bertujuan antara lain untuk menunjang kegiatan KKG.

Peran Fasilitator Kabupaten

Untuk membantu guru meningkatkan kemampuan profesionalnya, telah direkrut

fasilitator daerah dan propinsi (LPMP). Mereka adalah para guru, kepala sekolah,

pengawas, ataupun staf lain yang dianggap berpotensi dalam mengembangkan konsep

pembelajaran seperti PAKEM, MBS dan PSM. Salah satu tugasnya adalah membantu

guru dalam mengajar di kelas masing-masing, ataupun membantu menjadi nara

sumber dalam kegiatan KKG.

Page 125: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

105 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

Bagaimana cara melaksanakan kegiatan KKG

Berikut adalah saran tentang mekanisme pelaksanaan pertemuan KKG, dengan

pertimbangan tujuan pertemuan adalah untuk meningkatkan mutu kegiatan mengajar:

• Sebelum setiap pertemuan para peserta akan memilih satu topik dari GBPP (Garis-

garis Besar Program Pengajaran) untuk dikembangkan. Topik tersebut dapat

diterapkan pada minggu berikutnya di kelas masing-masing peserta.

• Dalam pertemuan KKG, para peserta akan menyiapkan dan mengujicobakan skenario

pembelajaran dan media yang dibutuhkan untuk topik yang dipilih.

• Pada pertemuan berikutnya para peserta akan membahas penerapan hasil KKG.

Contoh kegiatan KKG pada Pertemuan Awal

10 menit

1. PENGANTAR DARI

FASILITATOR

- Penjelasan tentang kondisi saat ini dan

kondisi yang ingin dicapai, dan tentang

pengelolaan KKG

80 menit

2. PERSIAPAN DAN

SIMULASI

PERTEMUAN

KKG

- Persiapan simulasi mencakup perencanaan

skenario bersama, pembuatan alat peraga,

dan sebagainya (40’)

- Pelaksanaan Simulasi (40’)

20 menit

3. DISKUSI DAN

REFLEKSI HASIL

KKG

- Pembahasan kelebihan dan kekurangan

- Diskusi dan saran perbaikan

- Perkiraan kesulitan yang mungkin dihadapi

dalam pelaksanaan di kelas dan cara

mengatasinya

30 menit

4. PROGRAM

LANJUTAN KKG

- Penyusunan jadwal

- Perencanaan topik yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya

- Pembahasan rencana kerja

Catatan

a. Sebaiknya suasana pertemuan KKG informal dan tidak seremonial.

b. Kalau kepala sekolah atau pengawas hadir, sebaiknya mereka ikut aktif terlibat

dalam kegiatan KKG sebagai peserta.

c. Dalam ujicoba dan simulasi mengajar, para peserta KKG harus mencoba sendiri

semua kegiatan siswa, termasuk kerja praktik, menulis hasil karya, dsb.

d. Pemandu harus memperhatikan waktu supaya semua kegiatan dapat dilaksanakan.

e. Pemandu harus berperan sebagai fasilitator dan mendorong para peserta untuk

mengungkapkan dan mengembangkan ide-idenya sendiri.

Page 126: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

106

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

f. Hasil KKG harus diterapkan di kelas masing-masing peserta dan dilaporkan pada

pertemuan berikutnya.

g. Sebaiknya beberapa hasil karya anak dibawa ke KKG untuk didiskusikan dan

dibandingkan.

Tahapan kegiatan di atas hanya sekedar contoh dan bisa diubah sesuai kebutuhan.

Page 127: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

107 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

F. LEMBAR KERJA

Format 4.1: Rencana Kerja KKG

Tanggal/

Hari

Jenis/Topik

kegiatan

Alat &

Bahan

Nara

Sumber

Produk

Tempat

Penanggung

Jawab

Page 128: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

108

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 129: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

109 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

Page 130: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

110

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 131: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

111 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pelaksanaan Kegiatan KKG UNIT 5

Page 132: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

112

Pelaksanaan Kegiatan KKG

UNIT 5

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 133: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 6

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF,

EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN

(PAKEM)

Page 134: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 135: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

115

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 6

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN

MENYENANGKAN (PAKEM) Waktu: 2 Jam

A. PENGANTAR

Pembelajaran merupakan salah satu

unsur penentu baik tidaknya lulusan

yang dihasilkan oleh suatu sistem

pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung

dari proses pendidikan. Pembelajaran

yang baik cenderung menghasilkan

lulusan dengan hasil belajar yang baik

pula, demikian pula sebaliknya.

Hasil belajar pendidikan di Indonesia

masih dipandang kurang baik. Sebagian

besar siswa belum mampu menggapai

potensi ideal/optimal yang dimilikinya.

Oleh karena itu, perlu ada perubahan

proses pembelajaran dari kebiasaan yang

sudah berlangsung selama ini.

Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok

tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat

dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar

mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap

menyenangkan. Hal ini sejalan dengan amanat Permendiknas No 41 Tahun 2007:

“Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik.”

Penyajian Unit PAKEM dalam pelatihan MBS bagi sekolah dan segenap pemangku

kepentingan sekolah dimaksudkan untuk:

1. memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan bagaimana pelaksanaan PAKEM

kepada peserta pelatihan terutama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah

PAKEM membutuhkan media dan sumber belajar yang

efektif. Peran Serta Masyarakat dapat diarahkan untu.k

membantu pengadaan alat dan bahan untuk PAKEM

Page 136: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

116

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

2. mendorong semua pemangku kepentingan sekolah untuk memberikan dukungan

terhadap pelaksanaan PAKEM di sekolah

3. meningkatkan manajemen sekolah yang mengutamakan perbaikan proses

belajar mengajar

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. mengenali karakteristik utama PAKEM

2. memahami pentingnya PAKEM bagi peningkatan kualitas siswa

3. meningkatkan peran serta semua pemangku kepentingan sekolah untuk mendukung

PAKEM

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan Unit 6

2. Video tentang PAKEM

3. Alternatif video: Skenario pemodelan PAKEM (dan bahan yang dibutuhkan: botol

aqua kosong dan pensil sejumlah kelompok, benang bangunan atau benang lain)

4. Lembar Kerja Format 6.1

5. ATK: spidol (besar dan kecil), kertas manila atau kertas plano, kertas putih

Page 137: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

117

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

D. LANGKAH KEGIATAN

15’ 15’ 35’

Pengantar singkat

Penayangan video

PAKEM

Berbagi pengalaman

PAKEM dari peserta

guru

1

2

3

40’ 15’

Diskusi peran

pemangku

kepentingan dalam

PAKEM

Penguatan

PAKEM

5

4

1. Pengantar (15 menit)

Fasilitator memberikan pengantar singkat tentang rencana kegiatan dan

kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan. Fasilitator menanyakan

pada peserta apa yang mereka ketahui tentang PAKEM. Setiap peserta diminta

menuliskan jawabannya pada selembar kertas tanpa berdiskusi. Kemudian,

fasilitator mengumpulkan jawaban peserta untuk dipajangkan.

2. Penayangan Video Pembelajaran (15 menit)

Fasilitator memberi informasi kepada peserta bahwa mereka akan melihat

tayangan pembelajaran. Peserta diharapkan dapat membedakan antara

pengalaman pembelajaran yang mengandung unsur-unsur PAKEM dengan yang

tanpa PAKEM. Peserta diharapkan mengamati dengan kritis proses pembelajaran

yang berlangsung dalam tayangan.

3. Berbagi Pengalaman PAKEM dari Peserta Guru (35 menit)

Untuk memperkaya perspektif dan pemahaman tentang PAKEM, Fasilitator

meminta 2 peserta guru untuk berbagi pengalaman mereka dalam melaksanakan

pembelajaran (PAKEM). Peserta dapat berbicara tentang hal berikut: perbedaan

pembelajaran PAKEM dengan pendekatan lama, reaksi siswa terhadap

pelaksanaan PAKEM, tantangan serta dukungan yang diharapkan dari pihak

manajemen sekolah agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Guru (nara sumber)

dapat juga memperlihatkan karya siswa yang dihasilkan dari kelas atau alat peraga

Page 138: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

118

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

yang digunakan. Waktu untuk masing-masing guru adalah 10 menit dan 5 menit

untuk tanya jawab.

Catatan: Sebelumnya, fasilitator perlu mengidentifikasi 2 peserta guru yang akan

diminta untuk berbagi pengalaman PAKEM. Guru dapat membawa hasil karya

siswa untuk diperlihatkan, demikian juga dengan alat peraga yang murah dan

menarik.

4. Penguatan (15 menit)

a. Fasilitator menanyakan kepada peserta: Hal penting apa yang ditemui dari

PAKEM?

b. Tantangan apa yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaannya?

Fasilitator menanggapi komentar dan jawaban peserta serta memberi

penegasan bahwa PAKEM memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan kecapakan akademis, sosial dan emosional.

5. Diskusi Peran Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah,

Masyarakat, dan Orangtua dalam PAKEM (40 menit)

Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa pada bagian ini peserta akan

mendiskusikan peran Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah,

masyarakat , dan orangtua siswa dalam penerapan PAKEM di sekolah. Peserta

dikelompokkan menurut kelompok sekolah. Setiap sekolah merumuskan bentuk-

bentuk peran Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah , dan orangtua

serta masyarakat untuk meningkatkan PAKEM di sekolah masing-masing. Hasil

diskusi dapat dituliskan dalam lembar kerja Format 6.1.

Format 6.1: Peran Pemangku Kepentingan Sekolah dalam PAKEM

Peran pemangku kepentingan sekolah dalam menunjang PAKEM

Pengawas

Membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan memberikan motivasi dan penguatan

Page 139: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

119

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Peran pemangku kepentingan sekolah dalam menunjang PAKEM

Kepala Sekolah

Membantu guru dengan memberikan ide-ide pembelajaran dan mendorong guru melakukan inovasi dalam pembelajaran

Guru

Melaksanakan dan mencoba ide atau strategi pembelajaran yang mendorong siswa berpikir aktif, kreatif dan kritis

Komite Sekolah

Memberikan tenaga, waktu, dan pemikiran dalam mendukung pelaksanan PAKEM di sekolah

Masyarakat

Menjadi narasumber

Orangtua

Menjadi mitra anak belajar di rumah

Hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh beberapa kelompok dan kelompok

lain memberikan tambahan. Hasil diskusi setelah dipresentasikan dipajangkan.

Semua peserta ditugaskan untuk melihat hasil diskusi semua kelompok. Peserta

diharapkan untuk memberikan saran dan masukan terhadap hasil kerja kelompok.

Page 140: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

120

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

APA ITU PAKEM?

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif berpikir, bertanya,

mempertanyakan, mengemukakan gagasan, bereksperimen, mempraktikkan konsep

yang dipelajari, dan berkreasi. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si

pembelajar dalam membangun pengetahuannya; bukan proses pasif yang hanya

menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir aktif, maka pembelajaran

tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Suatu konsep (misalnya demokrasi, kerjasama, fotosintesa, penjumlahan, dan

kebersihan) yang dijelaskan melalui ceramah sebenarnya sangat sulit dipahami siswa

karena konsep tersebut disampaikan secara abstrak. Hal yang abstrak sulit dipahami

karena tingkat berfikir anak-anak yang cenderung kongkrit atau mencari bentuk

nyata. Jika dalam mengajar guru menggunakan media seperti gambar, film,

peragaan, dan sebagainya maka konsep yang dipelajari menjadi lebih kongkrit (nyata)

dan lebih mudah dipahami anak.

Namun, yang paling bisa membuat konsep menjadi kongkrit adalah ketika anak

terlibat dalam pengalaman langsung dan aktif menemukan sendiri dari pengalaman

tersebut suatu konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Misalnya, anak-anak

menemukan sendiri makna dari penjumlahan setelah mereka terlibat dalam kegiatan

jumlah menjumlah menggunakan benda nyata (kacang merah, batu-batuan, atau

penjepit kertas misalnya). Contoh lain, siswa memahami konsep demokrasi setelah

mereka terlibat aktif dalam penerapan prinsip-prinsip demokrasi dan musyawarah

dalam kegiatan pemilihan ketua kelas yang dirancang serius oleh guru. Pengalaman

nyata dan proses penerapan tersebut memberikan cara bagi mereka untuk

membangun pemahaman sendiri secara aktif tentang konsep penjumlahan dan

demokrasi.

Di bawah ini adalah bagan dari Edgar Dale (1946) yang menunjukkan macam media atau

kegiatan yang bisa dipakai untuk mengajarkan suatu konsep dan hubungannya dengan

tingkat kekongkritan konsep yang bisa tersampaikan. Pembelajaran yang bergantung

hanya pada verbal saja (ceramah, membaca) mengandung tingkat keabstrakan paling

tinggi dan pengalaman langsung yang membuat siswa aktif menemukan dan menerapkan

suatu konsep memiliki tingkat kekongkritan yang paling tinggi.

Page 141: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

121

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pesan dari bagan Edgar Dale tersebut diperkuat oleh kata-kata Confucius, orang

bijak dari Timur, sebagai berikut:

• Yang saya dengar, saya lupa

• Yang saya lihat, saya ingat

• Yang saya kerjakan, saya pahami

Melv in L. Silberman penulis “101 Cara Belajar Aktif” mendukung juga keaktifan

siswa untuk memberikan hasil belajar yang maksimal dengan mengatakan:

• Yang saya dengar, saya lupa

• Yang saya dengar dan lihat, saya ingat

• Yang saya dengar, lihat, tanyakan, atau diskusikan, saya mulai pahami

• Yang saya dengar, lihat, dan diskusikan, serta lakukan , saya memperoleh pengetahuan

dan keterampilan

• Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai

Page 142: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

122

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang

kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam

sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa yang bisa mengoptimalkan

potensi diri siswa. Karena dalam PAKEM siswa banyak bekerja dan berbuat maka

terdapat banyak kesempatan bagi siswa untuk menghasilkan produk belajar. Produk

itu bisa berupa karya seni, jalan keluar terhadap suatu permasalahan, grafik, diagram,

tabel, puisi, karangan, pantun, lagu, tarian, model tiga dimensi, dan lain - lain.

Dengan demikian, daya imajinasi dan daya cipta/kreasi siswa bisa berkembang

dengan optimal.

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut

sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran

sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran tinggi. Menurut hasil

penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar.

Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak

efektif. Proses pembelajaran yang efektif menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa

setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah

tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan

menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti

bermain biasa.

Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

• Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan

kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

• Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan

semangat belajar siswa dan membantu siswa membangun pengetahuan dan

pemahaman. Cara-cara tersebut diantaranya adalah menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok

bagi siswa.

• Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih

menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.

• Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara

belajar kelompok.

• Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu

masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan

lingkungan sekolahnya.

Page 143: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

123

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

• Peran guru lebih sebagai fasilitator daripada penceramah, artinya guru mendesain

kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selama kegiatan

pembelajaran, guru tidak lagi hanya berdiri di depan kelas tetapi berkeliling memantau

kegiatan siswa dan membantu siswa dalam proses belajar.

APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN

PAKEM?

1. Memahami sifat dasar anak

Pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu dan suka berimajinasi. Anak desa,

anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan

Indonesia — selama mereka normal — terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua

sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis

dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita

olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat anugerah Tuhan tersebut.

Suasana pembelajaran yang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil

karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang

mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan

pembelajaran yang subur bagi rasa ingin tahu dan imajinasi tersebut.

2. Mengenal perbedaan setiap anak

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki

kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Efektif, dan

Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin

dalam kegiatan pembelajaran. Karena itu semua anak dalam kelas tidak harus

selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan bisa berbeda sesuai dengan

kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat

dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan

mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya ketika dia mendapat

kesulitan sehingga anak tersebut bisa belajar secara optimal

3. Memahami anak sebagai makhluk sosial

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami cenderung melibatkan anak lain

dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar.

Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan

atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas

dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan

mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu

juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.

Page 144: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

124

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah sehingga pada

dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Keterampilan pemecahan

masalah memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk

menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.

Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan

imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas

guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sesering mungkin

memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang

dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang

dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban

yang betul hanya satu).

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang

menyenangkan

Ruang kelas yang menyenangkan merupakan unsur tak terpisahkan dari PAKEM.

Dalam kelas yang menerapkan PAKEM, anak-anak banyak belajar melalui bekerja

dan berbuat sehingga banyak menghasilkan produk. Hasil pekerjaan siswa

tersebut sebaiknya dipajangkan untuk membuat kelas menjadi hidup dan menarik.

Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan bisa memotivasi siswa untuk bekerja

lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat

berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat

berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.

Guru perlu memastikan bahwa setiap siswa mempunyai karyanya yang

dipajangkan. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa dan

ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan

rujukan ketika membahas suatu masalah.

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya

untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,

tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai

sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar

dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari

lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.

Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti

mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan,

berhipotesis (membuat dugaan), mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan

membuat gambar/diagram.

Page 145: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

125

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian

umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara

guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada

kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara

santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi

tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan

siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru yang berkaitan

dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada

hanya sekedar angka (nilai).

8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan

sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok

serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang

sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik.

Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan

gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental

adalah tumbuhnya perasaan tidak takut. Banyak siswa merasa takut

ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu,

guru hendaknya menciptakan suasana kelas di mana guru tidak marah kepada

siswa dan siswa tidak menertawakan siswa lain jika mereka memberi jawaban

yang tidak benar. Siswa harus didorong untuk mencoba, karena berbuat

kesalahan adalah bagian penting dari belajar. Guru juga tidak menyepelekan

siswa. Pada dasarnya guru harus berusaha menghilangkan penyebab rasa takut,

baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya

rasa takut sangat bertentangan dengan PAKEM.

Bagaimana Pelaksanaan PAKEM?

Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pada saat yang sama, gambaran tersebut

menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan

tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh KBM dan kegiatan guru.

Page 146: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

126

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kegiatan Guru Kegiatan Belajar Mengajar

1. Guru merancang dan mengelola KBM

yang mendorong siswa untuk

berperan dan berpikir aktif dalam

pembelajaran.

Guru melaksanakan berbagai KBM seperti:

• Percobaan

• Diskusi kelompok

• Memecahkan masalah

• Mencari informasi

• Menulis laporan/cerita/puisi

• Berkunjung keluar kelas

• Bermain peran

2. Guru menggunakan alat bantu dan

sumber belajar yang beragam.

Sesuai matapelajaran, guru dapat menggunakan:

• Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri

• Gambar

• Studi kasus

• Narasumber

• Lingkungan

3. Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan

keterampilan.

Siswa:

• Melakukan percobaan, pengamatan, atau

wawancara

• Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya

sendiri

• Menarik kesimpulan

• Memecahkan masalah atau mencari rumus sendiri

• Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata

sendiri

4. Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapkan

gagasannya sendiri secara lisan atau

tulisan.

Melalui:

• Diskusi

• Lebih banyak pertanyaan terbuka

• Hasil karya yang merupakan pemikiran anak

sendiri

5. Guru menyesuaikan bahan dan

kegiatan belajar dengan kemampuan

siswa.

• Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan

(untuk kegiatan tertentu)

• Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan

kelompok tersebut

• Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

6. Guru mengaitkan KBM dengan

pengalaman siswa sehari-hari.

• Siswa menceritakan atau memanfaatkan

pengalamannya sendiri

• Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam

kegiatan sehari-hari

7. Guru menilai KBM dan kemajuan

belajar siswa secara terus menerus.

• Guru memantau kerja siswa

• Guru memberikan umpan balik

Page 147: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

127

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

PERAN KOMITE SEKOLAH, ORANGTUA, DAN MASYARAKAT

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 044/

U/2002 Komite Sekolah berperan sebagai:

1. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di

satuan pendidikan.

2. Pendukung (baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga) dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

3. Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran

pendidikan di satuan pendidikan.

4. Mediator antara sekolah dengan pemerintah dan masyarakat di satuan pendidikan.

Peran tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk fungsi nyata dalam penyelenggaraan

persekolahan terutama dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Fungsi nyata Komite

Sekolah dalam pengembangan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Membantu sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (sesuai

dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 Pasal 36 Ayat 2).

