ppt pneumonia

40
pneumonia Tegar Wibawa Rachman (1102009281) Dinda Putri Ayuningrum (1102010081) Fitri Rahmawati (1102010104)

Upload: tegarrachman23

Post on 07-Nov-2015

105 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

wdasgcxzc

TRANSCRIPT

  • pneumoniaTegar Wibawa Rachman (1102009281)Dinda Putri Ayuningrum (1102010081)Fitri Rahmawati (1102010104)

  • PendahuluanPneumonia merupakan infeksi pada parenkim paru. Berbagai spesies bakteri, mikoplasma, klamidia, riketsia, virus, fungi dan parasit dapat menyebabkan pneumonia. Jadi pneumonia bukan penyakit yang tunggal melainkan infeksi spesifik yang masing-masing dengan epidemiologis, patogenesis, gambaran klinik dan perjalanan klinis yang berlainan.1

  • Definisi Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorik dan alveoli sehingga menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.1

  • EpidemiologiSekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas) atau di dalam rumah sakit (pneumonia nosokomial). pada usia >65 tahun lebih tinggi 6 kali dibanding usia
  • EtiologiPeradangan ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan benda-benda asing.Pada gangguan imunitas atau terdapat penyakit dasar paru kronik dapat disebabkan oleh S. Aureuspneumonia di rumah sakit banyak disebabkan gram negatif seperti K. pneumoniae, P. aeruginosa.

  • Penyebab PneumoniaBakteri merupakan penyebab umum, diantaranya: Streptococcus pneumoniae : Pneumonia Pneumokokus

    Streptococcus pyogenesLegionella pneumophila : Pneumonia Legionela

  • Penyebab PneumoniaHaemophilus influenza : Pneumonia Haemophilus influenzae

  • Penyebab PneumoniaStaphylococcus aureus : Pneumonia StafilokokusStreptococcus pyogenes (Streptococcus group A) : Pneumonia Streptokokus grup A

    Streptococcus pyogenes

  • Patofisiologi Port de Entry udara, luka

  • Pembagian berdasarkan lokasiPneumonia lobaris (seluruh/sebagian besar dari lobus)

  • Pneumonia interstitial (terjadi dalam dinding alveolar)

  • Pneumonia Lobularis (bronkopneumonia)

  • Tempat TerjadinyaPneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia), bila infeksinya terjadi di masyarakatPneumonia-RS atau pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia)

  • Klasifikasi

    Jenis PneumoniaEtiologi Faktor ResikoManifestasi klinikSindroma tipikal- streptococus pneumonia tanpa penyulit- Streptococus pneumonia dengan penyulitSickle cell diseases, hipogammaglobulinemi, multiple mielomaOnset mendadak dingin,menggigil, demam (39-40 C) nyeri dada pleuritis batuk produktif, sputum hijau, dan purulen serta mungkin mengandung bercak darah

  • Terkadang hidung terlihat kemerahan sebagai reaksi interkostal, penggunaan otot aksesoris Bisa timbul sianosis

    Sindrom Atipik Haemophilus influenzaeStaphylococus aureus-Usia tua-COPD-FluOnset bertahap dalam 3-5 hariMalaise, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, dan batuk keringNyeri dada karena batuk MychoplasmaPneumoniaVirus patogenAnak-anak, Dewasa muda

  • Aspirasi Aspirasi basil gram negatif, klebsiela, pseudomonas, enterobacter, escherichia proteus, basil gram positif,Stafilococus Aspirasi asam lambung- Allkoholisme debilitasPerawatan (misal infeksi nosokomial)Gangguan kesadaranPada kuman anaerob campuran, mulanya onset perlahan Demam dengan suhu rendah serta batukProduksi sputum dan berbau busukPada foto rontgen dada terlihat jaringan interstitial menggantung pada bagian yang parunya kenaInfeksi gram negatif atau positif

  • Gambaran klinik mungkin sama dengan pneumonia klasik Distres respirasi mendadak, dipsnea berat, sianosis, batuk, hopoksemia, dan siikuti tanda infeksi sekunder.Hematogen Terjadi bila kuman patogen menyebar ke paru-paru melalui aliran darah seperti pada kuman stafilococus E.coli dan kuman anaerob enterikKateter IV yang terinfeksiEndokarditisDrug abuseAbses intraabdomenPielonefritisEnpiema kandung kemih Gejala pulmonal timbul minimal dibanding gejala septikemiBatuk nonproduktif dan nyeri pleuritik sama seperti yang terjadi pada emboli paru

  • PenularanInhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar seperti kontak langsung dengan penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke orang lainAliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lainMigrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru

  • Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Perokok dan peminum alkohol.Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Pasien yang lama berbaring setelah pasca operasi. Yang Beresiko Tinggi Terkena Pneumonia Bakterial

  • DIAGNOSIS

  • PNEUMONIAAnamnesis Pada anamnesis biasanya didapat sesak napas, nyeri dada, batuk berdahak dan demam (suhu > 37,8o C )Pada usia tua sering kali datang dengan keluhan gangguan kesadaran (delirium), tidak mau makan, jatuh dan inkontinensia akut. 7

  • PNEUMONIAPemeriksaan FisikTergantung luas lesi paruPalpasi: fremitus dapat mengerasAuskultasi: suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara tambahan bronki basah halus sampai bronki basah kasar pada stadium resolusi.

