ppt sk2 a-4

27
PBL SKENARIO 2 “ TELINGA SAKIT“ BLOK PANCA INDERA Ketua : Faisal Muhammad (1102013104) Sekertaris : Darayani Amalia (1102013070) Anggota : Dewi Prasetya (1102010071) Dewi Anindya (1102013078) Diana Yunus (1102013083) Dyas Modesty (1102013090) Annisa Rahmadhania (1102013038) Arlita Mirza Dian Prastiwi (1102013043) Lulus Zamzami (1102013157) Harvien Bhayangkara (1102013124)

Upload: darayani-amalia

Post on 13-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt skenario 2 a4 blok pancaindera

TRANSCRIPT

Page 1: ppt sk2 a-4

PBL SKENARIO 2“ TELINGA SAKIT“

BLOK PANCA INDERAKetua : Faisal Muhammad (1102013104)Sekertaris : Darayani Amalia (1102013070)Anggota : Dewi Prasetya(1102010071)

Dewi Anindya(1102013078)

Diana Yunus(1102013083)

Dyas Modesty(1102013090)

Annisa Rahmadhania (1102013038) Arlita Mirza Dian Prastiwi (1102013043) Lulus Zamzami

(1102013157) Harvien Bhayangkara (1102013124)  

Page 2: ppt sk2 a-4

SKENARIO 2:TELINGA SAKIT Seorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan telinganya kanan sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan berampur sedikit warna merah seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga dibersikan, diperiksa kendang telinga tampak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh. 

Page 3: ppt sk2 a-4

Sasaran Belajar

LI.1. MM Anatomi TelingaLO.1.1. MakroLO.1.2. Mikro

LI.2. MM Fisiologi PendengaranLI.3. MM OMA

LO.3.1. DefinisiLO.3.2. EtiologiLO.3.3. KlasifikasiLO.3.4. PatofisiologiLO.3.5. Manifestasi KlinisLO.3.6. Diagnosis dan Diagnosis BandingLO.3.7. TatalaksanaLO.3.8. KomplikasiLO.3.9. PencegahanLO.3.10. Prognosis

LI.4. MM Menjaga Kesehatan Telinga menurut Pandangan Islam

Page 4: ppt sk2 a-4

LI.1. MM ANATOMI TELINGALO.1.1. MAKRO

Page 5: ppt sk2 a-4
Page 7: ppt sk2 a-4

Daun telinga(Auricula)

Liang telinga luar(Meatus acusticus externus)

Gendang telinga(Membrana tympani)

LO.1.2. Mikro

Page 8: ppt sk2 a-4

• Kerangka terdiri dari tulang rawan elastis, bentuk tak teratur

• Perichondrium mgd banyak serat elastis

• Kulit yang menutupi tulang rawan tipis• Jar subcutan tipis ( posterior > anterior )

• Di dalam kulit tdp :

- kel keringat sedikit, ukurannya kecil

- rambut halus

- kel sebacea

- pada lobus auricula tdp jar lemak

Page 9: ppt sk2 a-4

• Berupa saluran ( ± 25 mm ), arah medioinferior

Bagian luar kerangka dinding terdiri dari tulang rawan elastin • Dilapisi kulit tipis, tanpa subcutis

Pada kulit bagian sepertiga luar terdapat :• Rambut pendek Mencegah masuknya benda asing• Kel sebacea Bermuara di follicle rambut • Kel ceruminosa Tubulosa apocrin (modifikasi kel keringat)

Page 10: ppt sk2 a-4

• Bentuk oval, semitransparan

• Terdiri dari 2 lapisan jar penyambung :

- Lap luar, mgd serat-serat collagen tersusun radial

- Lap dalam, mgd serat-serat collagen tersusun circular

Page 11: ppt sk2 a-4

Cavum tympani

Tuba faryngotympani(Tuba Eustachius)

Page 12: ppt sk2 a-4

• Cavum tympani, tulang-tulang pendengaran

nervus & musculi dilapisi mucosa yang terdiri dari

epithel selapis cuboid dan l. propria tipis yg

berhubungan erat dengan periosteum di bawahnya

• Epithel cavum tympani sekitar muara tuba fa-

ryngotympani terdiri dari epithel selapis cuboid/cylin-

dris dengan cillia

Cavum tympani

Page 13: ppt sk2 a-4

• Menghubungkan bagian anterior cavum tympani dengan bagian lateroposterior nasopharyng

• Mucosa membentuk rugae, terdiri dari epithel selapis /bertingkat cylindris dengan cillia dan lamina propria tipis

• Mucosa dekat nasofaryng mengandung kel. tubuloalveolar dan pada epithelnya terdapat sel goblet

Tuba faryngotympani

Page 14: ppt sk2 a-4

• Labyrnth ossea terdiri dari ruangan-ruangan & saluran

yang terdapat di dalam os petrosum

• Labyrinth membranosa t.d. ruangan-ruangan &

saluran-saluran yg bentuknya = labyrinth ossea,dindingnya dilapisi epithel & terdapat di dalam labyrinth ossea,

