prakikum 6. pengujian sni pada telepon
DESCRIPTION
PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI 1TRANSCRIPT
LAPORAN
PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
“PENGUJIAN STANDART NASIONAL INDONESIA (SNI) PADA TELEPON”
KELOMPOK 4
ISA MAHFUDI
NIM. 1141160018
JTD-3B
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141
Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
NAMA : ISA MAHFUDI
NIM : 1141160018
KELAS / Abs : JTD-2A / 13
KELOMPOK : 6
ANGGOTA :
ISA MAHFUDI (NIM. 1141160018)
M. MULYO NUGROHO (NIM. 1141160014)
NOVREDO ALIFIAN (NIM. 1141160008)
RIZKIYAH AN NAAFI (NIM. 1141160036)
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk dapat mengetahui cara pengujian pesawat telepon standar sesuai
persyaratan SNI
1.2 TEORI DASAR
Standar Nasional Indonesia (SNI) Pesawat telepon analog ini menjelaskan
persyaratan konstruksi, persyaratan operasi, persyaratan fasilitas, persyaratan
bahan baku, persyaratan mutu dan pengujian untuk pesawat telepon analog. Standar
ini menggunakan acuan rekomendasi yang dipublikasikan oleh international
Telecommunication Union Telecommunication (ITU-T), yang terdiri atas:
ITU-TP 310, Kualitas transmisi telepon saluran pelanggan dan set-
karakteristik transmisi telepon digital untuk pita telepon (300 Hz-3400 Hz)
CCITT Q. 23, Technical Features of Push –Button Telephone Sets.
CCIT Q.552, Transmission Characteristics at 2-wire Analoque Interfaces of
Digital Exchange.
1.2.1 Persyaratan Mutu
(1) Resistansi
Dalam keadaan buka masuk (ON HOOK), resistansi diukur dengan
tegangan 100 VDC antara kawat a-b (tip-ring), minimal 1 mega Ohm.
(2) Impedansi
a) Keadaan buka masuk (ON HOOK)
Impedansi AC untuk frekuensi 25 Hz diukur dengan tegangan 70 VAC,
minimal 4000 Ohm.
b) Keadaan tutup keluar (OFF HOOK)
Impedansi DC diukur dengan tegangan nominal 48 VDC dan/atau 24 VDC
serta arus catu 20 mA, maksimal 400 Ohm.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 2
(3) Pensinyalan
Dengan catuan tegangan nominal 48 VDC dan/atau 24 VDC serta arus 20
mA, karateristik pensinyalan sebagai berikut:
a) Pulsa
1) Kecepatan pulsa (frekuensi ) (10 ± 1) PPS.
2) rasio sambung (40 ± 7)%.
3) Waktu antar digit: 650 milidetik-1300 milidetik (untuk pengiriman digit
secara berantai oleh perangkat)
4) Jumlah pulsa sambung: 1 pulsa untuk angka 1, 2 pulsa untuk angka 2,
demikian selanjutnya 10 pulsa untuk angka 0.
b) DTMF
1) Frekuensi
Digit yang dikirim ke PSTN merupakan kombinasi frekuensi
rendah dan frekuensi
Tinggi dengan nilai toleransi ± 1,8% dari nilai nominal untuk tiap-
tiap frekuensi
(lihat Tabel 1 DTMF).
Tabel 1 . sinyal pada DTMF
1.3 ALAT
Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :
1. Pesawat Telpon : 1 Buah
2. Kabel penghubung konektor RJ11 : 1 Buah
3. Rangkaian tegangan Telpon : 1 Buah
4. Osiloskop : 1 Buah
5. Multimeter Digital : 1 Buah
6. Kabel BNC to penjepit : 1 Buah
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 3
1.4 SKEMA RANCANGAN
Gambar . Skema rangkaian tegangan telepon
Gambar 3. Diagram percobaan
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prosedur percobaan
Pada percobaan ini terbagi menjadi beberapa langkah percobaan. Yakni :
(1) Pengujian impedansi on hook
1. Menghubungkan pesawat telepon dengan rosert (dapat dilihat pada gambar
dibawah ini)
2. Mengatur keadaan telepon dalam posisi on hook
3. Mengatur keluaran generator tegangan dengan cara menekan switch
(SW1) tidak lebih dari 10 detik ! (perhatikan gagang telepon tidak boleh
diangkat!) yang diseri dengan resistor sebesar 1,0 kΩ sehingga tegangan
dan frekuensi di pesawat telepon sesuai persyaratan mutu dengan
frekuensi50Hz, tegangan 70 V serta nilai minimal hambatan 4000Ω.
