prak faal pengaruh suhu

1
Pengaruh Suhu 1. Catatlah 10 kerutan usus sabagai control pada suhu 35 o C. 2. Hentikan tromol dan turunkan suhu cairan perfusi sebanyak 5 o C dengan jalan memindahkan bakaran Bunsen dan mengganti air hangat di dalam gelas beker pireks dengan air biasa. 3. Segera setelah tercapai suhu 30 o C, jalankan tromol kembali dan catatlah 10 kerutan usus. 4. Hentikan tromol lagi dan ulangi percobaan ini dengan setiap kali menurunkan suhu cairan perfusi sebanyak 5 o C, sampai tercapai suhu 20 o C dengan jalan memasukan potongan – potongan es ke dalam gelas beker pireks. Dengan demikian didapatkan pencatatan keaktifan usus berturut – turut pada suhu 35 o C, 30 o C, 25 o C dan 20 o C. 5. Hentikan tromol dan naikan suhu cairan perfusi sampai 35 o C denan jalan mengganti air es di dalam gelas beker pireks dengan air biasa dan kemudian memanaskan air ini. 6. Segera setelah tercapai suhu 35 o C jalankan tromol kembali dan catatlah 10 kerutan usu. Catatan: Penurunan suhu secara perlahan – lahan akan memberikan hasil yang memuaskan Penaikan suhu sehingga normal boleh dilakukan lebih cepat dari pada penurunan suhu Koefisien suhu untuk setiap perbedaan 10 o C (Q 10 ) merupakan perbandingan antara frekuensi pada t 0 dengan frekuensi pada (t 0 ± 10 o ) sebagai berikut: Q 10 = Frekuensi pada t 0 Frekuensi pada (t 0 ± 10 o ) Tetapi pengukuran yang paling baik ialah dengan membandingkan kerja (work – output) pada t 0 dengan kerja pada` (t 0 ± 10 o )

Upload: mario-alfonso

Post on 01-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

faal

TRANSCRIPT

Pengaruh Suhu

Pengaruh Suhu

1. Catatlah 10 kerutan usus sabagai control pada suhu 35oC.

2. Hentikan tromol dan turunkan suhu cairan perfusi sebanyak 5oC dengan jalan memindahkan bakaran Bunsen dan mengganti air hangat di dalam gelas beker pireks dengan air biasa.

3. Segera setelah tercapai suhu 30oC, jalankan tromol kembali dan catatlah 10 kerutan usus.

4. Hentikan tromol lagi dan ulangi percobaan ini dengan setiap kali menurunkan suhu cairan perfusi sebanyak 5oC, sampai tercapai suhu 20oC dengan jalan memasukan potongan potongan es ke dalam gelas beker pireks. Dengan demikian didapatkan pencatatan keaktifan usus berturut turut pada suhu 35oC, 30oC, 25oC dan 20oC.

5. Hentikan tromol dan naikan suhu cairan perfusi sampai 35oC denan jalan mengganti air es di dalam gelas beker pireks dengan air biasa dan kemudian memanaskan air ini.

6. Segera setelah tercapai suhu 35oC jalankan tromol kembali dan catatlah 10 kerutan usu.

Catatan:

Penurunan suhu secara perlahan lahan akan memberikan hasil yang memuaskan

Penaikan suhu sehingga normal boleh dilakukan lebih cepat dari pada penurunan suhu

Koefisien suhu untuk setiap perbedaan 10oC (Q10) merupakan perbandingan antara frekuensi pada t0 dengan frekuensi pada (t0 10o) sebagai berikut:

Q10 = Frekuensi pada t0

Frekuensi pada (t0 10o)

Tetapi pengukuran yang paling baik ialah dengan membandingkan kerja (work output) pada t0 dengan kerja pada` (t0 10o)