ppt sungsang

65
IDENTITAS PASIEN Nama Ny. M Umur 29 tahun Jenis Kelamin Perempuan Alamat Pondok Ratin Patah Blok B No. 31 Sayung Demak Jawa Tengah Agama Islam Suku Bangsa Jawa Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Status Perkawinan Menikah Pendidikan SMA Bangsal Srikandi Masuk RS 22 Agustus 2013 No. CM 262772

Upload: sheila-anisa

Post on 29-Nov-2015

423 views

Category:

Documents


71 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPT SUNGSANG

IDENTITAS PASIENNama Ny. M

Umur 29 tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Alamat Pondok Ratin Patah Blok B No. 31 Sayung Demak Jawa TengahAgama Islam

Suku Bangsa Jawa

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Status Perkawinan Menikah

Pendidikan SMA

Bangsal Srikandi

Masuk RS 22 Agustus 2013

No. CM 262772

Page 2: PPT SUNGSANG

ANAMNESIS

Autoanamnesis dengan pasien dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2013 di ruang Dewi Kunti dan didukung dengan catatan medis.

Keluhan Utama Kenceng – kenceng 4 hari

Keluhan Tambahan -

Page 3: PPT SUNGSANG

Riwayat Penyakit Sekarang

Empat hari SMRS pasien merasakan kenceng – kenceng pada perutnya semakin hari semakin bertambah sering. Keluar darah, lendir, cairan rembes, ngepyok dari jalan lahir disangkal oleh pasien. Gerakan janin dirasakan olleh pasien. Riwayat minum jamu dan jatuh selama hamil disangkan. Pasien mengaku pernah di USG di bidan dan didapatkan hasil bahwa letak janin sungsang. Pada usia kehamilan 8 bulan pasien pernah d urut pada perutnya dengan alasan untuk memperbaiki posisi janin.

Page 4: PPT SUNGSANG

Riwayat Haid

Menarche 15 tahun

Siklus 28 hari

Lama 7 hari

HPHT 6 / 12 / 2012

HPL 13 / 09 / 2013

Riwayat Pernikahan Menikah 1x, saat usia 20 tahun, usia perkawinan 9 tahun.

Riwayat Obsetri G2P1AO

I. 2004 / Rumah Bersalin / bidan / spontan / aterm / perempuan / 3100 gr / sehat

II. 2013 / Hamil ini

Riwayat Antenatal Care > 4x di bidan, TT + 1x

Riwayat KB suntik 1 bulan, 8 tahun

Page 5: PPT SUNGSANG

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit KeluargaDiabetes Mellitus disangkal Diabetes Mellitus disangkal

Hipertensi disangkal Hipertensi disangkalPenyakit jantung disangkal Penyakit jantung disangkalAsma disangkal Asma disangkalAlergi + (udang) Alergi disangkal

Riwayat Operasi - Riwayat Gynekologi -

Page 6: PPT SUNGSANG

PEMERIKSAAN FISIKDilakukan pada tanggal 22 Agustus 2013, pukul 11.00 WIB.Status GeneralisataKeadaan umum BaikKesadaran Compos mentis Tanda-tanda vital Tekanan Darah 110/80 mmHg

Nadi 88 x/menit, isi dan tegangan cukupPernapasan 20 x/menit, regularSuhu 36,5 0C (suhu axila)

Berat badan 76 kgTinggi badan 150 cm Status gizi baik

Page 7: PPT SUNGSANG

Status InternusKepala Normocephale, tidak teraba benjolan, rambut hitam, terdistribusi

merata tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan pada kulit kepala.

Mata Bentuk normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) kornea jernih, pupil bulat isokor, ± 3mm, reflek cahaya (+/+).

Telinga Bentuk normal, fungsi baik, sekret (-/-), serumen (-/-).Hidung Bentuk normal, simetris, deviasi septum (-/-), krepitasi (-/-), sekret

(-/-), mukosa hiperemis (-/-), nyeri ketok dan tekan sinus ( frontalis, ethmoidalis, maksilaris -/- ).

Mulut Bentuk normal, uvula ditengah, arcus faring simetris, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang, bibir sianosis (-).

Leher Normal, trachea di tengah, kelenjar tiroid tidak membesar.KGB Retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula, inguinal

tidak teraba membesar.Payudara Simetris, aerola mammae tidak retraksi, tidak tampak

hiperpigmentasi pada kedua aerola mammae, tidak teraba massa, tanda radang (-/-), nyeri tekan (-/-).