Labyrinth membranosa berisi cairan endolymph

Page 15: ppt sk2 a-4

LI . 2 . MM FI SI O LO G I PEN D E N G AR A N

Gelombang suara >> getaran membran timpani >> getaran tulang telinga tengah >> getaran jendela oval >> gerakan cairan di dalam koklea >> getaran membran basilaris >> menekuknya rambut di reseptor sel rambut dalam organ corti sewaktu membran basilaris menggeser rambut ini secara relatif terhadap membran tektorium di atasnya >> perubahan potensial berjenjang (reseptor) di sel reseptor >> perubahan frekuensi potensial aksi yang dihasilkan nervus cochlearis >> perambatan potensial aksi ke korteks pendengaran di lobus temporalis.

Page 16: ppt sk2 a-4

LI.3. MM OMADEFINISI

Otitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.Otitis media berdasarkan gejalanya dibagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif, di mana masing-masing memiliki bentuk yang akut dan kronis.Selain itu, juga terdapat jenis otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitika. Otitis media yang lain adalah otitis media adhesiva (Djaafar, 2007).

Page 17: ppt sk2 a-4

ETIOLOGI1. Bakteri

Tiga jenis bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%), diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).

2. Virus

Virus yang paling sering dijumpai pada anak-anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%).

Page 18: ppt sk2 a-4

PATOFISIOLOGI

Page 19: ppt sk2 a-4

KLASIFIKASI & MANIFESTASI KLINIS

Stadium Manifestasi Klinis1. Stadium Oklusi Tuba • Retraksi membran timpani

• Membran timpani normal / keruh pucat• Telinga tengah terasa penuh• Otalgia•Pendengaran menurun

2. Stadium Pre-Supuratif • Membran timpani hiperemis• Edema membran timpani

3. Stadium Supuratif • Edema hebat pada mukosa telinga tengah• Sekret berupa eksudat purulen • Membran timpani buldging, mobilitas menurun • Otalgia Berat• Demam

4. Stadium Perforasi • Otorea• Demam turun

5. Stadium Resolusi Otorea berkurang cenderung kering

Page 20: ppt sk2 a-4

DIAGNOSIS

Menurut Kerschner, kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu:

1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut.

2. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan pengumpulan cairan di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga.

3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

Page 21: ppt sk2 a-4

DIAGNOSIS BANDING

Gejala dan tanda Otitis Media Akut Otitis Media dengan Efusi

Nyeri telinga (otalgia), menarik telinga (tugging)

+ -

Inflamasi akut, demam + - Efusi telinga tengah + + Membran timpani membengkak (bulging), rasa penuh di telinga

+/- -

Gerakan membran timpani berkurang atau tidak ada

+ +

Warna membran timpani abnormal seperti menjadi putih, kuning, dan biru

+ +

Gangguan pendengaran + + Otore purulen akut + - Kemerahan membran timpani, erythema + -

Page 22: ppt sk2 a-4

PENATALAKSANAAN

Stadium Tata Laksana1. Oklusi Tuba • Dekongestan oral/topikal

Usia < 12 thn : tetes hidung HCl Efedrin 0,5 % Usia > 12 thn : tetes hidung HCl Efedrin 1 %

2. Presupuratif Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Bila pasien alergi tehadap penisilin, diberikan eritromisin. Pada anak, diberikan ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam empat dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing 50 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis.

3. Supuratif pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan tidak terjadi ruptur.

4. Perforasi Diberikan obat cuci telinga (ear toilet) H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi akan menutup kembali dalam 7 sampai dengan 10 hari.

5. Resolusi Bila masih otorea antibiotik selama 3 minggu

Page 23: ppt sk2 a-4

KOMPLIKASIkomplikasi OMA terbagi kepada komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis nervus fasialis, labirinitis, petrositis), ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak, tromboflebitis).

Page 24: ppt sk2 a-4

PENCEGAHANTerdapat beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya OMA. Mencegah ISPA pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA dengan pengobatan adekuat, menganjurkan pemberian ASI minimal enam bulan, menghindarkan pajanan terhadap lingkungan

Page 25: ppt sk2 a-4

PROGNOSISApabila ditangani dengan cepat dan adekuat prognosis akan baik.

Page 26: ppt sk2 a-4

LI.4. MM MENJAGA KESEHATAN TELINGA MENURUT PANDANGAN ISLAM

PENGGUNAAN TELINGA =Mengambil pelajaran

agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan

agar diperhatikan oleh telinga yg mau mendengar.

(Q.s.aL-Haqqah (69): 12)

MENJAUHKAN PENDENGARAN DARI MAKSIAT

• Haram mendengarkan yg munkar• Jika tidak dapat menghindar melewati arena maksia wajib menutup telinga (sebagaimana pernah dilakukan Nabi dan Umar bin al-Khaththab)

Page 27: ppt sk2 a-4