2. Mendorong tumbuhnya perhatian dan dukungan masyarakat terhadap penyeleng-

garaan pembelajaran yang bermutu.

3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/ dunia

industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran yang

bermutu.

4. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna

mendukung peningkatan mutu pembelajaran.

5. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan

pembelajaran yang bermutu.

6. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan,

dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Dukungan bagi pelaksanaan PAKEM tidak hanya datang dari Komite Sekolah saja tetapi

juga dari masyarakat dan orangtua siswa. Pasal 9 UU Sisdiknas No. 20/2003 menyatakan

bahwa masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam

penyelenggaraan pendidikan. Masyarakat dapat terlibat dalam memberikan bantuan dana,

pembuatan gedung, ruang kelas, pagar, dan sebagainya. Masyarakat juga sebetulnya dapat

terlibat dalam bidang Teknis Edukatif, seperti dalam proses belajar mengajar,

menyediakan diri menjadi tenaga pengajar, membicarakan pelaksanaan kurikulum,

memantau kemajuan belajar, dan sebagainya.

Page 148: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

128

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Orangtua juga harus berperan serta dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan

PAKEM orangtua dapat berperan:

1. Menjadi mitra anak dalam belajar di rumah.

2. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan PAKEM.

3. Menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi pengembangan kreativitas anak,

misalnya dengan banyak memberikan pertanyaan, mengecek hasil karya anak, dan

mendorong kreativitas anak.

Page 149: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

129

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. LEMBAR KERJA

Format 6.1: Peran Pemangku Kepentingan dalam PAKEM

Peran pemangku kepentingan sekolah dalam menunjang PAKEM

Pengawas

Membantu guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan memberikan motivasi

dan penguatan.

Kepala Sekolah

Membantu guru dengan memberikan ide-ide

pembelajaran dan mendorong guru melakukan

inovasi dalam pembelajaran

Guru

Komite Sekolah

Masyarakat

Orangtua

Menjadi mitra anak belajar di rumah

Page 150: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

130

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 151: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

131

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 152: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

132

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 153: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

133

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 154: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

134

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 155: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

135

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

H. BAHAN TAMBAHAN UNTUK FASILITATOR

SKENARIO PEMODELAN

Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : III / 1

Waktu : 2 x 35’

Standar kompetensi:

Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan

sekolah.

Kompetensi Dasar:

Melakukan kerja sama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa.

Indikator:

• Siswa dapat menjelaskan sikap-sikap kerja sama yang baik. • Siswa dapat menunjukkan perilaku kerja sama dalam kegiatan

kerjasama di kelas.

Sumber:

Buku Paket IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar kelas III Bab Kerja Sama.

Alat dan Bahan:

1. Pensil, sejumlah kelompok.

2. Botol air (plastik), sejumlah kelompok.

3. Benang bangunan (jika ada, atau benang lain).

Page 156: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

136

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Tahap-tahap kegiatan

Kegiatan

Waktu Sumber /

Alat/Bahan

Persiapan

• Siapkan pensil dan botol aqua sebanyak jumlah kelompok

• Ikatlah tiap pensil dengan 5 helai benang sepanjang 1 meter

• Ikatkan ujung tiap benang pada pensil dan usahakan sisa

benang masih cukup panjang

Sebelum

kegiatan

pensil,

benang,

botol aqua

Kegiatan awal

• Dengan dibimbing guru, kelas berdiskusi tentang bentuk

kerja sama di sekolah yang selama ini mereka lakukan (seperti

membersihkan kelas, merapikan peralatan belajar, dll)

• Guru menulis jawaban siswa di papan tulis

• Kemudian guru memberitahukan pada siswa bahwa pada

hari ini mereka akan diberi tugas yang membutuhkan kerja

sama dalam penyelesaiannya

10 menit

Kegiatan Inti

Pertama

• Bagilah siswa (peserta) ke dalam beberapa kelompok.

Setiap kelompok terdiri atas 4 – 5 orang. Setiap kelompok

memilih seorang ketua

• Guru membagikan botol dan pensil yang telah diikat benang

pada masing-masing kelompok

• Mintalah tiap anggota kelompok memegang benang,

menariknya sehingga benang menegang. Kemudian mintalah

kelompok untuk mencoba memasukkan pensil ke dalam botol

secepat mungkin. Ketua kelompok mengarahkan anggotanya

untuk bekerjasama

• Kelompok yang berhasil memasukkan pensil harus

segera meneriakkan bersama-sama ‘SELESAI’. Yang belum

selesai harus tetap berusaha memasukkan pensil ke dalam

botol.

20 menit

pensil,

benang,

botol aqua

Kedua

• Setelah kelompok berhasil memasukkan pensil mintalah

kelompok berdiskusi tentang proses kerja sama dalam

kelompoknya serta mengapa kelompok mereka berhasil atau

tidak berhasil. Hasil diskusi dituliskan pada kertas plano.

Guru memberikan pertanyaan pembimbing sebagai berikut:

a. Apa tujuan kelompok kalian melakukan kegiatan tadi?

b. Bagaimana kalau ada anggota yang memiliki tujuan yang

berbeda?

c. Bagaimanakah sikap tiap anggota ketika bekerja sama

supaya pensil cepat masuk?

d. Strategi apa yang digunakan untuk mencapai tujuan?

30

menit

Page 157: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

137

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Ketiga

• Hasil diskusi dipresentasikan untuk menghasilkan

kesimpulan bersama kelas tentang apa saja yang harus

dilakukan supaya kerja sama bisa berlangsung dengan

baik

Keempat

• Setiap siswa diminta untuk menuliskan hal-hal penting apa

yang telah mereka pelajari dari kegiatan tadi, bagaimana

perasaan mereka ketika melakukan kegiatan tadi, dan sikap-

sikap apa yang dapat mereka gunakan apabila mereka

bekerjasama dengan teman

Kegiatan akhir

• Penerapan: Guru meminta kelompok memikirkan masalah-

masalah di kelas dan di sekolah yang mungkin sedang

dihadapi bersama-sama, misalnya: di dalam kelas tidak ada

bacaan, di dalam kelas kotor, kelas yang selalu gaduh dsb.

Guru menyatakan bahwa minggu depan mereka akan

berdiskusi tentang masalah- masalah tersebut dan mencari

jalan keluar bersama

• Guru meminta siswa untuk membaca buku paket Bab

Kerja sama di rumah sebagai bahan diskusi dalam pertemuan

berikutnya

10

menit

Asesmen

• Produk (tulisan anak tentang sikap-sikap dalam bekerjasama)

• Pengamatan terhadap perilaku anak pada saat melakukan kerja sama di kelas.

Page 158: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

138

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

UNIT 6

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 159: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 7

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Page 160: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

140

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 161: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

141

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

UNIT 7

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Waktu: 3 Jam

A. PENGANTAR

Pasal 51 UU Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

“Pengelolaan satuan pendidikan anak usia

dini, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah dilaksanakan berdasarkan stan-

dar pelayanan minimal dengan prinsip

manajemen berbasis sekolah/madrasah”.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) meru-

pakan konsep pengelolaan sekolah yang

ditujukan untuk meningkatkan mutu pen-

didikan di era desentralisasi pendidikan.

Pada pembahasan tentang MBS ini, fasili-

tator mendorong peserta untuk menggali

dan menemukan pengertian dan ciri-ciri

MBS melalui diskusi, pameran, observasi materi audio visual, dan memformulasikan

simpulan tentang MBS dari serangkaian kegiatan di atas. Setelah memahami

keunggulan MBS diharapkan sekolah menerapkan MBS.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. mengidentifikasi ciri-ciri sekolah yang berhasil menerapkan MBS

2. mengidentifikasi ciri-ciri manajemen berbasis sekolah

3. meningkatkan pemahaman tentang peran kepala sekolah, guru, dan komite sekolah

dalam penerapan MBS

Pertemuan rutin kepala sekolah, guru, dan

komite sekolah di SDN Maron Wetan 1

dalam membahas program sekolah.

Page 162: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

142

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Video Unit 7: MBS (12 menit)

3. Bahan cetak tentang Manajemen Berbasis Sekolah dalam Gambar

4. Bahan cetak (potongan) tentang pola lama dan baru dalam pelaksanaan MBS

5. ATK: kertas plano dan spidol berbagai warna

D. LANGKAH KEGIATAN

10’ 60’ 40’

Pengantar Singkat

Fasilitator tentang MBS

Diskusi Kelompok

tentang MBS

Melengkapi

Pemahaman MBS

1 2 3

5’ 45’ 20’

Penguatan

Peran Unsur-Unsur

Sekolah dalam MBS

Berbagi Hasil

6 5 4

1. Pengantar (10 menit)

Fasilitator menyampaikan pengantar tentang aktivitas yang akan dilakukan dan

memberikan sedikit penjelasan tentang MBS. Fasilitator juga menjelaskan dasar

hukum penerapan MBS, yaitu UU No 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional

No. 20/2003 Pasal 51 dan PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

2. Diskusi kelompok tentang MBS (60 menit)

Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok yang terdiri atas 5-10 orang yang

bervariasi profesi dan asal sekolah.

Tugas 1 (10 menit): Peserta, sesuai peran mereka mendiskusikan apa yang

dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah dan memberi contoh-contoh

Page 163: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

143

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

pengalaman kegiatan MBS di sekolah. Hasil diskusi ditulis pada kertas plano.

Tugas 2 (20 menit): Fasilitator meminta beberapa kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok secara pleno dan meminta kelompok lain untuk menanggapi

atau memberi masukan.

Tugas 3 (30 menit): Fasilitator membagikan potongan kertas yang bertuliskan

kegiatan – kegiatan atau pendekatan pola manajemen lama dan baru kepada setiap

kelompok. Peserta diminta untuk mengelompokkan potongan kertas tersebut

berdasarkan pola manajemen lama dan baru/MBS. Pengelompokkan dilakukan di atas

kertas plano yang dibagi menjadi dua (seperti contoh di bawah).

Fasilitator memberi penjelasan tentang pergeseran pola.

Peserta diminta untuk memberikan tanda (*) di sebelah kanan setiap potongan kertas

yang menunjukkan kegiatan/pendekatan yang dilakukan selama ini di sekolah.

Pola lama Pola Baru

Page 164: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

144

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

PERGESERAN POLA MANAJEMEN

Pola Lama Berubah ke Pola MBS

Sentralistik

(Semua hal ditentukan di pusat)

Desentralisasi

(Daerah diberi wewenang untuk beberapa hal)

Subordinasi

(Pihak yang lebih rendah, seperti kabupaten,

sekolah, guru, hanya mengikuti perintah dari atas)

Otonomi

(Pihak yang lebih rendah, seperti sekolah dan

guru, mempunyai kewenangan untuk

memutuskan sesuai tupoksinya)

Pengambilan keputusan terpusat

(Keputusan diambil oleh pimpinan, seperti Bupati, kepala sekolah)

Pengambilan keputusan partisipatif

(Keputusan dilakukan berdasarkan hasil konsultasi semua pemangku kepentingan di

dalam institusi)

Pendekatan birokratik

(Peran utama Kepala Sekolah dan guru, yang pada umumnya adalah PNS adalah sebagai ‘perpanjangan

tangan pemerintah’; tanggungjawab utama mereka

cenderung pada pemenuhan fungsi administratif)

Pendekatan profesional

(Kepala Sekolah dan Guru adalah orang-orang professional; tugas utama mereka adalah

meningkatkan mutu pendidikan, dengan

demikian mereka juga bertanggungjawab

kepada siswa dan orang tua siswa)

Pengorganisasian yang hirarkis

(Pengambilan keputusan top-down (dari atas ke bawah). Guru cenderung pasif dan hanya mengikuti

perintah dan menjalankan keputusan)

Pengorganisasian yang setara

(Pengambilan keputusan partisipatif. Guru dan pemangku kepentingan. Komite Sekolah

adalah bagian dari tim)

Mengarahkan

(Pimpinan memerintah atau memberi arahan kepada bawahannya)

Memfasilitasi

(Pimpinan membantu timnya untuk mewujudkan tujuan bersama)

Dikontrol dan diatur

(Patuh dan menuruti perintah dari atas)

Motivasi diri dan saling

mempengaruhi

(Berbagi, saling membelajarkan, berinisiatif)

Informasi ada pada yang berwenang

(Kita tak memiliki informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan)

Informasi terbagi

(Informasi yang dibutuhkan terbuka dan ada pada semua pihak)

Menghindari risiko

(Tidak suka berubah karena takut salah)

Mengelola risiko

(Percaya diri untuk mencoba pendekatan baru dan siap mencari cara untuk menghadapi

masalah yang timbul)

Menggunakan dana sesuai

anggaran sampai habis

(Proses penganggaran didasarkan pada

uang yang tersedia: RAPBS)

Menggunakan dana sesuai

kebutuhan dan seefisien mungkin

(Penganggaran didasarkan pada apa yang perlu dilakukan oleh sekolah untuk

memperbaiki proses belajar mengajar:

RKAS)

Sebagai penguatan, Fasilitator dapat mengacu pada informasi tentang MBS di bagian

bacaan E dan menayangkan Pergeseran Pola Manajemen dalam MBS seperti yang

terdapat pada tabel di atas.

Page 165: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

145

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

3. Melengkapi Pemahaman tentang MBS (40 menit)

Fasilitator menugaskan kepada peserta pelatihan untuk melengkapi pemahamannya

tentang MBS dengan menyaksikan tayangan atau membaca bahan cetakan yang

berkaitan erat dengan MBS.

Peserta melihat tayangan atau membaca bahan cetakan yang digunakan untuk

melengkapi pemahaman tentang MBS seperti yang telah diperoleh dari kunjung karya.

Peserta menuliskan hasil pengamatan terhadap ciri-ciri MBS pada selembar kertas.

Peserta melakukan refleksi hasil pengamatan tentang MBS dan melakukan evaluasi

diri dengan mempelajari ciri-ciri manakah yang sudah dilaksanakan di sekolah dan ciri-

ciri manakah yang belum dilaksanakan di sekolah. Setiap peserta menuliskan hasil

pengamatannya terkait manajemen sekolah, pembelajaran, dan peran serta

masyarakat.

Fasilitator mengajak peserta untuk berbagi hasil di kelompoknya.

4. Berbagi Hasil (20 menit)

Fasilitator menempelkan satu set (3 lembar) kertas plano di dinding. Kertas

pertama bertuliskan MANAJEMEN, kedua bertuliskan PEMBELAJARAN, dan ketiga

PSM. Setiap kelompok diminta untuk memilih butir-butir yang dianggap paling

menarik untuk diketahui bersama dan menuliskannya pada masing–masing topik pada

kertas plano yang telah ditempel tersebut.

Fasilitator memilih satu topik yang dianggap cukup menarik untuk dibahas bersama.

5. Diskusi kelompok tentang peran Pengawas, Kepala Sekolah, Guru,

dan Komite Sekolah (45 menit)

Peserta dikelompokkan berdasarkan kelompok Kepala Sekolah, Pengawas,

Komite Sekolah, dan Guru untuk mendiskusikan peran mereka dalam

pelaksanaan MBS dan harapan terhadap dukungan dari masing-masing unsur

(terhadap peran mereka) agar pelaksanaan MBS dapat berjalan dengan baik.

Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas plano yang disediakan.

Fasilitator meminta setiap kelompok menempelkan kertas plano di dinding.

Dengan dipimpin fasilitator, setiap kelompok melakukan kunjung karya.

Page 166: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

146

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

6. Penguatan (5 menit)

Fasilitator memberikan penguatan tentang MBS:

Keberhasilan MBS membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh pihak sekolah:

Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua, Pengawas, dan masyarakat.

Transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci keberhasilan manajemen se-

kolah dalam peningkatan mutu pendidikan.

Kepemimpinan Kepala Sekolah menentukan keberhasilan MBS.

Program MBS berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Page 167: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

147

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

1. Pengantar

Usaha peningkatan mutu pendidikan di tingkat pendidikan dasar telah banyak

dilakukan, tetapi hasilnya belum begitu menggembirakan. Berbagai studi dan

pengamatan langsung di lapangan menunjukkan bahwa paling sedikit ada tiga faktor

yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata.

a. Pertama, kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi

pada keluaran atau hasil pendidikan terlalu memusatkan pada masukan dan

kurang memperhatikan proses pendidikan.

b. Kedua, penyelengaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik. Hal ini

menyebabkan tingginya ketergantungan kepada keputusan birokrasi dan

seringkali kebijakan pusat terlalu umum dan kurang menyentuh atau kurang

sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah setempat. Di samping itu segala

sesuatu yang terlalu diatur menyebabkan penyelenggara sekolah kehilangan

kemandirian, insiatif, dan kreativitas. Hal tersebut menyebabkan usaha dan

daya untuk mengembangkan atau meningkatkan mutu layanan dan keluaran

pendidikan menjadi kurang termotivasi.

c. Ketiga, peran serta masyarakat terutama orang tua siswa dalam penyelenggaraan

pendidikan selama ini hanya terbatas pada dukungan dana. Padahal peran serta

mereka sangat penting di dalam proses pendidikan antara lain dalam pengambilan

keputusan, pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas.

Atas dasar pertimbangan tersebut, perlu dilakukan orientasi kembali tentang

penyelenggaraan pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

2. Faktor Pendorong Perlunya Desentralisasi Pendidikan

Saat ini sedang berlangsung perubahan paradigma manajemen pemerintahan1.

Beberapa perubahan tersebut antara lain:

a. Dari orientasi manajemen yang diatur oleh negara ke orientasi pasar. Aspirasi

masyarakat menjadi pertimbangan pertama dalam mengolah dan menetapkan

kebijaksanaan untuk mengatasi persoalan yang timbul.

b. Dari orientasi manajemen pemerintahan yang otoritarian ke demokrasi.

Pendekatan kekuasaan bergeser ke sistem yang mengutamakan peranan rakyat.

1 Miftah Thoha. “Desentralisasi Pendidikan”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 017, Tahun Ke-5, Juni 1999

Page 168: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

148

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kedaulatan rakyat menjadi pertimbangan utama dalam tatanan yang demokratis.

c. Dari sentralisasi kekuasaan ke desentralisasi kewenangan. Kekuasaan tidak lagi

terpusat di satu tangan melainkan dibagi ke beberapa pusat kekuasaan secara

seimbang.

d. Sistem pemerintahan yang jelas batas dan aturannya seakan-akan menjadi negara

yang sudah tidak jelas lagi batasnya akibat pengaruh dari tata-aturan global.

Keadaan ini membawa akibat tata-aturan yang hanya menekankan tata-aturan

nasional saja dan kurang menguntungkan dalam percaturan global.

Fenomena ini berpengaruh terhadap dunia pendidikan sehingga desentralisasi

pendidikan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Tentu saja desentralisasi

pendidikan bukan berkonotasi negatif, yaitu untuk mengurangi wewenang atau

intervensi pejabat atau unit pusat melainkan lebih berwawasan keunggulan.

Kebijakan umum yang ditetapkan oleh pusat sering tidak efektif karena kurang

mempertimbangkan keragaman dan kekhasan daerah. Di samping itu membawa

dampak ketergantungan sistem pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan yang

tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat (lokal), menghambat

kreativitas, dan menciptakan budaya menunggu petunjuk dari atas. Dengan

demikian desentralisasi pendidikan bertujuan untuk memberdayakan unit bawah

dan atau masyarakat dalam menangani persoalan pendidikan di lapangan. Banyak

persoalan pendidikan yang sepatutnya bisa diputuskan dan dilaksanakan oleh unit

tataran di bawah atau masyarakat. Hal ini sejalan dengan apa yang terjadi di

banyak negara lain. Faktor-faktor pendorong penerapan desentralisasi2 terinci

sebagai berikut:

• Tuntutan orangtua, kelompok masyarakat, para legislator, pebisnis, dan per-

himpunan guru untuk turut serta mengontrol sekolah dan menilai kualitas

pendidikan.

• Anggapan bahwa struktur pendidikan yang terpusat tidak dapat bekerja

dengan baik dalam meningkatkan partisipasi siswa bersekolah.

• Ketidakmampuan birokrasi yang ada untuk merespon secara efektif

kebutuhan sekolah setempat dan masyarakat yang beragam.

• Penampilan kinerja sekolah dinilai tidak memenuhi tuntutan baru dari

masyarakat.

• Tumbuhnya persaingan dalam memperoleh bantuan dan pendanaan.

Desentralisasi pendidikan mencakup tiga hal, yaitu:

2 NCREL, 1995, Decentralization: Why, How, and Toward What Ends? NCREL’s Policy Briefs, report 1, 1993 dalam Nuril

Huda “Desentralisasi Pendidikan: Pelaksanaan dan Permasalahannya”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 017,

Tahun Ke-5, Juni 1999

Page 169: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

149

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

a. Manajemen berbasis lokasi

b. Pendelegasian wewenang

c. Inovasi kurikulum

Pada dasarnya manajemen berbasis lokasi dilaksanakan dengan meletakkan semua

urusan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pengurangan administrasi pusat

adalah konsekuensi dari yang pertama dengan diikuti pendelegasian wewenang

dan urusan pada sekolah. Inovasi kurikulum menekankan pada pembaharuan

kurikulum sebesar-besarnya untuk meningkatkan kualitas dan persamaan hak bagi

semua peserta didik. Kurikulum disesuaikan benar dengan kebutuhan peserta

didik di daerah dan sekolah. Hal ini sesuai dengan UU No. 20/2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 ayat 2 yang menyatakan bahwa ”Kurikulum

pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh

setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah

koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama

Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Propinsi untuk pendidikan

menengah”. Keputusan Mendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi dan

Keputusan Mendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

menjadi dasar pengembangan kurikulum sekolah yang disebut Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) .

Dalam pengembangan kurikulum, daerah diberi keleluasaan untuk mengem-

bangkan silabus yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan daerah.

Pada umumnya program pendidikan yang tercermin dalam silabus sangat erat

kaitannya dengan program-program pembangunan daerah. Sebagai contoh, suatu

daerah yang menetapkan untuk mengembangkan ekonomi daerahnya melalui

bidang pertanian, implikasinya silabus IPA akan diperkaya dengan materi-

materi biologi pertanian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pertanian.

Manajemen berbasis lokasi yang merujuk ke sekolah, akan meningkatkan otonomi

sekolah dan memberikan kesempatan kepada tenaga sekolah, orang tua, siswa,

dan anggota masyarakat dalam pembuatan keputusan.

Berdasarkan hasil-hasil kajian yang dilakukan di Amerika Serikat, Site Based

Management merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas pembuatan

keputusan-keputusan pendidikan dalam anggaran, personalia, kurikulum, dan

penilaian. Studi yang dilakukan di El Savador, Meksiko, Nepal, dan Pakistan

menunjukkan pemberian otonomi pada sekolah telah meningkatkan motivasi dan

kehadiran guru. Tetapi desentralisasi pengelolaan guru tidak secara otomatis

meningkatkan efesiensi operasional. Jika pengelola di tingkat daerah tidak

Page 170: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

150

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

memberikan dukungannya, pengelolaan semakin tidak efektif. Oleh karena itu,

beberapa negara telah kembali ke sistem sentralisasi dalam hal pengelolaan

ketenagaan, misalnya Kolombia, Meksiko, Nigeria, dan Zimbabwe3.

Misi desentralisasi pendidikan adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan, meningkatkan pendayagunaan potensi daerah,

terciptanya infrastruktur kelembagaan yang menunjang terselenggaranya sistem

pendidikan yang relevan dengan tuntutan jaman, antara lain terserapnya konsep

globalisasi, humanisasi, dan demokrasi dalam pendidikan. Penerapan

demokratisasi dilakukan dengan mengikutsertakan unsur-unsur pemerintah

setempat, masyarakat, dan orang tua dalam hubungan kemitraan dan

menumbuhkan dukungan positif bagi pendidikan. Kurikulum dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan lingkungan. Hal ini tercermin dengan adanya kurikulum lokal.

Kurikulum juga harus mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka

mengembangkan kebudayaan nasional.

Proses belajar mengajar menekankan terjadinya proses pembelajaran yang

menumbuhkan kesadaran lingkungan yaitu memanfaatkan lingkungan baik fisik

maupun sosial sebagai media dan sumber belajar, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan alat pemersatu bangsa4.

3. Konsep Dasar MBS

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumber

daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua

pemangku kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses

pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah

atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

4. Karakteristik MBS

Apabila manajemen berbasis lokasi lebih difokuskan pada tingkat sekolah, maka

MBS akan menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap

terhadap kebutuhan masyarakat di mana sekolah itu berada. Ciri-ciri MBS bisa

dilihat dari sudut sejauh mana sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja

3 Gaynor, Cathy (1998) Decentralization of Education: Teacher Management. Washington, DC, World Bank dalam Nuril

Huda “Desentralisasi Pendidikan: Pelaksanaan dan Permasalahannya”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 017,

Tahun Ke-5, Juni 1999.

4 Donoseputro, M (1997) Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Upaya Pencapaian Tujuan Pendidikan: Mencerdaskan

Kehidupan Bangsa dan Alat Pemersatu Bangsa, Suara Guru 4: 3-6.

Page 171: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

151

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

organisasi sekolah, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), proses belajar-

mengajar dan sumber daya sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:

Ciri-ciri sekolah yang melaksanakan MBS

Organisasi Sekolah Proses Belajar

Mengajar

Sumber Daya

Manusia

Sumber Daya dan

Administrasi

Menyediakan

manajemen/

organisasi/

kepemimpinan

transformasional *

dalam mencapai

tujuan sekolah

Meningkatkan

kualitas belajar

siswa

Memberdayakan

staf dan

menempatkan

personel yang dapat

melayani keperluan

siswa

Mengidentifikasi

sumber daya yang

diperlukan dan

mengalokasikan

sumber daya tsb.

sesuai dengan

kebutuhan

Menyusun rencana

sekolah dan

merumuskan

kebijakan untuk

sekolahnya sendiri

Mengembangkan

kurikulum yang

cocok dan tanggap

terhadap

kebutuhan siswa

dan masyarakat

Memiliki staf dengan

wawasan MBS

Mengelola dana

sekolah secara efektif

dan efisien

Mengelola kegiatan

operasional sekolah

Menyelenggarakan

pembelajaran yang

efektif

Menyediakan

kegiatan untuk

pengembangan

profesi pada semua

staf

Menyediakan

dukungan

administratif

Menjamin adanya

komunikasi yang

efektif antara

sekolah dan

masyarakat

Menyediakan

program

pengembangan

yang diperlukan

siswa

Menjamin

kesejahteraan staf

dan siswa

Mengelola dan

memelihara gedung

dan sarana

Menggerakkan

partisipasi

masyarakat

Berperan serta

dalam memotivasi

siswa

Menyelenggarakan

forum /diskusi

untuk membahas

kemajuan kinerja

sekolah

Menjamin

terpeliharanya

sekolah yang

bertanggung jawab

kepada masyarakat

dan pemerintah

Dikutip dari Focus on School: The Future Organization of Education Service for Student, Department of

Education, Queensland, Australia*)

Page 172: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

152

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Pada dasarnya kepemimpinan transformasional mempunyai tiga komponen yang

harus dimilikinya, yaitu:

a. Memiliki karisma yang didalamnya termuat perasaan cinta antara Kepala

Sekolah (KS) dan staf secara timbal-balik sehingga memberikan rasa aman,

percaya diri, dan saling percaya dalam bekerja.

b. Memiliki kepekaan individual yang memberikan perhatian kepada setiap

staf berdasarkan minat dan kemampuan staf untuk pengembangan profe-

sionalnya.

c. Memiliki kemampuan dalam memberikan simulasi intelektual kepada staf.

Kepala sekolah mampu mempengaruhi staf untuk berfikir dan

mengembangkan atau mencari berbagai alternatif baru.

Secara ringkas perubahan pola manajemen pendidikan lama (konvensional) ke

pola baru (MBS) dapat digambarkan sebagai berikut:

PERGESERAN POLA MANAJEMEN

Pola Lama Berubah ke Pola MBS

Sentralistik (semua ditentukan

oleh pusat)

Desentralisasi (Sebagian

kewenangan diberikan ke

daerah)

Subordinasi Otonomi

Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan

partisipatif

Pendekatan birokratif Pendekatan profesional

Pengorganisasian yang hirarkis Pengorganisasian yang setara

Mengarahkan Memfasilitasi

Dikontrol dan diatur Motivasi diri dan saling

mempengaruhi

Informasi ada pada yang

berwenang Informasi terbagi

Menghindari risiko Mengelola risiko

Menggunakan dana sesuai

anggaran sampai habis

Menggunakan dana sesuai

kebutuhan dan seefisien

mungkin

Page 173: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

153

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

MBS yang akan dikembangkan merupakan bentuk alternatif pengelolaan sekolah

dalam program desentralisasi bidang pendidikan, yang ditandai dengan adanya

otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang tinggi namun masih

dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. MBS harus menghasilkan

peningkatan proses belajar mengajar sehingga hasil belajar pun meningkat.

Sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip MBS adalah sekolah yang harus lebih

bertanggung jawab, kreatif dalam bertindak, dan mempunyai wewenang serta

dapat dituntut pertanggungjawabannya (seperti berikut) oleh pemangku

kepentingan:

a. Menyusun dan melaksanakan program sekolah yang mengutamakan

kepentingan proses belajar mengajar (pelaksanaan kurikulum), bukan

kepentingan administratif saja

b. Menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya

sekolah (anggaran, personil, dan fasilitas)

c. Mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan

kondisi lingkungan sekolah walau berbeda dari pola umum atau kebiasaan

d. Menjamin terpeliharanya fasilitas dan sumber daya yang ada di sekolah dan

bertanggung jawab kepada masyarakat

e. Meningkatkan profesionalisme personil sekolah

f. Meningkatnya kemandirian sekolah di segala bidang

g. Adanya keterlibatan semua unsur terkait dalam perencanaan program sekolah

(misal: Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dll)

h. Adanya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran pendidikan sekolah

Diharapkan dengan menerapkan manajemen pola MBS, sekolah lebih berdaya

dalam beberapa hal berikut:

a. Menyadari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi sekolah tersebut

b. Mengetahui sumberdaya yang dimiliki dan masukan pendidikan yang akan

dikembangkan

c. Mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk kemajuan lembaganya

d. Bertanggungjawab terhadap orang tua, masyarakat, lembaga terkait, dan

pemerintah dalam penyelenggaraan sekolah

e. Persaingan sehat dengan sekolah lain dalam usaha-usaha kreatif-inovatif untuk

meningkatkan layanan dan mutu pendidikan

Page 174: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

154

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

f. Meningkatkan peran serta Komite Sekolah, masyarakat, dunia usaha dan dunia

industri (DUDI) untuk mendukung kinerja sekolah.

5. Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah dalam Penerapan

MBS

Kepala Sekolah adalah aktor kunci dalam penerapan MBS. Perannya sangat

menentukan dalam berhasil tidaknya penerapan MBS, sebab Kepala Sekolah adalah

pihak yang memimpin pelaksanaan program sekolah. Namun demikian, guru dan

komite sekolah juga memiliki peran yang sentral supaya sekolah berhasil menerapkan

MBS. Faktor yang paling berperan dalam keberhasilan penerapan MBS adalah kerja

sama antara ketiga pihak tersebut.

TUPOKSI KEPALA SEKOLAH (SD/MI)

Konsepnya adalah EMASLIM (Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,

Inovator, Motivator)

A. Sebagai Edukator

1. membimbing guru

2. membimbing karyawan

3. membimbing siswa

4. membimbing staf

B. Sebagai Manager

1. menyusun program

2. menyusun personal dalam organisasi sekolah

3. menggerakkan staf, guru, dan karyawan

4. mengoptimalkan sumber daya sekolah

Sekolah yang baik mempunyai karakteristik berikut:

Pelibatan seluruh komponen sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Komsek,

Pengawas)

Peran Kepala Sekolah sangat menentukan

Program sekolah berfokus pada peningkatan proses belajar mengajar untuk

mencapai mutu lulusan

Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci keberhasilan manajemen sekolah

dalam peningkatan mutu pembelajaran

Page 175: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

155

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

C. Sebagai Administrator

1. mengelola administrasi KBM dan Bimbingan dan Konseling (BK)

2. mengelola administrasi kesiswaan

3. mengelola administrasi ketenagaan

4. mengelola administrasi keuangan

5. mengelola administrasi sarana prasarana

D. Sebagai Supervisor

1. menyusun program supervisi

2. melaksanakan program supervisi

3. menggunakan hasil supervisi

E. Sebagai Leader

1. memiliki kepribadian yang kuat

2. memahami kondisi anak buah yang baik

3. memiliki Visi dan memahami Misi sekolah

4. memiliki kemampuan mengambil keputusan

5. memiliki kemampuan berkomunikasi

F. Sebagai Inovator

1. memiliki kemampuan mencari dan menemukan gagasan baru untuk

pembaharuan sekolah

2. memiliki kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah

G. Sebagai Motivator

1. memiliki kemampuan mengatur lingkungan kerja (Fisik)

2. memiliki kemampuan mengatur suasana kerja (Non-fisik)

3. memiliki kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman

TUPOKSI GURU

A. Membuat perencanaan:

1. Membuat program tahunan, semester

2. Membuat pemetaan materi

3. Menyusun silabus, RPP

4. Membuat program penilaian beserta instrumennya

5. Membuat program bimbingan

6. Menentukan KKM mata pelajaran

Page 176: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

156

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

B. Melaksanakan KBM:

1. Melaksanakan pembelajaran berdasar RPP dengan pendekatan PAKEM

2. Mengelola kelas berdasar aktivitas belajar

3. Memberikan tugas pengembangan hasil belajar

4. Mengatur ruang belajar yang menyenangkan

C. Melaksanakan bimbingan:

1. Memberikan bimbingan dalam proses belajar

2. Memberikan bimbingan permasalahan siswa

3. Melakukan pendampingan sesama guru

D. Melakukan penilaian:

1. Melakukan penilaian dalam proses belajar

2. Melakukan penilaian portofolio, proyek, tes beserta instrumennya

3. Memberikan latihan uji kompetensi

E. Melakukan analisis:

1. Menganalisis hasil penilaian

2. Menentukan kelompok siswa yang perlu remedial dan pengayaan berdasar

KKM indikator dan KD

F. Melakukan remedial dan pengayaan:

1. Membuat soal-soal remedi dan pengayaan

2. Melakukan remedi dan pengayaan berdasarkan hasil analisis kelompok siswa.

PERAN DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH

A. Komite Sekolah berperan sebagai:

1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan

kebijakan pendidikan di satuan pendidikan

2. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran

maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan

3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas

penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan

4. Mediator antara sekolah dengan pemerintah (mediating agency) dan

masyarakat di satuan pendidikan

Page 177: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

157

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

B. Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut:

1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia

usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan

pendidikan yang bermutu

3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan

pendidikan yang diajukan oleh masyarakat

4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan

pendidikan mengenai:

a. kebijakan dan program pendidikan

b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

c. kriteria kinerja satuan pendidikan

d. kriteria tenaga kependidikan

e. kriteria fasilitas pendidikan dan

f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan

5. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna

mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan

6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan

pendidikan di satuan pendidikan

7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan

Page 178: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

158

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

DALAM GAMBAR

MENGAPA MBS?

Tujuan utama Manjemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah peningkatan mutu pendidikan.

Dengan adanya MBS sekolah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari

atas. Mereka dapat mengembangkan suatu visi pendidikan yang sesuai dengan keadaan

setempat dan melaksanakan visi tersebut secara mandiri.

APA ITU MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)?

• Dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) alokasi dana kepada

sekolah menjadi lebih besar dan sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan sesuai

kebutuhan sekolah sendiri.

• Sekolah lebih bertanggung jawab terhadap perawatan, kebersihan, dan

penggunaan fasilitas sekolah, termasuk pengadaan buku dan bahan belajar. Hal

tersebut pada akhirnya akan meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung di kelas.

• Sekolah membuat perencanaan sendiri dan mengambil inisiatif sendiri untuk

meningkatkan mutu pendidikan dengan melibatkan masyarakat sekitarnya dalam

proses tersebut.

• Kepala sekolah dan guru dapat bekerja lebih profesional dalam memberikan

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak di sekolahnya.

• MBS merupakan salah satu komponen sekolah dalam rangka meningkatkan mutu

pembelajaran seperti yang terlihat dalam diagram di bawah ini. Komponen yang

lain adalah Peran Serta Masyarakat dan peningkatan mutu kegiatan belajar dan

mengajar melalui PAKEM di SD/MI dan Pembelajaran Kontekstual di SMP/MTs.

Page 179: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

159

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

KONDISI SAAT INI

MANAJEMEN SEKOLAH

Manajemen sekolah cenderung pasif dan belum melibatkan semua pihak terkait

termasuk masyarakat.

Keuangan sekolah sering kurang transparan.

PERAN SERTA MASYARAKAT

Peran Serta Masyakat terbatas, sebagian besar pada pengumpulan dana untuk sekolah.

Belum terlibat dalam manajemen sekolah maupun menunjang kegiatan belajar

mengajar secara langsung.

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

c

Lebih-kurang 60% waktu anak

dihabiskan untuk mendengar-

kan guru atau menonton anak

lain mengerjakan tugas di

papan tulis – jarang ada kerja

praktik

Perpustakaan teratur dengan

baik tetapi jarang

dimanfaatkan siswa, bahkan

ada buku yang dikunci di

lemari

Pengaturan meja dan kursi

selalu tradisional

Anak lebih banyak menyalin tulisan dari papan tulis dan menjawab pertanyaan yang ditulis guru atau dari buku

paket – belum ada pertanyaan yang mengungkapkan pikiran

siswa dengan kata-kata sendiri.

Manajemen Berbasis Sekolah akan

Menghasilkan

Page 180: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

160

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

KONDISI SESUDAH PELAKSANAAN

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Perpustakaan dimanfaatkan siswa dengan

baik,

Siswa berpartisipasi

aktif – guru mem-

bimbing dan men-

dampingi siswa dalam

pembelajaran

Adanya toilet tersendiri bagi

perempuan dan laki-laki.