Page 8: PPT SUNGSANG

Paru Inspeksi Retraksi (-), bentuk simetris pada saat statis & dinamisPalpasi Stem fremitus kanan kiri sama kuat.Perkusi Sonor pada kedua lapang paru.Auskultasi Suara dasar vesikuler, rhonki (-/-) wheezing (-/-)Jantung Inspeksi Tidak tampak pulsasi ictus cordis.Palpasi Ictus cordis teraba, ICS V linea midclavicula sinistra.Perkusi Batas kiri ICS V, 2 cm medial linea midclavicula sinistra.

Batas kanan ICS II, linea parasternalis sinistra.Batas atas ICS IV, linea parasternalis dextra.

Auskultasi Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-/-) gallop (-/-).Abdomen Inspeksi MembuncitPalpasi ( Lihat Status Obstetri )Perkusi ( Lihat Status Obstetri )Auskultasi Bising usus normal

Page 9: PPT SUNGSANG

Genitalia tampak normal, tanda radang (-), oedem (-)

Ekstremitas Edema (-/-)/(+/+), akral dingin (-/-)/(-/-).

Reflek Fisiologis (+/+)/(+/+), patologis (-/-)/(-/-).

Status Obstetri TFU 35 cm

DJJ 12 – 12 – 12

His -

Lepold Presentasi Bokong ω

I ?

II ?

III ?

IV ?

VT Buka

Hodge

Penipisan?

Page 10: PPT SUNGSANG

PEMERIKSAAN PENUNJANGUSG ?????????

Darah Rutin Tanggal 22/08/2013 (pre-operasi)Gol. Darah OHemoglobin 9,2 g/dLHematokrit 29,80 %Jumlah Leukosit 12.000 /uLJumlah Trombosit 284.000 /uLGDS 66 mg/dLHbsAg negatifTanggal 22/08/2013 (post-operasi)

Hemoglobin 8,5 g/dLHematokrit 27,20 %Jumlah Leukosit 12.800 /uL

Page 11: PPT SUNGSANG

RESUMETelah diperiksa seorang wanita G2P1A0 umur 29 tahun datang ke Poli

Kebidanan dan Kandungan RSUD Kota Semarang dengan keluhan kenceng – kenceng pada perut sejak 4 hari yang lalu, yang semakin hari semakin bertambah. Pasien mengaku pernah di USG di bidan dan didapatkan hasil bahwa letak janin sungsang. Pada usia kehamilan 8 bulan pasien pernah d urut pada perutnya dengan alasan untuk memperbaiki posisi janin.

Pemeriksaan fisik ditemukan :Keadaan umum : baikKesadaran : compos mentis Tanda-tanda vital

• Tekanan Darah : 110/80 mmHg• Nadi : 88 x/menit, isi dan tegangan cukup• Pernapasan : 20 x/menit, regular• Suhu : 36,5 0C (suhu axila)

Berat badan : 76 kgTinggi badan : 150 cm Status gizi : baik

Page 12: PPT SUNGSANG

Status Internus ditemukan Abdomen : membuncit Ekstremitas : edem (-/-)(+/+)Status Obstetri ditemukanTFU : 35 cmDJJ : 12 – 12 – 12His : -Lepold : Presentasi Bokong ω

I.II.III.IV.

VT:????Pemeriksaan penunjang ditemukan USG : ???Darah rutin :

Pre operasi : Anemia ringan, leukositosisPost operasi : Anemia ringan, leukositosis

Page 13: PPT SUNGSANG

DIAGNOSA KERJA

• G2P1A0U29thH37mg

• Janin I hidup IU• Presentasi Bokong ω • B. Inpartu• Infertilitas Sekunder• Anemia ringan

Page 14: PPT SUNGSANG

PERENCANAAN RENCANA TERAPI

– Rawat inap di RS– Monitor KU, TTV– Melakukan persiapan untuk operasi– Puasa 6 jam– Cek laboratorium : darah rutin, ct, bt– Foto thorax– EKG– 2 kolf PRC– Partus Perabdominam ( Sectio Caesarea )– Memberi support mental pada pasien

