ppt skenario 7

23
Jessica Gunawan, Siti Nur Afiqah Binti Md Hanif E9 Etika dan Profesionalitas Dokter dalam Berkomunikasi dengan Pasien

Upload: zaid-zalizan

Post on 17-Feb-2016

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kl

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Skenario 7

Jessica Gunawan, Siti Nur Afiqah Binti Md HanifE9

•Etika dan Profesionalitas Dokter dalam Berkomunikasi dengan Pasien

Page 2: Ppt Skenario 7

Tindakan dokter

Aspek Etika

Aspek Medis

Aspek Hukum

Page 3: Ppt Skenario 7

Aspek Etika• Kode Etik Kedokteran Indonesia

• Prinsip-prinsip moral kedokteran• Etika biomedis

• Sikap etis dan profesional• Autonomy : menghormati hak pasien, terutama hak dalam

memperoleh informasi dan hak membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan terhadap dirinya

• Beneficence : melakukan tindakan untuk kebaikan pasien• Non maleficence: tidak melakukan perbuatan yang memperburuk

pasien• Justice: bersikap adil dan jujur• Altruisme: pengabdian profesi

Page 4: Ppt Skenario 7

KODEKIKewajiban Umum• Pasal 1• Setiap dokter harus menjunjung

tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah atau janji dokter.

• Pasal 2• Seorang dokter wajib selalu

melakukan pengambilan keputusan professional secara independen dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran tertinggi.

• Pasal 3• Dalam melakukan pekerjaan

kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

• Pasal 4• Setiap dokter harus

menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

• Pasal 5• Tiap perbuatan atau nasehat

dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik wajib memperoleh persetujuan pasien/keluarganya dan hanya untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.

Page 5: Ppt Skenario 7

• Pasal 6• Setiap dokter harus senantiasa berhati-

hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

• Pasal 7• Seorang dokter hanya memberi surat

keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.

• Pasal 8• Seorang dokter harus, dalam setiap

praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

• Pasal 9• Seorang dokter harus bersikap jujur

dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien

Page 6: Ppt Skenario 7

• Pasal 10• Seorang dokter harus

menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien

• Pasal 11• Setiap dokter harus senantiasa

mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.

• Pasal 12• Dalam melakukan

pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikankeseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.

• Pasal 13• Setiap dokter dalam bekerja

sama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan dan bidang lainnya dan masyarakat, harus saling menghormati.

Page 7: Ppt Skenario 7

• Kewajiban Dokter Terhadap Pasien

• Pasal 14

•Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/keluarganya ,ia wajib menujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu

• Pasal 15

•Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah pribadi lainnya.

• Pasal 16

•Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

• Pasal 17

•Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

Page 8: Ppt Skenario 7

• Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat• Pasal 18• Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia

sendiri ingin diperlakukan.• Pasal 19• Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat,

kecuali dengan persetujuan keduanyaatau berdasarkan prosedur yang etis.

Page 9: Ppt Skenario 7

• Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri• Pasal 20• Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya

dapat bekerja dengan baik.• Pasal 21• Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.1,2

Page 10: Ppt Skenario 7

Aspek Disiplin• Dalam disiplin kedokteran terdapat beberapa pelanggaran seperti:

• Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis dan memadai (adequate information) kepada pasien atau keluarganya dalam melakukan praktik kedokteran

• Melakukan tindakan medik tanpa memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga dekat atau wali atau pengampunya

• Dengan sengaja, tidak membuat atau menyimpan rekam medik sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan atau etika profesi.

• Menghentikan kehamilan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan etika profesi.

Page 11: Ppt Skenario 7

Aspek Hukum

• PP. No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan pasal 21,• Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban

untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan. Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu (tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien misalnya, dokter, dokter gigi, perawat) dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk: menghormati hak pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien, memberikan infomasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan, meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan, membuat dan memelihara rekam medis.

Page 12: Ppt Skenario 7

Aspek Hukum

PP. No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan • Pasal 21:

• Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan.

• Pasal 22:• Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu (tenaga kesehatan yang

berhubungan langsung dengan pasien misalnya, dokter, dokter gigi, perawat) dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk:

• Menghormati hak pasien• Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien• Memberikan infomasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang

akan dilakukan• Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan• Membuat dan memelihara rekam medis.

Page 13: Ppt Skenario 7

Aspek Medis

Malpraktek

• Adanya unsur kelalaian.

• Kelalaian sendiri bukan merupakan pelanggaran hukum jika kelalaian tersebut

tidak menimbulkan kerugian kepada orang lain. Oleh karena itu kelalaian dimaksudkan

didalam malpraktek ini adalah kelalaian berat (culpa lata) yang menimbulkan kerugian

materi bahkan nyawa seseorang.

• Tolak ukur culpa lata adalah :

• Bertentangan dengan hukum.

• Akibatnya dapat dibayangkan.

• Akibatnya dapat dihindari.

• Perbuatannya dapat dipermasalahkan.

• Jadi malpraktek erat hubungannya dengan kelalaian ini.

Page 14: Ppt Skenario 7

• Adanya unsur kesalahan bertindak.• Kesalahan bertindak ini terjadi karena kurangnya ketelitian

dokter di dalam melakukan observasi terhadap pasien sehingga terjadilah hal yang tidak diinginkan bersama. • Ketidaktelitian ini merupakan tindakan yang masuk didalam

kategori tindakan melawan hukum. • Ketidaktelitian ini menyebabkan kerugian yang harus

ditanggung oleh pasien sehingga menimbulkan akibat hukum.