Menggunakan

beragam media

sebagai sumber

belajar siswa di

sekolah

Peningkatan peran serta masyarakat dalam hal; meningkatkan

kondisi lingkungan sekolah, mendukung pembelajaran anak

Orangtua membantu di kelas

Rencana Pengembangan Sekolah dibuat bersama-

sama oleh sekolah dan masyarakat, dipajangkan

secara terbuka, dilaksanakan, dievaluasi, dan

diperbarui setiap tahun

Page 181: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

161

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN

PIKIRAN SISWA

Adanya tugas-tugas yang lebih

praktis (seperti dalam IPA),

termasuk tugas yang

memanfaatkan

lingkungan sosial dan alam

Anak menggunakan lebih

banyak alat bantu belajar

Hasil kerja anak ditulis

dengan kata-kata mereka

sendiri (ini adalah hasil karya

anak kelas 1)

Guru menunjukkan fleksibilitas dalam

pengelolaan

siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

Sudut-sudut baca/perpustakaan sekolah dibuat

dan dimanfaatkan

Guru menunjukkan fleksibilitas dalam

pengelolaan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran

Hasil kerja anak dipajangkan di kelas

Page 182: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

162

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. LEMBAR KERJA

Sentralistik

(Semua hal ditentukan di pusat)

Desentralisasi

(Daerah diberi wewenang untuk beberapa hal)

Subordinasi

(Pihak yang lebih rendah, seperti kabupaten, sekolah, guru, hanya mengikuti perintah dari atas)

Otonomi

(Pihak yang lebih rendah, seperti sekolah dan guru, mempunyai kewenangan untuk memutuskan sesuai

tupoksinya)

Pengambilan keputusan terpusat

(Keputusan diambil oleh pimpinan, seperti Bupati, kepala sekolah)

Pengambilan keputusan partisipatif

(Keputusan dilakukan berdasarkan hasil konsultasi semua pemangku kepentingan di dalam institusi)

Pendekatan birokratik

(Peran utama Kepala Sekolah dan guru, yang pada umumnya adalah PNS adalah sebagai ‘perpanjangan

tangan pemerintah’; tanggungjawab utama mereka

cenderung pada pemenuhan fungsi administratif)

Pendekatan profesional

(Kepala Sekolah dan Guru adalah orang-orang professional; tugas utama mereka adalah meningkatkan

mutu pendidikan, dengan demikian mereka juga

bertanggungjawab kepada siswa dan orangtua siswa)

Pengorganisasian yang hirarkis

(Pengambilan keputusan top-down (dari atas ke bawah). Guru cenderung pasif dan hanya mengikuti perintah

dan menjalankan keputusan)

Pengorganisasian yang setara

(Pengambilan keputusan partisipatif. Guru dan pemangku kepentingan (komite sekolah) adalah

bagian dari tim)

Mengarahkan

(Pimpinan memerintah atau memberi arahan kepada

bawahannya)

Memfasilitasi

(Pimpinan membantu timnya untuk mewujudkan tujuan

bersama)

Dikontrol dan diatur

(Patuh dan menuruti perintah dari atas)

Motivasi diri dan saling

mempengaruhi

(Berbagi, saling membelajarkan, berinisiatif)

Informasi ada pada yang berwenang

(Kita tak memiliki informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan)

Informasi terbagi

(Informasi yang dibutuhkan terbuka dan ada pada semua pihak)

Menghindari risiko

(Tidak suka berubah karena takut salah)

Mengelola risiko

(Percaya diri untuk mencoba pendekatan baru dan siap mencari cara untuk menghadapi masalah yang timbul)

Menggunakan dana sesuai anggaran

sampai habis

(Proses penganggaran didasarkan pada uang

yang tersedia: RAPBS)

Menggunakan dana sesuai

kebutuhan dan seefisien mungkin

(Penganggaran didasarkan pada apa yang perlu dilakukan oleh sekolah untuk memperbaiki proses

belajar mengajar: RKAS)

Page 183: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

163

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 184: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

164

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 185: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

165

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Page 186: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

166

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 187: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

167

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Page 188: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

168

Manajemen Berbasis Sekolah

UNIT 7

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 189: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 8A

MANFAAT, JENIS-JENIS, DAN CARA

MENDORONG PSM

Page 190: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 191: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

171 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

UNIT 8A

MANFAAT, JENIS-JENIS, DAN CARA MENDORONG PSM Waktu: 1 Jam 45 Menit

A. PENGANTAR

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama

antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat.

Tanpa dukungan masyarakat, pendidikan tidak

akan berhasil dengan maksimal.

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 54 Ayat 1 menyatakan bahwa

“Peran serta masyarakat dalam pendidikan

meliputi peran serta perseorangan, kelompok,

keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan

organisasi kemasyarakatan dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu

pelayanan pendidikan.” Ayat 2 menyatakan

bahwa “Masyarakat dapat berperan serta

sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.”

Sekarang hampir semua sekolah telah mempunyai komite sekolah yang merupakan

wakil masyarakat dalam membantu sekolah. Hal itu karena masyarakat dari berbagai

lapisan sosial ekonomi sudah sadar betapa pentingnya dukungan mereka untuk

keberhasilan pembelajaran di sekolah. Sebetulnya banyak sekali jenis-jenis dukungan

masyarakat pada sekolah. Namun sampai sekarang dukungan tersebut lebih banyak

pada bidang fisik dan materi, seperti: membantu pembangunan gedung,

merehabilitasi sekolah, memperbaiki genting, dsb. Masyarakat juga dapat membantu

dalam bidang teknis edukatif, seperti: menjadi guru bantu, guru pengganti,

mengajarkan kesenian, keterampilan, atau agama. Tetapi amat disayangkan bahwa hal

tersebut belum banyak dilakukan.

Pada dasarnya masyarakat, baik ”kaya” atau “miskin”, berpotensi membantu sekolah

yang memberikan pembelajaran pada anak-anak mereka. Tetapi hal ini bergantung

pada bagaimana cara sekolah mendekati masyarakat tersebut. Sekolah harus

mengetahui cara mendorong peran serta masyarakat (PSM) agar masyarakat mau

membantu sekolah. Sesi ini akan membicarakan ketiga aspek penting tersebut –

pentingnya PSM, jenis-jenis PSM, dan cara mendorong PSM dalam mendukung

sekolah.

Pertemuan Paguyuban Kelas dengan

Komite SDN Maron Wetan 1 untuk

mendengarkan berbagai masukan dari

orangtua siswa.

Page 192: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

172

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1 . mengidentifikasi manfaat peran serta masyarakat dalam membantu bidang

pendidikan

2. menginventarisasi berbagai jenis peran serta masyarakat

3. mengidentifikasi beberapa cara mendorong peran serta masyarakat

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Tayangan nara sumber (disiapkan sehari sebelumnya bersama fasilitator) tentang

peran serta masyarakat dan pihak-pihak yang terkait

3. Tayangan (video atau foto) tentang jenis-jenis kegiatan dari masyarakat, dan cara

mendorong peran serta masyarakat

4. Lembar Kerja Format 8.1 dan 8.2

5. ATK: kertas plano dan spidol berbagai warna

PERSIAPAN

Sebelum pelatihan fasilitator menghubungi calon nara sumber dan menginfor-

masikan tujuan lokakarya, jumlah peserta yang akan hadir, dan latar belakang

peserta. Fasilitator dan calon nara sumber mendiskusikan hal-hal pokok yang

akan disajikan atau dibahas dalam lokakarya, misalnya:

• Kiat-kiat bekerja sama dengan masyarakat dalam memajukan pendidikan

• Jenis-jenis PSM

• Kiat-kiat mendorong peran serta masyarakat

Nara sumber dapat berasal dari tokoh masyarakat yang banyak membantu se-

kolah, tetapi jika tidak ada dapat menghadirkan kepala sekolah yang sekolahnya

maju karena PSM.

Fasilitator dapat membantu nara sumber membuat tayangan yang menarik dan

jelas.

Page 193: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

173 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

D. LANGKAH KEGIATAN

10’ 35’ 30’

Pengantar

Presentasi Nara

Sumber

Diskusi kelompok

tentang:

• Pentingnya PSM

• Unsur masyarakat dan

jenis bantuan

• Cara mendorong PSM

1 2 3

5’ 25’

Penutup

Presentasi dan Diskusi

Pleno hasil kelompok

5 4

1. Pengantar (10 menit)

Fasilitator menanyakan apa yang diketahui peserta tentang PSM. Setiap

gagasan yang muncul ditulis di papan tulis. Setelah tanggapan peserta dianggap

cukup (sekitar 5-6 gagasan atau lebih), fasilitator mempertegas pengertian PSM.

2. Presentasi Narasumber dan Tayangan Video (35 menit)

Fasilitator menyampaikan bahwa dalam sesi ini akan ada tayangan dari nara

sumber. Fasilitator memandu proses penyajian nara sumber dan dilanjutkan

dengan diskusi atau tanya jawab. Presentasi tayangan dari nara sumber perlu

disiapkan oleh fasilitator sehari sebelum presentasi. Presentasi nara sumber

sebaiknya dilengkapi dengan foto-foto.

Nara sumber menyampaikan peran PSM di sekolah. Nara sumber sebaiknya

berasal dari masyarakat, misalnya orang tua siswa, tokoh masyarakat, atau

tokoh agama. Jika tidak ada, dapat diganti dengan kepala sekolah yang

sekolahnya telah maju karena peran serta masyarakat.

Page 194: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

174

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Peserta menyimak paparan nara sumber, membuat catatan hal-hal yang

penting, dan mencatat pertanyaan terhadap hal-hal yang kurang dipahami.

Selain nara sumber, untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang jenis

kegiatan PSM, fasilitator dapat menayangkan video atau foto contoh-contoh

kegiatan peran serta masyarakat di sekolah yang telah dilakukan. Catatan: Untuk pelatihan kabupaten/kota nara sumber dapat berasal dari

kabupaten/kota lain atau dari kabupaten/kota sendiri.

3. Diskusi kelompok (30 menit)

Setelah mendapat kejelasan pengertian tentang PSM dan belajar mengenai PSM

dari nara sumber, peserta diminta membentuk kelompok-kelompok (setiap

kelompok terdiri dari 5-10 anggota yang berasal dari berbagai unsur). Topik

yang didiskusikan oleh setiap kelompok adalah: (1) Pentingnya PSM (ditulis di

kertas plano), (2) Unsur masyarakat mana yang potensial dapat membantu dan

apa jenis bantuannya (mengisi Format 8.1) serta (3) Bagaimana menggerakkan

masyarakat agar mau membantu (mengisi Format 8.2).

Format 8.1: Peran Serta Instansi dan Pihak-pihak yang Terkait

Unsur Masyarakat Jenis-jenis Peran Serta

Ketenagaan Pemikiran Keahlian Barang Dana Lain-lain

1. Orangtua

siswa

Membantu

guru

Pengem-

bangan

sekolah

Narasumber,

Pelatih, dsb

Koran bekas,

Bambu, dsb.

Seba gai

sumber belajar

2. Paguyuban

kelas

3. Karang Taruna

4. Tokoh

Masyarakat

5. Tokoh Agama

6. Anggota PKK

7. Organisasi

Profesi

8. Kelompok

9. Kesenian

10. Masyarakat

Bisnis

11. Desa

12. Dll

Page 195: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

175 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Format 8.2: Cara Menggerakkan/Mendorong PSM

Peserta menentukan cara mendorong PSM mana yang dipilih setelah

mempertimbangkan kekuatan dan kelemahannya.

Catatan: Diskusi kelompok dilaksanakan secara bebas. Fasilitator harus ber-

keliling untuk melihat perkembangan diskusi, memberikan saran jika diminta, dan

mengarahkan kembali diskusi jika sudah terlalu jauh menyimpang. Fasilitator

hendaknya TIDAK mendominasi pembicaraan, memaksakan, dan mengemukakan

gagasannya, serta tidak meremehkan gagasan peserta.

4. Diskusi Pleno (25 menit)

Setelah diskusi kelompok selesai, diadakan diskusi pleno yang membahas dua topik

yang ditugaskan.

Fasilitator meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

Pada akhir kegiatan, fasilitator menegaskan hasil-hasil diskusi pleno, kemudian

meminta semua hasil kelompok dipajangkan dan meminta kelompok lain saling

melihat.

5. Penutup (5 menit)

Fasilitator memberi penegasan bahwa PSM memberi manfaat terhadap peningkatan

kualitas pendidikan sekolah. Meningkatnya kepedulian dan partisipasi terhadap

pengembangan sekolah akan semakin meningkatkan rasa memiliki.

Cara Mendorong

Kekuatan

Kelemahan

1. Orangtua/perwakilan kelas dilibatkan

dalam pertemuan rutin

2. Komite Sekolah mengikuti

MUSRENBANG Desa

Page 196: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

176

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

Butir-Butir Penting tentang Perlunya Peran Serta Masyarakat (PSM)

1. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat, dan Negara.

2. Keluarga bertanggung jawab untuk mendidik moralitas/agama, menyekolahkan

anaknya serta membiayai keperluan pendidikan anaknya.

3. Anak berada di sekolah antara 6-9 jam saja, selebihnya berada di luar sekolah

(rumah dan lingkungannya). Dengan demikian, tugas keluarga amat penting

untuk menjaga dan mendidik anak.

4. Anak perempuan perlu mendapat kesempatan belajar yang sama dengan anak

laki-laki.

5. Masyarakat berhak dan berkewajiban untuk mendapatkan dan mendukung

pendidikan yang baik.

6. Pemerintah berkewajiban membuat gedung sekolah, menyediakan tenaga/

guru, melakukan standarisasi kurikulum, menjamin kualitas buku paket, alat

peraga, dan sebagainya. Karena kemampuan pemerintah terbatas, maka peran

serta masyarakat akan sangat diperlukan.

7. Kemampuan pemerintah terbatas sehingga mungkin tidak mampu untuk

mengetahui secara rinci nuansa perbedaan pada masyarakat yang berpengaruh

pada bidang pendidikan. Jadi masyarakat berkewajiban membantu

penyelenggaraan pendidikan karena tahu apa yang dibutuhkan masyarakat

setempat.

8. Masyarakat dapat terlibat dalam memberikan bantuan dana, pembuatan

gedung, ruang kelas, pagar, dan sebagainya.

9. Sekolah bertanggung jawab kepada pemerintah dan juga kepada masyarakat

sekitarnya.

10. Bantuan teknis edukatif juga sangat mungkin diberikan, seperti: menyediakan

diri menjadi tenaga pengajar, membantu anak berkesulitan membaca,

menentukan dan memilih guru baru yang mempunyai kualifikasi, serta

membicarakan pelaksanaan kurikulum dan kemajuan belajar.

11. Dalam konsep MBS, peran serta masyarakat memang amat luas, tapi karena

berbagai sebab, pelaksanaannya masih terbatas pada hal-hal berikut:

Page 197: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

177 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

a. Keterlibatan masyarakat

(orang tua siswa, anggota

Komite Sekolah, Tokoh

Masyarakat, dsb) hanya

dalam bentuk dukungan dana

atau sumbangan non-dana

berupa waktu, tenaga, dan

material.

b. Saat ini, PSM sudah dapat

dianggap baik jika dapat

masuk dalam bidang

pengelolaan sekolah,

misalnya: ikut merencanakan

kegiatan sekolah dan kemungkinan pendanaannya.

c. Masyarakat juga dimungkinkan ikut memikirkan penambahan guru yang tidak

ada atau kurang, dan bahkan menjadi “guru” pengganti, misalnya guru Agama,

Kesenian, dan Pramuka sampai pada mengganti guru mata pelajaran lainnya.

Berdasarkan hal tersebut, Komite Sekolah dan Tokoh Masyarakat benar-

benar merupakan mitra sejajar Kepala Sekolah dan para guru. Sayang hal

tersebut belum menjadi bagian di sekolah- sekolah kita.

Jenis-jenis PSM

Ada bermacam-macam tingkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pen-

didikan. Peran serta tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 7 tingkatan, yang dimulai

dari tingkat terendah ke tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan tersebut terinci sebagai

berikut:

1. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Jenis

PSM ini adalah jenis yang paling umum. Masyarakat hanya memanfaatkan jasa

sekolah dengan memasukkan anak ke sekolah.

2. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan

tenaga. Pada PSM jenis ini, masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan

pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang, dan/ atau

waktu dan tenaga.

3. Peran serta secara pasif. Artinya, menyetujui dan menerima apa yang

diputuskan oleh pihak sekolah (komite sekolah), misalnya komite sekolah

memutuskan agar orangtua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan

orangtua menerima keputusan tersebut dengan mematuhinya.

Masyarakat membantu memperbaiki gedung sekolah.

Page 198: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

178

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

4. Peran serta melalui konsultasi. Orangtua datang ke sekolah untuk

berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya.

5. Peran serta dalam pelayanan. Orangtua/masyarakat terlibat dalam kegiatan

sekolah, misalnya orangtua ikut membantu sekolah ketika ada studi tur, kegiatan

pramuka, kegiatan keagamaan, dsb.

6. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan/

dilimpahkan. Misalnya, sekolah meminta orang tua/masyarakat untuk

memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah gender, gizi, dsb. Dapat

juga berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya agar

sekolah siap menampungnya, menjadi nara sumber, guru bantu, dsb.

7. Peran serta dalam pengambilan keputusan. Orang tua/masyarakat

terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan (baik akademis maupun non

akademis) dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam rencana

pengembangan sekolah. Dalam hal ini, peran serta masyarakat melalui Komite

Sekolah termasuk dalam hal pengawasan pengelolaan keuangan sekolah.

Pada pelatihan ini, ditekankan agar sekolah meningkatkan PSM sampai pada tingkat

yang tertinggi (Tingkat ke-7), yaitu terlibat dalam pembahasan dan pengambilan

keputusan dalam pengembangan sekolah. Meningkatnya kepedulian dan partisipasi

terhadap pengembangan sekolah akan semakin meningkatkan rasa memiliki. Selain

itu, hubungan antara sekolah dan masyarakat semakin dekat dan sekolah menjadi

bagian tak terpisahkan dari masyarakat.

Page 199: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

179 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

F. LEMBAR KERJA

Format 8.1: Peran Serta Instansi dan Pihak-pihak yang Terkait

Unsur

Masyarakat

Jenis-jenis Peran Serta

Ketenagaan Pemikiran Keahlian Barang Dana Lain-

lain

1. Orangtua siswa

2. Paguyuban kelas

3. Karang Taruna

4. Tokoh

Masyarakat

5. Tokoh Agama

6. Anggota PKK

7. Organisasi

Profesi

8. Kelompok

Kesenian

9. Masyarakat

Bisnis

10. Desa

11. Dll

Page 200: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

180

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Format 8.2: Cara Menggerakkan/mendorong PSM

Cara Mendorong

Kekuatan

Kelemahan

Keterangan

1. Orang tua /perwakilan

kelas dilibatkan dalam

pertemuan rutin.

2. Komite Sekolah mengikuti

MUSRENBANG Desa

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10. .

11.

Page 201: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

181 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 202: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

182

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 203: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

183 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Page 204: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

184

Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong PSM

UNIT 8A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 205: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 8B

KREATIVITAS MENGHIMPUN

BERBAGAI SUMBER DAYA DAN

DANA

Page 206: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 207: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

187 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

UNIT 8B

KREATIVITAS MENGHIMPUN BERBAGAI

SUMBER DAYA DAN DANA Waktu: 1 Jam 30 menit

A. PENGANTAR

Sumber daya dan dana merupakan

masukan penting yang diperlukan untuk

berlangsungnya proses pendidikan di

sekolah. Tanpa sumber daya dan dana

yang memadai, proses pendidikan di

sekolah tidak akan berlangsung secara

optimal, dan akibatnya tujuan sekolah

tidak akan tercapai.

Sekolah harus memiliki kemampuan

menghimpun berbagai sumber daya

maupun dana. Menghimpun berbagai

sumber daya dan dana memerlukan

kreativitas, namun karena terbelenggu

dengan kebiasaan yang rutin kreativitas

terhenti atau tidak muncul. Kegiatan berikut diharapkan dapat memicu peserta untuk

menjadi kreatif, khususnya dalam menggali berbagai sumber daya dan dana bagi

peningkatan mutu sekolah.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. mengembangkan pola pikir yang berbeda dari kebiasaan dan menemukan banyak cara

untuk mendapatkan sesuatu

2. mencari daya dan dana untuk sekolah secara lebih kreatif

3. memanfaatkan berbagai sumber yang ada untuk menghimpun daya dan dana

Peran serta masyarakat dengan bergotong royong

menghimpun dana dan membangun gedung

sekolah.

Page 208: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

188

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Lembar Kerja Format 8.3 dan 8.4

3. ATK: penjepit kertas, kertas plano dan spidol

D. LANGKAH KEGIATAN

10’ 30’ 20’

Pengantar dari

fasilitator

Kerja kelompok

Laporan kelompok

dan diskusi pleno

1 2 3

40’ 30’

Diskusi peran

pemangkukepen

tingan dalam

PAKEM

Menyusun

Rencana Kerja

5 4

1. Pengantar (10 menit)

a. Fasilitator menjelaskan bahwa:

Pertemuan ini akan membahas kreativitas menghimpun berbagai sumber

daya dan dana

Sebagai pemicu munculnya gagasan tentang kreativitas, peserta diminta

memecahkan masalah berikut:

Page 209: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

189 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

Hubungkan kesembilan titik berikut dengan 4 garis lurus tanpa mengangkat

pena (atau permainan sejenis).