RENCANA EDUKASI

– Menyarankan kepada pasien untuk menjalani terapi seperti yang direncanakan

– Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang indikasi, keuntungan, kerugian, dan komplikasi yang dapat terjadi dari tindakan yang akan dilakukan

Page 15: PPT SUNGSANG

PROGNOSIS

• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad functionam : dubia ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 16: PPT SUNGSANG

FOLLOW UP 02/08/2013K nyeri di tempat jahitan O: TTV TD 110/70 mmHg

S 36, 6 oC N 84 x/mRR 20 x/ menit

Status internus KU/Kes baik / CMMata CA -/-, SI -/-

Thorax C/P dbNAbdomen mendatarExtremitasedem

atas : -/- bawah : -/-

BAB/BAK/FL -/ +/-Status Obstetri TFU 2 jari dibawah pusat

CUT kerasPPV + banyakLoches rubraVulva t.a.kASI +/+Mobile -

Ass: P2A0U29th

Post SC H+1hari a.i Letsu dan Curiga bayi besar

Page 17: PPT SUNGSANG

LAPORAN OPERASI• Operasi secar dilakukan pada tanggal 22

Agustus 2013• Diagnosis pre-operatif :

– G2P1A0U41thH37mg

– Janin I hidup IU– Letsu Presbo belum masuk PAP– B. Inpartu– Anemia ringan– Infertilitas sekunder

Page 18: PPT SUNGSANG

Prosedur operasi adalah sbb :

1. Penderita tidur terlentang di meja operasi dalam keadaan spinal anestesi

2. Disinfeksi daerah operasi dan sekitarnya dengan betadine3. Pasang duk steril kecuali daerah tindakan4. Insisi diatas simpisis dibawah pusat insisi diperdalam LDL

sampai cavum abdomen terbuka5. Eksplorasi uterus sebesar umur kehamilan aterm, tidak ada

perlengketan6. Insisi semilunar SBR sampai cavum uteri terbuka7. Bayi dikeluarkan dengan ekstraksi kaki8. Lahir bayi menangis, jenis kelamin perempuan, bbl 3500gr, AS

8 – 9 – 10

Page 19: PPT SUNGSANG

9. Potong tali pusat, plasenta dikeluarkan dengan tarikan ringan, periksa plasenta, kotiledon lengkap

10. Cavum uteri dibersihkan11. Jahit jelujur SBR12. Jahit LDL dinding abdomen (peritoneum lalu otot

fascia lalu lemak, kulit)13. Operasi selesai

Page 20: PPT SUNGSANG

LAPORAN DAN HASIL OPERASI

• Jenis Operasi: Sectio Caesarea • Diagnosa Post-operasi:

– P2A0U29th

– Post SC H+1hari a.i Letsu dan Curiga bayi besar

• Terapi Post-operatif:– Infus RL 20tpm– Injeksi cefotaxime 2x1gr – Kalnex 2x1 tab (500mg/tab)– Pasang DC selama 2 hari post-operasi– Pengawasan KU dan TT

Page 21: PPT SUNGSANG

Letak Sungsang

Definisi•keadaan dimana janin terletak memanjang/membujur dengan kepala difundus uteri dan bokong dibagian bawah kavum uteri.

Page 22: PPT SUNGSANG

Klasifikasi

Presentasi bokong (frank breech) (50-70%).

Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) ( 5-10%).

Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki

(incomplete or footling) (10-30%).

Page 23: PPT SUNGSANG

Prevalensi

• Mortalitas perinatal – 13 X >> ↑↑ † perinatal

pada presentasi kepala.

• Morbiditas perinatal – 5-7 X >> ↑↑ presentasi

kepala.

• Dipengaruhi – usia kehamilan – berat janin dan– jenis presentasi bokong

• Sebab utama kematian– hipoksia– trauma persalinan– prematuritas dan– kelainan kongenital (6 - 18% )

Page 24: PPT SUNGSANG

Patofisiologi • Letak janin bergantung proses adaptasi janin terhadap ruangan

dalam uterus. • kehamilan ± 32 minggu Jumlah air ketuban relatif lebih banyak

janin bergerak leluasa janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang

• kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh cepat + jumlah air ketuban relatif berkurang

• Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus.

• Sehingga mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala

• Beberapa fetus dapat berada dalam posisi sungsang

Page 25: PPT SUNGSANG

Etiologi

Gemelli

Prematuritas

Hidramnion

Hidrosefalus

Plasenta previa

Panggul sempit.