4. Mengukur tegangan pada resistor seri 1,0 kΩ sehingga didapatkan nilai
arus sebesar pembagian nilai tegangan yang diukur dibanding dengan
hambatan resistor seri 1,0 kΩ.
5. Menghitung pembagian nilai yang ditunjukan oleh volt meter dengan
nilai arus pada prosedur 3.
6. Membandingkan nilai permbagian dengan syarat SNI yang berlaku
(minimal 4000Ω).
(2) Pengujian impedansi off hook
1. Hubungkan pesawat telepon dengan terminal roset yang tersedia dan
mengatur keadaan telepon pada posisi off hook.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 5
2. Tegangan di pesawat telepon sesuai persyaratan mutu dengan arus sekitar 20
mA pada keadaan OFF-HOOK, nilai maksimal hambatan 400 Ω.
3. Untuk mengukur arus agar berstandar SNI, ukur tegangan pada resistor seri
1,0 kΩ sehingga didapatkan nilai arus sebesar pembagian nilai tegangan
yang diukur dibanding dengan hambatan resistor seri 1,0 kΩ.
4. Menghitung pembagian nilai yang ditunjukkan oleh volt meter dengan
nilai arus pada langkah 3.
5. Bandingkan nilai pembagian nilai dengan syarat SNI yang berlaku
(maksimal 400 Ω).
(3) Pengujian Pensinyalan DTMF
1. Mengatur tegangan catu sesuai persyaratan uji SNI pada resistor 1,0 kΩ yang
telah terseri (48 VDC dan atau 24 VDC)
2. Menghitung arus catu sesuai acuan uji dengan pembagian tegangan pada
resistor 1,0 kΩ seri dibandingkan dengan resistor 1,0 kΩ.
3. Mengatur pesawat telepon dengan tipe tone pada pesawat telepon dan
menghubungkannya pada rosert yang tersedia.
4. Menghubungkan osiloskop dengan rosert (dapat dilihat pada gambar)
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 6
5. Membuat simulasi panggilan dengan menekan semua digit 1, 2, 3 dan
seterusnya serta lihat bentuk sinyal yang muncul pada oscilloscope.
6. Membuat simulasi panggilan dengan menekan tombol redial
7. Mencatat hasil yang terekam oleh alat uji frekuensi modulasi dwinada yang
meliputi frekuensi, level, waktu antardigit (inter digit time), beda level, nada
masuk dan nada keluar.
(4) Pengujian Pensinyalan Pulsa
1. Mengatur tegangan catu sesuai persyaratan uji SNI pada resistor 1,0 kΩ
yang telah terseri (48 VDC dan atau 24 VDC)
2. Mengitung arus catu sesuai acuan uji dengan pembagian tegangan
pada resistor 1,0 kΩ seri dibandingkan dengan resistor 1,0 kΩ.
3. Mengatur pesawat telepon dengan mode pulse pada pesawat telepon dan
menghubungkannya pada rosert.
4. Menghubung osiloskop pada rosert. (dapat dilihat pada gambar)
5. membuat simulasi panggilan dengan menekan semua digit 1, 2, 3
dan seterusnya.
6. Membuat simulasi panggilan dengan menekan tombol redial.
7. Mencatat hasil yang terekam oleh alat uji pulsa dekadik yang
meliputi frekuensi, rasio sambung, level waktu antar digit.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 7
2.2 Hasil percobaan
Tabel 2. Hasil Pengukuran impedansi On Hook dan Off Hook
No.