Bila tidak ada yang mampu, fasilitator memberikan jawaban (terlampir).

b. Fasilitator bersama peserta membahas mengapa masalah di atas sukar

diselesaikan. Penyebabnya adalah karena dalam menyelesaikan masalah, pada

umumnya kita hanya berpikir pada cara penyelesaian yang biasa. Kita

terbelenggu dengan hal-hal yang rutin, tidak mau keluar dari kebiasaan. Dalam

masalah di atas, kita terpaku bahwa garis lurusnya tidak melebihi titik paling

ujung.

c. Fasilitator menunjukkan penjepit kertas dan meminta peserta menyebutkan

kegunaan dari penjepit kertas sebanyak-banyaknya. Fasilitator menuliskannya

di papan tulis.

d. Fasilitator memeriksa gagasan peserta apakah ada yang di luar kebiasaan.

e. Setelah mengalami beberapa contoh kegiatan kreatif tersebut, peserta diminta

mengemukakan pendapat tentang “Apa yang dimaksud dengan ‘kreatif’?”

f. Fasilitator merangkum bahwa kreatif secara sederhana dapat diartikan sebagai

“Kemampuan seseorang untuk melahirkan gagasan baru atau memberikan

tambahan terhadap gagasan yang sudah ada”.

2. Kerja kelompok (30 menit)

Fasilitator memulai sesi dengan menayangkan foto-foto/ide tentang kreativitas

menghimpun berbagai sumber daya dan dana.

a. Peserta dalam kelompok 4-6 orang mendiskusikan pertanyaan berikut:

• Apa saja cara menghimpun daya dan dana untuk memajukan pendidikan?

Page 210: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

190

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

b. Hasil diskusi ditulis pada kertas plano dengan menggunakan format, misalnya

sebagai berikut:

Format 8.3: Beberapa Cara Menghimpun Daya dan Dana untuk Sekolah

No Kegiatan Kekuatan Kelemahan

1.

Mencari donatur tetap

(individu/Dudi/CSR)

2. Mengadakan bazar

3. Ikut MUSRENBANG Desa

4. Melibatkan orang tua sebagai nara sumber

5 Melibatkan orang tua dalam mengajar

membaca di kelas awal

… …. …. ….

3. Laporan Kelompok dan Diskusi (20 menit)

a. Kelompok, secara bergiliran, melaporkan hasil diskusinya di depan kelas.

b. Kelompok kedua dan seterusnya hanya menyebutkan apa yang belum disebut

kelompok sebelumnya (untuk menghemat waktu).

c. Tiap kelompok diminta memberikan komentar terhadap laporan kelompok

lainnya.

d. Fasilitator juga memberikan komentar jika diperlukan.

e. Fasilitator merangkum dan menambahkan.

f. Di akhir presentasi fasilitator sekali lagi mengingatkan bahwa kreativ itas

sangat diperlukan dalam menghimpun daya dan dana untuk sekolah. Kita tidak

boleh takut “keluar dari kebiasaan” asal tidak melanggar hukum dan dalam

batas kepatutan.

Page 211: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

191 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

4. Menyusun Rencana Kerja (30 menit)

Peserta berkelompok dalam kelompok sekolah dan memilih prioritas kegiatan yang

dianggap penting dari hasil diskusi kelompok sebelumnya. Kegiatan dikembangkan

menjadi rencana pelaksanaannya secara rinci. Misal “Mengadakan bazar”: kegiatan

apa saja yang perlu, bagaimana, kapan, dan siapa yang bertanggung jawab. Untuk

hal tersebut, format berikut dapat digunakan.

Format 8.4: Rencana Kerja Kegiatan Bazar di Sekolah Dasar

No Kegiatan Waktu Sumber/alat-bahan

yang diperlukan Penanggung Jawab

1. Pembentukan panitia 20/7/2012 Alat tulis, ruangan Ketua Komite

Sekolah/ KS

2. Rapat panitia

3. Rapat dengan Komite Sekolah

4. Menghubungi calon peserta

… …

Jika masih ada waktu, hasil karya salah satu kelompok dipresentasikan. Jika waktu

tidak cukup maka hasilnya cukup dipajangkan saja.

Page 212: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

192

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

Jawaban masalah “9 titik” (untuk fasilitator)

1. Dalam Sejarah, penemuan alat-alat baru adalah hasil kreativitas si Penemunya yang

biasanya “keluar dari kebiasaan” – Berani tampil beda! (Umpamanya, Mesin Jahit

ditemukan karena si pencipta keluar dari kebiasaan - biasanya lubang jarum untuk

benang ada di bagian belakang jarumnya. Tapi dia membuat lubang jarum di bagian

muka jarumnya – sesuatu yang berbeda dari kebiasaan! Maka jadilah Mesin Jahit

yang kita kenal. Dan banyak contoh lainnya).

2. Kejelian dalam menemukan “calon” sumber daya dan dana potensial serta yang

diperkirakan dapat membantu sekolah amat diperlukan. Harap diingat, jangan

berpikir biasa atau konvensional saja. Gunakanlah imajinasi dan kreativitas kita!

Segala macam sumber perlu diidentifikasi, dinilai kemungkinannya, lalu

dihubungi. Jadilah orang yang aktif dan proaktif, jangan hanya reaktif. Semakin

banyak sumber dan calon donor yang dihubungi, semakin besar pula kemungkinan

mendapatkan bantuan.

3. Jangan terpaku kepada sumber-sumber donor biasa tapi cari yang lain–orang tua

siswa; orang-orang kaya di desa tsb; dunia bisnis seperti pabrik-pabrik atau

perusahaan lainnya, baik yang berada di sekitar sekolah atau tempat lain;

kedutaan-kedutaan negara sahabat (biasanya mau menyumbang buku-buku, film

dsb); penerbit-penerbit buku – biasanya ada “jatah” sumbangan sosialnya

Mulai

Page 213: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

193 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

termasuk buku-buku/ majalah-majalah yang tahun terbitnya sudah lama, dsb; bekas

siswa/ alumni yang “jadi orang”/sukses; Puskesmas, Rumah Sakit (untuk

memberikan penyuluhan kesehatan, penyuntikan gratis, dsb), serta badan-badan

lainnya.

4. Sekolah juga dapat membuat semacam “Majalah Sekolah”, “Warta Sekolah” atau

“Risalah Sekolah” - tentu saja jika sudah mampu dan ada kemungkinan

menjualnya. Publikasi ini sebaiknya merupakan publikasi yang dapat diedarkan

untuk dijual kepada orang tua siswa, tokoh-tokoh masyarakat, serta para alumni

sekolah tersebut yang sudah “mapan”. Tentu saja selain bertujuan

mengetengahkan berita-berita mengenai sekolah tersebut, hal ini juga untuk

memperoleh pemasukan dana atau bantuan lainnya untuk kepentingan sekolah

tersebut.

5. Dalam rangka pengelolaan sekolah secara terbuka, semua kegiatan persekolahan

dan perhitungan dananya perlu ditulis dan dipajangkan di sekolah agar dapat

diketahui oleh umum, terutama oleh masyarakat sekitarnya. Di samping

merupakan semacam pertanggungjawaban sekolah kepada publik, hal ini juga

diharapkan dapat lebih memancing kemungkinan sumbangan-sumbangan dari para

calon donor potensial.

Page 214: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

194

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. LEMBAR KERJA

Format 8.3: Beberapa Cara Menghimpun Daya dan Dana untuk Sekolah

No Kegiatan Kekuatan Kelemahan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Page 215: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

195 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

Format 8.4: Rencana Kerja Kegiatan Bazar di Sekolah Dasar

No Kegiatan Waktu Sumber/ alat-bahan

yang diperlukan

Penanggung

Jawab

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Page 216: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

196

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 217: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

197 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

Page 218: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

198

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 219: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

199 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana UNIT 8B

Page 220: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

200

Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana

UNIT 8B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 221: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 8C

TRANSPARANSI DAN

AKUNTABILITAS PUBLIK

Page 222: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 223: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

203

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 8C

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK

Waktu: 1 jam 30 menit

A. PENGANTAR

Tiap pekerjaan mutlak memerlukan adanya

pertanggungjawaban. Sampai sekarang ba-

nyak sekolah merasa hanya bertanggung

jawab kepada Pemerintah atau Yayasan yang

memberi uang dan kewenangan. Tidak

banyak yang merasa perlu bertanggung jawab

kepada masyarakat. Seharusnya, karena

sekolah mendidik anak (dari masyarakat),

maka sekolah harus bertanggung jawab

kepada masyarakat tentang pelaksanaan

tugasnya, penggunaan dana (apa kekurangan-

nya dan bagaimana sekolah mengharap

bantuan dan dukungan masyarakat untuk mendidik anak secara bersama). Banyak

pengalaman yang menyatakan bahwa sekolah yang dikelola secara terbuka dan siap

bekerjasama, akan mengundang simpati sehingga masyarakat akan merasa senang

memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan sekolah dalam usaha

peningkatan layanan pendidikan untuk anak-anak mereka.

Untuk dapat mencapai hal tersebut perlu diterapkan konsep Transparansi

(Keterbukaan) dan Akuntabilitas. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 8 UU No.20/2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional ”Masyarakat berhak berperan serta dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan”.

Transparan/Terbuka, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan kepercayaan

timbal balik antar pemangku kepentingan melalui penyediaan informasi dan

menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai1.

Akuntabel berhubungan dengan pertanggungjawaban untuk melaporkan,

menjelaskan, dan memberi justifikasi tentang sebuah kegiatan atau keputusan kepada

pemangku kepentingan.

1 Akuntabilitas Publik, UNDP (2002)

RKT yang dipajangkan di papan pajangan

sekolah merupakan salah satu bentuk

akuntabilitas sekolah.

Page 224: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

204

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. mengetahui pentingnya manajemen berprinsip keterbukaan dan akuntabilitas

kepada pemberi amanat, termasuk masyarakat

2. memahami bahwa sekolah secara legal bertanggung jawab kepada Pemerintah

atau yayasan dan juga bertanggung jawab kepada masyarakat

3. mengetahui berbagai cara melaksanakan manajemen dengan prinsip keterbukaan

dan akuntabilitas di sekolah

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. ‘Situasi’ untuk dibahas oleh kelompok

3. Lembar Kerja Format 8.5 dan 8.6

4. ATK: Kertas plano, spidol berwarna

5. Bahan bacaan bagi peserta

D. LANGKAH KEGIATAN

1. Pengantar (10’) dan Pembahasan Situasi (35 menit)

Fasilitator menjelaskan tujuan dan latar belakang kegiatan.

Fasilitator menggali arti Keterbukaan Publik dan Akuntabilitas Publik, lalu

dikaitkan hubungannya dengan manajemen sekolah. Berbagai jawaban dan

pengertian akan muncul. Inti jawaban perlu dituliskan di papan atau ditayangkan

agar diketahui secara pasti oleh peserta.

Pengantar (10’)

dan Pembahasan

Situasi (35’)

Diskusi Bentuk-

bentuk Transparansi

dan Akuntabilitas

Penguatan

45’’ 35’ 10’

1 2 3

Page 225: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

205

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Transparan/Terbuka diperlukan dalam rangka menciptakan kepercayaan

timbal balik antar pemangku kepentingan melalui penyediaan informasi dan

menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Akuntabel berhubungan dengan penrtanggungjawaban untuk melaporkan,

menjelaskan dan memberi justifikasi tentang sebuah kegiatan atau keputusan

kepada pemangku kepentingan.

Fasilitator menyampaikan situasi pada Format 8.5 untuk didiskusikan di

kelompok masing-masing. Setiap kelompok mendapatkan satu situasi yang

berbeda. Setiap kelompok mendiskusikan situasi tersebut terkait dengan

TRANSPARANSI dan AKUNTABILITAS.

Seorang kepala sekolah memutuskan untuk membeli seperangkat peralatan ‘drum

band’ karena sekolah akan diikutsertakan dalam lomba drumband se Kabupaten.

Kepala Sekolah mengundang seluruh orang tua siswa pada akhir tahun pelajaran. Ia

mengumumkan penerimaan dana BOS, lengkap dengan jumlah siswa dan jumlah

dana yang diterima serta peruntukkannya.

Seorang guru senior menetapkan nilai KKM untuk mata pelajaran matematika dan

mensosialisasikannya kepada rekannya dari tingkat yang sama.

Pada akhir semester, guru membagikan rapor kepada seluruh orang tua sebagai

pemenuhan kewajiban seorang guru.

Beberapa orang tua siswa mempertanyakan keputusan sekolah yang menolak putera

puterinya sebagai siswa sekolah tersebut. Kepala Sekolah menyampaikan alasan

bahwa keputusannya sudah sesuai dengan aturan.

2. Diskusi kelompok (35 menit)

Fasilitator menyampaikan pertanyaan berikut untuk dibahas secara pleno.

a. Bagaimana caranya masyarakat secara bebas mendapat informasi tentang

rencana, pelaksanaan kegiatan, dan penggunaan anggaran Sekolah? Berikan

beberapa alternatif dan akan lebih baik jika ada contoh nyata.

b. Apakah sekolah hanya bertanggung jawab pada Pemerintah atau Yayasan

yang membiayai mereka? Perlukah mereka bertanggung jawab kepada

masyarakat yang telah “menyerahkan” anak-anak mereka untuk dididik?

Mengapa harus demikian?

c. Bagaimana cara masyarakat mengetahui kualitas pembelajaran?

Bagaimana bentuk keterbukaan dan pertanggungjawaban (akuntabilitas)

sekolah kepada masyarakat?

Page 226: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

206

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Secara pleno fasilitator bersama peserta mengisi nomor satu butir satu pada

Format 3.6 (Pelaksanaan KBM: Proses belajar mengajar) secara lengkap hingga

peserta memahaminya.

Selanjutnya fasilitator meminta peserta untuk mendiskusikan topik-topik pada

Format 8.6 di dalam kelompok.

Format 8.6: Keterbukaan dan Akuntabilitas Publik

No Topik Diskusi Bentuk-bentuk

Transparansi

Bentuk-bentuk

Akuntabilitas

1.

Pelaksanaan KBM:

• Proses belajar mengajar

• Hasil belajar siswa, kehadiran,

putus sekolah dsb

• Kinerja guru, kualitas mengajar,

sikap guru

2.

Pengelolaan Sekolah:

• Pengembangan RKS/RKAS

3.

Keuangan:

• Penerimaan dana dari berbagai

sumber

• Penggunaan dana

4.

Lain-lain:

• Fasilitas Sekolah?

• Kepuasan orangtua/murid?

Fasilitator meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi untuk

dibahas bersama.

3. Penguatan (10 menit)

Fasilitator memberi penguatan terhadap isu-isu atau permasalahan yang muncul

di langkah sebelumnya. Misalnya, “transparansi dan akuntabilitas dalam

pembelajaran akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada sekolah dalam

mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.” (Untuk lebih rinci silakan lihat

bahan bacaan).

Page 227: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

207

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

1. Sekolah sebagai lembaga publik perlu terbuka kepada pemangku kepentingan

(siswa, orang tua, masyarakat, dll.) sehingga perlu disampaikan informasi

mengenai perencanaan (RKS/RKT), pelaksanaan kegiatan, dan tanggung jawab

penggunaan anggaran (RKAS).

2. Tiap pekerjaan mutlak memerlukan adanya pertanggungjawaban dan

akuntabilitas. Sekolah sampai sekarang hanya merasa bertanggung jawab kepada

Pemerintah atau Yayasan yang memberi uang dan kewenangan, tetapi kurang

ada yang merasa bertanggung jawab kepada masyarakat.

3. Pada kenyataannya, sebagaian besar pembiayaan pendidikan saat ini berasal dari

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang asalnya adalah dari uang pajak. Oleh

karena itu, sekolah harus bertanggung jawab kepada masyarakat -- bagaimana

sekolah melaksanakan tugasnya, apa yang belum terlaksana, kekurangan

ataupun kelebihannya, serta bagaimana sekolah mengharapkan bantuan dan

dukungan masyarakat untuk mendidik anak secara bersama dan

berkesinambungan.

4. Di negara yang telah maju di mana MBS telah dilaksanakan dengan baik, sekolah

bertanggung jawab juga kepada masyarakat, walaupun mungkin keuangannya

sebagian besar berasal dari Pemerintah atau Yayasan. Masyarakat melalui

Komite Sekolah mempunyai kekuatan dan tidak bisa dianggap remeh oleh

Kepala Sekolah.

5. Saat ini keterbukaan dan akuntabilitas sekolah bisa dilakukan melalui berbagai

pertemuan dan rapat dengan Komite Sekolah atau perwakilan masyarakat dan

membeberkan secara terbuka semua persoalan sekolah – dari masalah guru ke

masalah keuangan sekolah – berapa yang diterima, dari siapa, digunakan untuk

apa, berapa yang sebetulnya diperlukan sekolah agar bisa beroperasi dengan

layak dan baik dsb. Makin ada keterbukaan, akan makin baik, dan

kemungkinan sekolah mendapat bantuan lagi dari masyarakat akan lebih besar.

6. Dalam program BOS, sekolah yang menerima dana BOS wajib untuk

mengumumkan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (Formulir BOS-K1),

rencana penggunaan dana BOS tiga bulanan (Formulir BOS-03) dan laporan

penggunaan dana BOS tiga bulanan (Formulir BOS-04) dengan cara memajang di

papan pengumuman sekolah.

Page 228: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

208

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. LEMBAR KERJA

Format 8.5: Pembahasan Situasi

1. Seorang kepala sekolah memutuskan untuk membeli seperangkat

peralatan ‘drum band’ karena sekolah akan diikutsertakan dalam

lomba drumband se Kabupaten.

2. Kepala Sekolah mengundang seluruh orang tua siswa pada akhir

tahun pelajaran. Ia mengumumkan penerimaan dana BOS, lengkap

dengan jumlah siswa dan jumlah dana yang diterima serta

peruntukkannya.

3. Seorang guru senior menetapkan nilai KKM untuk mata pelajaran

matematika dan mensosialisasikannya kepada rekannya dari tingkat

yang sama.

4. Pada akhir semester, guru membagikan rapor kepada seluruh orang

tua sebagai pemenuhan kewajiban seorang guru.

5. Beberapa orang tua siswa mempertanyakan keputusan sekolah yang

menolak putera puterinya sebagai siswa sekolah tersebut. Kepala

Sekolah menyampaikan alasan bahwa keputusannya sudah sesuai

dengan aturan.

Page 229: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

209

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Format 8.6: Transparansi dan Akuntabilitas Publik

No Topik Diskusi Bentuk-bentuk

transparansi

Bentuk-bentuk

Akuntabilitas

1.

Pelaksanaan KBM:

• Proses belajar mengajar

• Hasil belajar siswa, kehadiran, putus sekolah dsb

• Kinerja guru, kualitas mengajar, sikap guru

2.

Pengelolaan Sekolah:

• Pengembangan RKS/RKAS

3.

Keuangan:

• Penerimaan dana dari berbagai sumber

• Penggunaan dana

4.

Lain-lain:

• Fasilitas Sekolah?

• Kepuasan orangtua/siswa?

Page 230: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

210

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 231: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

211

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 232: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

212

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 233: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

213

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 234: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

214

Transparansi dan Akuntabilitas Publik

UNIT 8C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 235: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 9A

RENCANA KERJA SEKOLAH

(RKS)

Page 236: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 237: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

217

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 9A

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)

Waktu: 4 Jam

A. PENGANTAR

Sekolah sebagai suatu lembaga/institusi mempunyai

satu tujuan atau lebih. Dalam langkah mencapai

tujuan tersebut, perlu disusun rencana, tujuan dan

bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Pada

umumnya tujuan sekolah tercermin dalam bentuk visi

dan misi sekolah. Untuk mencapai visi dan misinya

sekolah menyusun perencanaan program dan

kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Kerja

Sekolah (RKS). Selain didasarkan pada visi dan misi

sekolah, penyusunan RKS terutama didasarkan pada

Evaluasi Diri Sekolah (EDS).

Umumnya sekolah cenderung statis dan mulai bergerak setelah masalah muncul ke

permukaan. Perencanaan dilakukan tidak hanya untuk mengatasi masalah yang sedang

dihadapi, tetapi juga untuk perencanaan ke depan dalam hal peningkatan kinerja sekolah

atau untuk mengantisipasi perubahan dan tuntutan jaman. Pada umumnya sekolah lebih

mengutamakan pengembangan fisik, padahal pengembangan non-fisik jauh lebih penting,

karena salah satu tujuan utama sekolah adalah menghasilkan anak didik yang bermutu.

