ppt seminar pemetaan

24
GEOLOGI DAERAH LOMBOK KEC. PITU RIASE KAB. SIDENRENGRAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN Pembimbing : Ir.H.Budi Rochmanto, Msc MAKASSAR 2013 SEMINAR PEMETAAN Oleh G. Christianto S.B D611 06 018

Upload: chrizt-anak-batu

Post on 27-Oct-2015

133 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Seminar Pemetaan

GEOLOGI DAERAH LOMBOKKEC. PITU RIASE KAB. SIDENRENGRAPPANG

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pembimbing : Ir.H.Budi Rochmanto, Msc

MAKASSAR2013

SEMINAR PEMETAAN

Oleh G. Christianto S.B

D611 06 018

Page 2: Ppt Seminar Pemetaan

MAKSUD DAN TUJUAN

Penelitian Geologi di daerah Lombok Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenrengrappang Propinsi Sulawesi Selatan, dimaksudkan untuk melakukan pemetaan geologi permukaan dengan menggunakan peta dasar (topografi) sekala 1: 25.000.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi geologi tentang daerah penelitian berupa aspek geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi, sejarah geologi dan juga potensi bahan galian daerah penelitian.

Page 3: Ppt Seminar Pemetaan

Lokasi PenelitianSecara administratif :

Daerah Lombok, Kec.Pitu Riase

Kab. Sindenrengrappang

Provinsi Sulawesi Selatan

Letak Astronomis :

120o09’00”–120°13’00” BT 03°42’00”– 03°45’00”

LS Luas :

± 41,098 Km2

Kesampaian Daerah :

Terletak ± 285 km

disebelah Timur Laut

Dari kota Makassar,

Jarak tempuh 8 jam

Page 4: Ppt Seminar Pemetaan

GEOMORFOLOGI

Pembahasan geomorfologi daerah penelitian secara garis besar dibagi menjadi : Satuan Geomorfologi,

a. Satuan bentangalam perbukitan bergelombangb. Satuan bentangalam perbukitan tersayat tajam

Sungai a. Klasifikasi sungaib. Pola aliran sungaic. Tipe genetik sungaid. Stadia sungai

Stadia Daerah Penelitian

Page 5: Ppt Seminar Pemetaan

SATUAN GEOMORFOLOGISatuan bentangalam perbukitan bergelombang

Luas sekitar 8,56 Km2 (20,08%)

Penyebarannya relatif bagian Selatan daerah penelitian memanjang kearah Timur hingga bagian Barat Daya yang mencakup daerah Panreng dan Lombok

Litologi penyusun: Basal porfiri, Batulempung karbonatan, Batugamping

Satuan Bentangalam Perbukitan bergelombang miring• Luas sekitar 32,67 km2

(79,2%)• Penyebaran relatif bagian

Utara daerah penelitian memanjang kearah Tenggrara hingga bagian Barat laut yang mencakup daerah Panreng dan Lombok.

• Litologi penyusun : Basal Porfiri, Batulempung karbonatan

Page 6: Ppt Seminar Pemetaan

KLASIFIKASI SUNGAI

Berdasarkan pada kuantitas/volume airnya, maka sungai utama dan anak sungai yang mengalir di daerah penelitian digolongkan menjadi :

Sungai Permanen

Sungai ini di jumpai pada sungai utama daerah penelitian yaitu Salo Lombok

Sungai Tidak permanen

Sungai ini di jumpai pada anak sungai daerah penelitian yaitu Salo Arangan, Salo Talorong, Salo Barabba, Salo Pabicara, Salo Maula, Salo Likkua, dan Salo Paung.

Page 7: Ppt Seminar Pemetaan

KLASIFIKASI SUNGAI

Sungai Permanen dengan profil sungai yang berbentuk “U” pada Salo Lombok

Sungai NonPermanen dengan profil sungai yang berbentuk “V” pada Salo Arangan

Page 8: Ppt Seminar Pemetaan

POLA ALIRAN SUNGAI

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisa peta topografi pola aliran yang berkembang pada daerah penelitian dibagi menjadi :

• Pola Aliran Dendritik • Pola Aliran Subrectangular

Page 9: Ppt Seminar Pemetaan

POLA ALIRAN SUNGAI

Page 10: Ppt Seminar Pemetaan

TIPE GENETIK SUNGAI

Tipe genetik sungai insekuen pada Salo Lombok

Tipe genetik sungai konsekuenpada Salo Paung

Page 11: Ppt Seminar Pemetaan

STADIA SUNGAI

Penentuan stadia sungai pada daerah penelitian didasarkan pada bentuk lembah sungai, jenis erosi, kelokan sungai, dan pengendapan yang bekerja sepanjang sungai serta bentuk aliran sungai.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dapat disimpulkan stadia sungai pada daerah penelitian adalah stadia muda menjelang dewasa

Page 12: Ppt Seminar Pemetaan

STADIA DAERAH PENELITIAN

Pada daerah penelitian, analisis stadia daerah ditentukan dengan oleh :

Jenis erosi yang bekerja berupa rill erosion dan gulley erosionHasil sedimentasi berupa point bar dan channel bar Jeram sungaiKelokan sungai berupa incised meanderBentuk penampang sungai U dan V

Bentuk bentang alam dominasi oleh perbukitan bergelombang dan terjal dengan bentuk lereng lurus hingga cembung tidak teratur. Lembah-lembah pada daerah penelitian umumnya sempit.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan daerah penelitian telah berada pada stadia muda menjelang dewasa.