Tumor jalan lahir

Multiparitas

Page 26: PPT SUNGSANG

Tanda dan Gejala

• kehamilannya terasa lain dari kehamilan sebelumnya – perut terasa penuh dibagian atas – gerakan lebih banyak dibagian bawah.

• Dari riwayat kehamilan sebelumnya apakah ada yang sungsang.

Page 27: PPT SUNGSANG

pemeriksaan luar

• pemeriksaan Leopold – Leopold I difundus akan teraba bagian yang keras dan bulat

yakni kepala.– Leopold II teraba punggung disatu sisi dan bagian kecil disisi

lain. – Leopold III-IV teraba bokong dibagian bawah uterus.

Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala,tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala.

• Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi pusat atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus

Page 28: PPT SUNGSANG

Pada pemeriksaan dalam• Setelah ketuban pecah dapat lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya

sakrum, kedua tuberositas iskii dan anus. • Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.

Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari vang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan.

• Pada persalinan lama, bokong mengalami edema sehingga kadang-kadang sulit untuk membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan bokong dengan muka karena jari yang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang dimasukkan kedalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa ada hambatan, mulut dan tulang pipi akan membentuk segitiga, sedangkan anus dan tuberosis iskii membentuk garis lurus.

• Presentasi bokong kaki sempurna– kedua kaki dapat diraba disamping bokong

• presentasi bokong kaki tidak sempuma – hanya teraba satu kaki disamping bokong. – Informasi yang paling akurat berdasarkan lokasi sakrum dan prosesus untuk diagnosis

posisi

Page 29: PPT SUNGSANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Ultrasonografik – untuk konfirmasi letak janin, – menentukan letak placenta, – menemukan kemungkinan cacat bawaan.

• MRI• Pada foto rontgen (bila perlu)

– menentukan posisi tungkai bawah, – konfirmasi letak janin serta fleksi kepala,– menentukan adanya kelainan bawaan anak

Page 30: PPT SUNGSANG

DIAGNOSIS• Keluhan subyektif dan pemeriksaan fisik atau penunjang yang telah

dilakukan. • Anamnesis

– Perut terasa penuh dibagian atas– Gerakan anak lebih banyak dibagian bawah rahim. \– Pernah melahirkan sungsang

• Pemeriksaan fisik – Leopold

• I difundus akan teraba bagian bulat dan keras yakni kepala• II teraba punggung dan bagian kecil pada sisi samping perut ibu• III-IV teraba bokong di segmen bawah rahim.

– Pemeriksaan dalam • Teraba bokong atau dengan kaki disampingnya.

teraba os sakrum, kedua tuberosis iskii dan anus.

• Pemeriksaan penunjang – Ultrasonografik– Rontgen

Page 31: PPT SUNGSANG

Diagnosis Banding

• letak muka– pemeriksaan dalam

• letak sungsang akan didapatkan jari yang dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot dan anus dengan tuberosis iskii sesuai garis lurus.

• letak muka, jari masuk mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa hambatan serta mulut dan tulang pipi membentuk segitiga.

• Sedangkan dengan USG atau rontgen sangatlah dapat dibedakan

Page 32: PPT SUNGSANG

PENATALAKSANAAN

1. Dalam Kehamilan– Kehamilan 28-30 minggu ,mencari kausa letak

sungsang dengan USG• plasenta previa, • kelainan kongenital, • kehamilan ganda, • kelainan uterus. J

– Jika tidak ada kelainan hasil USG dilakukan knee chest position atau dengan versi luar (jika tidak ada kontraindikasi)

Page 33: PPT SUNGSANG

Versi luar

• dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu.

• < minggu ke 34 belum perlu dilakukan kemungkinan besar janin masih dapat memutar sendiri

• > 38 minggu versi luar sulit dilakukan janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif telah berkurang.

• Sebelum melakukan versi luar diagnosis letak janin harus pasti sedangkan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik.

• Kontraindikasi :– panggul sempit, – perdarahan antepartum, – hipertensi, hamil kembar, – plasenta previa (1,2,4).

• Keberhasilan 35-86 % (rata-rata 58 %). – Peningkatan keberhasilan terjadi

pada multiparitas, usia kehamilan, frank breech, letak lintang.

– Newman membuat prediksi keberhasilan versi luar berdasarkan penilaian seperti Bhisop skor (Bhisop-like score).

Page 34: PPT SUNGSANG

Bhisop-like scoreSkor 0 1 2 3

Pembukaan serviks 0 1-2 3-4 5+

Panjang serviks (cm) 3 2 1 0

Station -3 -2 -1 +1,+2

Konsistensi Kaku Sedang Lunak

Position posterior Mid anterior

Artinya: Keberhasilan 0% jika nilai <2 dan 100 % jika nilai >9.

•versi luar gagal karena :– penderita menegangkan otot-otot dinding perut,

•penggunaan narkosis dapat dipertimbangkan, kerugiannya antara lain:– narkosis harus dalam, – lepasnya plasenta karena tidak merasakan sakit– digunakannya tenaga yang berlebihan, – sehingga penggunaan narkosis dihindari pada versi luar (4).

Page 35: PPT SUNGSANG

2. Dalam Persalinan• Tidak ada indikasi seksio :

– kesempitan panggul, – plasenta previa atau– adanya tumor dalam rongga

panggul

• versi luar gagal/janin tetap letak sungsang penatalaksanaan persalinan lebih waspada.

• Persalinan pada letak sungsang

– pervaginam atau– perabdominal (seksio sesaria).

• Pervaginam jika tidak ada hambatan pada pembukaan dan penurunan bokong

• Syarat persalinan pervaginam pada letak sungsang:

– bokong sempurna (complete) atau bokong murni (frank breech),

– pelvimetri,– klinis yang adekuat,– janin tidak terlalu besar,– tidak ada riwayat seksio sesaria

dengan indikasi CPD,– kepala fleksi.

Page 36: PPT SUNGSANG

Mekanisme persalinan letak sungsang

• Persalinan bokong• Persalinan bahu• Persalinan kepala janin

Page 37: PPT SUNGSANG

• Persalinan bokonga. Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang

atau miring. b. Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi

putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di bawah simfisis.

c. Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut, sehingga distansia bitrokanterika janin berada di pintu bawah panggul.

d. Terjadi persalinan bokong, dengan trokanter depan sebagai hipomoklion.

e. Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin untuk persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong janin lahir.

f. Terjadi putar paksi luar, yang menempatkan punggung bayi ke arah perut ibu.

g. Penurunan bokong berkelanjutan sampai kedua tungkai bawah lahir.

Page 38: PPT SUNGSANG

• Persalinan bahua. Bahu janin memasuki pintu atas panggul dalam posisi

melintang atau miring.b. Bahu belakang masuk dan turun sampai mencapai dasar

panggul.c. Terjadi putar paksi dalam yang menempatkan bahu depan

dibawah simpisis dan bertindak sebagai hipomoklion.d. Bahu belakang lahir diikuti lengan dan tangan belakang.e. Penurunan dan persalinan bahu depan diikuti lengan dan

tangan depan sehingga seluruh bahu janin lahir.f. Kepala janin masuk pintu atas panggul dengan posisi

melintang atau miring.g. Bahu melakukan putaran paksi dalam.

Page 39: PPT SUNGSANG

• Persalinan kepala janina. Kepala janin masuk pintu atas panggul dalam keadaan

fleksi dengan posisi dagu berada dibagian posterior.b. Setelah dagu mencapai dasar panggul, dan kepala

bagian belakang tertahan oleh simfisis kemudian terjadi putar paksi dalam dan menempatkan suboksiput sebagai hipomiklion.

c. Persalinan kepala berturut-turut lahir: dagu, mulut, hidung, mata, dahi dan muka seluruhnya.

d. Setelah muka, lahir badan bayi akan tergantung sehingga seluruh kepala bayi dapat lahir.

e. Setelah bayi lahir dilakukan resusitasi sehingga jalan nafas bebas dari lendir dan mekoneum untuk memperlancar pernafasan. Perawatan tali pusat seperti biasa. Persalinan ini berlangsung tidak boleh lebih dari delapan menit

Page 40: PPT SUNGSANG
Page 41: PPT SUNGSANG
Page 42: PPT SUNGSANG

Jenis-jenis persalinan sungsang:

1. Persalinan Pervaginam– Berdasarkan tenaga yang dipakai

a. Persalinan spontan (spontaneous breech), – janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. – Cara Bracht.

b. Manual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery),– janin dilahirkan sebagian menggunakan tenaga dan

kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.

c. Ekstraksi sungsang (total breech extraction),– janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga,

penolong.