Visi dan misi sekolah pada umumnya masih bersifat umum, sehingga perlu

dijabarkan/dirinci dan programnya harus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan

sekolah. Sangat sering ditemukan sekolah tidak mempunyai program yang relevan atau

tidak sesuai dengan visi-misinya.

RKS dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah (kepala sekolah dan guru)

bersama dengan pemangku kepentingan seperti komite sekolah, tokoh masyarakat, dan

pihak lain di sekitar sekolah yang peduli pendidikan. Dengan melibatkan semua pemangku

kepentingan, sekolah telah menunjukkan sikap keterbukaan dan siap bekerjasama. Hal

tersebut akan meningkatkan rasa memiliki, serta dapat mengundang simpati sehingga

masyarakat akan merasa senang memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan

sekolah.

RKS dibuat secara partisipatif dengan

melibatkan berbagai pemangku

kepentingan

Page 238: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

218

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

B. TUJUAN

Setelah selesai sesi ini peserta memahami proses penyusunan RKS, yang

meliputi:

1. penetapan kondisi sekolah saat ini

2. penetapan kondisi sekolah yang diharapkan

3. penyusunan program dan kegiatan

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan Unit

2. Format 9.1 dan 9.3 (Lembar Kerja)

3. Contoh Format 9.2 - 9.4 (pada tayangan)

4. ATK: kertas plano dan spidol besar

D. LANGKAH KEGIATAN

15’ 30’ 45’ 45’

Pengantar

Manfaat

KKRKS

Menyusun

Program

Sekolah (Pleno)

Praktik

Menyusun

Program

Sekolah

(Tantangan –

Sasaran)

1 2 3 4

10’ 20’ 15’ 60’

Penutup

Praktik Memilih

Penanggungjawab

dan Penyusunan

Jadwal

Praktik

Merumuskan

Program

Praktik

Menyusun

Program

Sekolah

(Penyebab

Masalah –

Kegiatan)

8 7 6 5

1. Pengantar RKS (15 menit)

Peserta duduk dalam kelompok sekolah. Jika meja cukup besar, bisa dipakai oleh dua

kelompok sekolah. Jika ada peserta yang bukan dari sekolah, mereka harus menyebar di

Page 239: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

219

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

setiap meja. Kelompok sekolah ditambah peserta yang berasal bukan dari sekolah akan

tetap dipertahankan sampai sesi 9B selesai.

Fasilitator dalam pertemuan pleno/kelas menjelaskan manfaat Rencana Kerja Sekolah

(RKS), yaitu untuk membantu sekolah meningkatkan kualitas pendidikannya. Fasilitator

bisa memulai sesi dengan menanyakan kepada peserta: “Mengapa sekolah perlu

menyusun perencanaan?”

Memberi kontribusi terhadap perkembangan kualitas belajar mengajar yang

berkesinambungan melalui proses perencanaan, evaluasi, dan reviu.

Mengidentifikasi secara tepat apa yang harus dicapai.

Memberi gambaran tentang siapa, apa, kapan dan bagaimana mencapai tujuan.

Memberi gambaran apakah usaha yang dilakukan, biaya yang dikeluarkan serta dampak

dari perencanaan sesuai dengan peningkatan yang diharapkan.

Membantu dalam penentuan apakah suatu kegiatan harus dilakukan.

Membantu penentuan cara yang efektif dalam pencapaian target.

Fasilitator melanjutkan kegiatan dengan memberikan pertanyaan berikut: ‘Apa yang

paling penting dalam menghasilkan RKS yang bermanfaat?’ KEJUJURAN DATA

2. Manfaat Kelompok Kerja Penyusunan RKS (KKRKS) (30 menit)

Fasilitator menjelaskan bahwa salah satu prinsip penyusunan RKS adalah PARTISIPATIF,

artinya penyusunan RKS melibatkan seluruh komponen sekolah. Fasilitator meminta

peserta dalam kelompok meja untuk berbagi pengalaman dalam menyusun RKS, siapa saja

yang terlibat dan apa manfaat keterlibatan mereka.

Peserta kemudian diminta untuk mengumpulkan jawaban-jawaban tersebut dan dicatat di

kertas plano sesuai dengan Format 9.1.

Format 9.1: Pihak-pihak yang Menyusun RKS

No Siapa Terlibat Apa Manfaat Keterlibatan Mereka?

1 Kepala Sekolah Sebagai manajer, KS menjamin keterlibatan

semua pihak dalam penyusunan program

sekolah.

Page 240: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

220

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Fasilitator meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasilnya di depan kelas dan

kelompok lain memberikan komentar serta tambahan.

3. Menyusun Program Sekolah (45 menit)

Fasilitator menjelaskan cara menyusun rencana sekolah dengan cara menayangkan contoh

secara bertahap. (Kolom dibahas satu persatu dengan memberikan contoh deskripsinya).

Format 9.2: Contoh Program Sekolah yang Disusun Berdasarkan EDS

Standar: Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS)

Acuan Standar

Tantangan Sasaran Penyebab Masalah

Program Kegiatan Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pengembangan

Kompetensi Lulusan:

Peserta didik

dapat mencapai target akademis yang diharapkan

Kebanyakan

siswa tidak membaca untuk kesenangannya.

Mereka hanya membaca karena kewajiban yang

diberikan oleh guru (buku teks, tugas dari guru)

Mengguna-

kan berbagai jenis

membaca untuk memahami wacana

Mengembang

kan budaya membaca

Semua siswa

membaca untuk kesenangan-

nya pada akhir tahun pelajaran

- Kurangnya

buku yang menarik

minat siswa

- Guru dan orangtua belum paham

penting-nya ‘budaya

membaca’

- Pengembangan

Sarana dan Prasarana Sekolah

- Membeli buku-

buku yang menarik minat siswa

- Meningkatkan pengelolaan

perpustakan untuk menarik siswa meminjam

buku

Kepala

Sekolah dibantu Panitia

Budaya Baca (Kepsek, wakil orang

tua tiap kelas, 2 guru, wakil

siswa)

- Pengembangan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

- Lokakarya tentang

‘peningkatan minat baca

siswa‘

- Pengembangan Standar Proses

- Membuat sudut baca,

- Kegiatan membaca

buku di sekolah setiap hari

- Pengembangan Standar Pengelolaan

- Kegiatan membaca buku di

rumah

- Orang tua

membantu program membaca di

kelas

Standar: Komponen (kolom 1) adalah standar dan komponen yang diambil dari delapan

Standar Nasional Pendidikan.

Kondisi saat ini (Hasil EDS) (kolom 2) adalah kondisi sekolah yang saat ini ada. Kondisi

sekolah bisa diambil dari deskripsi EDS yang dipertajam.

Page 241: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

221

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Acuan standar (kolom 3) diambil dari indikator minimal komponen/sub komponen dari

Standar Nasional Pendidikan.

4. Praktik Menyusun Program Sekolah – Tantangan dan Sasaran (45 menit)

Fasilitator memberi penjelasan tentang tantangan dan sasaran.

Tantangan adalah kesenjangan antara kondisi nyata sekolah saat ini dengan acuan

standar.

Sasaran dalam RKS memegang peranan penting karena akan dijadikan sebagai acuan

dalam kegiatan dan penentuan keberhasilan program. Sasaran yang baik harus

memperhatikan komponen-komponen berikut::

Specific : Sasaran harus jelas dan fokus

Measurable : Sasaran dapat terukur

Achievable : Sasaran menantang namun realistis untuk dicapai

Relevant : Sasaran harus sesuai dengan kebutuhan dan nilai–nilai yang

dianut

Timely : Sasaran harus memiliki batas waktu

Fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi tentang sasaran yang SMART, contoh:

Semua siswa membaca untuk kesenangannya pada akhir tahun pelajaran

Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menyusun tantangan dan sasaran dari

kondisi sekolah yang diberikan (15’). Setiap kelompok mengerjakan di kertas plano.

Gunakan Format 9.3 untuk membantu kerja kelompok. (Setiap kelompok diberi

komponen yang berbeda; Jika jumlah kelompok lebih dari 5, satu komponen bisa

dikerjakan oleh lebih dari satu kelompok).

Page 242: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

222

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Format 9.3: Rencana Kerja Sekolah

Standar: Komponen Kondisi saat ini (Hasil

EDS) Acuan Standar Tantangan Sasaran

1 2 3 4 5

Pengembangan Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan secara

PAKEM

Hasil kerja siswa pada

umumnya seragam

(hanya menyalin apa yang

disampaikan oleh guru)

Pembelajaran

dilakukan dengan

memperhatikan

prinsip-prinsip

PAKEM

Pengembangan Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan secara

PAKEM

Hasil kerja siswa belum

dipajangkan. Ruang kelas

dan sekolah pada

umumnya polos.

Pembelajaran

dilakukan dengan

memperhatikan

prinsip-prinsip

PAKEM

Pengembangan Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan secara

PAKEM

Siswa mengerjakan tugas

sendiri-sendiri pada

tugas untuk semua siswa

di kelas

Pembelajaran

dilakukan dengan

memperhatikan

prinsip-prinsip

PAKEM

Pengembangan Standar

Pengelolaan:

Masyarakat mengambil

bagian dalam kehidupan

sekolah

Orang tua kurang

terlibat dalam membantu

proses belajar siswa

Warga sekolah harus

dilibatkan dalam

pengelolaan akademik

dan non akademik

Pengembangan Sarana

dan Prasarana Sekolah:

Sarana Sekolah Sudah

Memadai

Toilet kotor dan

jumlahnya tidak memadai

Rasio 1:100

Sekolah memiliki

program 7 K

(kebersihan,

ketertiban,

kerindangan,

keindahan, kesehatan,

kenyamanan,

keamanan)

Rasio 1:60 untuk

toilet laki-laki dan

1:50 untuk toilet

perempuan

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yang ditanggapi

oleh kelompok lain (30 menit).

Page 243: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

223

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

5. Praktik Menyusun Program Sekolah – Penyebab Masalah dan Kegiatan

(60 menit)

Fasilitator memberi penjelasan tentang penyebab masalah dan kegiatan (5 menit).

Penyebab masalah adalah kondisi-kondisi atau hambatan-hambatan yang menjadi

penghalang untuk mencapai sasaran.

Kegiatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran dengan cara

menghilangkan penyebab masalah.

Fasilitator meminta kelompok untuk melanjutkan hasil kerjanya dengan cara

mendiskusikan penyebab masalah dan kegiatan untuk mengatasi penyebab masalah

tersebut (25 menit). Tayangkan Format 9.4 dan minta peserta untuk menyalinnya di

kertas plano.

Untuk memudahkan, peserta diminta untuk mengisi kolom 8 (kegiatan) lebih dulu

sebelum mengisi kolom 7 (program).

Format 9.4: Analisis Penyebab Masalah - Kegiatan

Penyebab Masalah

(problem identification)

Program Kegiatan Penanggung jawab

6 7 8 9

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yang ditanggapi

oleh kelompok lain (30 menit).

6. Praktik Merumuskan Program (15 menit)

Fasilitator menjelaskan bahwa nama program sekolah didasarkan pada delapan standar

nasional pendidikan (SNP). Satu hasil EDS bisa menghasilkan beberapa program.

Peserta mengidentifikasi nama program yang cocok pada masing-masing kegiatan di

kertas plano.

7. Praktik Memilih Penanggung jawab Kegiatan dan Penyusunan Jadwal

(15 menit)

Fasilitator melakukan curah pendapat mengapa setiap kegiatan perlu ada

penanggungjawabnya dan siapa saja yang bisa menjadi penanggung jawab.

Peserta menentukan penanggung jawab kegiatan dan menyusun jadwal pelaksanaannya.

Page 244: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

224

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Contoh Format 9.5: Merencanakan Program

Sasaran

Program

Kegiatan

Penanggung

Jawab

Jadwal

2013/14 2014/15 2015/16 2016/17

Gj Gn Gj Gn Gj Gn Gj Gn

Semua siswa

membaca

untuk

kesenangannya pada akhir

tahun

pelajaran.

- Pengembangan

Sarana Prasarana

- Membeli buku-

buku yang

menarik minat

siswa

- Meningkatkan

pengelolaan

perpustakan

untuk menarik

siswa meminjam

buku

Kepala Sekolah

dibantu Panitia

Budaya Baca

(Kepsek, wakil orang tua tiap

kelas, 2 guru,

wakil siswa)

V

v

v

v

v

v

v

v

v

v V v

- Pengembangan

Pendidik dan

Tenaga

Kependidikan

- Lokakarya

tentang

‘peningkatan

minat baca

siswa‘

v

- Pengem-

bangan Proses

Pembelajaran

- Membuat

sudut baca

- Kegiatan

membaca

buku di

sekolah

setiap hari

v

- Pengembangan

Standar

Pengelolaan

- Kegiatan

membaca

buku di

rumah

- Orang tua

membantu

program

membaca di

kelas

v

v

v

v

v

v

v

v

v

V

v

v

v

Keterangan : Gj – semester ganjil Gn – semester genap

Fasilitator meminta setiap peserta untuk menyampaikan kendala yang mereka temui saat

penyusunan RKS.

Peserta melakukan kunjung karya untuk mereviu hasil karya kelompok lainnya.

7. Penutup (10 menit)

Fasilitator menyampaikan pentingnya setiap peserta untuk memahami setiap langkah dari

penyusunan RKS. Setiap langkah membutuhkan data dan pemikiran yang seksama sebelum

pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, proses diskusi menjadi hal yang sangat penting.

Page 245: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

225

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA (SERTA LANGKAH DAN CONTOH PENGISIAN)

Di lapangan ditemukan berbagai format penyusunan RKS/RKT. Dalam modul ini proses dan logika penyusunan RKS/RKT lebih diutamakan. Proses dan logika yang dipelajari

dalam modul ini bisa diterapkan dalam berbagai format penyusunan RKS/RKT yang ada.

Berikut ini adalah salah satu contoh format penyusunan RKS/RKT dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdiknas, 2011, Perencanaan dan Penganggaran Sekolah

dan Madrasah)

Prinsip-prinsip Penyusunan RKS/M dan RKT

Berdasarkan buku Tesaurus Bahasa Indonesia (2006), prinsip adalah pijakan, pedoman,

atau dasar. Jadi prinsip penyusunan RKS/M dan RKT adalah dasar yang dijadikan pijakan

dalam menyusun RKS/M dan RKT. Di bawah ini adalah beberapa prinsip penyusunan

RKS/M dan RKT:

Sistematis, seluruh program disusun secara runtut berdasarkan skala prioritas;

Terpadu, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh sekolah/madrasah;

Multi-tahun, mencakup periode empat tahun;

Multi-sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-masing program. Misalnya dari BOS, APBD Kabupaten/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber

dana lainnya;

Disusun secara partisipatif oleh kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah

dan dewan pendidik dengan melibatkan pemangku-kepentingan lainnya;

Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi oleh komite sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya;

Sensitif terhadap Isu Gender;

Tanggap dengan keadaan darurat.

Alur Penyusunan RKS/M dan RKT

Proses penyusunan RKS/M dan RKT dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu: persiapan,

penyusunan RKS/M dan RKT, dan pengesahan RKS/M dan RKT. Alur proses penyusunan

RKS/M dan RKT tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut:

Page 246: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

226

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

I. Persiapan

Sebelum penyusunan RKS/M dan RKT dilakukan, Dewan Pendidik (kepala

sekolah/madrasah dan guru) bersama komite sekolah/madrasah membentuk tim

penyusun RKS/M dan RKT yang disebut tim penyusun RKS/M. Tugas utama tim

penyusun RKS/M dan RKT ini adalah menyusun RKS/M dan RKT. Pembentukan tim

penyusun ini hendaknya dilakukan melalui proses demokratis dengan mengedepankan

musyawarah mufakat.

Setelah tim penyusun RKS/M dan RKT terbentuk, tim ini sebaiknya mengikuti

pembekalan/ orientasi mengenai kebijakan-kebijakan pengembangan pendidikan dan

penyusunan RKS/M dan RKT. Kegiatan utama selama tahap pembekalan ini adalah

membantu tim penyusun RKS/M dan RKT untuk mengenal informasi pokok yang

diperlukan dalam membuat perencanaan pendidikan. Subyek yang dibahas adalah:

peraturan dan perundang-undangan mengenai pendidikan dan perlindungan anak,

kebijakan pendanaan pendidikan, kebijakan peningkatan mutu dan perluasan kesempatan

memperoleh pendidikan, prioritas pendidikan tingkat kabupaten/kota, manajemen

berbasis sekolah/madrasah (MBS/M), pendekatan, strategi dan metode pembelajaran

inovatif seperti pembelajaran aktif, pembelajaran aktif-kreatif-efektif dan menyenangkan

(PAKEM), peran serta masyarakat dalam pendidikan, dan perencanaan pendidikan di

sekolah/madrasah. Selain itu juga dibahas penyusunan RKS/M dan RKT, peran dan fungsi

masing-masing pemangku kepentingan dalam proses perencanaan. Kegiatan pembekalan

ini bisa dalam bentuk kunjungan ke sekolah/madrasah, pelatihan, atau pemberian

informasi lainnya.

a. Proses Penyusunan RKS/M dan RKT

1) Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat ini

Untuk menetapkan kondisi sekolah/madrasah saat ini, sekolah/madrasah perlu

melakukan kegiatan yang disebut evaluasi diri sekolah/madrasah. Sekolah

PERSIAPAN:

1. Pembentukan

Kelompok

Kerja RKS/M

dan RKT

2. Pembekalan/

Orientasi

Tim

Penyusun

RKS/M dan

RKT

PENYUSUNAN RKS/M dan RKT:

1. Menentukan Kondisi Sekolah/

Madrasah Saat ini;

2. Menentukan Kondisi Sekolah/

Madrasah yang Diharapkan

3. Perumusan Program, Indikator

Kinerja, dan Kegiatan.

4. Perumusan Rencana Anggaran

Sekolah/Madrasah;

5. Perumusan Rencana Kerja Tahunan

(RKT) dan Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS-

M/RAPBS-M).

PENYETUJUAN,

PENGESAHAN, DAN

SOSIALISASI RKS/M

dan RKT:

1. Penyetujuan oleh rapat

dewan pendidik; setelah

memperhatikan

pertimbangan Komite

Sekolah/Madrasah;

2. Pengesahan oleh pihak

yang berwenang;

3. Sosialisasi kepada

pemangku kepentingan.

Page 247: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

227

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

menggunakan alat evaluasi diri yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan serta Kementerian Agama sebagai dasar untuk mengembangkan

sekolah/madrasah empat tahun mendatang dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada publik.

Tujuan melakukan evaluasi diri adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang

situasi sekolah/madrasah saat ini. Karena itu, evaluasi diri sekolah/madrasah

harus diisi dengan seksama dan seobjektif mungkin. Informasi yang dihasilkan

dari evaluasi diri sekolah/madrasah berguna bagi pemangku kepentingan

sekolah/madrasah dalam menyusun RKS/M dan RKT yang didasarkan pada

kondisi nyata sekolah/madrasah.

Pelaksanaan evaluasi diri setiap tahun akan menunjukkan kinerja

sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan,

bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.

Sesuai dengan Panduan BOS 2012 bahwa kategori program sekolah/non

program sekolah meliputi:

a) Pengembangan Kompetensi Lulusan;

b) Pengembangan Kurikulum/KTSP;

c) Pengembangan Proses Pembelajaran;

d) Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

e) Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah;

f) Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah;

g) Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Sekolah;

h) Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian Sekolah

2) Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan.

Mengacu kepada Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 yang menyatakan

bahwa sekolah/madrasah merumuskan dan menetapkan serta mengembangkan visi,

misi, dan tujuan sekolah/madrasah. Penjelasan tentang visi, misi, dan tujun

sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

Visi Sekolah/Madrasah

Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan keadaan sekolah/madrasah yang

diinginkan di masa datang. Visi sekolah/madrasah dikembangkan sesuai dengan

keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia.

Artinya visi suatu sekolah/madrasah harus mengacu kepada kondisi lingkungan

Page 248: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

228

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

sekolah/madrasah dan daerah, namun juga harus mengacu kepada Visi Dinas

Pendidikan Kabupaten/kota. Hal ini untuk menghindari terjadinya kekeliruan bahwa

sekolah/madrasah ’bebas’ menentukan visinya dan tidak terkait dengan kebijakan

pihak lain. Di samping itu, visi sekolah/madrasah juga harus mempertimbangkan

potensi yang dimiliki sekolah/madrasah dan harapan masyarakat sekolah/madrasah.