  • Pemeriksaan PenunjangUntuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak, biakan darah, dan serologi.Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut asidosis respiratorik.

    PNEUMONIA

  • PNEUMONIAPemeriksaan RadiologisGambaran konsodilatasi tidak selalu mengisi seluruh lobus, karena mulai dari perifer, gambaran konsodilasi hampir selalu berbatasan dengan permukaan pleura viseralis. Gambaran radiologi yang tidak khas kadang-kadang bisa ditemukan pada bronkitis menahun dan emfisemaSebaiknya dibuat foto toraks posterior, anterior, dan lateral untuk melihat keberadaan konsodilatasi rentrokadial, untuk lebih memudahkan mengenali lobus mana yang terkena, karena setiap lobus memiliki kemungkinan untuk terkena.

  • PNEUMONIAPemeriksaan LaboratoriumBiasanya, didapatkan jumlah leukosit 15.000-40.000 per mm dalam keadaan leukoponia. Laju endapan darah biasanya meningkatkan hingga 100 mm/jam. Sebaiknya, diusahakan agar biakan dibuat dari sputum saluran pernapasan bagian bawah

  • PNEUMONIAFoto rontgen Dada (chest X-Ray)Melalui foto sinar-x, teridentifikasi penyebaran gejala, misalnya pada lobus dan bronchial. Foto dapat juga menunjukan multiple abses/infiltrate, empiema (staphylococus), penyebaran atau lokasi infiltrate (sering kali viral). Pada pneumonia Mycoplasma, gambaran foto rontgen dda mungkin bersih

  • PNEUMONIAPemeriksaan Bakteriologis Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan bahan yang berasal dari sputum, darah, aspirasi, jarum transtorakal. Torakosentris, bronkospi atau biopsi. Untuk tujuan terapi empiris dilakukan pemeriksaan apus gram, burri gin, quellung tes dan Z. NielsonKultur kuman merupakan pemeriksaan utama praterapi dan bermanfaat untuk evaluasi terapi selanjutnya.

  • Penatalaksanaan medis

  • PenatalaksanaanPasien diposisikan dalam posisi fowler dengan sudut 45. Kematian sering kali berhubungan dengan hipotensi, hipoksia, aritma, kordis, dan tekanan susunan saraf pusat. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pengaturan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa dengan baik. Pemberian O2 yang memadai dapat mencegah hiposia selular.

  • Penatalaksanaan2.Untuk mencegah hilangnya cairan tubuh secara umum, dapat digunakan broncodilator untuk memperbaiki pengeluaran sekresi dan distribusi ventilasi. Kadang-kadang, mungkin timbul dilatasi lambung mendadak,terutama jika pneumonia mengenai lobus bawah yang dapat menyebabkan hipotensi. Jika hipotensi terjadi cepat atasi hipoksemia arteri dengan cara memperbaiki volume intravaskular dan melakukan dekompresi lambung.

  • Penatalaksanaan3.Pemberian antibiotik terpilih, seperti penisilin, bisa diberikan secara intramuskular. Penisilin diberikan sekurang-kurangnya seminggu sampai pasien tidak mengalami sesak nafas lagi dan tidak ada komplikasi lain dengan abses paru. Untuk empiema diperlukan pemberian antibiotik dalam jangka waktu yang lebih lama. Untuk pasien yang mengalami alergi penisilin, dapat diberikan eritromisin..

  • Penatalaksanaan4.Pemberian sefalopsprin kepada pasien yang alergi terhadap penisilin harus dilakukan dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan reaksi hipersensitif silang, terutama dari tipe analfilaksis

  • KomplikasiEfusi pleura dan empiemaKomplikasi sistemikHipoksemia akibat gangguan difusiBronkiektasis

  • PencegahanMempraktekkan hidup sehatMendapatkan vaksin Haemophilus influenza type b (Hib), Penumococcus (PCV). Makan dengan asupan yang tepatOlahraga secara teraturCukup tidur Tidak merokok

  • PrognosisPada dewasa usia 60 tahun dengan penyakit paru kronik, penurunan kesadaran, leukosit dan albumin abnormal prognosisnya dubia ad malam

  • KesimpulanPneumonia adalah peradangan mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.1 Pneumonia juga didefinisikan sebagai suatu peradangan akut parenkim paru yang berasal dari suatu infeksi mikroorganisme (bakteri, mikoplasma, klamidia, riketsia, virus, fungi dan parasit)

  • KesimpulanGejala klinis yang tidak jelas dapat menjadi salah satu penyebab tingginya angka mortalitas pneumonia pada lansia. Tiga gejala yang paling sering ditemui pada lansia adalah sesak napas (dispnea), batuk, dan demam. Beberapa studi mengungkapkan sekitar 35-65% pasien lansia tidak dijumpai demam.

  • KesimpulanPenatalaksanaan Pneumonia pada lansia tidak hanya dengan antibiotika saja tetapi terapi terhadap penyakit penyakit lainnya dan perbaikan keadaan umum ( nutrisi, hidrasi, oksigenasi,elektrolit dan albumin dll ).

  • Terima kasih ^_^