2. Persalinan perabdominam (seksio sesaria).

Page 43: PPT SUNGSANG

a. Prosedur pertolongan persalinan spontan

• Tahapan :– Tahap pertama : fase lambat, yaitu mulai

melahirkan bokong sampai pusat (skapula depan).– Tahap kedua: fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya

pusat sampai lahirnya mulut.– Tahap ketiga: fase lambat, yaitu mulai lahirnya

mulut sampai seluruh kepala lahir.

Page 44: PPT SUNGSANG

• Teknik :1. Sebelum melakukan pimpinan persalinan penolong harus memperhatikan

sekali lagi persiapan untuk ibu, janin, maupun penolong. Pada persiapan kelahiran.janin harus selalu disediakan cunam Piper.

2. Ibu tidur dalam posisi litotomi, sedang penolong berada didepan vulva. Ketika timbul his ibu disuruh mengejan dan merangkul kedua pangkal paha. Pada saat bokong mulai membuka vulva (crowning) disuntikan 2-5 unit oksitosin intramuskuler.

3. Episiotomi dikerjakan saat bokong membuka vulva. Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkram secara Bracht, yaitu kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panjang paha, sedangkan jani-jari lain memegang panggul.

4. Pada setiap his, ibu disuruh mengejan. Pada waktu tali pusat lahir dan tampak teregang, tali pusat dikendorkan. Kemudian penolong melakukan hiperlordosis pada badan janin guna mengikuti gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke punggung ibu. Penolong hanya mengikuti gerakan ini tanpa melakukan tarikan, sehingga gerakan tersebut disesuaikan dengan gaya berat badan janin. Bersamaan dengan dilakukannya hiferlordossis, seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller pada fundus uteri sesuai dengan sumbu panggul. Dengan gerakan hiperlordossis ini berturut-turut lahir pusar, perut, badan lengan, dagu, mulut dan akhirnya kepala.

5. Janin yang baru lahir segera diletakan diperut ibu. Bersihkan jalan nafas dan rawat tali pusat.

Page 45: PPT SUNGSANG

• Keuntungan :– mengurangi bahaya infeksi karena tangan penolong tidak

ikut masuk ke dalam jalan lahir. – mendekati persalinan fisiologik, sehingga mengurangi

trauma pada janin.• Kerugian :

– Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua persalinan letak sungsang dapat dipimpin secara Bracht.

– Terutama terjadi peda keadaan panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku seperti pada primigravida, adanya lengan menjungkit atau menunjuk.

Page 46: PPT SUNGSANG

b. Prosedur Manual Aid

Indikasi :• jika persalinan cara Bracht gagal

– Kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala. – dari awal sudah direncanakan untuk manual aid.

Page 47: PPT SUNGSANG

Tahapan :• Tahap pertama :lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan

dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri.• Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga

penolong. – Cara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :

• Klasik (Deventer)• Mueller• Lovset• Bickenbach.

• Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat dengan, cara– Mauriceau (Veit-Smellie)– Najouks– Wigand Martin-Winckel– Parague terbalik– Cunam piper

Page 48: PPT SUNGSANG

Teknik :

• Tahap pertama : persalinan secara bracht sampai pusat lahir.

Page 49: PPT SUNGSANG

Tahap kedua melahirkan bahu dan langan oleh penolong:

1. Cara klasik– melahirkan lengan belakang lebih dulu karena lengan belakang berada di ruang yang luas

(sacrum),– melahirkan lengan depan yang berada di bawaah simpisis. – Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan kakinya dan

dielevasi ke atas sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati perut ibu. – Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam jalan lahir dan dengan

jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti – lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka

janin. – melahirkan lengan depan, pergelangan kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong

dan ditarik curam ke bawah sehingga punggung janin mendekati punggung ibu. – Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan. – Keuntunga

• pada umumnya dapat dilakukan pada semua persalinan letak sungsang – kerugiannya

• lengan janin relative tinggi didalam panggul sehingga jari penolong harus masuk ke dalam jalan lahir yang dapat manimbulkan infeksi.