Artinya jenis dan mutu layanan pendidikan seperti apa yang diharapkan oleh orang

tua dan masyarakat sekolah/madrasah untuk mewujudkan harapan tersebut.

Dalam lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dijelaskan bahwa visi:

dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak

yang berkepentingan pada masa yang akan datang;mampu memberikan inspirasi,

motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang

berkepentingan;dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga

sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi

institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;

diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala

sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;

disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang

berkepentingan;

ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan

dan tantangan di masyarakat.

Pada perumusan visi sekolah/madrasah perlu diperhatikan rambu-rambu berikut ini:

1) Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll. yang bersifat baku dan telah

menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia;

2) Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik;

3) Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia;

4) Perkembangan era global;

5) Perkembangan IPTEK;

6) Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan;

7) Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan;

8) Belum operasional;

9) Menggambarkan harapan masa datang.

Page 249: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

229

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Misi Sekolah/Madrasah

Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan

penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang

dijadikan arahan untuk mewujudkan visi sekolah/madrasah. Dengan kata lain, misi

adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan sekolah/madrasah yang dituangkan

dalam visi dengan berbagai indikatornya. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat

yang menunjukkan ’tindakan’ dan bukan kalimat yang menunjukkan ’keadaan’

sebagaimana pada rumusan visi.

Dalam lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dijelaskan bahwa misi

sekolah/madrasah:

1) Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional;

2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;

3) Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;

4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang

diharapkan oleh sekolah/madrasah;

5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program

sekolah/madrasah;

6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan

unit sekolah/madrasah yang terlibat;

7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan

termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik

yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;

8) Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang

berkepentingan;

9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan

dan tantangan di masyarakat.

Tujuan Sekolah/Madrasah

Berdasarkan visi dan misi yang telah tersusun, sekolah/ madrasah merumuskan

tujuan sekolah/madrasah selama empat tahun ke depan menuju standar pelayanan

minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau di atasnya. Dengan

demikian, tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya adalah langkah untuk mewujudkan

visi sekolah/madrasah yang telah dicanangkan.

Dalam lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dijelaskan bahwa tujuan

sekolah/ madrasah:

Page 250: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

230

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah

(empat tahunan);

2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan

kebutuhan masyarakat;

3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh

sekolah/madrasah dan Pemerintah;

4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk

komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang

dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;

5) Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang

berkepentingan.

RKS/M dan RKT yang baik adalah RKS/M dan RKT yang berangkat dari visi, misi, dan

tujuan sekolah/madrasah yang telah ditetapkan dan disepakati bersama oleh seluruh

pemangku kepentingan sekolah/madrasah.

Dalam menentukan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkankan sebaiknya

dirumuskan bersama dengan para pemangku kepentingan. Hal ini penting karena

keterlibatan secara aktif dari semua pemangku kepentingan adalah salah satu kunci

keberhasilan sebuah sekolah/madrasah. Keterlibatan mereka harus diupayakan dari

sejak awal. Jika mereka terlibat dalam menganalisis kondisi sekolah/madrasah,

merumuskan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan dan ikut terlibat dalam

proses pembuatan rencana kerja sekolah/madrasah, maka keterlibatan mereka dalam

pelaksanaan program-program kerja sekolah/madrasah juga akan meningkat.

Pertanyaan kunci yang harus dijawab dalam menetapkan kondisi sekolah/madrasah

yang diharapkan pemangku kepentingan adalah: Seperti apa seharusnya

sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang? Atau apa yang dianggap penting oleh

pemangku kepentingan dan yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja

sekolah/madrasah?

Dalam menetapkan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan hendaknya:

1) Dirumuskan berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah/madrasah saat ini, bagian mana

yang akan ditingkatkan, diperbaiki atau dicapai dalam empat tahun ke depan;

2) Berorientasi pada peningkatan/perbaikan sekolah/madrasah (school improvement),

termasuk memperkuat kapasitas sekolah/madrasah dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan menyampaikan pengetahuan tersebut kepada peserta didik,

serta memperkuat kapasitas sekolah/madrasah dalam kolaborasi yang dibangun

atas dasar kepercayaan;

3) Mencakup bukan hanya harapan penyedia layanan (service provider), tetapi juga

pengguna layanan (service user);

Page 251: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

231

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

4) Mengacu pada visi dan misi serta tujuan yang sudah dimiliki oleh sekolah/

madrasah;

5) Mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM 2010), dan/atau standar nasional

pendidikan (SNP) atau di atasnya (PP No. 19/2005).

3) Menyusun Program, Kegiatan, dan Indikator Kinerja

Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Program ini bisa dilaksanakan oleh

pihak sekolah/madrasah maupun pihak lain, misalnya dengan melibatkan komite

sekolah/madrasah atau warga masyarakat yang lebih luas. Supaya terarah, program

sebaiknya dikelompokkan sesuai dengan kategori program BOS 2010.

Sedangkan kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program.

Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program dengan mengacu pada indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai. Kegiatan bisa

diambil dari alternatif pemecahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perumusan

kegiatan dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program

tersebut. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator

keberhasilan yang telah dirumuskan (indikator kinerja), dan dapat diperkirakan biaya

atau anggarannya.

4) Menyusun Rencana Anggaran Jangka Menengah (4 tahunan)

Setelah program dan kegiatan dirumuskan, kegiatan selanjutnya adalah menyusun

Rencana Anggaran Jangka Menengah untuk melaksanakan program dan kegiatan

tersebut.

Dalam menyusun rencana anggaran sekolah/madrasah ini ada 3 (tiga) langkah yang

harus dilakukan:

1) Menyusun Rencana Biaya Sekolah/Madrasah

Setelah rincian program dan kegiatan dirumuskan, maka sekolah/madrasah harus

menterjemahkannya ke dalam rencana biaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut.

Apakah sekolah/madrasah cukup memiliki dana dan dari mana dana tersebut

diperoleh?

Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya sekolah/madrasah:

Page 252: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

232

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Sebelum menghitung rencana biaya, sekolah/madrasah perlu memiliki “Daftar Biaya

Satuan” yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat (Bappeda; biasanya

dalam bentuk Peraturan Bupati/Walikota). Dengan daftar ini, setiap biaya kegiatan

dapat dihitung langsung dengan mengalikan jumlah satuan program dan kegiatan

tersebut dengan biaya satuan dalam “Daftar Biaya Satuan”.

Biaya Satuan dapat dihitung dengan cara:

a) Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar;

b) Menghitung biaya atau harga satuan.

Misalnya untuk kegiatan pelatihan: Satuan apa yang dipakai untuk menentukan

biaya satuan? Apabila jumlah orang, maka kita harus membuat analisis harga

satuan per orang, sehingga harga satuan tersebut perlu ditentukan/dihitung

berdasarkan biaya pelatihan dengan menggunakan jumlah orang sebagai dasar.

2) Menghitung Rencana Biaya

Rencana Biaya adalah rencana kebutuhan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan

program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya.

Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan. Menghitung

biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah

keduanya dihitung, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang

dibutuhkan selama empat tahun mendatang.

3) Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/madrasah

Rencana Pendanaan adalah rencana sumber pendapatan yang sesuai dengan

kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berikut adalah contoh

tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah:

BOS (Bantuan Operasional Sekolah /Madrasah).

Dana BOS sudah pasti jumlahnya, yaitu Rp 570.000,- (untuk SD/MI) dan Rp

720.000,- (untuk SMP/MTs) per peserta didik/tahun.

Sumbangan masyarakat melalui Komite Sekolah/ Madrasah belum dapat

dipastikan.

APBD Kabupaten/Kota, dana dari APBD berbeda-beda untuk setiap

kabupaten/kota.

Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb.) juga belum dapat dipastikan.

Page 253: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

233

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Format 9.2: Contoh Program Sekolah yang Disusun Berdasarkan EDS

Standar: Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS)

Acuan Standar

Tantangan Sasaran Penyebab Masalah

Program Kegiatan Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pengembangan Kompetensi Lulusan:

Peserta didik dapat mencapai

target

akademis yang diharapkan

Kebanyakan siswa tidak membaca

untuk kesenangan-nya. Mereka

hanya membaca karena kewajiban

yang diberikan oleh guru

(buku teks, tugas dari guru)

Menggunakan berbagai jenis membaca

untuk memahami wacana

Mengembang-kan budaya membaca

Semua siswa membaca untuk

kesenangan-nya pada akhir tahun

pelajaran

- Kurangnya buku yang

menarik minat siswa

- Guru dan orang tua

belum

paham penting-nya

‘budaya membaca’

- Pengembangan Sarana dan Prasarana

Sekolah

- Membeli buku-buku yang menarik minat

siswa

- Meningkatkan

pengelolaan perpustakan untuk menarik

siswa

meminjam buku

Kepala Sekolah dibantu

Panitia Budaya Baca (Kepsek,

wakil orang tua tiap kelas, 2 guru, wakil

siswa)

- Pengembangan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

- Lokakarya

tentang ‘peningkatan minat baca

siswa‘

- Pengembangan

Standar Proses

- Membuat sudut

baca,

- Kegiatan

membaca buku di sekolah setiap

hari

- Pengembangan

Standar Pengelolaan

- Kegiatan

membaca buku di rumah

- Orang tua membantu

program membaca di kelas

Pengembangan Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran dilaksanakan

secara PAKEM

Hasil kerja siswa pada

umumnya seragam (hanya

menyalin apa yang disampaikan

oleh guru)

Pembelajaran dilakukan

dengan memperhatikan prinsip-

prinsip PAKEM

Siswa menghasilkan

karya berdasarkan kreativitasnya

sendiri

Mulai semester 2

tahun pelajaran 2013/14

siswa membuat karya yang

bervariasi

Penugasan dari guru

tidak memberi peluang

munculnya karya siswa yang

bervariasi

- Pengembangan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

- Pelatihan PAKEM

(3 hari)

- Pendampingan

(Fasilitator)

- Pendampingan

pelaksanaan

PAKEM oleh Kepala Sekolah

Kepala Sekolah

Page 254: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

234

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Standar: Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS)

Acuan Standar

Tantangan Sasaran Penyebab Masalah

Program Kegiatan Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9

- Pengembangan

Standar Pengelolaan

- Penganggaran

kebutuhan kelas untuk melaksanakan

PAKEM (kertas, spidol,

gunting, dsb.)

Pengembangan Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran dilaksanakan secara PAKEM

Hasil kerja siswa belum

dipajangkan.

Ruang kelas dan sekolah pada

umumnya polos.

Pembelajaran dilakukan

dengan

memperhatikan prinsip-prinsip

PAKEM

Sekolah dan ruang kelas

menjadi

atraktif dan proses belajar siswa

didukung oleh pajangan hasil karya siswa.

Mulai semester 2

tahun

pelajaran 2013/14 karya siswa

yang menarik dan bervariasi dipajang di

kelas

Guru pada umumnya

belum

paham kepentingan atau tujuan

untuk memajangkan hasil karya siswa

- Pengembangan Pendidik dan

Tenaga

Kependidikan

- Pelatihan PAKEM

(3 hari)

- Pendampingan (Fasilitator)

- Pendampingan pelaksanaan

PAKEM oleh Kepala Sekolah.

- Pengembangan Standar

Pengelolaan

- Penganggaran kebutuhan

kelas untuk melaksanakan PAKEM

(kertas, spidol, gunting, dsb.)

Kepala Sekolah

- Pengembangan Standar

Proses

- Hasil kerja siswa dipajang

di dinding kelas.

- Pajangan di kelas disegarkan paling tidak

sebulan sekali

Pengembangan

Proses Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan

secara PAKEM

Siswa

mengerjakan tugas sendiri-sendiri pada

tugas untuk semua siswa di kelas

Pembelajaran

dilakukan dengan memperhatik

an prinsip-prinsip PAKEM

Siswa sering

kerja dalam kelompok, supaya

interaksi antara siswa dalam

pembelajaran

ditingkatkan

- Mulai

semester 2 tahun pelajaran

2013/14 ada kegiatan kerja

kelompok di

setiap kelas minimal 1

kali per hari

Guru belum

paham pendekatan kerja-

kelompok

- Pengembangan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

- Pelatihan

PAKEM untuk guru (3 hari)

- Pendampingan (Fasilitator)

Kepala

Sekolah

- Pengembangan Standar

Pengelolaan

- Pengawasan oleh Kepala

Sekolah (memeriksa RPP dan

kunjungan kelas secara harian)

Page 255: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

235

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Standar: Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS)

Acuan Standar

Tantangan Sasaran Penyebab Masalah

Program Kegiatan Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pengenbangan

Standar Pengelolaan:

Masyarakat

mengambil bagian dalam kehidupan

sekolah

Orang tua

kurang terlibat dalam membantu

proses belajar siswa

Warga

sekolah harus dilibatkan dalam

pengelolaan akademik dan non

akademik.

Warga

sekolah terlibat dalam kegiatan

akademik dan non akademik

Pada akhir

tahun pelajaran 2013/14

paguyuban kelas terbentuk

dan aktif

Budaya

sekolah belum mendukung

keterlibatan orang tua siswa

- Pengembangan

Standar Pengelolaan

- Pertemuan

awal orang tua siswa

- Paguyuban kelas

- Pertemuan perwakilan orang tua

secara terjadwal

- Guru mengundang orang tua untuk terlibat

dalam membantu anak

membaca di kelas dan di rumah

Ketua

Komite Sekolah

Pengembangan Sarana dan Prasarana

Sekolah:

Sarana Sekolah Sudah

Memadai

Toilet kotor dan jumlahnya tidak

memadai (Rasio 1:100)

Sekolah memiliki program 7 K

(kebersihan, ketertiban, kerindangan,

keindahan, kesehatan, kenyamanan,

keamanan) Rasio 1:60 untuk toilet laki-laki dan

1:50 untuk toilet perempuan

Mempunyai jumlah toilet yang

seimbang dengan jumlah siswa,

berfungsi dengan baik dan bersih

Pada akhir tahun pelajaran

2016/17 sekolah mempunyai

jumlah toilet yang seimbang

dengan jumlah siswa perempuan dan laki-laki

secara proporsional, berfungsi

dengan baik dan bersih (1:50 untuk

toilet perempuan dan 1:60

untuk toilet laki-laki)

- Jumlah toilet tidak cukup

- Siswa, guru dan orang tua

kurang peduli tentang

pentingnya kebersihan

-

- Pengembangan Sarana dan Prasarana

Sekolah

- Membangun toilet tambahan

- Memperbaiki toilet yang

sudah ada

Kepala Sekolah

- Pengembangan Kompetensi

Lulusan

- Meningkatkan pemahaman

siswa tentang pentingnya kebersihan

- Membiasakan siswa untuk

hidup bersih

- Pengembangan Standar

Pengelolaan

- Mengembangkan sistem

pemeliharaan dan monitoring kebersihan

toilet

Page 256: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

236

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. LEMBAR KERJA

Format 9.1: Pihak-pihak yang Menyusun RKS

No Siapa Terlibat Apa Manfaat Keterlibatan Mereka?

Page 257: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

237

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Format 9.3: Rencana Kerja Sekolah (untuk difotokopi dan dipotong)

Standar:

Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS)

Acuan Standar Tantangan Sasaran

Pengembangan

Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan secara

PAKEM

Hasil kerja siswa

pada umumnya

seragam (hanya

menyalin apa yang

disampaikan oleh

guru)

Pembelajaran

dilakukan dengan

memperhatikan

prinsip-prinsip

PAKEM

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Standar:

Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS) Acuan Standar Tantangan Sasaran

Pengembangan

Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan secara

PAKEM

Hasil kerja siswa

belum

dipajangkan.

Ruang kelas dan

sekolah pada

umumnya polos.

Pembelajaran

dilakukan dengan

memperhatikan

prinsip-prinsip

PAKEM

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Standar:

Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS) Acuan Standar Tantangan Sasaran

Pengembangan

Proses

Pembelajaran:

Pembelajaran

dilaksanakan secara

PAKEM

Siswa

mengerjakan tugas

sendiri-sendiri

pada tugas untuk

semua siswa di

kelas

Pembelajaran

dilakukan dengan

memperhatikan

prinsip-prinsip

PAKEM

Page 258: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

238

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Standar:

Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS) Acuan Standar Tantangan Sasaran

Pengembangan

Standar Pengelolaan:

Masyarakat

mengambil bagian

dalam kehidupan

sekolah

Orangtua kurang

terlibat dalam

membantu proses

belajar siswa

Warga sekolah

harus dilibatkan

dalam pengelolaan

akademik dan non

akademik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Standar:

Komponen

Kondisi saat ini

(Hasil EDS) Acuan Standar Tantangan Sasaran

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana Sekolah:

Sarana Sekolah

Sudah Memadai

Toilet kotor dan

jumlahnya tidak

memadai

Sekolah memiliki

program 7 K

(kebersihan,

ketertiban,

kerindangan,

keindahan,

kesehatan,

kenyamanan,

keamanan)

Page 259: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

239

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 260: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

240

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 261: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

241

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 262: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

242

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 263: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

243

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 264: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

244

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 265: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

245

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 266: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

246

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

UNIT 9A

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 267: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 9B

RENCANA KERJA TAHUNAN DAN

RENCANA KEGIATAN DAN

ANGGARAN SEKOLAH (RKT/RKAS)

Page 268: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 269: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

249 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

UNIT 9B

RENCANA KERJA TAHUNAN DAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN

SEKOLAH (RKT/RKAS) Waktu: 4 Jam

A. PENGANTAR

Setiap sekolah tentu memiliki program

untuk meningkatkan mutu pendidikan,

baik yang merupakan program jangka

pendek (1 tahun) maupun jangka

menengah (4 tahun) (RKS). Program

tahunan sekolah dituangkan dalam

RKT/RKAS yang dibuat oleh KKRKS.

RKT disusun berdasarkan program-

program yang ada di RKS dan hasil

evaluasi diri sekolah terkini. Seperti halnya

RKS, RKT/RKAS disusun berdasarkan 8

SNP dengan mengutamakan pada peningkatan mutu pembelajaran.

B. TUJUAN

Dengan melaksanakan pelatihan penyusunan RKT/RKAS secara partisipatif, para peserta

mampu:

1. mengidentifikasi program yang menunjang peningkatan mutu pembelajaran yang akan

dilaksanakan dalam satu tahun

2. mengidentifikasi sumber dana untuk membiayai program/ kegiatan-kegiatan dalam

satu tahun

3. menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan Unit

2. Contoh Format (pada tayangan)

3. Hasil kerja kelompok Unit 9A

4. ATK: kertas plano dan spidol besar

RKT/RKAS dipajangkan di papan pajangan sekolah

Page 270: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

250

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

D. LANGKAH KEGIATAN

10’ 60’ 60’

Pengantar

Menyusun

RKT

Menghitung

Rencana

Anggaran

1 2 3

20 60’ 30’

Penutup

Menyusun RKAS

Identifikasi

Sumber

Pendanaan

6 5 4

1. Pengantar (10 menit)

Fasilitator menjelaskan kepada peserta bahwa:

a. Setiap sekolah wajib memiliki RKS dan RKT/RKAS.

b. Fokus perhatian sekarang adalah pada program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam tahun pelajaran berikutnya. Untuk melaksanakan program tersebut maka

sekolah harus menghitung dan merinci dana yang diperlukan.

c. Pembiayaan di sekolah ada dua jenis, yaitu pendanaan untuk kegiatan rutin

(misalnya gaji guru, pembelian kapur/spidol) dan pendanaan untuk kegiatan non

rutin yang difokuskan pada peningkatan mutu pembelajaran.

2. Menetapkan Jadwal RKT sekolah (60 menit)

Fasilitator mengingatkan kembali bahwa pada sesi sebelumnya, kelompok sekolah

telah menyusun RKS dan pada kesempatan ini mereka akan melanjutkan penyusunan

program untuk satu tahun (RKT). Kemudian fasilitator menayangkan contoh pengisian

jadwal.

