ppt studi kasus

21
Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada bayi Ny “S” Asfiksia sedang Fiatul Istiqoomah A’dhom 1250013062

Upload: elvira

Post on 03-Oct-2015

179 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

studi kasus

TRANSCRIPT

Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada bayi Ny S Asfiksia sedang

Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada bayi Ny S Asfiksia sedangFiatul Istiqoomah Adhom1250013062BAB I PendahuluanLatar BelakangMenurut Manuaba (2005), asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim yang berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, dan setelah kelahiranMenurut Hasan (2005), bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen selama kehamilan atau persalinan, akan terjadi asfiksia yang lebih erat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.

KronologiAngka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menduduki peringkat tertinggi ketiga diantara negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tahun 2010 per 1000 kelahiran hidup sebanyak 4 jiwa di Singapura, 12 jiwa di Malaysia, 38 jiwa di Filipina, sedangkan di Indonesia, menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005 sekitar 54 per kelahiran hidup (Depkes RI, 2007). Walaupun pada tahun 2004 angka tersebut mengalami penurunan yaiut menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup, akan tetapi angka ini masih jauh dari target pencapaian tahun 2010 yaitu 15 per 1000 kelahiran hidup (Saifudin, 2004)

Sementara World Health Organisation (WHO) tahun 2011 dalam laporannya menjelaskan bahwa asfiksia neonatus merupakan urutan pertama penyebab kematian. Pada tahun 2007 yaitu asfiksia neonatus sebesar 33%, setelah itu BBLR sebesar 19,0 % dan prematuritas sebesar 19%.

Skala MasalahDi Indonesia angka kematian neonatal sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup. Dari hasil survey demografi kesehatan Indonesia pada tahun 2007 penyebab utama kematian dini adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak (35%), asfiksia (33,6%), tetanus (31,4%). Angka tersebut cukup memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap morbiditas dan morallitas bayi baru lahir (Wijaya, 2009)

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Karanganyar dari bulan januari 2012 sampai Oktober 2012 terdapat Bayi Baru Lahir sebesar 1090 orang. Bayi Baru Lahir Normal sebesar 298 orang (27,33%), Asfiksia Ringan 441 bayi (40,45%), Berat Badan Lahir Rendah 170 bayi (15,59%), bayi dengan caput 170 bayi (15,59%), asfiksia sedang 95 bayi (8,71%), bayi dengan ikterik 31 bayi (2,84%), Asfiksia berat 25 bayi (2,29%).

SolusiPenatalaksanaan Asfiksia yaitu dengan cara mencegah kehilangan panas dan mengeringkan tubuh bayi, meletakkan posisi bayi sedikit ekstensi, membersihkan jalan nafas, menilai bayi (Saifudin, 2005). Tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dengan asfiksia yaitu tujuan mengenal bayi dengan asfiksia neonatus. Sehingga tindakan bidan dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia dan melakukan tindakan yang dimulai dari resusitasi, membebaskan jalan napas, mengusahakan bantuan medis, merujuk dengan benar serta memberikan perawatan lanjutan pada bayi secara tepat dan simetris (Kriebs, 2008).Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka peneliti membatasi masalah pada gambaran pengetahuan dan sikap Asfiksia Sedang pada bayi baru lahir.

Rumusan MasalahBagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny.S dengan Asfiksia Sedang di RSUD Karanganyar.

TujuanTujuan UmumMengetahui pengetahuan tentang Asfiksia Sedang pada bayi baru lahir.Tujuan KhususMelaksanakanidentifikasi dan analisadata dasar pada bayi S dengan AsfiksiaSedang.Dapat mengidentifikasi diagnosasertamasalah aktual pada bayi S denganAsfiksiaSedang.Dapat mengantisipasi diagnosaataumasalah Potensial pada bayi S dengan AsfiksiaSedang.Dapat mengantisipasiperlunya tindakan segera dan rujukan pada bayiS dengan AsfiksiaSedang. Dapat merencanakan tindakan asuhan kebidananpada bayi S dengan AsfiksiaSedang.Dapat mengimplementasikan tindakan asuhan kebidanan yang telah direncanakanpada bayi S dengan AsfiksiaSedang.Dapat mendokumentasikan semuatemuan dantindakandalam asuhankebidanan yang telah diberikanpada bayi S dengan Asfiksia Sedang.

ManfaatManfaat praktisSebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan.Manfaat ilmiahSebagai bahan masukan atau informasi bagi tenaga bidan khususnya yang berkaitan dengan asfiksia sedang.Manfaat institusiSebagai bahan acuan yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan institusi penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.Manfaat bagi penulisSebagai bahan tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan dalam asuhan kebidanan.