Page 50: PPT SUNGSANG
Page 51: PPT SUNGSANG

2. Cara Mueller– melahirkan bahu dan lengan depan lebih dulu dengan ekstraksi, – baru kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang. – Bokong janin dipegang dengan femuro-pelvik yaitu kedua ibu jari

penolong diletakkan sejajar spina sakralis media dan jari telunjuk pada krisat iliaka dan jari-jari lain mencengkram bagian depan.

– Kemudian badan ditarik ke curam ke bawah sejauh mungkin sampai bahu depan tampak di bawah simpisis dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan bawahnya.

– Setelah bahu depan dan lengan lahir, tarik badan janin ke atas sampai bahu belakang lahir.

– Tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir sehingga mengurangi infeksi.

Page 52: PPT SUNGSANG

3. Cara lovset– memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-

balik sambil dilakukan traksi curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan.

– Keuntungan• sederhana dan jarang gagal, • dapat dilakukan pada semua letak sungsang, • bahaya infeksi minimal.

– tidak dianjurkan pada sungsang dengan primigravida, janin besar, panggul sempit.

Page 53: PPT SUNGSANG

4. Cara Bickhenbach– kombinasi cara Mueller dengan cara klasik.

Page 54: PPT SUNGSANG

Tahap ketiga : melahirkan kepala yang menyusul (after coming head)

1. Cara Mauriceau– Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke dalam jalan

lahir.– Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari keempat

mencengkeram fossa kanina, sedang jari lain mencengkeram leher. – Badan anak diletakkan diatas lengan bawah penolong seolah-olah janin

menunggang kuda. – Jari telunjuk dan jari ketiga penolong yang lain mencengkeram leher janin dari

punggung. – Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah sambil seorang

asisten melakukan ekspresi kristeller. – Tenaga tarikan terutama dilakukan oleh penolong yang mencengkeram leher

janin dari arah punggung. – Bila suboksiput tampak dibawah simpisis, kepala dielevasi keatas dengan

suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya lahirnya seluruh kepala janin.

Page 55: PPT SUNGSANG
Page 56: PPT SUNGSANG

2. Cara Naujoks– dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga jari

penolong tidak dimasukkan ke dalam mulut janin.– Kedua tangan penolong yang mencengkeram leher

janin menarik bahu curam kebawah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kearah bawah.

– Cara ini tidak dianjurkan lagi menimbulkan trauma yang berat.

Page 57: PPT SUNGSANG

3. Cara Prague Terbalik– bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di

belakang dekat sacrum dan muka janin menghadap simpisis.

– Satu tangan penolong mencengkeram leher dari bawah dan punggung janin diletakkan pada telapak tangan penolong.

– Tangan penolong yang lain memegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas bersamaan dengan tarikan pada bahu janin sehingga perut janin mendekati perut ibu.

– Dengan laring sebagai hipomoklion, kepala janin dapat dilahirkan.

Page 58: PPT SUNGSANG

4. Cara Cunam Piper– Seorang asisten memegang badan janin pada kedua kaki dan

kedua lengan janin diletakkan dipunggung janin. – badan janin dielevasi ke atas sehingga punggung janin

mendekati punggung ibu. – Pemasangan cunam piper sama prinsipnya dengan

pemasangan pada letak belakang kepala.– Hanya saja cunam dimasukkan dari arah bawah sejajar

dengan pelipatan paha belakang. – Setelah oksiput tampak dibawah simpisis, cunam dielevasi ke

atas dan dengan suboksiput sebagai hipomoklion berturut-turut lahir dagu, mulut, muka, dahi dan akhirnya seluruh kepala lahir.

Page 59: PPT SUNGSANG

Prosedur Ekstraksi Sungsang• Teknik ekstraksi kaki

– Tangan dimasukkan ke dalam jalan lahir mencari kaki depan dengan menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi.

– Tangan yang dikuar mendorong fundus uterus ke bawah. – Setelah kaki bawah fleksi pergelangan kaki dipegang oleh jari kedua dan jari

ketiga dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut. – Kedua tangan memegang betis janin, kaki ditarik curam kebawah sampai

pangkal paha lahir.– Pangkal paha dipegang kemudian tarik curam ke bawah trokhanter depan lahir.– Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dielevasi keatas sehingga

trokhanter belakang lahir dan bokong pun lahir. – Setelah bokong lahir maka untuk melahirkan janin selanjutnya dipakai teknik

pegangan femuro-pelviks, badan janin ditarik curam kebawah sampai pusat lahir.