Page 271: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

251 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Format 9.6: Jadwal RKT

Sasaran Program Kegiatan Penanggung

Jawab

Jadwal

2013/2014 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Semua siswa membaca

untuk

kesenangannya

pada akhir

tahun

pelajaran.

- Pengem-bangan

Sarana

Prasarana

- Membeli buku-buku yang

menarik minat

siswa

- Meningkatkan

pengelolaan

perpustakan

untuk menarik

siswa

meminjam

buku

Kepala Sekolah dibantu Panitia

Budaya Baca

(Kepsek, wakil

orang tua tiap

kelas, 2 guru,

wakil siswa)

v

v

v

v

v

v

v

v

- Pengem-

bangan

Pendidik

dan

Tenaga

Kependi

-dikan

- Lokakarya

tentang

‘peningkatan

minat baca

siswa‘

v

dst

Dalam kelompok yang sama dengan sebelumnya, peserta diminta membuka kembali

RKS yang telah disusun (hasil unit 9A). Peserta mengambil program untuk satu tahun

dan menambahkan waktu sampai 12 bulan di dalamnya (dimulai dari bulan Juli seperti

contoh di bawah ini).

Penjadwalan perlu dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan, disesuaikan

dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah.

Fasilitator membahas hasil kerja salah satu kelompok dengan memberi fokus kepada

alasan penentuan waktu.

3. Rencana Anggaran Biaya (60 menit)

Fasilitator meminta peserta untuk melihat program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan (dari hasil kerja kelompok di unit 9A). Fasilitator menugaskan kepada

peserta untuk menghitung rencana anggaran untuk membiayai program dan kegiatan.

Page 272: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

252

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Format 9.7 Contoh Penghitungan Biaya

Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan : Lokakarya tentang Peningkatan Minat Baca Siswa

Peserta : Kepala sekolah, 11 guru, 3 orang tua siswa, 1 nara sumber

Jenis Unit Volume Harga (Rp) Jumlah Biaya

(Rp)

Nara sumber/Fasilitator

-

Honor orang 1 250,000.00 250,000.00

Transport Orang 1 100,000.00 100,000.00

ATK

-

Kertas Plano lembar 50 1,000.00 50,000.00

Kertas HVS rim 1 34,000.00 34,000.00

Spidol Marker biji 10 5,000.00 50,000.00

LCD (sewa) buah 1 100,000.00 100,000.00

Konsumsi

Snack kardus 16 10,000.00 160,000.00

Makan siang paket 16 15,000.00 240,000.00

Jumlah Total Biaya

984,000.00

Peserta mempresentasikan hasil kerjanya dan fasilitator memastikan apakah sudah

semua aspek yang perlu didanai sudah dicantumkan.

4. Identifikasi Sumber Pendanaan (30 menit)

Fasilitator menanyakan kepada peserta apa saja yang menjadi sumber pendanaan

sekolah. Fasilitator menjelaskan berbagai jenis sumber pendanaan sekolah di bawah ini.

• Dana BOS

– bisa berasal dari (i) APBN, (ii) APBD provinsi dan (iii) APBD

kabupaten/kota (BOS Daerah)

– Dana BOS diperuntukkan untuk mendanai operasional sekolah

• Dana Bantuan

– adalah dana yang diberikan oleh pemerintah pusat, provinsi atau

kabupaten/kota kepada sekolah

Page 273: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

253 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

– Penyalurannya bisa berupa (i) Dana Dekonsentrasi (Dekon), (ii) Dana

Tugas Pembantuan atau (iii) Dana Alokasi Khusus (DAK).

• Dana Hibah

– adalah dana bantuan pihak lain

– bisa berasal dari perusahaan, perorangan, donor asing, desa, dll.

– Bisa juga berasal dari sumbangan guru yang sudah tersertifikasi untuk pelatihan

guru

• Pendapatan Asli Sekolah

– adalah dana yang didapat sekolah karena usaha/kegiatan yang dilakukan oleh

sekolah

– seperti penyelenggaraan kantin sekolah, bazar, dan sebagainya

Fasilitator mengajak peserta untuk melihat contoh kegiatan yang bisa didanai dengan

uang BOS dengan menggunakan panduan BOS 2013.

Peserta, dengan menggunakan kertas plano, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan (dari

hasil kerja kelompok sebelumnya) mana saja yang bisa didanai dengan dana BOS.

Selanjutnya peserta mendiskusikan sumber dana lain untuk kegiatan-kegiatan yang tidak

bisa didanai oleh dana BOS. Sumber dana lain bisa berupa dana dari Pendapatan Asli

Sekolah, bantuan/hibah atau dukungan dari Desa/Kelurahan.

Fasilitator memastikan peserta memahami peruntukkan masing-masing sumber dana

(lihat bahan bacaan) dengan cara menayangkan hasil pembahasan masing-masing

kegiatan dan sumber pendanaannya.

Format 9.8: Identifikasi Sumber Pendanaan

Kegiatan Jumlah

(Rp)

Sumber Pendanaan

BOS

Pusat

BOS

Provinsi

BOS

Kab/Kot Dekon

Dana

Tugas

Pemba

ntuan

DAK

Bantuan

pihak

luar

Pendapatan

Sekolah

Page 274: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

254

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

5. Penyusunan RKAS (60 menit)

Fasilitator menjelaskan bahwa sekolah harus menyusun RKAS. Gunakan format

RKAS yang dipakai oleh program BOS 2013 (Formulir BOS-K1). Masukkan sisa dana

tahun lalu (jika ada). Masukkan semua rencana penerimaan sesuai kategori yang ada di

format RKAS BOS 2013. Hasil penghitungan pendanaan untuk masing-masing kegiatan

dikelompokkan sesuai program sekolah. Sedangkan rencana pengeluaran lainnya

dimasukkan ke baris-baris sesuai dengan peruntukannya. Jelaskan juga bahwa RKAS

adalah dokumen multi sumber. Artinya, semua rencana pendapatan dan pengeluaran

harus dimasukkan, tidak terbatas hanya dana yang bersumber dari BOS saja. Untuk

keperluan pengelolaan dana BOS, sekolah juga wajib membuat ringkasan RKAS yang

dananya bersumber dari dana BOS (Formulir BOS-K2).

Peserta menyusun rincian RKAS dari hasil kerja semua kelompok, sesuai dengan

format RKAS (Formulir BOS-K1 dan Formulir BOS-K2) yang ada di Panduan BOS

yang berlaku.

Masing-masing kelompok mengerjakan tugasnya di kertas plano. Hasil kerja kelompok

ditukarkan ke kelompok lain untuk ditanggapi.

Dalam membuat perkiraan anggaran, penting dipertimbangkan pengeluaran-

pengeluaran yang berakibat pada kewajiban membayar pajak.

Page 275: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

255 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Format 9.9: Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

Page 276: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

256

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 277: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

257 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

6. Penutup (20 menit)

Fasilitator meminta masing-masing kelompok membuat daftar hal penting yang harus

diperhatikan saat menyusun RKT/RKAS. Kemudian fasilitator meminta setiap

kelompok menyebutkan satu hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun

RKT/RKAS.

Fasilitator menutup sesi dengan menjelaskan bahwa hal-hal berikut adalah penting

untuk diperhatikan saat menyusun RKT/RKAS:

a. RKT/RKAS harus ditandatangani bersama antara Kepala Sekolah dan Komite

Sekolah, serta disahkan oleh Dinas Pendidikan untuk sekolah dan Kasie

Mapenda untuk madrasah.

b. RKT/RKAS adalah dokumen kerja yang digunakan sekolah untuk melaksanakan

program-program sekolah.

c. RKAS (Formulir BOS-03) harus dipajang di papan pengumuman sekolah agar

dapat dilihat oleh masyarakat luas.

d. Pengurus anggaran sekolah perlu mengalokasikan dana berdasarkan jumlah dana

yang direncanakan dan mengutamakan kebutuhan alat bahan untuk proses

belajar mengajar.

e. Dalam menerapkan kegiatan, pengelola keuangan perlu menyeimbangkan

sumber daya keuangan antara pendapatan, pengeluaran, dan volume

pembiayaan kegaiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.

f. Pengelola keuangan juga perlu mengantisipasi jika ada kegiatan baru atau jika

pengeluaran akan menjadi lebih besar atau lebih kecil dari anggaran yang

direncanakan.

g. RKT/RKAS dapat direvisi dengan persetujuan komite sekolah.

Catatan: waktu untuk Penyusunan RKT/RKAS yang dilakukan dalam pelatihan ini

sangat singkat sehingga belum menghasilkan RKT/RKAS yang sempurna. Setiap sekolah

harus melengkapi dan menyempurnakan penyusunan RKT/RKAS di sekolah masing-

masing. RKT/RKAS disusun oleh KKRKS.

Page 278: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

258

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

Sumber: Kemendiknas, 2011, Perencanaan dan Penganggaran Sekolah/Madrasah

1. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana program yang akan dilakukan oleh

sekolah pada satu tahun pelajaran. RKT disusun berdasarkan jabaran RKS yang

dimutakhirkan dengan informasi yang didapatkan dari pelaksanaan EDS. Dalam

penyusunan RKT, sekolah perlu memperhatikan kegiatan-kegiatan rutin yang biasa

dilakukan oleh sekolah setiap tahunnya, yang tidak ada dalam program-program yang

tercantum dalam RKS.

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah dokumen anggaran sekolah.

RKAS adalah dokumen anggaran multi sumber. Artinya RKAS memuat semua sumber

pendanaan sekolah dan rencana penggunaannya. Meskipun format RKAS yang dipakai

dalam BOS 2012 adalah sederhana, namun untuk keperluan sekolah sendiri, sekolah

harus menyusun RKAS detail yang memuat rencana belanja untuk setiap kegiatan.

Dengan adanya RKAS yang terperinci tersebut sekolah akan mudah dalam

melaksanakan pembelanjaan dan pelaporannya.

2. Merumuskan Indikator Keberhasilan Program (Kinerja)

Indikator keberhasilan adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau

tidaknya suatu program yang telah dilakukan. Apabila indikator keberhasilan telah

dapat dicapai, maka program dapat dikatakan berhasil; sebaliknya apabila indikator

keberhasilan belum dapat dicapai, maka program dapat dikatakan belum berhasil.

Indikator harus ditentukan agar program yang ditetapkan dapat diukur

keberhasilannya. Indikator keberhasilan setiap program bisa berkaitan dengan proses

dan dapat juga berkaitan langsung dengan hasil akhir. Indikator program yang

berkaitan dengan capaian akhir dapat mengacu pada harapan pemangku kepentingan

yang telah disusun oleh penyusun RKS/M.

Indikator keberhasilan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif1, yang penting dapat

diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat

pernyataan. Indikator program renovasi ruang kelas misalnya, bisa dalam bentuk

jumlah ruang kelas yang direnovasi atau luas dinding dan/atau atap yang diperbaiki

(dalam meter persegi). Namun demikian, tidak selamanya indikator keberhasilan dapat

dirumuskan secara kuantitatif, misalnya untuk program pengelolaan keuangan

sekolah/madrasah. Untuk kasus ini, mungkin sekali hasil yang akan dicapai adalah

laporan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku

1 Indikator yang baik memenuhi kriteria SMART (specific - spesifik, measurable – dapat diukur, achievable – dapat dicapai, relevant - relevan,

and time bound – dicapai dalam batas waktu yang ditentukan) dengan mengutamakan kriteria ”achievable”.

Page 279: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

259 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

mengenai pengeluaran dan penerimaan dana multisumber yang tercantum pada RKAS.

Jika demikian, maka indikator keberhasilannya dapat berupa: ’Dihasilkannya laporan

yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku mengenai

pengeluaran dan penerimaan dana multisumber (pengelolaan keuangan sekolah/

madrasah)’.

Contoh Indikator Keberhasilan Program

Kategori/Program Indikator Kinerja

1 2

Pengembangan Proses

Pembelajaran:

Peningkatan nilai rata-rata mata

pelajaran matematika.

Nilai rata-rata UAN mata pelajaran

matematika adalah 8 pada tahun ajaran

2013.

Dst… Dst...

3. Sumber Pendanaan Sekolah

Ada berbagai sumber pendanaan sekolah. Sumber tersebut bisa berasal dari: Dana

APBN, Dana APBD Pemerintah Provinsi, Dana APBD Pemerintah Kabupaten/Kota,

Pendapatan Asli Sekolah, Hibah pihak ketiga, dan bantuan/proyek Desa. Berikut adalah

penjelasan tentang berbagai sumber dana tersebut:

Dana BOS. Dana BOS bisa berasal dari APBN (BOS Pusat) atau dari APBD

Provinsi/Kabupaten/Kota (BOS Daerah). Dana BOS diperuntukkan membiayai

operasional sekolah.

Dana Bantuan. Adalah dana yang diberikan oleh pemerintah pusat, provinsi atau

kabupaten/kota kepada sekolah. Penyalurannya bisa berupa Dana Dekonsentrasi,

Dana Tugas Pembantuan , dan Dana Alokasi Khusus.

Dana Hibah. Adalah dana yang diberikan oleh pihak lain (perusahaan, perorangan,

donor asing, dll.).

Pendapatan Asli Sekolah. Adalah dana yang didapat sekolah karena usaha/kegiatan

yang dilakukan oleh sekolah, seperti penyelenggaraan kantin sekolah, bazar, dll.

Page 280: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

260

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Bantuan Desa. Desa juga bisa membantu sekolah, khususnya melalui pemanfaatan

Alokasi Dana Desa (ADD). ADD adalah dana block grant yang berasal dari Pemerintah

Kabupaten untuk dikelola oleh desa. Pemanfaatan ADD bisa untuk mendukung

pelaksanaan WAJAR 9 tahun, misalnya untuk beasiswa, pembangunan akses ke

sekolah, dll. Dana ADD tidak bisa diserahkan secara tunai kepada sekolah. Namun

desa bisa membuat program yang bermanfaat bagi sekolah.

Page 281: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

261 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

F. LEMBAR KERJA

Format 9.9: Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

Page 282: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

262

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 283: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

263 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 284: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

264

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 285: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

265 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Page 286: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

266

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 287: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

267 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Page 288: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

268

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

UNIT 9B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 289: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

UNIT 10

RENCANA TINDAK LANJUT

(RTL)

Page 290: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas
Page 291: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

271 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

UNIT 10

RENCANA TINDAK LANJUT

(Manajemen Sekolah)

Waktu: I Jam

A. PENGANTAR

Keberhasilan suatu pelatihan pada hakikatnya

ditunjukkan dengan sejauhmana dampak pelatihan

tersebut terhadap pelaksanaannya di sekolah. Dampak

positif biasanya disertai dengan perubahan-perubahan

yang terjadi dengan kegiatan inovatif dalam rencana

kegiatan program sekolah untuk meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah. Salah satu upaya untuk

menjamin penerapan kegiatan tersebut adalah

RENCANA TINDAK LANJUT dari sekolah yang

bersangkutan serta seluruh unsur yang terdapat di

sekolah.

Rencana tindak lanjut merupakan awal ‘komitmen’ sekolah dalam menerapkan apa yang

diperoleh dalam pelatihan. Rencana tersebut perlu ditulis sehingga memudahkan yang

bersangkutan maupun pihak lain untuk melaksanakannya dan memantau ketercapaiannya.

Rencana perlu dibuat praktis dalam jangkauan kemampuan sekolah dan daya dukung

sekolahnya. Jumlah kegiatan lebih baik sedikit tetapi dilaksanakan daripada banyak tetapi tidak

dilaksanakan. Rencana yang terlalu ‘muluk’ hanya akan tinggal sebagai rencana, tidak

menimbulkan perubahan di sekolah. Akibatnya, pelatihan yang telah dilaksanakan hanya akan

merupakan suatu ‘pemborosan’ dana, tenaga dan waktu.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu menyusun kegiatan manajemen sekolah

yang akan dilakukan dengan melibatkan semua unsur sekolah.

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit

2. Format 10.1: Rencana Tindak Lanjut – Manajemen Sekolah

3. ATK: kertas plano, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting

Menyusun RTL menjadi bagian penting

untuk mengimplementasikan hasil

pelatihan.

Page 292: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

272

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

D. LANGKAH KEGIATAN

5’ 10’ 25’

Pengantar

Reviu Unit

Menyusun

RTL

Manajemen

Sekolah

1 2 3

5’ 15’

Penguatan

Kunjung Karya

5 4

1. Pengantar (5 menit)

Fasilitator menyampaikan tujuan dari unit ini yakni tindak lanjut dari pelatihan. Peserta

diharapkan untuk menyusun kegiatan yang akan dilakukan untuk tiga bulan ke depan.

2. Mereviu Unit (10 menit)

Fasilitator meminta peserta untuk mereviu unit-unit serta prinsip-prinsip dasar dan

keterampilan yang diperoleh di dalam tiap unit terkait manajemen sekolah. Peserta

menuliskan garis besarnya pada kertas plano.

3. Menyusun Rencana Tindak Lanjut Terkait Manajemen Sekolah (25 menit)

Fasilitator mengajak peserta (dalam kelompok sekolah) untuk menyusun rencana

tindak lanjut yang realistis tentang apa yang akan dilakukan sekolah untuk meningkatkan

manajemennya. Kepala sekolah memimpin penyusunan RTL bersama komite sekolah,

pengawas, dan guru dari sekolahnya dengan menggunakan Format 10.1. Sekedar

mengingatkan, fasilitator dapat menayangkan poin-poin penting dari unit yang telah

diberikan.

Pembelajaran aktif – bagaimana masing-masing unsur dalam sekolah dapat

mendukung pelaksanaan pembelajaran yang baik

Manajemen Berbasis Sekolah – kerja sama yang baik dari segala unsur merupakan kunci bagi keberhasilan pelaksanaan MBS; MBS dapat meningkatkan mutu

pendidikan melalui pengelolaan yang akuntabel, partisipatif, dan transparan

Page 293: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

273 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

4. Kunjung Karya (15 menit)

Peserta diminta untuk melakukan kunjung karya dengan berkeliling melihat RTL dari

kelompok sekolah lain. Ketika berkeliling, peserta mencatat hal-hal yang menarik dari

sekolah lain yang dapat dilakukan di sekolah mereka.

Setelah kembali dari kunjung karya, peserta memberbaiki RTL sekolah masing-masing

dengan masukan yang baru.

5. Penguatan dan Catatan tentang RTL Sekolah (5 menit)

Fasilitator meminta masing-masing sekolah untuk segera melakukan pertemuan di

sekolah setelah pelatihan manajemen sekolah dan PAKEM untuk menggabungkan RTL

dari unit 4 dan unit 10 yang melibatkan semua unsur sekolah sehingga menghasilkan

SATU RTL sekolah. RTL ini merupakan tagihan untuk pertemuan KKG/KKKS yang

pertama.

Fasilitator memberi penguatan hal-hal berikut:

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA : tidak ada

Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberlangsungan

RTL yang telah disusun bersama

Pelatihan tidak akan ada manfaatnya apabila tidak ditindaklanjuti dengan

pelaksanaan hasil-hasil pelatihan di sekolah masing-masing

Terapkanlah DI SEKOLAH apa yang telah diperoleh dari pelatihan

Mulailah dari APA YANG SAUDARA MAMPU, bukan dari APA YANG

SAUDARA INGINKAN

Peran Serta Masyarakat – merupakan bagian penting dari sekolah yang dapat

mendukung manajemen dan pembelajaran

RKS dan RKT/RKAS – Sekolah yang baik mempunyai RKS yang disusun secara

partisipatif dan yang mengemukakan peningkatan mutu dan dilaksanakan secara

transparan dan akuntabel. RKS yang baik disusun berdasarkan hasil dari evaluasi diri

sekolah yang kejujuran datanya dapat dipertanggungjawabkan

Page 294: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

274

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

F. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Page 295: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

275 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Page 296: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

276

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 297: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

277 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Page 298: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

278

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Page 299: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

279 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Page 300: PRAKTIK YANG BAIK - Siap Belajar · Jadwal Pelatihan (contoh) ... Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 31 ... mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas

280

Rencana Tindak Lanjut

UNIT 10

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI