ppt review hose reya 1

Download Ppt Review Hose Reya 1

If you can't read please download the document

Upload: yossi-reza

Post on 26-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ppt Review Hose Reya 1

TRANSCRIPT

USULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pedens) TERHADAP EKSPRESI Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) SEL TUMOR KULIT

Yossi Reza01.210.6298

Studi Eksperimental Pada Mencit BALB/c yang Diinduksi 7,12 Dimethylbenz(a) Anthracene (DMBA) dan 12-O-Tetradecanoylphorbol-13-Acetate (TPA) Kriterai judul yang baik: maksimal 12 kata, jelas, menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dan tidak menimbulkan penafsiran yang beraneka ragam.

LATAR BELAKANG

Masalah

Tumor kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh perubahan sifat penyusun sel kulit yang semula normal menjadi abnormal, dimana terjadi pembelahan sel secara terus menerus dan tidak terkontrol sehingga akan mengakibatkan kerusakan deoxyribonuclei acid (DNA) (Unandar, 2005)

Masyarakat umumnya mengenal beberapa metode pengobatan tumor diantaranya metode pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan kombinasi kemoradioterapi. Namun semua pengobatan tersebut akan menimbulkan efek samping yang bisa merusak sel dan jaringan (National Cancer Institute, 2010).

Masalah : kesenjangan anatara teori dg kenyataan yg dijumpai dan menimbulkan rasa tidak puas. Masalah penelitian : masalah yang bisa dipecahkan sebagian atau seluruhnya dengan penelitian , dan kemungkinan jawabannya harus lebih dari satu Masalah kesehatan : bisa menjadi masalah penelitian jika memenuhi FINER ,F : FEASIBLE tersedia subjek dana waktu dan keahlian I : INTERESTING menarik bagi peneliti N : NOVEL mengemukakan seseuatu yang baru atau mengkonfifrmasi penemuan terdahulu E : ETHICAL tidak bertentangan dengan etisR : RELEVAN pengembangan ilmu meningkatkan penatalaksanaan dasar penelitian selanjutnya

Masalah

Menurut Subroto dan Saputro (2006) sarang semut (Myrmecodia pendans) mengandung berbagai macam senyawa yang bersifat antikanker dan antioksidan seperti flavanoid, tanin, poliferol dan tokoferol. Akan tetapi saat ini pengobatan menggunakan sarang semut belum banyak dilakukan dan diterapkan khasiatnya.

Masalah penelitian : kesenjangan anatara teori dg kenyataan yg dijumpai dan menimbulkan rasa tidak puas.

Besar Masalah

Tumor menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah setelah penyakit kardiovaskuler. Sedangkan di Indonesia tumor menempati urutan ke-5 dari semua penyebab kematian dan selalu akan mengalami peningkatan (Depkes, 2010).

Di Indonesia, insidensi kanker kulit menempati urutan ketiga terbanyak setelah kanker leher rahim dan kanker payudara (Soehartati, 2011).

Besar masalah : dampak yang timbul jika masalah di biarkan

Kronologi

Pada penelitian yang dilakukan oleh Achmad dkk (2014) yang menggunakan sel kanker lidah (SP-C1) menunjukkan hasil kandungan flavanoid pada sarang semut menghambat angiogenesis dengan cara menghambat ekspresi VEGF dan interleukin 8. Kandungan etil asetat dari flavanoid menghambat ekspresi faktor transduksi sinyal dari SP-C1

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sumarno (2010) membuktikan bahwa ekstrak dari sarang semut mampu menginduksi apoptosis dan menurunkan proliferasi sel kanker.

Kronologi : urutan timbulnya masalah

Upaya Penyelesaian

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak sarang semut mengandung zat-zat yang dapat bersifat antikanker dan antioksidan dengan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan juga dapat manghambat ekspresi vascular endothelial growth factor (VEGF). Namun belum ada penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak sarang semut terhadap ekspresi VEGF tumor kulit yang diinduksi DMBA dan TPA.Maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak sarang semut ekspresi VEGF sel tumor kulit pada mencit yang dinduksi DMBA dan TPA.

Upaya penyelesaian : penelitian yg masih dibuktikan kebenarannya

Rumusan Masalah

Adakah pengaruh pemberian ekstrak sarang semut (Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi VEGF sel tumor kulit mencit strain BALB/c?

Rumusan masalah : sebuah ringkasan dimana masalah penelitian menjadi jelas dan terlokalisasi , dibentuk dlm kalimat tanya

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak sarang semut (Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi vascular endothelial growth factor (VEGF) sel tumor kulit mencit strain BALB/c.

Tujuan Umum : pernyataan untuk menjawab masalah penelitian secara umum.

Tujuan Khusus

Mengetahui ekspresi VEGF sel tumor kulit mencit strain BALB/c antara kelompok yang tidak diberi ekstrak sarang semut dengan kelompok yang diberi ekstrak sarang semut dengan dosis 8 mg/hari.

Mengetahui perbedaan ekspresi VEGF sel tumor kulit mencit strain BALB/c antara kelompok yang tidak diberi ekstrak sarang semut dengan kelompok yang diberi ekstrak sarang semut dengan dosis 8mg/hari.

Tujuan khusus : pernyataan untuk menjawab masalah penelitian secara khusus atau tujuan tertentu. Cthnya: pd tujuan khusus kali ini ingin mengetahui kadar tiap dosis atau ingin mengetahui efektifitas tiap dosis.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Praktis

Memberikan informasi pada masyarakat luas mengenai manfaat dan kegunaan ekstrak sarang semut (Myrmecodia pedens) sebagai pengobatan tradisional pada terapi tumor kulit

Manfaat praktis : manfaat yg didapatkan dari penelitian untuk kepentingan penggunaan di masyarakat.

Manfaat Teoritis

Memberikan informasi sebagai bahan masukan dan dasar penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ekstrak sarang semut (Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi VEGF pada mencit strain BALB/c yang diinduksi DMBA dan TPA.

Manfaat teoritis :manfaat yg didapatkan dari penelitian untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

KERANGKA TEORI

ATP (Adenosine triphosphatase)Receptor Tyrosine KinaseEkspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF)

EKSTRAK SARANG SEMUT(Myrmecodia pedens)TaninFlavonoidPoliferolTokoferol

Kerangka teori: ringkasan dalam bentuk skematis dari hubungan antar variabel

Flavonoid dapat mempengaruhi dari mitosis sel tumor kulitFlavonoid mengikat sisi protein kinase (yang seharusnya diikat oleh ATP) mencegah ikatan ATP dengan PK mengihibisi protein kinase mengihibisi MAPK menghambat mitosis sel, menghambat proses fisiologi sel sehingga sel melakukan apotosis atau program bunuh diri

Flavonoid menginhibisi dari Mitogen Activated Protein Kinase (MAPK) pada jalur sinyal Receptor Tyrosin Kinase (RTKs), yaitu menghambat aktivasi jalur penyampaian sinyal protein kinase yang diaktifkan oleh zat mitogen.

Zat mitogen adalah senyawa organik yang berperan di dalam siklus sel sebagai stimulasi kelanjutan proses menuju mitosis. Sebuah mitogen umumnya merupakan hormon intraselular yang memicu lintasan sinyal intraselular.

Efek inhibisi flavonoid yaitu menghambat dari pertumbuhan sel, mekanisme inhibisi pertumbuhan tersebut terutama efek inhibisi pada MAPK. .

Kerangka Konsep

Ekstrak sarang semut(Myrmecodia pedens)

Ekspresi vascular endothelial growth factor (VEGF) sel tumor kulitKerangka konsep: skema yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat saja.

Beda kerangka konsep dan kerangka teori: kalau kerangka teori dia menghubungkan seluruh variabel yang saling mempengaruhi dalam penelitian pada satu skema.

Kalau kerangka konsep hanya menggambarkan hubungan antar variabel bebas dg variabel tergantung.

Hipotesis

Ada pengaruh pemberian ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi vascular endothelial growth factor (VEGF) sel tumor kulit.

Hipotesis : jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang harus diuji vailiditasnya secara empiris

Ada dua : 1. one tail (satu ekor) hipotesis hanya mengarah pada satu kemungkinan cth: pemberian ekstrak sarang semut akan menurunkan jumlah mitosis sel tumor kulit. Cth: seperti hipotesis saya ini dua ekor.

2. two tail ( dua ekor)hiotesis bisa mengarah pada dua kemungkinan atau lebih. (cth : pengaruh ekstrak sarang semut bisa meningkatkan atau menurunkan jumlah mitosis sel

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis PenelitianPenelitian Eksperimental

Rancangan Penelitianpost test only control group design

Eksperimental : kita memberi perlakuan pada subjek penelitianObservasional : kita hanya mengamati tanpa memberi perlakuan pd subjek penelitian.

Post test only: data yg diambil hanya setelah perlakuan saja dgControl group design: memberikan kelompok kontrol sebagai pembanding data pada perlakuan untuk menggantika fungsi kelompok pre test.