– Selanjutnya untuk melahirkan badan janin yang lainnya dilakukan cara persalinan yang sama seperti pada manual aid.

Page 60: PPT SUNGSANG

• Teknik ekstraksi bokong– Dilakukan pada letak bokong murni (frank breech) dan bokong

sudah berada di dasar panggul sehingga sukar menurunkan kaki.

– Jari telunjuk tangan penolong yang searah bagian kecil janin dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan.

– Dengan jari telunjuk ini pelipatan paha dikait dan ditarik curam kebawah, sehingga trokhanter tampak dibawah simpisis, maka jari telunjuk penolong yang lain segera mengait pelipatan paha ditarik curam kebawah sampai bokong lahir.

– Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara femuro-pelviks kemudian janin dapat dilahirkan dengan cara manual aid.

Page 61: PPT SUNGSANG

Prosedur Persalinan Sungsang Perabdominam

• Persalinan letak sungsang dengan seksio sesaria sudah tentu merupakan yang terbaik ditinjau dari janin.

• Banyak ahli melaporkan bahwa persalinan letak sungsang pervaginam memberi trauma yang sangat berarti bagi janin.

• Namun hal ini tidak berarti bahwa semua letak sungsang harus dilahirkan perabdominam.

Page 62: PPT SUNGSANG

Persalinan diakhiri dengan seksio sesaria bila:

1. Persalinan pervaginam diperkirakan sukar dan berbahaya (disproporsi feto pelvic atau skor Zachtuchni Andros ≤ 3).

Skor Zachtuchni Andros

Parameter Nilai

0 1 2

Paritas Primi multi -

Pernah letak

sungsang

Tidak 1 kali 2 kali

TBJ > 3650 g 3649-3176 g < 3176 g

Usia kehamilan > 39 minggu 38 minggu < 37 minggu

Station < -3 -2 -1 atau >

Pembukaan serviks 2 cm 3 cm 4 cm

• ≤3 persalinan perabdominam

• 4 evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin, bila nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam.

• >5 dilahirkan pervaginam.

Page 63: PPT SUNGSANG

2. Tali pusat menumbung pada primi/multigravida.3. Didapatkan distosia4. Umur kehamilan:

– Prematur (EFBW=2000 gram)– Post date (umur kehamilan ≥ 42 minggu)

5. Nilai anak (hanya sebagai pertimbangan)– Riwayat persalinan yang lalu: riwayat persalinan

buruk, nilai social janin tinggi.

6. Komplikasi kehamilan dan persalinan:– Hipertensi dalam persalinan– Ketuban pecah dini

Page 64: PPT SUNGSANG

KOMPLIKASI • Dari faktor ibu:

– Perdarahan • trauma jalan lahir • atonia uteri• sisa placenta.

– Infeksi karena terjadi secara ascendens melalui trauma (endometritits)– Trauma persalinan seperti trauma jalan lahir, simfidiolisis.

• Dari faktor bayi:– Perdarahan seperti perdarahan intracranial, edema intracranial,

perdarahan alat-alat vital intra-abdominal.– Infeksi karena manipulasi– Trauma persalinan

• dislokasi/fraktur ektremitas, persendian leher, rupture alat-alat vital intraabdominal, kerusakan pleksus brachialis dan fasialis, kerusakan pusat vital di medulla oblongata, trauma langsung alat-alat vital (mata, telinga, mulut), asfiksisa sampai lahir mati

Page 65: PPT SUNGSANG

PROGNOSIS

• Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala.

• kematian perinatal – terjepitnya tali pusat antara kepala dan panggul pada waktu kepala

memasuki rongga panggul – retraksi uterus yang dapat menyebabkan lepasnya placenta sebelum

kepala lahir. – Kelahiran kepala janin yang lebih lama dari 8 menit umbilicus

dilahirkan akan membahayakan kehidupan janin. – bila janin bernafas sebelum hidung dan mulut lahir dapat

membahayakan karena mucus yang terhisap dapat menyumbat jalan nafas.

– Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat menumbung, hal ini sering dijumpai pada presentasi bokong kaki sempurna atau bokong kaki tidak sempurna, tetapi jarang dijumpai pada presentasi bokong