Page 15: Ppt Skenario 7

• Adanya unsur pelanggaran kaidah profesi ataupun hukum.• Pelanggaran kaidah profesi ini terjadi pada saat seorang

dokter atau petugas kesehatan melakukan tindakan diluar batas wewenangnya. • Misalnya perawat tidak boleh memberikan diagnosis dan obat

karena hal tersebut merupakan tugas dan wewenang dokter. Sebaliknya dokter tidak boleh memberikan obat secara langsung kepada pasien kecuali dalam kondisi darurat ataupun jika tempat praktiknya ada didaerah terpencil dimana tidak terdapat apotek.

Page 16: Ppt Skenario 7

• Adanya kesengajaan untuk melakukan tindakan yang merugikan.• Dokter atau petugas kesehatan lainnya melakukan hal-hal

diluar apa yang seharusnya dilakukan hanya karena alasan untuk mendapatkan keuntungan semata. • Misalnya dokter memiliki kerja sama dengan pabrik farmasi

tertentu yang berjanji akan memberika komisi untuk setiap obat yang diresepkan dokter tersebut. Atas dasar perjanjian itulah maka dokter memberikan obat-obatan yang tidak perlu kepada pasiennya hanya untuk mengejar komisi.

Page 17: Ppt Skenario 7

Macam-macam Kelalaian

• Kelalaian tidak merujuk• Lalai tidak konsultasi dengan Dokter terdahulu• Lalai tidak merujuk pasien ke Rumah Sakit dengan

peralatan/tenaga yang terlatih• Tidak mendeteksi adanya infeksi• Lalai tidak memberi surat rujukan• Instruksi per telepon • Tidak bisa dihubungi per telepon• Lalai karena kurang pengalaman• Kelalaian jelas sehingga beralihnya beban pembuktian

Page 18: Ppt Skenario 7

Malpraktik Medik (medical malpractice)

• John.D.Blum: malpraktik medik merupakan bentuk kelalaian professional yang menyebabkan terjadinya luka berat pada pasien / penggugat sebagai akibat langsung dari perbuatan ataupun pembiaran oleh dokter/tergugat).• Junus hanafiah merumuskan malpraktik medik adalah

kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut lingkungan yang sama.

Page 19: Ppt Skenario 7

Malpraktik Etik (ethical malpractice)

• Malpraktik etik adalah tindakan dokter yang bertentangan dengan etika kedokteran, sebagaimana yang diatur dalam kode etik kedokteran Indonesia yang merupakan seperangkat standar etika, prinsip, aturan, norma yang berlaku untuk dokter.

Page 20: Ppt Skenario 7

Malpraktik Yuridis (juridical malpractice)

Malpraktik yuridik adalah pelanggaran ataupun kelalaian dalam pelaksanaan profesi kedokteran yang melanggar ketentuan hukum positif yang berlaku.• Malpraktik Yuridik meliputi:1. Malpraktik perdata (civil malpractice)Malpraktik perdata terjadi jika dokter tidak melakukan kewajiban (ingkar janji) yaitu tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati. Tindakan dokter yang dapat dikatagorikan sebagai melpraktik perdata antara lain :

a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatan wajib dilakukan

b. Melakukan apa yang disepakati dilakukan tapi tidak sempurnac. Melakukan apa yang disepakati tetapi terlambatd. Melakukan apa yang menurut kesepakatan tidak seharusnya dilakukan

Page 21: Ppt Skenario 7

2. Malpraktik Pidana (criminal malpractice)Malpraktik pidana terjadi, jika perbuatan yang dilakukan maupun tidak dilakukan memenuhi rumusan undang-undang hukum pidana. Perbuatan tersebut dapat berupa perbuatan positif (melakukan sesuatu) maupun negative (tidak melakukan sesuatu) yang merupakan perbuatan tercela (actus reus), dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) berupa kesengajaan atau kelalauian. Contoh malpraktik pidana dengan sengaja adalah :a. Melakukan aborsi tanpa tindakan medikb. Mengungkapkan rahasia kedokteran dengan sengajac. Tidak memberikan pertolongan kepada seseorang yang dalam keadaan daruratd. Membuat surat keterangan dokter yang isinya tidak benare. Membuat visum et repertum tidak benarf. Memberikan keterangan yang tidak benar di pengadilan dalam kapasitasnya sebagai seorang ahli.

• Contoh malpraktik pidana karena kelalaian:- Kurang hati-hati sehingga menyebabkan gunting tertinggal diperut- Kurang hati-hati sehingga menyebabkan pasien luka berat atau meninggal

Page 22: Ppt Skenario 7

3. Malpraktik Administrasi Negara (administrative malpractice)Malpraktik administrasi terjadi jika dokter menjalankan profesinya tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan hukum administrasi Negara. Misalnya:

a. Menjalankan praktik kedokteran tanpa ijinb. Menjalankan praktik kedokteran tidak sesuai dengan

wewenangannyac. Melakukan praktik kedokteran dengan ijin yang sudah

kadalwarsa.d. Tidak membuat rekam medik.

Page 23: Ppt Skenario 7

Kesimpulan

• Dalam penyelenggaraan kesehatan seharusnya ada

komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sehingga

pemeriksaan, penatalaksanaan dan hasil yang diharapkan

bisa tercapai dengan baik. Dalam hal ini pula seorang

dokter harus beretika yang baik, mengikuti disiplin dan

hukum yang telah berlaku.