On Hook
Tegangan Terukur
(Volt)
Arus terukur
(mA) R
1. 34,3 V 0,44 mA
R= V/I
= 34,3 V / 0,44 mA
= 77 kΩ
Off Hook
Tegangan Terukur
(Volt)
Arus terukur
(mA) R
2. 6,5 V 16,3 mA
R= V/I
= 6,5 V / 16,3 mA
= 398,7 Ω
Tabel 3. Hasil Pengujian Sinyal DTMF dan pulsa
Tombol
/ Nomor
Mode DTMF Model Pulsa
1
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V Delay : 10 ms
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 8
2
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V Delay : 10 ms
3
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V Delay : 10 ms
4
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 9
5
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V
Delay : 10 ms
6
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V
Delay : 10 ms
7
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V
Delay : 10 ms
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 10
8
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
9
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V Delay : 10 ms
0
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 11
#
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V
Delay : 10 ms
*
T/Div : 1 ms
V/Div : 1 V
Delay : 10 ms
T/Div : 5 ms
V/Div : 20 V Delay : 10 ms
2.3 Analisa data
Adapun yang dapat dianalisa pada praktikum ini adalah
Pengujian impedansi pada keadaan on hook atau off hook.
Pada keadaan on hook didapatkan tegangan terukurnya adalah 34, 4 V dan
pengukuran tegangan pada resistornya yang digunakan untuk mendapatkan nilai
arus didaptkan nilainya adalah 0,44mA. Sehingga nilai R untuk mencari
impedansi dapat dilakukan dengan cara :
R = V/I
R = 34,3 V / 0,44 mA
R = 77,95 KΩ
Hasil impedansi tersebut pada keadaan on hook sudah memenuhi standart SNI
yang ada dimana menyebutkan bahwa nilai minimal impedansi pada keadaan on
hook adalah minimal 4 KΩ.
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 12
Pada keadaan off hook didapatkan tegangan terukurnya adalah 6,5 V dan
pengukuran tegangan pada resistornya yang digunakan untuk mendapatkan nilai
arus didaptkan nilainya adalah 16,5 mA. Sehingga nilai R untuk mencari
impedansi dapat dilakukan dengan cara :
R = V/I
R = 6,5 V / 16,3 mA
R = 398,7 Ω
Hasil impedansi tersebut pada keadaan off hook sudah memenuhi standart SNI
yang ada dimana menyebutkan bahwa nilai maksimal impedansi pada keadaan
off hook adalah 400 Ω.
Pengujian sinyal DTMF dan Pulsa
Pada pengujian sinyal DTMF, dapat dibanding hasil percobaan dengan tabel 1.
Mengenai sinyal pada DTMF
Tombol : 1
Tombol : 2
Tombol : 3
Tombol : 4
Tombol : 5
Tombol : 6
1209 Hz 1336 Hz 1477 Hz
687 Hz
770 Hz
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 13
Tombol : 7
Tombol : 8
Tombol : 9
Tombol : *
Tombol :0
Tombol : #
Di sinyal DTMF setiap kali penekanan tombol (dialling number), akan
menghasilkan sinyal 2, tergantung dari tombol yang ditekan. Bila menekan
tombol satu maka sinyal yang dibentuk dari frekuensi 1 = 1209 Hz dan frekuensi
2 = 687 Hz.. hal ini sesuai dengan tabel 1. Pada sinyal DTMF
Pada pengujian sinyal pulsa, setiap kali penekanan tombol nomor (dialling
number) akan menghasilkan pulsa yang mana tergantung tombol nomor yang
ditekan. Dimisalkan menekan tombol 1, maka akan menghasilkan satu pulsa.
Dan bila menekan tombol 2 akan menghasilkan dua pulsa. Tabel dibawah ini
akan menguraikan mengenai tombol yang ditekan dan jumlah pulsa yang akan
dihasilkan .
Tombol yang ditekan Pulsa yang dibentuk
1 1 pulsa
2 2 pulsa
3 3 pulsa
4 4 pulsa
5 5 pulsa
6 6 pulsa
7 7 pulsa
852 Hz
941 Hz
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 14
8 8 pulsa
9 9 pulsa
0 10 pulsa
# 11 pulsa
* Tidak ada pulsa
Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 15
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah pengujian standart SNI telepon
mencangkup beberapa hal yakni :
(1) Pengujian impedansi telepon pada keadaan on hook dan pada keadaan off hook
(2) Pengujian sinyal telepon pada mode DTMF atau mode pulsa.
Dari percobaan ini didapatkan bahwa nilai impedansi on hook pada telepon yang diuji
didapatkan nilainya sebesar 77,95 KΩ dan impedansi off hook pada telepon yang diuji
didapatkan nilainya sebesar 398,7 Ω. Dalam pengujian ini telah sesuai dengan standart
SNI yang ada.