BAB IIPembahasanDefinisiTanda dan gejalaEtiologiPatofisiologiDiagnosisPenatalaksanaan

SOAP TEORISUBJEKTIF (S)Data subjektif adalah data yang diperoleh dari anamnesa kepada pasien maupun pada keluarga pasien yang berisi :Identitas (Nama pasien (bayi), ibu, dan ayah, umur pasien (bayi) ibu dan ayah, agama pasien (bayi) ibu dan ayah, pekerjaan ibu dan ayah pasien, pendidikan terakhir ibu dan ayah pasien, alamat pasien)Keluhan utama (yang dirasakan pasien)

TINJAUAN KASUSTanggal : 23 April 2013Tempat : RSUD KaranganyarPukul : 11.05IdentitasI. Data BayiNama : Bayi Ny S.Tanggal lahir: 23 April 2013Jenis kelamin : Laki-lakiII. Data OrangtuaNama Ibu: Ny. SNama Ayah: Tn. AUmur: 23 tahunUmur: 26 tahunAgama: IslamAgama: IslamPendidikan: SMAPendidikan: SMAPekerjaan: IRTPekerjaan: SwastaAlamat: Jl. Semarang SurabayaAlamat: Jl. Semarang Surabaya

OBJEKTIFData objektif merupakan data yang di perolehdari pemeriksaan yang dilakukan langsung kepada pasien, antra lain berisi :Pemeriksaan fisik umumKeadaan umumKesadaranTangisWarnaGerakTTVN: normalnya 120-140x/menitS: normalnya 36,5-37CRR: normalnya 30-60x/menitBerat badan (N : 2500-4000)Panjang badan (N : 45-53)Pemeriksaan fisik khusus

ANALISA (A)Analisa merupakan data analisa atau penyampaian yang sesuai dengan subjektif dan objektif

SubjektifIbu mengatakan anaknya yang ketiga lahir pada tanggal 23 April 2013, pukul 10.55 WIB dan jenis kelaminnya laki-laki

PENATALAKSANAAN (P)Penatalaksanaan merupakan perencanaan tindakan yang di tujukan untuk bayi dan anjuran untuk ibu.

ObjektifNilai Apgar Score:A (appearance/warna kulit): 1P (pulse/denyut nadi): 1G (grimace/reflex): 1A (activity/tonus otot): 1R (respiration/tangisan): 1Total= 5Kriteria: Asfiksia SedangPemeriksaan FisikWarna kulit : kebiruanHidung : terdapat nafas cuping hidung, terdapat sekret. Tidak ada benjolanMulut : kebiruan, tidak ada labioskisis atau labiopalatoskisisDada : gerakan dada sesuai pola bernafas, terdapat retraksi

Vital signSuhu : 36 CNadi : 100x/menitPernafasan : 28x/menitPemeriksaan ReflekMoro : ada, kuatRooting : ada, lemahSucking : ada, lemahSwallowing : ada lemahAssesment Bayi baru lahir Ny. S usia 10 menit dengan Asfiksia Sedang

Penatalaksanaan - Meletakkan bayi di atas perut ibu.- Menyelimuti bayi.- Memberitahu ibu dan keluarga bahwa bayinya memerlukan bantuan untuk memulai bernapas. - Meminta keluarga mendampingi ibu (memberi dukungan moral, menjaga, dan melaporkan pada bidan apabila terjadi perdarahan).- Memindahkan bayi ke tempat resusitasi.- Menjaga bayi agar tetap hangat.- Mengatur posisi posisi bayi, yaitu dengan membaringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat penolong. Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi.- Mengisap lendir dengan menggunakan alat pengisap lendir DeLee atau bola karet :1. Memasukkan selang pengisap lendir ke dalam mulut tidak lebih dari 5 cm.2. Mengisap lendir di dalam mulut sambil menarik keluar pengisap.3. Memasukkan selang pengisap lendir ke dalam hidung tidak lebih dari 3 cm.4. Mengisap lendir di dalam hidung sambil menarik keluar pengisap.- Mengeringkan bayi mulai dari wajah, kepala, dan bagian lainnya dengan sedikit tekanan dan melakukan rangsangan taktil dengan menggosok punggung bayi.- Mengubah posisi bayi seperti semula (sedikit ekstensi).- melakukan penilaian pada bayi.- Memasang sungkup neonatal sampai menutupi mulut dan hidung bayi.- Melakukan ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cmH2O, mengamati gerakan dada bayi.- Melakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cmH2O dalam 30 detik.- Melakukan penilaian kembali pada bayi.

Syukron