Variabel penelitian

Variabel BebasEkstrak Sarang Semut

Variabel TergantungEkspresi vascular endothelial growth factor (VEGF) Sel Tumor Kulit

Definisi Operasional

Ekstrak sarang semut adalah ekstrak yang didapat dari tanaman sarang semut yang dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi.Pelarut yang digunakan untuk membuat ekstrak sarang semut adalah etanol 96%. Dosis yang diberikan adalah dosis yang dikonversikan terhadap dosis mencit BALB/c yaitu 8 mg/hari diberikan dalam 0,2 ml aquadest secara peroral dengan sonde setiap hari selama 2 minggu pada mencit jantan strain BALB/c.

Skala : rasio

Variabel BebasEkstrak Sarang SemutDO : batasan ruang lingkup pada variabel variabel yang diamati / diteliti Selain itu untuk mengarahkan pada pengukuran / pengamatan pada variabel variabel yang bersangkutan ,juga unutuk pengembangan instrumen atau alat ukur

Rasio : merupakan skala data numerik yang memilikin nilai nol bermakna Interval : tidak punya nilai nol bermakna

Definisi Operasional

Ekspresi VEGF adalah warna coklat yang timbul di membran sitoplasma sel tumor kulit pada sedian histopatologi dengan pengecatan hematoksilin-eosin. Jumlah ekspresi VEGF sel tumor kulit dihitung berdasarkan jumlah sitoplasma yang terwarnai coklat, dibagi jumlah seluruh sel tumor per luas lapang pandang. Kemudian dihitung reratanya. Zlobec et al (2009).

Skala : Rasio

Variabel TergantungEkspresi vascular endothelial growth factor (VEGF) Sel Tumor KulitDO : batasan ruang lingkup pada variabel variabel yang diamati / diteliti Selain itu untuk mengarahkan pada pengukuran / pengamatan pada variabel variabel yang bersangkutan ,juga unutuk pengembangan instrumen atau alat ukur

Rasio : merupakan skala data numerik yang memilikin nilai nol bermakna Interval : tidak punya nilai nol bermakna

Populasi Penelitian

Populasi TargetSemua mencit strain BALB/c jenis kelamin jantan

Populasi Terjangkau Semua mencit strain BALB/c bertumor yang dikembangkan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada.

Populasi : sejumlah besar subjek yang memiliki karakteristik tertentu Populasi target : sasaran ahir penerapan hasil penelitian (ditandai dengan karakteristik demografis :usia,jenis kelamin,dll klinis:sehat ,bertumor dll ,)Populasi terjangkau :bagian dari populasi target yg dapat dijangkau (dibatasi tempat dan waktu) mendapatkan sampel

Sampel Penelitian

Besar sampel ideal menurut kriteria WHO (1986) minimal 5 ekor atau lebih. Dalam penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah 6 ekor per kelompok, untuk mengantisipasi adanya drop out.

Maka jumlah mencit strain BALB/c semua kelompok uji secara keseluruhan adalah 12 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok.

Sampel : subjek yang akan langsung diteliti Dipilih dengan cara ttt sehingga dianggap mewakili populasinya Subjek terpilih atau sampel yang dikehendaki : bagian dari popuasi terjangkau yang memenuhi kriteria pemilihan yaitu inklusi dan eksklusi Subjek yg benar benar diteliti : subjek yang benar benar mengikuti penelitian sampai selesai

Kriteria Inklusi

Mencit strain jantan BALB/c.

Mencit strain BALB/c yang telah diaklimatisasi.

Sehat : sehat dari pengamatan luar meliputi aktif bergerak, tidak cacat, nafsu makan normal dan tidak terdapat luka luar.

Umur 3 bulan.

Berat 15-25 gram.

Kriteria inklusi : adalah kriteria/ syarat suatu populasi penelitian dapat di masukan dalam subjek penelitian.Aklimatisasi : upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang dimilikinyaKriteria eklusi : Atau subjek penelitian yang memenuhui kriteria inklusi tetapi harus dikeluarkan dari subjek penelitian karena berbagai sebab yg kita susun (cth: sudah masuk semua kriterianya tapi ketika di tumbuhkan tumor tidak bisa tumbuh).

Kriteria Ekslusi

Tidak tumbuh tumor setelah dilakukan induksi.

Selama induksi dan perlakuan mencit tampak sakit (gerak tidak aktif).

Kriteria inklusi : adalah kriteria/ syarat suatu populasi penelitian dapat di masukan dalam subjek penelitian.

Kriteria eklusi : adalah kriteria yang tidak masuk dalam kriteria inclusi (cth: beratnya kurang dari 15 gram) .

Atau subjek penelitian yang dikeluarkan dari subjek penelitian karena berbagai sebab yg kita susun (cth: sudah masuk semua kriterianya tapi ketika di tumbuhkan tumor tidak bisa tumbuh).

Pembuatan Ekstrak Sarang Semut

Metode maserasi : Sarang semut 500 gram dipotong kecil kecil, lalu dihaluskan. 486 gram serbuk kering Saring maserat dengan corong buchneer dan kertas saring Uapkan di rotavapor dengan suhu 50oC 30,27 gram ekstrak kental Simpan di lemari es dengan suhu -4oC selama tiga hariMasukan di freze drying sampai mengering

Rendam serbuk kering sarang semut dalam etanol 96 % di maserator tertutup selama 3 hariEkstrak sarang semut

Kenapa memakai etanol : sebagai pelarut karena lebih selektif , dimana kuman sulit tumbuh dalam etanol dengan konsentrasi lebih dari 20%Dan juga tidak beracun , netral , absorbsinya baik

Maserasi adalah teknik ekstraksi dengan cara merendam bahan pada pelarut.

100gr 6,23 gr ekstrak kental 486gr 30,27 gr ekstrak kental

Kerangka Penelitian

16 ekor mencit BALB/Cdiberi ransum pakan standart dan minuman secara ad libitumRandomisasiKelompok I8 ekor mencitKelompok II8 ekor mencit

Minum aquades+Pakan standart+Induksi DMBA+TPAselama 10 minggu Minum aquades+Pakan standart+Induksi DMBA+TPA selama 10 minggu dan ekstrak sarang semut 8 mg/hari selama 10minggu

Terminasi

Blok ParafinPembuatan sediaan histopatologiPemeriksaan mikroskopis ekspresi VEGF sel tumor kulit

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pembuatan ekstrak sarang semut dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung.

Tempat penelitian dan perlakuan pada hewan coba di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada selama 10 minggu dan dilanjutkan di Laboratorium Biologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran UNISSULA.

Tempat pembuatan preparat dan analisa ekspresi VEGF pada sel tumor kulit bertempat di Laboratorium Patologi Anatomi UNISSULA.

Penelitian dilaksanakan pada bulan desember 2015 - januari 2016.

Analisa Hasil

Data dikumpulkan, dilakukan cleaning, coding, dan tabulasi. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan uji hipotesis. Kemudian dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro Wilks, dan uji homogenitas varian data dengan menggunakan uji Levene test. Jika didapatkan hasil distribusi data normal dan varian data tidak homogen, maka perlu dilakukan transformasi data dengan menggunakan metode kuadrat. Setelah itu diuji kembali varian datanya. Data telah normal dan homogen bisa dilanjutkan untuk uji hipotesis dengan uji One Way Annova, dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferoni untuk mengetahui kelompok mana saja yang berbeda.

Analisa Data

Shapiro-WilkLeuvene Test

Kruskal-WallisNormalitas?Homogenitas?

Uji Parametrik

One Way Anova

Post Hoc Test BonferroniUji Non Parametrik

Uji Parametrik

Analisa data: kita menggunakan uji parametrik yaitu uji hipotesis one way anova (artinya menggunakan uji hipotesis komperatif skala data numerik atau rasio dua kelompok atau lebih)uji post hoc test benferronni : untuk mengetahui kelompok mana saja yang terdapat perbedaan pengaruh

sebelum melakukan one way anova kita harus memastikan terlebih dahulu bahwa data telah normal dan homogen (normalitas data normal dan homogenitas data homogen).

Kita menguji normalitas dengan menggunakan shapiro wilk karena jumlah data kurang dari 50. setalah itu baru kita uji homogenitas degan menggunakan leuvene test .

Jika normalitas data tdak normal homogenitas tdk homogen kita tidak bisa menggunakan uji parametrik shgga kita harus mengujinya dengan uji non parametrik yaitu kruskal wallis. Setelah kita melakukan uji one way anova atau kruskal waliis kita melanjutkan uji post hoc test benferronni.

Click to edit the title text formatClick to edit Master title style

22/11/15

Click to edit the title text formatClick to edit Master title style

Click to edit the outline text formatSecond Outline LevelThird Outline LevelFourth Outline LevelFifth Outline LevelSixth Outline LevelSeventh Outline LevelEighth Outline Level

Ninth Outline LevelClick to edit Master text styles

22/11/15

Click to edit the title text formatClick to edit Master title style

Click to edit the outline text formatSecond Outline LevelThird Outline LevelFourth Outline LevelFifth Outline LevelSixth Outline LevelSeventh Outline LevelEighth Outline Level

Ninth Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level

Fifth level

22/11/15

22/11/15