Page 13: Ppt Seminar Pemetaan

STRATIGRAFI DAERAH PENELITIAN

Pengelompokan dan penamaan satuan batuan pada daerah penelitian didasarkan pada litostratigrafi tidak resmi, yang bersendikan ciri fisik yang dapat diamati di lapangan,

Stratigrafi daerah Penelitian dari muda ke tua terbagi menjadi :

a. Satuan batugamping

b. Satuan batulempung karbonatan

c. Satuan basal porfiri

Page 14: Ppt Seminar Pemetaan

SATUAN BASAL PORFIRI

Kenampakan megaskopis dalam keadaan segar berwarna abu – abu kehijauan, keadaan lapuk berwarna abu-abu kecoklatan, kristalinitas hipokristalin, granularitas porfiritik, bentuk subhedral-anhedral dengan relasi inequigranular, struktur masive, komposisi mineral plagioklas, piroksin, serta massa dasar.

Satuan basal porfiri beranggotakan basal porfiri Penyebaran :

- Luas : 28,52Km2( 69,17% luas daerah penelitian).

- Tebal : ± 650 meter Umur : Oligosen Lingkungan Pembentukan : Darat Hubungan stratigrafi :

Dengan satuan yang lebih muda (batulempung karbonatan) yaitu ketidakselarasan

Page 15: Ppt Seminar Pemetaan

Basal porfiri

Kenampakan petrografis

Basal porfiri

Page 16: Ppt Seminar Pemetaan

SATUAN BATULEMPUNG KARBONATAN

Kenampakan megaskopis dalam keadaan segar berwarna abu – abu, lapuk berwarna kuning kecoklatan, tekstur klastik halus, ukuran butir lempung, bersifat karbonatan, struktur berlapis

Satuan batulempung karbonatan beranggotakan batulempung karbonatan dan batugamping pasiran

Penyebaran :

- Luas : 10,274 Km2( 25 % luas daerah penelitian).

- Tebal : ± 500meter Umur : Miosen Tengah – Miosen Akhir LP : Neritik Hubungan stratigrafi :

- Dengan satuan yang lebih muda (batugamping) yaitu selaras

- Dengan Satuan yang lebih tua yaitu ketidakselarasan

Page 17: Ppt Seminar Pemetaan

Calcareous claystone

Batulempung karbonatan

Page 18: Ppt Seminar Pemetaan

SATUAN BATUGAMPING

Memiliki kenampakan megaskopis dalam keadaan segar berwarna abu – abu dan dalam keadaan lapuk berwarna kuning kecoklatan, tekstur klastik halus, ukuran butir lempung, bersifat karbonatan, struktur berlapis, Struktur sedimen berupa convolute laminasi

Satuan batugamping beranggotakan batugamping

Penyebaran :

- Luas : 2,28 Km2( 5.83 % dari luas keseluruhan daerah penelitian).

- Tebal : ± 525 meter

Umur : Miosen Akhir – Pliosen

LP : Neritik

Hubungan stratigrafi :

- Dengan satuan yang lebih tua (batulempung karbonatan ) yaitu selaras

Page 19: Ppt Seminar Pemetaan

Packestone

Batugamping

Page 20: Ppt Seminar Pemetaan

STRUKTUR GEOLOGI DAERAH PENELITIANStruktur Geologi yang dijumpai pada daerah penelitian

terdiri atas :

a. Struktur Kekar

Struktur Kekar yang dijumpai berupa kekar sistematik.

b. Struktur Sesar

Struktur sesar yang dijumpai berupa sesar geser Lombok

Kekar sistematik

Page 21: Ppt Seminar Pemetaan

MEKANISME STRUKTUR DAERAH PENELITIAN

Teori Harding dalam James D. Lowell, 1985

Page 22: Ppt Seminar Pemetaan

SEJARAH GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Sejarah geologi pada daerah penelitian terbagi atas beberapa tahap : Kala Oligosen

Terjadi aktivitas vulkanik berupa erupsi yang bersifat efusif yang mengeluarkan material aliran lava ( lelehan) yang bersifat basaltik membentuk satuan Basal porfiri pada kondisi lingkungan darat. Setelah itu terjadi proses kenaikan muka air laut yang menyebabkan lingkungan darat berubah menjadi lingkungan laut dangkal.

Kala Miosen Tengah Dalam kondisi laut dangkal terendapkan material- material

halus berukuran lempung membentuk satuan batulempung karbonatan, pada proses pengendapan ini dipengaruhi oleh penurunan dan kenaikan muka air laut sehingga menyebabkan perselingan dengan batugamping pasiran.

Kemudian terjadi aktivitas tektonik menghasilkan tegasan utama yang Utara Baratlaut – Selatan Menenggara membentuk Sesar geser Lombok yang memotong satuan basalt porfiri dan batulempung karbonatan, bersifat menganan( dekstral strike-slip fault).

Kala Miosen Akhir – Pliosen Proses pengendapan material – material yang bersifat karbonat pada

lingkungan laut dangkal membentuk satuan batugamping, proses pengendapan ini berlangsung

Page 23: Ppt Seminar Pemetaan

Berdasarkan undang-undang Pemerintah No.23 Tahun 2010 maka bahan galian yang ada di daerah penelitian termasuk dalam bahan pertambangan golongan batuan ( sirtu )

POTENSI BAHAN GALIAN

Page 24: Ppt Seminar Pemetaan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH