[ppt]slide 1 - c a r d i o | community of extraordinary doctor … · web viewanatomi laring...
TRANSCRIPT
Definisi
Obstruksi laring adalah keadaan tersumbatnya laring oleh bermacam sebab seperti: peradangan pada laring, tumor laring, kelainan kongenital laring, paresis nervus rekuren laring bilateral, trauma, dan benda asing yang menyumbat laring
Laringomalasia
flaksiditas dan inkoordinasi kartilago supraglotik dan mukosa aritenoid, plika ariepiglotik dan epiglotis
Laringomalasia
Epiglottis lemah, sehingga pada inspirasi epiglotis tertarik ke bawah dan menutup rima glotis. Hal ini menyebabkan napas berbunyi ,stridor ,yang dapat menetap ataupun hilang timbul.
Kista kongenital
dilatasi kistik pada sisa epitelial dari saluran duktus tiroglosus, terbentuk selama perpindahan tiroid selama fase embriogenesis
Laringitis
Akut: demam, malaise, suara parau sampai afoni, nyeri menelan atau berbicara, batuk kering yang lama kelamaan disertai dahak kental
Kronis: suara parau yang menetap, rasa tersangkut di tenggorok sehingga pasien sering mendehem tanpa mengeluarkan sekret karena mukosa yang menebal
Laringitis tuberkulosis
Stadium infiltrasi Mukosa laring posterior
membengkak dan hiperemis. Tuberkel terbentuk di submukosa
sehingga mukosa tidak rata, tampak bintik – bintik bewarna kebiruan
Stadium ulserasi Ulkus membesar, dangkal dasar
ditutupi perkijuan, serta sangat nyeri.
Stadium perikondritis Ulkus makin dalam hingga mengenai
kartilago laring. Tulang rawan yang rusak menyebabkan timbulnya nanah berbau dan terbentuk sekuester. Keadaan pasien tampak sangat buruk.
Stadium fibrotuberkulosis Terbentuk fibrotuberkulosis pada
dinding posterior, pita suara dan subglotik. Dapat ditemukan gejala berupa rasa kering, panas tertekan di daerah laring, suara parau bahkan afoni, hemoptisis, nyeri menelan yang hebat, keadaan umum buruk.
Trauma laring
Trauma mekanik eksternal: trauma tumpul, trauma tajam
Trauma akibat luka bakar oleh panas Trauma otogen akibat pemakaian
suara yang berlebihan (vocal abuse) misalnya akibat berteriak, menjerit keras, atau bernyanyi dengan keras
Pada saat rem mendadak dan tanpa sabuk pengaman, tubuh supir terdorong ke depan dan membentur stir, menyebabkan laring terjepit antara stir dan vertebra servikalis.
Trauma laring
Timbul gejala stridor perlahan-lahan yang makin menghebat atau timbul mendadak
Emfisema subkutis terjadi bila ada robekan mukosa laring atau trakea, atau fraktur tulang-tulang rawan laring hingga mengakibatkan udara pernafasan akan keluar dan masuk ke jaringan subkutis leher.
Papiloma Laring Gejala papiloma yang utama ialah suara
parau.
Tumor Ganas Laring Serak : pita suara gagal berfungsi secara
baik disebabkan oleh ketidakteraturan pita suara, oklusi atau penyempitan celah glotik
Dispnea dan stridor: gangguan jalan nafas oleh massa tumor, penumpukan kotoran atau secret, maupun fiksasi oleh pita suara.
Gejala klinis
Suara serak (disfonia) sampai afoni Sesak nafas (dispnea) Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar
pada waktu inspirasi Cekungan yang terdapat pada waktu
inspirasi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula dan intercostal.
Gelisah karena pasien haus udara (air hanger)
Warna muka pucat dan terakhir menjadi sianosis karena hipoksia
4 stadium (Jackson)
Stadium I : Cekungan tampak pada waktu inspirasi di suprasternal, stridor pada waktu inspirasi dan pasien masih tenang.
Stadium II : Cekungan pada waktu inspirasi di daerah suprasternal makin dalam, ditambah lagi dengan timbulnya cekungan di daerah epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah. Stridor terdengar pada waktu inspirasi.
Stadium III : Cekungan selain di daerah suprasternal, epigastrium juga terdapat di infraklavikula dan sela-sela iga, pasien sangat gelisah dan dyspnea. Stridor terdengar pada waktu pada waktu inspirasi dan ekspirasi
Stadium IV : Cekungan – cekungan diatas bertambah jelas, pasien sangat gelisah dan tampak sangat ketakutan serta sianosis. Jika keadaan ini berlangsung terus, maka pasien akan kehabisan tenaga, pusat pernafasan paralitik. Pasien lemah dan tertidur dan akhirnya meninggal karena asfiksia.
Intubasi Endotrakea
INDIKASI : Untuk mengatasi sumbatan saluran
nafas bagian atas Membantu ventilasi Memudahkan mengisap sekret dari
traktus trakeo-bronkial Mencegah aspirasi sekret yang ada
di rongga mulut atau yang berasal dari lambung
Trakeostomi
suatu tindakan dengan membuka dinding
depan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan
memintas jalan nafas bagian atas dengan beberapa
indikasi.
Jenis Tindakan Trakeostomi : Surgical tracheostomyDapat sementara dan permanen.Insisi dibuat diantara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang 4-5 cm.
Percutaneous TracheostomyHanya bersifat sementaraPembuatan lubang diantara cincing trakea satu dan dua atau dua dan tiga.Penyembuhan lukanya akan lebih cepatTidak meninggalkan scarTimbulnya infeksi juga jauh lebih kecil.
Mini tracheostomyDilakukan insisi pada pertengahan membran krikotiroid dan trakeostomi mini ini dimasukan menggunakan kawat dan dilator.
TEKNIK TRAKEOSTOMI :
Pasien tidur terlentang, kepala di ekstensikan Kulit dibersihkan dan ditutup kain steril Obat anestesi disuntikkan di pertengahan
krikoid dengan fosa suprasternal Dibuat insisi horizontal atau vertikal Lepaskan lapis demi lapisan kulit serta
jaringan di bawahnya sampai kelihatan trakea Lakukan aspirasi Buatlah stoma potong cincin trakea ke 3
Keterangan Gambar :1 - Vocal cords2 - Thyroid cartilage3 - Cricoid cartilage4 - Tracheal cartilage5 – ballon cuff
Krikotirotomy
Suatu insisi untuk mengamankan jalan nafas pasien selama situasi
keadaan darurat tertentu, misalnya adanya benda asing di
saluran nafas, edema saluran nafas, pasien yang tidak mampu bernafas dengan sendiri secara
adekuat, atau pada kasus trauma berat wajah yang menghalangi
masuknya endotrakeal tube melalui mulut.
TEKNIK KRIKOTIROTOMI :
Pasien tidur terlentang, kepala ekstensi Cari daerah antara puncak tulang rawan
tiroid dan kartilago krikoid Infiltrasi dengan anastetikum Buat sayatan Tusukkan pisau dengan arah ke bawah Masukkan kanul atau bila tidak tersedia
bisa pipa plastik untuk sementara
LEBIH DARI 24 JAM
MENGIRITASI JARINGAN DI SEKITAR SUBGLOTIS
TERBENTUK JARINGAN GRANULASI
STENOSIS SUBGLOTIK